batuk kering anita

3
OBAT HERBAL BATUK ASMA a. Nama Tanaman Pegagan atau Kaki kuda memiliki nama latin Centella asiatica, (Linn), Urban. Sinonim :Hydrocotyle asiatica, Linn. Pasequinus, Rumph. Familia :Umbelliferae. Nama daerah: Di Jawa disebut pacul gowang, rendeng, gagan-gagan, kerok batok, Riau: pegago, kaki kuda, Sunda: antanan, Aceh: pegaga, Batak: ampagaga, Bali: taidah, Irian: sandanan, Ujung Pandang: pegaga, Bugis: dau tungke, Madura: kos tekosan, Halmahera: kori-kori (Putri, 2011). b. Deskripsi Tanaman Pegagan merupakan Terna liar, terdapat di seluruh Indonesia, berasal dari Asia tropik. Menyukai tanah yang agak lembab dan cukup mendapat sinar matahari atau teduh, seperti di padang rumput, pinggir selokan, sawah, dan sebagainya. Kadang-kadang di tanam sebagai penutup tanah di perkebunan atau sebagai tanaman sayuran (sebagai lalap), terdapat sampai ketinggian 2.500 m di atas permukaan laut. Pegagan merupakan terna menahun tanpa batang, tetapi dengan rimpang pendek dan stolon-stolon yang merayap dengan panjang 10 cm - 80 cm, akar keluar dari setiap bonggol, banyak bercabang yang membentuk tumbuhan baru. Helai daun tunggal, bertangkai panjang sekitar 5 cm - 15 cm berbentuk ginjal. Tepinya bergerigi atau beringgit, dengan penampang 1 cm - 7 cm tersusun dalam roset yang terdiri atas 2 - 10 helai daun, kadang-kadang agak berambut. Bunga berwarna putih atau merah muda, tersusun dalam karangan berupa payung, tunggal atau 3- 5 bersama-sama keluar dari ketiak daun. Tangkai bunga 5 mm - 50 mm. Buah kecil bergantung yang bentuknya lonjong/pipih panjang 2 - 2,5 mm, baunya wangi dan rasanya pahit (Haryono, 2013). c. Kandungan kimia dan efek farmakologis

Upload: agoes-amin-sukresno

Post on 10-Nov-2015

11 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

po

TRANSCRIPT

OBAT HERBAL BATUK ASMA

a. Nama TanamanPegagan atau Kaki kuda memiliki nama latin Centella asiatica, (Linn), Urban. Sinonim :Hydrocotyle asiatica, Linn. Pasequinus, Rumph. Familia :Umbelliferae. Nama daerah: Di Jawa disebut pacul gowang, rendeng, gagan-gagan, kerok batok, Riau: pegago, kaki kuda, Sunda: antanan, Aceh: pegaga, Batak: ampagaga, Bali: taidah, Irian: sandanan, Ujung Pandang: pegaga, Bugis: dau tungke, Madura: kos tekosan, Halmahera: kori-kori (Putri, 2011).

b. Deskripsi TanamanPegagan merupakan Terna liar, terdapat di seluruh Indonesia, berasal dari Asia tropik. Menyukai tanah yang agak lembab dan cukup mendapat sinar matahari atau teduh, seperti di padang rumput, pinggir selokan, sawah, dan sebagainya. Kadang-kadang di tanam sebagai penutup tanah di perkebunan atau sebagai tanaman sayuran (sebagai lalap), terdapat sampai ketinggian 2.500 m di atas permukaan laut. Pegagan merupakan terna menahun tanpa batang, tetapi dengan rimpang pendek dan stolon-stolon yang merayap dengan panjang 10 cm - 80 cm, akar keluar dari setiap bonggol, banyak bercabang yang membentuk tumbuhan baru. Helai daun tunggal, bertangkai panjang sekitar 5 cm - 15 cm berbentuk ginjal. Tepinya bergerigi atau beringgit, dengan penampang 1 cm - 7 cm tersusun dalam roset yang terdiri atas 2 - 10 helai daun, kadang-kadang agak berambut. Bunga berwarna putih atau merah muda, tersusun dalam karangan berupa payung, tunggal atau 3-5 bersama-sama keluar dari ketiak daun. Tangkai bunga 5 mm - 50 mm. Buah kecil bergantung yang bentuknya lonjong/pipih panjang 2 - 2,5 mm, baunya wangi dan rasanya pahit (Haryono, 2013).

c. Kandungan kimia dan efek farmakologisTanaman ini memiliki kandungan beberapa senyawa saponin, termasuk asiaticoside, asam asiatat, dan madecassoside yang memacu produksi kolagen I, thankunside, isothankuside, brahmoside, brahmic acid, madasiatic acid, triterpen acid, mesi-inosetol, centellose, carotenoids, garam, kalium, natrium, kalsium, besi, fosfor, vellarine, tanin, mucilago, resin, pektin, gula, vitamin B, minyak lemak, kalsium oksalat, dan amygdalin. Senyawa glikosida triterpenoida yang disebut asiaticoside dan senyawa sejenis yang berkhasiat antilepra atau yang disebut Morbus Hansen (Putri, 2011).Efek farmakologis pegagan diantaranya: antitoxic, diuretik, penenang (sedatif), penurun panas (antipiretik), peluruh kemih, anti lepra, anti sifilis, anti inflamasi, membersihkan darah, dan lain-lain. Daun pegagan berfungsi sebagai astringensia dan tonikum. Pegagan juga dikenal untuk revitalitasi sel tubuh dan otak yang lelah serta untuk kesuburan wanita (Haryono, 2013).

d. Bagian tanaman yang digunakan dan pemanfaatannyaSeluruh bagian pegagan bisa digunakan sebagi obat. Dalam keadaan segar, umumnya pegagan dikonsumsi sebagi lalap atau direbus, lalu diminum airnya. Tanaman ini berkhasiat menyembuhkan infeksi batu saluran kencing, pembengkakan hati, campak, batuk berdarah, muntah darah, mimisan, demam, radang amandel, sakit tenggorokan, bronkitis, darah tinggi, wasir keracunan gelsemium elegans dan arsenic, lepra, batuk asma, sakit kepala, keracunan jengkol, dan ayan. Pegagan juga berfungsi sebagi revitalisasi sel, yaitu mempercepat penyembuhan luka, luka bakar, pencegahan keloid, bekas luka hipertrofi, dan menjaga kesuburan wanita (Winaro, 2005).

e. Bahan Untuk Menyembuhkan atau Mengatasi Batuk Asma1. Daun randu (daun kapuk) 7 helai2. Pegagan 1 genggam3. Gula batu secukupnya4. Air matang 1 cangkir

Cara pembuatan:1. Cuci daun randu dan pegagan.2. Tumbuk dengan sedikit air, setelah halus tambahkan air matang dan saring3. Beningnya ditambah dengan gula batu dan aduk hingga larut.

Cara pemakaianDiminum 1 x sehari 1 ramuan, pagi hari sebelum makan. Diulang tiap hari sampai sembuh. Untuk pemeliharaan cukup 1 minggu sekali satu ramuan. (Winaro, 2005)

REFERENSI1. Winaro, W.P, Maria Surbakti. (2005). Khasiat dan Manfaat Pegagan: Tanaman Penambah Daya Ingat. Jakarta: Agromedia2. Haryono, Nurgroho Tri. (2013). Tanaman Obat Pegagan atau Kaki kuda. http://www.herbaltama.com/?Tanaman_Obat:Pegagan_%2F_Kaki_Kuda.Diakses pada februari 20143. Putri, Maharani. (2011). Tanaman Obat Yang Harus Ada di Pekarangan Rumah. Yogyakarta: Sinar Ilmu Publishing