baku mutu

30
KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 45 TAHUN 2002 NOMOR 45 TAHUN 2002 TENTANG BAKU MUTU LIMBAH CAIR INDUSTRI TENTANG BAKU MUTU LIMBAH CAIR INDUSTRI DAN KEGIATAN USAHA LAINNYA DAN KEGIATAN USAHA LAINNYA BADAN PENGENDALIAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA BADAN PENGENDALIAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA

Upload: thiarramadhan

Post on 02-Jul-2015

2.717 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Baku mutu

KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMURKEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMURNOMOR 45 TAHUN 2002NOMOR 45 TAHUN 2002

TENTANG BAKU MUTU LIMBAH CAIR INDUSTRI TENTANG BAKU MUTU LIMBAH CAIR INDUSTRI DAN KEGIATAN USAHA LAINNYA DAN KEGIATAN USAHA LAINNYA

BADAN PENGENDALIAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYABADAN PENGENDALIAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA

Page 2: Baku mutu

LLATAR ATAR BBELAKANGELAKANG  • Perlindungan Sumber daya air harus dijaga secara kuantitas Perlindungan Sumber daya air harus dijaga secara kuantitas 

dan kualitas dari konstruksi buangan limbah industri dan dan kualitas dari konstruksi buangan limbah industri dan kegiatan usaha lainnya agar tetap memenuhi kemanfaatan kegiatan usaha lainnya agar tetap memenuhi kemanfaatan bagi kehidupan manusia dan mahkluk hidup lainnya. bagi kehidupan manusia dan mahkluk hidup lainnya. 

• Standarisasi kualitas buangan industri dan kegiatan usha Standarisasi kualitas buangan industri dan kegiatan usha lainnya dalam rangka upaya preventive pengendalian lainnya dalam rangka upaya preventive pengendalian pencemaran air dan perlindungan daya dukung lingkungan.pencemaran air dan perlindungan daya dukung lingkungan.

• Pertumbuhan jenis industri yang harus berkembang belum Pertumbuhan jenis industri yang harus berkembang belum disesuaikan penetapan baku mutunya sesuai dengan disesuaikan penetapan baku mutunya sesuai dengan kapasitas jenis produksi yang dihasilkan dengan kapasitas jenis produksi yang dihasilkan dengan pertimbangan best practical technology.  pertimbangan best practical technology.  

  

Page 3: Baku mutu

JJENIS ENIS IINDUSTRI NDUSTRI &&

  2.2. Pulp dan Kertas Pulp dan Kertas 3.3. Kertas Kertas 4.4. Ethanol Ethanol 5.5. Mono Sodium Glutamat (Msg) dan LysineMono Sodium Glutamat (Msg) dan Lysine6.6. Gula Gula 7.7. Electroplating Electroplating 8.8. Penyamakan Kulit Penyamakan Kulit 9.9. Caustic Soda Caustic Soda 10.10. Karet Karet 11.11. Tekstil Tekstil   

KKEGIATAN EGIATAN UUSAHA SAHA LLAINNYAAINNYA

yang ditetapkan berdasarkan volume limbah cair maksimum dan yang ditetapkan berdasarkan volume limbah cair maksimum dan konsentrasi maksimum. konsentrasi maksimum. 

Page 4: Baku mutu

  2.2.   Pupuk Urea, Pupuk Nitrogen, Pupuk Za dan Amoniak Pupuk Urea, Pupuk Nitrogen, Pupuk Za dan Amoniak 3.3.   Pupuk Fosfat, Pupuk Majemuk NPK dan Asam FosfatPupuk Fosfat, Pupuk Majemuk NPK dan Asam Fosfat4.4.   Accumulator (Baterai Basah)Accumulator (Baterai Basah)5.5.   Baterai Kering Baterai Kering 6.6.   Cat Cat 7.7.   Pestisida Pestisida 8.8.   Kayu LapisKayu Lapis9.9.   Asam CitratAsam Citrat10.10.   Peternakan Sapi Perah dan Babi Peternakan Sapi Perah dan Babi 11.11.   Rumah Potong Hewan Rumah Potong Hewan 12.12.   Minyak Kelapa Sawit Minyak Kelapa Sawit 13.13.   Minyak Nabati, Sabun/DetergentMinyak Nabati, Sabun/Detergent14.14.   Pengalengan/Pengolahan Ikan Pengalengan/Pengolahan Ikan 15.15.   Cold Storage Cold Storage 16.16.   BirBir

Page 5: Baku mutu

  2.2.   Susu Susu 3.3.   Minuman ringan Minuman ringan 4.4.   Pengupasan Biji Kopi/Coklat Pengupasan Biji Kopi/Coklat 5.5.   Kembang Gula Kembang Gula 6.6.   Mie dan Krupuk Mie dan Krupuk 7.7.   Tahu dan Kecap/Tempe Tahu dan Kecap/Tempe 8.8.   Pengolahan Buah dan Sayuran Pengolahan Buah dan Sayuran 9.9.   Tapioka Tapioka 10.10.   Farmasi Farmasi 11.11.   Pengilangan Minyak Bumi Pengilangan Minyak Bumi 12.12.   Inosine Mono Phospat (IMP)Inosine Mono Phospat (IMP)13.13.   Pengolahan Daging Pengolahan Daging 14.14.   Karton BoxKarton Box15.15.   Sorbitol Sorbitol 16.16.   Penyulingan Pelumas Bekas Penyulingan Pelumas Bekas 

Page 6: Baku mutu

  2.2. Keramik Keramik 3.3. Bleaching Earth (Tanah Pemucat)Bleaching Earth (Tanah Pemucat)4.4. Peleburan Tembaga Peleburan Tembaga 5.5. Waterglass (Sodium Silikat)Waterglass (Sodium Silikat)6.6. Galvanis, Perabotan Enamel dan Logam dengan Pembersihan Galvanis, Perabotan Enamel dan Logam dengan Pembersihan 

Karat (Pickling).Karat (Pickling).7.7. Tepung Ikan Tepung Ikan 8.8. Agar-agar Agar-agar 9.9. Pencucian Kendaraan BermotorPencucian Kendaraan Bermotor10.10. Korek Api Korek Api 11.11. Industri SaosIndustri Saos12.12. Tepung Silica Tepung Silica 

Page 7: Baku mutu

PPENATAAN ENATAAN SSTANDART TANDART LLIMBAH IMBAH CCAIRAIR

Didasarkan Pada :Didasarkan Pada :

IINDUSTRI NDUSTRI & & KKEGIATAN EGIATAN UUSAHA SAHA LLAINNYAAINNYA  

• Kadar/konsentrasi maksimum dan volume limbah cair maksimum Kadar/konsentrasi maksimum dan volume limbah cair maksimum • Volume Limbah cair ditetapkan pada produksi bulanan riil industri atau Volume Limbah cair ditetapkan pada produksi bulanan riil industri atau 

kegiatan usaha yang bersangkutan :kegiatan usaha yang bersangkutan :

8.8. Kegiatan Usaha lain/industri yang tidak masuk pada lampiran I, baku Kegiatan Usaha lain/industri yang tidak masuk pada lampiran I, baku mutunya mengacu pada lampiran II berdasarkan golongan dan kelas air.mutunya mengacu pada lampiran II berdasarkan golongan dan kelas air.

9.9. Pengambilan contoh limbah cair oleh petugas instalasi yang Pengambilan contoh limbah cair oleh petugas instalasi yang bertanggung jawab dan telah memiliki sertfikat contoh uji tingkat bertanggung jawab dan telah memiliki sertfikat contoh uji tingkat Propinsi/Kabupeten/Kota dan pemeriksaan kualitas dilakukan Propinsi/Kabupeten/Kota dan pemeriksaan kualitas dilakukan laboratorium yang ditunjuk oleh Gubernur sekurang-kurangnya sekali laboratorium yang ditunjuk oleh Gubernur sekurang-kurangnya sekali dalam sebulan atas biaya penanggung jawab kegiatan.dalam sebulan atas biaya penanggung jawab kegiatan.

  

                                  DMDMVM =VM =                                    Pb Pb 

Page 8: Baku mutu

    3.3. Hasil pemeriksaan kwalitas limbah cair dikirimkan kepada gubernur Hasil pemeriksaan kwalitas limbah cair dikirimkan kepada gubernur 

dan pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab di bidang dan pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab di bidang pengendalian pencemaran pengendalian pencemaran 

6.   Setiap penanggung jawab kegiatan wajib memasang peralatan meter 6.   Setiap penanggung jawab kegiatan wajib memasang peralatan meter air pembuangan limbah cair yang dapat mencatat jumlah aliran air pembuangan limbah cair yang dapat mencatat jumlah aliran limbah cair.limbah cair.

    

Page 9: Baku mutu

BBAKU AKU MMUTU UTU LLIMBAH IMBAH CCAIRAIR

Parameter Kadar Maksimum (mg/l)

BOD5 150COD 400TSS 300

Sulfida (sebagai H2S) 0,5

pH 6 - 9

Volume Limbah Cair Maksimum persatuan produk

70 m3 / ton product

UNTUK INDUSTRI ETHANOL BAKU MUTU LIMBAH CAIR

Page 10: Baku mutu

Limbah Cair Kondensor Limbah Cair Kondensor

BOD5 80 80 80 80 80

COD 150 200 140 175 130

TSS 60 60 60 60 60

NH3 5 5 5 5 5

(amonia total)

Kondensor digabung dengan buangan limbah cair

Kondensor dipisah dengan buangan limbah cair

BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI MONO SODIUM GLUTAMAT (MSG) DAN LYSINE

pH 6 - 9 6 - 9 6 - 9 6 - 9 6 - 9

limbah Cair : 75 m3 /ton Lysine

kondensor : 105 m3 /ton MSG kondensor : 105 m3 /ton Lysine

Volume Limbah Cair Maksimum per satuan produk

limbah Cair : 15 m3 /ton MSG

Volume Limbah Cair Maksimum

persatuan produk

MSG : 120 m3 / ton MSG

Lysine : 180 m3 / ton Lysine

Kadar Max (mg/l)

Parameter Kadar Maksimum (mg/l) Kadar Maksimum (mg/l)

Page 11: Baku mutu

Sampai Wet Bahan Baku Wet Blue Blue

BOD5 100 100 75COD 250 250 200TSS 100 100 75

Cr. Total 0,5 0,5 0,3Minyak dan Lemak 5 5 3

NH3-N (amonia total) 10 10 5

Sulfida 0,8 0,8 0,5

pH 6 - 9

BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI PENYAMAKAN KULIT

Parameter Proses Lengkap

Kadar Maksimum (mg/l)

Volume Limbah Cair Maksimum per satuan Bahan Baku 50 m3/ton Bahan Baku Kulit Kering Proses Lengkap

30 m3/ton Bahan Baku Kulit Kering sampai Proses Wet Blue 20 m3/ton Bahan Baku Kulit Wet Blue sampai Produk Jadi

Page 12: Baku mutu

Parameter Kadar Maksimum (mg/l)

TSS 25Cl2 tersisa 0,5

Cu 1Pb 0,8Zn 1

Cr. Total 0,5Ni 1,2

pH 6 - 9

Volume Limbah Cair Maksimum persatuan produk

3 m3 / ton product

UNTUK INDUSTRI CAUSTIC SODABAKU MUTU LIMBAH CAIR

Page 13: Baku mutu

Parameter Kadar Maksimum (mg/l)

BOD5 50

COD 100TSS 50

Minyak dan Lemak 20

pH 6 - 9

Volume Limbah Cair Maksimum persatuan produk

15 m3 / ton product

UNTUK INDUSTRI KEMBANG GULA BAKU MUTU LIMBAH CAIR

Page 14: Baku mutu

MIEKRUPUK

BOD5 50 50COD 120 120TSS 50 50

Minyak dan Lemak 20 20

pH

BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI MIE DAN KRUPUK

Parameter MIE

Kadar Maksimum (mg/l)

Volume Limbah Cair Maksimum persatuan produk

6 - 9

: 2 m3 / ton produk : 4 m3 / ton produk

KRUPUK

Page 15: Baku mutu

Parameter Kadar Maksimum (mg/l)

TSS 100TDS 1500

pH 6 - 9

Volume Limbah Cair Maksimum persatuan produk

0,5 m3 / ton product

UNTUK INDUSTRI WATER GLASS (SODIUM SILIKAT)BAKU MUTU LIMBAH CAIR

Page 16: Baku mutu

Parameter Kadar Maksimum (mg/l)

BOD5 75

COD 200TSS 100

Minyak dan Lemak 20

pH 6 - 9

Volume Limbah Cair Maksimum persatuan produk

40 m3 / ton product

UNTUK INDUSTRI PENGUPASAN BIJI KOPI / COKLATBAKU MUTU LIMBAH CAIR

Page 17: Baku mutu

: 3,5 m3/m3 produk

: 2,8 m3/m3 produk

: 1,7 m3/m3 produk

: 1,2 m3/m3 produk

Parameter

TSSCl2 tersisa

CuPbZn

Cr. Total Ni

pH

Volume Limbah Cair Maksimum persatuan produk

UNTUK INDUSTRI MINUMAN RINGAN BAKU MUTU LIMBAH CAIR

Kadar Maksimum (mg/l)

250,51

6 - 9

Dengan Pencucian Botol dan Pembuatan sirup

Dengan Pencucian Botol tanpa Pembuatan sirup

Tanpa Pencucian Botol tetapi Pembuatan sirup

Tanpa Pencucian Botol Tanpa Pembuatan sirup

0,81

0,51,2

Page 18: Baku mutu

Parameter Kadar Maksimum (mg/l)

TDS 2000 *) (diatas badan air penerima)

TSS 200Fe 10Cu 2Zn 10Cd 0,3Hg 0,01Pb 0,5As 0,8Ni 0,5F 15

pH 6 - 9

BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI PELEBURAN TEMBAGA

Volume Limbah Cair Maksimum persatuan produk 3 m3 / ton produk Katoda Tembaga

Keterangan : *)  Pembuangan Langsung ke laut 

Page 19: Baku mutu

Catatan : Catatan :   2.2. Apabila prosentase tembaga anoda terhadap tembaga katoda Apabila prosentase tembaga anoda terhadap tembaga katoda 

<30 % maka katoda tembaga sama dengan        tembaga <30 % maka katoda tembaga sama dengan        tembaga anoda.anoda.

                Dan  apabila sebaliknya (>30%), maka katoda tembaga Dan  apabila sebaliknya (>30%), maka katoda tembaga sama dengan 0,997 kali tembaga anoda sama dengan 0,997 kali tembaga anoda 

4.4. Data produksi adalah data produksi nyata dalam waktu satu Data produksi adalah data produksi nyata dalam waktu satu bulan (dalam satuan ton per bulan)bulan (dalam satuan ton per bulan)

5.5. Semua air hujan dari lingkungan industri harus diolah dalam Semua air hujan dari lingkungan industri harus diolah dalam unit pengolahan air limbah sebelum dibuang ke lingkungan unit pengolahan air limbah sebelum dibuang ke lingkungan 

  

Page 20: Baku mutu

LLAMPIRAN IIAMPIRAN IIKKEPUTUSAN EPUTUSAN GGUBERNUR UBERNUR NNO 45 / 2002O 45 / 2002

I II III IV

A FISIKA

1 Temperatur oC 35 38 40 452 Zat Padat terlarut mg/liter 1500 2000 4000 50003 Zat Padat tersuspensi mg/liter 100 200 200 500

No.

BAKU MUTU LIMBAH CAIR (TERMASUK PENGOLAH LIMBAH TERPUSAT/KAWASAN INDUSTRI

Parameter Golongan Baku Mutu

Limbah Cair Satuan

I II III IV

B KIMIA 1 PH mg/liter 6 - 9 6 - 9 6 - 9 6 - 92 Besi (Fe) mg/liter 5 10 15 203 Mangan (Mn) mg/liter 0,5 2 5 104 Barium (Ba) mg/liter 1 2 3 5

No. Parameter Satuan Golongan Baku Mutu

Limbah Cair

Page 21: Baku mutu

I II III IV

5 Tembaga (Cu) mg/liter 1 2 3 56 seng (Zn) mg/liter 5 10 15 20

7 Krom Heksavalen (Cr+6) mg/liter 0,05 0,1 0,5 28 Krom Total (Cr tot) mg/liter 0,1 0.5 1 29 Cadmium (Cd) mg/liter 0,01 0,05 0,1 110 Raksa (Hg) mg/liter 0,001 0,002 0,05 0,0111 Timbal (Pb) mg/liter 0,1 0,5 1 312 Timah Putih (Sn) mg/liter 2 3 4 513 Arsen (As) mg/liter 0,05 0,1 0,5 114 Selenium (Se) mg/liter 0,01 0,05 0,5 115 Nikel (Ni) mg/liter 0,1 0,2 0,5 116 Kobalt (Co) mg/liter 0,2 0,4 0,6 117 Sianida (CN) mg/liter 0,05 0,1 0,5 1

18 Sulfida (H2S) mg/liter 0,01 0,06 0,1 1

19 Florida (F) mg/liter 1,5 15 20 30

20 Klorin Bebas (Cl2) mg/liter 0,02 0,03 0,04 0,05

No. Parameter Satuan Golongan Baku Mutu

Limbah Cair

Page 22: Baku mutu

I II III IV

21 Amoniak Bebas (NH3-N) mg/liter 0,5 1 5 20

22 Nitrat (NO3-N) mg/liter 10 20 30 50

23 Nitrit (NO2-N) mg/liter 0,06 1 3 5

24 BOD5 mg/liter 30 50 150 30025 COD mg/liter 80 100 300 60026 Detergent an ionik mg/liter 0,5 1 10 1527 Phenol mg/liter 0,01 0,05 1 228 Minyak dan Lemak mg/liter 1 5 15 2029 PCB mg/liter NIHIL NIHIL NIHIL NIHIL

No. Parameter Satuan Golongan Baku Mutu

Limbah Cair

Page 23: Baku mutu

LLAMPIRAN II IAMPIRAN II IKKEPUTUSAN EPUTUSAN GGUBERNUR UBERNUR NNO 45 / 2002O 45 / 2002

Perhitungan Volume Limbah Cair Maksimum dan beban PencemaranPerhitungan Volume Limbah Cair Maksimum dan beban PencemaranMaksimum untuk menetukan Mutu Limbah CairMaksimum untuk menetukan Mutu Limbah Cair  

1. 1. Menghitung Volume Limbah Cair Maksimum Menghitung Volume Limbah Cair Maksimum

a.a. Penetapan Baku Mutu Limbah Cair pada pembuangan limbah cair Penetapan Baku Mutu Limbah Cair pada pembuangan limbah cair melalui penetapan Volume Limbah Cair Maksimum, sebagai mana melalui penetapan Volume Limbah Cair Maksimum, sebagai mana tercantum dalam lampiran I untuk masing-masing jenbis industri tercantum dalam lampiran I untuk masing-masing jenbis industri didasarkan pada tingkat produksi bulanan yang sebenarnya. didasarkan pada tingkat produksi bulanan yang sebenarnya. 

            Untuk itu digunakan perhitungan sebagai berikut :Untuk itu digunakan perhitungan sebagai berikut :    

              DM Vm  =                Pb

Keterangan :Vm = Volume Limbah Cair MaksimumDm= Debit  Limbah Cair MaksimumPb = Produksi sebenarnya da 

Page 24: Baku mutu

b.  Debit Limbah Cair yang sebanarnya dihitung dengan cara              b.  Debit Limbah Cair yang sebanarnya dihitung dengan cara              sebagai berikut : sebagai berikut : 

(DA = Dp X H )

Keterangan :DA =  Debit limbah cair yang sebanarnya, dinyatakan dalam m3/bulanDp =  Hasil pengukuran debit limbah cair dinyatakan dalam m3/hari H   =  Jumlah hari kerja pada bulan yang bersangkutan 

c.  Penilaian Debit c.  Penilaian Debit 

              DAVa  =                Pb

Keterangan :Va =   Volume limbah cair yang sebanarnya           dinyatakan dalam m3/per satuan produk DA = Debit limbah sebanarnya dinyatakan dalam m3/bulan Pb = Produksi sebenarnya dalam sebulan 

Catatan : Va tidak boleh lebih besar dari Vm 

Page 25: Baku mutu

2. 2. Apabila Menghitung Beban Pencemaran MaksimumApabila Menghitung Beban Pencemaran Maksimum

a. Penghitungan Beban Pencemaran Maksimum dihitung sebagai berikut :a. Penghitungan Beban Pencemaran Maksimum dihitung sebagai berikut :

BPM = (CM) j x Vm x f 

Keterangan :BPM  =  Beban Pencemaran Maksimum per satuan produk dinyatakan dalam kg               permeter persatuan produk(CM)j = Kadar Maksimum unsur pencemar j dinyatakan dalam mg/liter VM     = Volume limbah cair maksimum sebagaimana tercantum pada Lampiran I              yang sesuai dengan industri ytang bersangkutan, dinyatakan dalam m3  limbah              cair persatuan produk

Dengan : 

                                                   mg            mgf  = Faktor Konversi = 1m3 x              x                 (kg)                                                     lt            1000

Page 26: Baku mutu

b. Beban Pencemaran sebenarnya dihitung dengan cara sebagai berikut : b. Beban Pencemaran sebenarnya dihitung dengan cara sebagai berikut : 

BPA = (CA) j x Va x f 

Keterangan :BPA     =  Beban Pencemaran sebenarnya dinyatakan dalam kg parameter                per satuan  produk(CA) j  = Kadar sebenarnya unsur pencemar j dinyatakan dalam mg/literVa       = Volume limbah cair sebenarnya tercantum dalam lampiran I yang sesuai                dengan jenis industri yang bersangkutan, dinyatakan dalam m3               per satuan produkf          =  Faktor Konservasi = 1/1000 

Page 27: Baku mutu

Keterangan :BPMt  =   Beban Penecamaran sebenarnya dinyatakan dalam Kg parameter                per satuan produk Vm1    =  Volume maksimum limbah cair industri 1 sesuai kapasitas produksi sebenarnya

               dinyatakan dalam m3 per hariVm2    =  Volume maksimum limbahy cair industri 2 sesuai kapasitas produksi

               sebanarnya dinyatakan dalam m3 per hari (CM) J1 = Kadar maksimum unsur pencemar J industri 1 dinyatakan dalam mg/liter

(CM) J2 = Kadar maksimum unsur pencemar J industri 2 dinyatakan dalam mg/liter 

c. Beban Pencemaran Maksimum Industri Terpadu (misal 2 (dua)  jenis c. Beban Pencemaran Maksimum Industri Terpadu (misal 2 (dua)  jenis industri yang terletak pada satu lokasi ) dan instalasi pengolah limbahnya industri yang terletak pada satu lokasi ) dan instalasi pengolah limbahnya dijadikan satu dihitung dengan cara sebagai berikut : dijadikan satu dihitung dengan cara sebagai berikut : 

BPM = (Vm1 x (CM) J1) x (Vm2 x (CM) J2) x f

Page 28: Baku mutu

d. Beban Pencemaran Maksimum Perhari d. Beban Pencemaran Maksimum Perhari 

BPMi = BPM x Pb /H

Keterangan :BPMi =  Beban Pencemaran Maksimum per hari yang diperbolehkan bagi industri yang              bersangkutan dinyatakan dinyatakan kg parameter per hari Pb      = Produk sebenaranya dalam sebulan, dinyatakan dalam satuan produk yang              sesuai dengan tercantum dalam lampiran I untuk industri yang bersangkutan 

Beban pencemaran maksimum yang  sebenarnya dihitung dengan cara Beban pencemaran maksimum yang  sebenarnya dihitung dengan cara sebagai berikut :sebagai berikut :  

BPAi = (CA) j x Dp x f

Keterangan : BPAi = Beban Pencemaran sebenarnya dinyatakan dalam kg parameter            persatuan produk(CA) j = Kadar unsur pencemar j dinyatakan dalam mg/literDp      = Hasil pengukuran debit limbah cair, dinyatakan dalam m3/hari F         = Faktor Konversi = 1/1000 

Page 29: Baku mutu

Dengan demikian penilaian beban pencemaran / Mutu Limbah Cair Dengan demikian penilaian beban pencemaran / Mutu Limbah Cair adalah sebagai berikut : adalah sebagai berikut : 

BPA tidak boleh lebih dari BPMBPAi tidak boleh lebih dari BPMi

Page 30: Baku mutu

DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYASURABAYA

S e m o g a B e r m a n f a a t