belajar bahasa arabindo

Upload: syamsul-anwar

Post on 13-Jul-2015

187 views

Category:

Documents


42 download

TRANSCRIPT

PEMBAGIAN KATA Semua bahasa manusia tersusun dari tiga komponen dasar yaitu: 1. Satuan bunyi yang disebut "huruf" atau "abjad". Contoh:

--- =( masjid) =( saya shalat di masjid)

2. Susunan huruf yang memiliki arti tertentu yang disebut "kata". Contoh:

3. Rangkaian kata yang mengandung pikiran yang lengkap yang disebut "kalimat". Contoh:

Dalam tata bahasa Arab, "kata" dibagi ke dalam tiga golongan besar:

) atau "kata benda". Contoh: =( masjid) 2. FI'IL ( ) atau "kata kerja". Contoh: =( saya shalat) 1. ISIM ( 3. HARF (

) atau "kata tugas". Contoh: =( di, dalam)

Penggunaan istilah Kata Benda, Kata Kerja dan Kata Tugas dalam tata bahasa Indonesia, tidak sama persis dengan Isim, Fi'il dan Harf dalam tata bahasa Arab. Namun bisalah dipakai untuk sekadar mendekatkan pengertian.

ISIM 'ALAM (Kata Benda Nama) Dalam golongan Isim, ada yang disebut dengan Isim 'Alam yaitu Isim yang merupakan nama dari seseorang atau sesuatu. Di bawah ini beberapa contoh Isim 'Alam (nama), bacalah dengan suara nyaring dan jelas satu persatu:

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Cari dan tuliskanlah Isim-isim Alam yang lain yang anda temukan dan ketahui!

MUDZAKKAR (Laki-laki) - MUANNATS (Perempuan) Dalam tata bahasa Arab, dikenal adanya penggolongan Isim ke dalam Mudzakkar (laki-laki) atau Muannats (perempuan). Penggolongan ini ada yang memang sesuai dengan jenis kelaminnya (untuk manusia dan hewan) dan adapula yang merupakan penggolongan secara bahasa saja (untuk benda dan lain-lain). Contoh Isim Mudzakkar Contoh Isim Muannats

-

(= 'Isa) (= putera) (= sapi jantan) (= laut)

=( Maryam) =( puteri) =( sapi betina) =( angin)

Dari segi bentuknya, Isim Muannats biasanya ditandai dengan adanya tiga jenis huruf di belakangnya yaitu: a) Ta Marbuthah (

.) Misalnya: =( Fathimah), =( sekolah) b) Alif Maqshurah ( .) Misalnya: =( Salma), =( manisan) c) Alif Mamdudah ( .) Misalnya: =( Asma'), =( pirang)

Namun adapula Isim Muannats yang tidak menggunakan tanda-tanda di atas. Misalnya:

(= angin),

(= jiwa, diri),

(= matahari)

Bahkan ada pula beberapa Isim Mudzakkar yang menggunakan Ta Marbuthah. Contoh:

(= Hamzah),

(= Thalhah),

(= Muawiyah)

Ingat, jangan melangkah ke halaman selanjutnya sebelum mengerti pelajaran di atas dan menghafal kosakata yang baru anda temukan!

- - - JAMAK MUFRAD (Tunggal) - MUTSANNA (Dual)Dari segi bilangannya, bentuk-bentuk Isim dibagi tiga: 1) ISIM MUFRAD (tunggal) kata benda yang hanya satu atau sendiri. 2) ISIM MUTSANNA (dual) kata benda yang jumlahnya dua. 3) ISIM JAMAK (plural) atau kata benda yang jumlahnya lebih dari dua. Isim Mutsanna (Dual) bentuknya selalu beraturan yakni diakhiri dengan huruf Nun Kasrah ( ), baik untuk Isim Mudzakkar maupun Isim Muannats. Contoh: Mufrad

Tarjamah = seorang laki-laki = sebuah kebun = seorang muslim = seorang muslimah

Mutsanna

= dua orang laki-laki = dua buah kebun = dua orang muslim = dua orang muslimah

Tarjamah

Adapun Isim Jamak, dari segi bentuknya terbagi dua macam: 1. JAMAK SALIM ( Mufrad

) yang bentuknya beraturan: Jamak Tarjamah = putera-putera

Tarjamah = seorang putera

Mufrad

= seorang puteri

= seorang muslim = seorang muslimah

Jamak

= puteri-puteri = muslim-muslim

= muslimah-muslimah

2. JAMAK TAKSIR (

) yang bentuknya tidak beraturan: Tarjamah = rasul-rasul = orang-orang alim = para laki-laki = perempuan-perempuan

= seorang rasul = seorang alim = seorang laki-laki = seorang perempuan

Tarjamah

Ingat, jangan melangkah ke halaman selanjutnya sebelum mengerti pelajaran di atas dan menghafal semua kosa kata yang baru anda temu

(Kata Tunjuk) ISIM ISYARAHUntuk lebih memahami penggunaan Mudzakkar dan Muannats, serta Mufrad, Mutsanna dan Jamak dalam pengelompokan Isim, kita akan mempelajari tentang Isim Isyarah atau Kata Tunjuk dan Isim Maushul atau Kata Sambung. Pertama, Isim Isyarah. Pada dasarnya, ada dua macam Kata Tunjuk: 1) Isim Isyarah atau Kata Tunjuk untuk yang dekat: Contoh dalam kalimat:

=( ini sebuah buku)

=( ini).

2) Isim Isyarah atau Kata Tunjuk untuk yang jauh: Contoh dalam kalimat:

=( itu sebuah buku)

=( itu).

Bila Isim Isyarah itu menunjuk kepada Isim Muannats maka: 1) 2)

menjadi: =( ini). Contoh: =( ini sebuah majalah) menjadi: =( itu). Contoh: =( itu sebuah majalah) menjadi .Contoh: =( ini dua buah buku) menjadi .Contoh: =( ini dua buah majalah)

Adapun bila Isim yang ditunjuk itu adalah Mutsanna (Dual), maka: 1) 2) 3)

menjadi . Contoh: =( itu dua buah buku) 4) menjadi . Contoh: =( itu dua buah majalah) Sedangkan bila Isim yang ditunjuk itu adalah Jamak (lebih dari dua): 1) Bila Isim yang ditunjuk itu adalah tidak berakal, maka baik Isim Mudzakkar maupun Isim Muannats, menggunakan: (=ini) untuk menunjuk yang dekat dan menunjuk yang jauh. Contoh dalam kalimat:

=( itu) untuk

=(ini buku-buku); =( itu buku-buku);

=( ini majalah-majalah) =( itu majalah-majalah)

2) Bila Isim yang ditunjuk itu adalah berakal, maka baik Isim Mudzakkar maupun Isim Muannats, menggunakan: (=ini) untuk menunjuk yang dekat dan (=itu) untuk menunjuk yang jauh. Contoh dalam kalimat: siswi)

=( ini siswa-siswa); =( ini siswi

siswi)

=( itu siswa-siswa); =( itu siswi

Ingat, jangan melangkah ke halaman selanjutnya sebelum mengerti pelajaran di atas dan menghafal semua kosa kata yang baru anda temukan!

(Kata Sambung) ISIM MAUSHULIsim Maushul (Kata Sambung) adalah Isim yang berfungsi untuk menghubungkan beberapa kalimat atau pokok pikiran menjadi satu kalimat. Dalam bahasa Indonesia, Kata Sambung semacam ini diwakili oleh kata: "yang". Bentuk asal/dasar dari Isim Maushul adalah: (=yang). Perhatikan contoh penggunaan Isim Maushul dalam menggabungkan dua kalimat di bawah ini: Kalimat I Kalimat II Kalimat III

= datang guru itu = guru itu mengajar Fiqh = datang guru yang mengajar Fiqh

Kalimat III menghubungkan Kalimat I dan II dengan Isim Maushul: Bila Isim Maushul itu dipakai untuk Muannats maka:

menjadi:

1)

= datang guru (pr) yang mengajar Fiqh itu

Bila Isim Maushul itu digunakan untuk Mutsanna (Dual) maka:

menjadi: sedangkan menjadi: = datang dua orang guru (lk) yang mengajar Fiqh itu

Bila Isim Maushul itu dipakai untuk Jamak maka: 1)

= datang dua orang guru (pr) yang mengajar Fiqh

menjadi: sedangkan: /

menjadi:

= datang guru-guru (lk) yang mengajar Fiqh itu = datang guru-guru (pr) yang mengajar Fiqh itu

Ingat, jangan melangkah ke halaman selanjutnya sebelum mengerti pelajaran di atas dan menghafal semua kosa kata yang baru anda temukan!

- NAKIRAH (Sebarang) - MA'RIFAH (Tertentu)Menurut penunjukannya, Isim dapat dibagi dua: 1) ISIM NAKIRAH atau kata benda sebarang atau tak dikenal (tak tentu). 2) ISIM MA'RIFAH atau kata benda dikenal (tertentu). Isim Nakirah merupakan bentuk asal dari setiap Isim, biasanya ditandai dengan huruf akhirnya yang bertanwin (

). Sedangkan Isim Ma'rifah biasanya ditandai dengan huruf Alif-Lam (

) di awalnya.Contoh Isim Nakirah:

(= sebuah rumah),

(= seorang anak)

Contoh Isim Ma'rifah:

(= rumah itu),

=( anak itu)

Coba bandingkan dan perhatikan perbedaan makna dan fungsi antara Isim Nakirah dan Isim Ma'rifah dalam dua buah kalimat di bawah ini:

= . Itu sebuah rumah. Rumah itu baru. . = . Datang seorang anak. Anak itu sopan. . Selain Isim yang berawalan Alif-Lam, yang juga termasuk Isim Ma'rifah adalah: 1. ISIM 'ALAM (Nama). Semua Isim 'Alam termasuk Isim Ma'rifah, meskipun diantara Isim 'Alam tersebut ada yang huruf akhirnya bertanwin. Contoh:

(= Ahmad),

=( Ali), =( Makkah)

2. ISIM DHAMIR (Kata Ganti). Yaitu kata yang mewakili atau menggantikan penyebutan sesuatu atau seseorang atau sekelompok benda/orang. Contoh: (= aku, saya),

=( kami, kita), =( ia, dia)

Isim Dhamir ini kelak akan dibahas tersendiri secara terinci.

/ - / - - SIFAT - MAUSHUF (Sifat dan Yang Disifati) MUDHAF - MUDHAF ILAIH (Kata Majemuk) MUBTADA' - KHABAR (Subjek dan Predikat) Berkaitan dengan Nakirah dan Ma'rifah, khususnya penggunaan Alif-Lam di awal kata atau baris Tanwin di akhir kata, ada beberapa pola kalimat (rangkaian kata) yang perlu kita ketahui perbedaannya dengan baik. Yaitu:

1. SHIFAT ( ) dan MAUSHUF ( ) Bila rangkaian dua buah Isim atau lebih, semuanya dalam keadaan Nakirah (tanwin) atau semuanya dalam keadaan Ma'rifah (alif-lam) maka kata yang di depan dinamakan Maushuf (yang disifati) sedang yang di belakang adalah Shifat.

2. MUDHAF (

= (sebuah) rumah baru = rumah yang baru = (sebuah) rumah besar lagi luas = rumah yang besar lagi luas

) dan MUDHAF ILAIH ( )

Rangkaian dua buah Isim atau lebih, satu kata di depannya dalam keadaan Nakirah (tapi tanpa tanwin) dinamakan Mudhaf sedang kata yang paling belakang adalah Ma'rifah dinamakan Mudhaf Ilaih. Contoh:

(=buku guru) (=rumah Zaid) --> Zaid = Isim 'Alam (Ma'rifah) (=kunci rumah guru)

Bila Mudhaf berupa Isim Mutsanna atau Jamak Mudzakkar Salim maka huruf Nun di akhirnya dihilangkan. Perhatikan contoh di bawah ini:

(=dua muslim Jawa)

(=muslimin Jawa)

dari kata =( dua orang muslim) --> Mutsanna dari kata =( orang-orang muslim) --> Jamak Salim Baik Shifat-Maushuf maupun Mudhaf-Mudhaf Ilaih, bukanlah merupakan sebuah JUMLAH MUFIDAH ( ) atau Kalimat Sempurna. Berikut ini kita akan mempelajari sebuah pola Jumlah Mufidah (Kalimat Sempurna).

) dan KHABAR ( ) Sebuah JUMLAH ISMIYYAH ( ) atau Kalimat Nominal (kalimat 3. MUBTADA' ( sempurna yang semua katanya adalah Isim), selalu terdiri dari dua bagian kalimat yakni Mubtada' (Subjek) dan Khabar (Predikat). Pada umumnya seluruh Mubtada' dalam keadaan Ma'rifah sedangkan seluruh Khabar (Predikat) dalam keadaan Nakirah. Perhatikan contoh kalimat-kalimat di bawah ini: Jumlah Ismiyyah

(=rumah itu besar) (=rumah yang besar itu mahal) (=rumah besar itu indah)

Mubtada'

(=rumah itu) (=rumah yang besar itu) (=rumah besar itu)

Khabar

(=besar) (=mahal) (= indah)

(=kunci rumah besar itu kecil)

(=kunci rumah besar itu)

(=kecil)

Dari contoh kalimat di atas diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Baik Mubtada' maupun Khabar, bisa terdiri dari satu kata ataupun lebih. 2. Mubtada' pada umumnya selalu dalam keadaan Ma'rifah. 3. Khabar pada umumnya selalu dalam keadaan Nakirah. 4. Mubtada' yang terdiri dari beberapa kata bisa merupakan Shifat-Maushuf (contoh kalimat II) maupun Mudhaf-Mudhaf Ilaih (contoh kalimat III dan IV) Sebagai penutup, untuk mengingat-ingat perbedaan antara Shifat-Maushuf, Mudhaf-Mudhaf Ilaih dan Mubtada'-Khabar, perhatikanlah perbedaan bentuk dan makna masing-masing pola tersebut dalam kalimat sederhana di bawah ini:

Shifat-Maushuf

(sebuah rumah baru) (rumah yang besar)

(rumah baru) (rumah besar)

Mudhaf-Mudhaf Ilaih

(rumah itu baru) (rumah itu besar)

Mubtada'-Khabar

Selanjutnya kita akan membahas tentang Isim Dhamir atau Kata Ganti.

DHAMIR (Kata Ganti) Dhamir atau "kata ganti" ialah Isim yang berfungsi untuk menggantikan atau mewakili penyebutan sesuatu/seseorang maupun sekelompok benda/orang. Dhamir termasuk dalam golongan Isim Ma'rifah. Contoh:

= Ahmad menyayangi anak-anak = Dia menyayangi mereka Pada contoh di atas, kata diganti dengan =( dia), sedangkan (=anak-anak) diganti dengan =( mereka). Kata dan dinamakan Dhamir atau Kata Ganti. Menurut fungsinya, ada dua golongan Dhamir yaitu:

) yang berfungsi sebagai Subjek. 2) DHAMIR NASHAB ( ) yang berfungsi sebagai Objek. 1) DHAMIR RAFA' ( Dhamir Rafa' dapat berdiri sendiri sebagai satu kata, sedangkan Dhamir Nashab tidak dapat berdiri sendiri atau harus terikat dengan kata lain dalam kalimat.

Dalam kalimat: - Kata

=( dia) adalah Dhamir Rafa', sedangkan: - Kata =( mereka) adalah Dhamir Nashab. Semua Dhamir dapat dikelompokkan menjadi tiga macam: 1. MUTAKALLIM ( a) Mufrad:

=( Dia menyayangi mereka):

DHAMIR RAFA' (Kata Ganti Subjek)

=( aku, saya) untuk Mudzakkar maupun Muannats. b) Mutsanna/Jamak: =( kami, kita) untuk Mudzakkar maupun Muannats. 2. MUKHATHAB ( ) atau lawan bicara (orang kedua). Terdiri dari: a) Mufrad: =( engkau) untuk Mudzakkar dan untuk Muannats. b) Mutsanna: =( kamu berdua) untuk Mudzakkar maupun Muannats. c) Jamak: =( kalian) untuk Mudzakkar dan untuk Muannats. 3. GHAIB ( ) atau tidak berada di tempat (orang ketiga). Terdiri dari: a) Mufrad: =( dia) untuk Mudzakkar dan untuk Muannats. b) Mutsanna: =( mereka berdua) untuk Mudzakkar maupun Muannats. c) Jamak: =( mereka) untuk Mudzakkar dan untuk Muannats. Hafalkanlah keduabelas bentuk Dhamir Rafa' di atas beserta artinya masing-masing sebelum melangkah ke pelajaran selanjutnya!

) atau pembicara (orang pertama).

DHAMIR NASHAB (Kata Ganti Objek) Dhamir Nashab adalah turunan (bentuk lain) dari Dhamir Rafa' yang terdiri dari:

Dhamir Rafa'

Dhamir Nashab

Dhamir Rafa'

Dhamir Nashab

Dhamir Nashab berfungsi sebagai objek dan tidak dapat berdiri sendiri; ia terikat dengan kata lain dalam suatu kalimat, baik itu dengan Isim, Fi'il ataupun Harf. 1) Contoh Dhamir Nashab yang terikat dengan Isim dalam kalimat:

= saya seorang muslim, agamaku Islam = kami orang-orang muslim, agama kami Islam = engkau (lk) seorang muslim, agamamu Islam = engkau (pr) seorang muslim, agamamu Islam 2) Contoh Dhamir Nashab yang terikat dengan Fi'il dalam kalimat:

= kamu berdua adalah muslim, Allah merahmati kamu berdua = kalian (lk) adalah muslimun, Allah merahmati kalian

= kalian (pr) adalah muslimat, Allah merahmati kalian = dia (lk) adalah muslim, Allah merahmatinya

3) Contoh Dhamir Nashab yang terikat dengan Harf dalam kalimat:

= dia (pr) adalah seorang muslimah, atasnya keselamatan = mereka berdua adalah muslim, atas mereka berdua keselamatan = mereka (lk) adalah muslimin, atas mereka keselamatan = mereka (pr) adalah muslimat, atas mereka keselamatan

Gabungan Dhamir Nashab yang melekat pada Isim akan membentuk Isim Ma'rifah dengan pola Mudhaf-Mudhaf Ilaih dimana Isim di depannya merupakan Mudhaf sedang Dhamir Nashab di belakangnya merupakan Mudhaf Ilaih.

Ilaih]

=( rumahku) --> [ Mudhaf] + [ Mudhaf Ilaih] =( bukumu) --> [ Mudhaf] + [ Mudhaf Ilaih] =( sekolah mereka) --> [ Mudhaf] + [ Mudhaf

Hafalkanlah semua Dhamir Nashab di atas beserta artinya masing-masing sebelum melangkah ke pelajaran selanjutnya!

FI'IL (Kata Kerja) Fi'il atau Kata Kerja dibagi atas dua golongan besar menurut waktu terjadinya:

) atau Kata Kerja Lampau. 2. FI'IL MUDHARI' ( ) atau Kata Kerja Kini/Nanti. 1. FI'IL MADHY ( Baik Fi'il Madhy maupun Fi'il Mudhari', senantiasa mengalami perubahan bentuk sesuai dengan jenis Dhamir dari Fa'il ( ) atau Pelaku pekerjaan itu. Untuk Fi'il Madhy, perubahan bentuk tersebut terjadi di akhir kata, sedangkan untuk Fi'il Mudhari', perubahan bentuknya terjadi di awal kata dan di akhir kata. Dhamir

Fi'il Madhy

Fi'il Mudhari'

Tarjamah = saya mengerjakan = kami mengerjakan = engkau (lk) mengerjakan = engkau (pr) mengerjakan = kamu berdua mengerjakan = kalian (lk) mengerjakan = kalian (pr) mengerjakan = dia (lk) mengerjakan = dia (pr) mengerjakan = mereka berdua (lk) mengerjakan = mereka berdua (pr) mengerjakan = mereka (lk) mengerjakan = mereka (pr) mengerjakan

Perlu diketahui, bahwa dalam sebuah JUMLAH FI'LIYYAH ( ) atau Kalimat Verbal (kalimat sempurna yang mengandung Kata Kerja), letak Fa'il (Pelaku) bisa di depan dan bisa pula di belakang Fi'il (Kata Kerja). 1) Untuk Dhamir Ghaib atau "orang ketiga" ( ).

- - - -

a. Bila Fa'il mendahului Fi'il maka perubahan bentuk dari Fi'il tersebut harus mengikuti ketentuan Mudzakkar/Muannats dan Mufrad/Mutsanna/Jamak. Contoh Jumlah Fi'liyyah dengan Fi'il Madhy yang terletak setelah Fa'il:

= muslim itu memasuki masjid

= muslimah itu memasuki masjid

= dua muslim itu memasuki masjid

= dua muslimah itu memasuki masjid

= kaum muslimin memasuki masjid

= kaum muslimat memasuki masjid

Contoh Jumlah Fi'liyyah dengan Fi'il Mudhari' yang terletak setelah Fa'il:

= muslim itu memasuki masjid

dengan adanya huruf Ta Ta'nits ( yang Fa'il-nya adalah Muannats.

= muslimah itu memasuki masjid

= dua muslim itu memasuki masjid

= dua muslimah itu memasuki masjid

= kaum muslimin memasuki masjid

= kaum muslimat memasuki masjid

b. Sedangkan bila Fi'il mendahului Fa'il, maka bentuk Fi'il tersebut selalu Mufrad, (meskipun Fa'il-nya Mutsanna atau Jamak). Tetapi untuk bentuk Mudzakkar dan Muannats tetap dibedakan

) atau "Ta Penanda Muannats" pada Fi'il

Contoh Jumlah Fi'liyyah dengan Fi'il Madhy yang terletak sebelum Fa'il:

= muslim itu memasuki masjid = muslimah itu memasuki masjid = dua muslim itu memasuki masjid = dua muslimah itu memasuki masjid = kaum muslimin memasuki masjid

2) Untuk Fa'il lainnya ( -

= kaum muslimat memasuki masjid

Contoh Jumlah Fi'liyyah dengan Fi'il Mudhari' yang terletak sebelum Fa'il:

= muslim itu memasuki masjid

= muslimah itu memasuki masjid

= dua muslim itu memasuki masjid

= dua muslimah itu memasuki masjid

= kaum muslimin memasuki masjid

= kaum muslimat memasuki masjid

)

- - - - -

tetap mengikuti pola perubahan bentuk Fi'il sebagaimana mestinya. Fi'il Madhy

saya telah memasuki masjid

Fi'il Mudhari'

saya memasuki masjid

) (

kami telah memasuki masjid

engkau telah memasuki masjid

engkau (pr) telah memasuki masjid

) ( kami memasuki masjid ) ( engkau memasuki masjid ) ( engkau (pr) memasuki masjid

kamu berdua telah memasuki masjid

kalian (lk) telah memasuki masjid

kalian (pr) telah memasuki masjid

) ( kamu berdua memasuki masjid ) ( kalian (lk) memasuki masjid ) ( kalian (pr) memasuki masjid

Carilah sebanyak-banyaknya contoh-contoh Fi'il Madhy dan Fi'il Mudhari' dalam ayat-ayat alQuran dan al-Hadits!

FI'IL AMAR (Kata Kerja Perintah) Fi'il Amar atau Kata Kerja Perintah adalah fi'il yang berisi pekerjaan yang dikehendaki oleh Mutakallim (pembicara) sebagai orang yang memerintah agar dilakukan oleh Mukhathab (lawan bicara) sebagai orang yang diperintah. Perlu diingat bahwa yang menjadi Fa'il (Pelaku) dari Fi'il Amar (Kata Kerja Perintah) adalah Dhamir Mukhathab (lawan bicara) atau "orang kedua" sebagai orang yang diperintah untuk

melakukan pekerjaan tersebut. Dhamir Mukhathab terdiri dari:

. - - Fi'il Amar

- -

Fa'il

Tarjamah = (engkau -lk) kerjakanlah! = (engkau -pr) kerjakanlah! = (kamu berdua) kerjakanlah! = (kalian -lk) kerjakanlah! = (kalian -pr) kerjakanlah!

Contoh dalam kalimat: dari fi'il

=( beramal, bekerja) menjadi Fi'il Amar:

= bekerjalah untuk akhiratmu (lk) = bekerjalah untuk akhiratmu (pr) = bekerjalah untuk akhirat kamu berdua = bekerjalah untuk akhirat kalian (lk) = bekerjalah untuk akhirat kalian (pr) Dari fi'il =( mendirikan) menjadi Fi'il Amar: = dirikanlah shalatmu (lk) = dirikanlah shalatmu (pr)

= dirikanlah shalat kamu berdua = dirikanlah shalat kalian (lk) = dirikanlah shalat kalian (pr) Dari fi'il =( membesarkan) menjadi Fi'il Amar: = besarkanlah (agungkanlah) Tuhan kamu (lk) = besarkanlah (agungkanlah) Tuhan kamu (pr) = besarkanlah (agungkanlah) Tuhan kamu berdua = besarkanlah (agungkanlah) Tuhan kalian (lk) = besarkanlah (agungkanlah) Tuhan kalian (pr) Sebagai catatan, bila huruf akhir yang sukun dari sebuah Fi'il bertemu dengan awalan Alif-Lam dari sebuah Isim Ma'rifah, maka baris sukun dari huruf akhir fi'il tersebut berubah menjadi baris kasrah. Contoh:

+ (=shalat)

(=dirikanlah)

=

(=dirikanlah shalat)

Carilah contoh-contoh Fi'il Amar dalam ayat-ayat al-Quran dan al-Hadits!

FI'IL NAHY (Kata Kerja Larangan)

Fi'il Nahy atau "kata kerja larangan" adalah bentuk negatif dari Fi'il Amar. Untuk membentuk Fi'il Nahy, kita tinggal menambahkan harf Fi'il Amar. Perhatikan polanya di bawah ini: Fa'il

=( jangan) dan memasukkan huruf di awal Tarjamah

= jangan (engkau -lk) kerjakan = jangan (engkau -pr) kerjakan = jangan (kamu berdua) kerjakan = jangan (kalian -lk) kerjakan = jangan (kalian -pr) kerjakan =( takut) dan fi'il =( sedih) menjadi Fi'il Nahy: = jangan (engkau -lk) takut dan jangan sedih

Fi'il Amar

Fi'il Nahy

Contoh dalam kalimat: Dari fi'il

= jangan (engkau -pr) takut dan jangan sedih

= jangan (kamu berdua) takut dan jangan sedih

= jangan (kalian -lk) takut dan jangan sedih = jangan (kalian -pr) takut dan jangan sedih

Carilah contoh-contoh Fi'il Nahy dalam ayat-ayat al-Quran dan al-Hadits!

- (Kata Kerja Aktif) - FI'IL MAJHUL (Kata Kerja Pasif) FI'IL MA'LUMDalam tata bahasa Indonesia, dikenal istilah Kata Kerja Aktif dan Kata Kerja Pasif. Perhatikan contoh berikut ini: Abubakar membuka pintu. --> kata "membuka" disebut Kata Kerja Aktif. Pintu dibuka oleh Abubakar. --> kata "dibuka" disebut Kata Kerja Pasif. Dalam tata bahasa Arab, dikenal pula istilah Fi'il Ma'lum dan Fi'il Majhul yang fungsinya mirip dengan Kata Kerja Aktif dan Kata Kerja Pasif. Perhatikan contoh kalimat di bawah ini:

(= Umar memukul)

(= Umar dipukul)

Fi'il (=memukul) adalah Fi'il Ma'lum (Kata Kerja Aktif). Fa'il atau Pelakunya adalah Umar bersifat aktif (melakukan pekerjaan yakni memukul). Fi'il (=dipukul) adalah Fi'il Majhul (Kata Kerja Pasif). Fa'il atau Pelakunya tidak diketahui (tidak disebutkan). Untuk itu, dalam Fi'il Majhul, dikenal istilah Naib al-Fa'il ( Naib al-Fa'il (pengganti Pelaku).

) atau Pengganti Fa'il (Pelaku). Dalam contoh di atas, Umar adalah

Fi'il Majhul dibentuk dari Fi'il Ma'lum dengan perubahan sebagai berikut: a) Huruf pertamanya menjadi berbaris Dhammah b) Huruf sebelum huruf terakhirnya menjadi berbaris Kasrah untuk Fi'il Madhy dan menjadi berbaris Fathah untuk Fi'il Mudhari'. Fi'il Madhy Fi'il Ma'lum Fi'il Majhul Fi'il Mudhari' Fi'il Ma'lum Fi'il Majhul

Contoh-contoh dalam kalimat:

=( memerintah) menjadi Fi'il Majhul =( diperintah): = aku diperintah agar menyembah Allah = kami diperintah agar menyembah Allah = engkau (lk) diperintah agar menyembah Allah = engkau (pr) diperintah agar menyembah Allah = kamu berdua diperintah agar menyembah Allah = kalian (lk) diperintah agar menyembah Allah = kalian (pr) diperintah agar menyembah Allah = dia (lk) diperintah agar menyembah Allah = dia (pr) diperintah agar menyembah Allah = mereka (2 lk) diperintah agar menyembah Allah Fi'il Madhy

= mereka (2 pr) diperintah agar menyembah Allah = mereka (lk) diperintah agar menyembah Allah = mereka (pr) diperintah agar menyembah Allah =( mengenal) menjadi Fi'il Majhul =( dikenal): = aku dikenal dari bicaraku = kami dikenal dari bicara kami = engkau (lk) dikenal dari bicaramu = engkau (pr) dikenal dari bicaramu = kamu berdua dikenal dari bicara kamu berdua = kalian (lk) dikenal dari bicara kalian = kalian (pr) dikenal dari bicara kalian = dia (lk) dikenal dari bicaranya = dia (pr) dikenal dari bicaranya = mereka (2 lk) dikenal dari bicara mereka Fi'il Mudhari'

= mereka (lk) dikenal dari bicara mereka

= mereka (pr) dikenal dari bicara mereka

Carilah contoh-contoh Fi'il Majhul dalam ayat-ayat al-Quran dan al-Hadits!

Tugas) HARF (KataHarf adalah semua jenis kata selain Isim dan Fi'il, yang tidak bisa berdiri sendiri dan tidak memiliki arti yang jelas tanpa kata-kata lain dalam hubungan kalimat.

=( dan), =( dari), =( dari), =( ke, kepada), (=di, dalam), =( hingga), =( tidak, tidak ada), =( jika), dan lain-lain. Contoh Harf: Sekilas catatan penting tentang penggunaan beberapa macam Harf: 1. Beberapa Harf, seperti (=dengan) di dalam kalimat kadang mempunyai arti, dan kadang hanya sebagai tambahan yang tidak mempunyai arti. Contoh:

= aku berlindung kepada Allah = cukuplah Allah (sebagai) saksi 2. Harf mempunyai dua fungsi: a) ATHAF ( )atau Kata Sambung (=dan). Contoh: = Ahmad dan Ali telah pergi

b) QASM (

}atau Kata Sumpah (=demi). Contoh: = demi waktu (Ashar)

Perlu dicamkan, bahwa di dalam al-Quran, Allah subhanahu wata'ala sering bersumpah dengan nama makhluq-Nya agar manusia mengambil pelajaran dari apa yang dijadikan sumpah tersebut. Adapun manusia, hanya boleh bersumpah dengan nama dan sifat Allah, tidak boleh bersumpah dengan nama makhluq. 3. Harf Lam a) MILIK (

juga mempunyai beberapa fungsi:

)atau kepunyaan.Contoh:

= kepunyaan Allah (seluruh) kerajaan langit dan bumi b) TA'LIL ( ) atau peruntukan (=untuk). Contoh: = saya pergi ke sekolah untuk belajar c) AMAR ( )atau perintah (=agar, supaya, hendaklah). Contoh: d) TAUKID ( = hendaklah berinfak orang yang punya kelapangan (rezki)

) atau penegasan (=sungguh, pasti). Contoh:

= sungguh aku akan berkata perkataan yang benar

4. NUN TAUKID ( ) atau "Nun Penegasan" adalah huruf Nun Tasydid yang melekat di belakang Fi'il Mudhari' dan berfungsi untuk menegaskan atau memperkuat maknanya. Perhatikan contoh di bawah ini:

4. Harf

= sungguh aku pasti akan mengatakan perkataan yang benar = sungguh kalian pasti akan diuji dalam (urusan) harta kalian

mempunyai dua macam arti:

a) Berarti "jika". Contoh:

= jika kalian menolong (agama) Allah, Dia akan menolong kalian. b) Berarti "tidak", bila sesudahnya terdapat kata =( kecuali). Contoh: = tidak lain kalian hanyalah berdusta juga ada dua macam: a. NAFY ( ) atau penidakan (=tidak, bukan, tidak ada). Contoh: = tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Allah 5. Harf

b. NAHY (

) atau pelarangan (=jangan). Contoh: = jangan kalian menyembah kecuali (kepada) Allah

Demikianlah sekelumit contoh penggunaan Harf dan macam-macam artinya. Carilah contohcontoh penggunaan Harf dalam ayat-ayat al-Quran dan al-Hadits, pelajarilah aneka ragam fungsi dan artinya masing-masing!

ADAWAT AL-ISTIFHAM (Kata Tanya)Di bawah ini dicantumkan sejumlah Kata Tanya dengan contohnya masing-masing dalam kalimat beserta contoh jawabannya:

/ (=apakah) (=apakah engkau sakit?) / Kata Tanya Contoh Kalimat Tanya (=apa)

Contoh Jawaban

(=siapa)

/ (=yang mana) (=pena yang mana kau suka?) (=aku suka pena yang hitam) (=kapan) (=kapan engkau pergi?) (=aku pergi besok)

/

(=apa yang kau tulis?)

(=tidak, saya sehat) (=aku menulis surat)

(=siapa yang menulis ini?)

(=Ahmad yang menulis ini)

(=dimana)

(=bagaimana)

(=berapa)

(=mengapa) (=kenapa)

/

(=dimana engkau pergi?) (=aku pergi ke kampung) (=bagaimana engkau pergi?) (=aku pergi dengan bus) (=berapa hari engkau pergi?) (=aku pergi selama tiga hari) (=mengapa kau terlambat?) (=jalanan macet) (=kenapa kau bertanya itu?)

(=punya siapa)

(=kepunyaan siapa pena ini?)

(=sungguh aku tidak paham)

(=ini pena Ahmad)

Buatlah sendiri kalimat-kalimat tanya dari setiap kata-kata tanya di atas!

ISIM JAMID Menurut asal kata dan pembentukannya, Isim atau Kata Benda terbagi dua:

) yaitu Isim yang tidak terbentuk dari kata lain. 2. ISIM MUSYTAQ ( ) yaitu Isim yang dibentuk dari kata lain. 1. ISIM JAMID ( Isim Jamid terbagi dua:

) atau ISIM JINS ( ) Contoh: =( orang), =( singa), =( sungai) a) ISIM DZAT (

) atau MASHDAR ( ) Contoh: =( ilmu), =( keadilan), =( keberanian) b) ISIM MA'NA ( Mashdar adalah Isim yang menunjukkan peristiwa atau kejadian yang tidak disertai dengan penunjukan waktu. Berbeda dengan Fi'il yang terikat dengan waktu, apakah di waktu lampau, sekarang atau akan datang. Contoh:

=( aku ingin shalat) --> =( aku shalat) : Fi'il =( aku ingin shalat) --> =( shalat) : Mashdar (Isim) Setiap Fi'il memiliki Mashdar. Dengan kata lain, Mashdar adalah bentuk Isim dari sebuah Fi'il. WAZAN ( ) atau Timbangan (pola pembentukan) Mashdar sangat beragam. Perhatikan contoh pembentukan Mashdar di bawah ini: Wazan

- - - - - - - - - - - - - - - - - -

Perubahan dari Fi'il ke Mashdar

Tarjamah = menolong = mengingat, menyebut = menangis = berdiri = bersujud

= memberi makan = bertani = mengajar, memberitahu = mengingatkan

Pahamilah baik-baik nama-nama dan bentuk-bentuk Isim yang terdapat dalam pelajaran ini sebelum melangkah ke pelajaran selanjutnya.

ISIM MUSYTAQ Isim Musytaq ialah Isim yang dibentuk dari kata lain dan memiliki makna yang berbeda dari kata pembentuknya. Isim Musytaq itu ada tujuh macam: 1. ISIM FA'IL ( ) atau Isim Pelaku (yang melakukan pekerjaan). Isim Fa'il ada dua wazan (pola pembentukan) yaitu:

bila berasal dari Fi'il Tsulatsi (Fi'il yang terdiri dari tiga huruf) b) bila berasal dari Fi'il yang lebih dari tiga hurufa) Fi'il

=( - mengetahui) =( - tidur) =( - makan) =( - menyerah) =( - berinfak) =( - mohon ampun)

Isim Fa'il

=( yang mengetahui) =( yang tidur) =( yang makan) =( yang menyerah) =( yang berinfak) =( yang mohon ampun) ) dari Isim Fa'il

Disamping itu dikenal pula istilah bentuk MUBALAGHAH ( yang berfungsi untuk menguatkan atau menyangatkan artinya. Contoh: Fi'il Isim Fa'il Isim Mubalaghah

- -

=( / yang sangat mengetahui) =( / yang suka mengampuni)

- -

=( / yang banyak tidur) =( / yang banyak makan)

2. SIFAT MUSYABBAHAH ( ) ialah Isim yang menyerupai Isim Fa'il tetapi lebih condong pada arti sifatnya yang tetap. Misalnya: Fi'il

Isim Fa'il

=( - senang) =( orang senang) =( - buta) =( orang buta) =( - mati) =( orang mati) =( - lapar) =( orang kelaparan) 3. ISIM MAF'UL ( ) yaitu Isim yang dikenai pekerjaan. Fi'il

Sifat Musyabbahah

- (=mengampuni) =( yang diampuni) =( - mengetahui) =( yang diketahui) =( - menjual) =( yang dijual) =( - berkata) =( yang diucapkan) 4. ISIM TAFDHIL ( ) ialah Isim yang menunjukkan arti "lebih" atau "paling". Wazan (pola) umum Isim Tafdhil adalah: . Contoh:Isim Fa'il Isim Mubalaghah Isim Tafdhil

Isim Maf'ul

=( sangat mengetahui) =( sangat besar)

=( yang lebih mengetahui) =( yang lebih besar)

=( sangat dekat) =( sangat utama)Sifat Musyabbahah Isim Tafdhil

=( yang lebih dekat) =( yang lebih utama)

Disamping itu, terdapat pula bentuk yang sedikit agak berbeda, seperti:

=( yang sangat) =( yang lebih sangat) =( yang berhak) =( yang lebih berhak) =( yang mulia) =( yang lebih mulia) 5. ISIM ZAMAN ( ) yaitu Isim yang menunjukkan waktu dan ISIM MAKAN ( ) yaitu Isim yang menunjukkan tempat. Fi'il

(=berkumpul)

=( / menulis) =( / bermain) =( / bersujud) =( / melahirkan) =( / menjanjikan) /

Isim Zaman/Makan

=( kantor) =( tempat bermain) =( masjid) =( hari kelahiran) =( hari yang dijanjikan) =( perkumpulan, pertemuan)

6. ISIM ALAT ( ) yaitu Isim yang menunjukkan alat yang digunakan untuk melakukan suatu Fi'il atau pekerjaan. Fi'il

=( / membuka) =( / menimbang) =( / duduk)

Isim Alat

=( kunci) =( timbangan) =( tempat duduk)

/

(=nyaring)

(=pengeras suara)

Pahamilah baik-baik semua jenis-jenis Isim yang terdapat dalam pelajaran ini serta contohcontohnya sebelum melangkah ke pelajaran selanjutnya.

MUJARRAD FI'ILMenurut asal kata dan pembentukannya, Fi'il terbagi dua:

) yaitu fi'il yang semua hurufnya asli. 2. FI'IL MAZID ( ) yaitu fi'il yang mendapat huruf tambahan. 1. FI'IL MUJARRAD ( Fi'il Mujarrad pada umumnya terdiri dari tiga huruf sehingga dinamakan pula FI'IL MUJARRAD TSULATSI ( (

) atau timbangan (pola huruf dan harakat) yakni:

) dan mempunyai enam wazan

2. 3. 4. 5. 6. 1. (

- misalnya: =( - menolong) - misalnya: =( - duduk) - misalnya: =( - membuka) - misalnya: =( - mengetahui) - misalnya: =( - menjadi banyak) - misalnya: =( - menghitung)

Disamping Fi'il Mujarrad Tsulatsi yang terdiri dari tiga huruf, terdapat pula Fi'il Mujarrad Ruba'i

) yang terdiri dari empat huruf. Fi'il Mujarrad Ruba'i ini hanya mempunyai satu wazan yaitu: . - Contoh: =( - menerjemahkan), -

goncangkan).

=( membisikkan waswas), =( - menggoncang

Carilah sebanyak-banyaknya contoh-contoh Fi'il Mujarrad Tsulatsi dari al-Quran dan al-Hadits untuk setiap wazan di atas, beserta artinya masing-masi

FI'IL MAZID Fi'il Mazid berasal dari Fi'il Mujarrad yang mendapat tambahan huruf: 1) Fi'il Mazid dengan tambahan satu huruf. Terdiri dari beberapa wazan seperti: a.

( - huruf tambahannya: Hamzah di awal kata)Fi'il Mazid

Fi'il Mujarrad

=( - masuk) =( - keluar) - (=lepas)b. Fi'il Mujarrad

=( - memasukkan) =( - mengeluarkan) =( - melepas, mengirim)Fi'il Mazid

( - huruf tambahannya: huruf tengah yang digandakan/tasydid) =( - mendatangkan) =( - mengajar) =( - menurunkan)Fi'il Mazid

(=mengetahui)

=( - datang) - - (=turun)

c.

( - huruf tambahannya: Mad Alif setelah huruf pertama)

Fi'il Mujarrad

(=mendahului)

=( - membunuh) =( - memisah) -

=( - berperang) =( - berpisah) =( - berlomba)

2. Fi'il Mazid dengan tambahan dua huruf. Terdiri dari beberapa wazan seperti: a.

( - huruf tambahannya: Alif dan Nun di awal kata).Fi'il Mazid

Fi'il Mujarrad

- =( - pergi) (=menceraikan) =( - membelah) =( - terbelah) =( - membalik) =( - terbalik) b.

( - huruf tambahannya: Alif di awal dan Ta di tengah)Fi'il Mazid

Fi'il Mujarrad

=( - mengumpulkan) =( - menyebarkan) =( - meraba) c. Fi'il Mujarrad

(=meraba-raba)

=( - berkumpul) =( - tersebar) -

( - huruf tambahannya: Alif di awal dan huruf ganda di akhir)Fi'il Mazid

=( - putih) =( - memutih) =( - merah) =( - memerah) =( - hitam)=( - menghitam)

d.

( - huruf tambahan: Ta di awal dan Mad Alif di tengah)Fi'il Mazid -

Fi'il Mujarrad

bertanya) e.

=( - dengki) =( - kenal) =( - bertanya)

(=saling dengki) (=saling kenal) (=saling

( - huruf tambahannya: Ta di awal dan huruf ganda di tengah)Fi'il Mazid

Fi'il Mujarrad

=( - mengetahui) =( - belajar) =( - besar) =( - membesarkan diri) =( - berfikir) =( - memusatkan fikiran) ( - huruf tambahannya: Alif, Sin dan Ta di awal kata).Fi'il Mazid

3. Fi'il Mazid dengan tambahan tiga huruf. Wazan yang biasa ditemukan adalah:

Fi'il Mujarrad

- (=mengampuni) - (=menerima)

=( - mohon ampun) - (=menghadap) (= keluar)

-

- keluar)

(=minta

Carilah contoh-contoh Fi'il Mazid dari al-Quran dan al-Hadits dan masukkan ke dalam wazanwazan yang sesuai serta carilah artinya masing-masing.

I'RAB ISIM

I'rab ialah perubahan baris/bentuk yang terjadi di belakang sebuah kata sesuai dengan kedudukan kata tersebut dalam susunan kalimat. Pada dasarnya, Isim bisa mengalami tiga macam I'rab yaitu:

) atau Subjek; dengan tanda pokok: Dhammah ( ) 2. I'RAB NASHAB ( ) atau Objek; dengan tanda pokok: Fathah ( ) 3. I'RAB JARR ( ) atau Keterangan; dengan tanda pokok: Kasrah ( ) 1. I'RAB RAFA' ( Perhatikan contoh dalam kalimat di bawah ini: = datang siswa-siswa = aku melihat siswa-siswa = aku memberi salam kepada siswa-siswa Isim =( siswa-siswa) pada contoh di atas mengalami tiga macam I'rab:

) 2) I'rab Nashab (Objek) dengan tanda Fathah di huruf akhirnya ( ) 3) I'rab Jarr (Keterangan) dengan tanda Kasrah di huruf akhirnya ( ) Alamat I'rab seperti ini dinamakan Alamat Ashliyyah ( ) atau 1) I'rab Rafa' (Subjek) dengan tanda Dhammah di huruf akhirnya ( tanda-tanda asli (pokok). Perlu diketahui bahwa tidak semua Isim bisa mengalami I'rab atau perubahan baris/bentuk di akhir kata. Dalam hal ini, Isim terbagi dua: 1) ISIM MU'RAB ( ) yaitu Isim yang bisa mengalami I'rab. Kebanyakan Isim adalah Isim Mu'rab artinya bisa berubah bentuk/baris akhirnya, tergantung kedudukannya dalam kalimat.

2) ISIM MABNI ( ) yaitu Isim yang tidak terkena kaidah-kaidah I'rab. Yang termasuk Isim Mabni adalah: Isim Dhamir (Kata Ganti), Isim Isyarat (Kata Tunjuk), Isim Maushul (Kata Sambung), Isim Istifham (Kata Tanya). Perhatikan contoh Isim Mabni dalam kalimat-kalimat di bawah ini:

= datang (mereka) ini = aku melihat (mereka) ini = aku memberi salam kepada (mereka) ini

Dalam contoh-contoh di atas terlihat bahwa Isim Isyarah (=ini) tidak mengalami I'rab atau perubahan baris/bentuk di akhir kata, meskipun kedudukannya dalam kalimat berubahubah, baik sebagai Subjek, Objek maupun Keterangan. Isim Isyarah termasuk diantara kelompok Isim Mabni. Bila anda telah memahami baik-baik tentang pengertian I'rab dan tanda-tanda aslinya, marilah kita melanjutkan pelajaran tentang Isim Mu'rab.

ISIM MARFU'Isim yang mengalami I'rab Rafa' dinamakan Isim Marfu' yang terdiri dari: 1) Mubtada' (Subjek) dan Khabar (Predikat) pada Jumlah Ismiyyah (Kalimat Nominal). Perhatikan contoh-contoh Jumlah Ismiyyah di bawah ini:

= rumah itu besar = rumah itu besar (lagi) indah = rumah besar itu indah = rumah besar itu indah (lagi) mahal

Dalam contoh di atas terlihat bahwa semua Isim yang terdapat dalam Jumlah Ismiyyah adalah Marfu' (mengalami I'rab Rafa'), tandanya adalah Dhammah. 2) Fa'il (Subjek Pelaku) atau Naib al-Fa'il (Pengganti Subjek Pelaku) pada Jumlah Fi'liyyah (Kalimat Verbal). Contoh:

= Muhammad datang = Umar menang = orang kafir itu dikalahkan = syaitan itu dilaknat =( Muhammad) --> Fa'il --> Marfu' dengan tanda Dhammah =( Umar) --> Fa'il --> Marfu' dengan tanda Dhammah =( orang kafir) --> Naib al-Fa'il --> Marfu' dengan tanda Dhammah. =( syaitan) --> Naib al-Fa'il --> Marfu' dengan tanda Dhammah. Pahamilah baik-baik semua kaidah-kaidah yang terdapat dalam pelajaran ini sebelum melangkah ke pelajaran selanjutnya. >

ISIM MANSHUBIsim yang terkena I'rab Nashab disebut Isim Manshub. Yang menjadi Isim Manshub adalah semua Isim selain Fa'il atau Naib al-Fa'il dalam Jumlah Fi'liyyah. 1) MAF'UL ( Penderita).

)yakni Isim yang dikenai pekerjaan (Objek = Muhammad membaca al-Quran

=( al-Quran) --> Maf'ul --> Manshub dengan tanda fathah. 2) MASHDAR ( ) yakni Isim yang memiliki makna Fi'il dan berfungsi untuk menjelaskan atau menegaskan (menguatkan) arti dari Fi'il.

fathah.

= Muhammad membaca al-Quran dengan tartil (perlahan-lahan)

=( perlahan-lahan) --> Mashdar --> Manshub dengan tanda

3) HAL ( ) ialah Isim yang berfungsi untuk menjelaskan keadaan Fa'il atau Maf'ul ketika berlangsungnya pekerjaan.

fathah.

= Muhammad membaca al-Quran dengan khusyu'

=( orang yang khusyu') --> Hal --> Manshub dengan tanda

4) TAMYIZ ( ) ialah Isim yang berfungsi menerangkan maksud dari Fi'il dalam hubungannya dengan keadaan Fa'il atau Maf'ul.

= Muhammad membaca al-Quran sebagai suatu ibadah

=( ibadah) --> Tamyiz --> Manshub dengan tanda fathah. 5) ZHARAF ZAMAN (

) atau Keterangan Waktu

dan ZHARAF MAKAN ( Tempat.

) atau Keterangan

= Muhammad membaca al-Quran pada suatu malam =( malam) --> Zharaf Zaman --> Manshub dengan tanda fathah. =( pada hari), =( pada hari ini), =( pada malam hari), =( pada siang hari), =( pada pagi hari), =( pada sore hari), (=besok), =( sekarang), dan sebagainya. Diantara Zharaf Makan: =( di depan), =( di belakang), =( di balik), =( di atas), =( di bawah), =( di sisi), =( di sekitar), =( di antara), =( di sebelah), dan sebagainya. Diantara Zharaf Zaman: 6) Mudhaf yang berfungsi sebagai MUNADA (

)atau Seruan/Panggilan. =( Rasul Allah) adalah Mudhaf-Mudhaf Ilaih, bila berfungsi sebagai Munada, maka kata =( Rasul) sebagai Mudhaf menjadi Manshub. = Wahai Rasul Allah

Sedangkan bila Munada itu adalah Isim Mufrad yang bukan merupakan Mudhaf-Mudhaf Ilaih, maka Isim tersebut tetap dalam bentuk Marfu'. Contoh:

= Wahai Muhammad

) atau Perkecualian ialah Isim yang terletak sesudah ISTITSNA ( ) atau Pengecuali. Contoh: = para siswa telah hadir kecuali Zaid 7) MUSTATSNA (

Fathah

=( kecuali) --> Istitsna (Pengecuali). =( Zaid) --> Mustatsna (Perkecualian) --> Manshub dengan tanda - - - - -

Kata-kata yang biasa menjadi Istitsna antara lain:

Semuanya biasa diterjemahkan: kecuali, selain.

Isim yang berkedudukan sebagai Mustatsna tidak selalu harus Manshub. Mustatsna bisa menjadi Marfu' dalam keadaan sebagai berikut: a) Bila berada dalam Kalimat Negatif dan Subjek yang dikecualikan darinya disebutkan. Maka Mustatsna boleh Manshub dan boleh Marfu'. Contoh:

= para siswa tidak berdiri kecuali Zaid

= para siswa tidak berdiri kecuali Zaid Kalimat di atas adalah Kalimat Negatif (ada kata: tidak) dan disebutkan Subjek yang dikecualikan darinya yaitu

=( para siswa) maka Mustatsna boleh Manshub dan boleh pula Marfu' ( atau .) b) Bila Mustatsna berada dalam kalimat Negatif dan Subjek yang dikecualikan darinya tidak disebutkan sedangkan Mustatsna itu berkedudukan sebagai Fa'il maka ia harus mengikuti kaidah I'rab yakni menjadi Marfu'. Contoh:

= tidak berdiri kecuali Zaid

Mustatsna menjadi Marfu' karena berkedudukan sebagai Fa'il ( berada dalam Kalimat Negatif yang tidak disebutkan Subjek yang dikecualikan darinya. >

) dan

ISIM MAJRUR Isim yang terkena I'rab Jarr disebut Isim Majrur yang terdiri dari: 1) Isim yang diawali dengan Harf Jarr. Yang termasuk Harf Jarr adalah:

=( dengan), =( untuk), =( di, dalam), =( atas), =( ke), =( dari), =( bagai), =( hingga), / untuk sumpah (=demi ...).

Perhatikan contoh-contoh berikut:

= aku berlindung kepada Allah = aku shalat di masjid = demi masa! / / pada kalimat-kalimat di atas adalah Isim Majrur karena didahului/dimasuki oleh Harf Jarr. Tanda Majrurnya adalah Kasrah. 2) Isim yang berkedudukan sebagai Mudhaf Ilaih. Contoh:

=( Rasul Allah) --> [ Mudhaf], [ Mudhaf Ilaih] =( ahlul kitab) --> [ Mudhaf], [ Mudhaf Ilaih] Mudhaf Ilaih selalu sebagai Isim Majrur, sedangkan Mudhaf (Isim di depannya) bisa dalam bentuk Marfu', Manshub maupun Majrur, tergantung kedudukannya dalam kalimat. Perhatikan contoh-contoh kalimat di bawah ini:

= berkata Rasul Allah = saya mencintai Rasul Allah = kami beriman kepada Rasul Allah

Dalam contoh-contoh di atas, Isim merupakan Mudhaf dan bentuknya bisa Marfu' (contoh pertama), Manshub (contoh kedua) maupun Majrur (contoh ketiga). Adapun kata dalam bentuk Majrur.

sebagai Mudhaf Ilaih selalu

3) Termasuk dalam Mudhaf Ilaih adalah Isim yang mengikuti Zharaf.

Dalam contoh di atas, Isim

= mereka duduk-duduk di depan rumah

= aku berdiri di bawah pohon

(=rumah) dan Isim

(=pohon) adalah Isim Majrur dengan tanda Kasrah

karena terletak sesudah Zharaf (=di depan) dan (=di bawah). Dalam hal ini, kedua Zharaf tersebut merupakan Mudhaf sedang Isim yang mengikutinya merupakan Mudhaf Ilaih. Hafalkanlah istilah-istilah tata bahasa Arab yang terdapat dalam pelajaran ini sebelum melangkah ke pelajaran selanjutnya. >

>

"INNA" DAN "KANA" SERTA "KAWAN-KAWANNYA"Kata (=sesungguhnya) dan (=adalah) serta kawankawannya sedikit mengubah kaidah I'rab yang telah kita pelajari sebelumnya

sebagai berikut: 1) Bila Harf (=sesungguhnya) atau kawan-kawannya memasuki sebuah Jumlah Ismiyyah ataupun Jumlah Fi'liyyah maka Mubtada' atau Fa'il yang asalnya Isim Marfu' akan menjadi Isim Manshub. Perhatikan contoh di bawah ini: Jumlah tanpa Inna

(=rumah itu besar) (=rumah besar itu mahal)

Jumlah dengan Inna

(=sesungguhnya rumah itu besar) (=akan tetapi rumah besar itu mahal)

(=Allah menolong mukmin) Yang termasuk kawan-kawan

(=semoga Allah menolong mukmin)

antara lain: =( bahwasanya), =( seolah-olah), =( akan tetapi), =( agar supaya), =( andaisaja), =( tidak, tidak ada). 2) Bila Fi'il =( adalah) atau kawan-kawannya memasuki sebuah (=rumah itu besar) Jumlah tanpa Kana

Jumlah Ismiyyah maka Khabar yang asalnya Isim Marfu' akan menjadi Isim Manshub.

(=rumah itu besar lagi cantik) (=jadilah rumah itu besar lagi cantik)

rumah itu besar) (=adalah

Jumlah dengan Kana

(=Muhammad bahagia)

(=Muhammad senantiasa bahagia)

Adapun yang termasuk kawan-kawan

=( adalah) antara lain: / / / / =( / menjadi), =( senantiasa), =( selama), =( tidak), =( tidak). >

Pahamilah baik-baik semua kaidah-kaidah yang terdapat dalam pelajaran ini sebelum melangkah ke pelajaran selanjutnya.

>

ALAMAT FAR'IYYAH (TANDA-TANDA CABANG) Dalam pelajaran-pelajaran yang lalu kita sudah melihat Alamat Ashliyyah atau tanda-tanda asli (pokok) dari I'rab yaitu baris Dhammah untuk I'rab Rafa', baris Fathah untuk I'rab Nashab, dan baris Kasrah untuk I'rab Jarr. Diantara bentuk-bentuk Isim, ada yang menggunakan tanda-tanda yang berbeda dari Alamat Ashliyyah untuk menunjukkan I'rab Rafa', Nashab atau Jarr tersebut, karena bentuknya yang khas, mereka menggunakan Alamat Far'iyyah yaitu: 1) Isim Mutsanna (Kata Benda Dual). a. I'rab Rafa' ditandai dengan huruf Alif-Nun (

) )

b. I'rab Nashab dan I'rab Jarr ditandai dengan huruf Ya-Nun (

= datang dua orang lelaki = aku melihat dua orang lelaki = aku memberi salam kepada dua orang lelaki

2) Isim Jamak Mudzakkar Salim (Kata Benda Jamak Laki-laki Beraturan). a. I'rab Rafa' ditandai dengan huruf Wau-Nun (

)

b. I'rab Nashab dan I'rab Jarr ditandai dengan huruf Ya-Nun (

)

3) Al-Asma' al-Khamsah (

= datang kaum muslimin

= aku melihat kaum muslimin

= aku memberi salam kepada kaum muslimin

) atau "isim-isim yang lima" yakni: =( ayah), =( saudara), (=ipar), =( pemilik) dan =( mulut). Isim-isim ini memiliki perubahan bentuk yang khas sebagai berikut: a. I'rab Rafa' ditandai dengan huruf Wau (

) di akhirnya b. I'rab Nashab ditandai dengan huruf Alif ( ) di akhirnya c. I'rab Jarr ditandai dengan huruf Ya ( ) di akhirnya = datang Abubakar = aku melihat Abubakar

= aku memberi salam kepada Abubakar

Hafalkanlah kelompok-kelompok Isim yang mempunyai tanda-tanda I'rab yang khas ini, sebelum melangkah ke pelajaran selanjutnya.

>

(Isim yang Tidak Menerima Tanwin) ISIM GHAIRU MUNAWWANDalam kaitannya tentang Alamat I'rab Far'iyyah (tanda-tanda I'rab cabang), kita harus mempelajari golongan Isim yang huruf akhirnya tidak menerima baris tanwin maupun kasrah (hanya menerima baris dhammah dan fathah). Isim-isim ini dinamakan ISIM GHAIRU MUNAWWAN yang terdiri dari: 1) Semua Isim 'Alam (Nama) yang diakhiri dengan Ta Marbuthah (meskipun ia adalah Mudzakkar). Misalnya:

=( Fatimah), =( Aminah), =( Makkah), =( Muawiyah), =( Hamzah), dan sebagainya. 2) Semua Isim 'Alam Muannats (meskipun tidak diakhiri dengan Ta

=( Khadijah), (=Saudah), =( Zainab), =( Bagdad), Marbuthah). Misalnya: (=Damaskus), dan sebagainya. 3) Isim 'Alam yang merupakan kata serapan atau berasal dari bahasa 'ajam

=( Ibrahim), (=Dawud), =( Yusuf), =( Fir'aun), =( Qarun), dan sebagainya. (bukan Arab). Misalnya:

4) Isim 'Alam yang menggunakan wazan (pola/bentuk) Fi'il. Misalnya: sebagainya.

=( Yazid), =( Ahmad), =( Yatsrib), dan =( Zuhal), =( Juha), dan sebagainya. . Misalnya:

5) Isim 'Alam yang menggunakan wazan (=Umar),

6) Semua Isim, baik Isim 'Alam maupun bukan, yang diakhiri dengan huruf

=( Utsman), (=Sulaiman), =( Ramadhan), =( lapar), =( marah), dan sebagainya. 7) Semua Isim yang menggunakan wazan (pola/bentuk) . =( lebih utama), =( lebih besar), Misalnya: =( hitam), dan sebagainya. Alif-Nun. Misalnya: 8) Isim Jamak yang mempunyai wazan yang di tengahnya terdapat Mad Alif. Misalnya:

=( surat-surat), =( nasyid nasyid), =( jalan-jalan), =( suku-suku), dan sebagainya. )atau Bilangan dari satu sampai sepuluh yang menggunakan wazan atau . Misalnya: =( tiga), =( empat), =( lima), =( kelompok), dan sebagainya. 10) Isim =( yang lain) yang merupakan bentuk Jamak dari 9) Isim 'ADAD (

) atau Alif Lurus ( .) Misalnya: (=yang berkilau), =( orang-orang berilmu), 11) Isim yang huruf akhirnya berupa Alif Mamdudah ( (=teman-teman), dan sebagainya. Seperti dinyatakan di awal tadi, Isim-isim di atas huruf akhirnya tidak menerima baris tanwin dan kasrah. Oleh karena itu, dalam kaitannya dengan I'rab, Isim Ghairu Munawwan mempunyai alamat atau tanda-tanda I'rab sebagai berikut: a. I'rab Rafa' dan I'rab Nashab tetap menggunakan Alamat Ashliyyah yakni baris Dhammah untuk I'rab Rafa' dan baris Fathah untuk I'rab Nashab. b. I'rab Jarr tidak menggunakan baris Kasrah melainkan baris Fathah.

= datang Sulaiman = aku melihat Sulaiman

= aku memberi salam kepada Sulaiman

Sebagai perkecualian, bila Isim-isim tersebut menggunakan awalan Alif-Lam Ma'rifah, maka ia menerima baris kasrah bila terkena I'rab Jarr. Perhatikan:

= aku memberi salam kepada suku-suku

= aku memberi salam kepada suku-suku itu

= aku memberi salam kepada para ulama

= aku memberi salam kepada para ulama itu

Namun masih ada lagi kelompok Isim Ghairu Munawwan yang huruf akhirnya selalu tetap, tidak mengalami perubahan baris apapun. Yaitu: 12) Isim-isim yang huruf akhirnya Alif Maqshurah (

) atau Alif Bengkok ( tanpa titik dua). Misalnya: =( Musa), =( Isa), =( petunjuk), =( Thuwa: nama bukit), dan sebagainya. Isim-isim ini huruf akhirnya tidak pernah berubah, dalam keadaan I'rab apapun.

= datang Musa = aku melihat Musa = aku memberi salam kepada Musa Hafalkanlah istilah-istilah tata bahasa Arab yang terdapat dalam pelajaran ini sebelum melangkah ke pelajaran selanjutnya. >

>

I'RAB FI'IL MUDHARI' Fi'il Mudhari' juga mengalami I'rab atau perubahan baris/bentuk di akhir kata bila didahului oleh harf-harf tertentu. Fi'il Mudhari mengenal tiga

macam I'rab: 1) I'RAB RAFA' ialah bentuk asal dari Fi'il Mudhari' dengan alamat (tanda): a. Baris Dhammah:

/ / /

b. Huruf Nun:

/ / / / / / /

2) I'RAB NASHAB bila dimasuki Harf Nashab. Alamatnya adalah: a. Baris Fathah:

/ / / / Adapun yang termasuk Harf Nashab ialah: =( bahwa), =( tidak akan), =( kalau begitu), =( supaya), =( hingga), =( untuk).b. Hilangnya huruf Nun: Perhatikan contoh-contohnya dalam kalimat: Fi'il Mudhari' Rafa'

(=saya menulis pelajaran)

(=saya mau menulis pelajaran)

Fi'il Mudhari' Nashab

. .

(=mereka belajar. mereka mengerti)

(=mereka belajar hingga mengerti)

) bila dimasuki Harf Jazm. Alamatnya ada tiga: a. Baris Sukun: / / / b. Hilangnya huruf Nun: / / / / c. Hilangnya huruf 'Illat ( ) atau "huruf penyakit" yaitu / /3) I'RAB JAZM ( Adapun yang termasuk Harf Jazm terbagi dalam dua kelompok:

=( tidak), (=belum), /untuk perintah (=hendaklah), untuk larangan1. Harf Jazm yang men-jazm-kan satu fi'il saja yaitu: (=jangan). Perhatikan contoh-contohnya dalam kalimat: Fi'il Mudhari' Rafa' Fi'il Mudhari' Jazm

(=dia belajar, dia mengerti)

(=kalian memasuki rumahku) (=jangan memasuki rumahku)2. Harf Jazm yang men-jazm-kan dua fi'il yaitu:

(=dia belum belajar dan dia belum mengerti)

=( jika), (=siapa), =( apa), =( jangan), =( kapan), =( kapan), =( dimana), =( dimana saja),

=( darimana), =( darimana saja), (=bagaimana saja), =( yang mana). Contoh I :

=( engkau mengerjakan suatu pekerjaan; engkau akan dibalas dengannya) =( jikapekerjaan, engkau akan suatu engkau mengerjakan dibalas dengannya) Contoh II : (=dia beriman kepada Allah; Allah menunjuki hatinya) =( siapaDia akan menunjuki Allah, yang beriman kepada hatinya) Contoh III : (=kalian melakukan suatu kebaikan; Allah mengetahuinya) =( kebaikan apa Allahyang kalian lakukan, saja mengetahuinya) Contoh IV : =( kalian bertaqwa kepada Allah; kalian beruntung) (=kapan kalian bertaqwa kepada Allah, kalian bertuntung) V : Contoh =( mereka berdua pergi; mereka berdua dilayani)

Contoh VI :

(=kemana saja mereka berdua pergi, akan dilayani) (=engkau membaca sebuah buku; engkau memperoleh manfaat darinya) (=buku apa saja yang engkau baca, engkau akan memperoleh manfaat)

Hafalkan dan fahamkan baik-baik jenis-jenis I'rab Fi'il di atas! >

>

'ADAD (BILANGAN) Mula-mula, anda harus mengafalkan sepuluh bentuk dasar dari 'Adad (Bilangan):

1 2 3 4 5

6 7 8 9 10

Dalam penggunaannya, bentuk-bentuk dasar 'Adad tersebut akan mengalami sedikit perubahan dengan ketentuan sebagai berikut: Bilangan 1 (

)terletak di belakang Isim Mufrad dan bilangan 2 (

) terletak di belakang Isim Mutsanna. Bila Isim yang dibilangnya itu adalah Muannats maka bentuknya pun menjadi Muannats. Contoh:ISIM MUDZAKKAR

ISIM MUANNATS

= sebuah pena

= 2 buah pena

= sebuah majalah

= 2 buah majalah

Bilangan 3 sampai 10 terletak di depan Isim Jamak. Bila Isim Jamak tersebut adalah Mudzakkar maka bentuk 'Adad-nya adalah Muannats, sedang bila Isim Jamak tersebut adalah Muannats maka bentuk 'Adad-nya adalah Mudzakkar: JAMAK MUDZAKKAR

JAMAK MUANNATS

= 3 pena

= 4 pena

= 5 pena

= 6 pena

= 7 pena

= 8 pena

= 3 majalah

= 4 majalah

= 5 majalah

= 6 majalah

= 7 majalah

= 8 majalah

= 9 pena

= 10 pena

= 9 majalah

= 10 majalah

Adapun bilangan belasan (11 sampai 19) terletak di depan Isim Mufrad (Isim Tunggal) meskipun jumlahnya adalah jamak (banyak). Perhatikan pola Mudzakkar dan Muannatsnya serta tanda baris fathah di akhir setiap katanya: ISIM MUDZAKKAR ISIM MUANNATS

= 11

= 12

= 13

= 14

= 15

= 16 = 17

= 11

= 12

31 = = 14

= 15

61 = 71 =

= 18

= 19

= 18 91 =

Bilangan 20, 30, 40, dsb bentuknya hanya satu macam yakni Mudzakkar, meskipun terletek di depan Isim Mudzakkar maupun Muannats. Contoh: ISIM MUDZAKKAR ISIM MUANNATS

02 = 03 = 04 = 05 =

= 20

= 30

= 40

= 50

Angka satuan dalam bilangan puluhan, disebutkan sebelum angka puluhannya; dan perubahan bentuk (Mudzakkar atau Muannats) angka satuan tersebut mengikuti perubahan bentuk Isim yang dihitungnya dengan pola seperti berikut: ISIM MUDZAKKAR ISIM MUANNATS = 21

= 21

22 =

32 =

22 =

32 =

42 =

42 =

13 =

13 = 23 = 33 = 43 =

23 =

33 =

43 =

.Bilangan ratusan dan ribuan terletak di depan puluhan dan satuannya

ISIM MUDZAKKAR

ISIM MUANNATS = 100 = 101

= 100 = 101

= 110

= 200

= 230

= 300 = 1000

011 = 002 = = 230 003 = 0001 =

Adapun bilangan bertingkat (pertama, kedua, ketiga, kesepuluh, dan seterusnya) mengalami sedikit perubahan bentuk sebagai berikut:

= pertama

= ke dua = ke tiga

= ke enam

= ke tujuh = ke delapan

= ke empat = ke lima

= ke sembilan = ke sepuluh

Bila digunakan dalam bentuk kalimat, memiliki bentuk Mudzakkar dan Muannats yang mengikuti Isim Mudzakkar dan Muannats yang di depannya: ISIM MUDZAKKAR ISIM MUANNATS

= Bab Pertama = Kamar Pertama = Bab Kedua = Kamar Kedua = Kamar Ketiga = Bab Ketiga = Bab = Kamar Keempat Keempat

Untuk bilangan bertingkat di atas 10 (kesebelas, keduapuluh, dst) maka

hanya angka satuannya saja yang mengikuti perubahan bentuk seperti di atas. Contoh:

= Bab Kesebelas

= Bab Kedua Belas

= Bab Kedua Puluh

= Kamar Kedua Puluh Tiga

= Kamar Keenam Puluh Enam

= Kamar Keseratus Delapan

Agar lancar menyebut angka dengan Bahasa Arab, anda harus sering membaca setiap angka yang anda temukan dengan menggunakan Bahasa Arab. >

>

(1) PERKENALAN

PETUNJUK: Download file audio (klik kanan lalu save target/save link) percakapan ini. Dengarkan dengan saksama audionya tanpa melihat teksnya. Setelah itu, bacalah teksnya dengan suara nyaring (tanpa mendengar audio) sambil memahami maknanya. Kemudian dengarkan kembali audionya sambil melihat teksnya. Akhirnya, dengarkan lagi audionya tanpa melihat tulisannya.

: : : Namaku Khalid, siapa namamu?

: : : . Baik, alhamdulillah. Kalau kamu bagaimana? Bagaimana keadaanmu (apa kabar)?

: Ulangi kegiatan di atas hingga lancar lalu praktikkan bersama orang lain >

>

(2) PERKENALANPETUNJUK: Download file audio (klik kanan lalu save target/save link) percakapan ini. Dengarkan dengan saksama audionya tanpa melihat teksnya. Setelah itu, bacalah teksnya dengan suara nyaring (tanpa mendengar audio) sambil memahami maknanya. Kemudian dengarkan kembali audionya sambil melihat teksnya. Akhirnya, dengarkan lagi audionya tanpa melihat tulisannya.

: : : Namaku Khaulah, siapa namamu?

: : : . Baik, alhamdulillah. Kalau kamu bagaimana? : Ulangi kegiatan di atas hingga lancar lalu praktikkan bersama orang lain Bagaimana keadaanmu (apa kabar)?

>

KEBANGSAAN (1) PETUNJUK: Download file audio (klik kanan lalu save target/save link) percakapan ini. Dengarkan dengan saksama audionya tanpa melihat teksnya. Setelah itu, bacalah teksnya dengan suara nyaring (tanpa mendengar audio) sambil memahami maknanya. Kemudian dengarkan kembali audionya sambil melihat teksnya. Akhirnya, dengarkan lagi audionya tanpa melihat tulisannya.

: : : : Saya dari Pakistan Anda dari mana?

: : . Iya, saya orang Pakistan. Kalau engkau bangsa apa? : Apakah anda orang Pakistan?

Saya orang Turki. Saya dari Turki

:

Selamat datang! Ulangi kegiatan di atas hingga lancar lalu praktikkan bersama orang lain

PROFESI (1) PETUNJUK: Download file audio (klik kanan lalu save target/save link) percakapan ini. Dengarkan dengan saksama audionya tanpa melihat teksnya. Setelah itu, bacalah teksnya dengan suara nyaring (tanpa mendengar audio) sambil memahami maknanya. Kemudian dengarkan kembali audionya sambil melihat teksnya. Akhirnya, dengarkan lagi audionya tanpa melihat tulisannya.

: : : : : Ini temanku, dia seorang insinyur Ini saudaraku, dia seorang guru

: : Selamat jalan

: Ulangi kegiatan di atas hingga lancar lalu praktikkan bersama orang lain

PROFESI (2) PETUNJUK: Download file audio (klik kanan lalu save target/save link) percakapan ini. Dengarkan dengan saksama audionya tanpa melihat teksnya. Setelah itu, bacalah teksnya dengan suara nyaring (tanpa mendengar audio) sambil memahami maknanya. Kemudian dengarkan kembali audionya sambil melihat teksnya. Akhirnya, dengarkan lagi audionya tanpa melihat tulisannya.

: : : Ini saudariku, dia seorang dokter : : Ini temanku, dia seorang mahasiswi

:

: Selamat jalan

: KELUARGAPETUNJUK: Download file audio (klik kanan lalu save target/save link) percakapan ini. Dengarkan dengan saksama audionya tanpa melihat teksnya. Setelah itu, bacalah teksnya dengan suara nyaring (tanpa mendengar audio) sambil memahami maknanya. Kemudian dengarkan kembali audionya sambil melihat teksnya. Akhirnya, dengarkan lagi audionya tanpa melihat tulisannya.

: : : : : Siapa ini? Ini adalah foto keluargaku

. : Ini ayahku, Adnan. Dia seorang insinyur.

: . : Ini ibuku, Saidah. Dia seorang dokter.

:

. : Ini saudaraku, Isa. Dia seorang mahasiswa.

: . : Ini saudariku, Ablah. Dia seorang guru.

. : . Dan ini kakekku. Dan ini nenekku.

:

KETURUNAN SILSILAHPETUNJUK: Download file audio (klik kanan lalu save target/save link) percakapan ini. Dengarkan dengan saksama audionya tanpa melihat teksnya. Setelah itu, bacalah teksnya dengan suara nyaring (tanpa mendengar audio) sambil memahami maknanya. Kemudian dengarkan kembali audionya sambil melihat teksnya. Akhirnya, dengarkan lagi audionya tanpa melihat tulisannya.

: : . . silsilah. Ini keluarga Rasul. Iya, ini pohon : .: Ini ayahnya: Abdullah. Apakah ini pohon (silsilah keluarga)?

: : : Dan ini pamannya: al-Abbas. .Dan ini kakeknya: Abdul Muththalib Dan ini ibunya: Aminah

.

Dan ini bibinya: Shafiyyah.

: :

Ulangi kegiatan di atas hingga lancar lalu praktikkan bersama orang lain

ADZAN SHUBUHPETUNJUK: Download file audio (klik kanan lalu save target/save link) percakapan ini. Dengarkan dengan saksama audionya tanpa melihat teksnya. Setelah itu, bacalah teksnya dengan suara nyaring (tanpa mendengar audio) sambil memahami maknanya. Kemudian dengarkan kembali audionya sambil melihat teksnya. Akhirnya, dengarkan lagi audionya tanpa melihat tulisannya.

: Ini (suara) adzan fajar (subuh) : : .: Dimana anak-anak?

Ibu Ayah

: : . Sa'id di kamar sedang membaca al-Quran : .: : Dimana mantel, hai Sa'ad?

Sa'ad di kamar mandi sedang berwudhu'

Sa'idah di mushalla sedang shalat

.: Ini dia mantel, wahai ayahku. : .: .: .: >

Dan dimana kacamata, hai Sa'id?

Ini dia kacamata, wahai ayahku.

Mari kita ke masjid

TEMPAT TINGGAL PETUNJUK: Download file audio (klik kanan lalu save target/save link) percakapan ini. Dengarkan dengan saksama audionya tanpa melihat teksnya. Setelah itu, bacalah teksnya dengan suara nyaring (tanpa mendengar audio) sambil memahami maknanya. Kemudian dengarkan kembali audionya sambil melihat teksnya. Akhirnya, dengarkan lagi audionya tanpa melihat tulisannya.

: : : Dimana engkau tinggal?

: Saya tinggal di kompleks bandara

: : Saya tinggal di kompleks universitas

: : Iya, saya tinggal di sebuah rumah : Apakah engkau tinggal di sebuah rumah?

: Tidak, saya tinggal di sebuah flat (apartemen)

: Berapa nomor flatmu?

: . Lima. Berapa nomor rumahmu?

: Sembilan

Ulangi kegiatan di atas hingga lancar lalu praktikkan bersama orang lain >

>

TEMPAT TINGGAL PETUNJUK: Download file audio (klik kanan lalu save target/save link) percakapan ini. Dengarkan dengan saksama audionya tanpa melihat teksnya. Setelah itu, bacalah teksnya dengan suara nyaring (tanpa mendengar audio) sambil memahami maknanya. Kemudian dengarkan kembali audionya sambil melihat teksnya. Akhirnya, dengarkan lagi audionya tanpa melihat tulisannya.

: : : Dimana engkau tinggal?

: Saya tinggal di kompleks bandara

: : Saya tinggal di kompleks universitas

: : Iya, saya tinggal di sebuah rumah : Apakah engkau tinggal di sebuah rumah?

: Tidak, saya tinggal di sebuah flat (apartemen)

: Berapa nomor flatmu?

: . Lima. Berapa nomor rumahmu?

: Sembilan

Ulangi kegiatan di atas hingga lancar lalu praktikkan bersama orang lain >

>

APARTEMEN PETUNJUK: Download file audio (klik kanan lalu save target/save link) percakapan ini. Dengarkan dengan saksama audionya tanpa melihat teksnya. Setelah itu, bacalah teksnya dengan suara nyaring (tanpa mendengar audio) sambil memahami maknanya. Kemudian dengarkan kembali audionya sambil melihat teksnya. Akhirnya, dengarkan lagi audionya tanpa melihat tulisannya.

: Kami mempunyai sebuah apartemen yang indah : : Dalam sebuah flat (ada) lima kamar : Berapa kamar dalam sebuah rumah flat?

Saya mau sebuah rumah flat (apartemen)

: Penyewa : Pemberi sewa :

: itu di tingkat lima Flat : Saya ingin melihat-lihat flat itu : Silakan : Ini dia flat itu Ini flat yang indah Ulangi kegiatan di atas hingga lancar lalu praktikkan bersama orang lain >

Pada tingkat keberapa flat itu?

>

PERABOT RUMAH PETUNJUK: Download file audio (klik kanan lalu save target/save link) percakapan ini. Dengarkan dengan saksama audionya tanpa melihat teksnya. Setelah itu, bacalah teksnya dengan suara nyaring (tanpa mendengar audio) sambil memahami maknanya. Kemudian dengarkan kembali audionya sambil melihat teksnya. Akhirnya, dengarkan lagi audionya tanpa melihat tulisannya.

: Pembeli : Penjual : : Saya ingin beberapa perabot : : Saya ingin sebuah ranjang dan sebuah tirai : Apa yang anda inginkan untuk ruang tamu? : Saya ingin sebuah sofa dan sebuah karpetApa yang anda inginkan untuk kamar tidur? Ada yang bisa dibantu?

Ulangi kegiatan di atas hingga lancar lalu praktikkan bersama orang lain >

>

PAGI HARI PETUNJUK: Download file audio (klik kanan lalu save target/save link) percakapan ini. Dengarkan dengan saksama audionya tanpa melihat teksnya. Setelah itu, bacalah teksnya dengan suara nyaring (tanpa mendengar audio) sambil memahami maknanya. Kemudian dengarkan kembali audionya sambil melihat teksnya. Akhirnya, dengarkan lagi audionya tanpa melihat tulisannya.

: : Saya bangun menjelang Fajar (Subuh) : : Saya shalat subuh di masjid : : Tidak, saya tidak tidur setelah shalat : Apakah engkau tidur setelah shalat? Dimana engkau shalat subuh? Jam berapa engkau bangun?

: Saya membaca al-Quran : : Saya pergi pukul tujuh : > Dan kapan (jam berapa) engkau pergi ke sekolah?

Apa yang engkau kerjakan setelah shalat?

LIBUR PETUNJUK: Download file audio (klik kanan lalu save target/save link) percakapan ini. Dengarkan dengan saksama audionya tanpa melihat teksnya. Setelah itu, bacalah teksnya dengan suara nyaring (tanpa mendengar audio) sambil memahami maknanya. Kemudian dengarkan kembali audionya sambil melihat teksnya. Akhirnya, dengarkan lagi audionya tanpa melihat tulisannya.

: : : : : Apa yang akan engkau kerjakan, hai Fatimah? : Saya akan menyapu kamar tidur : Apa yang akan engkau kerjakan, hai Ahmad? : Saya akan mencuci pakaian Saya akan menyapu ruang tamu Apa yang akan engkau kerjakan, hai Toha? Ini hari kerja Ini hari libur

Ibu

Ayah

Apa yang akan engkau kerjakan, hai Latifah?

: : Saya akan menyetrika pakaian

: : Dan saya akan membaca al-Quran Ulangi kegiatan di atas hingga lancar lalu praktikkan bersama orang lain > Kalau saya akan mencuci peralatan makan

>

PAGI HARI LIBUR PETUNJUK: Download file audio (klik kanan lalu save target/save link) percakapan ini. Dengarkan dengan saksama audionya tanpa melihat teksnya. Setelah itu, bacalah teksnya dengan suara nyaring (tanpa mendengar audio) sambil memahami maknanya. Kemudian dengarkan kembali audionya sambil melihat teksnya. Akhirnya, dengarkan lagi audionya tanpa melihat tulisannya.

: Kapan engkau bangun pada hari libur?

: Saya bangun di awal pagi

: Kalau engkau, kapan engkau bangun?

: : Apa yang engkau kerjakan di waktu pagi? Saya bangun terlambat

: Saya menonton televisi.

:

: Saya membaca koran atau buku

: Dimana engkau shalat Jumat? : : : Saya juga shalat di masjid raya. Ulangi kegiatan di atas hingga lancar lalu praktikkan bersama orang lain > Saya shalat jumat di masjid raya

>

MAKAN POKOK PETUNJUK: Download file audio (klik kanan lalu save target/save link) percakapan ini. Dengarkan dengan saksama audionya tanpa melihat teksnya. Setelah itu, bacalah teksnya dengan suara nyaring (tanpa mendengar audio) sambil memahami maknanya. Kemudian dengarkan kembali audionya sambil melihat teksnya. Akhirnya, dengarkan lagi audionya tanpa melihat tulisannya.

: sehari? Berapa kali engkau makan dalam : : Saya makan tiga kali: makan pagi, makan siang dan makan : . . Banyak sekali. Saya makan satu kali. . : : : . Saya makan daging, ayam, nasi dan roti. Apa yang engkau makan di waktu siang? Sedikit sekali. malam

:

: . Saya makan ikan, selada dan buah-buahan.

: : 06 . 60 kilo. Kalau engkau berapa beratmu? Berapa beratmu?

: 001 . : . Engkau gemuk sekali.

. : Engkau kurus sekali. Ulangi kegiatan di atas hingga lancar lalu praktikkan bersama orang lain >

>

MAKANANPETUNJUK: Download file audio (klik kanan lalu save target/save link) percakapan ini. Dengarkan dengan saksama audionya tanpa melihat teksnya. Setelah itu, bacalah teksnya dengan suara nyaring (tanpa mendengar audio) sambil memahami maknanya. Kemudian dengarkan kembali audionya sambil melihat teksnya. Akhirnya, dengarkan lagi audionya tanpa melihat tulisannya.

: Engkau mau makan apa? Penjamu (pr) : . (pr) Sedikit ikan dan nasi, kalau berkenan. Musafir : Engkau mau minum apa?

.: : : Kurma atau anggur Air putih saja.

Engkau suka buah-buahan apa?

:

: . Tidak. Saya lebih suka kopi. : : Ya. Kopi dengan susu. : . . : Sama-sama. Ulangi kegiatan di atas hingga lancar lalu praktikkan bersama orang lain > Terimakasih. Kopi dengan susu?

Apakah engkau minum teh?

>

MAKAN SIANG PETUNJUK: Download file audio (klik kanan lalu save target/save link) percakapan ini. Dengarkan dengan saksama audionya tanpa melihat teksnya. Setelah itu, bacalah teksnya dengan suara nyaring (tanpa mendengar audio) sambil memahami maknanya. Kemudian dengarkan kembali audionya sambil melihat teksnya. Akhirnya, dengarkan lagi audionya tanpa melihat tulisannya.

: : : Saya lapar sekali

Suami

Isteri

: Makan siang di atas meja makan : ! ! . Apa ini?! Ikan, daging, ayam, nasi, buah-buahan! Ini banyaksekali.

. : ... Jangan dimakan... jangan dimakan.

. : Kenapa? Saya lapar.

: . Kita kedatangan tamu.

! : ! Kita kedatangan tamu? Siapa?!

: Ayahku dan ibuku

: Dimana tamu-tamu itu?

: Di ruang tamu. Ulangi kegiatan di atas hingga lancar lalu praktikkan bersama orang lain >

>

SHALAT LIMA WAKTUPETUNJUK: Download file audio (klik kanan lalu save target/save link) percakapan ini. Dengarkan dengan saksama audionya tanpa melihat teksnya. Setelah itu, bacalah teksnya dengan suara nyaring (tanpa mendengar audio) sambil memahami maknanya. Kemudian dengarkan kembali audionya sambil melihat teksnya. Akhirnya, dengarkan lagi audionya tanpa melihat tulisannya.

: Dimana engkau shalat lima waktu

Saya shalat zhuhur, ashar, maghrib, dan isya di masjid Bilal

: :

: . Saya shalat shubuh di rumah : Mengapa engkau shalat shubuh di ruma?

Dan dimana engkau shalat shubuh.

: Saya tidak mendengar adzan : : . Iya. Sesudah shalat shubuh. . : Bangunlah di awal shubuh : . Saya tidak sanggup, saya bekerja di malam hari. Apakah engkau bangun terlambat?

. : : . . kebaikanmu Ini gagasan yang bagus. Semoga Allah membalasUlangi kegiatan di atas hingga lancar lalu praktikkan bersama orang lain > Letakkan jam wekker di sampingmu

>

PERJALANAN JAUH PETUNJUK: Download file audio (klik kanan lalu save target/save link) percakapan ini. Dengarkan dengan saksama audionya tanpa melihat teksnya. Setelah itu, bacalah teksnya dengan suara nyaring (tanpa mendengar audio) sambil memahami maknanya. Kemudian dengarkan kembali audionya sambil melihat teksnya. Akhirnya, dengarkan lagi audionya tanpa melihat tulisannya.

: : : . Saya musafir menuju Makkah. Kemana engkau musafir?

. : : Untuk apa engkau musafir ke Makkah? : Haram Masjidil Untuk shalat di :

: . : Dimana engkau shalat jum'at? : . Di Masjidil Haram, insya Allah.

: : . Ulangi kegiatan di atas hingga lancar lalu praktikkan bersama orang lain >

>

ADZAN ASHARPETUNJUK: Download file audio (klik kanan lalu save target/save link) percakapan ini. Dengarkan dengan saksama audionya tanpa melihat teksnya. Setelah itu, bacalah teksnya dengan suara nyaring (tanpa mendengar audio) sambil memahami maknanya. Kemudian dengarkan kembali audionya sambil melihat teksnya. Akhirnya, dengarkan lagi audionya tanpa melihat tulisannya.

: Ini adzan Ashar

: Mari kita ke masjid : Saya shalat di rumah

: Shalatlah di masjid! : Masjid jauh

: Masjid dekat :

Apakah engkau sakit?

: Tidak, saya

: Engkau malas . : . Benar. Maaf

: Saya pergi ke masjid : . Tunggu, saya pergi bersamamu Ulangi kegiatan di atas hingga lancar lalu praktikkan bersama orang lain > http://www.freewebs.com/arabindo/h021.htm >

JADWAL PELAJARAN PETUNJUK: Download file audio (klik kanan lalu save target/save link) percakapan ini. Dengarkan dengan saksama audionya tanpa melihat teksnya. Setelah itu, bacalah teksnya dengan suara nyaring (tanpa mendengar audio) sambil memahami maknanya. Kemudian dengarkan kembali audionya sambil melihat teksnya. Akhirnya, dengarkan lagi audionya tanpa melihat tulisannya.

: . . Bacalah jadwal pelajaran! Lihat di papan pengumuman! : . : . Iya. Hari Sabtu, hari Ahad, hari Senin, hari Selasa dan hari Rabu. : . : . Tulislah mata pelajaran! : . Ilmu-ilmu Keislaman, Bahasa Arab, Olahraga, Ilmu PengetahuanUmum dan Komputer. Libur pada hari Kamis dan hari Jumat. Pelajaran ada lima hari dalam sepekan

Ulangi kegiatan di atas hingga lancar lalu praktikkan bersama orang lain > http://www.freewebs.com/arabindo/h022.htm >

MAHASISWI PETUNJUK: Download file audio (klik kanan lalu save target/save link) percakapan ini. Dengarkan dengan saksama audionya tanpa melihat teksnya. Setelah itu, bacalah teksnya dengan suara nyaring (tanpa mendengar audio) sambil memahami maknanya. Kemudian dengarkan kembali audionya sambil melihat teksnya. Akhirnya, dengarkan lagi audionya tanpa melihat tulisannya.

: : . : . Namaku Nada. Saya orang Syria : . . Namaku Ilham. Saya orang Saudi : . Damaskus Saya mahasiswa di Universitas : . Saya mahasiswi di Universitas Ummul-Qura . : Di Fakultas mana engkau belajar? : . Saya belajar di Fakultas Pendidikan

: . : : . Saya akan menjadi guru, insya Allah. : . Saya akan menjadi dokter, insya Allah. Ulangi kegiatan di atas hingga lancar lalu praktikkan bersama orang lain > Saya belajar di Fakultas Kedokteran

>

SEKOLAH PETUNJUK: Download file audio (klik kanan lalu save target/save link) percakapan ini. Dengarkan dengan saksama audionya tanpa melihat teksnya. Setelah itu, bacalah teksnya dengan suara nyaring (tanpa mendengar audio) sambil memahami maknanya. Kemudian dengarkan kembali audionya sambil melihat teksnya. Akhirnya, dengarkan lagi audionya tanpa melihat tulisannya.

: Engkau mau kemana, hai Gassan? : Saya pergi ke sekolah : . . : : Jam berapa dimulai pelajaran harian? : . Mulai pada jam tujuh pagi : Apakah engkau pergi dengan mobil umum? Sekolah jauh dari rumah Waktu masih pagi. Sekarang jam enam pagi.

Ulangi kegiatan di atas hingga lancar lalu praktikkan bersama orang lain > http://www.freewebs.com/arabindo/h024.htm