batik

2
BATIK Teknik celup/colet warna dengan malam sebagai perintang Kata batik diambil dari kata “amba” (bahasa jawa) yang berarti menulis dan “nitik” yang berarti titik kecil, tetesan, atau membuat titik. Jadi, batik adalah menulis atau melukis titik. Batik meruju pada teknik pembuatan corak dengan menggunakan canting atau cap dan pencelupan kain dengan menggunakan bahan perintang, warna corak “malam” (wax/lilin) yang diaplikasikan di atas kain, sehingga menahan masuknya bahan pewarna. Dalam bahasa Inggris teknik ini dikenal dengan istilah wax- resist dyeing. Secara umum, membatik adalah sebuah teknik menahan warna dengan malam secara berulang-ulang di atas kain. Lilin malam digunakan sebagai penahan untuk mencegah agar warna tidak menyerap ke dalam serat kain di bagian-bagian yang dikehendaki. Jadi kain batik adalah kain yang memiliki ragam hias atau corak yang dibuat dengan canting dan cap dengan menggunakan malam sebagai bahan perintang warna. Kain yang biasa difunakan untuk membatik adalah kain mori. Macam kain mori diantaranya - Primisima yaitu kain yang sangat halus untuk kain batik alusan. - Prima yaitu kain halus no 2 untuk kain batik dan cap. - Biru (medium) yaitu kain yang sedang / agak kasar berwarna putih kebiruan untuk bahan sandang. - Blacu yaitu kain yang kasar untuk sandang kasar berwarna agak kecoklatan. - Birkolin yaitu kain yang halus dan kuat untuk batik lukis. Batik Indonesia oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Non-bendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober 2009. Batik yang diakui UNESCO adalah batik tulis, batik cap kombinasi, batik cap. Maksudnya batik yang pengerjaannya menggunakan perintang lilin/malam dalam pembuatan polanya. Adapun printing atau sejenis printing berpola batik itu bukan batik. Alat dan bahan membatik - Kain mori - Kompor - Wajan (tulis), wajan datar/Teflon (cap) - Malam (lilin) - Canting/cap - Koran sebagai alas - Bentangan kayu (tulis), alas cetak/busa (cap) - Kuas/spons - Ember & plastic untuk pewarnaan

Upload: luluk-lathifah

Post on 30-Jul-2015

159 views

Category:

Art & Photos


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Batik

BATIKTeknik celup/colet warna dengan malam sebagai

perintang

Kata batik diambil dari kata “amba” (bahasa jawa) yang berarti menulis dan “nitik” yang berarti titik kecil, tetesan, atau membuat titik. Jadi, batik adalah menulis atau melukis titik. Batik meruju pada teknik pembuatan corak dengan menggunakan canting atau cap dan pencelupan kain dengan menggunakan bahan perintang, warna corak “malam” (wax/lilin) yang diaplikasikan di atas kain, sehingga menahan masuknya bahan pewarna. Dalam bahasa Inggris teknik ini dikenal dengan istilah wax-resist dyeing.

Secara umum, membatik adalah sebuah teknik menahan warna dengan malam secara berulang-ulang di atas kain. Lilin malam digunakan sebagai penahan untuk mencegah agar warna tidak menyerap ke dalam serat kain di bagian-bagian yang dikehendaki.

Jadi kain batik adalah kain yang memiliki ragam hias atau corak yang dibuat dengan canting dan cap dengan menggunakan malam sebagai bahan perintang warna. Kain yang biasa difunakan untuk membatik adalah kain mori. Macam kain mori diantaranya

- Primisima yaitu kain yang sangat halus untuk kain batik alusan.

- Prima yaitu kain halus no 2 untuk kain batik dan cap.- Biru (medium) yaitu kain yang sedang / agak kasar

berwarna putih kebiruan untuk bahan sandang.- Blacu yaitu kain yang kasar untuk sandang kasar

berwarna agak kecoklatan.- Birkolin yaitu kain yang halus dan kuat untuk batik

lukis.

Batik Indonesia oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Non-bendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober 2009. Batik yang diakui UNESCO adalah batik tulis, batik cap kombinasi, batik cap. Maksudnya batik yang pengerjaannya menggunakan perintang lilin/malam dalam pembuatan polanya. Adapun printing atau sejenis printing berpola batik itu bukan batik.

Alat dan bahan membatik- Kain mori - Kompor- Wajan (tulis), wajan datar/Teflon (cap)- Malam (lilin)- Canting/cap- Koran sebagai alas - Bentangan kayu (tulis), alas cetak/busa (cap)- Kuas/spons- Ember & plastic untuk pewarnaan

Cara membuat batik:1. Pemolaan : Pembuatan pola pada kain “molani” (misal

desain motif ornament/ragam hias). Sebelum kain digunakan, ada baiknya kain dicuci terlebih dahulu untuk menghilangkan sisa bahan sintetis/ supaya lemas.

2. Pemalaman (pemberian malam dengan canting/cap)3. Pewarnaan (bisa di oles/di colet dan bisa dicelup).

Pewarnaan bisa dengan warna alam atau warna sintetis (buatan industri).Warna sintetis : napthol, remasol, indigosol (pewarnaan dingin)Contoh :

Pewarnaan dengan ‘Remasol’- 10 gram Remasol ditambah 1 gelas air panas

(pekat), bisa ditambah 1 gelas air lagi (lebih cerah)

Page 2: Batik

- Oleskan warna remasol yang sudah ditambah air ke kain, bisa dengan kuas/spons.

- Setelah agak kering warna dikunci, supaya tidak luntur dengan waterglass.Penguncian warna (fiksasi)Bahan fiksasi :1 kg waterglass + 10 gram kostik + 5 gram soda abu + ½ liter airWaktu fiksasi minimal 2 jam – 24 jam

- Setelah warna dikunci, bilas dengan air dingin biasa sampai bekas waterglass hilang (licin).

4. Pelorodan malam pada kain (kain direbus sehingga malam lorod/leleh). Sebelum melorod malam, kain dianjurkan dibasahi terlebih dahulu. Setelah dilorod, bilas kain dengan air dingin dan jemur.