belajar dari ritz carlton dan aerowisata hotel

Upload: ikhsan-arby

Post on 10-Feb-2018

288 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Belajar Dari Ritz Carlton Dan Aerowisata Hotel

    1/11

    Analisis Manajemen Penyelenggaran hotel

    Belajar dari Ritz Carlton dan Aerowisata hotel

    Ritz Carlton dan Aerowisata Hotel adalah dua perusahan jasa yang bergerak di bidang

    Pengelolaan Hotel. Ritz Carlton merupakan perusahaan international berpusat di Amerika

    sedangkan Aerowisata adalah perusahaan dalam negeri. Keduanya merupakan contoh terbaik

    dalam hal pelayanan terhadap pelanggan tamu hotel.

    Ritz Carlton merupakan hotel yang sejak dulu hingga sekarang reputasinya masih tetap dikagumi

    di seluruh dunia. Service culture yang luar biasa dari hotel tersebut menjadi keunggulan yang

    utama dari para pesaingnya. Ritz Carlton merupakan perusahaan jasa Amerika satu-satunya yang

    memperoleh Malcolm Baldridge National Quality Award sebanyak dua kali, kemudian terakhir

    menempati posisi 5 dalam Customer Service Champs versi BusinessWeek. Apa yang menjadi

    kunci utama dari service culture di Ritz Carlton? Hotel Ritz-Carlton membuat Service kepada

    Pelanggannya sebagai suatu bentuk seni. Dengan mottonyanWe are ladies and gentlemenserving ladies and gentlemen. Hanya Ladies terbaik dan Gentleman dapat bekerja di Ritz-

    Carlton.Tidak seperti tempat lain, mereka tahu jika Anda memperlakukan pelanggan Anda

    dengan baik dan melakukan upaya khusus untuk berhubungan dengan mereka, maka mereka

    akan kembali lagi, mereka memberitahukan kepada teman-temannya, dan membangun hubungan

    jangka panjang atau loyalitas.

    Hotel Ritz-Carlton mengikuti proses yang disebut "Tiga Langkah Pelayanan."

    Langkah 1 - Sambutan hangat

    Langkah 2 - Antisipasi dan ikuti aturan

    Langkah 3 - Perpisahan

    Anggota staf mencari dan menemukan kebutuhan atau keinginan tamu Hotelnya/pelanggannya.

    Kemudian mereka menyajikannya dengan cara yang unik dan punya nilai seni.untuk pelanggan

    yang sedang merayakan sesuatu di tempat mereka, bisa dalam bentuk menyajikan sebuah kejutan

    (surprise), yaitu sambutan Sampanye dan Kue ulang tahun misalnya.

  • 7/22/2019 Belajar Dari Ritz Carlton Dan Aerowisata Hotel

    2/11

    Usaha mempertahankan tamu dimulai dari seleksi ketat karyawan yang dilakukan Ritz Carlton.

    Setelah dipilih, karyawan diberikan pelatihan intensif tentang seni menangani pelanggan. Setiap

    karyawan baru akan mengikuti orientasi selama dua hari dimana mereka diajarkan 20 prinsip

    dasar Ritz Carlton. Dengan dasar nomor satu: Kredo harus dipahami, dimilki, dan dilakukan

    oleh seluruh karyawan. Karyawan diajarkan untuk melakukan segala sesuatu agar perusahaan

    tidak kehilangan tamunya. Setiap karyawan dapat membelanjakan hingga $2.000 dollar untuk

    memperbaiki perlakuan buruk yang diterima oleh tamu, dan tiap karyawan diijinkan untuk

    menghentikan rutinitasnya selama hal tersebut diperlukan dalam rangka membuat tamu

    bahagia.Kesuksesan Ritz Carlton didasarkan pada filosofi sederhana: untuk mengurus pelangga,

    pertama Anda harus mengurus/ mempedulikan orang yang mengurus pelanggan. Karyawan yang

    puas akan memberikan nilai pelayanan yang lebih tinggi, yang kemudian akan menciptakan

    kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan pada gilirannya akan menghasilkan penjualan dan

    lama yang tinggi bagi perusahaan. 4 empat langkah berikut sebagai suatu layanan yang luar biasa

    atau gold service dalam ritz carlton.

    Empat komponen kunci dalam mengembangkan tim yang benar-benar dapat membawa panji-

    panji Ritz - Carlton

    1 . Pastikan seleksi karyawan adalah First Class .

    Semuanya dimulai dengan menemukan kandidat terbaik Dalam rangka untuk menempatkan

    orang-orang dalam peran di mana mereka yang paling mungkin berhasil , " Orang yang tepat

    untuk pekerjaan yang tepat " Dengan melakukan penelitian dengan karyawan dan menyesuaikan

    wawancara , calon diidentifikasi yang kemungkinan besar menjadi karyawan terbaik dalam

    posisi tertentu.

    2 . Orientasi Karyawan adalah Day One ! " Tidak ada karyawan dapat mulai bekerja di Ritz -

    Carlton Hotel tanpa terlebih dahulu menghadiri orientasi. Hotel General Manager selalu

    melakukan satu jam pertama dari orientasi , berkomunikasi dan pemodelan sikap dan budaya

    yang mendefinisikan Ritz Carlton layanan janji . General Manager meminta umpan balik

    tentang pelatihan karyawan baru dan pengalaman. Dalam suasana yang terbuka dan bebas , GM

    bertanya , " Bagaimana itu terjadi ? Apa yang kita lewatkan dalam pelatihan? Apakah ada

    masalah yang kita perlu mendiskusikan atau menjelaskan ? "

  • 7/22/2019 Belajar Dari Ritz Carlton Dan Aerowisata Hotel

    3/11

    3 . Pelatihan .

    Setiap Ritz - Carlton Hotel memiliki penuh Direktur Pelatihan dan masing-masing departemen

    satu orang dengan tanggung jawab pelatihan . Karyawan terbaik di setiap 35 departemen hotel

    yang dirancang untuk menjadi pelatih di bidang keahlian mereka .

    4 . Lineup Daily. Sama seperti " Briefing " ,

    Kunci utama dari service culture `Ritz Carlton` ada pada lineup meeting yang dilakukan di tiap

    hotel Ritz Carlton di seluruh dunia. Ritz Carlton mengadakan pertemuan singkat tiap pagi sekitar

    15 menit, dimana seluruh karyawan memulai shift dengan mendengarkan berbagai corporate

    value seperti `Gold Standard`, credo, service value, dan sejumlah nilai lainnya yang intinya

    menekankan service culture pada Ritz Carlton. Dengan nilai-nilai yang ditanamkan setiap hari

    kepada karyawan, maka tidak heran jika service culture sudah terpatri pada diri seluruh

    karyawan disana. Selain itu, meeting pagi hari ini juga berfungsi untuk menginformasikan

    tentang produk atau jasa yang akan diluncurkan Ritz Carlton, hingga mengkomunikasikan

    breaking newsdi hari tersebut.

    Contohnya adalah ketika badai Katrina menghunjam Gulf Coast pada tahun 2005, mereka

    berhasil untuk mengkomunikasikan 34,000 karyawannya hanya dalam kurun waktu 24 jam

    mengenai apa yang terjadi pada cabang di New Orleans, sehingag kemudian mereka dapatberdiskusi mengenai bantuan apa yang akan diberikan. Lineup meeting ini dilakukan di seluruh

    cabang Ritz Carlton di seluruh dunia, tanpa terkecuali. Jadi, sudah menjadi budaya yang

    mengakar di hotel tersebut.

    Empowerment & Personalized Service .Komponen penting lainnya dalam service culture

    milik Ritz Carlton adalah empowerment, dimana karyawan punya keterlibatan yang tinggi

    terhadapservice levelyang diberikan kepada pelanggan. Dalam meeting singkat yang dilakukan

    tiap pagi, karyawan terkadang dimintai pendapatnya mengenai ide-ide inovatif terkait dengan

    pelayanan. Misalnya, seorang karyawan di Asia yang memberi ide tentang mekanisme yang

    memungkinkan tamu untuk memilih programtelevisinya, sehingga mereka dapat menonton acara

    yang mereka sukai. Yang hebatnya lagi, tiap karyawan di Ritz Carlton berhak untuk mengambil

    keputusan terkait dengan layanan, dan disediakan anggaran tersendiri. Di AS, tiap karyawan

    diberikan anggaran mencapai $2,000 per tamu pada tiap kunjungannya. Anggaran ini dapat

  • 7/22/2019 Belajar Dari Ritz Carlton Dan Aerowisata Hotel

    4/11

    digunakan oleh karyawan tanpa perlu persetujuan dari manajer. Intinya, tiap karyawan dapat

    turut menciptakan pengalaman yang wow dan personalized bagi pelanggan.Anggaran tersebut

    digunakan tidak hanya untuk melakukan `recovery` ketika terjadi masalah dalam pelayanan,

    melainkan juga untuk memberikan pengalaman yang mengesankan dan tak terlupakan pada

    pelanggan. Misalnya, ketika seorang tamu ulang tahun, kemudian ia mendapatkan hadiah kue

    ulang tahun dan champagne dari hotel. Atau seorang pelayan yang mendengar bahwa tamunya

    tidak bisa membawa istrinya yang memakai kursi roda ke pantai. Pelayan menyampaikan ke

    pihak maintenance, dan esok harinya sudah ada jalanan terbuat dari kayu menuju pantai dan ada

    sebuah tenda yang disediakan untuk makan malam mereka. Contoh-contoh ini cukup mewakili

    bagaimana karyawan punya kontribusi besar dalam menentukan level service kepada pelanggan.

    Dalam pelayanannya, terdapat 3 standar yang menjadi prinsip pelayanan dari Ritz Carlton:

    pertama yakni ucapan selamat datang yang hangat dan tulus, dengan menyebutkan nama tamu;

    kedua, mengantisipasi dan memenuhi kebutuhan tiap tamu; dan terakhir, salam perpisahan yang

    juga hangat, dengan menyebutkan nama tamu. Siapa tamu yang tidak terkesan jika tiap karyawan

    bersikap ramah dan hafal dengan namanya setiap kali bertemu? Lalu bagaimana Ritz

    Carlton secara konsisten dapat memberikan layanan yang kualitasnya selalu nomor satu?

    Jawabannya ada pada riset mereka yang berfokus pada produk dan layanan high-end, sesuai

    dengan segmen pasar yang mereka bidik. Ritz Carlton selalu berusaha melakukan prediksi

    berdasarkan data, kemudian menetapkan trend, bukan hanya jadi follower belaka.

    Jadi, Ritz Carlton bukan hanya terletak di lokasi terbaik yang diinginkan target pasarnya,

    melainkan juga dilengkapi oleh produk-produk mewah yang diinginkan oleh tamu mereka.

    Sehingga, investasi per kamar mencapai sekitar $500,000 hingga $1 juta. Platform sudah

    lengkap, apalagi dilengkapi dengan ladies and gentlemen bagaimana Ritz Carlton menyebut

    karyawan merekayang selalu siap memberi layanan terbaik kepada para ladies dan gentlemen

    yang merupakan tamu mereka. Ritz Carlton tidak hanya ingin terpaku memberikan value berupa

    fungsional belaka, melainkan juga value berupa emosional. Sehingga pelanggan tidak hanya

    sekadar memperoleh kebutuhan mereka, melainkan juga merasakan keterikatan emosional

    dengan hotel.

    Beranjak dari kasus ritz carlton dengan pelayanan yang sudah seharusnya di berikan hotel hotel

    dengan harga kamar standar melebihi Rp. 4.000.000,- /night. Namun bukan berarti kita harus

    skeptic dalam memberikan pelayanan. Memang hotel di bukittnggi kebanyakan hanya bintang

  • 7/22/2019 Belajar Dari Ritz Carlton Dan Aerowisata Hotel

    5/11

    1&2. Namun apa salahnya kita memberikan pelayanan seperti layaknya hotel berbintang 5,

    seperti karyawan yang proaktif dan dengan sigap melayani setiap permintaan pelanggan dan

    karyawan dengan sangat ramah dalam melakukan pelayanan.

    Aerowisata hotelAerowisata Aerowisataadalah perusahaan perhotelanIndonesia yang berbasis diJakarta.

    Ia memiliki empat bisnis utama, yang terdiri dari Aerowisata Food Services, Aerowisata Hotels

    & Resorts Services, Aerowisata Travel & Leisure Services, dan Aerowisata Transportation

    Services. Perusahaan ini adalah anak perusahaan Grup Garuda Indonesia.didirikan di Jakarta

    pada 30 Juni 1973.

    Aerowisata terus memperluas jaringan bisnisnya ke pusat-pusat bisnis maupun tujuan

    wisata domestik dan internasional. Untuk efektivitas manajemen, Aerowisata membentuk empatdivisi, yaitu Divisi Food Services, Divisi Hotels & Resorts, Divisi Travel & Leisure, dan Divisi

    Transportation Services. Dengan perkembangan industri hospitality yang begitu dinamis,

    Aerowisata berkomitmen akan tetap berinovasi dan beradaptasi untuk mengoptimalkan setiap

    peluang dalam mencapai visi dan misi Perusahaan

    Standar Etika Aerowisata

    Aerowisata grup menerapkan standar etika yang didasarkan pada nilai-nilai perusahaan Fly-Hi

    (eFfective & efficience, Loyalty, customer centricitY, Honesty and openness , sertaIntegrity).

    1. Nilai eFfective & efficient mencakup kinerja keuangan dan operasional, tingkatproduktivitas aset, termasuk karyawan, pencapaian proposisi nilai usaha, pengembangan

    usaha, dan kinerja pasar.

    2. Nilai Loyaltydifokuskan pada kontribusi kinerja, baik secara internal maupun eksternal(konsumen), kendala waktu (kecepatan di dalam operasi dan proses pengambilan

    keputusan), serta niat baik dan rasa memiliki Aerowisata.

    3. Nilai customer centricitY, setiap aktivitas manajemen Aerowisata selalu diarahkan padakebutuhan dan kehendak pasar yang memberikan kontribusi, baik langsung maupun tidak

    langsung, terhadap keberlanjutan pertumbuhan bisnis di masa depan.

    4. Nilai Honesty and openness, dan Integrity dimaksudkan agar di dalam manajementerdapat unsur-unsur transparansi dan kejujuran yang sesuai dengan motto One Team One

    Spirit One Goal.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Jakartahttp://id.wikipedia.org/wiki/Garuda_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Garuda_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Jakartahttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia
  • 7/22/2019 Belajar Dari Ritz Carlton Dan Aerowisata Hotel

    6/11

    Sebagai induk perusahaan, Aerowisata juga memegang teguh nilai-nilai disiplin yang

    diterapkan untuk menjamin kesinambungan usaha, baik dari sisi profitabilitas dan likuiditas, dan

    mendorong peningkatan kinerja pasar secara signifikan. Nilai-nilai disiplin tersebut meliputi:

    product leadership, kualitas pelayanan, kedekatan dengan pelanggan, dan keunggulan di bidang

    operasional.

    Implementasi standar etika Aerowisata mengacu kepada aspek-aspek Sembilan K (9K), yaitu:

    1. Komitmen terhadap tegaknya standar etika yang tinggi di dalam Aerowisata.2. Karakter yang dilandasi kejujuran yang mengacu kepada standar etika Aerowisata.3. Kompetensi dalam bidang masing-masing insan Aerowisata yang dilandasi oleh standar etika

    Aerowisata.

    4. Kepatuhan terhadap sistem penerapan, pengawasan, dan pelaporan pelaksanaan standar etikaAerowisata.

    5. Komunikasi terus-menerus dengan semua pihak terkait.6. Konsistensi pelaksanaan standar etika Aerowisata dengan tidak memandang perbedaan

    (diskriminasi).

    7. Kepeloporan dalam penegakan standar etika yang tinggi.8. Keteladanan dalam penerapan standar etika Aerowisata.9. Kontrol internal (pengawasan melekat) dalam melaksanakan tugas selalu mengacu kepada

    standar etika Aerowisata.

    Dengan mengacu pada nilai-nilai tersebut di atas, Aerowisata beserta segenap manajemen dan

    sumber daya manusianya selalu berpegang teguh pada prinsipprinsip umum etika bisnis, yang

    mencakup:

    1. Persamaan dan hormat pada sesama manusia, sesuai dengan harkat dan martabat sebagaimanusia dan tidak membedakannya berdasarkan suku, ras, agama, kepercayaan, jenis

    kelamin, dan politik

    2. Kompetisi yang adil, yang dilandasi oleh kemampuan berprestasi3. Benturan kepentingan antara Insan Aerowisata dengan pihak ketiga di luar Aerowisata4. Keterlibatan kriminal dan tindakan asusila

  • 7/22/2019 Belajar Dari Ritz Carlton Dan Aerowisata Hotel

    7/11

    Selama 2009, Aerowisata menunjukkan kinerja operasional yang membanggakan .

    kinerja tersebut dicapai melalui optimalisasi dan penyempurnaan dalam bidang SDM, sistem dan

    organisasi, teknologi informasi, pemasaran dan pelayanan

    Manajemen Sumber Daya Manusia Aerowisata

    Aerowisata group memandang pegawai sebagai sumber daya utama . Oleh karena itu ,

    kebijakan -kebijakan yang terkait dengan bidang kepegawaian selalu mendapat prioritas .Secara

    umum, kebijakan SDM Aerowisata dapat dibagi ke dalam tujuh fase utama, yaitu:

    1. Rekrutmen

    Pengadaan pegawai dilakukan melalui tahapan rekrutmen, seleksi, dan penerimaan yang telah

    ditetapkan dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan, berdasarkan struktur organisasi dan

    peraturan perusahaan yang berlaku.

    2. Pelatihan dan Pengembangan

    Untuk menunjang dan mengantisipasi kelancaran operasional serta tuntutan kerja pada masa

    mendatang, Aerowisata secara berkala menyelenggarakan program pelatihan dan pengembangan.

    Kegiatan tersebut ditujukan untuk meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan,

    keterampilan, dan sikap kerja pegawai. Selain itu, Aerowisata juga aktif mengirimkan

    pegawainya untuk mengikuti program pelatihan dan pengembangan yang diselenggarakan oleh

    pihak ketiga.

    Hingga akhir Desember 2009, Aerowisata telah secara aktif mengirimkan pegawainya untuk

    mengikuti 26 program pelatihan dan pengembangan yang diselenggarakan di berbagai kota di

    Indonesia.

    3. Kinerja Manajemen

    Guna meningkatkan kualitas, produktivitas, dan motivasi kerja seluruh pegawai, Aerowisata

    menggunakan sistem yang obyektif, konsisten, dan terbuka untuk menilai prestasi kerja

    pegawainya. Hasil Penilaian Prestasi Kerja (PPK) tersebut selanjutnya dijadikan sebagai bahan

    acuan obyektif bagi pelaksanaan Career Planning (Promosi dan Rotasi) dan pemberian

    pendidikan dan pelatihan.Merit allowance yang ditetapkan oleh Aerowisata sebagai umpan balik

    bagi masing-masing pegawai juga dihitung dan diberikan berdasarkan hasil PPK.

  • 7/22/2019 Belajar Dari Ritz Carlton Dan Aerowisata Hotel

    8/11

    4. Program Pengembangan Kader

    Program pengembangan kader dalam pola karir pegawai dilaksanakan untuk menjaga

    kesinambungan kegiatan operasional, menunjang pengembangan Aerowisata, dan memberi

    kesempatan pengembangan diri setiap pegawai.

    5. Reward & Punishment

    Aerowisata memberikan reward kepada pegawai yang menunjukkan loyalitasnya melalui

    dedikasi dan kinerja yang mendukung tujuan Aerowisata. Sementara bagi pegawai yang

    melakukan pelanggaran disiplin, Aerowisata melakukan pembinaan melalui surat peringatan

    yang diberikan sesuai dengan kesepakatan Aerowisata dengan Serikat Pekerja.

    6. Remunerasi

    Selain menerapkan sistem penggajian yang sesuai dengan kebijakan dan peraturan yang telah

    ditetapkan pemerintah, Aerowisata memberikan penyesuaian besaran gaji berdasarkan COLA

    (Costof Living Adjustment), yang besarannya disesuaikan dengan tingkat inflasi dan perubahan

    kondisi ekonomi secara makro. Aerowisata juga mengikutsertakan pegawai dalam Program

    Pensiun, Program Asuransi Kematian, dan Program Jaminan Sosial Tenaga

    Kerja untuk memberikan ketenangan kepada pegawai dalam bekerja hingga menginjak usia

    pensiun.

    7. Separasi

    Aerowisata sedapat mungkin berusaha mencegah terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

    Namun, dalam kondisi yang tidak memungkinkan, PHK dilakukan sesuai dengan peraturan dan

    undangundang serta peraturan ketenagakerjaan yang berlaku.

    Untuk meningkatkan kompetensi 6.617 pegawai yang dimiliki Aerowisata Grup, departemen

    SDM telah melaksanakan beberapa program, seperti transformasi budaya Perusahaan,

    implementasi GCG, rekrutmen pegawai baru, pengembangan manajerial, job evaluation&

    assessment, dan program pensiun sukarela.

  • 7/22/2019 Belajar Dari Ritz Carlton Dan Aerowisata Hotel

    9/11

    Sistem & Organisasi

    Melalui departemen Corporate Strategic Planning, Aerowisata telah merealisasikan sejumlah

    program yang berkaitan dengan peningkatan sistem dan organisasi Perusahaan. Beberapa di

    antaranya adalah penyusunan Rencana Jangka Panjang Perusahaan

    2009-2014, rebranding, restrukturisasi bisnis, dan inisiasi implementasi manajemen risiko.

    Teknologi informasi

    Di bidang teknologi informasi, Aerowisata telah meningkatkan kualitas jaringan komunikasi

    dan mengimplementasikan penggunaan software Human Resources Management System,

    Customer Relationship Management, dan Hotel Front Office System.

    Pemasaran & Pelayanan

    Untuk menghadirkan pelayanan yang berkualitas dan meningkatkan pendapatan, Aerowisata

    Grup selalu memperhatikan consistency product dan quality services.Untuk memperkuat spirit

    dan kualitas pelayanan yang lebih bermutu, Aerowisata me-refresh image Perusahaan melalui

    kegiatan rebranding dan memanfaatkan data pelanggan yang ada dengan menggunakan sistem

    Customer Relationship Management.

    ProduksiDengan kemajuan yang dicapai di bidang SDM, sistem & organisasi, teknologi informasi,

    serta strategi pemasaran & pelayanan yang diambil dalam memanfaatkan peluang bisnis

    hospitality pada 2009, Aerowisata telah berhasil mengoptimalkan produksi di keempat divisi

    bisnisnya.

    Hospitality Aerowisata

    Dengan menyempurnakan kualitas pelayanan hospitality, Aerowisata Grup siap meningkatkan

    kinerja dan pencapaiannya pada 2010 sesuai dengan visinya untuk menjadi The most preferred

    Indonesian hospitality business group.

    Terobosan strategis yang diambil Aerowisata adalah kegiatan rebranding yang menekankan

    citra profesional, andal dan bersahabat di mata konsumen dan para pemangku kepentingan.

  • 7/22/2019 Belajar Dari Ritz Carlton Dan Aerowisata Hotel

    10/11

    Bersamaan dengan itu, Aerowisata menerapkan tata kelola perusahaan yang baik, menjalankan

    ekspansi bisnis, serta mengembangkan Sumber Daya Manusia. Semua ini bertujuan untuk

    mentransformasikan budaya kerja agar menjadi lebih dinamis dan sesuai perkembangan zaman.

    Hal ini penting bagi Aerowisata untuk terus tumbuh dan berkembang secara mandiri, tanpa harus

    bergantung pada situasi dan kondisi bisnis Garuda Indonesia, sebagai induk perusahaan.

    Memasuki 2010, Aerowisata mengoptimalkan komunikasi dengan seluruh pemangku

    kepentingan untuk memperkuat posisinya sebagai tulang punggung pariwisata di Indonesia.

    Aerowisata menawarkan pelayanan berkualitas yang sesuai dengan permintaan pasar serta

    meningkatkan kerja sama dengan industri sejenis untuk memberikan nilai tambah bagi semua

    pihak.

    Kesuksesan 2009 dan rencana program pada 2010 dicapai dengan dukungan seluruh elemen

    Perusahaan dalam menjalankan bisnis Aerowisata. Oleh karena itu, saya menyampaikan terima

    kasih kepada manajemen dan karyawan atas komitmen dan kerja kerasnya sehingga Aerowisata

    mampu mencapai kinerja yang patut dibanggakan. Selamat bekerja dan semoga Aerowisata

    mencapai kinerja yang lebih gemilang pada 2010.

    Sejalan dengan tuntutan pasar, Aerowisata melakukan pembenahan berkelanjutan pada

    keempat divisi bisnisnya. Divisi Hotel & Resort, Aerowisata telah merealisasikan pembangunan

    dan renovasi di beberapa hotel, seperti Aerotel Irian Biak, Hotel Sanur Beach, Senggigi Beach

    Hotel, dan Grand Preanger Hotel. Divisi Food Services disamping melakukan pembangunan

    gudang logistik dan laundry, juga melakukan perbaikan kualitas makanan dan tampilan menu

    yang disajikan, serta mengimplementasikan program In-flight Service Total Solutions. Divisi

    Travel & Leisure, Aerowisata mengimplementasikan

    desain baru pada kantor-kantor penjualannya, peremajaan kendaraan wisata, dan pengembangan

    Garuda Orient Holidays di Korea dan Jepang. Divisi Transportation Services.

    Aerowisata melakukan peremajaan armada dan melaksanakan Service Excellent Training

    guna meningkatkan kualitas pelayanan. Di samping itu Aerowisata melakukan pengembangan

    bisnis dengan melakukan investasi kepemilikan saham pada PT Citilink dan PT Aero System

    Indonesia. Atas berbagai langkah dan upaya yang telah direalisasikan, Aerowisata berhasil

    membukukan pendapatan Rp1,15 triliun dan laba bersih setelah pajak sebesar Rp76,72 miliar

    pada 2009. Aerowisata menyadari bahwa prestasi yang dicapai selama 2009 tidak terlepas dari

  • 7/22/2019 Belajar Dari Ritz Carlton Dan Aerowisata Hotel

    11/11

    dukungan dan kerjasama seluruh pemangku kepentingan. Oleh karena itu, saya mengucapkan

    terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak.

    Dengan semakin mempererat kerjasama dan memaksimalkan koordinasi yang sudah

    terbangun, kami optimis mampu mencapai visi Aerowisata untuk menjadi kelompok bisnis

    hospitality pilihan di Indonesia. Melalui visi tersebut, Aerowisata ingin mengomunikasikan

    kepada publik bahwa Aerowisata:

    1. Merupakan grup usaha nasional yang bergerak di bidang industri hospitality dan sektor-sektor

    usaha terkait lainnya.

    2. Merupakan grup usaha hospitality nasional yang mengedepankan unsur kebutuhan dan

    keinginan pasar yang menghendaki unsur keamanan, kenyamanan, kesehatan, kemudahan, dan

    kelengkapan produk barang dan jasa dengan standarkualitas yang tinggi.

    3. Memiliki varian produk barang dan jasa yang luas dan posisi pasar yang selalu lebih unggul

    dibandingkan dengan pesaing di industri sejenis.

    4. Memiliki merek yang kuat yang disesuaikan dengan ekspektasi konsumen atau klien dalam

    menentukan pilihan

    5. Menjadi barometer pengembangan industri hospitality yang dikelola secara profesional,

    terintegrasi, danberdaya saing tinggi saat ini dan di masa depan

    6. Memberikan jaminan konsistensi pertumbuhan laba, pendapatan yang optimal, kenyamanan

    berinteraksi, baik kepada mitra strategis, investor, pemilik saham, maupun pemangku

    kepentingan lainnya.

    Sejalan dengan visi tersebut, Aerowisata mengemban tiga misi utama, yaitu:

    (1) Menyediakan dan menawarkan solusi profesional untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan

    segmensegmen hospitality yang menguntungkan melalui produk dan jasa yang berkualitas,

    inovatif dan berkesinambungan

    (2) Menjaga dan meningkatkan kepercayaan dalam hubungan bisnis kepada seluruh segmen

    konsumen dan klien Aerowisata

    (3) Memberikan nilai tambah dan hasil yang optimal kepada seluruh pemangku kepentingan