bank sampah

5
BANK SAMPAH Bank sampah adalah suatu tempat yang digunakan untuk mengumpulkan sampah yang sudah dipilah-pilah. [1] Hasil dari pengumpulan sampah yang sudah dipilah akan disetorkan ke tempat pembuatan kerajinan dari sampah atau ke tempat pengepul sampah. [1] Bank sampah dikelola menggunakan sistem seperti perbankkan yang dilakukan oleh petugas sukarelawan . [1] Penyetor adalah warga yang tinggal di sekitar lokasi bank serta mendapat buku tabungan seperti menabung di bank. [1] Latar Belakang Berdirinya Bank Sampah[sunting | sunting sumber] Bank sampah berdiri karena adanya keprihatinan masyarakat akan lingkungan hidup yang semakin lama semakin dipenuhi dengan sampah baik organik maupun anorganik. [2] Sampah yang semakin banyak tentu akan menimbulkan banyak masalah, sehingga memerlukan pengolahan seperti membuat sampah menjadi bahan yang berguna. [2] Pengelolaan sampah dengan sistem bank sampah ini diharapkan mampu membantuk pemerintah dalam menangani sampah dan meningkatkan ekomoni masyarakat. [2] Tujuan Bank Sampah[sunting | sunting sumber ] Tujuan utama pendirian bank sampah adalah untuk membantu menangani pengolahan sampah di Indonesia . [2] Tujuan bank sampah selanjutnya adalah untuk menyadarkan masyarakat akan lingkungan yang sehat, rapi, dan bersih. [2] Bank sampah juga didirikan untuk mengubah sampah menjadi sesuatu yang lebih berguna dalam masyarakat, misalnya untuk kerajinan dan pupuk yang memiliki nilai ekonomis.

Upload: fiqripradana

Post on 23-Dec-2015

9 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

bank sampah jaya

TRANSCRIPT

Page 1: Bank Sampah

BANK SAMPAH

Bank sampah adalah suatu tempat yang digunakan untuk mengumpulkansampah yang sudah dipilah-pilah.[1] Hasil dari pengumpulan sampah yang sudah dipilah akan disetorkan ke tempat pembuatan kerajinan dari sampah atau ke tempat pengepul sampah.[1] Bank sampah dikelola menggunakan sistem seperti perbankkan yang dilakukan oleh petugas sukarelawan .[1]Penyetor adalah warga yang tinggal di sekitar lokasi bank serta mendapat buku tabungan seperti menabung di bank.[1]

Latar Belakang Berdirinya Bank Sampah[sunting | sunting sumber]

Bank sampah berdiri karena adanya keprihatinan masyarakat akan lingkungan hidup yang

semakin lama semakin dipenuhi dengan sampah baik organik maupun anorganik.[2] Sampah

yang semakin banyak tentu akan menimbulkan banyak masalah, sehingga memerlukan

pengolahan seperti membuat sampah menjadi bahan yang berguna.[2]Pengelolaan sampah

dengan sistem bank sampah ini diharapkan mampu membantuk pemerintah dalam menangani

sampah dan meningkatkan ekomoni masyarakat.[2]

Tujuan Bank Sampah[sunting | sunting sumber]

Tujuan utama pendirian bank sampah adalah untuk membantu menangani pengolahan sampah

di Indonesia.[2] Tujuan bank sampah selanjutnya adalah untuk menyadarkan masyarakat akan

lingkungan yang sehat, rapi, dan bersih.[2] Bank sampah juga didirikan untuk mengubah sampah

menjadi sesuatu yang lebih berguna dalam masyarakat, misalnya untuk kerajinan dan pupuk

yang memiliki nilai ekonomis.

Manfaat Bank Sampah[sunting | sunting sumber]

Bank sampah memiliki beberapa manfaat bagi manusia dan lingkungan hidup, seperti membuat

lingkungan lebih bersih, menyadarkan masyarakat akan pentingnya kebersihan, dan membuat

Page 2: Bank Sampah

sampah menjadi barang ekonomis.[3] Manfaat bank sampah untuk masyarakat adalah dapat

menambah penghasilan masyarakat karena saat mereka menukarkan sampah mereka akan

mendapatkan imbalan berupa uang yang dikumpulkan dalam rekening yang mereka miliki.[4]Masyarakat dapat sewaktu-waktu mengambil uang pada tabungannya saat tabungannya sudah

terkumpul banyak. [4]Imbalan yang diberikan kepada penabung tidak hanya berupa uang, tetapi

ada pula yang berupa bahan makanan pokok seperti gula, sabun, minyak dan beras. [4] Bank

sampah juga bermanfaat bagi siswa yang kurang beruntung dalam hal finansial, beberapa

sekolah telah menerapkan pembayaran uang sekolah menggunakan sampah. [5] Seorang dokter

bernama Gamal Albinsaid menggagas sebuah asuransi kesehatan yang membayarnya dengan

sampah. [6] Asuransai kesehatan "sampah" ini dapat membantu masyarakat untuk mendapatkan

layanan kesehatan tanpa harus membayar dengan uang melainkan dengan sampah. [6] Dokter

Gamal bersama dengan rekannya juga membuat sebuah klinik kesehatan. [6] Masyarakat akan

mendapatkan layanan kesehatan di klinik yang sudah tersedia dengan biaya dari asuransi

ksehatan "sampah" yang mereka miliki.[6] Setiap satu bulan sekali masyarakat akan menyetorkan

sampah berupa botol plastik, kardus,dan sampah organik senilai sepuluh ribu rupiah

sebagai premi asuransi. [6] Layanan kesehatan yang di peroleh oleh masyarakat adalah layanan

kesehatan dasar termasuk cek gula darah dan cek kolesterol.[6] Klinik asuransi "sampah" sudah

berkembang menjadi lima klinik yang berada di Kota Malang. [6]

Page 3: Bank Sampah

MENGENALAPA ITU BANK SAMPAHAPA ITU BANK SAMPAH

Masalah sampah bukanlah permasalahan yang bisa dibiarkan begitu saja. Diperlukan tindakan nyata dan kerjasama oleh setiap lapisan masyarakat dan bank sampah bisa menjadi solusinya.

Timbunan sampah yang terus menumpuk akan berakibat buruk bagi kesehatan lingkungan

serta menimbulkan berbagai penyakit dan sampah rumah tangga merupakan penyumbang

sampah terbesar. Sementara, Tempat Pembuangan Sampah (TPS) yang tersedia tidak

akan bisa menampung sampah yang terus menerus dihasilkan masyarakat jika masyarakat

tidak mulai bertindak untuk mengurangi sampah yang dihasilkan.

Untuk itulah penanganan masalah sampah harus dimulai dari sumbernya. Bank sampah

adalah suatu sistem pengelolaan sampah kering secara kolektif yang mendorong

masyarakat untuk berperan serta aktif di dalamnya. Sistem ini akan menampung memilah,

dan menyalurkan sampah bernilai ekonomi pada pasar sehingga masyarakat mendapat

keuntungan ekonomi dari menabung sampah.

Sistem Bank Sampah Unilever yang berfokus pada tiga hal; Berorientasi Pada Manusia,

Sistem yang Terstandarisasi dan Pengembangan Berkelanjutan bisa menjadi solusinya.

Untuk membentuk bank sampah, ada beberapa hal yang harus dilakukan, yaitu:

1. Pemilahan sampah sesuai dengan jenisnya yang dilakukan sejak dari sumbernya (rumah

tangga).

2. Tiap rumah memiliki sarana untuk mengumpulkan sampah kering terpilah, misalnya

glansing atau plastik.

3. Menyediakan pengurus bank sampah.

4. Membuat kesepakatan jadwal penjualan.

5. Membuat sistem administrasi.

6. Memiliki pengepul dengan jadwal pengambilan rutin.

Page 4: Bank Sampah

Di beberapa daerah di Indonesia, sistem bank sampah sudah bisa berjalan dan membawa

kebaikan bagi kampung tersebut. Saat ini juga ada beberapa warga yang mulai

mengembangkan sistem Bank Sampah, salah satunya adalah warga RW 03 Wirobrajan,

Yogyakarta.

Ide ini bermula dari lima orang peserta keluarga Sunlight Living Challenge dari daerah

tersebut yakni Ibu Yuni, Ibu Tentrem, Ibu Nanik, Ibu Surachmanto, dan Ibu Arwan sepakat

untuk membentuk Bank Sampah di RW mereka. Melalui kegiatan penimbangan sampah,

kelima ibu-ibu tersebut memberikan edukasi kepada masyarakat sekitar mengenai

pemilahan sampah secara lebih lanjut. Hal ini dilakukan agar petugas penimbang dapat

dengan mudah menghitung nilai ekonomis sesuai dengan jenis sampah yang diberikan.

Sebelumnya, sampah dikelola dengan cara dibakar, namun hal ini tentu saja hanya merusak

kondisi lingkungan. Bank Sampah merupakan solusi yang tepat untuk pengelolaan sampah

di lingkungan RW 03 Wirobrajan. Dengan diadakannya sosialisasi mengenai bank sampah

yang disertai dengan edukasi mengenai pemilahan sampah, diharapkan masyarakat bisa

ikut bergabung menjadi nasabah serta ikut membantu menjaga lingkungan.

Nah, dengan adanya bank sampah, pengelolaan sampah bisa menjadi lebih positif dan

bahkan menguntungkan. Apakah Anda tertarik membuat bank sampah di lingkungan Anda?

Ikuti terus tips-tips untuk hidup lebih baik dan demi masa depan yang lebih baik di sini lewat

Project Sunlight dari Unilever.