bakteriologi
DESCRIPTION
BAKTERIOLOGITRANSCRIPT
TUGAS IDK III
MAKALAH PARASITOLOGI
“NYAMUK”
DI SUSUN OLEH :
NAMA : NURHASNINIM : 12.1101.177KELAS : F-12
FAKULTAS ILMU KEPERAWATANUNIVERSITAS INDONESIA TIMUR
MAKASSAR2013
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar BelakangParasit yaitu organisme yang hidup menumpang, untuk sementara atau terus
menerus, pada permukaan atau didalam organism lain, bertujuan untuk memperoleh perlindungan, mengambil makanan sebagian atau seluruhnya guna kelangsungan hidupnya. Parasit ada yang bersifat patogen dan apatogen. Parasit patogen ada yang dapat menimbulkan kelainan dan kemaian, tetapai ada juga yang tidak menampakkan gejala-gejala sakit pada organism yang ditumpanginya, maka tanpa disadari, organisme tersebut menjadi sumber penular penyakit dilingkungannya.
Parasitologi yaitu ilmu yang mempelajari organisme hidup sebagai parasit dan hubungan dengan organisme yang ditumpanginya. Parasitologi Medik yaitu ilmu yang mempelajari organisme hidup sebagai parasit pada manusia dan hubungannya sebagai penyebab penyakit, kelainan dan kematian.
Nyamuk termasuk salah satu golongan parasit fakultatif.
B. Rumusan Masalah Apa yang dimaksud dengan Nyamuk ? Bagaimana Morfologi Nyamuk? Bagaimana Perilaku Nyamuk? Bagaimana Siklus Nyamuk? Bagaimana Klasifikasi Nyamuk dan dampaknya terhadap manusia? Bagaimana perbedaan antara nyamuk Anopheles, Aedes, Culex, Mansonia? Bagaimana Cara pencegahannya?
C. Tujuan Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Nyamuk Untuk mengetahui morfologi, perilaku, siklus, klasifikasi nyamuk dan
dampaknya terhadap manusia. Untuk mengetahui perbedaan antara nyamuk Anopheles, Aedes, Culex,
Mansonia. Untuk mengetahui Cara pencegahannya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI NYAMUKNyamuk adalah serangga yang tergolong dalam ordo Diptera. Genera antara lain
Anopheles, Culex, Psorophora, Ochlerotatus, Aedes, Sabethes, Wyeomyia, Culiseta, dan Haemagoggus untuk jumlah keseluruhan sekitar 35 genera yang merangkum 2.700 spesies (Gandahusada, 1998).
B. MORFOLOGI NYAMUKNyamuk termasuk dalam ordo diptera dan family culicidae karena bentuk
morfologinya yang memiliki sepasang sayap. Morfologi nyamuk dewasa berbeda dari ordo diptera lainnya karena nyamuk memiliki probosis yang panjang dan sisik pada bagian tepi dan vena sayapnya. Nyamuk tersebar diseluruh dunia dari daerah tropis sampai daerah kutub utara. Beberapa jenis nyamuk ada yang dapat ditemukan 200 mil dari tempat hidupnya.Ciri-ciri umum morfologi nyamuk, yaitu:1. Ukuran tubuh antara 4 mm - 13 mm dan rapuh atau mudah patah.2. Pada bagian kepala terdapat probosis yang halus dan memiliki ukuran yang melebihi
panjang kepala. Pada nyamuk betina digunakan untuk menghisap darah, sedangkan pada nyamuk jantan untuk menghisap bahan-bahan cair seperti cairan tumbuh-tumbuhan, buah-buahan dan juga keringat. Sayap nyamuk panjang dan langsing, mempunyai vena yang permukannya ditumbuhi sisik-sisik sayap (wing scales) yang letaknya mengikuti vena. Pada pinggir sayap terdapat sederetan rambut yang disebut fringe (Gandahusada dkk, 2000).
3. Tubuh nyamuk terdiri atas kepala, dada dan perut4. Terdapat sepasang antena berbentuk filiform yang panjang dan ramping. Sepasang
antena digunakan untuk membedakan jenis kelamin pada nyamuk dewasa. Antena pada nyamuk jantan berambut lebat (plumose) dan pada nyamuk betina jumlah rambutnya lebih jarang (pilose).
5. Tubuh terdiri atas 10 segmen abdomen berbentuk silinder yang terdiri atas 10 ruas. 2 ruas yang terakhir berubah menjadi alat kelamin. Sepuluh segmen adalah bagian perut, biasanya yang terlihat segmen pertama hingga segmen ke delapan, dan pada segmen-segmen terakhir biasanya termodifikasi menjadi alat reproduksi.
6. Diantara antena dan probosis terdapat sepasang palpus yang terdiri dari 5 ruas, yang digunakan untuk mendeteksi karbondioksida dan tingkat kelembaban.
7. Nyamuk betina mempunyai probosis yang lebih panjang dan tajam. Tubuh membungkuk serta memiliki bagian tepi sayap yang bersisik.
8. Dada terdiri atas protoraks, mesotoraks, dan metatoraks. Mesotoraks merupakan bagian dada yang terbesar yang digunakan untuk menyesuaikan tubuhnya saat terbang.
9. Sayap nyamuk berukuran panjang, tidak berwana (transparan) dan terdiri atas percabangan-percabangan (vena) dan dilengkapi dengan sisik.
10. Sebagian besar torax yang tampak (mesonotum), diliputi bulu halus. Bulu ini berwarna putih/kuning dan membentuk gambaran yang khas untuk masing-masing
spesies. Posterior dari mesonotum terdapat skutelum yang pada anophelini bentuknya melengkung (rounded) dan pada culicini membentuk 3 lengkung (trilobus) (Lestari, 2010).
11. Nyamuk mempunyai 3 pasang kaki (hexapoda) yang melekat pada toraks dan tiap kaki terdiri dari 1 ruas femur, 1 ruas tibia dan 5 ruas tarsus.
C. PERILAKU1. Ciri dan Kebiasaan Menggigit
Ukuran dan warna nyamuk jenis ini kerap berbeda antar populasi, tergantung dari kondisi lingkungan dan nutrisi yang diperoleh nyamuk selama perkembangan. Nyamuk jantan dan betina tidak memiliki perbedaan dalam hal ukuran, nyamuk jantan yang umumnya lebih kecil dari betina dan terdapatnya rambut-rambut tebal pada antena nyamuk jantan. Kedua ciri ini dapat diamati dengan mata telanjang (Gandahusada, 1998).
Waktu keaktifan mencari darah dari masing-masing nyamuk berbeda-beda, nyamuk yang aktif pada malam hari menggigit,adalah anopheles dan culex sedangkan nyamuk yang aktif pada siang hari menggigit yaitu Aedes. Khusus untuk anopheles, nyamuk ini bila menggigit mempunyai perilaku bila siap menggigit langsung keluar rumah. Pada umumnya nyamuk yang menghisap darah adalah nyamuk betina. (Nurmaini. 2003)
Sesuai dengan buku Pedoman Ekologi dan Aspek Perilaku Vektor dari Depkes RI (2001) bahwa nyamuk yang aktif menghisap darah pada malam hari umumnya mempunyai dua puncak akitivitas, yaitu puncak pertama terjadi sebelum tengah malam dan yang kedua menjelang pagi hari, namun keadaan ini dapat berubah oleh pengaruh suhu dan kelembaban udara (Rosa, 2009).2. Perkembangbiakkan Nyamuk
Perkembangbiakan nyamuk selalu memerlukan tiga macam tempat yaitu tempat berkembang biak (breeding places), tempat untuk mendapatkan unpan/darah (feeding places) dan tempat untuk beristirahat (reesting palces). Nyamuk mempunyai tipe breeding palces yang berlainan seperti culex dapat berkembang di sembarangan tempat air, sedangkan Aedes hanya dapat berkembang biak di air yang cukup bersih dan tidak beralaskan tanah langsung, mansonia senang berkembang biak di kolam-kolam, rawa-rawa danau yang banyak tanaman airya dan Anopeheles bermacam breeding places, sesuai dengan jenis anophelesnya sebagai berikut :1. Anopheles Sundaicus, Anopheles subpictus clan anopheles vagus senang
berkembang biak di air payau.2. Tempat yang langsung mendapat sinar matahari disenangi nyamuk anopheles
sundaicus, anopheles mucaltus dalam berkembang biak.3. Breeding palces yang terlindung dari sinar matahari disenangi anopheles vagus,
anopheles barbumrosis untuk berkembang biak.4. Air yang tidak mengalir sangat disenangi oleh nyamuk anopheles vagus,
indefinitus, leucosphirus untuk tempat berkembang biak.5. Air yang tenang atau sedikit mengalir seperti sawah sangat disenangi anopheles
acunitus, vagus, barbirotus, anullaris untuk berkembang biak (Nurmaini, 2003).
Tempat beristirahat (resting places) biasanya setelah nyamuk betina menggigit orang/hewan, nyamuk tersebut akan beristirahat selama 2 – 3 hari, misalnya pada bagian dalam rumah sedangkan diluar rumah seperti gua, lubang lembab, tempat yang berwarna gelap dan lain – lain merupakan tempat yang disenangi nyamuk untuk berisitirahat (Nurmaini, 2003)3. Habitat Nyamuk
Habitat nyamuk Menurut Gandahusada (1998), nyamuk lebih menyukai tempat perindukan yang berwarna gelap, terlindung dari sinar matahari, permukaan terbuka lebar, berisi air tawar jernih dan tenang. Tempat perindukan nyamuk (tempat nyamuk meletakkan telur) terletak di dalam maupun di luar rumah. Tempat perindukan di dalam rumah yaitu tempat-tempat penampungan air antara lain bak air mandi, bak air WC, tandon air minum, tempayan, gentong air, ember, dan lain-lain.
Tempat perindukan di luar rumah antara lain dapat ditemukan di drum, kaleng bekas, botol bekas, pot bekas, pot tanaman hias yang terisi air hujan dan lain-lain. Tempat perindukan nyamuk juga dapat ditemukan pada tempat penampungan air alami misalnya pada lubang pohon dan pelepah-pelepah daun (Gandahusada, 1998)4. Pemilihan Hospes
Menurut Supartha (2008) dalam Lestari (2009), nyamuk betina membutuhkan darah untuk perkembangan telurnya. Darah dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan protein dalam proses pematangan telurnya). Perilaku mengkonsumsi darah inilah yang meningkatkan potensi nyamuk sebagai vektor penyakit.
Nyamuk ini tertarik oleh karbon dioksida, bau tubuh dan panas tubuh hewan ataupun manusia. Kesukaan memilih inang mempengaruhi perilaku menghisap darah. Beberapa nyamuk lebih menyukai darah manusia (anthropophilic) dan lainnya lebih menyukai darah hewan (zoophilic) atau bahkan menyukai keduanya. C. quinquefasciatus, A. aegypti dan A.albopictus merupakan beberapa spesies yang tergolong anthropophilicsedangkan C. tritaeniorhynchus merupakan salah satu nyamuk yang tergolongzoophilic (Lestari, 2009).5. Perbedaan Kemampuan Terbang
Menurut Gandahusada (1998), nyamuk tribus culini (culex, Aedes, Mansonia) mempunyai jarak terbang pendek, biasanya hanya dalam puluhan meter saja, walaupun ada yang jarak terbang jauh kira-kira 30km (aedes vexans). Berbeda dengan tribus culini, tribus anophelini ( anopheles), mempunyai jarak terbang 0,5-3 km, dan dapat dipengaruhi oleh transportasi seperti (kendaran, kereta api, kapal laut dan kapal terbang) dan kencangnya angin.6. Penyakit yang ditularkan oleh Nyamuk
Beberapa penyakit yang ditularkan oleh nyamuk menurut Gandahusada (1998), antara lain demam berdarah yang ditularkan oleh nyamuk A. aegypti atau A. albopictus, malaria yang ditularkan oleh nyamuk Anopheles yaitu An. sundaicus, An. subpictus, An. aconitus dan An. maculatus), filariasis (penyakit kaki gajah) yang ditularkan oleh nyamuk Culex, Anopheles, Aedes dan Mansonia, chikungunya yang ditularkan oleh A. Aegypti, A. albopictus, Culex fatigans dan Mansonia sp.
D. SIKLUS HIDUP NYAMUKSama seperti makhluk hidup lainnya, nyamuk mengalami siklus kehidupan.
Dalam siklus hidup nyamuk, sejak telur hingga menjadi nyamuk dewasa terdapat 4 stadia dengan 3 stadium berkembang di dalam air dari satu stadium hidup di alam bebas (Nurmaini, 2003).
Nyamuk membutuhkan air untuk melengkapi siklus hidupnya. Baik berupa air salju cair, pembuangan limbah dan dapat dalam wadah air secara umum. Jenis air di mana larva nyamuk ditemukan dapat digunakan untuk mengidentifikasi spesies nyamuk. Selain itu, air dapat digunakan oleh nyamuk dewasa untuk menunjukkan preferensi yang sangat berbeda di mana ia dapat bertelur. Mereka bertelur di tempat-tempat seperti seperti lubang pohon yang menahan air secara berkala, kolam air pasang di rawa garam, kolam pembuangan limbah, irigasi yang ditumbuhi banyak rumput, kolam air hujan, dan lain-lain. Setiap spesies memiliki persyaratan lingkungan yang unik dalam pemeliharaan siklus hidupnya.
Nyamuk mengalami metamorfosis sempurna : Telur–larva–pupa–dewasa. Stadium telur, larva, dan pupa hidup di dalam air sedangkan stadium dewasa hidup beterbangan. Empat stadium nyamuk tersebut, sebagai berikut:1. Telur
Telur yang baru diletakkan berwarna putih, tetapi sesudah 1-2 jam berubah menjadi hitam. Pada genus Anopheles telur diletakkan satu per satu terpisah di permukaan air. Pada Aedes telur-telur ini juga diletakkan satu per satu terpisah tetapi telur ditemukan di tepi permukaan air pada lubang pohon dan containers, dapat juga pada lubang tanah yang kering yang kemudian digenangi air. Pada nyamuk Culex dan Mansonia telur diletakkan saling berlekatan sahingga membentuk rakit (raft). Telur Culex diletakkan di atas permukaan air, sadangkan telur Mansonia diletakkan di balik permukaan daun tumbuh-tumbuhan air (Gandahusada dkk, 2000). Telur ini memakan yolk yang dihasilkan dari protein dari darah induknya (Stephen L. Tvedten, 2007)2. Larva
Telur nyamuk akan menetas menjadi larva setelah 2-4 hari, larva selalu hidup di air. Larva ini disebut juga dengan jentik nyamuk. Tempat perindukan (breeding place) untuk masing-masing spesies berlainan, misalnya rawa, kolam, sungai, sawah, kecomberan, dan tempat-tempat yang dapat digenangi air seperti got, saluran air, bekas jejak kaki binatang, lubang-lubang pohon, dan kaleng-kaleng. Larva terdiri atas 4 substadium (instar) dan mengambil makanan dari tempat peridukannya. Pertumbuhan larva stadium I sampai dengan stadium IV berlangsung 6-8 hari pada Culex dan Aedes, sedangkan pada Mansonia pertumbuhan memerlukan waktu kira-kira 3 minggu (Gandahusada dkk, 2000). Larva bernafas menggunakan siphon abdomen yang ada di toraksnya.3. Pupa
Selama tahap pupa nyamuk berhenti makan dan perubahan terjadi yang mengarah ke tahap dewasa. Nyamuk dewasa muncul dari kepompong, meninggalkan air dan dapat hidup di udara. Walaupun pupa ini tidak makan, akan tetapi masih memerlukan oksigen yang diambilnya melalui tabung pernafasan (breathing trumpet). Pupa dapat tumbuh menjadi dewasa memerlukan waktu 5-10 hari. Pupa jantan menetas terlebih dahulu daripada pupa betina (Gandahusada dkk, 2000).
4. Nyamuk dewasaNyamuk jantan dan betina dewasa memiliki perbandingan 1:1, nyamuk jantan keluar
terlebih dahulu dari kepompong, baru disusul nyamuk betina, dan nyamuk jantan tersebut akan tetap tinggal di dekat sarang, sampai nyamuk betina keluar dari kepompong, setelah jenis betina keluar, maka nyamuk jantan akan langsung mengawini betina sebelum mencari darah. Selama hidupnya nyamuk betina hanya sekali kawin (Nurmaini, 2003).
Nyamuk betina menghisap darah untuk pembentukan telur, tetapi ada beberapa spesies yang tidak memerlukan darah untuk pembentukan telurnya (autogen), misalnya Toxorhynchintes amboinensis (Gandahusada dkk, 2000).
Nyamuk dewasa dapat mengetahui keberadaan dari jarak 20 kaki. Kesadaran mereka terhadap keberadaan manusia dipengaruhi oleh CO2 yang dihasilkan manusia, keringat, tekanan atau temperatur tubuh, dan aktivitas manusia.
E. KLASIFIKASI NYAMUK & DAMPAKNYA TERHADAP MANUSIADalam klasifikasinya, nyamuk terdiri dari 6 genus, diantaranya Anopheles, Aedes,
Culex, dan Mansonia.Keempat genus ini adalah genus yang paling sering dijumpai dalam kehidupan. 2 genus lain adalah Culliseta dan Psorophora.a. Anopheles
Ciri-ciri jentik nyamuk anopheles :1. Tidak memiliki siphon.2. Jentik nyamuk anopheles akan sejajar dipermukaan air kotor.3. Pada bagian thoraks terdapat stoot spine.
Ciri-ciri nyamuk anopheles :1. Bentuk tubuh kecil dan pendek.2. Antara palpi dan proboscis sama panjang.3. Menyebabkan penyakit malaria.4. Pada saat hinggap membentuk sudut 90º.5. Warna tubuhnya coklat kehitaman.6. Bentuk sayap simetris.7. Berkembang biak di air kotor atau tumpukan sampah.8. Proboscis betina lebih panjang daripada jantan.9. Abdomen lebih panjang.10. Bernapas dengan sophon dan dapat hidup di berbagai kondisi air.11. Posisi istirahat, tegak lurus dengan membentuk sudut 45o.
Anopheles terbagi menjadi beberapa spesies yang memiliki spesifikasi dan tempat hidup yang berbeda-beda, antara lain :a. Anopheles sundauicus
Perilaku nyamuk genus ini adalah aktif menusuk sepanjang malam tetapi paling sering antara pukul 22.00 – 01.00 dini hari. Pada waktu malam hari nyamuk masuk ke dalam rumah untuk mencari darah, hinggap di dinding baik sebelum maupun sesudah menghisap darah. Perilaku istirahat nyamuk ini sangat berbeda antara lokasi yang satu dengan lokasi yang lainnya. Di pantai Selatan Pulau Jawa dan pantai Timur Sumatera Utara, pada pagi hari. Sedangkan di daerah Cilacap dan lapangan dijumpai pada pagi hingga siang hari, jenis vektor An. Sundaicus istirahat dengan hinggap di dinding rumah penduduk. Jarak
terbang An. Sundaicus betina cukup jauh. Pada musim densitas tinggi, masih dijumpai nyamuk betina dalam jumlah cukup banyak disuatu tempat yang berjarak kurang lebih 3 km dari tempat perindukan nyamuk tersebut.b. Anopheles aconitus
Daerah persebaran nyamuk ini adalah di dataran rendah (400-1000 m) dengan kondisi persawahan. Persawahan merupakan tempat yang baik untuk perkembangan nyamuk ini. Selain disawah, jentik nyamuk ini ditemukan pula ditepi sungai yang airnya mengalir perlahan dan kolam air tawar. Di Indonesia, nyamuk ini terdapat hampir di seluruh kepulauan, kecuali Maluku dan Irian. Perilaku unik spesies An.Aconitus biasanya aktif menusuk pada waktu malam hari, hampir 80% nyamuk jenis ini dapat dijumpai diluar rumah penduduk antara jam 18.00-22.00. Nyamuk jenis Aconitus ini hanya mencari darah didalam rumah penduduk. Setelah itu biasanya mereka langsung keluar. Nyamuk ini biasanya suka hinggap didaerah-daerah yang lembab, seperti dipinggir-pinggir parit, tebing sungai, dekat air yang selalu basah dan lembab. c. Anopheles barbirostris
Spesies ini tersebar di seluruh Indonesia, baik di dataran tinggi maupun di dataran rendah. Jentik biasanya terdapat dalam air yang jernih, alirannya tidak begitu cepat, ada tumbuh–tumbuhan air dan pada tempat yang agak teduh seperti pada tempat yang agak teduh seperti pada sawah dan parit. Nyamuk jenis ini lebih sering menggigit binatang peliharaan dibandingkan manusia. d. Anopheles kochi
Spesies ini terdapat di seluruh Indonesia, kecuali Irian. Jentik biasanya ditemukan pada tempat perindukan terbuka seperti genangan air, bekas tapak kaki kerbau, kubangan, dan sawah yang siap ditanami.e. Anopheles maculates
Penyebaran spesies ini di Indonesia sangat luas, kecuali di Maluku dan Irian. Spesies ini terdapat di daerah pengunungan sampai ketinggian 1600 meter diatas permukaan air laut. Jentik ditemukan pada air yang jernih dan banyak kena sinar matahari. Di kolam dengan air jemih juga ditemukan jentik nyamuk ini, meskipun densitasnya rendah. Densitas An. Maculatus tinggi pada musim kemarau, sedangkan pada musim hujan vektor jenis ini agak berkurang karena tempat perindukan hanyut terbawa banjir.Perilaku nyamuk ini aktif mencari darah pada malam hari antara pukul 21.00-03.00.f. Anopheles subpictus
Spesies ini terdapat di seluruh wilayah Indonesia. Nyamuk ini dapat dibedakan menjadi dua spesies yaitu :1. Anopheles subpictus subpictus
Jentik ditemukan di dataran rendah, kadang–kadang ditemukan dalam air payau dengan kadar garam tinggi.
2. Anopheles subpictus malayensisSpesies ini ditemukan pada dataran rendah sampai dataran tinggi. Jentik ditemukan pada air tawar, pada kolam yang penuh dengan rumput pada selokan dan parit.
g. Anopheles balabacensis
Spesies ini terdapat di Purwakarta, Jawa Barat, Balikpapan, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan. Jentik ditemukan pada genangan air bekas tapak binatang, pada kubangan bekas roda dan pada parit yang aliran airnya terhenti.
Anopheles membawa vektor penyakit malaria. Sebenarnya, malaria sendiri disebabkan oleh protozoa dari genus Plasmodium ditandai dengan demam, anemia dan splenomegali. Pada umumnya, daur hidup Plasmodium dapat dibagi menjadi 2, yaitu :1. Skizogoni
Sporozoit infektif dari kelenjar ludah nyamuk Anopheles, dimasukkan kedalam aliran darah hospes vertebrata (manusia) melalui tusukkan nyamuk, kemudian masuk melalui proboscis ke dalam kulit. Dalam waktu 30 menit memasuki sel parenkim hati. Beberapa sporozoit dapat dihancurkan oleh sel fagosit, namun ada beberapa juga yang berhasil masuk ke dalam sel hati dan berkembang menjadi trofozoit. Mulai stadium eksoeritrositik dari daur hidupnya. Di dalam sel hati maupun sel darah, parasit tumbuh skizon. Selanjutnya skizon (di dalam jejunum dan ileum, berbentuk bundar dengan diameter 45 mikron) membesar dan selanjutnya pecah, merozoit keluar dan masuk peredaran darah (eksoeritrositik) yang berlangsung selama 2 minggu. Pada P. Vivax dan Ovale, sebagian tropozoit hati tidak langsung berkembang menjadi skizon, tetapi ada yang menjadi bentuk dorman yang disebut hipnozoit. Hipnozoit dapat tinggal di dalam hati sampai bertahun-tahun. Pada suatu saat bila imunitas tubuh menurun, akan menjadi aktif sehingga dapat menimbulkan relaps (kekambuhan).
Siklus eritrositik dimulai saat merozoit memasuki sel-sel darah merah. Parasit tampak sebagai kromatin kecil, dikelilingi oleh sitoplasma yang membesar, bentuk tidak teratur dan mulai membentuk tropozoit, tropozoit berkembang menjadi skizon muda, kemudian berkembang menjadi skizon matang dan membelah banyak menjadi merozoit. Dengan selesainya pembelahan tersebut sel darah merah pecah dan merozoit, pigmen dan sisa sel keluar dan memasuki plasma darah. Parasit memasuki sel darah merah lainnya untuk mengulangi siklus skizogoni. Beberapa merozoit memasuki eritrosit dan membentuk skizon dan lainnya membentuk gametosit yaitu bentuk seksual (gametosit jantan dan betina) setelah melalui 2-3 siklus skizogoni darah.2. Sporogoni
Sporogoni terjadi didalam nyamuk. Gemetosit yang masuk bersama darah, tidak dicernakan bersama sel–sel darah lain. Pada Mikrogametosit jantan titik kromatin membagi diri menjadi 6–8 inti yang bergerak ke pinggir parasit. Di pinggir beberapa filamen dibentuk seperti cambuk dan mempunyai gerakan aktif, yaitu yang menjadi 6–8 mikrogametber inti tunggal, didesak keluar akhirnya lepas dari sel induk. Proses ini disebut sebagai aksflagelasi. Sementara makrogametosit betina menjadi matang sebagai makrogamet terdiri atas sebuah badan dari sitoplasma yang berbentuk bulat dengan sekelompok kromatin ditengah. Pembuahan (fertilisasi) terjadi karena masuknya satu mikrogamet kedalam mikrogamet untuk membentuk Zigot
AedesPerilaku unik dari nyamuk jenis Aedes diantaranya adalah memiliki kebiasaan
menghisap darah manusia pada siang hari, baik di dalam rumah maupun diluar rumah. Penghisapan darah dilakukan pada dua waktu yaitu setelah matahari terbit (08.00-10.00)
dan sebelum matahari terbenam (15.00-17.00). Tempat persembunyian nyamuk ini adalah di semak-semak, atau di kebun-kebun yang rimbun tanaman, atau juga suka bersembunyi di balik pakaian yang digantung. Umur hidup nyamuk ini cukup singkat, yaitu hanya 10 hari. Jarak terbang nyamuk sangat pendek, yaitu antara 40 m – 2 km.
Aedes memiliki dua jenis yaitu aedes aegypti dan aedes albopictus.1. Aedes Aegypti
Ciri-ciri jentik Aedes aegypti :1. Bentuk siphon besar dan pendek yangterdapat pada abdomen terakhir.2. Bentuk comb seperti sisir.3. Pada bagian thoraks terdapat stroot spine.Ciri-ciri nyamuk Aedes aegypti :1. Bentuk tubuh kecil dan dibagian abdomen terdapat bintik-bintik serta berwarna
hitam.2. Tidak membentuk sudut 90º.3. Penyebaran penyakitnya yaitu pagi atau sore.4. Hidup di air bersih serta ditempat-tempat lain yaitu kaleng-kaleng bekas yang bisa
menampung air hujan.5. Penularan penyakit dengan cara membagi diri.6. Menyebabkan penyakit DBD.
Seekor nyamuk betina Aedes aegypti dapat bertelur rata-rata 100 butir setiap kali bertelur. Telur Aedes aegypti memiliki garis-garis pada dindingnya dan menyerupai kain kasa. Setelah 2 hari, telur menetas menjadi larva yang mempunyai pelanan yang terbuka dan gigi sisir yang berduri lateral.Lalu larva mengelupas sebanyak 4 kali hingga terbentuk menjadi pupa dan akhirnya menjadi dewasa. Pertumbuhan dari telur hingga dewasa ini mmbutuhkan waktu sekitar 9 hari.
2. Aedes AlbopictusAedes albopictus (Stegomyia albopicta), keluarga dari nyamuk (Culicidae), ditandai
dengan kaki hitam dan putih bergaris-garis, dan tubuh kecil bergaris-garis hitam dan putih. Ini adalah asli dari daerah tropis dan subtropis Asia Tenggara, namun, dalam beberapa dekade terakhir ini telah menyerang banyak spesies diberbagai negara dan mengalami peningkatan penyebarannya. Nyamuk ini telah menjadi hama yang signifikan di banyak komunitas karena erat hubungannya dengan manusia (daripada hidup di lahan basah). Dan setipe dengan lalat, nyamuk ini mencari makan di siang hari. Nyamuk ini disebut tiger mosquito karena penampilan bergaris yang mirip dengan harimau. Aedes albopictus merupakan vektor epidemiologis penting untuk transmisi patogen virus, termasuk virus West Nile, virus demam kuning, St Louis ensefalitis, demam berdarah, dan demam Chikungunya, serta nematoda filaria antara lain seperti Dirofilaria immitis.
Nyamuk yang senang hidup di air bersih itu membawa vektor penyakit dari virus. Beberapa vektor penyakit yang dibawa nyamuk Aedes diantaranya:a. Dengue (Dengue Hemorrhagic Fever)
Menurut Staf Pengajar Departemen Parasitologi FK UI (2009) vektor utamanya adalah Aedes aegypti dan vektor potensialnya adalah Aedes albopictus. Aedes aegypti hidup di air bersih, di rumah penduduk, dan biasanya lokasi perindukannya tidak lebih
dari 500 m dari rumah penduduk. Umur nyamuk ini sebenarnya pendek, yaitu hanya 10 hari, namun dapat menularkan virus dengue yang masa inkubasinya antara 3-10 hari.b. Chikungunya
Menurut Staf Pengajar Departeman Parasitologi FK UI (2009), virus chikungunya dapat disebarkan oleh Aedes aegypti.c. Demam Kuning (Yellow Fever)
Penyakit ini masih langka ditemukan di Indonesia. Biasanya penderitanya dari Amerika Selatan dan Afrika Selatan.Virus ini menginfeksi antara lain monosit, makrofag dan sel dendritik. Mereka menempel pada permukaan sel melalui reseptor spesifik dan diambil oleh suatu vesikel endosomal. Di dalam endosome, pH menurun menginduksi fusi membran endosomal dengan amplop virus. Dengan demikian, kapsid mencapai sitosol, membusuk dan melepaskan genom. Reseptor mengikat serta fusi membran yang dikatalisis oleh protein E, yang mengubah konformasi pada pH rendah, yang menyebabkan penyusunan kembali dari 90 sampai 60 homotrimers homodimers.
CulexCulex adalah genus nyamuk yang berperan sebagai vektor pada beberapa penyakit.
Culex temasuk ordo diptera, famili culicidae dan sub famili culicinae. Nyamuk Culex sp. terdapat pada daerah tropis dan subtropis di seluruh dunia dalam garis lintang 35°LU dan 35°LS, dengan ketinggian kurang dari 1000 m di atas permukaan air laut.Ciri-ciri jentik nyamuk Culex:1. Bentuk siphon langsing dan kecil yang terdapat pada abdomen terakhir.2. Bentuk comb tidak beraturan.3. Jentik nyamuk culex membentuk sudut di tumbuhan air(menggantung).Ciri-ciri nyamuk Culex :1. Palpi lebih pendek dari pada probocis.2. Bentuk sayap simetris.3. Berkembang biak di tempat kotor atau di rawa-rawa.4. Penularan penyakit dengan cara membesarkan tubuhnya.5. Menyebabkan penyakit filariasis.6. Warna tubuhnya coklat kehitaman.
Penghisapan darah dilakukan kepada manusia dan binatang ternak di malam hari di dalam maupun diluar rumah. Nyamuk Culex membawa vektor penyakit Japanese B.encephalitis (virus radang otak). Gejala-gejala biasanya dapat berupa demam antara 38C dan 41 C disertai dengan disertai sakit kepala, mual-mual dan terasa lesu serta gejala-gejala lain yang berlangsung antara 1 hingga 6 hari. Virus yang dibawa Culex treitaeniorhynchus dan Culex gelidus ini jika timbul secara berlarut tanpa pengobatan yang berarti dapat menjadi radang otak akut, badan menjadi kurus, terjadi kelumpuhan separuh badan, ada kaku di leher, kejang-kejang dan dapat timbul keadaan koma. Penderita dengan Japanese Encephalitis B terutama pada anak-anak yang mengalami radang otak ini dapat mengalami keterbelakangan mental.
MansoniaCiri-ciri jentik nyamuk Mansonia1. Bentuk siphon seperti tanduk.2. Jentik nyamuk mansonia menempel pada akar tumbuhan air.3. Pada bagian toraks terdapat stoot spine.Ciri-ciri nyamuk Mansonia1. Pada saat hinggap tidak membentuk sudut 90º.2. Bentuk tubuh besar dan panjang.3. Bentuk sayap asimetris.4. Menyebabkan penyakit filariasis.5. Penularan penyakit dengan cara membesarkan tubuhnya.6. Warna tubuhnya coklat kehitaman.
Vektor penyakit yang dibawa oleh Mansonia yang paling sering ditemui adalah filariasis (vektor penyakit cacing). Filariasis merupakan penyakit akibat nematoda jenis Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, dan Brugia timori. Penyakit ini ditularkan melalui nyamuk (vektor utama penularan filariasis di daerah perkotaan adalah oleh Culex quinguefasciatus dan di daerah pedesaan vektornya dapat dari berbagai spesies Anopheles seperti An. aconitus dan An. bancrofti) yang menghisap darah seseorang yang telah tertular sebelumnya. Darah yang terinfeksi dan mengandung larva dan akan ditularkan ke orang lain pada saat nyamuk yang terinfeksi menggigit atau menghisap darah orang tersebut.
Tidak seperti Malaria dan Demam berdarah, Filariasis dapat ditularkan oleh 23 spesies nyamuk dari genus Anopheles, Culex, Mansonia, dan Aedes. Karena inilah, Filariasis dapat menular dengan sangat cepat.
Tabel perbedaan antara nyamuk Anopheles, Aedes, Culex, Mansonia
Perbedaan Anopheles Aedes Culex MansoniaTempat hidup/berkembang biak
Ar payau dengan kadar garam 1,2 -1,8%, genangan air di jalan, kubangan jalan yang digenangi air dengan banyak tumbuhan.
Perairan yang bersih, seperti bak mandi, air
Genangan air yang tenang
Genangan air yang tenang, terutama didekat tumbuhan-tumbuhan air.
Waktu hisap darah
Malam hari-dini hari
2 waktu puncak, yaitu setelah matahri terbit dan sebelum matahari
Pukul 01.00-02.00
Siang dan malam hari
terbenam.Umur hidup Jantan : 5 -
10 hariBetina:4-5 minggu
10 hari 30 hari (musim kemarau)
14 hari
Daur hidup Telur diletakkan dipermukaan air satu per satu atau bergerombolan tetapi saling lepas dan mempunyai alat pengapung
Telur Aedes diletakkan pada bagian yang berdekatan dengan permukaan air atau menempel pada permukaan benda yang terapung.
Telur Culex diletakkan di atas permukaan air dan saling berlekatan sehingga membentuk rakit (raft).
Telur Mansonia berkelompok dan menempel pada tanaman air
Perbedaan Anopheles Aedes Culex MansoniaMorfologi Pada saat
hinggap membentuk sudut 90º
Pada saat menghisap darah, tubuh tidak membentuk sudut 90º
Pada saat menghisap darah, tubuh hampir membentuk 90o
Pada saat hinggap tidak membentuk sudut 90º
Bentuk tubuh kecil dan pendek.
Tubuh kecil dan dibagian abdomen terdapat bintik-bintik serta berwarna hitam.
Tubuh lebih kecil daripada Anopheles.
Bentuk tubuh besar dan panjang.
Antara palpi dan proboscis sama panjang.
Palpi lebih pendek dari proboscis.
Palpi lebih pendek dari pada probocis
Antara palpi dan proboscis sama panjang.
Warna tubunya coklat kehitam, ada bintik putih di kakinya.
Warna tubuhnya hitam dengan bintik-bintik putih di kakinya.
Warna tubuhnya coklat kehitaman.
Warna tubuhnya coklat kehitaman.
Bentuk sayap simetris.
Bentuk sayap simetris.
Bentuk sayap simetris.
Bentuk sayap asimetris.
F. PENCEGAHANPengendalian vektor nyamuk dapat di lakukan salah satunya dengan cara memutus
rantai hidupnya. Mengurangi populasi vektor serendah-rendahnya sehingga tidak berarti lagi sebagai penular penyakit. Kedua, menghindarkan terjadi kontak antara vektor dan manusia. Cara efektif untuk pengendalian vektor nyamuk adalah dengan penatalaksanaan lingkungan yang termasuk perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pemantauan aktivitas untuk modifikasi faktor-faktor lingkungan dengan suatu pandangan untuk mencegah perkembangan vektor dan kontak manusia-vektor patogen. Pengendalian nyamuk dapat dilakukan dengan cara:1. Pengendalian lingkungan (environmental control)
a. Modifikasi lingkungan : transformasi fisik jangka panjang dari habitat nyamuk.b. Manipulasi lingkungan : aktivitas yang direncanakan untuk menghasilkan kondisi
yang tidak disukai dalam perkembangbiakan nyamuk.2. Pengendalian kimiawi
Contoh bentuk pengendalian secara kimiawi yaitu dengan memberi produk-produk kimia kedalam tempat yang mungkin menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk. Penyemprotan dengan ULV malathon masih merupakan cara yang umum dipakai untuk membunuh larva yang hidup dalam air. Pengendalian yang umum dipergunakan untuk larva-larva nyamuk adalah dengan menggunakan larvasida seperti abate. Selain itu juga bisa dengan fogging atau pengasapan.3. Pengendalian mekanik \
Pengendalian mekanik dapat dilakukan dengan menggunakan baju pelindung dan memasang kawat kasa di jendela untuk menghindarkan hubungan atau kontak antara manusia dengan nyamuk (Gandahusada, 2000). Pengendalian melalui sanitasi lingkungan juga termasuk pengendalian mekanik, yaitu merupakan pengendalian secara tidak langung, yaitu membersihkan atau mengeluarkan tempat-tempat pembiakan nyamuk seperti kaleng-kaleng bekas, plastik-plastik bekas, ban-ban mobil/motor bekas, dan kontainer-kontainer lain yang dapat menampung air bersih atau genangan air hujan. Barang-barang bekas tersebut dapat dipendam atau dibakar. Tempat-tempat yang bisa menampung air sebagai bagian dari konstruksi bangunan harus dibersihkan dan air-air yang tergenang sesudah hujan harus dikeluarkan.
Tempat-tempat penampungan air termasuk sumur harus dibersihkan untuk mengeluarkan atau membunuh telur-telur, jentik-jentik, dan pupa-pupa nyamuk. Program yang dicanangkan oleh Pemerintah Indonesia melalui Departemen Kesehatan RI ialah menguras, menimbun, dan mengubur (3M).4. Pengendalian fisik
Menurut Gandahuada (2000) pengendalian fisik dapat dilakukan dengan memasang lampu kuning yang dapat menghalau nyamuk. Jika memiliki kolam atau genangan air di tempat yang cukup besar dapat diberi ikan pemakan jentik (ikan kepala timah dan ikan guppy).5. Pengendalian biologik
Pengendalian biologik dapat dilakukan dengan memperbanyak pemangsa dan parasit sebagai musuh alami nyamuk. Beberapa parasit dari golongan nematode, baktreri,
protozoa, jamur, dan virus dan dapat dipakai sebagai pengandali nyamuk dewasa. Predator atau pemangsa yang baik untuk mengendalikan larva nyamuk terdiri dari beberapa jenis ikan, larva nyamuk yang berukuran lebih besar, juga larva capung dsan Crustaceae (Gandahusada, 2000).6. Pengendalian genetika
Pengendalian genetika dapat dilakukan dengan mengawinkan antara strain nyamuk yang menyebabkan sitoplasma telur tidak dapat ditembus oleh sperma sehingga tidak dapat terjadi pembuahan, disebut cytoplasmic incompatibility.7. Pengendalian legislative
Pengendalian legislatif dilakukan dengan diadakan peraturan dengan sanksi pelanggaran oleh pemerintah. Sebagai contoh pengendalian karantina di pelabuhan laut dan peklabuhan udara yang bermaksud untuk mencegah masuknya vector penyakit seperti nyamuk, penyemprotan insektisida di kapal yang berlabuh atau kapal terbang yang mendarat di peklabuhan udara. Keteledoran karena tidak melaksanakan peraturan-peraturan karantina yang menyebabkan vector nyamuk dapat dihukum menurut undang-undang (Gandahusada, 2000).8. Pengendalian Hayati
Beberapa negara telah berhasil dalam melakukan pengendalian vektor penyakit secara hayati dengan menggunakan patogen mikroba seperti Bacillus sphaericus (Marasmorosh, 1991). Banyak penelitian menunjukkan bahwa bakteri yang diisolasi dari inang yang terinfeksi oleh B. Thuringiensis, B. Sphaericus, dan Beauveria bassiana di lapangan biasanya memiliki patogenesis tinggi (Golberg & Margalit, 1977; Feng & Johnson 1990; Feng et al 1990; Dorchner et al 1991). Oleh sebab itu, isolasi patogen mikroba pada jentik-jentik nyamuk juga perlu dilakukan untuk mendapatkan patogen mikroba yang berpotensi sebagai agen hayati untuk mengendalikan vektor nyamuk demam berdarah yang ramah lingkungan serta yang dapat berlangsung terus-menerus.
BAB IIIPENUTUP
A. KesimpulanDari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa beberapa penyakit yang
ditularkan oleh nyamuk antara lain demam berdarah yang ditularkan oleh nyamuk A. aegypti atau A. albopictus, malaria yang ditularkan oleh nyamuk Anopheles yaitu An. sundaicus, An. subpictus, An. aconitus dan An. maculatus), filariasis (penyakit kaki gajah) yang ditularkan oleh nyamuk Culex, Anopheles, Aedes dan Mansonia, chikungunya yang ditularkan oleh A. Aegypti, A. albopictus, Culex fatigans dan Mansonia sp.
Masalah penyakit yang ditimbulkan dari Nyamuk sangat erat kaitannya dengan faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi lingkungan penderita, sosio-ekonomi penderita serta tingkat pendidikan penderita, iklim dan kebersihan diri perorangan, rumah maupun lingkungan sekitarnya serta kepadatan penduduk yang tinggi. Pada saat musim hujan, udara yang lembab, rumah yang berlantai tanah, pengetahuan sanitasi kesehatan yang belum memadai, keadaan ekonomi yang rendah didukung oleh iklim yang sesuai akan mendukung pertumbuhan dan perkembangbiakan nyamuk sehingga dapat menyebabkan beberapa penyakit.
Pengendalian vektor nyamuk dapat di lakukan salah satunya dengan cara memutus rantai hidupnya. Mengurangi populasi vektor serendah-rendahnya sehingga tidak berarti lagi sebagai penular penyakit. Kedua, menghindarkan terjadi kontak antara vektor dan manusia. Cara efektif untuk pengendalian vektor nyamuk adalah dengan penatalaksanaan lingkungan yang termasuk perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pemantauan aktivitas untuk modifikasi faktor-faktor lingkungan dengan suatu pandangan untuk mencegah perkembangan vektor dan kontak manusia-vektor patogen.
B. SaranDalam pembuatan makalah ini tentu jauh dari sempurna. Untuk itu, kami
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca demi perbaikan di masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Gandahusada, Srisasi., Ilahude, Herry D., dan Pribadi, Wita. 2000. Parasitologi Kedokteran. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Becker, N., dkk. 2010. Mosquitoes and Their Control. London: Spinger
Tolle, Michael A. 2009. Mosquito-borne Diseases. Curr Probl Pediatr Adolesc Health Care 2009; 39:97-140.
World Health Organization (Alih bahasa. Palupi Widyastuti). 2002. Pencegahan dan Pengendalian Dengue dan Demam Berdarah Dengue Panduan Lengkap. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Tvedten, Stephen L. 2007. The Best Pest Control 2.
Staff Pengajar Departemen Parasitologi FKUI. 2009. Buku Ajar Parasitologi Kedokteran Edisi Keempat. Jakarta: Fakultas Kedokteran UI.
Nurmaini.2003. Mentifikasi Vektor dan Pengendalian Nyamuk Anopheles Aconitus Secara Sederhana. Diakses dari http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3705/1/fkm-nurmaini1.pdf pada tanggal 10 Maret 2013.
Anonymous, 2011. Gangguan Kesehatan akibat Nyamuk. Diakses dari http://www.kesehatanlingkungan.org/book/ehb_ch%2008_mosquitoes.pdf pada tanggal 10 maret 2013.
Sembel, Dantje T. 2009. Entomologi Kedokteran. Yogyakarta: Andi Offset
Safar, Rosdiana. 2010. Parasitologi Kedokteran. Bandung: Yrama Widya
TUGAS IDK III
MAKALAH MIKROBIOLOGI
DI SUSUN OLEH :
NAMA : NURHASNINIM : 12.1101.177KELAS : F-12
FAKULTAS ILMU KEPERAWATANUNIVERSITAS INDONESIA TIMUR
MAKASSAR2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mikroorganisme merupakan jasad hidup yang mempunyai ukuran sangat kecil.
Setiap sel tunggal mikroorganisme memiliki kemampuan untuk melangsungkan aktivitas
kehidupan antara lain dapat dapat mengalami pertumbuhan, menghasilkan energi dan
bereproduksi dengan sendirinya. Mikroorganisme memiliki fleksibilitas metabolisme
yang tinggi karena mikroorganisme ini harus mempunyai kemampuan menyesuaikan diri
yang besar sehingga apabila ada interaksi yang tinggi dengan lingkungan menyebabkan
terjadinya konversi zat yang tinggi pula. Akan tetapi karena ukurannya yang kecil, maka
tidak ada tempat untuk menyimpan enzim-enzim yang telah dihasilkan. Dengan demikian
enzim yang tidak diperlukan tidak akan disimpan dalam bentuk persediaan.enzim-enzim
tertentu yang diperlukan untuk perngolahan bahan makanan akan diproduksi bila bahan
makanan tersebut sudah ada.
Sebagaimana kita ketahui sebelumnya mikroorganisme adalah organisme hidup
yang berukuran mikroskopis sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.
Mikroorganisme dapat ditemukan di semua tempat yang memungkinkan terjadiny
kehidupan, disegala lingkungan hidup manusia. Mereka ada di dalam tanah, di
lingkungan akuatik, dan atmosfer (udara) serta makanan, dan karena beberapa hal
mikroorganisme tersebut dapat masuk secara alami ke dalam tubuh manusia, tinggal
menetap dalam tubuh manusia atau hanya bertempat tinggal sementara. Mikroorganisme
ini dapat menguntungkan inangnya tetapi dalam kondisi tertentu dapat juga menimbulkan
penyakit.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Mikrobiologi
Salah satu manfaat mikroorganisme dalam bidang kesehatan adalah dalam
menghasilkan antibiotika. Bahan antibiotik dibuat dengan bantuan fungi, aktinomiset, dan
bakteri lain. Antibiotik ini merupakan obat yang paling manjur untuk memerangi infeksi
oleh bakteri. Beberapa mikroba menghasilkan metabolit sekunder, yang sangat
bermanfaat sebagai obat untuk mengendalikan berbagai penyakit infeksi. Sejak dulu
dikenal jamur Penicillium yang pertama kali ditemukan oleh Alexander fleming (1928),
dapat menghasilkan antibiotika penisilin. Sekarang banyak diproduksi berbagai antibiotik
dari berbagai jenis mikroba yang sangat berperan penting dalam mengobati berbagai
penyakit. Selain untuk antibiotik, dalam bidang kesehatan mikrorganisme juga dapat
digunakan sebagai agen pembusuk di dalam saluran pencernaan alami, yang turut
membantu mencerna makanan di dalam saluran pencernaan.
Mikroorganisme tidak saja terdapat dan hidup di lingkungan, akan tetapi juga di
tubuh manusia. Tubuh manusia tidaklah steril atau bebas dari mikroorganisme, begitu
manusia dilahirkan ia langsung berhubungan dengan mikroorganisme. Mikroorganisme
yang secara alamiah terdapat di tubuh manusia disebut flora normal atau mikrobiota.
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kehadiran Flora Normal Pada Tubuh
Manusia
Nutrisi
Kebersihan seseorang (berapa seringnya dibersihkan)
Kondisi hidup
Penerapan prinsip-prinsip kesehatan
Mikroflora pada tubuh berdasarkan bentuk dan sifat kehadirannya dapat digolongkan
menjadi 2 yaitu :
1. Mikroorganisme tetap/normal (resident flora/indigenous) yaitu mikroorganisme jenis
tertentu yang biasanya ditemukan pada bagian tubuh tertentu dan pada usia tertentu
dan pada usia tertentu. Keberadaan mikroorganismenya akan selalu tetap, baik jenis
ataupun jumlahnya, jika ada perubahan akan kembali seperti semula. Flora
normal/tetap yang terdapat pada tubuh merupakan organisme komensal. Flora normal
yang lainnya bersifat mutualisme. Flora normal ini akan mendapatkan makanan dari
sekresi dan produk-produk buangan tubuh manusia, dan tubuh memperoleh vitamin
atau zat hasil sintesis dari flora normal. Mikroorganisme ini umumnya dapat lebih
bertahan pada kondisi buruk dari lingkungannya.
Contohnya : Streptococcus viridans, S. faecalis,Pityrosporum ovale,Candida
albicans.
2. Mikroorganisme sementara (transient flora) yaitu mikroorganisme nonpatogen atau
potensial patogen yang berada di kulit dan selaput lendir/mukosa selama kurun waktu
beberapa jam, hari, atau minggu. Keberadaan mikroorganisme ini ada secara tiba-tiba
(tidak tetap) dapat disebabkan oleh pengaruh lingkungan, tidak menimbulkan
penyakit dan tidak menetap. Flora sementara biasanya sedikit asalkan flora tetap
masih utuh, jika flora tetap berubah, maka flora normal akan melakukan kolonisasi,
berbiak dan menimbulkan penyakit.
Penyakit menular umumnya disebabkan oleh mikroba, yaitu bakteri, virus, jamur, dan
protozoa.
Penularan suatu penyakit dapat berlangsung dalam 3 cara :
1. Berdasarkan Jalur Kompleks Dua Faktor, yaitu dari mikroba patogen langsung ke
manusia.
2. Berdasarkan Jalur Kompleks Tiga Faktor, yaitu mikroba patogen ke vektor ke
manusia
3. Berdasarkan Jalur Kompleks Empat Faktor, yaitu mikroba patogen, vektor
pertama, vektor kedua, manusia.
Masuknya penyakit menular ke dalam tubuh dapat terjadi dalam tiga tahapan yaitu :
1. Masuknya penyebab (mikroba patogen) yang dapat menginfeksi tubuh melalui
rongga mulut, air, bahan makanan, dsb.
2. Pertumbuhan mikroba patogen di dalam jaringan inang
3. Timbulnya gangguan/kerusakkan pada tubuh inang oleh jasad mikroba patogen
baik secara langsung maupun tidak langsung
C. Flora Normal Pada Tubuh Manusia
Flora normal biasanya ditemukan di bagian-bagian tubuh manusia yang kontak
langsung dengan lingkungan misalnya kulit, hidung, mulut, usus, saluran urogenital,
mata, dan telinga . Organ-organ dan jaringan biasanya steril.
1) Kulit
Kebanyakan bakteri kulit di jumpai pada epitelium yang seakan-akan bersisik (lapisan
luar epidermis), membentuk koloni pada permukaan sel-sel mati. Kebanyakan bakteri ini
adalah spesiesStaphylococcus dan sianobakteri aerobik, atau difteroid. Jauh di dalam
kelenjar lemak dijumpai bakteri-bakteri anaerobik lipofilik, seperti Propionibacterium
acnes penyebab jerawat. Jumlahnya tidak dipengaruhi oleh pencucian. Staphylococcus
epidermidis yang bersifat nonpatogen pada kulit namun dapat menimbulkan penyakit saat
mencapai tempat -tempat tertentu seperti katup jantung buatan dan sendi prostetik (sendi
buatan). Bakteri ini lebih sering ditemui pada kulit dibandingkan dengan kerabatnya yang
bersifat patogen yaitu Staphylococcus aureus. Secara keseluruhan ada sekitar 103-104
mikroorganisme/cm2 yang kebanyakan terletak pada stratum (lapisan) korneum. Bakteri
anaerob dan aerob sering bersama-sama menyebabkan infeksi sinergistik, selulitis dari
kulit dan jaringan lunak. Bakteri-bakteri tersebut merupakan bagian dari flora normal.
2) Hidung dan Nasofaring (nasopharynx)
Flora utama hidung terdiri dari korinebakteria, stafilokokus dan streptokokus. Dalam
hulu kerongkongan hidung, dapat juga dijumpai bakteri Branhamella catarrhalis (suatu
kokus gram negatif) dan Haemophilus influenzae (suatu batang gram negatif).
Pemusnahan flora normal faring dengan penisilin dosis tinggi dapat menyebabkan
over growth: bakteria negatif Gram seperti Escherichia coli, Klebsiella, Proteus,
Pseudomonas atau jamur.
3) Mulut
Kelembapan yang paling tinggi, adanya makanan terlarut secara konstan dan juga
partikel-partikel kecil makanan membuat mulut merupakan lingkungan ideal bagi
pertumbuhan bakteri. Mikrobiota mulut atau rongga mulut sangat beragam; banyak
bergantung pada kesehatan pribadi masing-masing individu.
Pada waktu lahir, rongga mulut pada hakikatnya merupakan suatu inkubator yang
steril, hangat, dan lembab yang mengandung sebagai substansi nutrisi. Air liur terdiri dari
air, asam amino, protein, lipid, rongga mulut menjadi mantap. Jasad-jasad renik ini
tergolong ke dalam genus Streptococcus, Neisseria, Veillonella, Actinomyces,da n
Lactobacillus.
4) Orofaring (oropharinx)
Orofaring (bagian belakang mulut juga dihuni sejumlah besar bakteri Staphylococcus
aureus dan S. epidermidis dan juga difteroid.Tetapi kelompok bakteri terpenting yang
merupakan penghuni asli orofaring ialah streptokokus hemolitik, yang juga
dinamakanStreptokokus viridans. Biakan yang ditumbuhkan dari orofaring juga akan
memperlihatkan adanyaBranchamella catarrhalis, spesies Haemophilus, serta gular-galur
pneumokokus avirulen (Streptococcus pneumonia).
5) Perut
Isi perut yang sehat pada praktisnya steril karena adanya asam hidroklorat di dalam
sekresi lambung. Setelah ditelannya makanan, jumlah bakteri bertambah tetapi segera
menurun kembali dengan disekresikannya getah lambung dan pH zat alir perut pun
menurun.
6) Usus Kecil
Usus kecil bagian atas (atau usus dua belas jari) mengandung beberapa bakteri. Di
antara yang ada, sebagian besar adalah kokus dan basilus gram positif. Di dalam jejunum
atau usus halus kos ong (bagian kedua usus kecil, di antara usus dua belas jari dan ileum
atau usus halus gelung) kadang kala dijumpai spesies-spesies Enterokokus, Laktobasilus,
dan Difteroid. Khamir Candida albicans dapat juga dijumpai pada bagian usus kecil ini.
Pada bagian usus kecil yang jatuh (ileum), mikrobiota mulai menyerupai yang dijumpai
pada usus besar. Bakteri anaerobik dan enterobakteri mulai nampak dalam jumlah besar.
7) Usus Besar
Di dalam tubuh manusia, kolon atau usus besar, mengandung populasi mikrobe yang
terbanyak. Telah diperkirakan bahwa jumlah mikroorganisme di dalam spesimen tinja
adalah kurang lebih 1012 organisme per gram. Basilus gram negatif anaerobik yang ada
meliputi spesies Bacteroides (B. fragilis, B. melaninogenicus, B. oralis) dan
Fusobacterium. Basilus gram positif diwakili oleh spesies-spesies Clostridium(serta
spesies-spesies Lactobacillus.
Flora saluran pencernaan berperan dalam sintesis vitamin K, konversi pigmen empedu
dan asam empedu, absorpsi zat makanan serta antagonis mikroba patogen.
8) Saluran Kemih
Pada orang sehat, ginjal, ureter (saluran dari ginjal ke kandung kemih), dan kandung
kemih bebas dari mikroorganisme, namun bakteri pada umunya dijumpai pada uretra
(saluran dari kandung kemih ke luar) bagian bawah baik pada pria maupun wanita. Tetapi
jumlahnya berkurang di dekat kandung kemih, agaknya disebabkan efek antibakterial
yang dilancarkan oleh selaput lendir uretra dan seringnya epitelium terbilas oleh air seni.
Ciri populasi ini berubah menurut variasi daur haid. Penghuni utama vagina dewasa
adalah laktobasilus yang toleran terhadap asam. Bakteri ini mengubah glikogen yang
dihasilkan epitelium vagina, dan didalam proses tesebut menghasilkan asam.
Penumpukan glikogen pada dinding vagina disebakan oleh kegiatan indung telur; hal ini
tidak dijumpai sebelum masa akil balig ataupun setelah menopause (mati haid). Sebagai
akibat perombakan glikogen, maka pH di dalam vagina terpelihara pada sekitar 4.4
sampai 4,6.
Mikrooganisme yang mampu berkembang baik pada pH rendah ini dijumpai di dalam
vagina dan mencakup enterokokus, Candida albicans , dan sejumlah besar bakteri
anaerobik. Sistem urinari dan genital secara anatomis terletak berdekatan, suatu penyakit
yang menginfeksi satu sistem akan mempengaruhi siste m yang lain khususnya pada laki-
laki. Saluran urin bagian atas dan kantong urine steril dalam keadaan normal. Saluran
uretra mengandung mikroorganisme seperti Streptococcus, Bacteriodes, Mycobacterium,
Neisseria dan enterik. Sebagian besar mikroorganisme yang ditemukan pada urin
merupakan kontaminasi dari flora normal yang terdapat pada kulit. Keberadaan bakteri
dalam urine belum dapat disimpulkan sebagai penyakit saluran urine kecuali jumlah
mikroorganisme di dalam urine melebihi 105 sel/ml.
9) Mata (Konjungtiva) dan Telinga
Mikroorganisme konjungtiva terutama adalah difteroid (Coynebacterium xerosis), S.
epidermidis dan Streptokukus non hemolitik. Neiseria dan basil gram negatif yang
menyerupai spesies Haemophilus (Moraxella) seringkali juga ada. Flora konjungtiva
dalam keadaan normal dikendalikan oleh aliran air mata, yang mengandung lisozim.
Flora liang telinga luar biasanya merupakan gambaran flora kulit. Dapat dijumpai
Streptococcus pneumonia, batang gram negatif termasuk Pseudomonas aeruginosa,
Staphylococcus aureusdan kadang-kadang Mycobacterias aprofit. Telinga bagian tengah
dan dalam biasanya steril.
10) Bakteri di Darah dan jaringan
Pada keadaan normal darah dan jaringan adalah steril. Kadangkadang karena
manipulasi sederhana seperti mengunyah, menyikat gigi, ekstraksi gigi, flora komensal
dari mulut dapat masuk ke jaringan atau darah. Dalam keadaan normal mikroorganisme
tersebut segera dimusnahkan oleh sistem kekebalan tubuh. Hal seperti itu dapat terjadi
pula dengan flora faring, saluran cerna dan saluran kemih. Pada keadaan abnormal seperti
adanya katup jantung abnormal, atau protesa lain, bakteremia di atas dapat mengarah
pada pembentukan koloni dan infeksi.
D. VIRULENSI MIKROORGANISME
Mikroorganisme patogen memiliki faktor virulensi yang dapat meningkatkan
patogenisitasnya dan memungkinkannya berkolonisasi atau menginvasi jaringan inang
dan merusak ungsi normal tubuh. Virulensi menggambarkan kemampuan untuk
menimbulkan penyakit.
E. JALAN MASUK MIKROORGANISME KE TUBUH INANG
Mikroorganisme patogen dapat memasuki tubuh inang melalui berbagai macam jalan,
misalnya melalui membran mukosa, kulit, ataupun rute parental. Banyak bakteri dan virus
memiliki akses memasuki tubuh inang melalui membran mukosa saluran pernafasan,
gastrointestinal, saluran genitourinari, konjungtiva, serta membran penting yang menutupi
bola mata dan kelopak mata.
a) Saluran pernafasan : Saluran pernafasan merupakan jalan termudah bagi
mikroorganisme infeksius. Mikroorganisme terhirup melalui hidung atau mulut
dalam bentuk partikel debu. Penyakit yang muncul umumnya adalah pneumonia,
campak, tuberkulosis, dan cacar air.
b) Saluran pencernaan : Mikroorganisme dapat memasuki saluran pencernaan
melalui bahan makanan atau minuman dan melalui jari tangan yang terkontaminasi
mikroorganisme patogen. Mayoritas mikroorganisme tersebut akan dihancurkan oleh
asam klorida (HCL) dan enzim-enzim di lambung, atau oleh empedu dan enzim di
usus halus. Mikatroorganisme yang berahan dapat menimbulkan penyakit. Misalnya
demam tifoid, disentri amoeba, hepatitis A, dan kolera. Patogen ini selanjutnya
dikeluarkan melalui feses dan dapat ditransmisikan ke inang lainnya melalui air,
makanan, atau jari-jari tangan yang terkontaminasi.
c) Kulit : Kulit sangat penting sebagai pertahanan terhadap penyakit. Kulit yang tidak
mengalami perlukaan tidak dapat dipenetrasi oleh mayoritas mikroorganisme.
Beberapa mikroorganisme memasuki tubuh melalui daerah terbuka pada kulit, folikel
rambut, maupun kantung kelenjar keringat. Mikroorganisme lain memasuki tubuh
inang pada saat berada di jaringan bawah kulit atau melalui penetrasi atau perlukaan
membran mukosa. Rute ini disebut rute perenteral. Suntikan, gigitan, potongan, luka,
atau pembedahan dapat membuka rute infeksi parenteral.
d) Rongga mulut : Pada permukaan rongga mulut terdapat banyak koloni
mikroorganisme. Salah satu penyakit yang umum pada rongga mulut akibat
kolonisasi mikroorganisme adalah karies gigi. Karies gigi diawali akibat
pertumbuhan Streptococcus mutans dan spesies Streptococcus lainnya pada
permukaan gigi. Hasil fermentasi metabolism menghidrolisis sukrosa menjadi
komponen monosakarida, fruktosa, dan glukosa. Enzim glukosiltransferasi
selanjutnya merakit glukosa menjadi dekstran. Residu fruktosa adalah gula utama
yang difermentasi menjadi asam laktat. Akumulasi bateri dan dekstran menempel
pada permukaan gigi dam membentuk plak gigi.
Populasi bakteri plak didominasi oleh Streptococcus dan anggota Actinomyces.
Karena plak sangat tidak permeabelm terhadap saliva, maka asam laktat yang
diproduksi oleh bakteri tidak dilarutkan atau dinetralisasi dan secara perlahan
akanmelunakkan enamel gigitepat plak tersebut melekat.
F. MEKANISME PATOGENISITAS
Mikroorganisme yang secara tetap terdapat pada permukaan tubuh bersifat
komensal. Pertumbuhan pada bagian tubuh tertentu bergantung pada faktor -faktor
biologis seperti suhu, kelembapan dan tidak adanya nutrisi tertentu serta zat -zat
penghambat. Keberadaan flora tersebut tidak mutlak dibutuhkan untuk kehidupan karena
hewan yang dibebaskan (steril) dari flora tersebut, tetap bisa hidup. Flora yang hidup di
bagian tubuh tertentu pada manusia mempunyai peran penting dalam mempertahankan
kesehatan dan hidup secara normal. Beberapa anggota flora tetap di saluran pencernaan
mensintesis vitamin K dan penyerapan berbagai zat makanan.
Flora yang menetap diselaput lendir (mukosa) dan kulit dapat mencegah
kolonialisasi oleh bakteri patogen dan mencegah penyakit akibat gangguan bakteri.
Mekanisme gangguan ini tidak jelas. Mungkin melalui kompetisi pada reseptor atau
tempat pengikatan pada sel penjamu, kompetisi untuk zat makanan, penghambatan oleh
produk metabolik atau racun, penghambatan oleh zat antibiotik atau bakteriosin
(bacteriocins). Supresi flora normal akan menimbulkan tempat kosong yang cenderung
akan ditempati oleh mikroorganisme dari lingkungan atau tempat lain pada tubuh.
Beberapa bakteri bersifat oportunis dan bisa menjadi patogen. Selain itu, diperkirakan
bahwa stimulasi antigenik dilepaskan oleh flora adalah penting untuk perkembangan
sistem kekebalan tubuh normal.
Sebaliknya, flora normal juga dapat menimbulkan penyakit pada kondisi tertentu.
Berbagai organisme ini tidak bisa tembus (non-invasive) karena hambatan-hambatan
yang diperankan oleh lingkungan. Jika hambatan dari lingkungan dihilangkan dan masuk
le dalam aliran darah atau jaringan, organisme ini mungkin menjadi patogen.
Streptococcus viridians, bakteri yang tersering ditemukan di saluran nafas atas,
bila masuk ke aliran darah setelah ekstraksi gigi atau tonsilektomi dapat sampai ke katup
jantung yang abnormal dan mengakibat kan subacute bacterial endocarditis. Bacteroides
yang normal terdapat di kolon dapat menyebabkan peritonitis mengikuti suatu trauma
Spesies Bacteroides merupakan flora tetap yang paling sering dijumpai di usus besar dan
tidak membahayakan pada tempat tersebut. Tetapi jika masuk ke rongga peritoneum atau
jaringan panggul bersama dengan bakteri lain akibat trauma, mereka menyebabkan
supurasi dan bakterimia. Terdapat banyak contoh tetapi yang penting adalah flora normal
tidak berbahaya dan dapat bermanfaat bagi tubuh inang pada tempat yang seharusnya atau
tidak ada kelainan yang menyertainya. Mereka dapat menimbulkan penyakit jika berada
pada lokasi yang asing dalam jumlah banyak dan jika terdapat faktor-faktor predisposisi.
G. INTERAKSI ANTARA FLORA NORMAL dengan INANGNYA
Pada kenyataannya, tidak banyak yang diketahui tentang sifat hubungan antara
manusia dan flora normal mereka, tetapi mereka dianggap sebagai interaksi dinamis
daripada saling asosiasi ketidak pedulian. Baik host dan bakteri berpikir untuk
memperoleh manfaat dari satu sama lain, dan asosiasi, untuk sebagian besar, mutualistik.
Flora normal berasal dari host mereka pasokan nutrisi, lingkungan yang stabil,
perlindungan dan transportasi. Host memperoleh dari flora normal tertentu manfaat
nutrisi dan pencernaan, stimulasi dari kegiatan pembangunan dan sistem imun, dan
perlindungan melawan kolonisasi dan infeksi oleh mikroba patogen.
Sementara sebagian besar kegiatan manfaat flora normal tuan rumah mereka,
sebagian dari flora normal adalah parasit (hidup di atas biaya tuan rumah mereka), dan
beberapa bersifat patogen (mampu menghasilkan penyakit). Penyakit yang dihasilkan
oleh flora normal di tuan rumah mereka dapat disebut penyakit endogen. Kebanyakan
endogen bakteri penyakit infeksi oportunistik, yang berarti bahwa organisme harus diberi
kesempatan khusus kelemahan atau membiarkan-down dalam pertahanan host untuk
menginfeksi . Contoh dari infeksi oportunistik bronkitis kronis pada perokok dimana
bakteri flora normal dapat menyerang paru-paru melemah.
Kadang-kadang hubungan antara anggota flora normal yang inangnya tidak dapat
diuraikan. Seperti hubungan dimana tidak ada manfaat jelas atau membahayakan
organisme baik selama hubungan mereka disebut sebagai hubungan teman semakan.
Banyak flora normal yang tidak dominan dalam habitat mereka, walaupun selalu hadir
dalam jumlah yang rendah, dianggap sebagai teman semakan bakteri. Namun, jika dugaan
hubungan teman semakan mempelajari secara mendetail, parasit atau karakteristik
mutualistic sering muncul.
H. Virus Dalam Mikrobiologi Kesehatan
1. Virus yang merugikan
Influenza
Penyebab influenza adalah virus golongan orthomyxovirus yang bebbentuk
seperti bola. Virus influenza ditularkan lewat udara dan masuk ke tubuh
manusia melalui alat pernapasan.
Flu burung
Flu burung atau Avian Influenza adalah penyakit menular yang disebabkan
oleh virus yang biasanya menjangkiti unggas dan ammalia. Penyebab penyakit
ini termasuk influenza tipe A, Strain H5N1.
Campak
Campak disebabkan oleh virus paramyxovirus. Gejala campak adalah demam
tinggi, batuk, dan rasa nyeri di seluruh tubuh.masa inkubasinya sekitar 10
hingga 12 hari. Di awal masa inkubasi virus berlipat ganda di saluran
pernapasan atas yang menyebabkan gejala batuk kering dan radang
tenggorokan. Di akhir masa inkubasi, virus menuju darah dan beredar ke
seluruh bagian tubuh, terutama kulit, sehingga terlihat bercak-bercak merah di
kulit.
Cacar Air dan Herpes Zoster
Cacar air dan herpes zoster disebabkan oleh virus yang sama, yaitu varicella
zoster virus (VCV). Virus ini dapat langsung menyebabkan penyakit atau
dapat menetap selama beberapa tahun, baru kemudian menimbulkan penyakit.
Hepatitis
Hepatitis (pembegkakan hati) disebabkan oleh virus hepatitis. Beberapa virus
hepatitis yang diekenali adalah virus hepatitis A, B, C, D, dan E. Gejala
umumnya adalah demam, mual, dan muantah, serta perubahan warna kulit dan
selaput lender terlihat kuning.
Polio
Polio (poliomyelitis) disebabkan oleh virus polio. Serangan virus polio
menyebabkan lumpuh jika virus menginfeksi selaput otak (meninges) dan
sumsum tulang belakang.
1) Papilonia
Disebabkan oleh salah satu virus yang diduga dapat menimbulkan tumor di
kulit, alat kelamin, tenggorokan, dan saluran utama pernapasan. Infeksi terjadi
melalui kontak langsung dan hubungan seksual dengan penderita.
2) Gondong
Penyakit gondong disebabkan oleh golongan paramyxovirus. Virus ini hanya
memiliki RNA. Paramyxovirus dapat tumbuh di jaringan otak, selaput otak,
pancreas, testis, galndula parotid, dan kadang di hati.
3) AIDS
AIDS (acquired immunodeficiency syndrome) adalah penularan sistem
kekebalan tubuh yang disebabkan oleh HIV (human immunodeficiency virus).
4) Ebola
Virus ebola ditemukan pada tahun 1976 di Sudan dan Zaire. Habitatnya di
alam belum diketahui. Demikian pula prosesnya menjai epidemic. Virus ebola
dapat hidup di atmosfer selama beberapa menit, kemudian aka mati oleh sinar
ultraviolet. Virus ebola merusak jaringan dan sel tubuh dan menyebabkan
kematian dalam jangka kurang dari dua minggu.
5) Herpes Simpleks
Penyakit ini disebabkan oleh virus anggota famili Herpesviridae, yang
menyerang kulit dan selaput lender. Virus herpes simpleks dapat menyerang
bayi, anak-anak, dan orang dewasa.
6) Rabies
Penyakit ini disebabkan oleh virus rabies. Rabies sebenarnya merupakan
penyakit yang menyerang hewan, misalnya anjing, kucing, dan kelelawar
penghisap darah. Hewan yang terkena rabies menunjukkan perilaku agresif
atau kelumpuhan.
7) SARS
SARS (severe acute respiratory syndrome) pertama kali muncul di Cina pada
akhir tahun 2002. Di sepanjang tahun 2003 kasus SARS merebak diseluruh
dunia dan menyebabkan sedikitnya 813 orang meninggal dunia. SARS
disebabkan oleh coronavirus yang mengakibatkan penderita mengalami gejala
seperti penderita pneumonia sehingga SARS disebut juga CVP (coronavirus
pneumonia).
8) Virus Dengue penyebab demam berdarah
Demam berdarah adalah infeksi penyakit tropis yang disebabkan oleh virus
dengue . Gejalanya meliputi demam , sakit kepala , otot dan nyeri sendi , dan
karakteristik ruam kulit yang mirip dengan campak . Dalam sebagian kecil
kasus penyakit berkembang menjadi demam berdarah mengancam kehidupan
hemoragik, mengakibatkan pendarahan , rendahnya tingkat trombosit darah
dan kebocoran plasma darah, atau ke sindrom syok dengue, di mana tekanan
darah sangat rendah terjadi.
2. Virus yang menguntungkan
Namun demikian, tidak berarti bahwa virus hanya memiliki peran yang
merugikan. Dengan kemajuan bioteknologi dan rekayasa genetika, ilmuan telah dapat
memanfaatkan virus untuk tujuan yang menguntungkan manusia. Misalnya, untuk
penghasil vaksin. Virus juga dapat dimanipulasi agar membawa gen untuk suatu sifat
yang menguntungkan (misalnya gen yang menghasilkan antitoksin) (ibit, 2006).
1. Mempercantik warna dan corak bunga tulip
Jenis-jenis tulip yang sudah dikenal sejak zaman dulu mempunyai motif garis-
garis, "coretan kuas," atau "jilatan api" atau mempunyai warna lain pada bagian-
bagian tertentu daun bunga, sedangkan jenis-jenis yang lebih baru mempunyai pola
aneka warna pada daun bunga. Sentuhan warna lain pada warna dasar bunga tulip
disebabkan perubahan pegmen di bagian atas dan bagian bawah bunga.
2. Membuat Antitoksin
Salah satu fase daur hidup virus adalah fase penggabungan. Pada fase ini,
DNA virus menyambungkan diri ke DNA bakteri, sehingga di dalam DNA bakteri
terkandung profag (DNA virus). Dengan kata lain, di dalam bakteri terkandung materi
genetic virus. Ketika profag aktif dan DNA bakteri hancur ada yang terbawa DNA
virus. Misalnya di dalam DNA virus terkandung DNA bakteri pertama. Apa bila virus
ini menginfeksi bakteri kedua, dan kemudian mengikuti daur lisogenik, maka di
dalam DNA bakteri kedua ini terkandung DNA virus dan DNA bakteri pertama.
3. pembuatan vaksin
Vaksin digunakan untuk mencegah serangan penyakit terhadap tubuh yang
berasal dari mikroorganisme. Vaksin didapat dari virus dan bakteri yang telah
dilemahkan atau racun yang diambil dari mikroorganisme tersebut.
Vaksin Hepatitis B dan malaria adalah contoh pembuatan vaksin melalui
bioteknologi modern. Secara konvensional pelemahan kuman dilakukan dengan
pemanasan atau pemberian bahan kimia. Dengan bioteknologi dilakukan fusi atau
transplantasi gen.
Vaksin dimasukkan (dengan disuntikkan atau oral) ke dalam tubuh manusia
agar sistem kekebalan tubuh manusia aktif melawan mikroorganisme tersebut. Vaksin
telah membantu berjutajuta orang di dunia dalam pencegahan serangan penyakit yang
serius.
I. Bakteri Dalam Mikrobiologi Kesehatan
Bakteri juga dapat memberikan manfaat dibidang kesehatan. Antibiotik
merupakan zat yang dihasilkan oleh mikroorganisme dan mempunyai daya hambat
terhadap kegiatan mikroorganisme lain dan senyawa ini banyak digunakan dalam
menyembuhkan suatu penyakit. Beberapa bakteri yang menghasilkan antibiotik adalah:
Streptomyces griseus , menghasilkan antibiotik streptomycin
Streptomyces aureofaciens , menghasilkan antibiotik tetracycline
Streptomyces venezuelae , menghasilkan antibiotik chloramphenicol
Penicillium , menghasilkan antibiotik penisilin
Bacillus polymyxa , menghasilkan antibiotik polymixin.
Terlepas dari peranannya dalam menghasilkan antibiotik, banyak jenis bakteri
yang justru bersifat patogen. Pada manusia, beberapa jenis bakteri yang sering kali
menjadi agen penyebab penyakit adalah :
Salmonella enterica subspesies I serovar Typhi yang menyebabkan penyakit tifus,
Mycobacterium tuberculosis yang menyebabkan penyakit TBC,
dan Clostridium tetani yang menyebabkan penyakit tetanus.
Bakteri patogen juga dapat menyerang hewan ternak, seperti Brucella abortus yang
menyebabkan brucellosis pada sapi dan
Bacillus anthracis yang menyebabkan antraks.
Pernah lihat iklan minuman kesehatan, susu, atau yoghurt yang menghubung-
hubungkan pencernaan kita dengan bakteri bersahabat. Bakteri-bakteri baik itu adalah
sahabat dan pelindung perut kita.
lactobacillus acidophilus dan bifidobacteria (bifidus). Sebenarnya bakteri baik ini
jumlahnya paling banyak di usus kita dibanding bakteri lainnya.Jumlah yang
berkurang, akan membuat keseimbangan tubuh terganggu. Karena terjadi
pembusukan dan penimbulan toksin di kolon. Kita pun jadi rentan terhadap penyakit
dan akan semakin sering mengalami gangguan fisik yang diakibatkan bakteri tak
bersahabat.
Asidofilusdan bifidus sangat penting dijaga karena dapat meningkatkan metabolisme
tubuh dan menjaga pencernaan kita agar selalu prima. Selain itu bakteri ini
menghasilkan vitamin B esensial. Fungsi paling sakti lainnya adalah kemampuannya
menghambat pertumbuhan bakteri penyebab penyakit.
Manfaat bakteri bersahabat yang paling sentral untuk tubuh manusia :
1. Memulihkan dan mengatur usus dari kerja berat. Bakteri ini sangat baik bagi mereka
yang mengalami sembelit dan sindrom iritasi usus. Bakteri ini juga mencegah dan
mengobati diare yang ditimbulkan oleh antibiotik.
2. Sebagai eliminator racun. Bakteri ini menonaktifkan senyawa toksik seperti nitrat, yang
dihasilkan mikroorganisme lain dan makanan.
3. Membantu pembentukan enzim laktase. Enzim ini berfungsi mencerna susu dan produk
susu yang merupakan makanan tak bersahabat bagi perut. Banyak orang yang dapat
mulai menoleransi produk susu dalam jumlah terbatas, jika mereka menambahkan
bakteri bersahabat ke dalam diet mereka.
4. Pelindung sistem imun. Bakteri ini membantu merangsang pembentukan antibodi yang
mencegah pertumbuhan kelebihan mikroorganisme berbahaya seperti kandida, H.pylori,
E.coli, dan salmonela, yang dapat mengambil alih usus dan menimbulkan kekacauan
dalam pencernaan kita.
5. Mencegah timbul atau kambuhnya infeksi saluran kemih dan vagina (terutama setelah
mendapat antibiotik).
6. Meningkatkan perlindungan terhadap patogen, virus, dan bakteri (flu, masuk angin,
keracunan makanan).
7. Memulihkan keseimbangan usus setelah pemberian antibiotik, obat, kemoterapi/radiasi,
pemilihan makanan yang salah.
8. Mencegah pembentukan gas akibat proses pembusukan dan peragian.
9. Mengharumkan napas. Jika kolon Anda dipenuhi bakteri tak bersahabat, gas-gas yang
dihasilkan oleh mereka dapat diserap ke dalam aliran darah dan dibawa ke paru-paru
untuk dikeluarkan. Ubahlah keseimbangan bakteri usus Anda dan napas Anda akan
menjadi lebih segar.
10. Memperindah dan menghaluskan kulit. Kulit kita bermasalah salah satunya juga karena
manifestasi bakteri. Toksin yang terangkat ke kulit sumber penyebab jerawat, melasma,
diskolorasi kulit, dan psoriasis. Dengan berjayanya bakteri bersahabat, kelainan-
kelainan kulit ini akan mereda.
Hal yang harus dilakukan untuk memperbanyak bakteri baik dalam usus:
Santaplah yoghurt murni yang mengandung bakteri bersahabat secara berkala.
Dalam jangka waktu tertentu, Anda akan merasakan pencernaan lancar dan
tubuh lebih bugar.
Lahan pembiakan bakteri yang baik yang adalah kolon yang bersih. Kolon yang
mengalami sembelit merupakan tempat berkembang biak bakteri tak bersabahat.
Patuhi diet yang baik. Sarapan dengan menyertakan buah dalam menu, minuman
berprotein, serelia padi-padian, roti, telur. Makan siang yang baik dengan menu
salad buah dan sayuran, ayam, kalkun, tahu, tempe, beras merah, pasta, jagung,
sup. Pilih teh herbal, jus sayuran segar, 8 gelas air putih sebagai minuman sehari-
hari.
Hindari pemakaian antibiotik yang berlebihan atau paling tidak tambahkan
asidofilus dan bifius yang bisa diperoleh dari sumber nonsusu yang didinginkan.
J. Jamur Dalam Mikrobiologi Kesehatan
1. peran menguntungkan, berperan dalam industri antibiotik, antibiotik ini
dihasilkan oleh fungi Penicllium notatum
2. peran merugikan
Fungi juga dapat berperan sebagai agen penyebab penyakit. Fungi pada
umumnya lebih sering menyebabkanpenyakit pada tumbuhan dibanding pada
hewan atau manusia.
Fungi dapat menghasilkan racun, racun yang dihasilkan beberapa fungi seperti
seperti Amanita phalloides, A. muscaria maupun Aspergillus flavus
(menghasilkan aflatoksin), dapat sangat berbahaya bagi manusia karena dapat
menyebabkan penyakit kronis seperti kanker dan bahkan kematian
K. Alga dalam mikrobiologi kesehatan
Dalam bidang kesehatan, protista fotosintetik telah dikenal memiliki berbagai
khasiat dan digunakan dalam pembuatan berbagai obat-obatan. Misalnya :
Chlorella : yang telah diketahui mengandung klorofil 2–3 persen dari beratnya,
protein 55–60 persen, vitamin C, vitamin E, kalsium, kalium, dan magnesium serta
berkhasiat meningkatkan daya tahan tubuh, menurunkan tekanan darah tinggi,
memperbaiki pencernaan, mendorong pertumbuhan bakteri yang bermanfaat dalam
usus, menanggulangi sembelit, mencegah sakit maag, dan mencegah tumor.
Porphyra tenerakijellum : yang bermanfaat untuk suplemen kesehatan,
Laminaria digitalis dan Macrocystis pyrifera : sebagai penghasil iodium untuk
mengobati penyakit gondok,
Laminaria sp. : sebagai bahan pembuatan pil, tablet antibiotik, dan salep,
Eucheuma spinosum, Gelidium, Gracillaria lichenoides, Agardhiella : sebagai obat
pencahar (laksatif), dan
Dunaliella sp. : yang digunakan sebagai sumber beta-karoten yang bermanfaat untuk
mencegah berbagai kanker termasuk kanker paru-paru.
Kombu yang berasal dari Laminaria japonica memiliki kandungan serat, zat besi,
kalsium dan iodium yang cukup tinggi serta konon dapat menurunkan tekanan darah
tinggi dan mencegah diabetes melitus.
L. Protozoa Dalam Mikrobiologi Kesehatan
1. Peran yang menguntungkan
Protozoa yang hidup di air tawar dan air laut merupakan zooplankton yang
menjadi salah satu sumber makanan bagi hewan air termasuk udang, ikan, kepiting
yang secara ekonomis bermanfaat bagi manusia. Peran protozoa lainnya adalah dalam
mengontrol jumlah bakteri di alam karena protozoa merupakan pemangsa
bakteri.Foraminifera, kerangkanya yang telah kosong mengendap di dasar laut
membentuk tanah globigerina, yang berguna sebagai petunjuk adanya minyak bumi.
Radiolaria, kerangkanya jika mengendap di dasar laut menjadi tanah radiolaria yang
dapat digunakan sebagai bahan penggosok.
2. Peran yang merugikan
Protozoa dapat ditemukan di mana-mana karena termasuk organisme kosmopolit.
Oleh karena itu, beberapa jenis protozoa dapat mengancam kesehatan manusia karena
dapat menyebabkan penyakit. Protozoa yang merugikan manusia sebagai penyebab
penyakit antara lain:
Toxoplasma gondii, penyebab toksoplasmosis;
Plasmodium sp, penyebab penyakit malaria;
Trypanosoma gambiense dan Trypanosoma rhodosiense, penyebab penyakit
tidur;
Leishmania sp, penyebab penyakit kalaazar;
Trichomonas vaginalis, penyebab penyakit pada alat kelamin wanita;
Entamoeba histolytica, penyebab penyakit disentri.
BAB III
KESIMPULAN
mikroorganisme dalam bidang kesehatan adalah dalam menghasilkan antibiotika. Bahan
antibiotik dibuat dengan bantuan fungi, aktinomiset, dan bakteri lain.
Tubuh manusia tidaklah steril atau bebas dari mikroorganisme, begitu manusia dilahirkan ia
langsung berhubungan dengan mikroorganisme. Mikroorganisme yang secara alamiah
terdapat di tubuh manusia disebut flora normal atau mikrobiota.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kehadiran Flora Normal Pada Tubuh Manusia:
Nutrisi
kebersihan seseorang (berapa seringnya dibersihkan)
kondisi hidup
penerapan prinsip-prinsip kesehatan
Penyebaran dan terjadinya mikrobiota manusia:
Kulit
Hidung dan nasofaring
Mulut
Orofaring
Perut
Usus besar
Saluran kemih
DAFTAR PUSTAKA
Irianto,Koes. 2007. Mikrobiologi Menguak Dunia Mikroorganisme Jilid 2. Bandung:CV.Yrama
Widya.
Fadhitya.2012.(online)http://wawasanfadhitya.blogspot.com/2012/04/virus-yang-merugikan-dan-
berbahaya-bagi.html.
Kedaibio .2009.(online)http://kedaibio.blogspot.com/2009/11/peranan-virus.html
Iqbalali.2008.(Online).http://iqbalali.com/2008/02/18/peran-mikroorganisme-dlm-kehidupan/).
Krisno,Agus.2011.(Online).(http://aguskrisnoblog.wordpress.com/2011/01/10/patogenisitas-
mikroorganisme/).