batuan beku luar

4
1.1 BATUAN BEKU LUAR Magma yang mencapai permukaan bumi, keluar melalui rekahan atau lubang kepundan gunung api sebagai erupsi, mendingin dengan cepat dan membeku menjadi batuan ekstrusif. Keluarnya magma di permukaan bumi melalui rekahan dinamakan erupsi linier atau fissure eruption. Pada umumnya magma basaltik yang viskositasnya rendah dapat mengalir disekitar rekahannya, menjadi hamparan lava basalt, disebut plateau basalt. Sedangkan yang keluar melalui lubang kepundan gunung api dinamakan erupsi sentral. Magma dapat mengalir melalui lereng, sebagai aliran lava atau ikut tersembur keatas bersama gas-gas sebagai piroklastik, , atau rempah gunung api. Di udara segera membeku meskipun masih pijar. Lava terdapat dalam berbagai bentuk dan jenis, tergantung pada komposisi magmanya dan tempat atau lingkungan dimana pembekuannya terjadi. Apabila magma membeku dibawah permukaan air terbentuklah lava bantal (pillow lava), dinamakan demikian karena bentuknya mirip dengan bantal. Bagian depan alirannya membulat bentuknya dan bertumpuk saling tindih. Sebagai halnya batuan beku dalam, batuan beku luar juga terdapat dalam beberapa jenis, yaitu riolit dan dasit, andesit, basalt dan berbagai batuan piroklastik. Dalam Klasifikasi Batuan Beku.termasuk dalam kelompok batuan afanitik. Kenyataan bahwa kecepatan pendinginan magma mempengaruhi besar butir dapat dipergunakan sebagai cara sederhana untuk membedakan batuan beku dalam dari batuan beku luar. Apabila batuan beku memperlihatkan butiran-butiran kasar (coarse grains) maka batuan tersebut batuan intrusif. Dan sebaliknya, bila berbutir halus (fine grains) maka batuan ekstrusif. Untuk lebih teliti haruslah diperhatikan sifat fisik lainnya, tekstur batuan.

Upload: laodeawalrahmantumada

Post on 23-Jan-2016

16 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

batuan beku luar

TRANSCRIPT

Page 1: BATUAN BEKU LUAR

1.1 BATUAN BEKU LUAR

Magma yang mencapai permukaan bumi, keluar melalui rekahan atau lubang kepundan gunung api sebagai erupsi, mendingin dengan cepat dan membeku menjadi batuan ekstrusif. Keluarnya magma di permukaan bumi melalui rekahan dinamakan erupsi linier atau fissure eruption. Pada umumnya magma basaltik yang viskositasnya rendah dapat mengalir disekitar rekahannya, menjadi hamparan lava basalt, disebut plateau basalt.

Sedangkan yang keluar melalui lubang kepundan gunung api dinamakan erupsi sentral. Magma dapat mengalir melalui lereng, sebagai aliran lava atau ikut tersembur keatas bersama gas-gas sebagai piroklastik, , atau rempah gunung api. Di udara segera membeku meskipun masih pijar.

Lava terdapat dalam berbagai bentuk dan jenis, tergantung pada komposisi magmanya dan tempat atau lingkungan dimana pembekuannya terjadi.

Apabila magma membeku dibawah permukaan air terbentuklah lava bantal (pillow lava), dinamakan demikian karena bentuknya mirip dengan bantal. Bagian depan alirannya membulat bentuknya dan bertumpuk saling tindih.

Sebagai halnya batuan beku dalam, batuan beku luar juga terdapat dalam beberapa jenis, yaitu riolit dan dasit, andesit, basalt dan berbagai batuan piroklastik. Dalam Klasifikasi Batuan Beku.termasuk dalam kelompok batuan afanitik.

Kenyataan bahwa kecepatan pendinginan magma mempengaruhi besar butir dapat dipergunakan sebagai cara sederhana untuk membedakan batuan beku dalam dari batuan beku luar. Apabila batuan beku memperlihatkan butiran-butiran kasar (coarse grains)

maka batuan tersebut batuan intrusif. Dan sebaliknya, bila berbutir halus (fine grains) maka batuan ekstrusif.

Untuk lebih teliti haruslah diperhatikan sifat fisik lainnya, tekstur batuan.

1.2 TEKSTUR (TEXTURE)

Secara umum batuan beku intrusif dan ekstrusif atau batuan beku umumnya dapat dibedakan dari kenam-pakan bentuk, ukuran butir dan hubungan kristal mineral-mineralnya atau disebut tekstur batuan.

Beberapa tekstur batuan beku yang umum adalah :

1) Gelas (Glassy) - tidak berbutir atau tidak mempunyai kristal (Amorf).

2) Afanitik (Aphanitic) - (Fine Grain Texture) berbutir sangat halus, hanya dapat dilihat dengan mikroskop.

Page 2: BATUAN BEKU LUAR

3) Faneritik (Phaneritic) - (Coarse Grain Texture) berbutir cukup besar, dapat dilihat tanpa mikroskop.

4) Porfiritik (Porphyritic) - mempunyai dua ukuran kristal yang dominan.

5) Piroklastik (Pyroclastic) - mempunyai fragmen material volkanik.

Tekstur gelas terjadi akibat magma membeku dengan cepat, saat magma mencapai permukaan bumi dan bersentuhan dengan atmosfir. Suhu dan tekanan di atmosfir jauh lebih rendah dari dapur magma dibawah. Akibatnya tidak sempat membentuk kristal atau amorf, seperti obsidian. Kadang-kadang lava mendingin dan membeku begitu cepatnya sehingga atom-atomnya tidak sempat untuk membentuk mineral, sehingga yang terbentuk adalah mineraloid, gelas.

Batuan beku luar yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri dari gelas dinamakan obsidian.

AFANITIK (aphanitic dari bahasa Junani phaneros yang berarti terlihat, dan a berarti tidak) dapat diartikan butiran-butiran mineralnya tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.

Batuan beku dengan tekstur ini memperlihatkan pembekuan yang cepat, tetapi masih sempat membentuk kristal. Batuan bertekstur ini terdiri dari mineral-mineral dengan kristal yang sangat kecil. . Misalnya bagian dalam aliran lava, dibawah mikroskop dapat dikenali feldspar dan kwarsa.

FANERITIK (phaneritic) berarti dapat dilihat. Batuan dengan tekstur ini butiran mineralnya dapat dilihat tanpa mikroskop, memperlihatkan besar kristal yang hampir seragam dan saling mengunci (interlock). Bentuk kristal yang besar-besar ini menyatakan bahwa pembekuannya berlangsung sangat lama, yang berarti terjadi jauh dibawah permukaan bumi.

PORFIRITIK merupakan tekstur yang khusus dimana terdapat campuran antara butiran-butiran kasar didalam massa butiran-butiran lebih halus. Butiran yang besar, bentuknya relatif sempurna dinamakan fenokrist (phenocrysts), sedangkan butiran yang kecil-kecil, disekitar fenokrist disebut massadasar (groundmass). Fenokrist yang dikelilingi massadasar terbentuk sebagai layaknya mineral berbutir kasar pada batuan beku dalam, oleh pendinginan magma secara perlahan-lahan dalam kerak atau mantel.

Felsik

(Granitik)

Intermediet

(Andesitik)

Mafik

(Basaltik)Ultra Mafik

Intrusif (Faneritik)

Granit Diorit Gabbro Peridotit

Ekstrusif (Afanitik)

Riolit Andesit Basalt

Komposisi Mineral

Kuarsa Hornblende Ca Felspar Olivin

Page 3: BATUAN BEKU LUAR

UtamaK Felspar

Na Felspar

Na Felspar

Ca FelsparPiroksen Piroksen

Mineral Tambahan

Muskovit

Biotit

Hornblende

Biotit

Piroksen

Olivin

HornblendeCa Felspar

Kearah Kanan Kadar Sio2 Makin Kecil - Warna Batuan Makin Gelap Sedangkan massa dasar yang mengelilingi fenokrist memberikan bukti bahwa magma yang sebagian membeku bergerak naik keatas dengan cepat. Pada kondisi baru ini magma mendingin dengan cepat dan menghasilkan mineral-mineral yang terbentuk terakhir yang berbutir halus. Banyak batuan beku ekstrusif yang porfiri.

Pegmatite Batuan beku dalam yang terdiri dari mineral-mineral berukuran yang tidak lazim, besar-besar, sampai 2 cm atau lebih.

Pyroklastik, dalam bahasa Junani pyro artinya api dan klastos adalah pecah. Tekstur batuan dikatakan pyroklastik apabila pada batuan tersebut terdapat butiran fenokris dan massa dasar, mirip dengan porfiritik. Namun dibawah mikroskop terlihat bahwa butiran-butirannya lebih banyak pecah-pecah dari pada kristal saling mengunci. Selain itu juga fragmennya bengkok, terpilin dan terdeformasi. Tekstur ini terjadi akibat erupsi ledakan material berukuran debu dihembuskan keatas. Di udara terbentuk mineral dan gelas, bercampur sebagai material yang panas. Bila diendapkan masih panas, maka material-material ini saling merekat seperti di las satu dengan lainnya.

Tabel 1.1 Klasifikasi sederhana batuan beku berdasarkan tekstur dan komposisi mineral