bekerja di ruang praktik mikroobiologi

29
BEKERJA DI RUANG PRAKTIK MIKROOBIOLOGI LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI OLEH : NAMA : AYU MAULIDA PUTRI NIM : H1E107001 KELOMPOK : 10 (SEPULUH) ASISTEN : DESY FITRIYANI PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK

Upload: ayu-maulida-putri

Post on 15-Jun-2015

1.840 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bekerja Di Ruang Praktik Mikroobiologi

BEKERJA DI RUANG PRAKTIK MIKROOBIOLOGI

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

OLEH :

NAMA : AYU MAULIDA PUTRI

NIM : H1E107001

KELOMPOK : 10 (SEPULUH)

ASISTEN : DESY FITRIYANI

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARBARU

OKTOBER, 2009

Page 2: Bekerja Di Ruang Praktik Mikroobiologi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mikrobiologi ialah telaah mengenai organisme hidup yang berukuran

mikroskopis. Dunia mikroorganisme terdiri dari lima kelompok organisme : bakteri,

protozoa, virus, serta algae dan cendawan mikroskopis. Dalam bidang mikrobiologi

kita akan mempelajari banyak segi mengenai jasad-jasadrenik antaralain tentang

dimana adanya, ciri-cirinya, kekerabatan antara sesamanya seperti juga dengan

kelompok organisme lainnya, pengendaliannya dan peranannya dalam kesehatan

serta kesejahteraan kita (Pelczar dan Chan, 2005).

Mikroorganisme terbagi menjadi dua, ada yang menguntungkan dan ada yang

merugikan. Untuk mikroorganisme yang menguntungkan sangat membantu dalam

kegiatan manusia, sedangkan yang merugikan bisa menyebabkan penyakit bagi

manusia. Salah satu pemanfaatannya pada bidang makanan.

Dengan semakin banyaknya penggunaan mikroorganisme untuk kepentingan

manusia, cabang ilmu mikrobiologi semakin lebih jauh digali. Untuk mengetahui

suatu fungsi dari mikroorganisme, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Penelitian

terhadap suatu mikroorganisme biasanya dilakukan pada laboratorium khusus

mikrobiologi yang dilakukan dalam kondisi steril, sehingga diperoleh hasil yang

maksimal (Hadioetomo, 1993).

Untuk dapat memperoleh hasil yang maksimal dalam percobaan, pada saat

percobaan praktikan diharuskan mengetahui peraturan pada saat praktikum. Selain

dapat memperoleh hasil yang maksimal, hal itu juga dapat menghindari terjadinya

kecelakaan praktek. Karena itulah pengenalan alat-alat harus sudah diketahui dan

Page 3: Bekerja Di Ruang Praktik Mikroobiologi

dimengerti oleh praktikan. Hal ini mengingat akan banyaknya alat-alat tersebut,

selain juga dapat mengakibatkan hasil yang kurang maksimal (Underwood, 1998).

Dengan mengetahui prosedur dalam pengenalan alat dan tata cara bekerja dalam

laboratorium tentu hal ini akan memberikan hasil yang optimal bagi percobaan yang

dilakukan.

1.2 Tujuan

Tujuan dari percobaan ini adalah untuk memperkenalkan mahasiswa prinsip-

prinsip berpraktikum, alat/bahan, serta cara penggunaaan dan pemeliharaan yang

baik.

Page 4: Bekerja Di Ruang Praktik Mikroobiologi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Bekerja di laboratorium mikrobiologi sebelumnya harus mengetahui prinsip-

prinsip penggunaan dan pemeliharaan alat serta fungsinya dengan demikian dalam

pelaksanaannya dapat terhindar dari kerusakan alat, kesalahan-kesalahan dalam

prosedur kerja, dan diperoleh hasil yang baik serta tidak terkontaminasi oleh bahan

lain (Penn, 1991).

Setiap laboratorium memiliki peralatan standard keselamatan. Diantaranya

peralatan untuk memadamkan kebakaran, pencuci mata, safety shower, dan peralatan

lain yang berfungsi untuk keselamatan. Hal ini perlu diketahui dan dipelajari agar

ketika melakukan pekerjaan atau percobaan dalam ruang praktikum tiba-tiba terjadi

kecelakaan maka akan mudah diatasi dengan alat keselamatan tersebut.

Laboratorium mikrobiologi juga demikian, harus memiliki peralatan

keselamatan. Sejak adanya potensi mikroorganisme pathogen mengenai manusia,

maka setiap orang yang bekerja dalam ruang laboratorium mikrobiologi harus

mengenakan pakaian pengaman (jas laboratorium). Jas laboratorium ini tidak boleh

dikenakan di luar laboratorium. Mengenakan sarung tangan di dalam laboratorium

mikrobiologi tidak terlalu diperlukan, hal ini dikarenakan kulit kita memiliki

kemampuan untuk melawan mikroorganisme tersebut. Sarung tangan hanya dipakai

ketika hendak menangani kultur atau biakan mikroba. Permukaan meja harus

diterilkan dengan desinfektan sebelum dan sesudah menggunakannya. Tata cara

tentang bagaimana cara untuk mensterilkannya harus diketahui dan dipelajari terlebih

dahulu (Duncan, 2005).

Page 5: Bekerja Di Ruang Praktik Mikroobiologi

Mencuci tangan adalah cara yang paling mudah dan efektif dalam

menghindari atau mencegah terjadinya transmisi mikroba. Dengan menggunakan

sabun anti bakteri maka akan memberikan perlindungan pada tangan, khususnya

secara mekanik sabun tersebut berfungsi untuk menghilangkan kuman yang ada

(Duncan, 2005).

Selain dengan pengenalan terlebih dahulu terhadap peraturan dan cara

perlakuan yang umum, untuk dapat memperoleh hasil yang maksimal dalam

percobaan, seorang praktikan juga harus memperhatikan keadaan alat-alat yang akan

digunakan agar berada dalam keadaan yang baik dan steril. Apalagi semua peralatan

laboratorium dibuat dengan ketelitian yang sangat tinggi, sehingga tidak semua jenis

peralatan dari berbagai pembuat dapat digunakan (Subroto, 2000).

Mikroskop merupakan salah satu alat utama yang dipergunakan di dalam

praktikum mikrobiologi. Berdasarkan sumber pencahayaannya (iluminasi) yang

dipergunakan ada dua kelompok utama mikroskop yaitu mikroskop cahaya dan

mikroskop electron. Mikroskop cahaya menggunakan system lensa dan sinar panjang

gelombang tertentu. Tergolong ke dalam jenis mikroskop ini adalah mikroskop

medan terang, medan gelap, kontras fase, dan pendar flour. Mikroskop electron

menggunakan electron sebagai sumber iluminasinya. Termasuk dalam mikroskop ini

yaitu mikroskop electron transmisi (TEM) dan electron scanning mikroskop ( SEM).

Selain mikroskop, alat-alat di ruang mikrobiologi juga mencakup seperti

peralatan di laboratorium kimia. Alat-alat tabung reaksi, buret, labu ukur, pipet dan

lain-lain. Penguasaan alat dan fungsinya diharapkan mampu menciptakan kerja yang

optimal (Rohman, 2002).

Page 6: Bekerja Di Ruang Praktik Mikroobiologi

Bekerja di ruang laboratorium mikrobiologi sebelumnya harus mengetahui

prinsip-prinsip penggunakan dan pemeliharaan alat serta fungsi. Dengan demikian

dalam pelaksanaannya dapat terhindar dari kerusakan alat, kesalahan-kesalahan

dalam prosedur kerja, dan diperoleh hasil yang baik, tidak terkontaminasi oleh bahan

lain (Arifin, 1991).

Page 7: Bekerja Di Ruang Praktik Mikroobiologi

BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 30 September 2009

bertempat di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas MIPA Unlam Banjarbaru.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah waterbath, Erlenmeyer,

gelas ukur, cawan Petri, seeker, hot plate stirrer, mikroskop elektrik, incubator,

destilator, refrigerator incubator, laminar flow cabinet, vortex mixer, lampu spiritus,

incubator laminar, pipet volumetric, neraca analitik, otoklaf, oven, sentrifuse, colony

counter, spectronic 20 D, pipet ependorf, buret, jarum ose, haemocytometer, tabung

durham, tabung reaksi.

3.3 Prosedur Kerja

Prosedur kerja yang dilakukan pada percobaan ini :

1. Diamati alat-alat laboratorium tersebut

2. Digambar alat – alat tersebut

3. Dicatat kegunaan dari masing-masing alat.

Page 8: Bekerja Di Ruang Praktik Mikroobiologi

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Hasil yang dapat diperoleh dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut :

Table 1. Hasil PraktikumNo Nama Alat Gambar Fungsi1 Waterbath Mempertahankan suhu air

2 Erlenmeyer Mentitrasi larutan

3 Gelas Ukur Mengeluarkan sejumlah

volume cairan secara tidak

tepat

4 Cawan Petri Media untuk menumbuhkan

mikroba

5 Shaker Penghomogenan larutan

dengan menggunakan

erlenmeyer

Page 9: Bekerja Di Ruang Praktik Mikroobiologi

6 Hot Plate Stearer Memanaskan dan

menghomogenkan larutan

7 Mikroskop Elektrik Mengamati mikroorganisme

8 Inkubator Untuk inkubasi mikroba

9 Destilator Untuk mendistilasi air

10 Refrigerator

Inkubator

Mempertahankan suhu

udara 4o C

11 Laminar Flow

Cabinet

Tempat steril untuk

pembuatan mikroba

Page 10: Bekerja Di Ruang Praktik Mikroobiologi

12 Vortex Mixer Digunakan dalam proses

penghomogenan

sample/larutan

13 Lampu Spiritus Untuk sterilisasi dengan

insinerasi, dan membuat

kondisi di sekitarnya steril.

14 Inkubator Laminer Menjaga biakan mikroba

pada suhu dingin, biasa

digunakan setelah laminar.

15 Pipet Volumetrik Meneteskan cairan dengan

volume tertentu.

16 Neraca Analitik Menimbang bahan secara

teliti

17 Otoklaf Sterilisasi dengan uap

bertekanan tinggi

Page 11: Bekerja Di Ruang Praktik Mikroobiologi

18 Oven Digunakan dalam sterilisasi

kering

19 Sentrifuse Digunakan untuk

memisahkan larutan

20 Colony Counter Merupakan ruang hitung

yang digunakan dalam

menghitung jumlah koloni,

dengan satuan (Cfu/ml)

21 Spectronic 20 D Digunakan dalam

penghitungan mikrobia

berdasarkan kekeruhan atau

turbidimetri.

22 Pipet Ependop Untuk memipet larutan dan

biasanya digunakan

bersama-sama dengan pipet

volumetrik

Page 12: Bekerja Di Ruang Praktik Mikroobiologi

23 Buret Untuk mengeluarkan atau

memindahkan berbagai

volume cairan secara tepat.

24 Jarum Ose Mengambil biakan atau

menginokulasi mikroba.

25 Haemocytometer Digunakan dalam penentuan

kepadatan sel mikroba

(sel/ml) dan dapat

digunakan dalam penentuan

laju pertumbuhan sel

mikrobia.

26 Tabung Durham Untuk mengetahui ada

tidaknya kehidupan dalam

mikroorganisme.

27 Tabung Reaksi untuk mereaksikan larutan,

sebagai media pertumbuhan

mikroorganisme

Page 13: Bekerja Di Ruang Praktik Mikroobiologi

4.2 Pembahasan

Dari percobaan satu tentang bekerja di ruang praktik mikrobiologi dapat

diketahui bahwa terdapat beberapa cara bagaimana bekerja di ruang praktikum

mikrobiologi yang benar. Diantaranya adalah praktikan dilarang untuk terlalu banyak

mengobrol. Hal ini dikarenakan agar tidak mengontaminasi mikroba atau

mikroorganisme yang dijadikan sebagai obyek percobaan. Selain itu pula praktikan

diwajibkan mengenakan jas lab, sebagai syarat utama dalam memasuki ruang

laboratorium mikrobiologi. Pengetahuan alat serta bagaimana fungsinya juga menjadi

faktor penting dalam membantu praktikan untuk bekerja di laboratorium

mikrobiologi. Sebab dengan mengetahui fungsi dari masing-masing alat maka

praktikan tidak akan kesulitan dalam menentukan alat apa yang akan praktikan

gunakan dalam melakukan percobaan di dalam laboratorium mikrobiologi.

Selain untuk memudahkan praktikan dalam bekerja, pengetahuan akan alat

dan bagaimana fungsinya juga mengurangi faktor lain yang mungkin terjadi seperti

kerusakan alat. Pemeliharaan dan penggunaan alat dengan benar juga menjadi

permasalahan yang harus diketahui oleh praktikan guna menghindari terjadinya hal-

hal yang tidak di inginkan.

Terdapat beberapa alat yang sering digunakan dalam praktikum mikrobiologi.

Alat-alat tersebut memiliki fungsi masing-masing. Peralatan gelas seperti tabung

reaksi, Erlenmeyer, gelas ukur, buret, tabung durham. Kegunaan dari masing-masing

alat tersebut berbeda-beda. Untuk tabung reaksi berfungsi sebagai tempat untuk

mereaksikan larutan, selain itu juga bisa digunakan sebagai media pertumbuhan

mikroorganisme. Erlenmeyer dapat digunakan sebagai tempat dari zat-zat yang

dititrasi, kadang bisa juga digunakan untuk memanaskan larutan. Untuk gelas ukur

memiliki fungsi mengeluarkan sejumlah volume cairan secara tidak tepat, terdapat

Page 14: Bekerja Di Ruang Praktik Mikroobiologi

dalam berbagai ukuran mulai dari 5 ml hingga 2 L. Peralatan gelas yang digunakan

untuk mengeluarkan atau memindahkan berbagai volume cairan secara tepat adalah

buret. Sekarang ini buret banyak memakai atau menggunakan keran plastic yang data

digunakan untuk pelarut-pelarut tidak berair dan tidak akan rusak, walaupun lama

berhubungan dengan larutan alkali. Sedangkan tabung durham memiliki fungsi untuk

mengetahui ada tidaknya kehidupan dalam mikroorganisme. Biasanya tabung

durham dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang telah berisi kultur mikroba secara

terbalik. Dilihat apakah terdapat gas atau tidak. Ada tidaknya gas ini menunjukkan

ada tidaknya pula kehidupan mikroorganisme di dalamnya.

Sentrifuse adalah alat yang digunakan untuk memisahkan larutan. Alat ini

mengambil konsep gaya sentrifugal dalam pengggunaannya untuk memisahkan

larutan. Destilator adalah alat yang digunakan untuk mendistilasi air. Untuk membuat

aquadest digunakan pula alat ini.

Praktikum mikrobiologi menentukan bahan-bahan yang akan digunakan.

Berapa banyaknya bahan yang digunakan sangat mempengaruhi hasil akhir yang

akan di buat. Untuk mencegah kesalahan maka keakuratan dalam penghitungan

bahan sangatlah penting. Digunakan lah neraca analitik untuk menimbang bahan

secara tepat dan teliti.

Sterilisasi alat dan bahan dalam praktikum mikrobiologi sangatlah penting,

hal ini agar hasil yang didapatkan akan optimal atau tidak terkontaminasi oleh

lingkungan. Oleh karena itu terdapat pula beberapa peralatan yang dapat digunakan

untuk mensterilisasi alat atau bahan yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi.

Peralatan tersebut antara lain otoklaf, oven, dan lampu spiritus. Otoklaf merupakan

jenis sterilisasi dengan uap air bertekanan. Dimana biasanya digunakan tekanan

Page 15: Bekerja Di Ruang Praktik Mikroobiologi

sebesar 1 atm dengan suhu sekitar 121oC dan waktu 15 menit. Waktu 15 menit

tersebut dihitung setelah jarum yang menunjukkan tekanan tepat berada pada posisi

di tengah. Untuk menempatkan posisinya di tengah tinggal diatur bagaimana suhunya

agar sesuai. Oven sendiri digunakan dalam sterilisasi kering. Bersifat kurang efisien

karena memakn waktu yang cukup lama. Temperatur yang biasa digunakan sebesar

170-180oC. Sangat cocok untuk sterilisasi alat atau bahan yang tidak boleh basah

waktu sterilisasi, akan tetapi tidak rusak pada pemanasan. Untuk lampu spiritus

sendiri merupakan salah satu contoh sterilisasi dengan pemijaran sesuai dengan

fungsinya untuk sterilisasi dengan insinerasi, dan membuat kondisi di sekitarnya

steril. Dalam menggunakan lampu spiritus sebagai alat untuk sterilisasi hendaknya

saat melakukan sterilisasi berada di belakang lampu spiritus. Hal ini bertujuan untuk

menghindari kontaminasi dari mikroorganisme yang terdapat pada alat yang

disterilisasi. Sehingga sebelum mencapai tubuh, mikroorganisme tersebut lebih dulu

terbakar oleh api yang berasal dari lampu spiritus tadi.

Peralatan lain juga tidak kalah penting, seperti waterbath atau penangas air

yang biasa dipergunakan untuk mempertahankan suhu air pada posisi tertentu selama

selang waktu tertentu. Cawan Petri (petridish) yang digunakan sebagai media untuk

menumbuhkan mikroba. Cawan Petri terdapat beraneka macam, tergantung kegunaan

dan ukurannya.

Alat yang dapat digunakan untuk menghomogenkan larrutan adalah seeker

dan vortex mixer. Perbedaannya hanyalah pada seeker untuk penghomogenan dengan

menggunakan Erlenmeyer, sedangkan vortex mixer digunakan untuk

penghomogenan larutan dengan menggunkan tabung reaksi. Selain itu pula terdapat

juga alat yang bisa digunakan untuk memanaskan larutan sekaligus untuk

Page 16: Bekerja Di Ruang Praktik Mikroobiologi

menghomogenkan larutan. Alat tersebut adalah hot plate stirer. Dibantu dengan

magnetic stirer dalam proses penghomogeannya.

Dalam laboratorium mikrobiologi, terdapat sebuah ruangan khusus untuk

pembuatan media atau kultur mikroba. Ruang tersebut adalah ruang isolasi. Di dalam

ruangan ini terdapat laminary flow cabinet, yang digunakan untuk mengisolasi

mikroba yang ingin dibiakkan setelah sebelumnya disinari dengan sinar UV.

Biasanya setelah dari laminar flow cabinet, mikroba tersebut dimasukkan ke dalam

incubator laminar. Dimana fungsi dari incubator laminar ini adalah untuk menjaga

biakan mikroba pada suhu dingin. Untuk memindahkan biakan mikroba dari satu

tabung reaksi ke media lainnya digunakan pipet volumetric. Dimana pipet volumetric

ini berfungsi meneteskan cairan dengan volume tertentu. Selain itu juga untuk

mengurangi ketidak akuratan volume yang dipindahkan diatasi dengan pipet

ependorf yang biasa digunakan dengan pipet tip. Berfungsi untuk mengambil cairan

dengan volume yang tepat.

Mikroba merupakan makhluk hidup yang sangat kecil yang tidak bisa dilihat

dengan mata telanjang. Untuk mengamati prilaku mikroorganisme/mikroba tersebut

digunakan mikroskop elektrik. Mikroskop ini memiliki beberapa kali pebesaran,

tergantung dari kebutuhan. Mikroorganisme biasanya hidup membentuk koloni-

koloni mikroba. Untuk menghitung koloni mikroba ini digunakan sebuah alat yang

disebut colony counter. Satuan dalam penghitungan koloni mikroba ini adalah

Cfu/ml. untuk melakukan penghitungan atau pengamatan mikroba ini diperlukan

suatu alat untuk mengambil sample mikroba. Alat tersebut adalah jarum ose. Jarum

ose digunakan untuk mengambil biakan atau menginokulasi mikroba. Dengan

Page 17: Bekerja Di Ruang Praktik Mikroobiologi

menggunakan jarum ose selain menjaga agar tidak terkontaminasi juga menjaga agar

biakan tidak rusak.

Alat-alat lain seperti hemocytometer juga dapat digunakan dalam penentuan

kepadatan sel mikroba (sel/ml), dan dalam penentuan laju pertumbuhan sel mikrobia.

Spectronic 20 D adalah alat yang juga digunakan dalam penghitungan mikroba

berdasarkan kekeruhan atau turbidimetri.

Untuk menginkubasi mikroba selama waktu, suhu tertentu, dan suhunya

dipertahankan tetap maka digunakan incubator. Untuk menjaga biakan mikroba atau

peralatan dengan suhu yang dingin sekitar 4oC digunakan refrigerator incubator.

Dalam praktikum ini banyak digunakan peralatan yang terbuat dari gelas. Hal

ini dikarenakan gelas memiliki titik lebur yang tinggi selain itu gelas mudah untuk

disterilisasi, baik menggunakan sterilisasi panas, uap air bertekanan, atau pemijaran.

Page 18: Bekerja Di Ruang Praktik Mikroobiologi

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan dapat di ambil kesimpulan

sebagai berikut :

1. Prinsip – prinsip dalam berpraktikum antara lain adalah bekerja dengan hati –

hati dan teliti, menggunakan perlengkapan dasar dalam bekerja di

laboratorium seperti jas lab, laboratorium yang akan digunakan harus siap

pakai.

2. Alat atau bahan yang biasa digunakan dalam laboratorium mikrobiologi

antara lain adalah waterbath, erlenmeyer, gelas ukur, cawan Petri, seeker, hot

plate stirrer, mikroskop elektrik, incubator, destilator, refrigerator incubator,

laminar flow cabinet, vortex mixer, lampu spiritus, incubator laminar, pipet

volumetric, neraca analitik, otoklaf, oven, sentrifuse, colony counter,

spectronic 20 D, pipet ependorf, buret, jarum ose, haemocytometer, tabung

durham, tabung reaksi.

3. Cara penggunaan dan pemeliharaan alat yang baik dengan mengetahui

bagaimana prinsip kerja alat sebelum digunakan, selain itu sebelum memakai

peralatan itu harus dilihat dan diperiksa apakah alat tersebut terdapat cacat

atau kurang bersih. Dalam pemeliharaannya peralatan tersebut harus

diperlakukan dengan hati-hati, sehabis digunakan langsung dibersihkan dan di

simpan di tempat yang aman.

Page 19: Bekerja Di Ruang Praktik Mikroobiologi

5.2 Saran

Dalam melakukan praktikum praktikan harus mengetahui tentang tata cara di

ruang laboratorium dan bagaimana bekerja dengan baik di laboratorium. Selain itu

pula dalam menggunakan alat haruslah dengan hati-hati, teliti, tidak banyak bicara

dan mengetahui dengan baik fungsi alat yang digunakan. Hal ini agar hasil yang

didapatkan maksimal dan mengurangi kontaminasi dalam laboratorium mikrobiologi.

Page 20: Bekerja Di Ruang Praktik Mikroobiologi

DAFTAR PUSTAKA

Arifin. 1991. Penuntun Praktikum Kimia Anorganik. Laboratorium Dasar Universitas

Lambung Mangkurat. Banjarbaru

Day, R. A. Jr and A. L. Underwood. 1998. Kimia Analisa Kuantitatif. Edisi revisi,

terjemahan R. Soendoro, dkk. Erlangga : Jakarta

Duncan, Frances. 2005. Applied Microbiology laboratory Manual.

http :// itech.pjc.edu/fduncan/mcb1000/labmanual.pdf

diakses tanggal 5 Oktober 2009

Hadioetomo, R. S. 1993. Mikrobiologi Dasar Dalam Teknik dan Prosedur Dasar

Laboratorium. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta.

Pelczar, Michael J. Jr dan Chan .E.C.S. 2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi.

Universitas Indonesia-Press : Jakarta.

Penn, C. 1991. Handling Laboratory Microorganism. Open University Press.

Philadelphia

Rohman, T. 2002. Seminar Pembekalan Penanganan Alat-Alat Gelas serta

Instrumentasi Kimia. FK UNLAM. Banjarbaru.

Subroto, Joko. 2000. Alat-Alat Laboratorium. Cv. Aneka.

.