bangsa sapi perah subtropics
TRANSCRIPT
-
8/11/2019 Bangsa Sapi Perah Subtropics
1/10
Bangsa sapi perah daerah subtropics
Ayrshire. Bangsa sapi Ayrshire dikembangkan di daerah Ayr, yaitu di daerah bagian baratSkotlandia. Wilayah tersebut dingin dan lembab, padang rumput relative tidak banyak tersedia.
Dengan demikian maka ternak terseleksi secara alamiah akan ketahanan dan kesanggupannya
untuk merumput (Blakely,1991).
Pola warna bangsa sapi Ayrshire bervariasi dari merah dan putih sampai warna mahagoni dan
putih. Bangsa sapi ini lebih bersifat gugup atau terkejut bila dibandingkan dengan bangsa-bangsa
yang lain. Para peternak dahulu nampak masih berhati-hati dalam usaha mereka dalammelakukan seleksi kearah tipe yang bagus. Hasil itu masih nampak dalam gaya penampilan,
simetri, perlekatan ambing yang nampak, disamping kehalusan dan kebersihannya sebagai tipe
perah. Sapi Ayrshire hanya termasuk dalam peringkat sedang dari sudut daging serta pedet yang
dilahirkan. Rata-rata bobot badan sapi betina dewasa 1250 pound dan sapi jantan mencapai1600-2300 pound. Produksi susu menurut DHIA (1965/1966) rata-rata 10312 pound dengan
kadar lemak 4% (Prihadi,1997).
Brown Swiss.Bangsa sapi Brown Swiss banyak dikembangkan dilereng-lereng pegunungan di
Swiss. Sapi ini merumput di kaki-kaki gunung pada saat musim semi sampai lereng yang paling
tinggi saat musim panas. Keadaan alam seperti itu melahirkan hewan-hewan yang tangguh akan
kemampuan merumput yang bagus. Ukuran badannya yang besar serta lemak badannya yangberwarna putih menjadikannya sapi yang disukai untuk produksi daging (Blakely,1991).
http://1.bp.blogspot.com/_HvdYlD2rB3w/TU4f8Lo4WpI/AAAAAAAAAIs/87gjfInphzs/s1600/ayrshire.jpeg -
8/11/2019 Bangsa Sapi Perah Subtropics
2/10
Warna sapi Brown Swiss bervariasi mulai dari coklat muda sampai coklat gelap, serta tercatatsebagai sapi yang mudah dikendalikan dengan kecenderungan bersifat acuh. Sapi Brown Swissdikembangkan untuk tujuan produksi keju dan daging, serta produksi susunya dalam jumlah
besar dengan kandungan bahan padat dan lemak yang relative tinggi. Bobot badan sapi betina
dewasa 1200-1400 pound, sedang sapi jantan Brown Swiss 1600-2400 pound. Produksi susu
rata-rata mencapai 10860 pound dengan kadar lemak 4,1% dan warna lemak susunya agak putih(Blakely,1991).
Guernsey. Bangsa sapi Guernsey dikembangkan di pulau Guernsey di Inggris. Pulau tersebut
terkenal dengan padang rumputnya yang bagus, sehingga pada awal-awal seleksinya, sifat-sifatkemampuan merumput bukan hal penting yang terlalu diperhatikan. Sapi perah Guernsey
berwarna coklat muda dengan totol-totol putih yang nampak jelas. Sapi tersebut sangat jinak,
tetapi karena lemak badannya yang berwarna kekuningan serta ukuran badan yang kecilmenyebabkan tidak disukai untuk produksi susu dengan warna kuning yang mencerminkan kadar
karoten yang cukup tinggi (karoten adalah pembentuk atau prekusor vitamin A). disamping itu,
kadar lemak susu serta kadar bahan padat susu yang tinggi. Bobot badan rata-rata sapi betinadewasa 1100 pound dengan kisaran antar 800-1300 pound. Sedangkan bobot sapi jantan dewasadapat mencapai 1700 pound. Produksi susu sapi Guernsey menurut DHIA (1965/1966) rata-rata
9179 pound dengan kadar lemaknya 4,7% (Prihadi,1997).
Jersey.Sapi Jersey dikembangkan di pulau Jersey di Inggris yang terletak hanya sekitar 22 mil
dari pulau Guernsey. Seperti halnya pulau Guernsey, pulau Jersey juga mempunyai padang
rumput yang bagus sehingga seleksi ke arah kemampuan merumput tidak menjadi perhatian
http://3.bp.blogspot.com/_HvdYlD2rB3w/TU4gG_lc0rI/AAAAAAAAAI0/bLy0sKWboEg/s1600/Guernsey.jpeghttp://3.bp.blogspot.com/_HvdYlD2rB3w/TU4gBWSylWI/AAAAAAAAAIw/IazMDjRdPig/s1600/Brown+Swiss.jpeghttp://3.bp.blogspot.com/_HvdYlD2rB3w/TU4gG_lc0rI/AAAAAAAAAI0/bLy0sKWboEg/s1600/Guernsey.jpeghttp://3.bp.blogspot.com/_HvdYlD2rB3w/TU4gBWSylWI/AAAAAAAAAIw/IazMDjRdPig/s1600/Brown+Swiss.jpeg -
8/11/2019 Bangsa Sapi Perah Subtropics
3/10
pokok. Pulau itu hasil utamanya adalah mentega, dengan demikian sapi Jersey dikembangkan
untuk tujuan produksi lemak susu yang banyak, sifat yang sampai kini pun masih menjadi
perhatian. Dalam masa perkembangan bangsa ini, hanya sapi-sapi yang bagus sajalah yang tetapdipelihara sehingga sapi Jersey ini masih terkenal karena keseragamannya (Blakely,1991).
Susu yang berasal dari sapi yang berwarna coklat ini, warnanya kuning karena
kandungankarotennya tinggi serta persentase lemak dan bahan padatnya juag tinggi. Sepertihalnya sapi Guernsey, sapi Jersey tidak disukai untuk tujuan produksi daging serta pedet yang
akan dipotong. Bobot sapi betina dewasa antara 800-1100 pound. Produksi susu sapi Jersey tidak
begitu tinggi, menurut standar DHIA (1965/1966) rata-rata produksi sapi Jersey 8319pound/tahun, tetapi kadar lemaknya sangat tinggi rata-rata 5,2% (Prihadi,1997).
Holstein Friesien. Bangsa sapi Holstein-Friesien adalah bangsa sapi perah yang paling
menonjol di Amerika Serikat, jumlahnya cukup banyak, meliputi antara 80 sampai 90% dariseluruh sapi perah yang ada. Asalnya adalah Negeri Belanda yaitu di propinsi Nort Holand dan
West Friesland, kedua daerah yang memiliki padang rumput yang bagus. Bangsa sapi ini pada
awalnya juga tidak diseleksi kearah kemampuan atau ketangguhannya merumput. Produksisusunya banyak dan dimanfaatkan untuk pembuatan keju sehingga seleksi kearah jumlah
produksi susu sangat dipentingkan (Blakely,1991).
http://1.bp.blogspot.com/_HvdYlD2rB3w/TU4gTrGR8BI/AAAAAAAAAI8/Z6RvgJ-8Rwk/s1600/FriesienHolstein.jpeghttp://2.bp.blogspot.com/_HvdYlD2rB3w/TU4gMSdfPjI/AAAAAAAAAI4/2KbLy--WQMc/s1600/Jersey.jpeghttp://1.bp.blogspot.com/_HvdYlD2rB3w/TU4gTrGR8BI/AAAAAAAAAI8/Z6RvgJ-8Rwk/s1600/FriesienHolstein.jpeghttp://2.bp.blogspot.com/_HvdYlD2rB3w/TU4gMSdfPjI/AAAAAAAAAI4/2KbLy--WQMc/s1600/Jersey.jpeg -
8/11/2019 Bangsa Sapi Perah Subtropics
4/10
Sapi yang berwarna hitam dan putih (ada juga Holstein yang berwarna merah dan putih) sangat
menonjol karena banyaknya jumlah produksi susu namun kadar lemaknya rendah. Sifat sepertiini nampaknya lebih cocok dengan kondisi pemasaran pada saat sekarang. Ukuran badan,
kecepatan pertumbuhan serta karkasnya yang bagus menyebabkan sapi ini sangat disukai pula
untuk tujuan produksi daging serta pedet untuk dipotong. Standar bobot badan sapi betinadewasa 1250 pound, pada umumnya sapi tersebut mencapai bobot 1300-1600 pound. Standarbobot badan pejantan 1800 pound dan pada umumnya sapi pejantan tersebut mencapai diatas 1
ton. Produksi susu bias mencapai 126874 pound dalam satu masa laktasi, tetapi kadar lemak
susunya relative rendah, yaitu antara 3,5%-3,7%. Warna lemaknya kuning dengan butiran-butiran (globuli) lemaknya kecil, sehingga baik untuk dikonsumsi susu segar (Blakely,1991).
Bangsa sapi perah daerah tropis
Sahiwal. Bangsa sapi Sahiwal berasal dari daerah Punyab, distrik montgo mery, Pakistan, daerah
antara 295 -302 LU. Sapi perah Sahiwal mempunyai warna kelabu kemerah-merahan atau
kebanyakan merah warna sawo atau coklat. Sapi betina bobot badannya mencapai 450 kgsedangkan yang jantan 500-600 kg. sapi ini tahan hidup di daerah asalnya dan dapat berkembang
di daerah-daerah yang curah hujannya tidak begitu tinggi. Produksi susu paling tinggi yaitu
antara 2500-3000 kg/tahun dengan kadar lemaknya 4,5%. Menurut Ware (1941) berdasarkan
catatan sapi perah Sahiwal yang terbaik dari 289 ekor dapat memproduksi antara 6000-13000pound (2722-5897 liter) dengan kadar lemak 3,7% (Blakely,1991).
http://1.bp.blogspot.com/_HvdYlD2rB3w/TU4gddS_ykI/AAAAAAAAAJE/Tn4re6Da3dg/s1600/Red+Sindhi.jpeghttp://2.bp.blogspot.com/_HvdYlD2rB3w/TU4gZAzZDOI/AAAAAAAAAJA/aNcvuua8QqQ/s1600/Sahiwal.jpeghttp://1.bp.blogspot.com/_HvdYlD2rB3w/TU4gddS_ykI/AAAAAAAAAJE/Tn4re6Da3dg/s1600/Red+Sindhi.jpeghttp://2.bp.blogspot.com/_HvdYlD2rB3w/TU4gZAzZDOI/AAAAAAAAAJA/aNcvuua8QqQ/s1600/Sahiwal.jpeg -
8/11/2019 Bangsa Sapi Perah Subtropics
5/10
-
8/11/2019 Bangsa Sapi Perah Subtropics
6/10
Hasil persilangan antara sapi lokal dengan sapi FH sering disebut sapi PFH (Peranakan Friesian
Holstein). Sapi ini banyak dipelihara rakyat terutama di daerah Boyolali, Solo, Ungaran,
Semarang, dan Jogjakarta. Juga dapat dijumpai didaerah Pujon, Batu, Malang,dan sekitarnya.
Warna sapi PFH seperti sapi FH tetapi sering dijumpai warna yang menyimpang misalnya warna
bulu kipas ekor hitam, kuku berwarna hitam dan bentuk tubuhnya masih memperlihatkan bentuk
sapi local, kadang-kadang masih terlihat adanya gumba yang meninggi (Prihadi,1997).
DAFTAR PUSTAKA
Blakely, J and D.H. Bade. 1991. Ilmu Peternakan, edisi ke- 4. Gadjah Mada University Press.
Jogjakarta.
Prihadi, S. 1997. Dasar Ilmu Ternak Perah. Fakultas Peternakan UGM. Jogjakarta.
Bangsa-bangsa Kambing Perah
Dibeberapa Negara termasuk negara tropis walaupun banyak jenis Kambing, Tetapi masih sedikit sekalai perhatian
terhadap seleksi atau breeding dalam usaha memperoleh satu permormance yang baik (Blakely, 1991)
Etawah.Bangsa kambing perah Etawah atau Jamnampari merupakan kambing popular dan tersebar luas sebagaikambing perah (susu) di India, Asia Tenggara dan di daerah-daerah lain. Kambing ini mempunyai telinga yang lebar
dan panjang serta menggantung.
Kambing perah Etawah merupakan kambing perah yang baik dan juga sering digunakan sebagai produsen daging.
Warna bulunya bervariasi dengan warna dasarnya putih, coklat dan hitam. Telinga menggantung dan panjangnya
30 cm. Ambing biasanya berkembang baik. Berat badannya yang jantan 68-91 kg, sedang yang betina 36-63 kg.
http://3.bp.blogspot.com/_HvdYlD2rB3w/TU4j7c6PBOI/AAAAAAAAAJM/U7aNiKCtyJ0/s1600/Etawah..jpeg -
8/11/2019 Bangsa Sapi Perah Subtropics
7/10
produksi susu dapat mencapai 235 kg dalam periode laktasi 261 hari dan produksi susu tertinggi tercatat 569 kg.
kadar lemak rata-rata 5,2% karkas kambing jantan dan betina umur 12 bulan dapat mencapai 44-45% berat hidup
(Blakely,1991).
Saanen.Bangsa kambing Saanen berasal dari lembah Saanen di Swiss bagian barat kambing ini sangat terkenal,
berwarna putih dengan bulu yang panjang atau pendek. Telinganya tegak dan tajam. Kambing ini merupakan
kambing bangsa Swiss yang tersebar dengan berat lebih dari 65 kg pada saat dewasa kelamin. Menonjol karena
jumlah (produksi) susunya banyak, tetapi lemak susunya agak rendah (Blakely,1991).
Toggenburg. Bangsa kambing Toggenburg atau bangsa Togg berasal dari pegunungan Alpen di Swiss. Kambing ini
adalah jenis kambing kecil dengan badan pendek dan kompak. Kambing betina mempunyai berat 45 kg saat dewas
kelamin. Kambing Togg berwarna coklat dibagian badannya dengan warna putih di kaki bagian bawah, dasar ekor
dan sisi wajah bagian bawah. Kambing ini berambut panjang atau sedang berjenggot. Kambing Toggenburg
merupakan kambing penghasil susu yang baik (Blakely,1991). Kepala kambing Toggenburg mempunyai ukuran
sedang dan garis profilnya sedikit konkav (cekung). Telinganya berdiri dari mengarah kedepan (Prihadi,1997).
http://1.bp.blogspot.com/_HvdYlD2rB3w/TU4kEx1IyJI/AAAAAAAAAJU/zXQnnYYHF2Y/s1600/Toggenburg..jpeghttp://3.bp.blogspot.com/_HvdYlD2rB3w/TU4kAcG63hI/AAAAAAAAAJQ/UspOFlkoIF8/s1600/Saanen..jpeghttp://1.bp.blogspot.com/_HvdYlD2rB3w/TU4kEx1IyJI/AAAAAAAAAJU/zXQnnYYHF2Y/s1600/Toggenburg..jpeghttp://3.bp.blogspot.com/_HvdYlD2rB3w/TU4kAcG63hI/AAAAAAAAAJQ/UspOFlkoIF8/s1600/Saanen..jpeg -
8/11/2019 Bangsa Sapi Perah Subtropics
8/10
Anglo Nubian.Bangsa kambing Anglo Nubian merupakan persilangan antara kambing Jamnampari dari India dan
Nubian. Kambing tersebut merupakan kambing yang besar, mempunyai kaki yang tinggi dengan kulit yang baik dan
bulu mengkilap. Mempunyi telinga panjang dan menggantung, profil mukanya konveks (cembung) yang biasanya
disebut Roman Nose. Jadi bentuk kepala kambing tersebut keseluruhan seperti kepala unta dan biasanya tidak
bertanduk. Warna bulu sangat bervariasi. Pada puncak laktasi produksi susu mencapai 2-4 kg per hari dengan rata-
rata 1-2 kg per hari. Susu kambing Anglo Nubian mempunyai kadar lemak yang tinggi, rata-rata 5,6% (Prihadi,1997).
Nubian. Bangsa kambing Nubian berasal dari Afrika. Berbulu pendek, mengkilap dan kebanyakan berwarna hitam
dan coklat dengan telinga yang panjang dan jatuh (terkulai). Kambing bersifat sangat lembut, produksi susunya lebih
sedikit bila dibandingkan dengan kambing yang berasal dari Swiss, tetapi persentase lemak susu tinggi. Kambing
betina mencapai dewasa kelamin pada saat beratnya kira-kira 60 kg. kambing Nubian cenderung lebih banyak
dagingnya dibandingkan bangsa kambing perah lainnya (Blakely,1991).
http://3.bp.blogspot.com/_HvdYlD2rB3w/TU4kOy6KSkI/AAAAAAAAAJc/h_BNHX0d-AI/s1600/Nubian.jpeghttp://4.bp.blogspot.com/_HvdYlD2rB3w/TU4kLEU17nI/AAAAAAAAAJY/7D_LAJS0Uds/s1600/Anglo+Nubian.jpeghttp://3.bp.blogspot.com/_HvdYlD2rB3w/TU4kOy6KSkI/AAAAAAAAAJc/h_BNHX0d-AI/s1600/Nubian.jpeghttp://4.bp.blogspot.com/_HvdYlD2rB3w/TU4kLEU17nI/AAAAAAAAAJY/7D_LAJS0Uds/s1600/Anglo+Nubian.jpeg -
8/11/2019 Bangsa Sapi Perah Subtropics
9/10
French Alpine. Kambing ini berasal dari pegunungan Alpine di Perancis. Kambing ini mempunyai warna yang
bervariasi, antara lain putih, abu-abu, coklat dan hitam. Badannya besar dengan mata yang tajam dan telinga tegak.
Tidak banyak menunjukan kesulitan dalam kelahiran. Ukuran kambing betina saat dewasa kelamin adalah sekitar 55
kg. kambing ini menonjol kemampuan untuk menyusui anaknya karena mempunyai ambing yang besar dan
bentuknya bagus dengan puting yang ideal (Blakely,1991).
British Alpine. Bangsa kambing ini berasal dari Swiss dan pegunungan Alpine Austria. British Alpine merupakan
kambing yang dideveloped menjadi produsen susu yang baik. Sebagian besar kambing asli di Eropa adalah grup
bangsa Alpine dan penyebarannya luas keseluruh Eropa. Kambing-kambing Swiss, French dan Italian Alpine
merupakan tipe-tipe kambing Alpine dan banyak dijumpai di Eropa Tengah dan Utara. Mereka biasa dipelihara dalam
jumlah yang kecil dan ditumbatkan dengan system feedingstall. British alpine telah dimasukkan di India barat,
Guyana, Madagaskar, Mauritius, dan Malaysia. Kambing ini mempunyai daya klimatisasi lebih baik daripada kambing
Saanen (Prihadi,1997).
http://1.bp.blogspot.com/_HvdYlD2rB3w/TU4kXBrFJSI/AAAAAAAAAJk/lR04LMGI6nI/s1600/British+Alpine.jpeghttp://3.bp.blogspot.com/_HvdYlD2rB3w/TU4kTZbs2WI/AAAAAAAAAJg/gXghTLWWALU/s1600/French+Alpine.jpeghttp://1.bp.blogspot.com/_HvdYlD2rB3w/TU4kXBrFJSI/AAAAAAAAAJk/lR04LMGI6nI/s1600/British+Alpine.jpeghttp://3.bp.blogspot.com/_HvdYlD2rB3w/TU4kTZbs2WI/AAAAAAAAAJg/gXghTLWWALU/s1600/French+Alpine.jpeg -
8/11/2019 Bangsa Sapi Perah Subtropics
10/10
Di India barat pernah tercatat produksi lebih dari 4,5 kg perhari pada laktasi kedua dan ketiga, tetapi di Malaysia dan
Mauritikus pengembangan kambing ini gagal antara lain karena kelembaban yang tinggi (Prihadi,1997).
Damaskus. Kambing bangsa ini merupakan kambing yang banyak dipelihara di Libang, Syria,Cyprus. Kambing
tersebut baik yang jantan maupun betina tidak bertanduk., warna pada umumnya merah, atau merah dan putih, profil
muka konveks, daun telinga panjang dan menggantung. Tinggi gumba 70-75 cm dan berat badan antara 40-60 kg.
produksi susu 3-4 liter perhari dapat mencapai 6 liter, dengan jumlah produksi 300-600 liter dalam 8 bulan. Kambing
Damaskus lebih subur dibandingkan dengan Saanen, dimana tiap kelahiran rata-rata 1,76 cempe (Prihadi,1997).
Beekal. Bangsa kambing ini banyak dijumpai di beberapa distrik di Punyab India, Rawalpindi dan Lahore di Pakistan
barat. Sepintas kambing ini seperti Jamnampari, antara lain profil mukanya Roman Nose, telinga panjang tetapi jauh
lebih kecil dibandingkan telinga kambing Etawah (Prihadi,1997).
Kambing ini biasanya berwarna merah coklat dengan bercak atau belang-belang putih. Tinggi gumba jantan danbetina adalah 89 dan 84 cm. kambing betina dewasa mencapai berat hidup kira-kira 45 kg. rata-rata selama laktasi
kambing ini dapat menghasilkan susu 105 kg susu dalam waktu 224 hari, dan beranak rata-rata setahun sekali
dengan rata-rata anaknya tunggal atau twin (kembar dua) (Prihadi,1997).
Barbari. Bangsa kambing Barbari banyak dijumpai di India bagian Pakistan barat. Kambing ini mempunyai bulu-bulu
yang pendek, umumnya berwarna putih dengan bercak-bercak coklat. Tinggi gumba kambing jantan antara 66-76 cm
dan betina 60-71 cm. kambing betina dewas berat hidupnya antara 27-36 kg. kambing ini biasanya digunakan untuk
produksi susu dan ambingnya pada umumnya berkembang dengan baik. Pernah tercatat produksi susu selama
dalam periode laktasi 235 hari mencapai 144 kg (Prihadi,1997).
Di India bangsa kambing ini telah dikembangkan karena produksi susunya dan area tubuhnya relative kecil, sedang
produksi cukup banyak menyebabkan ternak ini dipandang sebagai produsen susu yang ekonomis (Prihadi,1997).
DAFTAR PUSTAKA
Blakely, J and D.H. Bade. 1991. Ilmu Peternakan, edisi ke- 4. Gadjah Mada University Press. Jogjakarta.
Prihadi, S. 1997. Dasar Ilmu Ternak Perah. Fakultas Peternakan UGM. Jogjakarta