belajar dan pembelajaran tugas metode role playing.doc

10
METODE ROLE PLAYIING (Dibuat untuk memenuhi syarat mengikuti Ulangan Tengah Semester) Dosen : Luki Yunita, M.Pd Disusun oleh: Nama : Widya Kusumaningrum Nim : 1112016200005 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

Upload: widya-kusumaningrum

Post on 25-Oct-2015

13 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

metode role playing, adalah salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengajar

TRANSCRIPT

Page 1: Belajar dan pembelajaran tugas metode role playing.doc

METODE ROLE PLAYIING

(Dibuat untuk memenuhi syarat mengikuti Ulangan Tengah Semester)

Dosen : Luki Yunita, M.Pd

Disusun oleh:

Nama : Widya Kusumaningrum

Nim : 1112016200005

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2013

Page 2: Belajar dan pembelajaran tugas metode role playing.doc

Metode Role Playing

1. Pengertian Metode Role Playing

Metode role playing adalah turunan atau jenis dari metode simulasi (Sudirman,

dkk., 1987). Simulasi berasal dari kata simulate yang artinya berpura-pura atau

berbuat seakan-akan. Sebagai metode mengajar, simulasi dapat diartikan sebagai

cara penyajian pengalaman belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk

memahami tentang konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu. Simulasi dapat

digunakan sebagai metode mengajar dengan asumsi tidak semua proses

pembelajaran dapat dilakukan secara langsung pada objek yang sebenarnya

(Sanjaya, 2010).

Diantara turunan metode simulasi, salah satunya adalah metode belajar Role

Playing (bermain peran). Role playing adalah sejenis permainan gerak yang

didalamnya ada tujuan, aturan dan sekaligus melibatkan unsur senang (Jill Hadfield,

1986).

Pada metode ini siswa dapat dikondisikan di luar atau di dalam kelas. Salah

satu tujuan guru menggunakan metode role playing adalah agar siswa menjadi

senang dalam belajar, terutama pelajaran kimia yang kebanyakan membuat siswa

takut, dan mengakibatkan tidak mengertil dan malas belajar. Dalam role playing

murid diperlakukan sebagai subyek pembelajaran, secara aktif melakukan praktik-

praktik bersama teman-temannya pada situasi tertentu.

Selain itu, role playing atau bermain peran adalah metode pembelajaran

sebagai bagian dari simulasi yang diarahkan untuk mengkreasi peristiwa sejarah,

mengkreasi peristiwa-peristiwa aktual, atau kejadian-kejadian yang mungkin

muncul pada masa mendatang (Sanjaya, 2010).

Page 3: Belajar dan pembelajaran tugas metode role playing.doc

Tetapi metode role playing tidak hanya digunakan untuk pelajaran sejarah.

Dapat digunakan pada pelajaran kimia, tetapi pada bab tertentu.

2. Langkah langkah yang dilakukan dalam pembelajaran dengan metode role playing

antara lain;

a) Guru menyusun/menyiapkan skenario yang akan ditampilkan.

b) Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario dalam waktu beberapa

hari sebelum pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar..

c) Guru membentuk kelompok siswa yang anggotanya 5 orang atau lebih

d) Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai.

e) Memanggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan skenario yang

sudah dipersiapkan.

f) Masing-masing siswa berada di kelompoknya sambil mengamati skenario

yang sedang diperagakan.

g) Setelah selesai ditampilkan, masing-masing siswa diberikan lembar kerja

untuk membahas/memberi penilaian atas penampilan masing-masing

kelompok.

h) Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya.

i) Guru memberikan kesimpulan secara umum.

j) Evaluasi

k) Penutup.

3. Penerapan Metode Role Playing dalam Pelajaran Kimia

Dalam pokok bahasan ikatan kimia dan lebih khusus lagi ikatan ionik, metode

role playing dapat menjadi alternatif dalam memahami bagaimana ikatan ion

terbentuk, bahkan sampai pembentukan ion-ion negatif atau positif (Holic, 2012).

Page 4: Belajar dan pembelajaran tugas metode role playing.doc

Skenario Pembelajaran

Pembentukan Ikatan Ion

(Holic, 2012)

Na keluar dengan membawa kartu yang mewakili jumlah electron yang dimiliki.

Na : “ Halo, saya bernama Natrium. Saya punya 11 elektron sehingga saya punya

3 kulit. Coba lihat ( sambil menunjukkan kartunya ). Tapi saya ingin stabil,

tentunya teman-teman tahu kan caranya menjadi stabil ? Nah, sebaiknya kartuku

yang satu ini saya buang saja ya ( sambil membuang satu kartunya ). Nah sekarang

saya sudah menjadi ion Na+ .”

Cl keluar dengan membawa kartu yang mewakili jumlah electron yang dimiliki.

Cl : “ Hey, nama saya klor. Saya punya 17 buah electron. Jumlah kulit saya juga

3 lho ( sambil memperlihatkan kartunya ). Saya punya 7 elektron valensi. Seperti

halnya Natrium , saya juga ingin stabil. Tapi kalo saya harus membuang 7 elektron

bisa-bisa energiku terkuras habis, maka sebaiknya saya ambil satu electron saja dari

luar supaya electron valensiku menjadi 8. Nah, gimana kalo punyamu yang kamu

buang tadi saya ambil saja, toh kamu nggak membutuhkan lagi, boleh nggak ?”

Na : “ Okelah, toh saya sekarang sudah tidak butuh lagi. Nih ambil.”

Cl : (sambil mengambil kartu milik Na yang dibuang ) “ Wah, makasih ya,

sekarang saya telah menjadi ion negatif. Jadi sekarang saya punya nama baru , mau

tahu nggak ? Yah, namaku sekarang menjadi ion klorida.”

Na : “ O iya, tadi kamu kan sudah keberi satu elektronku. Sekarang kamu sudah

menjadi ion negatif, sementara aku ion positif. Gimana kalo kita bersatu saja, setuju

nggak? Maksudku kita ini saling mengikatkan diri gitu lho.”

Cl : Gimana ya , okelah aku setuju. Toh ini saling menguntungkan bagi kita.”

Na dan Cl saling berdekatan kemudian bergandengan tangan.

Page 5: Belajar dan pembelajaran tugas metode role playing.doc

Na dan Cl : “ Nah teman-teman, sekarang kami sudah bersatu. Kami saling

berikatan satu sama lain dengan ikatan ion karena kami terbentuk dari ion positif

dan ion negatif. Perlu teman-teman ketahui ya, senyawa yang kami bentuk ini

namanya senyawa ion.”

Na dan Cl masuk kembali tetap dengan bergandengan tangan

4. Kelebihan dan Kekurangan Metode Role Playing

Terdapat beberapa kelebihan dengan menggunakan role playing sebagai

metode menggajar, diantaranya :

a) Siswa bebas mengambil keputusan dan berekspresi secara utuh

b) Permainan merupakan penemuan yang mudah dan dapat digunakan dalam situasi

dan waktu yang berbeda

c) Guru dapat mengevaluasi pengalaman siswa melalui pengamatan pada waktu

melakukan permainan.

d) Dapat berkesan dengan kuat dan tahan lama dalam ingatan siswa. 

e) Sangat menarik bagi siswa, sehingga memungkinkan kelas menjadi dinamis dan

penuh antusias 

f) Membangkitkan gairah dan semangat optimisme dalam diri siswa serta

menumbuhkan rasa kebersamaan dan kesetiakawanan sosial yang tinggi

g) Dapat menghayati peristiwa yang berlangsung dengan mudah, dan dapat memetik

butir-butir hikmah yang terkandung di dalamnya dengan penghayatan siswa sendiri 

h) Dimungkinkan dapat meningkatkan kemampuan profesional siswa, dan dapat

menumbuhkan / membuka kesempatan bagi lapangan kerja

Kelemahan dari menggunakan metode role playing yaitu:

a) Metode bermain peranan memelrukan waktu yang relatif panjang/banyak 

Page 6: Belajar dan pembelajaran tugas metode role playing.doc

b) Memerlukan kreativitas dan daya kreasi yang tinggi dari pihak guru maupun

murid.

c) Kebanyakan siswa yang ditunjuk sebagai pemeran merasa malu

d) Apabila pelaksanaan sosiodrama dan bermain pemeran mengalami kegagalan,

bukan saja dapat memberi kesan kurang baik, tetapi sekaligus berarti tujuan

pengajaran tidak tercapai .

e) Tidak semua materi pelajaran dapat disajikan melalui metode ini

Page 7: Belajar dan pembelajaran tugas metode role playing.doc

Daftar Pustaka

Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.

Jakarta: Prenada Media Group

Sudirman, dkk,. 1987. Ilmu Pendidikan. Bandung: Remadja Karya

Holic. 2012. Model Pembelajaran Role Playing.

http://chemystryholic.blogspot.com/2012/04/model-pembelajaran-role-playing.html.

Diakses pada senin, 14 Oktober 2013. Pukul 17.00 WIB