bangun kebiasaan berbagi sejak kecil

6
 Bangun kebiasaan berbagi sejak kecil  Contoh yang diberikan saat itu adalah, bila mempunyai 2 anak, belikanlah mainan untuk salah satu, misal untuk si sulung. Terangkan pada si sulung bahwa mainan itu punya dia dan bila si bungsu hendak meminjam, si sulung harus mau berbagi. Pada si bungsu juga diterangkan, kalau mainan itu adalah milik si sulung. Bila hendak dimainkan, si bungsu harus meminjam pada si sulung. Dengan demikian anak diajarkan mana hak dia, mana yang bukan. Juga anak diajarkan harus berbagi sesuatu yang menjadi miliknya.  Pada bulan berikutnya, baliklah kondisi tersebut. Kali ini yang dibelikan mainan adalah si bungsu. Berikut beberapa prinsip mendasar yang perlu diajarkan kepada anak kita : 1.Tidak berbohong, ajarkan bicara apa adanya, terangkan dengan bahasa anak. Orang tua tidak hanya mengajarkan tetapi harus bisa memberi contoh kepada anak-anak bahwa mereka pun tidak berbohong. Bila anak mengetahui orang tua berbohong maka jangan harap anda berhasil mengajarkan pelajaran ini kepada anak anda. Dia akan meniru apa yang telah anda contohkan. Pernah suatu kali anak kami meminta mainan boneka besar yang melebihi anggaran kami untuk mainan anak, tentu saja kami menolak untuk membelikan. Yang kami lakukan untuk membelokkan keinginannya adalah menerangkan dengan bahasa anak. Karna dia bisa berhitung, maka kami terangkan: ”Mama punya uang 5, ibunya itu (penjual maksudnya) minta 10 kan tidak cukup.” Nah… untuk menghilangkan cemberutnya kami mengatakan lagi dengan ekspresi: ”Ibu tadi bilang… ini uangnya 10, makanya papa kaget… Haaaaaah ? ” dengan muka kaget (mulut menganga, mata melotot deh). 2.Tidak egois, ajarkan berbagi. Bila anda memiliki 2 orang anak, ajarkan untuk saling berbagi baik itu makanan, minuman atau mainan anak. Bila anda memiliki anak tunggal anda dapat mengajak atau mengundang teman anak anda untuk main bersama dengan si kecil, anda dapat mengajarkan anak anda hal berbagi mainan atau makanan dengan teman bermainnya, dengan demikian si kecil akan belajar satu hal bahwa ”berbagi dengan sesama itu adalah hal yang baik.”  3.Pupuk percaya diri. Menumbuhkan kepercayaan diri pada anak perlu dilakukan berulang-ulang, Berikan dukungan pada si kecil bila di sekolah ada lomba menyanyi atau menggambar agar dia berani tampil dan jangan lupa berikan pujian atas prestasi yang dia capai apapun hasilnya. Jauhkan perkataan merendahkan atau membanding-bandingkan penampilan si kecil dengan teman-temannya. Pujian tulus dari orangtua akan sangat berharga bagi perkembangan kepribadian anak anda. Bila menjumpai anak ngompol meskipun sudah besar… daripada ngomel ”udah besar, ngompol terus !” lebih baik katakan: ”Oo…dulu kamu waktu kecil memang ompol, sekarang sudah besar sudah tidak ompol, besok -besok kalo pipis di kamar mandi ya….”  No blame review, tidak fokus pada kesalahan yang sudah terjadi masa lalu tidak dapat diubah tapi fokus pada apa yang ingin di capai… ”besok-besok kalo pipis di kamar mandi ya”  4.Memaafkan. Ini adalah sikap paling mulia yang perlu orangtua ajarkan pada anak-anak. Dengan mengajarkan sikap ini berarti anda telah mendidik mereka untuk menjadi anak-anak yang kuat, murah hati dan tidak gampang putus asa. Salah satu cara mengajarkan pada anak adalah saat bermain boneka bersama mereka. Buatlah cerita ada Teddy Bear dan Lala yang baik dan Dipsy yang nakal, dimana mereka berbagi dan bisa memaafkan bila di usilin si Dipsy. ”Ayo… Dipsy bilang, sori Lala” sambil berjabat tangan.  Berikanlah beberapa hal berikut : 1.Tempat yang aman untuk berjalan di dalam maupun di luar rumah. Ajak anak anda agar mau berjalan seserin g mungkin tetapi anda te tap harus waspada. Bagi an ak yang belum dapat berjalan dengan baik, letakkan benda yang menarik baginya di tempat yang berada di luar jangkauannya, agar ia terdorong untuk mau bergerak mengambilnya. 2.Tempat yang aman untuk belajar memanjat. Anak balita umumnya sangat senang menaiki tangga loteng rumah atau apapun yang bisa dipanjat seperti menaiki kursi atau tempat tidur. Biarkan mereka melakukannya tetapi berdirilah di dekatnya dan selalu siap untuk menyelamatkan jika diperlukan.

Upload: noviandi-abu-ibrahim

Post on 19-Jul-2015

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5/17/2018 Bangun Kebiasaan Berbagi Sejak Kecil - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bangun-kebiasaan-berbagi-sejak-kecil 1/6

 

Bangun kebiasaan berbagi sejak kecil

  Contoh yang diberikan saat itu adalah, bila mempunyai 2 anak, belikanlah mainan untuk salah satu, misal

untuk si sulung. Terangkan pada si sulung bahwa mainan itu punya dia dan bila si bungsu hendak

meminjam, si sulung harus mau berbagi.

Pada si bungsu juga diterangkan, kalau mainan itu adalah milik si sulung. Bila hendak dimainkan, si bungsu harus

meminjam pada si sulung.

Dengan demikian anak diajarkan mana hak dia, mana yang bukan. Juga anak diajarkan harus berbagi sesuatu

yang menjadi miliknya.

  Pada bulan berikutnya, baliklah kondisi tersebut. Kali ini yang dibelikan mainan adalah si bungsu.

Berikut beberapa prinsip mendasar yang perlu diajarkan

kepada anak kita :1.Tidak berbohong, ajarkan bicara apa adanya, terangkan dengan bahasa anak.Orang tua tidak hanya

mengajarkan tetapi harus bisa memberi contoh kepada anak-anak bahwa mereka pun tidak berbohong. Bila anak

mengetahui orang tua berbohong maka jangan harap anda berhasil mengajarkan pelajaran ini kepada anak anda.

Dia akan meniru apa yang telah anda contohkan.Pernah suatu kali anak kami meminta mainan boneka besar yang melebihi anggaran kami untuk mainan anak,

tentu saja kami menolak untuk membelikan. Yang kami lakukan untuk membelokkan keinginannya adalah

menerangkan dengan bahasa anak. Karna dia bisa berhitung, maka kami terangkan: ”Mama punya uang 5, ibunya

itu (penjual maksudnya) minta 10 kan tidak cukup.” Nah… untuk menghilangkan cemberutnya kami mengatakan

lagi dengan ekspresi: ”Ibu tadi bilang… ini uangnya 10, makanya papa kaget… Haaaaaah ? ” dengan muka kaget

(mulut menganga, mata melotot deh).

2.Tidak egois, ajarkan berbagi. Bila anda memiliki 2 orang anak, ajarkan untuk saling berbagi baik itu

makanan, minuman atau mainan anak. Bila anda memiliki anak tunggal anda dapat mengajak atau mengundang

teman anak anda untuk main bersama dengan si kecil, anda dapat mengajarkan anak anda hal berbagi mainan

atau makanan dengan teman bermainnya, dengan demikian si kecil akan belajar satu hal bahwa ”berbagi dengan

sesama itu adalah hal yang baik.”  

3.Pupuk percaya diri. Menumbuhkan kepercayaan diri pada anak perlu dilakukan berulang-ulang, Berikan

dukungan pada si kecil bila di sekolah ada lomba menyanyi atau menggambar agar dia berani tampil dan jangan

lupa berikan pujian atas prestasi yang dia capai apapun hasilnya. Jauhkan perkataan merendahkan atau

membanding-bandingkan penampilan si kecil dengan teman-temannya. Pujian tulus dari orangtua akan sangatberharga bagi perkembangan kepribadian anak anda.

Bila menjumpai anak ngompol meskipun sudah besar… daripada ngomel ”udah besar, ngompol terus !” lebih baik

katakan: ”Oo…dulu kamu waktu kecil memang ompol, sekarang sudah besar sudah tidak ompol, besok-besok kalo

pipis di kamar mandi ya….”  

No blame review, tidak fokus pada kesalahan yang sudah terjadi – masa lalu tidak dapat diubah – tapi fokus pada

apa yang ingin di capai… ”besok-besok kalo pipis di kamar mandi ya”  

4.Memaafkan. Ini adalah sikap paling mulia yang perlu orangtua ajarkan pada anak-anak. Dengan mengajarkan

sikap ini berarti anda telah mendidik mereka untuk menjadi anak-anak yang kuat, murah hati dan tidak gampang

putus asa.

Salah satu cara mengajarkan pada anak adalah saat bermain boneka bersama mereka. Buatlah cerita ada Teddy

Bear dan Lala yang baik dan Dipsy yang nakal, dimana mereka berbagi dan bisa memaafkan bila di usilin si Dipsy.

”Ayo… Dipsy bilang, sori Lala” sambil berjabat tangan. 

Berikanlah beberapa hal berikut :

1.Tempat yang aman untuk berjalan di dalam maupun di luar rumah.

Ajak anak anda agar mau berjalan sesering mungkin tetapi anda tetap harus waspada. Bagi anak yang belum

dapat berjalan dengan baik, letakkan benda yang menarik baginya di tempat yang berada di luar jangkauannya,

agar ia terdorong untuk mau bergerak mengambilnya.

2.Tempat yang aman untuk belajar memanjat.

Anak balita umumnya sangat senang menaiki tangga loteng rumah atau apapun yang bisa dipanjat seperti menaiki

kursi atau tempat tidur. Biarkan mereka melakukannya tetapi berdirilah di dekatnya dan selalu siap untuk

menyelamatkan jika diperlukan.

5/17/2018 Bangun Kebiasaan Berbagi Sejak Kecil - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bangun-kebiasaan-berbagi-sejak-kecil 2/6

 

3.Dukungan untuk melakukan kegiatan fisik.

Anda mungkin perlu untuk ikut menunduk, merangkak dan menantang anak anda untuk ikut merangkak dan

mengejar anda atau anda berpura-pura akan menangkapnya agar anak berusaha menjauh dari anda. Bagi anak

yang baru belajar berjalan dan masih takut-takut, bantulah dengan mengulurkan tangan anda sebagai pegangan

sehingga ia berani melangkah maju.

4.Mainan/peralatan yang dapat membantu mengembangkan kreatifitasnya. 

Mencoret-coret dengan crayon adalah kegiatan yang sangat memuaskan bagi banyak anak balita. Anda dapat

menyediakan kertas ato buku gambar sebagai pelengkap. Mainan kendaraan yang dapat diduduki dan didorongmaju dengan kaki anak akan melatih kekuatan otot kaki dan membantu anak anda untuk lebih mudah berjalan

sendiri. Mainan bunyi-bunyian yang bisa di tekan dengan tangan selain melatih indra pendengar juga berfungsi

untuk melatih ketrampilan tangan anak.

5.Buku bergambar, buku dongeng.

Buku bergambar binatang misalnya dapat membantu anak mengenal berbagai bentuk binatang, buku

cerita/dongeng dapat membantu si kecil untuk mengembangkan imajinasinya.

6.Kesabaran. Anda telah berupaya keras untuk membantu perkembangan anak anda tetapi mungkin hasilnya

belum maksimal, janganlah putus asa sebaliknya cobalah untuk memahami keterbatasan ini, ketika bayi anda

semakin besar maka kemampuan pemusatan perhatiannya juga akan bertambah.

7.Pujian. Berikan pujian ketika anak anda berhasil menguasai suatu ketrampilan

Beberapa tips untuk menjadi sahabat si kecil1. Mulailah anda yang bercerita dahulu. Berpikirlah terbalik. Bila papa dan mama anda memulai berceritatentang aktivitas hari ini, tentu mudah bagi anda untuk menanggapi dan memulai cerita anda sendiri pada mereka

kan?

Berceritalah tentang masa kecil anda pada anak-anak anda. Tentu cerita yang ringan,lucu dan pendek dengan

bahasa yang anak anda mengerti. Pada akhir cerita, mintalah anak anda yang bercerita…berilah respon seperti

tertawa. “Oya? masa sih?”  

2. Bermainlah sekolah-sekolahan. Untuk mengingatkan kembali kegiatan atau peristiwa yang terjadi di

sekolah, bermainlah sekolah-sekolahan dengan anak anda. Jadilah murid dan biar dia menjadi gurunya. Sambil

bermain, tanyakan tentang aktivitasnya tadi pagi… dan berikan respon yang positif dari setiap perkataannya.

Bila anak anda mengatakan, “Lupa pa”, jangan memarahi atau meledek. Mungkin memang lupa, mungkin ada

peristiwa yang tidak ingin diingat atau mungkin si kecil bingung dari mana dia harus memulai bercerita. Tanyakan

sekali lagi pada saat itu atau pada saat bermain lagi.

3. Mulailah dari sekarang untuk menjadi sahabat bagi anak anda. Biarkan kebiasaan curhat atau bercerita

itu tumbuh di keluarga anda, karna dengan demikian akan mudah bagi anda sebagai papa dan mama untuk

memberikan masukan, menasihati dan menghibur buah hati anda disaat ia membutuhkan.

4. Beri selalu peredam masalah. Bila ada hal negatif yang terjadi, seperti teman yang nakal pada anak anda,terjatuh dari mainan, kuenya di rebut teman bermain, ingatkan selalu kalau ia memiliki Tuhan, papa dan mama

yang sayang dan peduli pada dia. Ini penting anda lakukan berulang-ulang, agar anak anda kelak menjadi orang

yang kuat, orang yang memiki peredam dikala kesulitan datang.

Pengalaman dari mama, di saat senggang terkadang si kecil sendiri yang meminta untuk memulai bercerita… “Ma,

cerita-cerita seperti dulu lagi yuk”…”Cerita yang lucu-lucu itu”. 

Itu hal yang sangat berharga, hal yang spesial bagi papa dan mama yang tentu harus kita mulai dari sekarang

 juga.

Perhatikan saat anda menang atau kalahPapa dan mama juga menyadari dan masih belajar untuk sabar terhadap anak-anak kami. Terkadang juga papa

dan mama tidak dapat sabar, marah-marah kepada buah hati kami yang masih kecil.

Ada satu hal yang papa dan mama perhatikan, saat kami kalah yaitu saat kami tidak dapat menahan emosi danmarah kepada anak-anak kami adalah saat dimana kami ingin segala sesuatu berjalan sempurna dan kami

menuntut anak-anak kami berpikiran yang sama.

Pikir kami… Seharusnya anak yang lebih besar bisa mengalah, seharusnya anak kalau sudah diberitau cepatlah

menurut, seharusnya sesama saudara kandung tidak berkelahi… dsb dsb dsb 

Kami terjebak dalam keadaan sempurna sebuah keluarga, sehingga disaat masalah terjadi dan kami merasa tidak

mendapatkan apa yang sempurna, kemarahanlah yang meluap.

Namun ada satu hal yang papa dan mama perhatikan juga saat kami menang, yaitu saat kami dapat menahan

emosi kami. Kami dapat membimbing anak yang sedang berkelahi sehingga keduanya mendapat pelajaran dan

hukuman tanpa kemarahan dan emosi kami.

5/17/2018 Bangun Kebiasaan Berbagi Sejak Kecil - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bangun-kebiasaan-berbagi-sejak-kecil 3/6

 

Saat itu adalah dimana kami sadar bahwa anak-anak kami itu tidak memiliki siapa-siapa di dunia ini,

mereka cuman punya kami sebagai orang tua, mereka cuman punya kami sebagai papa dan mama yang

memberi makan, papa dan mama yang memberikan perhatian, pujian dan bimbingan kepada mereka saat ini.

Saat seperti itulah kami dapat melihat dunia ini dari kacamata anak-anak kami… Ooh ternyata itu masalahnya

cuman si kecil ingin pinjam mainan dan si kakak takut rusak mainannya, dan kami pun dapat lebih sabar dalam

mengajarkan kepada si kecil bagaimana cara meminjam dan mengembalikan mainan bila sudah selesai dan kami

pun dapat lebih sabar mendengarkan keluh kesah si kakak dan kekawatirannya.

Buat papa dan mama ingatlah, mereka tidak punya siapa-siapa lagi yang lebih kompeten selain anda sebagaiorang tua dalam mendidik dan menyayangi mereka.

Mulai segala sesuatu dengan pikiranDalam sebuah seminar, pembicara mengatakan kalau sebuah karakter atau sifat, misalnya sifat yang rajin belajar,

itu tidak otomatis terbentuk. Semua anak dilahirkan sama, dari bayi, belajar berdiri, belajar berjalan, belajar

berbicara, belajar membaca dan akhirnya mereka sekolah. Semua sama.

Yang berbeda adalah bagaimana mereka menghabiskan waktu 24 jam sehari itu.

Dimulai dari pikiran, dilakukan setiap hari sehingga menjadi kebiasaan dan kebiasaan itu menjadi karakter

seseorang.

Anak kami suka melihat princess, dia ingin menjadi seperti princess. Papa dan mama memberikan masukan tiap

saat, “Princess itu pintar membaca, pintar menulis, kalau ditanya jawabnya cepat dan keras”. Satukan keinginan

anak anda dan keinginan anda, ucapkan sesering mungkin pada anak anda karena disitu pikiran mereka dibentuk.Pelajaran dari les matematikaKami mendapatkan konfirmasi tentang cara agar anak rajin belajar ini dari sebuah les matematika anak kami yang

setiap hari memberi PR. Setelah bertanya dan konsultasi dengan guru pembimbing les tersebut, tujuan PR itu

bukanlah untuk menjadikan anak itu pintar dan hafal, tapi lebih mengarahkan pada kebiasaan tiap hari

mengerjakan PR .

Kebiasaan tiap hari mengerjakan PR itu yang kami ingat. Memang tidak mudah pada awalnya. Anak kami juga

mengeluh capek, ngantuk dsb kalau disuruh kerjain PR, namun sebagai papa mama teruslah mendorongnya. Kami

memberikan point, “Oh, kamu sudah pintar 1 kali ya” bila dia mengerjakan PR hari itu… “Bila pintar sampai 10

kali, nanti papa dan mama belikan boneka”, beri penghargaan. 

Setelah terbiasa dengan 1 PR matematika, kami menambahkan PR membaca tiap hari, beri point juga dan beri

reward juga. Sekarang PR anak kami menjadi matematika, membaca, menulis dan itu dilakukan setiap hari.

Perlu kesabaran dari papa dan mama dalam membimbing anak melewati masa-masa bosan dan masa-masa jenuh.

Beri sedikit PR bila anak mengalami masa itu, bukan tidak ada PR, tapi sedikit PR.

Tips tambahan dari:

 

  bintangtimur.blogdetik.com:  “Papa dan mama ikut juga memegang buku atau koran disekitar anak”.

Tentu ini akan menciptakan ‟suasana‟ belajar di dalam rumah. 

  Beberapa cara mempertegas disiplin anak yang papa dan mama lakukan 

1. Beri „hukuman‟ bila anak tidak mentaati peringatan dan lakukan pendamaian dengan

anak. Yang terpenting disini adalah si kecil mengerti ada aturan yang dia langgar dan sebab kenapa dia

dihukum.

  Biasanya setelah dihukum berdiri di pojok, papa menghampiri si kecil dan bertanya: “Kamu tau kenapa di

hukum ?” “Iya, karena mendorong adik” jawabnya. 

  Disini papa tidak mengulangi kata negatifnya “Lain kali jangan mendorong” karena anak kita lebih mudah

menangkap kata positifnya maka papa katakan “Besok kalau minta mainan, minta baik -baik. Minta baik-

ba….” “ik” sambungnya. 

  Untuk pendamaian, “Ya sudah boleh main lagi, sini sayang papa dulu…” biasanya saya cipika-cipiki. Cium

pipi kanan - cium pipi kiri maksudnya

  2. Konsisten mengatakan “tidak” untuk hal-hal yang tidak benar. Ini perlu anda lakukan

dimanapun si kecil dan anda berada saat itu. Contoh bila si kecil saat itu batuk (dokter menyarankan tidak

makan es) dan minta es krim, jelas anda harus mengatakan tidak. Bila mulai meronta-ronta, nangis dan

sebagainya… anda harus tetap konsisten mengatakan tidak dan menjelaskan dengan bahasa yang

dimengerti anak anda.

  Bila emosi anda memuncak karna si kecil tidak dapat diatur, lebih baik anda menjauh dan meminta

bantuan pada PMI orang terdekat saat itu.

5/17/2018 Bangun Kebiasaan Berbagi Sejak Kecil - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bangun-kebiasaan-berbagi-sejak-kecil 4/6

 

  Keras atau kasar adalah bila anda saat itu membentak si kecil untuk mengukuhkan posisi anda sebagai

orang yang tidak boleh dibantah atau dilawan. Bila anda pernah melakukan hal ini… lupakan, maafkan diri

sendiri deh. Mungkin itu anda dulu sebelum hari ini, tapi hari ini anda berusaha menjadi yang lebih baik.

  Satu kata yang saya pernah baca…  Anda perlu bersyukur memiliki anak, karna banyak pasangan, banyak 

orang tua yang berusaha keras untuk mendapatkannya namun sampai sekarang mereka masih belum

memilikinya. 

  Be a good father and mother… 

Beberapa bentuk permainan yang bisa dipakai:1. Yang lambat dikasih bedak. Contohnya: Kemarin ketika papa pulang kerja, muka mama dan si kecil lagi

seperti badut. Banyak polesan bedak di dahi, pipi dan dagu. Rupanya mereka berdua sedang bermain: “Yang

lambat menulis suatu kata akan dikasih bedak”. 

2. Bila benar di ayun-ayun. Ini papa lakukan ketika memberikan tebakan pada si kecil… kata ini dibaca apa? Bila

 jawabannya benar, maka saya berdiri, dia ada didepan saya dan membelakangi saya. Saya memasukan tangan ke

ketiaknya untuk diangkat dan diayun-ayunkan ke depan ke belakang.

1. Ajak si kecil berbicara sejak dini. 

Contoh : saat mandi, ajaklah dia berbincang bincang ’aduuuh segarnya….hangat yaairnya…..basahi rambut dulu sayang, basahi badan lalu pakai sabun biar bersih’ Memang keliatannya aneh, krn anda seperti sedang berbicara sendiri tetapi itu perlu anda

lakukan untuk merangsang respon si bayi. 

2. Gunakan bahasa bayi. Dalam berinteraksi dengan si kecil gunakan bahasa yang sederhana, agar

dia dengan mudah dapat memahami maksud anda. 

3. Berusahalah menyimak perkataan bayi. Meskipun anda tidak mengerti artinya, berusahalah

untuk menyimak apa yang dia katakan. Dengarkan dan berikan respon positif kepadanya, itu

membuat bayi anda merasa gembira karena anda mau berinteraksi dengan nya.  

4. Katakan perkataan yang benar, jangan cedal. 

Banyak mama yang keliru ketika berbicara dengan si bayi menggunakan bahasa yang cedal. 

Contoh : ”cayaang….ayo minum cucu ya” 

Bayi anda akan menangkap & meniru apa yang anda contohkan, saat dia sudah bisa berbicaradia akan mengatakan ”ma….minta cucu” 

Pengalaman mama: anak saya yang pertama, usia 1,5 taon sudah bisa mengatakan ’susu’ dengan

jelas , di usia 3 taon bisa mengucapkan kata ”R” dengan jelas seperti ’kereta, mobil besar’ dsb. 5. Bila anak anda salah mengatakan sesuatu, jangan mengulagi yang salah, melainkan

langsung mengatakan yang benar. 

Contoh: “ma… itu bebendela”(bendera maksudnya). Anda jangan mengatakan: “Bukan

bebendela tapi bendera”. Ini kurang tepat, tidak usah diulang, tapi langsung dibenarkan: “Oooitu bendera”. Dapat pointnya? 

Bagaimana dengan anda? Apakah anda pernah bertanya tentang apa kata si kecil mengenai papa mereka? Apa

kata si kecil tentang mama mereka? Cobalah bertanya karena itu bisa menjadi masukan yang baik bagi kita

sebagai orang tua untuk mengerti mana yang kurang dari diri kita.

Mulai dari hal yang kecilKetika anak kami belajar makan sendiri, kami membiarkan dirinya untuk makan dengan waktu yang cukup lama.

Dulunya disuapin sekarang menyendok sendiri tentu membutuhkan penyesuaian dan waktu yang lebih panjang.

Setelah cukup lancar, sekarang si kecil yang sudah TK B ini mulai „mengenal‟ target lamanya makan. Tujuan kami

adalah membiasakan dia untuk mengerjakan segala sesuatu dengan fokus, cepat dan benar.

Lepas benar atau tidak, kami sering melihat orang yang terbiasa makan dengan waktu yang cukup lama maka

untuk pekerjaan yang lain dia akan cenderungmemakan waktu yang lama juga.

Seperti kata buku (lupa baca dimana), bila ingin lebih sukses cobalah berjalan lebih cepat 25% dari

sekarang.

5/17/2018 Bangun Kebiasaan Berbagi Sejak Kecil - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bangun-kebiasaan-berbagi-sejak-kecil 5/6

 

Bila anda praktekkan hal ini dan si kecil merasakan bahwa ini adalah suatu pemaksaaan dan ada resisten atau

tolakan dari mereka, itu hal yang wajar. Jangan marah, sadari juga… kalau anda sendiri keluar dari kebiasaan

yang „nyaman‟ sekarang, tentu anda juga merasa tidak enak kan?  

Kata buku lagi: “Bila ingin madunya, jangan tendang sarang lebahnya” 

Untuk setiap pencapaian waktu makan yang cepat selalu berikan pujian, sehingga anak anda akan lebih

bersemangat dan merasakan bahwa perjuangannya mendapatkan perhatian dari anda, papa dan mama.

Di awal dan akhir sebelum dia makan, kami selalu mengatakan: “Makan, mandi, belajar dan kerja PR itu tugasmu

sendiri. Kerjakan segala sesuatu dengan cepat dan benar. Ntar yang pintar dan dipuji ama guru kan kamu sendiri,ya kan?”  

Ini penting agar terekam dalam pikirannya bahwa ini adalah tugasnya dan buatkepentingan dia sendiri, kami

satukan dengan bahasa cintanya (bahasa cinta anak kami adalah suka dipuji)

Beberapa hal yang kami lakukan agar suasana tetap fun saat belajar 

1. Libatkan dia membeli buku. Kami ajak anak kami membeli beberapa buku baru yang sesuai dengan mata

pelajarannya. Membaca dan berhitung. Karna kami ajak untuk terlibat dalam pembelian, ia ternyata semangat

untuk mengisi dan menjawab pertanyaan yang ada di buku baru tersebut.

2. Menulis akan memperkuat ingatan. Kami dapatkan tips dari guru sekolah, agar anak makin ingat dengan

huruf dan kata, sebaiknya saat belajar membaca disertai juga dengan menulis. Pengasuh anak kami juga ikutan

menulis di kertas sendiri agar suasana belajar itu lebih terbentuk.

3. Bertepuk tangan bila sudah selesai. Ini penting bagi si kecil agar dia merasa dihargai atas semua usaha

 „kerasnya‟ dan penting juga anda mengatakan  „Papa dan mama senang kamu belajar‟. Karna pada dasarnya anak

anda ingin menjadi sebuah kebanggaan bagi orang tuanya.

Untuk mengajarkan kedisiplinan pada anak anda, papa juga banyak belajar dari mama:

1. Katakan hal yang sama berulang-ulang. Ini adalah proses belajar yang perlu anda pahami. Contoh: Bila

anda melarang mereka untuk mengobrak abrik lemari pakaian anda, katakan : “Jangan, jangan, jangan” sambil

menggerakkan tangan anda dan angkat anak anda menjauh dari lemari itu.

Lakukan itu terus menerus bila mereka melakukan hal yang sama. Bila menangis atau anak anda meronta-ronta

dilantai, jangan sekali-kali memukul atau mencubit atau berpura-pura memukul, karena hal ini akan di rekam oleh

anak anda. Alihkan perhatiannya dengan permainan kesenangan mereka.

 

Anak yang sering dipukul memiliki kecenderungan untuk melakukan kekerasan pada teman-temannya kelak.

Belum lagi bila mereka memiliki luka batin pada papa dan mamanya dan tersimpan di bawah sadar.

2. Beri penghargaan bila melakukan hal yang benar. Apapun tipe anak anda, pasti senang dengan

penghargaan. Baiklah juga sebagai papa dan mama anda perhatikan apa bahasa kasih anak anda, apa yang

membuat anak anda itu senang.

Coba cek dan beri nomor urut ketiga hal dibawah ini:

-Apakah anak anda senang bila diberi hadiah atau oleh-oleh?

-Apakah anak anda senang bila di puji dengan kata-kata?

-Apakah anak anda senang bila mereka ditemani bermain oleh anda?

Bila anda merasa kesulitan, coba diskusikan dengan pasangan anda. Hal ini akan mempermudah anda untuk

mendorong anak anda melakukan hal-hal positif lainnya.

3. Beri contoh apa yang anda ingin anak anda lakukan. Anak adalah copy dari orang tuanya. Itu benar. Apa

yang anda lakukan dan katakan akan direkam oleh anak anda, entah anda sadar atau tidak. Bila anda sering

marah, sering mengerutkan dahi…jangan kaget bila suatu saat anak anda bertanya : “Papa ini suka marah ya?” 

 “Kata siapa?” jawabku kaget sih. “Iya, papa kan suka gini” (anak saya umur 3 th mengerutkan dahinya)

Bila anda ingin anak anda selalu merapikan mainannya, maka untuk beberapa kali beri contoh sambil katakan:

 “Ayo dirapikan, ayo dirapikan”  

Usahakan kata-kata yang singkat dan berulang-ulang. Anda mungkin akan mendengar anak anda mengatakan

 “kan… kan” (mengambil kata belakangnya aja) 

Anak laki laki perlu dipersiapkan untuk menjadi pemimpin. Seorang laki-

laki adalah pemimpin, sekecil-kecilnya rakyat yang akan dipimpinnya

nanti adalah keluarganya. Walaupun dalam masyarakat ia mendapatkan

posisi menjadi rakyat yang perlu untuk patuh pada pemimpinnya, tapi

5/17/2018 Bangun Kebiasaan Berbagi Sejak Kecil - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bangun-kebiasaan-berbagi-sejak-kecil 6/6

 

dalam keluarganya ia akan menjadi pemimpin dan akan diminta

pertanggung jawabannya di akhirat kelak.Seorang laki-laki harus

memastikan dalam keluarganya Islam sudah ditegakkan dalam kehidupan

sehari ha-i, Tuhan selalu diingat, dicintai dan ditakuti, Nabi dan Rasul

menjadi suri tauladan sehari hari. Godaan dan tantangan yang dihadapi

seorang laki-laki cukup banyak dan ia harus mampu mengatasinya.

Godaan seperti harta, jabatan dan wanita akan mampu diatasi jika ia

memiliki bekal iman dan taqwa yang cukup.

Anak perempuan dipersiapkan untuk menjadi pendukung. Potensi-

potensi yang dimiliki oleh anak perempuan perlu dikembangkan

semaksimal mungkin agar ia dapat menjadi pendukung dalam

perjuangan masyarakat dan keluarganya. Ia juga perlu belajar menjadipengikut yang taat sehingga mudah untuk taat kepada Allah Rasul dan

suaminya.

Beberapa perbedaan dalam pendidikan anak laki laki dan perempuan

dalam Islam antara lain:

  menjelang usia akil baligh seorang anak laki-laki perlu mulai dipersiapkan untuk belajar mandiri.

  Anak laki-laki tidak boleh memakai baju berwarna warni dan yang terbuat dari sutra.

  Anak laki-laki sekali-kali perlu dilatih untuk tidur di tempat tidur yang keras dan kasar supaya semua anggota tubuhnya

menjadi keras dan kuat serta tubuhnya tidak gemuk.