ba_sijj4033_mll_ bab 1 pengantar mll

13
 Bab 1 Buku Ajar Manajemen Lalu Lintas -D4 TPJJ Hal 1 -1 BAB 1 PENGANTAR MANAJEMEN LALU LINTAS Tujuan Pembelajaran Umum : Mahasiswa mampu mengaplikasikan strategi dasar manajemen lalu lintas dalam  perancangan sesuai acuan tekn is yang berlaku Tujuan Pembelajaran Khusus : 1 Mahasiswa mampu menj elaskan konsep strategi man ajemen lalu lintas 2 Mahasiswa mampu menentukan strategi dasar manajemen lalu lintas yang tepat 3 Mahasiswa mampu mengaplikasikan strategi dasar manajemen lalu l intas 1.1 PENGANTAR Dalam Rencana Pembangunan Lima Tahun ini, dicanangkan gerakan transportasi  perkotaan yang berupa kebijaksanaan mengembangkan sistem transportasi massal yang tertib, aman, nyaman dan efisien. Selain itu penggunaan sistem transportasi harus dapat dijangkau oleh semua pengguna fasilitas atau jasa transportasi. Kenyataan yang ada sekarang adalah terjadinya masalah tra nsportasi khususnya lalu lintas yang cukup pelik terjadi di beberapa kota-kota besar, bahkan sudah mulai merembet ke kota-kota kecil pendukungnya. Kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan, bentuk fenomena kemacetan sudah menjadi “maka nan” sehari-hari bagi warga kota tersebut. Mau tidak mau mereka “dipaksa” harus  beradaptasi dan meng alami transformasi terhadap dampak yang ditimbulkan. Seperti kita ketahui dari materi kuli ah sebelumnya, Lal u lintas dalam pelaksanaannya ak an membentuk suatu sistem dalam tatanan terstruktur yang memiliki kaitan yang sangat erat antara kompon en satu sama la in. Sumber : Dokumentasi Pribadi, Area Terminal Cicaheum, 2008 Gambar 1.1 Situasi Kemacetan dan Kesemrawutan Di Area Cicaheum, Bandung

Upload: fahri-faisal

Post on 06-Jan-2016

235 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

manajemen lalu lintas

TRANSCRIPT

7/17/2019 Ba_sijj4033_MLL_ Bab 1 Pengantar MLL

http://slidepdf.com/reader/full/basijj4033mll-bab-1-pengantar-mll 1/13

  Bab 1

Buku Ajar Manajemen Lalu Lintas -D4 TPJJ Hal 1 -1 

BAB 1

PENGANTAR MANAJEMEN LALU LINTAS

Tujuan Pembelajaran Umum :

Mahasiswa mampu mengaplikasikan strategi dasar manajemen lalu lintas dalam perancangan sesuai acuan teknis yang berlaku

Tujuan Pembelajaran Khusus :

1  Mahasiswa mampu menjelaskan konsep strategi manajemen lalu lintas2  Mahasiswa mampu menentukan strategi dasar manajemen lalu lintas yang tepat

3  Mahasiswa mampu mengaplikasikan strategi dasar manajemen lalu lintas

1.1 PENGANTAR

Dalam Rencana Pembangunan Lima Tahun ini, dicanangkan gerakan transportasi

 perkotaan yang berupa kebijaksanaan mengembangkan sistem transportasi massal

yang tertib, aman, nyaman dan efisien. Selain itu penggunaan sistem transportasi

harus dapat dijangkau oleh semua pengguna fasilitas atau jasa transportasi.

Kenyataan yang ada sekarang adalah terjadinya masalah transportasi khususnya lalu

lintas yang cukup pelik terjadi di beberapa kota-kota besar, bahkan sudah mulai

merembet ke kota-kota kecil pendukungnya. Kota-kota besar seperti Jakarta,

Surabaya, Bandung, Medan, bentuk fenomena kemacetan sudah menjadi “makanan”sehari-hari bagi warga kota tersebut. Mau tidak mau mereka “dipaksa” harus

 beradaptasi dan mengalami transformasi terhadap dampak yang ditimbulkan. Sepertikita ketahui dari materi kuliah sebelumnya, Lalu lintas dalam pelaksanaannya akan

membentuk suatu sistem dalam tatanan terstruktur yang memiliki kaitan yang

sangat erat antara komponen satu sama lain.

Sumber : Dokumentasi Pribadi, Area Terminal Cicaheum, 2008

Gambar 1.1

Situasi Kemacetan dan Kesemrawutan Di Area Cicaheum, Bandung

7/17/2019 Ba_sijj4033_MLL_ Bab 1 Pengantar MLL

http://slidepdf.com/reader/full/basijj4033mll-bab-1-pengantar-mll 2/13

  Bab 1

Buku Ajar Manajemen Lalu Lintas -D4 TPJJ Hal 1 -2 

Di kota-kota besar diatas, tanpa disadari jumlah kendaraan bermotor mengalami peningkatan yang sangat pesat. Kenyataan yang dihadapi adalah penambahan

 jumlah kendaraan tersebut tidak disertai dengan penambahan jumlah panjang jalan.Dampak nyata dari kondisi tersebut adalah terjadinya bentuk kemacetan (kongesti)

yang mulai berarti. Oleh karena itu perlu dilakukan penanganan khusus terhadap jaringan jalan, arus kendaraan, strategi-strategi manajemen lalu lintas yang tepat.

Dari kenyataan tersebut tampak bahwa masalah transportasi perkotaan (urban) danrural menjadi masalah utama dan merupakan masalah besar yang sulit dipecahkan.

Sumber : Dokumentasi Pribadi, Area Simpang A.Yani - Cimuncang, Bandung, 2009

Gambar 1.2

Kondisi Konflik Pergerakan Kendaraan Di Area Cimuncang, Bandung

Dampak negatif yang harus diterima oleh masyarakat baik pengguna maupun

masyarakat sekitar fasilitas jalan tersebut amatlah besar. Bagi pemakai kendaraan , berbagai bentuk kehilangan waktu dan ekonomi yang diakibatkan oleh waktu

 perjalanan yang bertambah. Dan diikuti oleh konsumsi bahan bakar yang meningkatyang akhirnya biaya perawatan mesin dan kendaraan akan bertambah pula. Dampak

lainnya yang mengikuti adalah munculnya ketegangan yang akan merangsang

 perubahan perilaku sehari-hari (yang bukan tidak mungkin cenderung ke arah

kebrutalan berkendaraan di jalan). Dampak lalu lintas terhadap lingkungan juga

tidak kalah nyata. Dapat kita lihat pada papan penunjuk kondisi udara di beberapa

titik di kota Bandung ( di Jalan Setiabudi depan BCA misalnya), peningkatan polusi

udara yang berupa Carbon Monoxide (COx), Nitrogen Dioxide (Cox), Non Methane

 Hydrocarbon (HC) dan lain-lain juga mulai selalu menunjuk ke “rate  sedang”.

Polusi kebisingan (noise) yang ditimbulkan oleh suara mesin, knalpot dan klakson

kendaraan juga turut menambah beban dampak akibat lalu lintas. Masalah lainnya

yang tidak kalah penting untuk transportasi perkotaan adalah pengaturan parkir baik

on street   maupun off street , khususnya untuk light vehicle  (mobil penumpang).

7/17/2019 Ba_sijj4033_MLL_ Bab 1 Pengantar MLL

http://slidepdf.com/reader/full/basijj4033mll-bab-1-pengantar-mll 3/13

  Bab 1

Buku Ajar Manajemen Lalu Lintas -D4 TPJJ Hal 1 -3 

Kecenderungan yang terjadi saat ini, justru masalah parkir lebih banyak timbul di

kota-kota kecil pendukung (satellite city). Hal ini disebabkan oleh jumlah kendaraanyang meningkat dan prasarana jalan yang terbatas (kondisi geometrik, lebar dan

 panjang jalan) dan hal ini akan tampak nyata di lokasi perbelanjaan dan terminal-terminal.

Diatas telah sedikit dipaparkan tentang masalah akibat lalu lintas yang terjadi. Hal

ini masih ditambah dengan kenyataan bahwa “ketertiban dan kedisplinan” para pemakai jalan masih sangat rendah. Hasil nyata adalah peningkatan kecelakaan yang

cukup tinggi dan tidak kurang dari 10.000 orang meninggal setiap tahunnya akibat

kecelakaan di jalan yang disebabkan oleh berbagai faktor penyebab. Perhatikan se

 buah gambaran kecelakaan di kota Bandung tahun 1995 pada tabel dibawah ini :

Tabel 1.1

Gambaran Kecelakaan di Kota Bandung tahun 1995

TAHUN POLWILTABES BANDUNG TOTAL

BANDUNG BARAT TENGAH TIMUR

JML. LAKA185 109 95 72

461MD 29 20 26 20 95

LB 25 20 35 8 88

LR 27 67 18 7 119

Kerg. Materii l 327.665.000 71.340.000 62.350.000 52.185.000 513.540.000

Sumber : Data Laka-Satlakalant as Polwiltabes Bandung

Dari penjelasan diatas, tampak bahwa masalah-masalah tersebut akan menjadi

 pokok utama masalah transportasi khususnya di perkotaan dan akan dibahas dalam

Bab-Bab berikutnya

Sumber : 123 Langkah, Masyakat Transportasi Indonesia, hal.8 

Gambar 1.3

Bukti Ketidak-tertiban Pengguna Sepeda Motor Di Indonesia

7/17/2019 Ba_sijj4033_MLL_ Bab 1 Pengantar MLL

http://slidepdf.com/reader/full/basijj4033mll-bab-1-pengantar-mll 4/13

  Bab 1

Buku Ajar Manajemen Lalu Lintas -D4 TPJJ Hal 1 -4 

1.2 MANAJEMEN LALU LINTAS

Manajemen bila dilihat secara umum adalah “sistim pengaturan”, oleh karena itusecara mudah dapat dikatakan bahwa Manajemen Lalu Lintas berarti pengaturan

lalu lintas. Ciri khas dari pengaturan lalu lintas adalah objek yang diatur adalahkomponen yang bergerak, yang selalu berkembang (developing) dan dalam

mengatur manusia jelas dibutuhkan cara yang khusus.

Sumber : Dokumentasi Pribadi, Cimahi, Jawa Barat

Gambar 1.4

Wajah Mix Traffic Di Kota Bandung, Jawa Barat

Dalam usaha mengatur lalu lintas, pekerjaan membangun fasilitas jalan yang lebar,

membuat jalan layang, membuat jalan tembus dan lain sebagainya akan menjadi

tidak berarti jika tidak disertai dengan membangun dan mengatur pola edukasi dan

tingkat pemahaman dari pengguna jalan tersebut, yaitu manusia. Manajemen lalu

lintas merupakan salah satu bagian dari Teknik Lalu Lintas yang dikhususkan dalam

menangani operasi lalu lintas dari bagian jalan dan atau jaringan jalan yang sudah

ada maupun yang akan dibangun. Dalam hal ini pengoperasian lalu lintas mencakup

 pengaturan dan penggunaan sistem jalan yang sudah ada (eksisting) dengan tujuan

utama mencapai tingkat keamanan, kenyamanan dan nilai efisiensi dalammelakukan pergerakan berlalu lintas, tanpa penambahan atau pembangunan

infrastruktur baru.

7/17/2019 Ba_sijj4033_MLL_ Bab 1 Pengantar MLL

http://slidepdf.com/reader/full/basijj4033mll-bab-1-pengantar-mll 5/13

  Bab 1

Buku Ajar Manajemen Lalu Lintas -D4 TPJJ Hal 1 -5 

Sumber : Munawar, UGM, 2009 

Gambar 1.5

Rencana Over Pass Di Area Simpang Kentungan, Sleman, Yogyakarta

1.3 CAKUPAN MANAJEMEN LALU LINTAS

Secara umum kegiatan Manajemen Lalu Lintas meliputi kegiatan perencanaan,

 pengawasan, pengaturan serta pengendalian lalu lintas. Dari arah pengembangan

Transportasi Perkotaan dalam Repelita VII yang lalu terdapat beberapa hal penting

yaitu :

1.  kualitas lingkungan perlu dipertahankan2.   perlu dikembangkan manajemen lalu lintas untuk mencapai tingkat efisiensi dan

kualitas pelayanan yang tinggi.

Oleh karena itu manajemen lalu lintas memiliki cakupan sebagai berikut :1.  Perencanaan, yaitu :

a.  inventory , evaluasi dari kapasitas dan tingkat layan yang ada b.  merencanakan tingkat pelayanan yang diinginkan

c.  menentukan analisis pemecahan masalah lalu lintas yang terjadid.  menyusun rencana serta program pelaksanaan pemecahan

2.  Pengaturan, yaitu :a.  Identifikasi masalah yang ada pada jaringan atau ruas jalan

 b.  Penetapan kebijakan lalu lintas pada jaringan atau ruas jalan tertentu denganmenggunakan kontrol lalu lintas (rambu, marka, sinyal)

3.  Pengendalian, yaitu :

a.  Memberikan petunjuk dan arahan dalam  policy pelaksanaan kebijakan lalulintas

 b.  Memberikan bimbingan, penyuluhan kepada masyarakat pemakai jalantentang hak dan kewajibannya dalam pelaksanaan kebijakan lalu lintas

4.  Pengawasan, yaitu :

7/17/2019 Ba_sijj4033_MLL_ Bab 1 Pengantar MLL

http://slidepdf.com/reader/full/basijj4033mll-bab-1-pengantar-mll 6/13

  Bab 1

Buku Ajar Manajemen Lalu Lintas -D4 TPJJ Hal 1 -6 

a.  Pemantauan dan penilaian terhadap pelaksanaan pengaturan lalu lintas

 b.  Melakukan koreksi terhadap penyimpangan kebijakan pengaturan lalu lintas

Berikut ini contoh ilustrasi penyediaan layanan angkutan umum yang dilakukanoleh Pustral UGM dalam melakukan manajemen lalu lintas dengan strategi

meningkatkan pelayanan angkutan umum dengan menggunakan Trans Yogya(moda bus):

Sumber : Munawar, UGM, 2009 Gambar 1.6

Rencana Konsep Pelayanan Angkutan Umum Yogyakarta 

7/17/2019 Ba_sijj4033_MLL_ Bab 1 Pengantar MLL

http://slidepdf.com/reader/full/basijj4033mll-bab-1-pengantar-mll 7/13

  Bab 1

Buku Ajar Manajemen Lalu Lintas -D4 TPJJ Hal 1 -7 

1.4 TUJUAN MANAJEMEN LALU LINTAS

Dari paparan sebelumnya dapat diambil sebuah hipotesa bahwa tujuan manajemen

lalu lintas secara umum adalah untuk mencapai keamanan, kenyamanan sertaefsiiensi (baik waktu perjalanan maupun aspek ekonomi) dalam kegiatan berlalu

lintas. Akan tetapi bila dikaji lebih jauh maka tujuan manajemen lalu lintas adalah :1.  Meningkatkan keselamatan dengan mengurangi terjadinya kecelakaan di ruas

 jalan atau jaringan jalan tertentu2.  Meningkatkan aksesibilitas atau kemudahan pencapaian pergerakan manusia dan

atau barang dengan atau tanpa moda kendaraan

3.  Meningkatkan kelancaran arus lalu lintas di jalan-jalan utama dan jalan

distribusi

4. Meningkatkan kualitas lingkungan atau nilai efisiensi pemakaian jalan 

5. Mendorong penggunaan energi secara efisien dan mendorong penggunaan

energi lain yang terbarukan dalam berlalu lintas 

Sumber : 123 Langkah, Masyakat Transportasi Indonesia, hal.65 

Gambar 1.7

Bentuk Pemahaman dan Kedisiplinan Pengguna Jalan di Yogyakarta

1.5 KLASIFIKASI MANAJEMEN LALU LINTASHal penting yang perlu diperhatikan dalam Manajemen Lalu Lintas adalah

kemungkinan terjadinya “benturan” antara kepentingan yang satu dengan lainnyadalam mencapai tujuan yang sebelumnya telah ditetapkan. Oleh karena itu perlu

diperhatikan pemilihan keputusan dengan mencermati keseimbangan antarkepentingan tadi.

7/17/2019 Ba_sijj4033_MLL_ Bab 1 Pengantar MLL

http://slidepdf.com/reader/full/basijj4033mll-bab-1-pengantar-mll 8/13

  Bab 1

Buku Ajar Manajemen Lalu Lintas -D4 TPJJ Hal 1 -8 

Kenyataan yang ada di lapangan sudah banyak jalan-jalan dan simpang yang tidak

dapat menampung volume lalu lintas seperti yang direncanakan. Kenyataanterjadinya delay (tundaan), congestion (kemacetan) dan roads accident  (kecelakaan

lalu lintas) diharapkan dapat dimimalisasi secara bertahap dengan cara atau strategi

sebagai berikut :1.  menetapkan strategi yang “tepat guna”2.  melakukan pengaturan arus lalu lintas yang benar

3.  melakukan teknik manajemen yang membuat jalan menjadi ekonomis dalam

 penggunaannya dilapangan

Oleh karena itu. secara umum bentuk-bentuk Manajemen Lalu Lintas dapat

dikelompokkan menjadi :

1.  Manajemen lalu lintas dengan perubahan sistem jalan secara fisik

2.  Manajemen lalu lintas dengan penanganan sistem pengaturan lalu lintas

3.  Manajemen lalu lintas yang menangani sistim informasi kepada pemakai jalan

4.  Manajemen lalu lintas dengan menerapkan sistim manajemen tarif kepada

 pengguna jalan (road pricing)5.  Manajemen lalu lintas penanganan perubahan sistim operasional angkutan

umum6.  Manajemen lalu lintas yang menangani perubahan pola pemakai jalan

7.  Manajemen lalu lintas yang menangani keselamatan lalu lintas

Berikut ini bentuk nyata yang dilakukan oleh Departemen Perhubungan dalam

rangka Program Pembangunan Transportasi Darat yang bertujuan untgukmendukung pengembangan transportasi darat yang lancar, terpadu, aman dan

nyaman sehingga mampu meningkatkan efisiensi pergerakan orang dan barang,

memperkecil kesenjangan pelayanan angkutan antar wilayah sera mendorong

ekonomi nasional. Contoh program rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana danfasilitas lalu lintas angkutan jalan sebagai berikut :

7/17/2019 Ba_sijj4033_MLL_ Bab 1 Pengantar MLL

http://slidepdf.com/reader/full/basijj4033mll-bab-1-pengantar-mll 9/13

  Bab 1

Buku Ajar Manajemen Lalu Lintas -D4 TPJJ Hal 1 -9 

Tabel 1.2

Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas LLAJ

Sumber : Rencana Kerja Departemen Perhubungan 2010, hal, IV-16

1.6 PERMASALAHAN YANG DIHADAPI OLEH MANAJEMEN LALULINTAS

Dalam penerapan strategi manajemen lalu lintas, pada prinsipnya sedapat mungkin

mempertahankan pola jalan yang sudah ada, tetapi diusahakan mengatur pola

gerakan kendaraan atau lalu lintas dengan mempertimbangkan adanya peningkatan

efisiensi dengan merancang sistem baru. Secara umum masalah yang dihadapi

dalam manajemen lalu lintas digolongkan dalam dua hal penting, yaitu :

1.  Masalah yang berhubungan dengan kemudahan mobilitas ( mobility

 accesibility)

a.  Pengguna kendaraan pribadi ( private car users), menimbulkan masalah :

  Tundaan (delays)

  Penyediaan fasilitas parkir yang kurang memadai b.  Pemakaian kendaraan umum ( public transport users), menimbulkan masalah

:

  Sistem operasi yang tidak dapat diandalkan atau dipercaya

   Headway  yang lama, kelambatan, kemacetan dan hentian yang tidak

layak

7/17/2019 Ba_sijj4033_MLL_ Bab 1 Pengantar MLL

http://slidepdf.com/reader/full/basijj4033mll-bab-1-pengantar-mll 10/13

  Bab 1

Buku Ajar Manajemen Lalu Lintas -D4 TPJJ Hal 1 -10 

  Kurangnya fasilitas parkir, kesulitan berpindah angkutan umum (trayek), biaya tinggi, jaringan jalan yang jarang (sparse network ) yang

mengakibatkan pengguna harus berjalan jauh terlebih dahuluc.  Pejalan kaki dan pengendara non motor , menimbulkan masalah :

  Tundaan, ancaman terhadap kendaraan yang berbelok, kurang aman

untuk menyeberang ruas maupun simpang  Kurang disiplin dan pemahaman akan aturan para pejalan kaki dan

 pengendara non motor

d.  Tempat-tempat belanja, hotel serta fasilitas di depannya yang dapat

menimbulkan masalah :

  Kondisi ruang yang kurang untuk bongkar muat barang

  Kelambatan gerakan angkutan barang

  Kurangnya kemudahan sehubungan dengan jalur bis kota dan bis

 pariwisata

e.  Operator kendaraan umum ( public transport operators) yang menimbulkan

masalah :

 Biaya operasi kendaraan yang tinggi  Perlu armada bis yang banyak untuk mengurangi tingkat kelambatan

  Gangguan terhadap arus lalu lintas karena kecenderungan berhenti di

tempat-tempat terlarang atau tidak pada tempatnya (halte, bus bay, lay

bus)

2.  Masalah yang berhubungan dengan lingkungan sekitar

a.  Masalah polusi suara (kebisingan), getaran yang terjadi (noise and vibration)

di pusat-pusat kota, daerah perumahan, rumah sakit, tempat ibadah yang

 bukan tidak mungkin mengakibatkan ketidak tenangan pada masyarakat.

 b.  Masalah polusi udara (air pollution) yang disebabkan oleh gas buang

kendaraan bermotor yang mengakibatkan bau, asap bahkan kandungan kimia

 beracun di dalamnya (Sox, Nox, P b, dlsb)c.  Masalah naiknya kadar debu dan kotoran (dust and dirt ) yang diakibatkan

oleh percepatan dan gerakan arus lalu lintas di jalan yang mencemari udaradan akhirnya menimbulkan gangguan kesehatan.

d.  Masalah pemisahan area (severance) yang dilakukan akibat pengaturan aruslalu lintas atau akibat adanya pemisahan jalan secara fisik (struktur

 pemisah) yang mengakibatkan terpisahnya hubungan langsung dari masing-masing daerah tersebut, contoh Lingkar Selatan (South  Ring Road ) di

Bandung.

7/17/2019 Ba_sijj4033_MLL_ Bab 1 Pengantar MLL

http://slidepdf.com/reader/full/basijj4033mll-bab-1-pengantar-mll 11/13

  Bab 1

Buku Ajar Manajemen Lalu Lintas -D4 TPJJ Hal 1 -11 

Sumber : Munawar, UGM, 2009 

Gambar 1.8

Rencana Lokasi Park and Ride Di Area Yogyakarta

7/17/2019 Ba_sijj4033_MLL_ Bab 1 Pengantar MLL

http://slidepdf.com/reader/full/basijj4033mll-bab-1-pengantar-mll 12/13

  Bab 1

Buku Ajar Manajemen Lalu Lintas -D4 TPJJ Hal 1 -12 

Ringkasan

Dalam perkembangan sebuah kota yang bermula dari kota kecil, sedang, besar,metropolitan sampai megapolitan secara nyata mendorong tingkat pergerakan lalu lintas

yang membentuk hubungan linier dengan jumlah penduduknya dan tingkat pendapatan perkapitanya. Dalam usaha membangun sistem manajemen lalu lintas yang handal dan

 berkesimbungan, pekerjaan membangun fasilitas jalan yang lebar sesuai klasifikasi jalandan demand   lalu lintas, membuat jalan layang, membuat jalan tembus dan lain

sebagainya akan menjadi tidak berarti jika tidak disertai dengan membangun danmengatur pola edukasi serta tingkat pemahaman dari pengguna jalan tersebut, yaitu

manusia.

7/17/2019 Ba_sijj4033_MLL_ Bab 1 Pengantar MLL

http://slidepdf.com/reader/full/basijj4033mll-bab-1-pengantar-mll 13/13

  Bab 1

Buku Ajar Manajemen Lalu Lintas -D4 TPJJ Hal 1 -13 

Tugas (1) ‘Individu’

(dikumpulkan TM minggu berikutnya, dipilih secara acak untuk

mempresentasikan hasil kerja di depan kelas,

waktu presentasi 15 menit , sesi klarifikasi 15 menit).

Masing-masing mahasiswa membuat tulisan dan pemetaan singkat, tentang

 bentuk “hubungan  permasalahan antara prarasana vs sarana vs perilaku

pengguna jalan” saat ini di kota asal anda

Ambil / temukan lokasi di jaringan jalan kota Anda yang mewakili kondisi yang

diterangkan pada poin diatas

Materi harus dibuat singkat, jelas dan padat, lengkap dengan foto/sketsa

geometrik/pola pergerakan kendaraan dan informasi lain yang dibutuhkan untuk

menguatkan informasi yang diberikan

Sertakan perkiraan dampak terhadap tingkat keselamatan lalu lintas di

masa 5 tahun ke depan .

Catatan :

1.  WAKTU PENYELESAIAN TUGAS ADALAH 1 (SATU) MINGGU

2.  tiap mahasiswa wajib membuat Resume Tulisan dalam Bentuk POSTER

( full colour) ukuran 40 x 60 cm untuk dipresentasikan di depan kelas,

3.  poster dikumpulkan beserta materi tulisan

4.  bobot penilaian : 60% makalah : 40% resume Poster