beban
DESCRIPTION
bebanTRANSCRIPT
Proses Pemecahan Masalah
• Kenali setiap gejala (symtoms)gejala permasalahan (problems)
• Dapatkan fakta (kumpulkan data)• Identifikasi masalah• Bangkitkan ide• Cari cara penyelesaian (solutions)• Rencanakan implementasi• Tindak lanjuti
Siklus PDSA
• Dikembangkan oleh Shewhart sebagai siklus Plan-Do-Check-Act (PDCA) untuk perbaikan berkesinambungan
• Dimodifikasi oleh deming menjadi Plan-Do-Study-Act (PDSA)
Plan
Act Do
Study
Proses Pemecahan Masalah & PDSA
• Kenali setiap gejala (symtoms)gejala permasalahan (problems)
• Dapatkan fakta (kumpulkan data)• Identifikasi masalah• Bangkitkan ide (idea generation)• Cari cara penyelesaian• Rencanakan implementasi• Tindak lanjuti
Plan
Do
Study
Solidkan penyelesaian dan cari masalah yang lain Act
Tujuh Peralatan Kualitas(The Seven Tools of Quality)
• Bagan Aliran (Flow Chart)• Run Chart• Bagan Kendali Proses (Process Control Chart)• Lembar Pemeriksaan (Check Sheets)• Diagram Pareto• Diagram Sebab & Akibat (Cause-and-Effect Diagram)
• Diagram Pencar (Scatter Diagram)
Diagram Alir (Flow Chart)
• Perbaikan terhadap “proses” merupakan bagian penting dalam terjaminnya kualitas
• Pertama-tama pahamilah proses itu• Flow chart adalah cara terbaik untuk memahami proses• Tidak ada cara yang khas untuk menggambarkan flow
chart• Kita membuat flow chart agar dapat memahami proses• Partisipasi kelompok amat mendukung• Diperlukan cukup waktu untuk membuat diagram ini• Banyak pertanyaan yang harus dijawab• Data seharusnya menggambarkan keadaan yang
menyeluruh
Manfaat Flow Chart
• Untuk memahami proses
• Mengidentifikasi perbaikan yang mungkin dapat dilakukan
• Membantu pekerja untuk mengetahui, dimana posisi mereka di dalam proses
• Membangkitkan dukungan melalui partisipasi
Flow Chart Perakitan Sepeda Motor
Frame shaping Frame welding Frame painting
Engine block casting
Engine assembly Final assembly
Parts assemblyPackaging
Parts finishing
Shipping
Parts painting
Parts acquisition
Flow Chart Pelayanan Drive-in suatu Bank
Nassabah datang
Pencet tombol
Menerima kontainer silendris
Deposit
Kirim ke teller
Teller menerima
Identifikasi pelayanan yang diminta
Kredit rekening nasabah
Letakkan slip deposit ke dalam kontainer
Kembalikan kontainer ke nasabah
Entri deposit ke pembukuan
Run Chart
• Menunjukkan secara graphis adanya keragaman dari waktu ke waktu
• Memberikan pemahaman mengenai keragaman sepanjang waktu
• Memperlihatkan pola dan pergeseran suatu karakteristik yang di plot
Tetapi pola dan pergeseran tersebut bukan merupakan suatu bukti statistik bahwa sesuatu telah terjadi, melainkan semata-mata merupakan keragaman acak .
Run Chart
Profits
Rejects
Mengindikasikan adanya masalah
Mengindikasikan adanya perbaikan
Bagan Kendali Proses (Process Control Chart)
• Dikembangkan pertama kali oleh Shewhart• Menyediakan suatu deteksi dini terhadap
ketaknormalan proses• Membedakan suatu kondisi pengecualian dari
kondisi rutin• Memperlihatkan keragaman tak normal vs.
keragaman acak• Membantu operator dalam menentukan
kapan suatu perbaikan/koreksi (adjustment) diperlukan
Process Control Chart
Xbar Control Chart
708090
100110120
1 6 11 16 21
Subgroup Number
Su
bg
rou
p
Ave
rag
es
UCLxbar
Averages
Xbarbar
LCLxbar
Ide penting yang mendasari bagan kendali proses (Main Idea)
• Keragaman adalah suatu kenyataan yang tak dapat dihindari dalam hidup ini
• Keragaman normal semestinya ditanggapi dengan reaksi yang wajar
• Apa Keragaman “Normal” itu?
• Bagan kendali didasari atas sebaran sampling
Jenis-jenis Bagan Kendali
• Variabel– X bar– R– S– Delta
• Atribut– p– np– c– U
Semua bagan kendali tersebut akan dibahas lebih lanjut kemudian
Penggunaan suatu Jenis Bagan Kendali
• Untuk mengendalikan proporsi cacat (p-chart)• Untuk mengendalikan jumlah cacat (np-chart)• Untuk mengendalikan banyaknya cacat (c-chart)• Untuk mengendalikan banyaknya cacat per unit (u-chart)• Untuk mengendalikan suatu ukuran (X dan R atau S
chart)• Untuk data pengukuran yang bersifat “short run” (Delta)
akan dibahas lebih lanjut kemudian
Lembar Pemeriksaan (Check Sheets)
• Manajemen kualitas harus didasari oleh “fakta”
• Data, jika dikumpulkan dengan cara yang benar, akan memberikan fakta yang benar
• Lembar pemerikasaan adalah suatu alat untuk mengumpulkan data
Pertanyaan-pertanyaan penting
• Data macam apa yang kita butuhkan?• Dimana kita bisa mendapatkannya?• Siapa sebaiknya yang mengumpulkan data
tersebut?• Bagaimana cara mengumpulkannya?• Kapan waktu yang tepat untuk
mengumpukannya?• Bagaimana cara menganalisanya?• Bagamana sebaiknya mengkomonikasikan
hasil?
Karakateristik Lembar Periksa
• Data dapat dicatat dengan mudah• Data dapat dipahami dengan mudah• Mencegah terjadinya data hilang (missing data)• Dapat menentukan sumber persoalan• Memungkinkan pemecahan persoalan dengan
cepat• Dipakai untuk memeriksa beberapa item
secara bersamaan• Memungkinkan pengklasifikasian/penstrataan
data
Lembar Periksa untuk Data Diameter
Diameter Turus Frekuensi
997 ||| 3
998 |||| 4
999 |||| 5
1000 |||| || 7
1001 |||| | 6
1002 ||| 3
1003 || 2
Lembar pemeriksaan kerusakan secara bertingkat
No. bagian X
-1011
No. bagian X
-2011
No. bagian X
-3011
No. bagian X
-4011
No. bagian X
-5011
Contoh 1000 samb. solder
Patri dingin |||| ||||Tanpa patri di lubang |||| || ||Patri berbutir-butir |||| | |||Lubang tidak berlapis |||| |||Penutup tidak terpasang dengan benar
|||| |||| ||||
Alas lepas |
Blangko Kosong - Lembar Periksa
Waktu Candra Agung Dewi Total
08:00 – 09:00
09:01 – 10:00
10:01 – 11:00
11:01 – 12:00
12:01 – 13:00
13:01 – 14:00
14:01 – 15:00
15:01 – 16:00
16:01 – 17:00
Total
Stratifikasi
• Informasi penting mungkin tidak tampak dalam data yang telah terkelompok
• Pengklasifikasian data dapat membantu menampakkan informasi tersebut
• Data dapat diklasifikasikan berkenaan dengan– Kondisi– Penyebab– Karakteristik
Metode Penstratifikasian
• Bahan (Materials)– Tempat pemasokan
(gudang)– Pamasok (vendors)
• Fasilitas– Usia peralatan– Peralatan yang
dibutuhkan
• Pekerja/Buruh– Tim atau unit kerja– Jumlah– Operator
• Kondisi– Cuaca– Temperatur– Kelembaban– Waktu– Shift
Diagram Pareto
• Dikembangkan pertama kali oleh Juran• Banyak digunakan dalam manajemen kualitas• Memisahkan “bagian penting yang sedikit (vital few)”
dari “bagian tak penting yang banyak (trivial many)”
Trivial FaktorTrivial FaktorTrivial Faktor
Trivial Faktor
Signifikan Faktor
Prosedur Diagram Pareto
• Tetapkan klasifikasi data
• Tentukan kerangka waktu
• Kumpulkan data
• Rangking penyebab-penyebab (causes)
• Bangun Tabel
• Gambarkan Histogram
Contoh Diagram Pareto“Billing Errors”
Penyebab Frekuensi Komulatif
Kesalahan Ketik 81 81
Kesalahan Hitung 27 108
Rekening Keliru 22 130
Alamat Keliru 13 143
Lainnya 6 149
Contoh Diagram Pareto“Billing Errors” (lanjutan)
0
20
40
60
80
100
Ketik Hit. Rek. Almt Lain
Contoh Diagram Paretobentuk lengkap
Pareto
00,20,40,60,8
11,2
Roundness Weight Size Shape Number
Source
Freq
uenc
y Frequency
Cum. Freq.
Diagram Sebab & Akibat
• Dikembangkan pertama kali oleh Kaoru Ishikawa th. 1943
• Dikenal juga dengan nama Diagram Ishikawa atau Diagram Tulang Ikan
• Tujuan: mendapatkan hubungan antara suatu akibat dengan penyebabnya
• Sangat baik hasilnya jika dibangun oleh suatu Tim
• Alat ideal untuk Brainstorming (urun pendapat)
• Perlu selalu dimodifikasi
Diagram Sebab & Akibat (lanjutan)
• Baik digunankan dalam operasi sehari-hari
• Membantu melatih karyawan baru
• Memadukan pengalaman karyawan dan intuisinya dengan fakta dalam meme-cahkan suatu persoalan
Diagram Sebab & Akibatnampak sebagai tulang ikan
Pasien tidak menyukai makanan
Rumah Sakit
Makanan dingin
Pengiriman
Jadwal
Penyimpanan
Keahlian memasakBahan baku
Kurang bervariasi
Diagram Sebab & Akibat
Skrup Ulir mudah slip
MesinPekerja
MaterialMetode
ProcessingHandling
Effect
Penyebab potensial
Diagram Sebab & Akibat: Manfaat dan Kekurangan
• Manfaat:– Mengorganisasikan dan menghubungkan faktor-
faktor– Sebagai sarana untuk urun pendapat
(brainstorming)– Melibatkan setiap orang yang terkait
• Kekurangan:– Bisa sangat kompleks– Memerlukan dedikasi dan kesabaran– Bisa jadi sulit dalam memfasilitasinya
Pemaduan Diagram Sebab & Akibat dan Pareto
• Diagram Pareto membantu dalam menentukan akibat yang menjadi fokus
• Diagram Sebab & Akibat memperagakan semua kemungkinan penyebab
• Kedua diagram ini digunakan secara bersama-sama, sehingga merupakan instrumen untuk mendokumentasikan & mengkomunikasikan perbaikan kualitas
Diagram Pencar (Scatter Diagram)
• Mengidentifikasi hubungan antar dua variabel
• Memperagakan secara graphis dua kumpulan data
• Menyatakan derajat hubungan, tetapi harus hati-hati dalam menggunakannya
Contoh Diagram Pencar
• Kesalahan ketik yang dipengaruhi oleh penundaan
• Tingkat kecelakaan kerja dan waktu lembur• Kerusakan mesin dan frekuensi perawatan
X
Y
Prosedur Membuat Diagram Pencar• Hipotesiskan hubungan yang akan
dipelajari
• Tentukan ukuran sampel yang tepat
• Penyebab diperagakan sebagai X dan hasil sebagai Y
• Tentukan nilai Max dan Min tiap sumbu
• Plot data pada bagan
Petunjuk Penggunaan Diagram Pencar• Diagram pencar menapilkan pola berbeda yang harus ditafsirkan
Korelasi kuat Korelasi sedang Tanpa Korelasi
Korelasi kuat Korelasi sedang Hubungan kurvalinear