peramalan beban

24
DISUSUN OLEH : KELOMPOK 8 IMRAN SALEH (03121004006) FARHAN MASYHURI (03121004025) GAGAH PRAKOSO (03121004069) RICHARD SINAGA (03121004028) Presentasi Distribusi Sistem Tenaga Peramalan Beban

Upload: gagah-prakoso

Post on 03-Oct-2015

42 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

kelompok distribusi sistem tenaga

TRANSCRIPT

Disusun oleh : KELOMPOK 8 Imran Saleh (03121004006) Farhan Masyhuri (03121004025) Gagah Prakoso (03121004069) Richard Sinaga (03121004028)

Disusun oleh :

KELOMPOK 8Imran Saleh (03121004006)Farhan Masyhuri (03121004025)Gagah Prakoso (03121004069)Richard Sinaga (03121004028)

Presentasi Distribusi Sistem TenagaPeramalan Beban Konsumsi listrik Indonesia setiap tahunnya terus meningkat sejalan dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi nasionalDengan diketahuinya perkiraan kebutuhan listrik jangka panjang antara tahun 2015 hingga tahun 2024 akan dapat ditentukan jenis dan perkiraan kapasitas pembangkit listrik yang dibutuhkan di Indonesia selama kurun waktu tersebut..

Pengertian Ramalan BebanPada dasarnya ramalan merupakan suatu dugaan atau perkiraan atas terjadinya kejadian di waktu mendatang. Ramalan bisa bersifat kualitatif maupun kuantitatifRamalan kualitatiftidak berbentuk angka, misalnya besok akan turun hujan, tahun depan akan terjadi perangRamalan kuantitif dinyatakan dalam bentuk angka atau bilangan. Dibagi atas 2 jenis, yaitu:Ramalan TunggalRamalan SelangPeramalan Beban berdasarkan periode waktu :Peramalan Jangka PanjangPeramalan Jangka MenengahPeramalan Jangka PendekPrinsip Permalan BebanPeramalan biasanya salahSetiap peramalan seharusnya menyertakan estimasi kesalahan (error)Peramalan akan lebih akurat untuk kelompok atau grupPeramalan lebih akurat untuk jangka waktu yang lebih dekat

MetodeMetode peramalan jangka panjang dan menengah : End Use Model (Model Penggunaan Terakhir) Econometric Models (Model Ekonometrik) Statistical Model Based Learning (Model Statistik Berdasarkan Pembelajaran)Metode IIMetode peramalan jangka pendek: Similar Day Approach (Pendekatan Hari yang Sama) Metode Regresi Time SeriesNeural Network (Jaringan Syaraf) Logika Fuzzy Support Vector Machines (SVM)Tahapan - tahapan PeramalanPRAKIRAAN KEBUTUHAN TENAGA LISTRIK 2015-2024

Kebutuhan tenaga listrik selanjutnya diproyeksikan dan hasilnya diberikan pada Tabel. Dari Tabel tersebut dapat dilihat bahwa kebutuhan energi listrik pada tahun 2024 akan menjadi 464 TWh, atau tumbuh rata-rata dari tahun 2015-2024 sebesar 8,7% per tahun. Sedangkan beban puncak non coincident pada tahun 2024 akan menjadi 74.536 MW atau tumbuh rata-rata 8,2% per tahun.

RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGKITWilayah SumateraKandidat pembangkit yang digunakan pada simulasi penambahan pembangkit di sistem Sumatera cukup bervariasi yaitu kandidat PLTU batubara adalah 300 MW dan 600 MW. PLTG/MG/U pemikul beban puncak 100 MW, dan 250 MW PLTP diperlakukan sebagai fixed projects. Sistem lainnya menggunakan kandidat pembangkit yang lebih kecil.

Wilayah Jawa-BaliPada sistem Jawa-Bali, kandidat pembangkit yang dipertimbangkan untuk rencana pengembangan adalah PLTU batubara ultra supercritical kelas 1.000 MW dan supercritical 600 MW, PLTGU LNG/gas alam 800 MW, PLTG/GU LNG 82 RUPTL 2015- 2024 pemikul beban puncak 400-500 MW dan PLTA Pumped Storage 250 MW48. Selain itu terdapat beberapa PLTP kelas 55 MW dan 110 MW, serta PLTA. PLTN jenis pressurised water reactor kelas 1.000 MW juga disertakan sebagai kandidat dalam model optimisasi perencanaan pembangkitanPemilihan ukuran unit PLTU batubara untuk sistem Jawa-Bali sebesar 1.000 MW per unit didasarkan pada pertimbangan efisiensi dan kesesuaian dengan ukuran sistem tenaga listrik Jawa-Bali yang beban puncaknya sudah akan melampaui 25.000 MW dan akan menjadi 50.000 MW pada tahun 2024Wilayah Indonesia TimurKandidat pembangkit yang digunakan pada simulasi penambahan pembangkit di wilayah Indonesia Timur cukup bervariasi tergantung kepada kapasitas sistem yaitu kandidat PLTU batubara adalah 25 MW, 50 MW, 100 MW, 150 MW, 200 MW dan 300 MW serta kandidat PLTG/GU pemikul beban puncak kelas 50-450 MW. Sistem lainnya menggunakan kandidat pembangkit yang lebih kecil.

TERIMA KASIH