ba_sijj4033_mll_ bab 1 pengantar mll
DESCRIPTION
manajemen lalu lintasTRANSCRIPT
7/17/2019 Ba_sijj4033_MLL_ Bab 1 Pengantar MLL
http://slidepdf.com/reader/full/basijj4033mll-bab-1-pengantar-mll 1/13
Bab 1
Buku Ajar Manajemen Lalu Lintas -D4 TPJJ Hal 1 -1
BAB 1
PENGANTAR MANAJEMEN LALU LINTAS
Tujuan Pembelajaran Umum :
Mahasiswa mampu mengaplikasikan strategi dasar manajemen lalu lintas dalam perancangan sesuai acuan teknis yang berlaku
Tujuan Pembelajaran Khusus :
1 Mahasiswa mampu menjelaskan konsep strategi manajemen lalu lintas2 Mahasiswa mampu menentukan strategi dasar manajemen lalu lintas yang tepat
3 Mahasiswa mampu mengaplikasikan strategi dasar manajemen lalu lintas
1.1 PENGANTAR
Dalam Rencana Pembangunan Lima Tahun ini, dicanangkan gerakan transportasi
perkotaan yang berupa kebijaksanaan mengembangkan sistem transportasi massal
yang tertib, aman, nyaman dan efisien. Selain itu penggunaan sistem transportasi
harus dapat dijangkau oleh semua pengguna fasilitas atau jasa transportasi.
Kenyataan yang ada sekarang adalah terjadinya masalah transportasi khususnya lalu
lintas yang cukup pelik terjadi di beberapa kota-kota besar, bahkan sudah mulai
merembet ke kota-kota kecil pendukungnya. Kota-kota besar seperti Jakarta,
Surabaya, Bandung, Medan, bentuk fenomena kemacetan sudah menjadi “makanan”sehari-hari bagi warga kota tersebut. Mau tidak mau mereka “dipaksa” harus
beradaptasi dan mengalami transformasi terhadap dampak yang ditimbulkan. Sepertikita ketahui dari materi kuliah sebelumnya, Lalu lintas dalam pelaksanaannya akan
membentuk suatu sistem dalam tatanan terstruktur yang memiliki kaitan yang
sangat erat antara komponen satu sama lain.
Sumber : Dokumentasi Pribadi, Area Terminal Cicaheum, 2008
Gambar 1.1
Situasi Kemacetan dan Kesemrawutan Di Area Cicaheum, Bandung
7/17/2019 Ba_sijj4033_MLL_ Bab 1 Pengantar MLL
http://slidepdf.com/reader/full/basijj4033mll-bab-1-pengantar-mll 2/13
Bab 1
Buku Ajar Manajemen Lalu Lintas -D4 TPJJ Hal 1 -2
Di kota-kota besar diatas, tanpa disadari jumlah kendaraan bermotor mengalami peningkatan yang sangat pesat. Kenyataan yang dihadapi adalah penambahan
jumlah kendaraan tersebut tidak disertai dengan penambahan jumlah panjang jalan.Dampak nyata dari kondisi tersebut adalah terjadinya bentuk kemacetan (kongesti)
yang mulai berarti. Oleh karena itu perlu dilakukan penanganan khusus terhadap jaringan jalan, arus kendaraan, strategi-strategi manajemen lalu lintas yang tepat.
Dari kenyataan tersebut tampak bahwa masalah transportasi perkotaan (urban) danrural menjadi masalah utama dan merupakan masalah besar yang sulit dipecahkan.
Sumber : Dokumentasi Pribadi, Area Simpang A.Yani - Cimuncang, Bandung, 2009
Gambar 1.2
Kondisi Konflik Pergerakan Kendaraan Di Area Cimuncang, Bandung
Dampak negatif yang harus diterima oleh masyarakat baik pengguna maupun
masyarakat sekitar fasilitas jalan tersebut amatlah besar. Bagi pemakai kendaraan , berbagai bentuk kehilangan waktu dan ekonomi yang diakibatkan oleh waktu
perjalanan yang bertambah. Dan diikuti oleh konsumsi bahan bakar yang meningkatyang akhirnya biaya perawatan mesin dan kendaraan akan bertambah pula. Dampak
lainnya yang mengikuti adalah munculnya ketegangan yang akan merangsang
perubahan perilaku sehari-hari (yang bukan tidak mungkin cenderung ke arah
kebrutalan berkendaraan di jalan). Dampak lalu lintas terhadap lingkungan juga
tidak kalah nyata. Dapat kita lihat pada papan penunjuk kondisi udara di beberapa
titik di kota Bandung ( di Jalan Setiabudi depan BCA misalnya), peningkatan polusi
udara yang berupa Carbon Monoxide (COx), Nitrogen Dioxide (Cox), Non Methane
Hydrocarbon (HC) dan lain-lain juga mulai selalu menunjuk ke “rate sedang”.
Polusi kebisingan (noise) yang ditimbulkan oleh suara mesin, knalpot dan klakson
kendaraan juga turut menambah beban dampak akibat lalu lintas. Masalah lainnya
yang tidak kalah penting untuk transportasi perkotaan adalah pengaturan parkir baik
on street maupun off street , khususnya untuk light vehicle (mobil penumpang).
7/17/2019 Ba_sijj4033_MLL_ Bab 1 Pengantar MLL
http://slidepdf.com/reader/full/basijj4033mll-bab-1-pengantar-mll 3/13
Bab 1
Buku Ajar Manajemen Lalu Lintas -D4 TPJJ Hal 1 -3
Kecenderungan yang terjadi saat ini, justru masalah parkir lebih banyak timbul di
kota-kota kecil pendukung (satellite city). Hal ini disebabkan oleh jumlah kendaraanyang meningkat dan prasarana jalan yang terbatas (kondisi geometrik, lebar dan
panjang jalan) dan hal ini akan tampak nyata di lokasi perbelanjaan dan terminal-terminal.
Diatas telah sedikit dipaparkan tentang masalah akibat lalu lintas yang terjadi. Hal
ini masih ditambah dengan kenyataan bahwa “ketertiban dan kedisplinan” para pemakai jalan masih sangat rendah. Hasil nyata adalah peningkatan kecelakaan yang
cukup tinggi dan tidak kurang dari 10.000 orang meninggal setiap tahunnya akibat
kecelakaan di jalan yang disebabkan oleh berbagai faktor penyebab. Perhatikan se
buah gambaran kecelakaan di kota Bandung tahun 1995 pada tabel dibawah ini :
Tabel 1.1
Gambaran Kecelakaan di Kota Bandung tahun 1995
TAHUN POLWILTABES BANDUNG TOTAL
BANDUNG BARAT TENGAH TIMUR
JML. LAKA185 109 95 72
461MD 29 20 26 20 95
LB 25 20 35 8 88
LR 27 67 18 7 119
Kerg. Materii l 327.665.000 71.340.000 62.350.000 52.185.000 513.540.000
Sumber : Data Laka-Satlakalant as Polwiltabes Bandung
Dari penjelasan diatas, tampak bahwa masalah-masalah tersebut akan menjadi
pokok utama masalah transportasi khususnya di perkotaan dan akan dibahas dalam
Bab-Bab berikutnya
Sumber : 123 Langkah, Masyakat Transportasi Indonesia, hal.8
Gambar 1.3
Bukti Ketidak-tertiban Pengguna Sepeda Motor Di Indonesia
7/17/2019 Ba_sijj4033_MLL_ Bab 1 Pengantar MLL
http://slidepdf.com/reader/full/basijj4033mll-bab-1-pengantar-mll 4/13
Bab 1
Buku Ajar Manajemen Lalu Lintas -D4 TPJJ Hal 1 -4
1.2 MANAJEMEN LALU LINTAS
Manajemen bila dilihat secara umum adalah “sistim pengaturan”, oleh karena itusecara mudah dapat dikatakan bahwa Manajemen Lalu Lintas berarti pengaturan
lalu lintas. Ciri khas dari pengaturan lalu lintas adalah objek yang diatur adalahkomponen yang bergerak, yang selalu berkembang (developing) dan dalam
mengatur manusia jelas dibutuhkan cara yang khusus.
Sumber : Dokumentasi Pribadi, Cimahi, Jawa Barat
Gambar 1.4
Wajah Mix Traffic Di Kota Bandung, Jawa Barat
Dalam usaha mengatur lalu lintas, pekerjaan membangun fasilitas jalan yang lebar,
membuat jalan layang, membuat jalan tembus dan lain sebagainya akan menjadi
tidak berarti jika tidak disertai dengan membangun dan mengatur pola edukasi dan
tingkat pemahaman dari pengguna jalan tersebut, yaitu manusia. Manajemen lalu
lintas merupakan salah satu bagian dari Teknik Lalu Lintas yang dikhususkan dalam
menangani operasi lalu lintas dari bagian jalan dan atau jaringan jalan yang sudah
ada maupun yang akan dibangun. Dalam hal ini pengoperasian lalu lintas mencakup
pengaturan dan penggunaan sistem jalan yang sudah ada (eksisting) dengan tujuan
utama mencapai tingkat keamanan, kenyamanan dan nilai efisiensi dalammelakukan pergerakan berlalu lintas, tanpa penambahan atau pembangunan
infrastruktur baru.
7/17/2019 Ba_sijj4033_MLL_ Bab 1 Pengantar MLL
http://slidepdf.com/reader/full/basijj4033mll-bab-1-pengantar-mll 5/13
Bab 1
Buku Ajar Manajemen Lalu Lintas -D4 TPJJ Hal 1 -5
Sumber : Munawar, UGM, 2009
Gambar 1.5
Rencana Over Pass Di Area Simpang Kentungan, Sleman, Yogyakarta
1.3 CAKUPAN MANAJEMEN LALU LINTAS
Secara umum kegiatan Manajemen Lalu Lintas meliputi kegiatan perencanaan,
pengawasan, pengaturan serta pengendalian lalu lintas. Dari arah pengembangan
Transportasi Perkotaan dalam Repelita VII yang lalu terdapat beberapa hal penting
yaitu :
1. kualitas lingkungan perlu dipertahankan2. perlu dikembangkan manajemen lalu lintas untuk mencapai tingkat efisiensi dan
kualitas pelayanan yang tinggi.
Oleh karena itu manajemen lalu lintas memiliki cakupan sebagai berikut :1. Perencanaan, yaitu :
a. inventory , evaluasi dari kapasitas dan tingkat layan yang ada b. merencanakan tingkat pelayanan yang diinginkan
c. menentukan analisis pemecahan masalah lalu lintas yang terjadid. menyusun rencana serta program pelaksanaan pemecahan
2. Pengaturan, yaitu :a. Identifikasi masalah yang ada pada jaringan atau ruas jalan
b. Penetapan kebijakan lalu lintas pada jaringan atau ruas jalan tertentu denganmenggunakan kontrol lalu lintas (rambu, marka, sinyal)
3. Pengendalian, yaitu :
a. Memberikan petunjuk dan arahan dalam policy pelaksanaan kebijakan lalulintas
b. Memberikan bimbingan, penyuluhan kepada masyarakat pemakai jalantentang hak dan kewajibannya dalam pelaksanaan kebijakan lalu lintas
4. Pengawasan, yaitu :
7/17/2019 Ba_sijj4033_MLL_ Bab 1 Pengantar MLL
http://slidepdf.com/reader/full/basijj4033mll-bab-1-pengantar-mll 6/13
Bab 1
Buku Ajar Manajemen Lalu Lintas -D4 TPJJ Hal 1 -6
a. Pemantauan dan penilaian terhadap pelaksanaan pengaturan lalu lintas
b. Melakukan koreksi terhadap penyimpangan kebijakan pengaturan lalu lintas
Berikut ini contoh ilustrasi penyediaan layanan angkutan umum yang dilakukanoleh Pustral UGM dalam melakukan manajemen lalu lintas dengan strategi
meningkatkan pelayanan angkutan umum dengan menggunakan Trans Yogya(moda bus):
Sumber : Munawar, UGM, 2009 Gambar 1.6
Rencana Konsep Pelayanan Angkutan Umum Yogyakarta
7/17/2019 Ba_sijj4033_MLL_ Bab 1 Pengantar MLL
http://slidepdf.com/reader/full/basijj4033mll-bab-1-pengantar-mll 7/13
Bab 1
Buku Ajar Manajemen Lalu Lintas -D4 TPJJ Hal 1 -7
1.4 TUJUAN MANAJEMEN LALU LINTAS
Dari paparan sebelumnya dapat diambil sebuah hipotesa bahwa tujuan manajemen
lalu lintas secara umum adalah untuk mencapai keamanan, kenyamanan sertaefsiiensi (baik waktu perjalanan maupun aspek ekonomi) dalam kegiatan berlalu
lintas. Akan tetapi bila dikaji lebih jauh maka tujuan manajemen lalu lintas adalah :1. Meningkatkan keselamatan dengan mengurangi terjadinya kecelakaan di ruas
jalan atau jaringan jalan tertentu2. Meningkatkan aksesibilitas atau kemudahan pencapaian pergerakan manusia dan
atau barang dengan atau tanpa moda kendaraan
3. Meningkatkan kelancaran arus lalu lintas di jalan-jalan utama dan jalan
distribusi
4. Meningkatkan kualitas lingkungan atau nilai efisiensi pemakaian jalan
5. Mendorong penggunaan energi secara efisien dan mendorong penggunaan
energi lain yang terbarukan dalam berlalu lintas
Sumber : 123 Langkah, Masyakat Transportasi Indonesia, hal.65
Gambar 1.7
Bentuk Pemahaman dan Kedisiplinan Pengguna Jalan di Yogyakarta
1.5 KLASIFIKASI MANAJEMEN LALU LINTASHal penting yang perlu diperhatikan dalam Manajemen Lalu Lintas adalah
kemungkinan terjadinya “benturan” antara kepentingan yang satu dengan lainnyadalam mencapai tujuan yang sebelumnya telah ditetapkan. Oleh karena itu perlu
diperhatikan pemilihan keputusan dengan mencermati keseimbangan antarkepentingan tadi.
7/17/2019 Ba_sijj4033_MLL_ Bab 1 Pengantar MLL
http://slidepdf.com/reader/full/basijj4033mll-bab-1-pengantar-mll 8/13
Bab 1
Buku Ajar Manajemen Lalu Lintas -D4 TPJJ Hal 1 -8
Kenyataan yang ada di lapangan sudah banyak jalan-jalan dan simpang yang tidak
dapat menampung volume lalu lintas seperti yang direncanakan. Kenyataanterjadinya delay (tundaan), congestion (kemacetan) dan roads accident (kecelakaan
lalu lintas) diharapkan dapat dimimalisasi secara bertahap dengan cara atau strategi
sebagai berikut :1. menetapkan strategi yang “tepat guna”2. melakukan pengaturan arus lalu lintas yang benar
3. melakukan teknik manajemen yang membuat jalan menjadi ekonomis dalam
penggunaannya dilapangan
Oleh karena itu. secara umum bentuk-bentuk Manajemen Lalu Lintas dapat
dikelompokkan menjadi :
1. Manajemen lalu lintas dengan perubahan sistem jalan secara fisik
2. Manajemen lalu lintas dengan penanganan sistem pengaturan lalu lintas
3. Manajemen lalu lintas yang menangani sistim informasi kepada pemakai jalan
4. Manajemen lalu lintas dengan menerapkan sistim manajemen tarif kepada
pengguna jalan (road pricing)5. Manajemen lalu lintas penanganan perubahan sistim operasional angkutan
umum6. Manajemen lalu lintas yang menangani perubahan pola pemakai jalan
7. Manajemen lalu lintas yang menangani keselamatan lalu lintas
Berikut ini bentuk nyata yang dilakukan oleh Departemen Perhubungan dalam
rangka Program Pembangunan Transportasi Darat yang bertujuan untgukmendukung pengembangan transportasi darat yang lancar, terpadu, aman dan
nyaman sehingga mampu meningkatkan efisiensi pergerakan orang dan barang,
memperkecil kesenjangan pelayanan angkutan antar wilayah sera mendorong
ekonomi nasional. Contoh program rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana danfasilitas lalu lintas angkutan jalan sebagai berikut :
7/17/2019 Ba_sijj4033_MLL_ Bab 1 Pengantar MLL
http://slidepdf.com/reader/full/basijj4033mll-bab-1-pengantar-mll 9/13
Bab 1
Buku Ajar Manajemen Lalu Lintas -D4 TPJJ Hal 1 -9
Tabel 1.2
Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas LLAJ
Sumber : Rencana Kerja Departemen Perhubungan 2010, hal, IV-16
1.6 PERMASALAHAN YANG DIHADAPI OLEH MANAJEMEN LALULINTAS
Dalam penerapan strategi manajemen lalu lintas, pada prinsipnya sedapat mungkin
mempertahankan pola jalan yang sudah ada, tetapi diusahakan mengatur pola
gerakan kendaraan atau lalu lintas dengan mempertimbangkan adanya peningkatan
efisiensi dengan merancang sistem baru. Secara umum masalah yang dihadapi
dalam manajemen lalu lintas digolongkan dalam dua hal penting, yaitu :
1. Masalah yang berhubungan dengan kemudahan mobilitas ( mobility
accesibility)
a. Pengguna kendaraan pribadi ( private car users), menimbulkan masalah :
Tundaan (delays)
Penyediaan fasilitas parkir yang kurang memadai b. Pemakaian kendaraan umum ( public transport users), menimbulkan masalah
:
Sistem operasi yang tidak dapat diandalkan atau dipercaya
Headway yang lama, kelambatan, kemacetan dan hentian yang tidak
layak
7/17/2019 Ba_sijj4033_MLL_ Bab 1 Pengantar MLL
http://slidepdf.com/reader/full/basijj4033mll-bab-1-pengantar-mll 10/13
Bab 1
Buku Ajar Manajemen Lalu Lintas -D4 TPJJ Hal 1 -10
Kurangnya fasilitas parkir, kesulitan berpindah angkutan umum (trayek), biaya tinggi, jaringan jalan yang jarang (sparse network ) yang
mengakibatkan pengguna harus berjalan jauh terlebih dahuluc. Pejalan kaki dan pengendara non motor , menimbulkan masalah :
Tundaan, ancaman terhadap kendaraan yang berbelok, kurang aman
untuk menyeberang ruas maupun simpang Kurang disiplin dan pemahaman akan aturan para pejalan kaki dan
pengendara non motor
d. Tempat-tempat belanja, hotel serta fasilitas di depannya yang dapat
menimbulkan masalah :
Kondisi ruang yang kurang untuk bongkar muat barang
Kelambatan gerakan angkutan barang
Kurangnya kemudahan sehubungan dengan jalur bis kota dan bis
pariwisata
e. Operator kendaraan umum ( public transport operators) yang menimbulkan
masalah :
Biaya operasi kendaraan yang tinggi Perlu armada bis yang banyak untuk mengurangi tingkat kelambatan
Gangguan terhadap arus lalu lintas karena kecenderungan berhenti di
tempat-tempat terlarang atau tidak pada tempatnya (halte, bus bay, lay
bus)
2. Masalah yang berhubungan dengan lingkungan sekitar
a. Masalah polusi suara (kebisingan), getaran yang terjadi (noise and vibration)
di pusat-pusat kota, daerah perumahan, rumah sakit, tempat ibadah yang
bukan tidak mungkin mengakibatkan ketidak tenangan pada masyarakat.
b. Masalah polusi udara (air pollution) yang disebabkan oleh gas buang
kendaraan bermotor yang mengakibatkan bau, asap bahkan kandungan kimia
beracun di dalamnya (Sox, Nox, P b, dlsb)c. Masalah naiknya kadar debu dan kotoran (dust and dirt ) yang diakibatkan
oleh percepatan dan gerakan arus lalu lintas di jalan yang mencemari udaradan akhirnya menimbulkan gangguan kesehatan.
d. Masalah pemisahan area (severance) yang dilakukan akibat pengaturan aruslalu lintas atau akibat adanya pemisahan jalan secara fisik (struktur
pemisah) yang mengakibatkan terpisahnya hubungan langsung dari masing-masing daerah tersebut, contoh Lingkar Selatan (South Ring Road ) di
Bandung.
7/17/2019 Ba_sijj4033_MLL_ Bab 1 Pengantar MLL
http://slidepdf.com/reader/full/basijj4033mll-bab-1-pengantar-mll 11/13
Bab 1
Buku Ajar Manajemen Lalu Lintas -D4 TPJJ Hal 1 -11
Sumber : Munawar, UGM, 2009
Gambar 1.8
Rencana Lokasi Park and Ride Di Area Yogyakarta
7/17/2019 Ba_sijj4033_MLL_ Bab 1 Pengantar MLL
http://slidepdf.com/reader/full/basijj4033mll-bab-1-pengantar-mll 12/13
Bab 1
Buku Ajar Manajemen Lalu Lintas -D4 TPJJ Hal 1 -12
Ringkasan
Dalam perkembangan sebuah kota yang bermula dari kota kecil, sedang, besar,metropolitan sampai megapolitan secara nyata mendorong tingkat pergerakan lalu lintas
yang membentuk hubungan linier dengan jumlah penduduknya dan tingkat pendapatan perkapitanya. Dalam usaha membangun sistem manajemen lalu lintas yang handal dan
berkesimbungan, pekerjaan membangun fasilitas jalan yang lebar sesuai klasifikasi jalandan demand lalu lintas, membuat jalan layang, membuat jalan tembus dan lain
sebagainya akan menjadi tidak berarti jika tidak disertai dengan membangun danmengatur pola edukasi serta tingkat pemahaman dari pengguna jalan tersebut, yaitu
manusia.
7/17/2019 Ba_sijj4033_MLL_ Bab 1 Pengantar MLL
http://slidepdf.com/reader/full/basijj4033mll-bab-1-pengantar-mll 13/13
Bab 1
Buku Ajar Manajemen Lalu Lintas -D4 TPJJ Hal 1 -13
Tugas (1) ‘Individu’
(dikumpulkan TM minggu berikutnya, dipilih secara acak untuk
mempresentasikan hasil kerja di depan kelas,
waktu presentasi 15 menit , sesi klarifikasi 15 menit).
Masing-masing mahasiswa membuat tulisan dan pemetaan singkat, tentang
bentuk “hubungan permasalahan antara prarasana vs sarana vs perilaku
pengguna jalan” saat ini di kota asal anda
Ambil / temukan lokasi di jaringan jalan kota Anda yang mewakili kondisi yang
diterangkan pada poin diatas
Materi harus dibuat singkat, jelas dan padat, lengkap dengan foto/sketsa
geometrik/pola pergerakan kendaraan dan informasi lain yang dibutuhkan untuk
menguatkan informasi yang diberikan
Sertakan perkiraan dampak terhadap tingkat keselamatan lalu lintas di
masa 5 tahun ke depan .
Catatan :
1. WAKTU PENYELESAIAN TUGAS ADALAH 1 (SATU) MINGGU
2. tiap mahasiswa wajib membuat Resume Tulisan dalam Bentuk POSTER
( full colour) ukuran 40 x 60 cm untuk dipresentasikan di depan kelas,
3. poster dikumpulkan beserta materi tulisan
4. bobot penilaian : 60% makalah : 40% resume Poster