bappenas sosialisasi juknis dak 2012 9 jan

36
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS Pemanfaatan DAK Bidang Sarana Perdagangan Dalam Mendukung Program Prioritas Nasional 2012 Amalia A. Widyasanti Direktur Perdagangan, Investasi, dan Kerjasama Ekonomi Internasional Sosialisasi Petunjuk Teknis (Juknis) Penggunaan DAK Bidang Sarana Perdagangan Tahun 2012 Jakarta, 9 Januari 2012

Upload: operator-warnet-vast-raha

Post on 06-Jul-2015

216 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bappenas   sosialisasi juknis dak 2012 9 jan

Kementerian Perencanaan

Pembangunan

Nasional/BAPPENAS

Pemanfaatan DAK Bidang Sarana Perdagangan Dalam Mendukung Program Prioritas Nasional 2012

Amalia A. WidyasantiDirektur Perdagangan, Investasi, dan Kerjasama Ekonomi

Internasional

Sosialisasi Petunjuk Teknis (Juknis) Penggunaan DAK Bidang Sarana

Perdagangan Tahun 2012

Jakarta, 9 Januari 2012

Page 2: Bappenas   sosialisasi juknis dak 2012 9 jan

Outline

DAK dan Prioritas Nasional 71

Arah Kebijakan DAK 20122Alokasi DAK Sarana Perdagangan dan Peruntukan Tahun 20123

Evaluasi DAK Sarana Perdagangan Tahun 20114

Reward and Punishment5

Page 3: Bappenas   sosialisasi juknis dak 2012 9 jan

DAK dan Prioritas Nasional 7

Page 4: Bappenas   sosialisasi juknis dak 2012 9 jan

PercepatanPertumbuhan

Ekonomi DidukungPemantapan Tatakelola dan Sinergi

Pusat Daerah

PemulihanPerekonomian Nasional dan Pemeliharaan Kesejahteraan

Rakyat

Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Yang

Berkualitas Dengan Memperkuat Daya

Tahan Ekonomi

Prioritas NasionalTahun 2009

Prioritas NasionalTahun 2010

Prioritas NasionalTahun 2011

Percepatan dan PerluasanPertumbuhan Ekonomi Yang

Inklusif dan Berkeadilan Bagi

Peningkatan Kesejahteraan

Rakyat

Prioritas NasionalTahun 2012

DAK PERDAGANGAN SEBAGAI SALAH SATU KELUARAN YANG DIHARAPKAN MENDUKUNG PRIORITAS PEMBANGUNAN NASIONAL

RPJMN 2010-2014

KEGIATAN DAKSarana Perdagangan

FOKUS PRIORITAS BIDANG PERDAGANGAN DALAM NEGERI 2010-2014

Substansi Inti:Sistem Logistik NasionalPRIORITAS NASIONAL 7

RPJMN

2004-2009

Page 5: Bappenas   sosialisasi juknis dak 2012 9 jan

SKEMA KETERKAITAN DAK SARANA PERDAGANGAN DENGAN PRIORITAS BIDANG DAN PRIORITAS NASIONAL

DAK Sub Bidang Pembangunan

dan Pengembangan pasar

tradisional

DAK Sub Bidang Peningkatan

sarana metrologi legal

DAK Sub Bidang Pembangunan

Sarana Gudang

DAK BIDANG SARANA

PERDAGANGAN

SASARAN PRIORITAS

BIDANG

SASARAN PRIORITAS

NASIONAL

Meningkatnya efisiensi

distribusi barang dan jasa

Meningkatnya aktifitas

perdagangan domestik

Meningkatnya efektivitas

pengawasan

Mendorong Daya Beli

Masyarakat

Meningkatnya Sistem

Logistik Nasional

(PRIORITAS NASIONAL 7)

Page 6: Bappenas   sosialisasi juknis dak 2012 9 jan

Arah Kebijakan DAK 2012

Page 7: Bappenas   sosialisasi juknis dak 2012 9 jan

ARAH KEBIJAKAN DAK SARANA PERDAGANGAN TAHUN 2012

ARAH KEBIJAKAN UMUM:

Arah kebijakan DAK Bidang Perdagangan adalah meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana perdagangan untuk mendukung pasokan dan ketersediaan barang (terutama bahan pokok), serta pelaksanaan tertib ukur sehingga dapat meningkatkan daya beli masyarakat dan mendukung upaya perlindungan konsumen, terutama di daerah-daerah pedesaan, tertinggal, terpencil, perbatasan, dan daerah pemekaran, serta daerah yang minim sarana perdagangannya.

Ruang Lingkup DAK Sarana Perdagangan:

1. Mendanai kegiatan pembangunan dan pengembangan Pasar Tradisional.

2. Peningkatan sarana Metrologi Legal.

3. Pembangunan gudang, fasilitas dan peralatan penunjangnya dalam kerangka Sistem Resi Gudang.

Page 8: Bappenas   sosialisasi juknis dak 2012 9 jan

Untuk meningkatkan pelayanan di bidang perdagangan khususnya dalam meningkatkan kelancaran arus barang kebutuhan pokok sehingga meningkatnya ketersediaan dan kestabilan harga bahan pokok bagi seluruh lapisan masyarakat di wilayah Indonesia.

Untuk meningkatkan dan mengoptimalkan upaya perlindungan konsumen dan tertib ukur melalui pengawasan terhadap UTTP terutama yang digunakan dalam transaksi perdagangan, BDKT, serta pelayanan tera dan tera ulang UTTP.

Membantu pemerintah menjaga ketersediaan stok bahan pokok, serta memberikan alternatif pilihan bagi para petani dan usaha mikro, kecil dan menengah di daerah untuk menyimpan barang di gudang sampai mendapatkan harga terbaik.

TUJUAN DAK 2012

Page 9: Bappenas   sosialisasi juknis dak 2012 9 jan

Bidang/Kegiatan

DAK

Sasaran Jangka Menengah

Indikator Output Indikator Outcome

2012 2013 2014 2015

Bidang Sarana PerdaganganPembangunan dan

pengembangan

pasar tradisional

246 270 300 350Jumlah unit pasar

tradisional Meningkatnya

ketersediaan bahan

pokok dan

meningkatnya

pelaksanaan tertib

ukur dan

perlindungan

konsumen di daerah

Peningkatan sarana

Metrologi Legal

35 40 45 50

Jumlah unit pengawasan

berjalan tera/tera ulang

UTTP

75 80 85 90Jumlah pos ukur ulang

Pembangunan

Sarana Gudang

dalam kerangka SRG

20 25 30 35

Jumlah unit Gudang

(Termasuk

Perlengkapannya)

SASARAN DAN INDIKATOR DAK SARANA PERDAGANGAN

Page 10: Bappenas   sosialisasi juknis dak 2012 9 jan

ALOKASI DAK SARANA PERDAGANGAN DAN PERUNTUKAN TAHUN 2012

Page 11: Bappenas   sosialisasi juknis dak 2012 9 jan

GAMBARAN PERKEMBANGAN ALOKASI DAK SARANA PERDAGANGAN

• Total Alokasi DAK

Sarana Perdagangan

meningkat dari Rp.

150 miliar di tahun

2009, menjadi Rp. 345,132 miliar di tahun

2012.• Dimulai dengan Pasar

Tradisional pada tahun 2009 dan berkembang menjadi 3 sub bidang semenjak tahun 2011 dengan mencakup Metrologi Legal dan Sarana Pergudangan

Page 12: Bappenas   sosialisasi juknis dak 2012 9 jan

GAMBARAN ALOKASI DAK SARANA PERDAGANGAN (1)

PulauJumlah Kab/kota penerima DAK

2009 2010 2011 2012

Sumatera 62 43 67 69

Jawa 50 4 16 23

Kalimantan 24 16 13 21

Sulawesi 54 24 35 41

Bali & Nusa

Tenggara20 13 27 31

Maluku &

Papua30 15 52 50

Total 240 115 210 235

Sumber: Petunjuk Teknis DAK

• Dibanding tahun 2011, secara rata-rata jumlah Kab/Kota yang mendapat alokasi DAK

pada tahun 2012 mengalami kenaikan jumlahnya kecuali Maluku & Papua.

• Kenaikan jumlah Kab/Kota penerima DAK terbesar berturut-turut adalah

Kalimantan, Jawa dan Sulawesi.

Page 13: Bappenas   sosialisasi juknis dak 2012 9 jan

• Rata-rata alokasi DAK per

Kabupaten meningkat dari Rp. 625

juta pada tahun 2009 menjadi Rp

1,46 miliar per Kabupaten di 2012.

• Walaupun secara nasional meningkat

secara rata-rata pada 2 tahun terakhir

cukup besar porsinya di Pulau Jawa.

• Kenaikan rata-rata alokasi DAK per

Kab/Kota 2 tahun terakhir dialami oleh

Kalimantan, Sulawesi dan Bali&NT.

GAMBARAN ALOKASI DAK SARANA PERDAGANGAN (2)

Page 14: Bappenas   sosialisasi juknis dak 2012 9 jan

KEBUTUHAN DAK SARANA PERDAGANGAN TAHUN 2009-2012

Bidang/Kegiatan DAKKebutuhan Anggaran (Rp miliar)

2012 2013 2014 2015

Bidang Sarana Perdagangan

Pembangunan dan

pengembangan pasar

tradisional

369 405 450 525

Peningkatan sarana metrologi

legal41 46 51 56

Pembangunan Sarana Gudang

dalam kerangka SRG90 125 135 157.5

TOTAL KEBUTUHAN ALOKASI

DAK SARANA PERDAGANGAN500 563.5 636 738.5

Kebutuhan alokasi optimal DAK Sarana Perdagangan dituangkan dalam dokumen

Kesepakatan Tiga Pihak antara Kementerian Perdagangan, Bappenas, dan

Kementerian Keuangan, sebagai bahan penyusunan Pagu Indikatif DAK Tahun 2012.

Ketentuan umum alokasi DAK 2012 dituangkan dalam PMK Nomor 209/PMK.07/2011

tentang Pedoman Umum dan Alokasi Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2012

Page 15: Bappenas   sosialisasi juknis dak 2012 9 jan

ALOKASI DAK SARANA PERDAGANGAN TAHUN 2012

Bidang/Kegiatan DAK

Sasaran dan Indikator Alokasi

Anggaran

2012Indikator Output

Sasaran

2012

Pembangunan dan

pengembangan pasar

tradisional

Jumlah unit pasar tradisional 246 253,62 M

Peningkatan sarana metrologi

legal

Jumlah unit pengawasan

berjalan tera/tera ulang

UTTP

3528,51 M

Jumlah pos ukur ulang 75

Pembangunan Sarana Gudang

dalam kerangka SRG

Jumlah unit Gudang

(termasuk perlengkapannya)20 63 M

Rincian alokasi DAK Sarana Perdagangan Tahun 2012 dituangkan dalam Petunjuk

Teknis Penggunaan yang akan diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan

Page 16: Bappenas   sosialisasi juknis dak 2012 9 jan

EVALUASI DAK SARANA PERDAGANGAN TAHUN 2011

Page 17: Bappenas   sosialisasi juknis dak 2012 9 jan

Evaluasi Pelaksanaan DAK Tahun 2011

• Berdasar kepada Peraturan Pemerintah No 55 Tahun 2005 Tentang Dana

Perimbangan, dalam Pasal 64, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/

Kepala BAPPENAS bersama dengan Menteri Teknis yakni Menteri Perdagangan

bertanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan Pemantauan Dan Evaluasi

terhadap pemanfaatan dan pelaksanaan DAK Bidang Sarana Perdagangan.

• Selain memberikan laporan hasil Pemantauan Dan Evaluasi, kegiatan

pemantauan dan evaluasi juga dimaksudkan untuk menghasilkan rekomendasi

untuk perencanaan DAK Bidang Sarana Perdagangan di tahun berikutnya agar

pelaksanaan DAK bidang sarana perdagangan menjadi semakin baik.

Hal Yang Di Evaluasi Keluaran Pihak Yang Terlibat

Evaluasi Kebijakan Rekomendasi PenyempurnaanPetunjuk Teknis

Kemendag, Bappenas

Monitoring dan EvaluasiPelaksanaan DAK TahunBerjalan

Rekomendasi PenyusunanDAK Tahun Yang Akan Datangberdasar Pemanfaatan, Kendala di Lapangan danMasukan dari Daerah

Kemendag, Bappenas, DinasYang Terkait DAK SaranaPerdagangan di Daerah

Page 18: Bappenas   sosialisasi juknis dak 2012 9 jan

A. Analisa Penggunaan Anggaran

I. Evaluasi Hasil Survey Sub Bidang Pasar Tradisional

Dari pasar yang didanai oleh DAK Tahun Anggaran (T.A.) 2011 yang disurvei

periode September-awal November, sebanyak 58% dari proyek

pasar DAK realisasi anggarannya 0%-50%

0%-25%0%

26%-50%0%

51%-75%0%

76%-100%100%

Tahun 2010

0%-25%29%

26%-50%29%

51%-75%6%

76%-100%34%

Tidak menjawab

2%

Tahun 2011

Dari proyek pasar yang didanai oleh DAK Tahun Anggaran (T.A.) 2010 yang disurvei

periode September-awal November, realisasi anggaran semua pasar

adalah sebesar 76%-100%

Semua pasar telahmerealisasi 100%

Page 19: Bappenas   sosialisasi juknis dak 2012 9 jan

B. Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan

I. Evaluasi Hasil Survey Sub Bidang Pasar Tradisional

Dari proyek pasar yang didanai oleh DAK T.A. 2010 yang disurvei periode

September-awal November, sebanyak 15% menggunakan sistem penunjukan

langsung

Dari proyek pasar yang didanai oleh DAK T.A. 2011 yang disurvei periode

September-awal November, sebanyak 23% menggunakan sistem

penunjukkan langsung

Pemanfaatan DAK mayoritas untuk perluasan pasar

Lelang/tender81%

Penunjukkan langsung

15%

Tidak menjawab

4%

Tahun 2010

Lelang/tender65%

Penunjukkan langsung

23%

Tidak menjawab12%

Tahun 2011

Page 20: Bappenas   sosialisasi juknis dak 2012 9 jan

C. Fasilitas Pasar

I. Evaluasi Hasil Survey Sub Bidang Pasar Tradisional

• Baik pasar DAK T.A. 2010 maupun T.A. 2011 & disurvei periode September-awal November, mayoritas pasar dilengkapi dengan instalasi listrik

• Rata-rata jumlah fasilitas pendukung di setiap pasar T.A. 2010 & T.A. 2011 (sudah/sedang/akan dibangun) adalah lima fasilitas

Toilet

Tempat pembuangan sampah

Sistem drainase

Musholla

Kantor pengelola pasar

Pos keamanan

Instalasi listrik

Sarana parkir

Pos ukur ulang

Lain-lain*

Tidak ada/tidak menjawab

25

23

28

7

7

4

29

28

1

6

6

Tahun 2010

Toilet

Tempat pembuangan sampah

Sistem drainase

Musholla

Kantor pengelola pasar

Pos keamanan

Instalasi Listrik

Sarana parkir

Pos ukur ulang

Lain-lain*

Tidak ada/tidak menjawab

36

31

33

15

20

8

39

37

0

5

26

Tahun 2011Pos ukur ulang ada di Kab. Nias Utara

Page 21: Bappenas   sosialisasi juknis dak 2012 9 jan

II. Evaluasi Hasil Survey Sub Bidang Gudang & SRG

A.Kapasitas Gudang

Karo

Lampung Selatan

Tuban

Lamongan

Blora

Blitar

Probolinggo

Situbondo

Wonogiri

Pohuwato

350

3500

12000

20000

1500

12500

Kapasitas Gudang DAK (dlm ton)

Dari sepuluh daerah penerima DAK sub bidang Gudang & SRG yang disurvei periode

September-awal November, daya tampung terbesar dimiliki oleh Gudang DAK Kabupaten Blitar

sedangkan daya tampung terkecil dimiliki oleh Gudang DAK Kabupaten Karo

Empat daerah tanpa bar chart adalah daerah yang tidak menjawab pertanyaan kapasitas gudang pada survey

Page 22: Bappenas   sosialisasi juknis dak 2012 9 jan

II. Evaluasi Hasil Survey Sub Bidang Gudang & SRG

B. Analisa Penggunaan Anggaran

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

Lamongan Tuban Blora Lampung Selatan

Karo Blitar Pohuwato Probolinggo Wonogiri Situbondo

0%

7%

0%

35%

17%19%

31%

0% 0% 0%0% 0% 0%

35%

17%19%

31%

0% 0% 0%

16%

0%

52%

9%

3%

Realisasi Dana Pendamping (dalam %) Realisasi anggaran DAK (dalam %) Realisasi Dana Penunjang (dalam %)

Dari sepuluh daerah penerima DAK sub bidang Gudang & SRG yang disurvei periode September-awal

November, Empat daerah telah mencairkan dana DAK dengan rata-rata persentase realisasi pada keempat

daerah tersebut sebesar 25.5%. Pada dana Pendamping, Lima daerah telah memiliki realisasi dana

Pendamping dengan persentase rata-rata realisasi sebesar 21.8%. Empat daerah memiliki realisasi dana

Penunjang dengan rata-rata realisasi 20%

Page 23: Bappenas   sosialisasi juknis dak 2012 9 jan

II. Evaluasi Hasil Survey Sub Bidang Gudang & SRG

C. Realisasi Fisik Gudang

Dari sepuluh daerah penerima DAK sub bidang gudang & SRG yang disurvei periode

September-awal November, lima kabupaten telah memiliki realisasi fisik rata-rata 41.8%.

Persentase realisasi tertinggi ada pada Kab. Pohuwato (50%) & Kab. Karo (50%).

Persentase realisasi terendah ada pada Kab. Blitar (34%)

35%0%0%

40%50%

34%50%

0%0%0%

-10% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60%

LamonganTubanBlora

Lampung SelatanKaro

BlitarPohuwato

ProbolinggoWonogiri

Situbondo

Realisasi Fisik (dalam %)

Page 24: Bappenas   sosialisasi juknis dak 2012 9 jan

II. Evaluasi Hasil Survey Sub Bidang Gudang & SRG

D. Status Pembebasan Tanah

Dari Sepuluh daerah penerima DAK sub bidang Gudang & SRG yang disurvei periode

September-awal November, Tiga daerah (30%) belum menyelesaikan proses pembebasan

tanah di lokasi gudang akan didirikan.

Selesai70%

Belum Selesai30%

Page 25: Bappenas   sosialisasi juknis dak 2012 9 jan

III. Evaluasi Hasil Survey Sub Bidang Metrologi Legal

A. Penggunaan DAK

Dari 12 daerah penerima DAK sub bidang Metrologi Legal yang disurvei periode

September-awal November, sebagian besar daerah menggunakan dana yang diperoleh

untuk membeli kendaraan mobilitas dan pengadaan pos ukur ulang walau Juknis 2011

tidak memprioritaskan pengadaan pos ukur ulang

58%

42%

DAK utk sarana kemetrologian & pos ukur ulang DAK utk sarana kemetrologian

Page 26: Bappenas   sosialisasi juknis dak 2012 9 jan

III. Evaluasi Hasil Survey Sub Bidang Metrologi Legal

B. Kesesuaian Pembelian Peralatan dengan Juknis

Sesuai33%

Belum sesuai67%

Dari 12 daerah penerima DAK sub bidang Metrologi Legal yang disurvei periode September-

awal November, sebagian besar penggunaan dana untuk pembelian sarana pendukung oleh

daerah belum sesuai dengan Lampiran IV & V Juknis 2011 yakni jumlah pembelian

melebihi/kurang dari ketentuan

Page 27: Bappenas   sosialisasi juknis dak 2012 9 jan

01

23

45

Banda AcehLangsa

PadangJambi

PontianakPalangkaraya

MataramBuleleng

Mamuju

Ambon

Manokwari

Mimika

34

12

35

3

2

3.75

Lama Proses Pengadaan (dalam bulan)

III. Evaluasi Hasil Survey Sub Bidang Metrologi Legal

C. Lama Pengadaan Barang

Dari 12 daerah penerima DAK sub bidang Metrologi Legal yang disurvei periode

September-awal November, lama pengadaan bervariasi. Kota Mataram merupakan

daerah penerima DAK sub bidang metrologi legal dengan waktu pengadaan terpanjang

yakni lima bulan

Page 28: Bappenas   sosialisasi juknis dak 2012 9 jan

III. Evaluasi Hasil Survey Sub Bidang Metrologi Legal

D. Kendala Realisasi

6

5 5

2 2 2 2

Proses tender Lainnya SDM Tidak ada Proses pembuatan

DIPA

Regulasi Perda

Dari 12 daerah penerima DAK sub bidang Metrologi Legal yang disurvei periode

September-awal November, kendala yang paling sering dipilih oleh kedua belas daerah

penerima DAK sub bidang Metrologi Legal yang disurvei adalah kendala dalam proses

tender. Dalam hal ini tiap daerah diperbolehkan memilih lebih dari satu kendala

Page 29: Bappenas   sosialisasi juknis dak 2012 9 jan
Page 30: Bappenas   sosialisasi juknis dak 2012 9 jan
Page 31: Bappenas   sosialisasi juknis dak 2012 9 jan
Page 32: Bappenas   sosialisasi juknis dak 2012 9 jan

5 REWARD AND PUNISHMENT

Page 33: Bappenas   sosialisasi juknis dak 2012 9 jan

Terdapat Tiga Daerah yang tidak melanjutkan pembangunan DAK Sarana Perdagangan Tahun 2011 karena masalah lahan dan juga gangguan keamanan, disamping itu juga secara khusus dalam tiap sub bidang terdapat beberapa hal yang perlu mendapat perhatian:

PASAR TRADISIONAL:

Tingkat pengembalian kuesioner Monitoring dan Evaluasi yang rendah

Terjadi peningkatan penggunaaan mekanisme penunjukkan langsung pada daerah sub bidang pasar yang disurvei antara penerima DAK T.A. 2010 dengan T.A. 2011

Terdapat beberapa daerah yang memecah alokasi pembagunan pasar ke beberapa pasar kecil

SISTEM RESI GUDANG:

Terdapat 50% daerah penerima sub bidang Gudang dan SRG yang disurvei memiliki 0% realisasi fisik

Terdapat daerah penerima sub bidang Gudang dan SRG yang belum menyelesaikan proses pembebasan tanah

Terdapat daerah yang akan merealokasikan anggaran antar sub bidang DAK Sarana Perdagangan

METROLOGI LEGAL:

Persentase daerah dengan pengadaan kendaraan mobilitas dan pos ukur ulang lebih besarpersentasenya dibanding dengan pengadaan kendaraan mobilitas saja

Cukup besar persentase daerah penerima sub bidang metrologi legal yang pengadaan Sarana & Prasarana kemetrologiannya belum sesuai dengan Lampiran IV dan V Petunjuk Teknis DAK Tahun2011

Catatan Hasil Monitoring dan Evaluasi

Page 34: Bappenas   sosialisasi juknis dak 2012 9 jan

Beberapa Hal yang Perlu Mendapat Perhatian dalamPelaksanaan DAK Sarana Perdagangan:

• Keterbatasan anggaran di sektor perdagangan untuk menunjang Fokus Prioritas

Nasional menjadikan Efisiensi dan Efektivitas perencanaan penganggaran serta

pelaksanaan kegiatan menjadi penting.

• Kementerian PPN/Bappenas bersama dengan Kementerian Perdagangan

mengharapkan dukungan dari Pemerintah Daerah untuk menyukseskan

pelaksanaan DAK Sarana Perdagangan melalui beberapa hal:

• Memberikan prioritas bagi pelaksanaan dan penganggaran di daerah bagi DAK

Sarana Perdagangan;

• Mengalokasikan dana pendamping dan penunjang yang memadai serta

memberikan komitmen pelaksanaan kegiatan pendukung DAK Sarana

Perdagangan;

• Memahami peraturan dalam pedoman umum yang mengatur pelaksanaan

kegiatan DAK Sarana Perdagangan;

• Melaksanakan pekerjaan sesuai ruang lingkup yang diatur dalam Petunjuk

Teknis DAK dan juga dengan tepat waktu;

• Melakukan pelaporan berkala pelaksanaan kegiatan sesuai Petunjuk Teknis;

• Memberikan dukungan bagi proses Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan

kegiatan DAK yang dilakukan bersama oleh oleh Kementerian

PPN/Bappenas, Kemendag, Kemenkeu dan Pemerintah Propinsi melalui Dinas

terkait.

Page 35: Bappenas   sosialisasi juknis dak 2012 9 jan

Reward and Punishment

Upaya ini dilakukan untuk mendorong dan memberikan insentif bagi

Pemerintah Daerah dalam melaksanakan kegiatan DAK Sarana

Perdagangan secara tertib, efektif dan efisien.

Disisi lain hal ini juga akan digunakan dalam pemberian disinsentif bagi

Pemerintah Daerah yang tidak melaksanakan kegiatan DAK Sarana

Perdagangannya dengan tertib, efektif dan efisien.

Kementerian PPN/Bappenas dan Kementerian Perdagangan sepakat untuk mengembangkan kriteria yang akan digunakan dalam penilaian pelaksanaan

DAK Sarana Perdagangan oleh Pemerintah Daerah

Page 36: Bappenas   sosialisasi juknis dak 2012 9 jan

Terima Kasih