balai pengkajian teknologi pertanian jawa timur...

44
Laporan Keuangan BPTP JATIM 2017 LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA.018 SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2017 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur 567364

Upload: others

Post on 06-Nov-2020

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur 567364jatim.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2020/06/...D.9 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.10 Surplus/Defisit dari

Laporan Keuangan BPTP JATIM 2017

LAPORAN KEUANGAN

UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA.018

SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2017

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur

567364

Page 2: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur 567364jatim.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2020/06/...D.9 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.10 Surplus/Defisit dari

Laporan Keuangan BPTP JATIM 2017

KATA PENGANTAR

Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara bahwa Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna Anggaran/Barang

mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan laporan keuangan Kementerian

Negara/Lembaga yang dipimpinnya.

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur adalah salah satu entitas akuntansi

di bawah Kementerian Pertanian yang berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan

laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

Salah satu pelaksanaannya adalah dengan menyusun laporan keuangan berupa Laporan

Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasi, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan

atas Laporan Keuangan.

Penyusunan Laporan Keuangan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur

mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan dan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat dalam pemerintahan.

Laporan Keuangan ini telah disusun dan disajikan dengan basis akrual sehingga akan

mampu menyajikan informasi keuangan yang lebih transparan, akurat, dan akuntabel.

Laporan Keuangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna kepada

para pengguna laporan khususnya sebagai sarana untuk meningkatkan

akuntabilitas/pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan keuangan negara pada

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur. Disamping itu, laporan keuangan ini juga

dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada manajemen dalam pengambilan

keputusan dalam usaha untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good

governance).

Malang, 31 Desember 2017

Kepala Balai,

Dr. Ir. Chendy Tafakresnanto, MP

NIP. 19611222 199003 1001

Page 3: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur 567364jatim.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2020/06/...D.9 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.10 Surplus/Defisit dari

Laporan Keuangan BPTP JATIM 2017

DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

Pernyataan Telah Direviu

Pernyataan Tanggung Jawab

Ringkasan

I Laporan Realisasi Anggaran

II Neraca

III Laporan Operasional

IV Laporan Perubahan Ekuitas

V Catatan atas Laporan Keuangan

A Penjelasan Umum

B Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran

B.1 Pendapatan

B.1.1 Penerimaan Negara Bukan Pajak

B.2 Belanja

B.2.1 Belanja Pegawai

B.2.2 Belanja Barang

B.2.3 Belanja Modal Peralatan dan Mesin

B.2.4 Belanja Modal Gedung dan Bangunan

B.2.5 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan

C Penjelasan atas Pos-pos Neraca

C.1 Aset Lancar

C.1.1 Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi

C.1.2 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Bagian Lancar Tagihan Tuntutan

Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi

C.1.3 Persediaan

C.2 Aset Tetap

C.2.1 Tanah

C.2.2 Peralatan dan Mesin

C.2.3 Gedung dan Bangunan

C.2.4 Jalan, Irigasi dan Jaringan

C.2.5 Aset Tetap Lainnya

C.2.6 Konstruksi Dalam Pengerjaan

Page 4: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur 567364jatim.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2020/06/...D.9 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.10 Surplus/Defisit dari

Laporan Keuangan BPTP JATIM 2017

C.2.7 Akumulasi Penyusutan

C.3 Piutang Jangka Panjang

C.4 Aset Lainnya

C.4.1 Aset Tak Berwujud

C.4.2 Aset Lain-lain

C.4.3 Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya

C.5 Kewajiban Jangka Pendek

C.5.1 Utang kepada Pihak Ketiga

C.6 Ekuitas

C.6.1 Ekuitas

D Penjelasan atas Pos-pos Laporan Operasional

D.1 Pendapatan Negara Bukan Pajak Lainnya

D.2 Beban Pegawai

D.3 Beban Persediaan

D.4 Beban Barang dan Jasa

D.5 Beban Pemeliharaan

D.6 Beban Perjalanan Dinas

D.7 Beban Barang Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat

D.8 Beban Penyusutan dan Amortisasi

D.9 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih

D.10 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional

E Penjelasan atas Pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas

E.1 Ekuitas Awal

E.2 Surplus/Defisit-LO

E.3 Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan Akuntansi/Kesalahan Mendasar

E.4.1 Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi

E.4.2 Penyesuaian Nilai Aset

E.5 Transaksi Antar Entitas

E.6 Ekuitas Akhir

F Pengungkapan-pengungkapan Lainnya

F.1 Kejadian-kejadian Penting Setelah Tanggal Neraca

F.2 Pengungkapan Lain-lain

Page 5: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur 567364jatim.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2020/06/...D.9 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.10 Surplus/Defisit dari

Laporan Keuangan BPTP JATIM 2017

PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB

Laporan Keuangan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur yang terdiri dari:

(a) Laporan Realisasi Anggaran,

(b) Neraca,

(c) Laporan Operasional,

(d) Laporan Perubahan Ekuitas, dan

(e) Catatan atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2017

sebagaimana terlampir adalah merupakan tanggung jawab kami.

Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang

memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan posisi

keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.

Malang, 31 Desember 2017

Kepala Balai,

Dr. Ir. Chendy Tafakresnanto, MP

NIP. 19611222 199003 1001

Page 6: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur 567364jatim.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2020/06/...D.9 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.10 Surplus/Defisit dari

Laporan Keuangan BPTP JATIM 2017

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

Laporan Keuangan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur Tahun 2017 ini telah

disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang

Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan

keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan. Laporan Keuangan ini meliputi:

I Laporan Realisasi Anggaran

Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan

realisasinya, yang mencakup unsur-unsur Pendapatan-LRA dan Belanja selama periode 1

Januari sampai dengan 31 Desember 2017.

Realisasi Pendapatan Negara pada TA 2017 adalah berupa Pendapatan Negara Bukan

Pajak sebesar Rp1.669.035.810,00 atau mencapai 239,82% dari estimasi Pendapatan-LRA

sebesar Rp695.943.000,00

Realisasi Belanja Negara pada TA 2017 adalah sebesar Rp40.593.240.854,00 atau

mencapai 82,01% dari alokasi anggaran sebesar Rp49.495.711.000,00

II Neraca

Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas

pada 31 Desember 2017.

Nilai Aset per 31 Desember 2017 dicatat dan disajikan sebesar Rp455.413.554.935,00 yang

terdiri dari: Aset Lancar sebesar Rp9.563.951.567,00; Aset Tetap (neto) sebesar

Rp445.843.756.493,00; Piutang Jangka Panjang (neto) sebesar Rp0,00; dan Aset Lainnya

(neto) sebesar Rp5.846.875,00.

Nilai Kewajiban dan Ekuitas masing-masing sebesar Rp30.011.492,00 dan

Rp455.383.543.443,00.

III Laporan Operasional

Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban, surplus/defisit dari

operasi, surplus/defisit dari kegiatan non operasional, surplus/defisit sebelum pos luar biasa,

pos luar biasa, dan surplus/defisit-LO, yang diperlukan untuk penyajian yang wajar.

Pendapatan-LO untuk periode sampai dengan 31 Desember 2017 adalah sebesar

Rp1.365.227.728,00, sedangkan jumlah beban adalah sebesar Rp173.684.875.688,00

sehingga terdapat Defisit Kegiatan Operasional senilai Rp-172.319.647.960,00. Kegiatan

Non Operasional dan Pos-Pos Luar Biasa masing-masing sebesar Surplus

Rp138.005.798.846,00 dan Defisit Rp0,00 sehingga entitas mengalami Defisit-LO sebesar

Rp-34.313.849.114,00.

IV Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun

pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ekuitas pada tanggal 01 Januari 2017

adalah sebesar Rp449.265.711.204,00 ditambah Defisit-LO sebesar Rp-34.313.849.114.,00

Page 7: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur 567364jatim.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2020/06/...D.9 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.10 Surplus/Defisit dari

Laporan Keuangan BPTP JATIM 2017

kemudian ditambah/dikurangi dengan koreksi-koreksi senilai Rp-8,00 dan ditambah

Transaksi Antar Entitas sebesar Rp40.431.681.361,00 sehingga Ekuitas entitas pada

tanggal 31 Desember 2017 adalah senilai Rp455.383.543.443,00.

V Catatan atas Laporan Keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan atau

daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi

Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Termasuk pula

dalam CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar

Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk

penyajian yang wajar atas laporan keuangan.

Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai dengan

tanggal 31 Desember 2017 disusun dan disajikan berdasarkan basis kas. Sedangkan

Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk Tahun 2017 disusun

dan disajikan dengan menggunakan basis akrual.

Page 8: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur 567364jatim.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2020/06/...D.9 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.10 Surplus/Defisit dari

Laporan Keuangan BPTP JATIM 2017

I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN JAWA TIMUR

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

PERIODE 31 DESEMBER 2017 dan 31 DESEMBER 2016

Uraian Catatan 31 Desember 2017 31 Desember 2016

Anggaran Realisasi %. Realisasi

PENDAPATAN B.1

Penerimaan Negara Bukan

Pajak

B.1.1 695.943.000,00 1.669.035.810,00 239,82 3.319.233.516,00

Jumlah Pendapatan 695.943.000,00 1.669.035.810,00 239,82 3.319.233.516,00

BELANJA B.2

Belanja Pegawai B.2.1 13.901.566.000,00 12.631.375.458,00 90,86 13.548.923.052,00

Belanja Barang B.2.2 22.454.300.000,00 17.774.041.080,00 79,16 25.507.493.545,00

Belanja Modal B.2.3 13.139.845.000,00 10.187.824.316,00 77,53 1.845.693.500,00

Jumlah Belanja 49.495.711.000,00 40.593.240.854,00 82,01 45.707.282.297,00

Malang, 31 Desember 2017

Kepala Balai,

Dr. Ir. Chendy Tafakresnanto, MP

NIP. 19611222 199003 1001

Page 9: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur 567364jatim.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2020/06/...D.9 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.10 Surplus/Defisit dari

Laporan Keuangan BPTP JATIM 2017

II. NERACA

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN JAWA TIMUR

NERACA

Per 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016

Uraian Catatan 31 Desember 2017 31 Desember 2016

ASET

Aset Lancar

Belanja Dibayar Dimuka (prepaid) 39.936.667,00 0,00

Piutang Bukan Pajak 469.196.330,00 0,00

Penyisihan Piutang Tidak Tertagih – Piutang Bukan

Pajak (Netto)

-234.598.165,00 0,00

Piutang Bukan Pajak (netto) 234.598.165,00 0,00

Bagian Lancar Tagihan Tuntutan

Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi

C.1.1 294.101.046,00 445.102.020,00

Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Bagian Lancar

Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi

C.1.2 -147.050.523,00 -2.225.510,00

Bagian Lancar Tagihan Tuntutan

Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (netto)

C.1.1 147.050.523,00 442.876.510,00

Persediaan C.1.3 9.142.366.212,00 12.000.624.432,00

Jumlah Aset Lancar 9.563.951.567,00 12.443.500.942,00

Aset Tetap

Tanah C.2.1 417.759.133.000,00 417.759.133.000,00

Peralatan dan Mesin C.2.2 38.115.846.767,00 34.702.687.940,00

Gedung dan Bangunan C.2.3 35.758.623.970,00 23.959.469.052,00

Jalan, Irigasi dan Jaringan C.2.4 2.287.644.280,00 1.856.943.780,00

Aset Tetap Lainnya C.2.5 358.734.083,00 358.734.083,00

Konstruksi Dalam Pengerjaan C.2.6 1.359.030.000,00 4.953.300.000,00

Akumulasi Penyusutan C.2.7 -49.795.255.607,00 -46.943.375.131,00

Jumlah Aset Tetap 445.843.756493,00 436.646.892.724,00

Aset Lainnya

Aset Tak Berwujud C.4.1 8.365.000,00 6.115.000,00

Aset Lain-lain C.4.2 0,00 313.970.135,00

Akumulasi Penyusutan / Amortisasi Aset Lainnya C.4.3 -2.518.125,00 -105.267.597,00

Jumlah Aset Lainnya 5.846.875,00 214.817.538,00

Jumlah Aset 455.413.554.935,00 449.305.211.204,00

Kewajiban Jangka Pendek

Utang kepada Pihak Ketiga C.5.1 30.011.492,00 39.500.000,00

Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 30.011.492,00 39.500.000,00

Jumlah Kewajiban 30.011.492,00 39.500.000,00

Ekuitas

Ekuitas C.6.1 455.383.543.443,00 449.265.711.204,00

Jumlah Ekuitas 455.383.543.443,00 449.265.711.204,00

Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 455.413.554.935,00 449.305.211.204,00

Page 10: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur 567364jatim.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2020/06/...D.9 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.10 Surplus/Defisit dari

Laporan Keuangan BPTP JATIM 2017

Malang, 31 Desember 2017

Kepala Balai,

Dr. Ir. Chendy Tafakresnanto, MP

NIP. 19611222 199003 1001

Page 11: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur 567364jatim.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2020/06/...D.9 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.10 Surplus/Defisit dari

Laporan Keuangan BPTP JATIM 2017

III. LAPORAN OPERASIONAL

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN JAWA TIMUR

LAPORAN OPERASIONAL

Per 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016

Uraian Catatan 31 Desember 2017 31 Desember 2016

KEGIATAN OPERASIONAL

PENDAPATAN

Pendapatan Negara Bukan Pajak Lainnya D.1 1.365.227.728,00 2.530.981.962,00

JUMLAH PENDAPATAN 1.365.227.728,00 2.530.981.962,00

BEBAN

Beban Pegawai D.2 12.631.375.458,00 13.548.923.052,00

Beban Persediaan D.3 142.019.483.354,00 138.271.540.735,00

Beban Barang dan Jasa D.4 5.801.678.260,00 6.275.025.773,00

Beban Pemeliharaan D.5 1.046.122.597,00 1.293.360.032,00

Beban Perjalanan Dinas D.6 3.747.412.235,00 6.908.956.424,00

Beban Barang Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat D.7 5.561.440.000,00 5.960.082.085,00

Beban Penyusutan dan Amortisasi D.8 2.497.940.606,00 7.985.080.118,00

Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.9 379.423.178,00 2.225.510,00

JUMLAH BEBAN 173.684.875.688,00 180.245.193.729,00

SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN OPERASIONAL -172.319.647.960,00 -177.714.211.767,00

KEGIATAN NON OPERASIONAL

Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya D.10 138.005.798.846,00 133.305.916.175,00

SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL 138.005.798.846,00 133.305.916.175,00

SURPLUS/DEFISIT - LO -34.313.849.114,00 -44.408.295.592,00

Malang, 31 Desember 2017

Kepala Balai,

Dr. Ir. Chendy Tafakresnanto, MP

NIP. 19611222 199003 1001

Page 12: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur 567364jatim.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2020/06/...D.9 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.10 Surplus/Defisit dari

Laporan Keuangan BPTP JATIM 2017

IV. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN JAWA TIMUR

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Per 31 DESEMBER 2017 dan 31 DESEMBER 2016

Uraian Catatan 31 Desember 2017 31 Desember 2016

EKUITAS AWAL E.1 449.265.711.204,00 447.882.994.654,00

SURPLUS/DEFISIT-LO E.2 -34.313.849.114,00 -44.408.295.592,00

DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN KEBIJAKAN

AKUNTANSI/KESALAHAN MENDASAR

E.3 -8,00 3.154.724.361,00

KOREKSI YANG MENAMBAH/MENGURANGI EKUITAS E.4

Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi E.4.1 -8,00 3.154.724.361,00

Penyesuaian Nilai Aset E.4.2 0,00 0,00

TRANSAKSI ANTAR ENTITAS E.5 40.431.681.361,00 42.636.287.781,00

EKUITAS AKHIR 455.383.543.443,00 449.265.711.204,00

Malang, 31 Desember 2017

Kepala Balai,

Dr. Ir. Chendy Tafakresnanto, MP

NIP. 19611222 199003 1001

Page 13: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur 567364jatim.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2020/06/...D.9 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.10 Surplus/Defisit dari

Laporan Keuangan BPTP JATIM 2017

V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

A PENJELASAN UMUM

A.1. Profil dan Kebijakan Teknis Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur

Visi

- BPTP Jawa Timur merupakan penghasil dan penyedia teknologi pertanian tepat

guna spesifik lokasi dalam arti luas untuk menunjang pengembangan pertanian

berwawasan agribisnis bagi Propinsi Jawa Timur. Untuk mewujudkan hal tersebut,

visi BPTP Jawa Timur ke depan adalah: Institusi penghasil dan penyedia teknologi

pertanian tepat guna spesifiklokasi Jawa Timur.

Misi

- Menghasilkan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi yang sesuai dengan

ketersediaan sumberdaya

- Menyediakan, mendiseminasikan dan mempromosikan teknologi tepat guna untuk

meningkatkan produktivitas dan daya saing hasil-hasil pertanian yang berwawasan

lingkungan dan agribisnis

- Meningkatkan pendapatan keluarga tani dan kesempatan kerja produktif yang

berkeadilan

- Menjalin kemitraan dengan stakeholders (instansi terkait, swasta, LSM dll.) untuk

memberdayakan petani dalam mengelola usahataninya

- Menumbuhkembangkan peran kelembagaan untuk memantapkan ketahanan pangan

- Memberikan masukan untuk penyusunan kebijakan pembangunan pertanian daerah.

Tugas Pokok

- Melaksanakan pengkajian dan perakitan teknologi tepat guna spesifik lokasi bagi

semua komoditas pertanian, baik tanaman pangan, hortikultura, perkebunan,

peternakan dan perikanan dengan teknologi yang bersifat terapan (siap pakai)

dengan mempertimbangkan optimasi produksi serta pendapatan petani.

Page 14: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur 567364jatim.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2020/06/...D.9 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.10 Surplus/Defisit dari

Laporan Keuangan BPTP JATIM 2017

Fungsi

- Mengadakan inventarisasi dan identifikasi kebutuhan teknologi pertanian tepat guna

spesifik lokasi .

- Melakukan penelitian dan pengkajian serta perakitan teknologi pertanian tepat guna

spesifik lokasi .

- Menyiapkan paket teknologi hasil pengkajian dan perakitan untuk bahan penyusunan

materi penyuluhan .

- Mengadakan pelayanan teknik kegiatan Pengkajian/penelitian dan perakitan

teknologi pertanian

- Melaksanakan pelayanan tata usaha Balai.

Rencana Strategis

Rencana Strategis BPTP Jatim adalah melaksanakan pengkajian dan perakitan

teknologi tepat guna spesifik lokasi bagi semua komoditas pertanian, baik tanaman

pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan dan perikanan dengan teknologi yang

bersifat terapan (siap pakai) dengan mempertimbangkan optimasi produksi serta

pendapatan petani di Propinsi Jawa Timur yang mempunyai fungsi antara lain :

- Mengadakan inventarisasi dan identifikasi kebutuhan teknologi pertanian tepat guna

spesifik lokasi.

- Melakukan penelitian dan pengkajian serta perakitan teknologi pertanian tepat guna

spesifik lokasi.

- Menyiapkan paket teknologi hasil pengkajian dan perakitan untuk bahan penyusunan

materi penyuluhan.

- Mengadakan pelayanan teknik kegiatan Pengkajian/penelitian dan perakitan

teknologi pertanian

- Melaksanakan pelayanan tata usaha Balai

- Membangun kemitraan dengan instansi terkait

- Memberikan saran dan anjuran sebagai bahan penyusunan kebijakan di bidang

pembangunan pertanian di daerah

A.2. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan Keuangan Tahun 2017 ini merupakan laporan yang mencakup seluruh

aspek keuangan yang dikelola oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa

Timur. Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI)

yaitu serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari

Page 15: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur 567364jatim.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2020/06/...D.9 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.10 Surplus/Defisit dari

Laporan Keuangan BPTP JATIM 2017

pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi

keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga.

SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan Sistem

Informasi Manajemendan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI

dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri dari

Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas,

dan Neraca. Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan informasi

aset tetap, persediaan, dan aset lainnya untuk penyusunan neraca dan laporan

barang milik negara serta laporan manajerial lainnya.

A.3. Basis Akuntansi

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur menerapkan basis akrual dalam

penyusunan dan penyajian Neraca, Laporan Operasi dan Laporan Perubahan

Ekuitas. Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi

dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa

memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan.

Sedangkan Laporan Realisasi Anggaran basis kas untuk disusun dan disajikan

dengan basis kas. Basis kas adalah basis akuntansi yang yang mengakui pengaruhi

transaksi atau peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.

Hal ini sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang ditetapkan

dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan.

A.4. Dasar Pengukuran

Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan

setiap pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang diterapkan Balai

Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur dalam penyusunan dan penyajian

Laporan Keuangan adalah dengan menggunakan nilai perolehan historis.

Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau sebesar

nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut. Kewajiban

dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang digunakan pemerintah untuk

memenuhi kewajiban yang bersangkutan.

Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah. Transaksi

yang menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih dahulu dan dinyatakan

dalam mata uang rupiah.

A.5. Kebijakan Akuntansi

Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2017 telah mengacu pada

Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Kebijakan akuntansi merupakan prinsip-

prinsip, dasar-dasar, konvensi-konvensi, aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik

yang dipilih oleh suatu entitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan

keuangan. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam laporan keuangan ini adalah

merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian

Page 16: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur 567364jatim.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2020/06/...D.9 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.10 Surplus/Defisit dari

Laporan Keuangan BPTP JATIM 2017

Jawa Timur yang merupakan entitas pelaporan dari Kementerian Pertanian.

Disamping itu, dalam penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan

keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan.

Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan dalam penyusunan

Laporan Keuangan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur adalah

sebagai berikut:

(1) Pendapatan - LRA

• Pendapatan-LRA adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Negara

yang menambah Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran yang

bersangkutan yang menjadi hak pemerintah dan tidak perlu dibayar kembali

oleh pemerintah.

• Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum Negara

(KUN).

• Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu

dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya

(setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).

• Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.

(2) Pendapatan - LO

• Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat yang diakui sebagai penambah

ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu

dibayar kembali.

• Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan dan /atau

Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi.

• Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu

dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya

(setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).

• Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.

(3) Belanja

• Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara yang

mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam peride tahun anggaran yang

bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh

pemerintah.

• Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.

• Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja

terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan

oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).

• Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya

klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan diungkapkan dalam Catatan

atas Laporan Keuangan.

Page 17: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur 567364jatim.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2020/06/...D.9 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.10 Surplus/Defisit dari

Laporan Keuangan BPTP JATIM 2017

(4) Beban

• Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode

pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau

konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.

• Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya konsumsi aset; dan

terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.

• Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya

klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi diungkapkan dalam Catatan atas

Laporan Keuangan.

(5) Aset

Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, Piutang Jangka

Panjang dan Aset Lainnya.

a. Aset Lancar

• Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam

bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah

Bank Indonesia pada tanggal neraca.

• Investasi Jangka Pendek BLU dalam bentuk surat berharga disajikan sebesar

nilai perolehan sedangkan investasi dalam bentuk deposito dicatat sebesar

nilai nominal.

• Piutang diakui apabila menenuhi kriteria sebagai berikut:

a) Piutang yang timbul dari Tuntutan Perbendaharaan/ Ganti Rugi

apabila telah timbul hak yang didukung dengan Surat Keterangan

Tanggung Jawab Mutlak dan/atau telah dikeluarkannya surat keputusan

yang mempunyai kekuatan hukum tetap.

b) Piutang yang timbul dari perikatan diakui apabila terdapat peristiwa

yang menimbulkan hak tagih dan didukung dengan naskah perjanjian yang

menyatakan hak dan kewajiban secara jelas serta jumlahnya bisa diukur

dengan andal

• Piutang disajikan dalam neraca pada nilai yang dapat direalisasikan (net

realizable value). Hal ini diwujudkan dengan membentuk penyisihan piutang

tak tertagih. Penyisihan tersebut didasarkan atas kualitas piutang yang

ditentukan berdasarkan jatuh tempo dan upaya penagihan yang dilakukan

pemerintah. Perhitungan penyisihannya adalah sebagai berikut:

Kualitas Piutang Uraian Penyisihan

Lancar Belum dilakukan pelunasan s.d. tanggal

jatuh tempo

0,5%

Kurang Lancar Satu bulan terhitung sejak tanggal surat

tagihan pertama tidak dilakukan pelunasan

10%

Diragukan Satu bulan terhitung sejak tanggal surat

tagihan kedua tidak dilakukan pelunasan

50%

Macet 1. Satu bulan terhitung sejak tanggal surat

tagihan ketiga tidak dilakukan pelunasan

100%

2. Piutang telah diserahkan kepada Panitia

Urusan Piutang Negara/DJKN

Page 18: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur 567364jatim.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2020/06/...D.9 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.10 Surplus/Defisit dari

Laporan Keuangan BPTP JATIM 2017

• Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Perbendaharaan/Ganti

Rugi (TP/TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal

neraca disajikan sebagai Bagian Lancar TP/TGR atau Bagian Lancar TPA.

• Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil perhitungan fisik pada tanggal

neraca dikalikan dengan:

• harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian;

• harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;

• harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan

cara lainnya.

b. Aset Tetap

• Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan oleh

pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat

lebih dari 1 tahun.

• Nilai Aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau harga wajar.

• Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi

sebagai berikut:

• Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang

akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan

sebagai Bagian Lancar TPA/TGR.

a. Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan

olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp300.000 (tiga ratus

ribu rupiah);

b. Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan

atau lebih dari Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah);

c. Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum

kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali

pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya

berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian.

• Aset Tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan operasional pemerintah

yang disebabkan antara lain karena aus , ketinggalan jaman, tidak sesuai

dengan kebutuhan organisasi yang makin berkembang, rusak berat, tidak

sesuai dengan rencana umum tata ruang (RUTR), atau masa kegunaannya

telah berakhir direklasifikasi ke Aset Lain-Lain pada pos Aset Lainnya.

• Aset tetap yang secara permanen dihentikan penggunaannya, dikeluarkan

dari neraca pada saat ada penetapan dari entitas sesuai dengan ketentuan

perundang-undangan di bidang pengelolaan BMN/BMD .

c. Penyusutan Aset Tetap

• Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan

penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap. Kebijakan penyusutan

aset tetap didasarkan pada Peraturan Menteri Keuangan No.01/PMK.06/2013

tentang Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap pada Entitas

Pemerintah Pusat sebagaimana diubah dengan PMK 90/PMK.06/2014 tentang

Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah

Pusat.

• Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap:

Page 19: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur 567364jatim.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2020/06/...D.9 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.10 Surplus/Defisit dari

Laporan Keuangan BPTP JATIM 2017

a. Tanah

b. Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP)

c. Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber sah

atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah diusulkan

kepada Pengelola Barang untuk dilakukan penghapusan.

• Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan setiap akhir

semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.

• Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus

yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari Aset Tetap

secara merata setiap semester selama Masa Manfaat.

• Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman Keputusan

Menteri Keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat

Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada

Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masa manfaat adalah sebagai

berikut:

Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat

Peralatan dan Mesin 2 s.d 20 Tahun

Gedung dan Bangunan 10 s.d 50 Tahun

Jalan, Irigasi dan Jaringan 5 s.d 40 Tahun

Aset Tetap Lainnya (Alat musik modern) 4 Tahun

d. Piutang Jangka Panjang

• Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang diharapkan / dijadwalkan akan

diterima dalam jangka waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan setelah tanggal

pelaporan .

• Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan

Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) dinilai berdasarkan nilai

nominal dan disajikan sebesar nilai yang dapat direalisasikan .

e. Aset Lainnya

• Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap , dan

piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah aset tak

berwujud, tagihan penjualan angsuran yang jatuh tempo lebih dari 12 (dua

belas} bulan , aset kerjasama dengan pihak ketiga (kemitraan), dan kas yang

dibatasi penggunaannya.

• Aset Tak Berwujud (ATB) disajikan sebesar nilai tercatat netto yaitu sebesar

harga perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi .

• Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan metode

garis lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan atas ATB dengan masa manfaat

tidak terbatas tidak dilakukan amortisasi.

• Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah disajikan sebesar nilai buku yaitu

harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.

Page 20: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur 567364jatim.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2020/06/...D.9 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.10 Surplus/Defisit dari

Laporan Keuangan BPTP JATIM 2017

(6) Kewajiban

• Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang

penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi

pemerintah.

• Kewajiban pemerintah diklasifikasikan ke dalam kewajiban jangka pendek

dan kewajiban jangka panjang.

a. Kewajiban Jangka Pendek

Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek

jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua

belas bulan setelah tanggal pelaporan.

Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga,

Belanja yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan Diterima di Muka,

Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, dan Utang Jangka Pendek

Lainnya.

b. Kewajiban Jangka Panjang

Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika

diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua

belas bulan setelah tanggal pelaporan.

• Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban

pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.

(7) Ekuitas

Ekuitas merupakan merupakan selisih antara aset dengan kewajiban dalam

satu periode. Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan dalam Laporan

Perubahan Ekuitas.

(8) Implementasi Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual Pertama Kali

Mulai tahun 2015 Pemerintah mengimplementasikan akuntansi berbasis akrual

sesuai dengan amanat PP No.71 Tahun 2010 tentang Akuntansi

Pemerintahan. Implementasi tersebut memberikan pengaruh pada beberapa

hal dalam penyajian laporan keuangan. Pertama, Pos-pos ekuitas dana pada

neraca per 31 Desember 2014 yang berbasis cash toward accrual

direklasifikasi menjadi ekuitas sesuai dengan akuntansi berbasis akrual.

Kedua, keterbandingan penyajian akun-akun tahun berjalan dengan tahun

sebelumnya dalam Laporan Operasional dan Laporan Perubahan Ekuitas tidak

dapat dipenuhi. Hal ini diakibatkan oleh penyusunan dan penyaj ian akuntansi

berbasis akrual pada tahun 2015 adalah merupakan implementasi yang

pertama.

Page 21: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur 567364jatim.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2020/06/...D.9 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.10 Surplus/Defisit dari

Laporan Keuangan BPTP JATIM 2017

B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Selama periode berjalan, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur telah

mengadakan revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dari DIPA awal. Hal ini

disebabkan oleh adanya program penghematan belanja pemerintah dan adanya

perubahan kegiatan sesuai dengan kebutuhan dan situasi serta kondisi pada saat

pelaksanaan. Perubahan tersebut berdasarkan sumber pendapatan dan jenis belanja

adalah sebagai berikut:

Uraian Anggaran Awal Anggaran Setelah Revisi

Pendapatan

Pendapatan penjualan hasil pertanian,

kehutanan dan perkebunan

271.500.000,00 611.955.000,00

Pendapatan sewa tanah, gedung dan

bangunan

1.266.000,00 1.266.000,00

Pendapatan jasa tenaga, pekerjaan, informasi,

pelatihan dan teknologi sesuai dengan tugas

dan fungsi masing2 kementerian

negara/lembaga

109.100.000,00 82.722.000,00

Jumlah Pendapatan 381.866.000,00 695.943.000,00

Belanja

Belanja Pegawai 13.901.566.000,00 13.901.566.000,00

Belanja Barang 16.809.000.000,00 22.454.300.000,00

Belanja Modal 7.050.000.000,00 13.139.845.000,00

Jumlah Belanja 37.760.566.000,00 49.901.566.000,00

B.1 PENDAPATAN

Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2017 adalah

sebesar Rp1.699.035.810,00 atau mencapai 239,82% dari estimasi pendapatan

yang ditetapkan sebesar Rp695.943.000,00. Rincian estimasi pendapatan dan

realisasinya adalah sebagai berikut:

Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan

Uraian 2017

Akun Pendapatan Anggaran Realisasi .%

Pendapatan penjualan hasil pertanian,

kehutanan dan perkebunan

611.955.000,00 698.269.000,00 114,10

Pendapatan penjualan hasil peternakan

dan perikanan

12.615.000,00

Page 22: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur 567364jatim.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2020/06/...D.9 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.10 Surplus/Defisit dari

Laporan Keuangan BPTP JATIM 2017

Uraian 2017

Akun Pendapatan Anggaran Realisasi .%

Pendapatan dari pemindahtanganan

BMN lainnya

37.500.500,00

Pendapatan sewa tanah, gedung dan

bangunan

1.266.000,00 1.266.000,00 100,00

Pendapatan jasa tenaga, pekerjaan,

informasi, pelatihan dan teknologi sesuai

dengan tugas dan fungsi masing2

kementerian negara/lembaga

82.722.000,00 129.740.000,00 156,83

Pendapatan denda keterlambatan

penyelesaian pekerjaan pemerintah

54.141.198,00

Pendapatan penyelesaian tuntutan

perbendaharaan

699.503.830,00

Penerimaan kembali belanja pegawai

TAYL

36.000.042,00

Jumlah 695.943.000,00 1.669.035.810,00 239,82

Rincian perbandingan realisasi pendapatan pada Balai Pengkajian Teknologi

Pertanian Jawa Timur adalah sebagai berikut:

Perbandingan Realisasi Pendapatan 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016

Uraian Realisasi 31

Desember 2017

Realisasi 31

Desember 2016

%

Pendapatan penjualan hasil pertanian,

kehutanan dan perkebunan

698.269.000,00 1.948.207.300,00

Pendapatan penjualan hasil peternakan dan

perikanan

12.615.000,00 0,00

Pendapatan dari pemindahtanganan BMN

lainnya

37.500.500,00 0,00

Pendapatan sewa tanah, gedung dan

bangunan

1.266.000,00 1.266.000,00

Pendapatan jasa tenaga, pekerjaan, informasi,

pelatihan dan teknologi sesuai dengan tugas

dan fungsi masing2 kementerian

negara/lembaga

129.740.000,00 475.598.450,00

Pendapatan jasa lainnya 10.525.000,00

Pendapatan denda keterlambatan

penyelesaian pekerjaan pemerintah

54.141.198,00 95.385.212,00

Pendapatan penyelesaian tuntutan

perbendaharaan

699.503.830,00 632.161.470,00

Penerimaan kembali belanja pegawai TAYL 36.000.042,00 9.940.084,00

Page 23: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur 567364jatim.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2020/06/...D.9 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.10 Surplus/Defisit dari

Laporan Keuangan BPTP JATIM 2017

Uraian Realisasi 31

Desember 2017

Realisasi 31

Desember 2016

%

Penerimaan kembali belanja barang TAYL 146.150.000,00

Jumlah 1.669.035.810,00 3.319.233.516,00 198,87

B.2 BELANJA

Realisasi Belanja pada TA 2017 adalah sebesar Rp40.593.240.854,00 atau 82,01%

dari anggaran belanja sebesar Rp49.495.711.000,00. Rincian anggaran dan

realisasi belanja TA 2017 adalah sebagai berikut:

Rincian Pagu dan Realisasi Belanja per 31 Desember 2017

Uraian 2017

Akun Belanja Anggaran Realisasi .%

Belanja Pegawai 13.901.566.000,00 12.702.050.267,00 90,86

Belanja Barang 22.454.300.000,00 17.774.041.080,00 79,16

Belanja Modal 13.139.845.000,00 10.187.824.316,00 77,53

Total Belanja Kotor 49.495.711.000,00 40.663.915.663,00 82,01

Pengembalian Belanja -70.674.809,00

Total Belanja 49.495.711.000,00 40.593.240.854,00 82,01

Sedangkan realisasi belanja berdasarkan kegiatan untuk tahun anggaran 2017 adalah

sebagai berikut:

Uraian 2017

Kegiatan Anggaran Realisasi .%

Pengkajian dan Percepatan Diseminasi

Inovasi Teknologi Pertanian

49.495.711.000,00 40.663.915.663,00 82,01

Total Belanja Kotor 40.663.915.663,00 82,01

Pengembalian Belanja -70.674.809,00

Total Belanja 49.495.711.000,00 40.593.240.854,00 82,01

Perbandingan Realisasi Belanja 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015

Uraian Realisasi 31

Desember 2017

Realisasi 31

Desember 2016

%

Belanja Pegawai 12.631.375.458,00 13.548.923.052,00 93,23

Belanja Barang 17.774.041.080,00 25.507.493.545,00 69,68

Page 24: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur 567364jatim.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2020/06/...D.9 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.10 Surplus/Defisit dari

Laporan Keuangan BPTP JATIM 2017

Uraian Realisasi 31

Desember 2017

Realisasi 31

Desember 2016

%

Belanja Modal 10.187.824.316,00 6.650.865.700,00 153,18

Total Belanja 40.593.240.854,00 40.707.282.297,00 99,72

B.2.1 BELANJA PEGAWAI

Perbandingan Belanja Pegawai

per 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016

Uraian Realisasi 31

Desember 2017

Realisasi 31

Desember 2016

Naik

(Turun)

%

Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 12.520.693.267,00 13.390.543.331,00 93,50

Belanja Lembur 181.357.000,00 198.800.000,00 91,23

Jumlah Belanja Kotor 12.702.050.267,00 13.589.343.331,00 93,47

Pengembalian Belanja Pegawai -70.674.809,00 -40.420.279,00 174,85

Jumlah Belanja 12.631.375.458,00 13.548.923.052,00 93,23

B.2.2 BELANJA BARANG

Perbandingan Belanja Barang

per 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016

Uraian Realisasi 31

Desember 2017

Realisasi 31

Desember 2016

Naik

(Turun)

%

Belanja Barang Operasional 915.175.000,00 782.490.000,00 116,96

Belanja Barang Non Operasional 4.118.994.900,00 3.833.483.600,00 107,45

Belanja Barang Persediaan 4.225.475.513,00 7.170.602.699,00 58,93

Belanja Jasa 816.933.535,00 1.654.552.173,00 49,37

Belanja Pemeliharaan 435.480.077,00 477.706.907,00 91,16

Belanja Perjalanan Dalam Negeri 3.747.412.235,00 6.908.956.424,00 54,24

Belanja Barang untuk diserahkan kepada

Masyarakat/ Pemda

3.514.569.820,00 4.679.701.742,00 75,10

Jumlah Belanja Kotor 17.774.041.080,00 25.507.493.545,00 69,68

Pengembalian Belanja Barang 0,00 0,00 0,00

Jumlah Belanja 17.774.041.080,00 25.507.493.545,00 69,68

Page 25: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur 567364jatim.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2020/06/...D.9 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.10 Surplus/Defisit dari

Laporan Keuangan BPTP JATIM 2017

B.2.3 BELANJA MODAL PERALATAN DAN MESIN

Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2017 dan 31

Desember 2016 adalah masing-masing sebesar Rp1.837.138.898,00 dan

Rp1.187.155.700,00. Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin TA 2017

mengalami kenaikan sebesar 154,36% dibandingkan TA 2016.

Perbandingan Belanja Modal Peralatan dan Mesin

per 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016

Uraian Jenis Belanja Realisasi 31

Desember 2017

Realisasi 31

Desember 2016

Naik

(Turun)

%

Belanja Modal Peralatan dan Mesin 1.837.138.898,00 1.187.155.700,00 154,36

Jumlah Belanja Kotor 1.837.138.898,00 1.187.155.700,00 154,36

Pengembalian Belanja 0,00 0,00

Jumlah Belanja 1.837.138.898,00 1.187.155.700,00 154,36

B.2.4 BELANJA MODAL GEDUNG DAN BANGUNAN

Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2017 dan 31

Desember 2016 adalah masing-masing sebesar Rp7.919.984.918,00 dan

Rp5.463.710.000,00. Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan TA 2017

mengalami kenaikan sebesar 144,96% dibandingkan TA 2016.

Perbandingan Belanja Modal Gedung dan Bangunan

per 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016

Uraian Jenis Belanja Realisasi 31

Desember 2017

Realisasi 31

Desember 2016

Naik

(Turun)

%

Belanja Modal Gedung dan Bangunan 7.919.984.918,00 5.463.710.000,00 144,96

Jumlah Belanja Kotor 7.919.984.918,00 5.463.710.000,00 144,96

Pengembalian Belanja 0,00 0,00

Jumlah Belanja 7.919.984.918,00 5.463.710.000,00 144,96

Page 26: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur 567364jatim.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2020/06/...D.9 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.10 Surplus/Defisit dari

Laporan Keuangan BPTP JATIM 2017

C PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA

C.1 ASET LANCAR

C.1.1 BAGIAN LANCAR TAGIHAN TUNTUTAN PERBENDAHARAAN/TUNTUTAN

GANTI RUGI

Saldo Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi per

31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 adalah masing-masing sebesar

Rp294.101.046,00 dan Rp445.102.020,00. Bagian Lancar Tagihan TP/TGR

merupakan Tagihan TP/TGR yang belum diselesaikan pada tanggal neraca yang

akan jatuh tempo dalam 12 bulan atau kurang. Rincian Bagian Lancar Tagihan

TP/TGR adalah sebagai berikut:

Perbandingan Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi

per 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016

No Nama 31 Desember 2017 31 Desember 2016

1 PNBP yang belum disetor 58.798.550,00 131.070.830,00

2 Denda keterlambatan pemb jalan,irigasi (

CV.Kembang Kuning)

59.650.000,00

3 Jaminan yg blm cair krn wan prestasi (CV

Kembang Kuning)

59.650.000,00

4 Kelebihan pembayaran (CV Kembang Kuning) 24.300.168,75

5 Kelebihan Pembayaran (CV Buton Jaya) 75.490.068,93 75.490.068,93

6 Kelebihan Pembayaran (PT Archicon Eka

Rekadaya)

4.311.487,87

7 Kelebihan Pembayaran (PT Wida Mandiri) 6.872.676,60 6.872.676,60

8 Denda Keterlambatan (CV Arta Mulya

Consultan)

2.436.500,00

9 Denda Keterlambatan (CV Hangtuah Persada) 39.620.050,00 39.620.050,00

10 Denda Keterlambatan (PT Archicon Eka

Rekadaya)

4.892.332,75

11 Denda Keterlambatan (CV Pratama Dwi Karya) 688.746,37

12 Denda Keterlambatan (CV. Pundi Mandala) 5.760.00,00

13 Penggunaan Anggaran yang tidak benar (fiktif) 15.774.000,00 30.359.150,00

14 Perjalanan dinas 97.145.700,00

15 Kelebihan pembayaran KP Karangploso 400.000,00

Jumlah 294.101.046,00 445.102.020,00

Page 27: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur 567364jatim.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2020/06/...D.9 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.10 Surplus/Defisit dari

Laporan Keuangan BPTP JATIM 2017

C.1.2 PENYISIHAN PIUTANG TIDAK TERTAGIH - BAGIAN LANCAR TAGIHAN

TUNTUTAN PERBENDAHARAAN/TUNTUTAN GANTI RUGI

Saldo Penyisihan Piutang Bagian Lancar TP/TGR per 31 Desember 2017 dan 31

Desember 2016 adalah masing-masing sebesar Rp0,00 dan Rp-

2.225.510.000,00.

Penyisihan Piutang Bagian Lancar TP/TGR adalah merupakan estimasi atas

ketidaktertagihan piutang jangka pendek yang ditentukan oleh kualitas piutang

masing-masing debitur. Rincian Penyisihan Piutang Bagian Lancar TP/TGR pada

tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:

Penyisihan Piutang Bagian Lancar TP/TGR

per 31 Desember 2017

Kualitas Piutang Nilai Piutang % Penyisihan Nilai Penyisihan

Lancar 0.00 0.5% 0.00

Kurang Lancar 0.00 10% 0.00

Diragukan 0.00 50% 0.00

Macet 0.00 100% 0.00

C.1.3 PERSEDIAAN

Saldo Persediaan per 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 adalah masing-

masing sebesar Rp9.142.366.212,00 dan Rp12.000.624.432,00. Persediaan

merupakan jenis aset dalam bentuk barang atau perlengkapan (supplies) pada

tanggal neraca yang diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan

operasional dan/atau untuk dijual, dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan

kepada masyarakat. Rincian Persediaan per 31 Desember 2017 dan 31

Desember 2016 adalah sebagai berikut:

Perbandingan Persediaan

per 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016

Uraian Persediaan 31 Desember 2017 31 Desember 2016

Barang Konsumsi 21.819.550,00 44.922.590,00

Bahan untuk Pemeliharaan 5.816.900,00 10.357.900,00

Suku Cadang 6.558.200,00 7.438.200,00

Tanah Bangunan untuk dijual atau diserahkan

kepada Masyarakat

5.039.881.832,00 5.340.146.832,00

Hewan dan Tanaman untuk dijual atau diserahkan

kepada Masyarakat

1.336.800.000,00 1.438.450.000,00

Peralatan dan Mesin untuk dijual atau diserahkan

kepada Masyarakat

1.235.089.730,00 2.332.709.910,00

Page 28: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur 567364jatim.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2020/06/...D.9 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.10 Surplus/Defisit dari

Laporan Keuangan BPTP JATIM 2017

Uraian Persediaan 31 Desember 2017 31 Desember 2016

Jalan, Irigasi dan Jaringan untuk diserahkan kepada

Masyarakat

977.365.000,00 1.524.700.000,00

Bahan Baku 339.755.000,00 1.215.724.000,00

Persediaan Lainnya 179.280.000,00 86.175.000,00

Jumlah 9.142.366.212,00 12.000.624.432,00

C.2 ASET TETAP

C.2.1 TANAH

Nilai Aset Tetap berupa Tanah yang dimiliki Balai Pengkajian Teknologi Pertanian

Jawa Timur per 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 adalah masing-

masing sebesar Rp417.759.133.000,00 dan Rp417.759.133.000,00.

Rincian Saldo Tanah per 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:

No Luas Lokasi Nilai

1. 275,00m2 RAYA KARANGPLOSO KM 4 Rt.36/08,

KARANGPLOSO

88.000.000,00

2. 80.025,00m2 Raya Karangploso Km. 4 Rt.36/08,

Karangploso

35.478.000.000,00

3. 5.710,00m2 gajah Mada Mojosari Mojokerto Rt.1, Mojosari 1.926.000.000,00

4. 52.070,00m2 Raya Gajah Mada Mojosari Mojokerto Rt.1,

Mojosari

18.927.000.000,00

5. 37.440,00m2 Raya Gajah Mada Mojosari Mojokerto Rt.1,

Mojosari

12.627.000.000,00

6. 147.350,00m2 Raya Mojosari Mojokerto Rt.1, Mojosari 49.693.000.000,00

7. 56.910,00m2 Raya Mojosari Mojokerto Rt.1, Mojosari 20.687.000.000,00

8. 10.350,00m2 PAHLAWAN Rt.1, BUGULKIDUL 10.686.365.000,00

9. 24.210,00m2 PAHLAWAN Rt.1, BUGULKIDUL 24.996.810.000,00

10. 1.865,00m2 PAHLAWAN Rt.1, BUGULKIDUL 1.925.615.000,00

11. 5.165,00m2 PAHLAWAN Rt.1, BUGULKIDUL 5.332.860.000,00

12. 360.200,00m2 LEMPUYUNG BANDAR Rt.1, TERBANGGI

BESAR

4.325.783.000,00

13. 139.940,00m2 KEPEL Rt.1, BUGULKIDUL 26.459.227.000,00

14. 30.600,00m2 PAHLAWAN Rt.1, BUGULKIDUL 5.711.382.000,00

15. 30.370,00m2 BUGULKIDUL Rt.1, BUGULKIDUL 4.791.966.000,00

16. 193.490,00m2 BLANDONGAN Rt.1, BUGULKIDUL 36.584.221.000,00

17. 85.100,00m2 PAHLAWAN Rt.1, BUGULKIDUL 14.934.037.000,00

Page 29: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur 567364jatim.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2020/06/...D.9 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.10 Surplus/Defisit dari

Laporan Keuangan BPTP JATIM 2017

No Luas Lokasi Nilai

18. 212.440,00m2 BUGULKIDUL Rt.1, BUGULKIDU 37.280.691.000,00

19. 145.014,00m2 BAKALAN Rt.1, BUGULKIDUL 37.763.458.000,00

20. 45.880,00m2 BULAK Rt.1, KLANGENAN 1.389.935.000,00

21. 93.500,00m2 JATIANOM Rt.1, SUSUKAN 2.307.446.000,00

22. 13.230,00m2 JATIANOM Rt.1, SUSUKAN 310.801.000,00

23. 8.220,00m2 ALASTUWO Rt.1, KEBAKKRAMAT 135.260.000,00

24. 2.740,00m2 ALASTUWO Rt.1, KEBAKKRAMAT 42.723.000,00

25. 7.840,00m2 PAHLAWAN Rt.1, BUGULKIDUL 7.937.614.000,00

26. 3.350,00m2 PAHLAWAN Rt.1, BUGULKIDUL 3.352.233.000,00

27. 6.290,00m2 PAHLAWAN Rt.1, BUGULKIDUL 6.368.316.000,00

28. 6.420,00m2 PEKUNCEN Rt.1, BUGULKIDUL 6.499.934.000,00

29. 2.418,00m2 JL PAHLAWAN Rt.1, BUGULKIDUL 2.448.106.000,00

30. 10.060,00m2 PEKUNCEN Rt.1, BUGULKIDUL 10.185.255.000,00

31. 3.745,00m2 PEKUNCEN Rt.1, BUGULKIDUL 3.791.629.000,00

32. 8.112,00m2 PAHLAWAN Rt.1, BUGULKIDUL 8.213.001.000,00

33. 4.065,00m2 PAHLAWAN Rt.1, BUGULKIDUL 4.015.530.000,00

34. 2.440,00m2 BUGULLOR Rt.1, BUGULKIDUL 2.441.627.000,00

35. 935,00m2 BUGULLOR Rt.1, BUGULKIDUL 935.623.000,00

36. 437,00m2 PURWOREJO Rt.1, PURWOREJO 334.523.000,00

37. 427,00m2 PURWOREJO Rt.1, PURWOREJO 326.868.000,00

38. 421,00m2 PURWOREJO Rt.1, PURWOREJO 322.275.000,00

39. 499,00m2 PURWORJO Rt.1, PURWOREJO 381.984.000,00

40. 450,00m2 PURWOREJO Rt.1, PURWOREJO 344.475.000,00

41. 342,00m2 PURWOREJO Rt.1, PURWOREJO 224.613.000,00

42. 180,00m2 PENGASINAN Rt.1, BEKASI TIMUR 224.613.000,00

43. 180,00m2 PENGASINAN Rt.1, BEKASI TIMUR 224.613.000,00

44. 103.180,00m2 SRAGI Rt.1, SRAGI 4.207.680.000,00

Jumlah 417.759.133.000,00

C.2.2 PERALATAN DAN MESIN

Nilai Aset Peralatan dan Mesin yang dimiliki Balai Pengkajian Teknologi Pertanian

Jawa Timur per 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 adalah masing-

masing sebesar Rp38.115.846.767,00 dan Rp34.702.687.940,00.

Page 30: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur 567364jatim.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2020/06/...D.9 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.10 Surplus/Defisit dari

Laporan Keuangan BPTP JATIM 2017

C.2.3 GEDUNG DAN BANGUNAN

Nilai Aset Gedung dan Bangunan yang dimiliki Balai Pengkajian Teknologi

Pertanian Jawa Timur per 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 adalah

masing-masing sebesar Rp35.758.623.970,00 dan Rp23.959.469.052,00.

C.2.4 JALAN, IRIGASI DAN JARINGAN

Nilai Aset Jalan, Irigasi dan Jaringan yang dimiliki Balai Pengkajian Teknologi

Pertanian Jawa Timur per 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 adalah

masing-masing sebesar Rp2.287.644.280,00 dan Rp1.856.943.780,00.

C.2.5 ASET TETAP LAINNYA

Nilai Aset Tetap Lainnya yang dimiliki Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa

Timur per 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 adalah masing-masing

sebesar Rp358.734.083,00 dan Rp358.734.083,00.

C.2.6 KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN

Nilai Aset Konstruksi Dalam Pengerjaan yang dimiliki Balai Pengkajian Teknologi

Pertanian Jawa Timur per 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 adalah

masing-masing sebesar Rp1.359.030.000,00 dan Rp4.953.300.000,00. yang

merupakan pembangunan gedung dan bangunan yang proses pengerjaannya

belum selesai sampai dengan tanggal neraca. Rincian lebih lanjut dari Konstruksi

Dalam Pengerjaan disajikan dalam lampiran.

C.2.7 AKUMULASI PENYUSUTAN ASET TETAP

Nilai saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap yang dimiliki Balai Pengkajian

Teknologi Pertanian Jawa Timur per 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016

adalah masing-masing sebesar Rp-49.795.255.607,00 dan Rp-46.943.375.131,00.

Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan kontra akun Aset Tetap yang

disajikan berdasarkan pengakumulasian atas penyesuaian nilai sehubungan

dengan penurunan kapasitas dan manfaat Aset Tetap selain untuk Tanah dan

Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP). Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap

per 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:

Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap

No Aset Tetap Nilai Perolehan Akm. Penyusutan Nilai Buku

1. Peralatan dan Mesin 38.115.846.767,00 -32.140.068.567,00 5.975.778.200,00

2. Gedung dan Bangunan 35.758.623.970,00 -16.820.216.874,00 18.938.407.096,00

3. Jalan, Irigasi dan

Jaringan

2.287.644.280,00 -834.970.166,00 1.452.674.114,00

4. Aset Tetap Lainnya 358.734.083,00 0,00 358.734.083,00

Akumulasi Penyusutan 76.520.849.100,00 -49.795.255.607,00 26.725.593.493,00

Page 31: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur 567364jatim.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2020/06/...D.9 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.10 Surplus/Defisit dari

Laporan Keuangan BPTP JATIM 2017

C.3 PIUTANG JANGKA PANJANG

No Nama 31 Desember 2017

Jumlah 0.00

C.4 ASET LAINNYA

C.4.1 ASET TAK BERWUJUD

Saldo Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 adalah

masing-masing sebesar Rp8.365.000,00 dan Rp6.115.000,00. Aset Tak Berwujud

merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan dimiliki, tetapi secara umum tidak

mempunyai wujud fisik.

Rincian Saldo Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:

Uraian Nilai

Aset Tak Berwujud Lainnya 0,00

Software 8.365.000,00

Jumlah 8.365.000,00

C.4.2 ASET LAIN-LAIN

Nilai Aset Lain-lain yang dimiliki Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur

per 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 adalah masing-masing sebesar

Rp0,00 dan Rp313.970.135,00. Aset Lain-lain merupakan Barang Milik Negara

(BMN) yang berada dalam kondisi rusak berat dan tidak lagi digunakan dalam

operasional Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur serta dalam proses

penghapusan dari BMN.

Page 32: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur 567364jatim.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2020/06/...D.9 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.10 Surplus/Defisit dari

Laporan Keuangan BPTP JATIM 2017

C.4.3 AKUMULASI PENYUSUTAN ASET LAINNYA

Nilai saldo Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya yang dimiliki Balai Pengkajian

Teknologi Pertanian Jawa Timur per 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016

adalah masing-masing sebesar Rp-2.518.125,00 dan Rp-105.267.597,00.

Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya merupakan kontra akun Aset Lainnya yang

disajikan berdasarkan pengakumulasian atas penyesuaian nilai sehubungan

dengan penurunan kapasitas dan manfaat Aset Lainnya.

Berikut disajikan rangkuman Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya per 31

Desember 2017, sedangkan rincian akumulasi penyusutan aset lainnya disajikan

pada Lampiran Laporan Keuangan ini.

Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya

No Aset Tetap Nilai Perolehan Akm. Penyusutan Nilai Buku

1. Aset Tak Berwujud 8.365.00,00 -2.518.125,00 5.846.875,00

2. Aset Lain-lain 0,00 0,00 0,00

Akumulasi Penyusutan 8.365.000,00 -2.518.125,00 5.846.875,00

C.5 KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

C.5.1 UTANG KEPADA PIHAK KETIGA

Saldo Utang kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016

adalah masing-masing sebesar Rp30.011.492,00 dan Rp39.500.000,00. Utang

kepada Pihak Ketiga merupakan belanja yang masih harus dibayar dan

merupakan kewajiban yang harus segera diselesaikan kepada pihak ketiga

lainnya dalam waktu kurang dari 12 (dua belas bulan). Adapun rincian Utang

kepada Pihak Ketiga pada Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur per

tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:

Perbandingan Utang kepada Pihak Ketiga

per 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016

Uraian 31 Desember 2017 31 Desember 2016

Utang kepada Pihak Ketiga Lainnya 30.011.492,00 39.500.000,00

Jumlah 30.011.492,00 39.500.000,00

C.6 EKUITAS

C.6.1 EKUITAS

Saldo Ekuitas per 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 adalah masing-

masing sebesar Rp455.383.543.443,00 dan Rp449.265.711.204,00. Ekuitas

adalah merupakan kekayaan bersih entitas yang merupakan selisih antara aset

Page 33: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur 567364jatim.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2020/06/...D.9 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.10 Surplus/Defisit dari

Laporan Keuangan BPTP JATIM 2017

dan kewajiban. Rincian lebih lanjut tentang ekuitas disajikan dalam Laporan

Perubahan Ekuitas.

Page 34: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur 567364jatim.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2020/06/...D.9 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.10 Surplus/Defisit dari

Laporan Keuangan BPTP JATIM 2017

D PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL

D.1 PENDAPATAN NEGARA BUKAN PAJAK LAINNYA

Jumlah Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2017 dan 31

Desember 2016 adalah masing-masing sebesar Rp896.031.398,00 dan

Rp2.530.981.962,00. Pendapatan tersebut terdiri dari:

Perbandingan PNBP Lainnya

per 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016

Uraian 31 Desember 2017 31 Desember 2016 % Naik / Turun

Pendapatan Penjualan Hasil Pertanian,

Kehutanan, dan Perkebunan

698.269.200,00 1.948.207.300,00 64,15

Pendapatan Penjualan Hasil Peternakan dan

Perikanan

12.615.000,00 0,00 0,00

Pendapatan Sewa Tanah, Gedung, dan

Bangunan

1.266.000,00 1.266.000,00 0,00

Pendapatan Jasa Tenaga, Pekerjaan,

Informasi, Pelatihan dan Teknologi Sesuai

Dengan Tugas dan Fungsi Masing-Masing

Kementerian Negara/Lembaga

129.740.000,00 475.598.450,00 72,72

Pendapatan Jasa Lainnya 0,00 10.525.000,00 100,00

Pendapatan Denda Keterlambatan

Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah

54.141.198,00 95.385.212,00 43,23

Jumlah 896.031.398,00 2.530.981.962,00 64,59

D.2 BEBAN PEGAWAI

Jumlah Beban Pegawai untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2017 dan

31 Desember 2016 adalah masing-masing sebesar Rp12.631.375.458,00 dan

Rp13.548.923.052,00. Beban Pegawai adalah beban atas kompensasi, baik dalam

bentuk uang maupun barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan

pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai

imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan

dengan pembentukan modal.

Perbandingan Beban Pegawai

per 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016

Uraian 31 Desember 2017 31 Desember 2016 % Naik

/ Turun

Beban Gaji Pokok PNS 8.195.578.500,00 8.771.938.880,00 -6,57

Beban Pembulatan Gaji PNS 103.938,00 113.717,00 -8,59

Beban Tunj. Suami/istri PNS 545.303.610,00 594.935.832,00 -8,34

Page 35: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur 567364jatim.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2020/06/...D.9 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.10 Surplus/Defisit dari

Laporan Keuangan BPTP JATIM 2017

Uraian 31 Desember 2017 31 Desember 2016 % Naik

/ Turun

Beban Tunj. Anak PNS 134.750.556,00 148.056.511,00 -8,98

Beban Tunj. Struktural PNS 7.740.000,00 7.020.000,00 10,25

Beban Tunj. Fungsional PNS 1.773.335.000,00 1.994.835.000,00 -11,10

Beban Tunj. PPh PNS 225.758.774,00 341.812.312,00 -33,95

Beban Tunj. Beras PNS 378.322.080,00 408.448.800,00 -7,37

Beban Uang Makan PNS 971.911.000,00 860.492.000,00 12,94

Beban Tunjangan Umum PNS 217.215.000,00 222.470.000,00 -2,36

Beban Uang Lembur 181.357.000,00 198.800.000,00 -8,77

Jumlah 12.631.375.458,00 13.548.923.052,00 -72,86

D.3 BEBAN PERSEDIAAN

Jumlah Beban Persediaan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2017

dan 31 Desember 2016 adalah masing-masing sebesar Rp142.019.483.354,00 dan

Rp138.271.540.735,00. Beban Persediaan merupakan beban untuk mencatat

konsumsi atas barang-barang yang habis pakai, termasuk barang-barang hasil

produksi baik yang dipasarkan maupun tidak dipasarkan. Rincian Beban Persediaan

untuk 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:

Perbandingan Beban Persediaan

per 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016

Uraian 31 Desember 2017 31 Desember 2016 % Naik /

Turun

Beban Persediaan konsumsi 60.627.548.350,00 18.050.265.055,00 235,88

Beban Persediaan bahan baku 80.389.772.333,00 119.084.126.480,00 -32,40

Beban persediaan lainnya 1.002.162.671,00 1.137.149.200,00 6,19

Jumlah 142.019.483.354,00 138.271.540.735,00 209,67

D.4 BEBAN BARANG DAN JASA

Jumlah Beban Barang dan Jasa untuk periode yang berakhir pada 31 Desember

2017 dan 31 Desember 2016 adalah masing-masing sebesar Rp5.801.678.260,00

dan Rp6.275.025.773,00. Beban Barang dan Jasa adalah konsumsi atas jasa-jasa

dalam rangka penyelenggaraan kegiatan entitas. Rincian Beban Barang dan Jasa

untuk 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:

Perbandingan Beban Barang dan Jasa

per 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016

Page 36: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur 567364jatim.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2020/06/...D.9 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.10 Surplus/Defisit dari

Laporan Keuangan BPTP JATIM 2017

Uraian 31 Desember 2017 31 Desember 2016 % Naik /

Turun

Beban Keperluan Perkantoran 656.500.000,00 587.890.000,00 11,67

Beban Honor Operasional Satuan Kerja 164.550.000,00 166.200.000,00 -0,99

Beban Barang Operasional Lainnya 94.125.000,00 28.400.000,00 231,42

Beban Bahan 1.616.341.400,00 691.793.600,00 133,64

Beban Honor Output Kegiatan 50.550.000,00 33.200.000,00 52,25

Beban Barang Non Operasional Lainnya 2.452.103.500,00 3.108.490.000,00 -21,11

Beban Langganan Listrik 294.603.040,00 299.272.357,00 -1,56

Beban Langganan Telepon 23.492.862,00 22.359.169,00 5,07

Beban Langganan Air 3.983.000,00 8.760.300,00 -54,53

Beban Jasa Konsultan 0,00 18.000.000,00 -100,00

Beban Sewa 303.450.133,00 1.189.210.000,00 -71,12

Beban Jasa Profesi 107.250.000,00 118.200.000,00 -9,26

Beban Jasa Lainnya 34.729.025,00 3.250.347,00 968,47

Jumlah 5.801.678.260,00 6.275.025.773,00 1.143,95

D.5 BEBAN PEMELIHARAAN

Jumlah Beban Pemeliharaan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2017

dan 31 Desember 2016 adalah masing-masing sebesar Rp1.046.122.597,00 dan

Rp1.293.360.032,00. Beban pemeliharaan merupakan beban yang dimaksudkan

untuk mempertahankan aset tetap atau aset lainnya yang sudah ada ke dalam

kondisi normal. Rincian Beban Pemeliharaan untuk 31 Desember 2017 dan 31

Desember 2016 adalah sebagai berikut:

Perbandingan Beban Pemeliharaan

per 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016

Uraian 31 Desember 2017 31 Desember 2016 % Naik /

Turun

Beban Pemeliharaan Gedung dan

Bangunan

182.351.650,00 167.240.000,00 9,03

Beban Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 253.128.427,00 310.466.907,00 -18,46

Beban Persediaan bahan untuk

pemeliharaan

178.988.675,00 107.193.250,00 66,97

Beban Persediaan suku cadang 431.653.845,00 708.459.875,00 -39,07

Jumlah 1.046.122.597,00 1.293.360.032,00 18,47

.

Page 37: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur 567364jatim.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2020/06/...D.9 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.10 Surplus/Defisit dari

Laporan Keuangan BPTP JATIM 2017

D.6 BEBAN PERJALANAN DINAS

Jumlah Beban Perjalanan Dinas untuk periode yang berakhir pada 31 Desember

2017 dan 31 Desember 2016 adalah masing-masing sebesar Rp3.747.412.235,00

dan Rp6.908.956.424,00. Beban tersebut adalah merupakan beban yang terjadi

untuk perjalanan dinas dalam rangka pelaksanaan tugas, fungsi, dan jabatan.

Rincian Beban Perjalanan Dinas untuk 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016

adalah sebagai berikut:

Perbandingan Beban Perjalanan Dinas

per 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016

Uraian 31 Desember 2017 31 Desember 2016 % Naik /

Turun

Beban Perjalanan Biasa 3.455.477.435,00 6.264.869.124,00 -44,84

Beban Perjalanan Dinas Dalam Kota 96.620.000,00 244.480.000,00 -60,47

Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting

Dalam Kota

67.450.000,00 68.100.000,00 -0,95

Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting

Luar Kota

127.864.800,00 331.507.300,00 -61,42

Jumlah 3.747.412.235,00 6.908.956.424,00 -167,70

D.7 BEBAN BARANG UNTUK DISERAHKAN KEPADA MASYARAKAT

Jumlah Beban Barang Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat untuk periode yang

berakhir pada 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 adalah masing-masing

sebesar Rp5.561.440.000,00 dan Rp5.960.082.085,00. Beban Barang untuk

Diserahkan kepada Masyarakat merupakan beban pemerintah dalam bentuk barang

yang diserahkan kepada masyarakat dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.

Rincian Beban Barang Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat untuk 31 Desember

2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:

Perbandingan Beban Barang Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat

per 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016

Uraian 31 Desember 2017 31 Desember 2016 % Naik

/ Turun

Beban Tanah Untuk Diserahkan kepada

Masyarakat/Pemda

2.355.565.000,00 3.253.173.000,00 -27,59

Beban Peralatan dan Mesin Untuk

Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda

1.698.790,00 1.086.609.085,00 56,33

Beban Jalan, Irigasi dan Jaringan Untuk

Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda

843.435.000,00 842.300.000,00 0,13

Beban Barang Fisik Lainnya Untuk

Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda

663.650.000,00 778.000.000,00 -14,69

Jumlah 5.561.440.000,00 5.960.082.085,00 14,18

Page 38: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur 567364jatim.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2020/06/...D.9 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.10 Surplus/Defisit dari

Laporan Keuangan BPTP JATIM 2017

D.8 BEBAN PENYUSUTAN DAN AMORTISASI

Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk periode yang berakhir pada 31

Desember 2017 dan 31 Desember 2016 adalah masing-masing sebesar

Rp2.497.940.606,00 dan Rp7.985.080.118,00. Beban penyusutan adalah

merupakan beban untuk mencatat alokasi sistematis atas nilai suatu aset tetap

yang dapat disusutkan (depreciable assets) selama masa manfaat aset yang

bersangkutan. Sedangkan Beban Amortisasi digunakan untuk mencatat alokasi

penurunan manfaat ekonomi untuk Aset Tak berwujud. Rincian Beban Penyusutan

dan Amortisasi untuk 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebagai

berikut:

Perbandingan Beban Penyusutan dan Amortisasi

per 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016

Uraian 31 Desember 2017 31 Desember 2016 % Naik /

Turun

Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin 1.933.879.737,00 2.193.398.803,00 -11,25

Beban Penyusutan Gedung dan

Bangunan

479.448.084,00 5.718.862.075,00 -91,40

Beban Penyusutan Jalan dan Jembatan 58.726.806,00 51.564.306,00 13,89

Beban Penyusutan Irigasi 23.254.729,00 19.500.559,00 19,25

Beban Penyusutan Jaringan 990.000,00 990.000,00 0,00

Beban Amortisasi Paten 112.500,00 0,00 0,00

Beban Amortisasi Software 1.528.750,00 764.375,00 100,00

Jumlah 2.497.940.606,00 7.985.080.118,00 30,48

D.9 BEBAN PENYISIHAN PIUTANG TAK TERTAGIH

Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih merupakan beban untuk mencatat estimasi

ketidaktertagihan piutang dalam suatu periode. Jumlah Beban Penyisihan Piutang

Tak Tertagih untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2017 dan 31

Desember 2016 adalah masing-masing sebesar Rp379.423.178,00 dan

Rp2.225.510,00. Rincian Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih untuk 31

Desember 2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:

Perbandingan Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih

per 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016

Uraian 31 Desember 2017 31 Desember

2016

% Naik /

Turun

Beban Penyisihan Piutang PNBP 234.598.165,00 0,00 0,00

Beban Penyisihan Piutang Tidak Tertagih –

Bagian Lancar Tagihan Tuntutan

Perbendaharaan / Tuntutan Ganti Rugi

144.825.013,00 2.225.510,00 6.407

Page 39: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur 567364jatim.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2020/06/...D.9 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.10 Surplus/Defisit dari

Laporan Keuangan BPTP JATIM 2017

Jumlah 379.423.178,00 2.225.510,00 6.407

D.10 SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL

Pos Surplus/Defisit Dari Kegiatan Non Operasional terdiri dari pendapatan dan

beban yang sifatnya tidak rutin dan bukan merupakan tugas pokok dan fungsi

entitas. Surplus/Defisit Dari Kegiatan Non Operasional Tahun 2017 dan 2016 adalah

sebagai berikut:

Perbandingan Pos Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional

per 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016

Uraian 31 Desember 2017 31 Desember 2016 % Naik / Turun

Pelepasan Aset Non Lancar -171.966.413,00 0,00 0,00

Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang 0,00 0,00 0,00

Kegiatan Non Operasional Lainnya 138.177.765.259.00 133.305.916.175,00 4,01

Jumlah 138.005.798.846,00 133.305.916.175,00 -967,94

Page 40: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur 567364jatim.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2020/06/...D.9 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.10 Surplus/Defisit dari

Laporan Keuangan BPTP JATIM 2017

E PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

E.1 EKUITAS AWAL

Nilai ekuitas pada tanggal 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 adalah

masing-masing sebesar Rp449.265.711.204,00 dan Rp447.882.994.654,00.

E.2 SURPLUS/DEFISIT-LO

Jumlah Defisit LO untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2017 dan 31

Desember 2016 adalah sebesar Rp-34.313.849.114,00 dan Rp-44.408.295.592,00.

Defisit LO merupakan selisih kurang antara surplus/defisit kegiatan operasional,

surplus/defisit kegiatan non operasional, dan pos luar biasa.

E.3 DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI/KESALAHAN

MENDASAR

Tidak terdapat transaksi Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan

Akuntansi/Kesalahan Mendasar untuk periode yang berakhir pada 31 Desember

2017 dan 31 Desember 2016.

E.4.1 KOREKSI NILAI ASET TETAP NON REVALUASI

Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi untuk periode yang berakhir pada 31 Desember

2017 dan 31 Desember 2016 adalah masing-masing sebesar Rp-8,00 dan

Rp3.154.724.369,00. Koreksi ini berasal dari transaksi koreksi nilai aset tetap dan

aset lainnya yang bukan karena revaluasi nilai

E.4.2 PENYESUAIAN NILAI ASET

Penyesuaian Nilai Aset untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2017 dan

31 Desember 2016 adalah masing-masing sebesar Rp0,00 dan Rp0,00.

Penyesuaian Nilai Aset merupakan hasil penyesuaian nilai persediaan akibat

penerapan kebijakan harga perolehan terakhir

E.5 TRANSAKSI ANTAR ENTITAS

Nilai Transaksi Antar Entitas untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2017

dan 31 Desember 2016 adalah masing-masing sebesar Rp40.431.681.361,00 dan

Rp42.636.287.781,00. Rincian Transaksi Antar Entitas terdiri dari:

Rincian Transaksi Antar Entitas per 31 Desember 2017.

Transaksi Antar Entitas Nilai

Ditagihkan ke Entitas Lain 40.593.240.854,00

Diterima dari Entitas Lain -1.669.035.810,00

Transfer Masuk 1.507.476.317,00

Jumlah 40.431.681.361,00

Page 41: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur 567364jatim.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2020/06/...D.9 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.10 Surplus/Defisit dari

Laporan Keuangan BPTP JATIM 2017

E.6 EKUITAS AKHIR

Saldo Ekuitas Akhir untuk periode 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016

adalah masing-masing sebesar Rp455.383.543.443,00 dan Rp449.265.711.204,00.

Page 42: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur 567364jatim.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2020/06/...D.9 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.10 Surplus/Defisit dari

Laporan Keuangan BPTP JATIM 2017

F PENGUNGKAPAN-PENGUNGKAPAN LAINNYA

F.1 KEJADIAN-KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL NERACA

F.2 PENGUNGKAPAN LAIN-LAIN

Pengungkapan lainya Barang Milik Negara (BMN) yang dipergunakan dan

dimanfaatkan oleh PT RPN / P3GI Pasuruan pada BPTP Jawa Timur

Barang Milik Negara ( BMN) pada satker BPTP Jatim per 31 Desember 2017 senilai

Rp.494.436.455.700,- Sebagian BMN tersebut saat ini dimanfaatkan dan dipergunakan oleh

PT RPN (Pusat Penelitian dan Perkebunan Gula Indonesia Pasuruan).

No Nama Aset Nilai aset Keterangan

1 Tanah 278.333.133.000 37 sertifikat luas 1.564.105 M2

2 Gedung dan bangunan 13.369.817.000 51 unit bamgunan

3 Peralatan dan Mesin 12.596.446.350 455 buah/unit barang

Jumlah 304.299.396.350

A. Tanah

Aset tanah pada satker BPTP Jatim per 31 Desember 2017 terdapat 44 bidang sertifikat

senilai Rp. 417.759.133.000 sedangkan 37 persil/sertifikat tanah luas 1.564.105 M2 yang

dimanfaatkan oleh P3GI senilai Rp. 278.333.133.000,- berlokasi di 6 kabupaten/kota.

No Tanah Luas NUP Lokasi Nilai

A. Pasuruan Jawa Timur

1 Tanah Kebun Percobaan

10.350 6 Kota Pasuruan, Jatim 10.686.365.000

2 Tanah Kebun Percobaan

24.210 7 Kota Pasuruan, Jatim 24.996.810.000

3 Tanah Kebun Percobaan

1.865 8 Kota Pasuruan, Jatim 1.925.615.000

4 Tanah Kebun Percobaan

5.165 9 Kota Pasuruan, Jatim 5.332.860.000

5 Tanah Kebun Percobaan

139.940 11 Kota Pasuruan, Jatim 26.459.227.000

6 Tanah Kebun Percobaan

30.600 12 Kota Pasuruan, Jatim 5.711.382.000

7 Tanah Kebun Percobaan

30.370 13 Kota Pasuruan, Jatim 5.329.573.000

8 Tanah Kebun Percobaan

193.490 14 Kota Pasuruan, Jatim 36.584.221.000

9 Tanah Kebun Percobaan

85.100 15 Kota Pasuruan, Jatim 14.934.037.000

10 Tanah Kebun Percobaan

212.440 16 Kota Pasuruan, Jatim 37.280.691.000

11 Tanah Kebun Percobaan

145.014 17 Kota Pasuruan, Jatim 37.763.458.000

12 Tanah Kebun 7.840 23 Kota Pasuruan, Jatim 7.937.614.000

Page 43: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur 567364jatim.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2020/06/...D.9 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.10 Surplus/Defisit dari

Laporan Keuangan BPTP JATIM 2017

Percobaan

13 Tanah Kebun Percobaan

3.350 24 Kota Pasuruan, Jatim 3.352.233.000

14 Tanah Kebun Percobaan

6.290 25 Kota Pasuruan, Jatim 6.368.316.000

15 Tanah Kebun Percobaan

6.420 26 Kota Pasuruan, Jatim 6.499.934.000

16 Tanah Kebun Percobaan

2.418 27 Kota Pasuruan, Jatim 2.448.106.000

17 Tanah Kebun Percobaan

10.060 28 Kota Pasuruan, Jatim 10.185.255.000

18 Tanah Kebun Percobaan

3.745 29 Kota Pasuruan, Jatim 3.791.629.000

19 Tanah Kebun Percobaan

8.112 30 Kota Pasuruan, Jatim 8.213.001.000

20 Tanah Kebun Percobaan

4.065 31 Kota Pasuruan, Jatim 4.015.530.000

21 Tanah Kebun Percobaan

2.440 32 Kota Pasuruan, Jatim 2.441.627.000

22 Tanah Kebun Percobaan

935 33 Kota Pasuruan, Jatim 935.623.000

23 Tanah Kebun Percobaan

437 34 Kota Pasuruan, Jatim 334.523.000

24 Tanah Kebun Percobaan

427 35 Kota Pasuruan, Jatim 326.868.000

25 Tanah Kebun Percobaan

421 36 Kota Pasuruan, Jatim 322.275.000

26 Tanah Kebun Percobaan

499 37 Kota Pasuruan, Jatim 381.984.000

27 Tanah Kebun Percobaan

450 38 Kota Pasuruan, Jatim 344.475.000

28 Tanah Kebun Percobaan

342 39 Kota Pasuruan, Jatim 261.047.000

B. Kab Lampung Tengah, Lampung

29 Tanah Kebun Percobaan

360.200 10 Kab Lampung Tengah, Lampung

4.325.783.000

C. Kabupaten Cirebon, Jawa Barat

30 Tanah Kebun Percobaan

45.880 18 Kab. Cirebon, Jabar

1.389.935.000

31 Tanah Kebun Percobaan

93.500 19 Kab. Cirebon, Jabar

2.307.446.000

32 Tanah Kebun Percobaan

13.230 20 Kab. Cirebon, Jabar

310.801.000

D. Kab. Karanganyar, Jawa Tengah

33 Tanah Kebun Percobaan

8.220 21

Kab. Karanganyar, Jateng

135.260.000

34 Tanah Kebun Percobaan

2.740 22

Kab. Karanganyar, Jateng

42.723.000

E. Kab. Bekasi, Jawa Barat

35 Tanah Kebun Percobaan

180 40 Kab. Bekasi, Jabar

224.613.000

36 Tanah Kebun Percobaan

180 41 Kab. Bekasi, Jabar

224.613.000

Page 44: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur 567364jatim.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2020/06/...D.9 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.10 Surplus/Defisit dari

Laporan Keuangan BPTP JATIM 2017

F. Kab. Pekalongan, Jateng

37 Tanah Kebun Percobaan

103.180 42 Kab. Pekalongan, Jateng

4.207.680.000

BPTP Jatim telah menatausahakan aset tanah pada tahun 2012 dengan nilai per m2 /

Rp.1,00 dan dilakukan Inventarisasi dan Penilaian (IP) pada tahun 2013 oleh KPKNL.

Mutasi tambah kurang tanah tahun 2017 Rp.0,00.

B. Gedung dan Bangunan

Aset gedung dan bangunan BPTP Jawa Timur Per 31 Desember 2017 Rp. 35.758.623.970

dan sebagian gedung dan bangunan dipakai oleh P3GI Pasuruan sejumlah 51unit / Rp.

13.369.817.000. Nilai tersebut adalah hasil Inventarisasi dan Penilaian (IP) tahun 2013 yang

mencatat nilai gedung 1 unit Rp. 10.000.000,00. Bangunan tersebut terdiri dari bangunan

gedung kantor, bangunan laboratorium, gedung perpustakaan, bangunan kantor lainya,

bangunan rumah negara, dan bangunan tersebut adalah bangunan Ex Nasionalisasi. Pada

tahun 2017 tidak terdapat mutasi tambah kurang.

C. Peralatan dan Mesin

Peralatan dan Mesin pada BPTP Jawa Timur per 31 desember 2017 sebesar Rp.

38.190.492.867 dan yang dimanfaatkan oleh P3GI Pasuruan sebanyak 455 unit / Rp.

12.596.446.350. BPTP Jawa Timur telah menatausahakan peralatan dan mesin yang

dimanfaatkan oleh P3GI Pasuruan sejak tahun 2008, 2011 (perolehan aset sebelum tahun

2004) dan telah dilakukan inventarisasi pada tahun 2011, sedangkan barang rusak telah

dilakukan penghapusan pada tahun 2012. Pada tahun berjalan per 31 desember 2017 tidak

ada mutasi tambah kurang. Peralatan dan mesin tersebut terdiri dari 5 unit kendaraan roda

empat, 2 unit sepeda motor, 4 unit traktor roda empat, peralatan kantor, sarana prasarana,

alat pengolah data, peralatan laboratorium dan alat rekayasa. Atas permasalahan

pemanfaatan dan penggunaan BMN BPTP Jatim oleh PT RPN tersebut telah

dikordinasikan dengan Badan Ltbang Pertanian guna mendapatkan penyelesaian.

Permasalahan tersebut telah ditangani oleh Menteri Kordinator Bidang Perekonomian

bahwa status kelembagaan PT RPN akan diubah menjadi Anak Perusahaan PT

Perkebunan Nusantara III yang merupakan holding BUMN Perkebunan dan BMN

Kementerian Pertanian yang selama ini dikelola dan dimanfaatkan oleh PT RPN akan

dijadikan Penyertaan Modal Pemerintah Pusat (PMPP). Badan litbang pertanian telah

memerintahkan kepada satker yang mencatat BMN yang dipergunakan PT. RPN untuk

melakukan koordinasi dengan PT RPN guna melakukan inventarisasi BMN yang sedang

diusulkan sebagai PMPP.