bambu fitri
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 Bambu Fitri
1/12
Landasan Teori
Struktur lengkung mempunyai kelebihan, bahwa beban akan diteruskan ke
ujung-ujung perletakan yang berupa gaya tekan melalui garis tekan sepanjang
lengkung tersebut. Lintasan tersebut dinamakan interaction line.
Beberapa macam bentuk lengkung :
1. pelengkung dua sendi
2. pelengkung tiga sendi
3. pelengkung perletakan dengan jepit-jepit.
Lengkung parabla seperti gambar dengan beban merata w kg!m" dan beban titik
#, lendutan garis sumbu busur y psiti$ kearah kanan, berupa garis parabla,
−=
2
2
% L
x
L
xh y
&aya hri'ntal pada perletakanh
Lw H
(
. 2
=
)eaksi-reaksi *ertikal adalah : +13!%# +21!%#
ntuk pelengkung tiga sendi resultante ) 2 dan +2 dan harus melewati sendi /.
%tan
P H
B == θ , dimana r
L
h B
22!
tan ==θ r
P H
(=
) 2 ( ) 22
2 %1
(%! r
r
P P H +=+
Gambar. 1. a. #elengkung dua sendi dan 0b #elengkung tiga sendi
-
8/17/2019 Bambu Fitri
2/12
#ada pelengkung dengan jepit-jepit seperti gambar dibawah ini mampu
mencegah putaran dari ptngan-ptngan ujungnya, lengkung ini lebih kuat
daripada lengkung dua sendi.misalnya pada saat lengkung dibebani merata dengan
meninjau di titik terjadi c dan gaya .
h H M M M
M
M M H
wL
M M
h
wL H
ASS C
SS
AC AC
,
13(!
1(
2
2
−+=
−−=
−−=
Gambar 2. #elengkung dengan perletakan jepi-jepit
Tabel 1. &aya dan pada perletakan jepit-jepit
h!l 4.14 4.15 4.24 4.25 4.34 4.35 4.%4 4.%5
!wl 1.26 4.(3 4.61 4.52 4.%% 4.3( 4.3% 4.34
7!wl 4.441 4.442 4.44% 4.448 4.414 4.413 4.41( 4.422
/engan dasar nilai diatas dapat digunakan, sebagai penentuan tinggi dan
bentang balk lengkung dengan perkiraan beba yang dapat dipikul leh balk.
Analisis struktur lengkung
Beberapa struktur lengkung dengan metde numerik dan metde matri9
dama hitungan struktur lengkung dengan kndisi perletakan adalah sendi-sendi
dan sendi rll dengan kedua perletakan dihubungkan batang tarik yang berupa
-
8/17/2019 Bambu Fitri
3/12
tulangan baja untuk menghindari agar agar tidak ada gerakan pada perletakan
tersebut.
Metode Numerik
/alam penelitian ini anggapan ujung-ujung adalah sendi-sendi pada
berbagai titik 09,y pada lengkung tersebut.
Gambar 3. #embebanan tidak simetris.
adalah psisti$ bila lengkung tertarik dan adalah psisit$ bila tertekan,
S dan S bending mmen akibat berat sendiri dan beban merata. 1 dan 1
adalah mmen dan gaya nrmal pada suatu titik dalam lengkung. Sehingga tiga
persamaan 7, B, ;7 dapat diperleh dari kndisi sudut
-
8/17/2019 Bambu Fitri
4/12
( )
( )dxdsdsdx
dx
dy
dx
ds
x L L
R
dx
dy
!
1
1
%
2
2
=
−=
−=
<
men dan gaya tekan leh beban merata adalah :
( ) x Lw M xS −= 2!1
( )
( )dx
ds
dx
dy x LwT
dx
dy x LwT
S
S
.2!1
2!1
−=
−=
men dan gaya tekan akibat beba #
ntuk 4> 9 > L!% Px M i 85.4−=
dx
ds
dx
dy P T
ds
dy P T
i
i
85.4
85.4
=
=
ntuk L!%> 9 > L Px M i .25.4−=
dx
ds
dx
dy P T
ds
dy P T
i
i
25.4
25.4
−=
−=
dimana y merupakan persamaan parabla lengkung.
Analisis Matrix (Deflection Teor!"
#erilaku pelengkung dua sendi dengan bentuk parabla, dengan struktur gemetrilengkung 0de$lectin thery. 7kibat beba mati sepanjang setengah bentang,
bidang lengkung gemetri tersebut seperti batang tekan, sehingga perilakunnya
seperti klm dengan beban lateral yang kecil. 7pabila mati dan beban hidup
melebihi kapasitas pada bidang lengkung gemerti, maka struktur ini
diperlakukan seperti klm yanng menderita beban aksial dan mmen seperti
gamabr dibawah ini :
-
8/17/2019 Bambu Fitri
5/12
Gambar #. #elengkung dengan beban setenganh bentang/engan demikian dapat disimpulkan :
a. semua kur*a tidak linier, awalnya dari daerah yang linier kecil melebihi
daerah praktis.
b. Sudut kemiringan kur*a awal besarnya berbeda dari semua anggapan,
tergantung dari first order elasticity theory.
c. Sudut kemiringan kur*a awal betambah sebanding denganidentitas beban
mati.
d. &aris lurus pada awal sudut kur*a dengan bebas memberikan pendekatan
perilaku daerah praktis.
&aya-gaya yang melebihi kapasitas struktur, akan menyebabkan lendutan
pada setiap titik pada gemetri lengkung tersebut. 7kibat dari peningkatan beban-
beban yang bertambah besar, maka batasan ini menjadi tidak linier, karena terjadi
lendutan besar pada stiap titik pada batang lengkung ini.
/ari perilaku linier menjadi tidak linier, lendutan harus besar, pada lengkung
praktis hal ini biasanya sering tidak terjadi. nth praktis tentang analisis
struktur lengkung dari penglaman yang ada memperleh kreksi tentang perilaku
struktur lengkung dibebani leh beban mati dan beban hidup. #ertimbangan
analisis de$leksi menggunakan terminlgi matri9 (first order deflection analysis
usin !atrix ter!inoloy".
#ada susunan elemen secara seri dari elemen lurus atau susunan elemen-
elemen. ?lemen 3 menghubungkan titik 3 dan % seperti pada gambar dibawah ini @
-
8/17/2019 Bambu Fitri
6/12
Gambar $. atri9 analisis lengkung, 0a. Struktur lengkung, 0b. #le!ent
distorsions, 0c ele!ent force$ 0d %oint !o&e!ents, 0e. %oint loads
#erubahan tempat simpangan e dari sebuah elemen dan adanya gaya A
seperti gambar 5.b dan 5.c. ubungan gaya A dan simpangan sebagai berikut :
' S. e.
S kekakuan elemen 0 stiffness !atrix sehingga matri9nya dapat dijabarkan
sebagai berikut :
=
3
%3
3%
3
%3
3%
.
!44
4!%!2
4!2!%
L L #A
L #) L #)
L #) L #)
T
M
M
θ
θ
karena adanya beban # pada gambar dapat diperleh beban :
P A.'
/imana 7 static !atrix, 7 dapat ditunjukkan pada himpunan dari seluruh
batang-batang seperti gambar 6.
-
8/17/2019 Bambu Fitri
7/12
Gambar %. &aya-gaya pada elemen dan titik beban
#ergeseran titik 9 ke # dapat dilihat pada gambar 5, dengan prinsip
kntragradien.
x Ae T .=
dimana x AS eS ' T ... ==
x AS A ' A P T .... ==
7.S.7 adalah matri9 kekakuan struktur 0 stiffness !atrix
07.S.7-1adalah matri9 $le9ibilitas 0 flexibility !atrix, bila # diketahui dan 9
diketahui, maka
( ) P AS A x T ... 1−=
gaya pada elemen sebesar :
' S. AT .x
/engan pertimbangan struktur berbentuk lengkung, akibat adanya beban
mati, hanya diberlakukan menerima gaya tekan saja, tanpa adanya bending
mmen. 7kibat mmen beban mati harus ada, pada knsisi lain diasumsikan
bahwa gemetri lengkung, beban mati dan semua gaya beban mati harus
diketahui.
ntuk mengetahui hasil yang baik dengan menganalisa bebean hidup,
intesitas beban hidup yang diiginkan sekecil mungkin dan distribusi beban hidup
diketahui. ubungan A S. ? ini tidak bisa dirubah. Beban hidup 0li*e lad
diharapkan kecil danlendutan akibat beban ini juga kecil. #engaruh beban mati
pada dasarnya kecil, dan tidak perlu memperhatikan hasil gaya tekannya yangn
kecil. =reksi yang penting dalam analisa pada hubungan # 7.A, diamnan 7
-
8/17/2019 Bambu Fitri
8/12
adalah gemetri lengkungan beban mati yang tidak sebandging, A adalah gemetri
lengkungan beban mati yang menyebabkan de$leksi gemetri lengkung untuk
beban titik.
Gambar &. kreksi kelengkungan elemen leh beban mati. 0a Lendutan, 0b.
&emetri gaya, 0c.ambahan gata
7pabila ada peningkatan beban hidup 0li*e lad, maka akan
mengakibatkan lendutan yang besar, lendutan ini tidak diperblehkan, dan apabila
gaya tekan akibat beban mati kecil dan lendutannya kecil hal ini tidak berarti.
Susunan elemen-elemen ini menggunakan $irst rder thery bersama dengan
kreksi yangn tergantung pada lendutan-lendutan pada titik dan gaya tekan leh
pengaruh beban mati. Sistem kreksi terdiri dari mmen-mmen dan gaya-gaya
lintang yangn ada denagn menggunakan metri9 mmen 7 untuk keseimbangan
gaya pad atitik.
Sistem ini, # dibatasi leh 9, knribusi c dari tipe batang sebagai
berikut :
-
8/17/2019 Bambu Fitri
9/12
−+
−+−
+−−+
+−
+−+
−−
=
θ
θ
%
%
3
3
3
22
22
22
22
%3
%
%
3%
3
2
44
44
44
4444
44
44
&
u
&
u
x
TcTs
L
Tc
L
Tsc
L
Ts
L
Tsc
L
Tsc
L
Ts
L
Tsc
L
Ts
TcTs
L
Tc
L
Tsc
L
Ts
L
Tsc L
Tsc
L
Ts
L
Tsc
L
Ts
M
*
+
M
*
+
akibat beban mati *artikal :c H T =
dimana adalah gaya hri'ntal arah kedalam dan c adalah susut lengkung antara
garis dusat ke pusat gaya hri'ntal. Bila perpanjanganbatnga hri'ntal sebesar
xδ dan panjang batang tarik L didistribusikan menjadi :
x
H
L
T
δ =
beban ttal pada suatu titik menjadi :
# 7A #"
# 7S7. ; ;
# 07S7 ;
/engan ketentuan :
; 07S7 -1 #
aka
A S7. ;
#anjang tekuk pada struktur lengkung, apabila beban hidup nl, maka
perpindahan tempat ;, harus mengikuti persamaan sebagai berikut :
07S7 w/./ ; 4
Beban mati kritis w/ adalah eigen*alue dan eigen*ectr dari bal lengkung.
4=+ ,w ASA ,T
-
8/17/2019 Bambu Fitri
10/12
'truktur Lengkung Dengan Metode lemen )ingga
#ada metde elemen hingga ada pembatasan hanya untuk elemen saja.
?lemen-elemen berbentuk sederhanan digabungkan hingga tersususn bentuk
gemetrinya yang amat runit. etde elemen hingga berkemampuan lebih dari
metde )it', menurut pandangan matematika murni metde lemen hingga
merupakan bagian khusus metde )it', apabila $ungsi percbaan yang berlaku
untuk elemen demi elemn memenuhi syarat kntinuitas dan lengkap.
Balk dapat ber$ungsi sebagai struktur bila berdiri sendiri, dapat juga
ber$ungsi sebagai rusuk 0ribs dan pengaku sisi pada plat dan cangkang :
7da tiga metde yang sering digunakan untuk menurunkan matri9 elemen
balk lurus dan lengkung.
1. persamaan di$erensial diintegralkan untuk memperleh slusi pada slusi
tertentu dengan beban dan kndisi perilaku tertentu diperleh matri9
kekakuan dan $le9ibilitas.
2. teri energi kmplementer astiglian diterapkan bersamaan dengan
persamaan keseimbangan untuk memperleh peralihan akibat akibat beban
titik, jadi yang dihasilkan adalah ke$isien $leksibilitas. =emudian matri9
$lesibilitas diin*ersikan untuk memperlleh mati9 kekakuan.
3. satu dari medan peralihan diasumsikan, perilaku elemen-elemen dapat
lebih baik bila pada elemen ditambahkan derajat kebebasan tidak bertitik
simpul, tetapi derajat kebebasan tambahan tersebut dapat merusak
keselarasan antara balk dan elemen plat atau cangkang yang
bersebelahan. =nsekuensi tersebut tidak akan timbul bila pada $rmulasi
digunakan metde pertama atau kedua.
=elengkungan xxw merupakan peralihan relati$ yang diperlukan dalam integrasi.
/engan demikian persamaan :
−−−
−−−−
=
22
22
3
%626
612612
26%6
612612
L L L L
L L
L L L L
L L
L
#) -
-
8/17/2019 Bambu Fitri
11/12
#ersamaan tersebut memberikan matri9 kekakuan elemen balk lurus dan
merata, bila pengaruh de$rmasi geser melintang diperhitungkan, maka matri9
menjadi :
+−+−−−−−+
−
−=
L L L L
L L
L L L L
L L
L L
#) -
12%61226
612612
122612%6
612612
1222
22
2
dimana
g A.
#) n.
7 luas tampang
& dulus geser
n $aktr bentuk untuk persegi panjang 6!5
/erajat kebebasan 21 θ θ dan merupakan rtasi dari garis nrmal terhadap
bumbu balk, bukan sudut miring w,91dan w,92. ntuk balk langsing dan
mendekati nl ,aka persamaan menjadi
11 xw=θ dan 21 xw=θ
?lemen ingga dapat mem$rmulasikan balk dengan bermacam ragam gemetri
dari matri9 CkD, CmD dan Ck σD. enu elemen dapat terdiri atas balk lurus, miring,
lengkung secara *ertikal, lengkung secara hri'ntal, mai$, dinding tipis.
Seringkali karakteristik tersebut salaing dikmbinasi statik, dinamik dan stabilitas.
#ersalan nnlinier biasanya diselesaikan dengan menggunakan sederatan
tahapan linier. #rsesnya dapat ditulis dalam persamaan keseimbangan dalam
bentuk inkremental :
C=D E∆/F E∆)F
disini matri9 C=D adalah $ungsi dari peralihan E/F disebabkan persalan-persalan
nnlinier. #ada saatnya E/F yang terakhir adalah jumlah E∆/F. atri9 C=D
disebut kekakuan tangen yang digunakan untuk menghitung tahp berikutnya
E∆/F. =emudian mengubah E/F, mengubah C=D dan tahap berikutnya. /engan
-
8/17/2019 Bambu Fitri
12/12
cara ini kita mengaprsimasikan lengkung terhadap peralihan dengan sederetan
segmen garis lurus.
)eanalisis stelah mdi$ikasi struktur, bahwa dalam tahap awal slusi
iterati$ persalan nn linier dihasilkan persamaan kekakuan sebagai berikut :
C=D E/F E)F
Setelah E/F dihitng struktur berubah, kekakuan dan pula peralihan akan berubah
persamaannya menjadi
C=GD E/GF E)F