bajak

Upload: dea-indrawan

Post on 10-Mar-2016

81 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

traktor

TRANSCRIPT

BAB 1. PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangPada budidaya tanaman pertanian, diperlukan beberapa tahap hingga pada akhirnya mencapai proses panen dan proses pasca panen. Dalam proses-proses tersebut yang merupakan proses awal adalah pengolahan lahan (soil tillage). Pada proses ini berfungsi untuk menggemburkan tanah, menghilangkan kotoran-kotoran dan sampah pada tanah. Proses pengolahan lahan meliputi tahap pembajakan dan penggaruan.Seiring dengan semakin berkembangnya zaman, pengolahan tanah yang awalnya dilakukan dengan cara konvensional, dengan menggunakan tenaga hewan ternak, dapat berupa sapi ataupun kerbau. Sekarang, dengan semakin berkembangnya teknologi, pengolahan dengan cara konvensional diganti dengan teknologi yang lebih canggih. Traktor adalah mesin pertanian yang paling umum digunakan untuk membajak lahan pertanian. Pada traktor, dapat digandeng dengan berbagai jenis bajak sesuai dengan jenis tanah yang akan diolah.

1.2 TujuanBerikut tujuan-tujuan yang dilakukannya praktikum ini.1. Menginformasikan fungsi traktor sebagai mesin pengolah tanah primer dan sekunder2. Memberitahukan fungsi-fungsi berbagai macam alat bajak3. Menginformasikan pola pengolahan tanah yang umum dilaksanakan4. Membandingkan berbagai jenis bajak

1.3 ManfaatManfaat yang dapat diambil dari pelaksanaan praktikum ini adalah sebagai berikut.1. Dapat menambah ilmu pengetahuan2. Menambah wawasan teknologi, terutama teknologi sector pertanian3. Dapat menyesuaikan jenis bajak dengan jenis tanah yang akan diolah

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKAPengolahan tanah adalah penyiapan tanah untuk penanaman dan proses mempertahankannya dalam keadaan remah dan bebas dari gulma selama pertumbuhan tanaman budidaya (Smith, 1990: 188). Dalam bidang pertanian, seperti yang telah dibahas. Alat-alat bajak lahan pertanian ada berbagai macam, faktor penting yang mempengaruhi pembuatan desain bajak adalah tipe tanah. Pada hakekaktnya, jika bukan karena faktor tanah, pembuatan desain bajak akan merupakan hal yang komparatif sederhana (Smith, 1990: 213). Jenis-jenis-jenis bajak ini terdapat perbedaan bentuk sehingga penggunaannya pun juga pada lahan yang berbeda. Bajak-bajak tersebut banyak digunakan untuk pengolahan tanah primer yaitu memecah tanah. Sedangkan pada pengolahan tanah kedua (sekunder) yang meliputi pembersihan gulma, perataan tanah juga demikian. Garu merupakan alat pengolahan lahan kedua (sekunder). Berikut pengklasifikasian alat bajak pertanian.2.1 Bajak Singkal (Moldboard Plow) TradisionalBajak singkal tradisional dapat disebut dengan cangkul. Cangkul dapat digunakan untuk mengolah tanah persawahan maupun perladangan. Pada pengolahan tanah persawahan, fungsi cangkul selain untuk membalik dan meratakan tanah, cangkul juga berfungsi untuk memperbaiki saluran air dan memperbaiki serta membuat pematang. Sedangkan untuk tanah perladangan, cangkul juga berfungsi untuk melubangi tanah yang kemudian akan diberi pupuk dasar. Bagian-bagian cangkul meliputi doran ( 0,5 m), kuping, bawak, dan tlacak ((Dakung, 1989: 73).

2.2 Bajak Singkal (Moldboard Plow) MekanisBajak singkal ini dapat digunakan untuk bermacam-macam jenis tanah dan sangat baik untuk membalik tanah. Bajak singkal merupakan alat pengolah tanah primer. Bagian dari bajak singkal yang memotong dan membalik tanah disebut bottom. Suatu bajak dapat terdiri dari satu bottom atau lebih. Bottom ini dibangun dari bagian-bagian utama, yaitu : 1) singkal (moldboard), adalah bagian bajak yang terletak langsung di belakang mata bajak (kejen)2) kejen (mata bajak), merupakan sisi yang melaksanakan pemotongan; dan3) penahan samping (landside). Merupakan bagian bajak yang meluncur sepanjang permukaan dinding alur.Ketiga bagian utama tersebut diikat pada bagian yang disebut pernyatu (frog). Unit ini dihubungkan dengan rangka (frame) melalui batang penarik (beam).2.3 Bajak Singkal 2 Arah (Reversible Plow)Bajak terpasang dua arah melakukan tugas yang sama dengan bajak gandengan dua arah. Ada pengaturan yang berbeda untuk mengubah telapak singkal pembuat alur dari sisi kanan ke sisi kiri. Ini dicapai dengan memutar seluruh unit 900 untuk beberapa macam bajak, dan 1800 untuk bajak yang lain (Smith, 1990: 203).Penggunaan bajak singkal dua arah mempunyai beberapa kelebihan akan menghasilkan pembalikan tanah yang seragam untuk seluruh petak tanah yang diolah, praktis untuk pengolahan tanah system kontur dari hasil kerjanya tidak akan berbentuk alur mati (dead-furrow) ataupun alur punggung (back-furrow), sehingga pembajakan dapat teratur dan rata. Namun, kelemahannya adalah konstruksinya lebih berat dan lebih rumit, untuk ukuran bajak yang besar perlu dilengkapi sistem hidrolis untuk pemutaran mata bajaknya, perlu keterampilan yang lebih baik dari pengemudinya (Anonim, Tanpa Tahun).2.4 Bajak Putar (Rotary Plow)Bajak rotari adalah bajak yang terdiri dari pisau-pisau yang berputar. Berbeda dengan bajak piringan yang berputar karena ditarik traktor, maka bajak ini terdiri dari pisau-pisau yang dapat mencangkul yang dipasang pada suatu poros yang berputar karena digerakan oleh suatu motor. Bajak ini banyak ditemui pada pengolahan tanah sawah untuk pertanaman padi. Bajak putar/bajak rotary dapat digunakan untuk pengolahan tanah kering ataupun tanah sawah. Kadang-kadang bajak putar ini digunakan untuk mengerjakan tanah kedua dan juga dapat digunakan untuk melakukan penyiangan ataupun pendanginan.Bagian-bagian bajak putar adalah:1. pisau, untuk pencacah tanah.2. poros putar, berfungsi untuk memutar rotor-rotor bajak putar.3. rotor, sebagai tempat pemasangan pisau-pisau dari bajak putar.4. penutup belakang (rear shield), berfungsi membantu penghancuran tanah.5. roda dukung (land wheel), untuk mengatur kedalaman pengolahan tanah.

2.5 Garu Perata (Leveller)Garu merupakan alat pengolah tanah kedua yang digunakan untuk meratakan tanah dan memecahkan bongkahan-bongkahan tanah, mengaduk tanah, dan untuk mencegah dan menghilangkan gulma (Smith, 1990: 265). Garu perata ini mirip dengan garu sisir, hanya saja garu perata tidak memiliki bagian mata pisau-pisau yang banyak terdapat pada garu sisir. Fungsi garu jenis ini seperti namanya, yaitu meratakan tanah yang telah dibajak untuk diratakan dari gundukan-gundukan tanah.

2.6 GlebekSetelah tanah dibajak, tanah masih berbentuk bongkahan besar yang masih harus diolah lagi untuk dapat ditanami, untuk lebih menghancurkan dan menggemburkan tanah, maka digunakan glebek. Fungsi glebek adalah menggemburkan tanah dengan system mata pisau yang melingkar, glebek dipasangkan dengan traktor, mata pisau glebek akan memotong bongkahan-bongkahan tanah.Sedangkan pada penggunaan glebek bergantung pada komoditas tanaman yang akan ditanam. Apabila proses penanaman yang memerlukan genangan air yang cukup banyak seperti pada komoditas padi, maka sebelum dilakukan proses penggemburan sebaiknya terlebih dahulu lahan digenangi air untuk mempercepat proses pengghancuran tanah. Namun, tanah yang telah dilakukan proses penggemburan dengan glebek masih harus dilakukan penggaruan tanah untuk tekstur tanah lebih baik.

BAB 3. METODOLOGI PRAKTIKUM3.1 Waktu dan TempatPraktikum Pengenalan Alat Pengolah Tanah ini dilakukan pada pukul 12.30 WIB hari Jumat tanggal 16 Mei 2014, bertempat di Bengkel Alat dan Mesin Pertanian, Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Jember.

3.2 Alat-alat dan MesinAlat yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut.3 Alat-alat pengolah tanah pertama (primer)4 Alat-alat pengolah tanah kedua (sekunder)5 Traktor Mini, Sedang, dan Traktor Besar

3.3 Prosedur KerjaDalam praktikum ini dilakukan beberapa prosedur berikut.Mulai

SelesaiAlat-alat pengolah tanah digambarKegunaan dan fungsi setiap alat disebutkanSemua alat dan mesin pengolah tanah pertama dan kedua diamati

BAB 4. PEMBAHASANSetelah dilakukan tinjauan pustaka mengenai jenis-jenis bajak beserta fungsinya dalam mengolah segala jenis tanah. Didapatkan hasil, dari praktikum. Bajak-bajak tersebut ternyata tidak berbeda antara bentuk dengan fungsi yang disebutkan. Berikut terdapat jenis-jenis bajak yang tidak disebutkan dalam praktikum.4.1 Bajak Pahat (Chisel Plow)Dalam pengolahan tanah, bajak pahat digunakan untuk merobek dan menembus tanah dengan menggunakan alat yang menyerupai pahat atau ujung skop sempit yang disebut mata pahat atau chisel point. Mata pahat ini terletak pada ujung dari tangkai atau batang yang biasa disebut bar. Bar ini secara garis besar dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu:1. kakuMerupakan konstruksi yang berat. Jenis batang ini terbuat dari baja dengan kadar karbon tinggi. Batang ini mungkin berbentuk lurus mungkin juga berbentuk lengkung.2. lentur (flexible)Ukurannya biasanya lebih panjang dan lebih ramping. Terbuat dari baja yang dicampur dengan nikel. Bekerja seperti aksi dari per. Batang (bar) ini dipasang pada kerangka yang mana jarak bar yang satu dengan yang lain masing-masing 30 cm, dapat juga antara 30 60 cm untuk ukuran bajak pahat yang besar. Bajak pahat ini dapat digunakan untuk pembajakan dangkal maupun dipergunakan untuk pembajakan dalam sampai kedalaman 45 cm, bergantung pada keperluan dan jenis mata pahatnya.Berdasarkan jenisnya pula, lebar kerja alat sangat bervariasi tergantung dari sumber daya penarik dan keperluannya. Fungsi dari bajak pahat tidak sama dengan fungsi bajak singkal maupun bajak piringan. Fungsi bajak pahat adalah:1. untuk memecah tanah yang keras dan kering, ini biasa dilakukan sebelum pembajakan tanah tertentu.2. digunakan untuk pengerjaan praktis pada tanah bawah3. digunakan pada tanah yang berjerami, dan dipergunakan untuk memotong sisa-sisa perakaran yang berada dalam tanah.4. dipergunakan untuk memecah lapisan keras (hardpan) atau plow sole.5. untuk memperbaiki infiltrasi air pada tanah, sehingga dapat mengurangi erosi.Seperti yang telah disebutkan, sehingga dapat diketahui bajak chisel ini memiliki kelebihan dapat mengolah tanah yang sulit diolah seperti tanah yang kering dan keras, bahkan bajak jenis ini dapat mengolah tanah bawah serta hingga kedalaman 18 inch. Sedangkan untuk kekurangannya, bajak ini tidak dapat membalik tanah seperti bajak yang lain, tapi hanya memecah tanah dan sering digunakan sebelum pembajakan tanah dimulai.

4.2 Bajak Raksasa (Giant Plow)Bentuk alat ini sesuai dengan namanya. Di beberapa daerah yang lahan bagusnya telah tertutup oleh pasir, hembusan angin atau endapan pasir, bajak raksasa digunakan untuk menaikkan tanah dari kedalaman 2 sampai 6 kaki (61,0 cm - 1,8 m). Dengan menggunakan alat ini tanah subur yang ada di dalam tanah dapat diangkat keatas permukaan tanah. Dapat berbentuk bajak singkal atau bajak piringan (Smith, 1990: 242). Bagian-bagian dari bajak raksasa sama seperti bajak singkal pada umumnya.Kelebihan dari bajak jenis ini adalah apabila menggunakan alat ini, tanah subur yang ada di dalam tanah dapat diangkat keatas permukaan tanah dikarenakan bajak ini dapat mencapai kedalaman yang cukup dalam sekitar 100 180 cm. Sedangkan untuk kekurangan dari bajak jenis ini adalah karena ukurannya yang besar, maka akan membutuhkan tempat yang lebih luas serta mesin penariknya (traktor) yang digunakan juga harus berukuran besar untuk dapat menarik bajak tersebut. Serta dengan demikian, tanah yang ditempati oleh traktor dengan ukuran besar tersebut dapat terkompres dan menjadi padat.Setelah membahas berbagai macam alat pengolah tanah, yang berupa bajak maupun garu, terdapat bajak paling sederhana yang sering dilupakan, yaitu bajak tradisional yang cara kerjanya digadengkan pada hewan ternak (sapi ataupun kerbau). Bajak ini bernama Luku.

4.3 LukuAlat ini terbuat dari kayu dan besi. Bajak ini dapat berfungsi sebagai tanah di lahan persawahan ataupun lading apabila dilengkapi dengan alat lain yang menjadi pasangannya, yaitu rakitan. Petani tidak perlu membeli rakitan, petani cukup membuat sendiri. Pada saat bajak dioperasikan, fungsi bajak adalah sebagai pengendali. Apabila menginginkan kerbau berbelok ke kiri, maka mengucapkan kata gio dengan tangan kiri menarik ke bagian kiri. Apabila menginginkan kerbau berbelok ke kanan, mengucapkan kata her. Namun, apabila menginginkan kerbau berhenti, maka mengucapkan kata go(Dakung, 1989: 70). Sedangkan untuk kedalaman hasil bajak, bergantung pada pembajak. Apabila menginginkan hasil bajak berkedalaman lebih dari 20 cm, maka ujung gugon bagian belakang diinjak. Berikut bagian-bagian dari luku.

Gambar 4.1 Bagian-bagian Luku

Dengan keterangan:a. Cacadan (3 m)b. Ondang-andingc. Semingkird. Lanjame. Tandingf. Taningan Singkalg. Gugonh. Purusi. Singkalj. TlacapKelebihan luku daripada alat bajak lainnya adalah, harganya yang ekonomis, bahkan petani dapat membuatnya sendiri. Serta penariknya yang hanya menggunakan tenaga kerbau atau sapi. Alat ini tergolong tradisional, hasil bajakan tanah yang dihasilkan lebih baik daripada bajak dengan traktor, dikarenakan dengan pembajakan menggunakan tenaga sapi ataupun kerbau ini dapat menambah unsur hara tanah dengan kotoran sapi atau kerbau tersebut sehingga penggunaannya lebih efisien. Sedangkan untuk kekurangan bajak jenis ini adalah tidak efektif, terlebih pada zaman yang dituntut serba cepat ini. Tenaga yang dikeluarkan petani juga lebih besar untuk menjalankan bajak ini, serta diperlukan waktu yang lebih lama untuk membajak tanah dengan luku.

BAB 5. PENUTUP5.1 KesimpulanDari hasil referensi beserta hasil pengamatan langsung, didapatkan kesimpulan sebagai berikut.1. Berbagai jenis bajak digunakan berdasarkan jenis tanah yang akan diolah agar penggunaan dan hasil bajakan tanah menjadi maksimal2. Bajak singkal adalah bajak yang paling umum digunakan3. Setiap jenis bajak memiliki kekurangan dan kelebihan yang berbeda sesuai dengan pengaplikasiannya4. Penggunaan bajak mekanis lebih menghemat waktu dan tenaga

5.2 SaranSaran untuk pelaksanaan praktikum selanjutnya adalah.1. Lebih memperhatikan perawatan alat-alat dan mesin yang digunakan saat praktikum agar pelaksanaan praktikum dapat berjalan lancar2. Ketelitian dalam menggambar skema alat-alat praktikum agar hasil dapat sama atau menyerupai gambar asli alat tersebut, dan3. Penguasaan materi sebelum praktikum agar saat pelaksanaan praktikum dapat lebih baik.

DAFTAR PUSTAKADakung, Galba, Utomo, dan Wahyuningsih. 1989. Teknologi Pertanian Tradisional sebagai Tanggapan Aktif Masyarakat Terhadap Lingkungan di Daerah Pekalongan. Jakarta: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN.

Smith, H. P. dan Wilkes, L. H. 1990. Mesin dan Peralatan Usaha Tani (Edisi keenam). Texas: Gadjah Mada University Press.

Anonim. [Tanpa Tahun]. Alat dan Mesin Pengolah Tanah. http://ocw.usu.ac.id/course/download/313-MESIN-PERALATAN/tep.202_slide_pertemuan_ke_-_6_:_alat_dan_mesin_pengolahan_tanah.pdf. [21 Mei 2014].

LAMPIRAN Bajak Singkal Tradisional (Cangkul) Bajak Singkal Mekanis

Bajak Singkal 2 Arah Bajak Rotari

Bajak Chisel Garu Perata

Luku Bajak Raksasa

Traktor Mini Traktor Medium

Traktor Besar Glebek

MESIN DAN PERALATAN PANGAN(Acara 1: Pengenalan Alat Pengolah Tanah)

LAPORANdiajukan guna memenuhi syarat pelaksanaan praktikum

OlehDewi QudsiyahNIM 131710201039TEP-A

JURUSAN TEKNIK PERTANIANFAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIANUNIVERSITAS JEMBER2014

BAJAK SINGKAL(Laporan Praktikum Alat Mesin Pertanian)

Oleh:Kelompok 1Agung Budi Santoso 1214071003Ahmad Rifki Maulana 1214071006Alfin Muhammad Prayogi 1214071007Andrie Septiawan 1214071008Ardhian Rizki Arahman 1214071012

JURUSAN TEKNIK PERTANIANFAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS LAMPUNG2014

I. PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Bajak singkal (moldboard plow) terdiri dari berbagai komponen yang saling berkaitan. Setiap bagiannya memiliki fungsi yang berbeda-beda. Sangat penting untuk mengetahui fungsi dari tiap komponen bajak singkal agar dapat melakukan perbaikan, modifikasi, pembuatan alat, dan pengoperasian bajak singkal tersebut.Bajak singkal merupakan salah satu di antara alat pertanian tertua dan umumnya dianggap sebagai alat yang paling penting. Pembajakan menyerap tenaga traksi lebih besar dibanding semua pengerjaan lapang lainnya. Meskipun pengkajian terhadap hasil panen telah memberi petunjuk bahwa pada keadaan tertentu pada beberapa tanaman budidaya tertentu tidak terlihat adanya keuntungan dari dilakukannya pembajakan, bajak singkal masih sejauh ini merupakan alat yang paling banyak digunakan untuk olah tanah pertama pada penyiapan persemaian.Hingga sekarang ini telah dilakukan sejumlah sangat besar pekerjaan pengembangan dan penelitian terhadap bajak singkal. Sejauh ini, rancangan mata bajak singkal (sebagaimana juga alat-alat olah tanah lainnya) masih sangat bergantung pada metoda potong coba. Memang telah dibuat banyak singkal yang bagus, namun masih dijumpai adanya jenis dan kondisi tanah yang penting yang alat -alat yang ada sekarang ini tak sesuai, seperti tanah berat berlilin yang dapat dijumpai di banyak tempat di Texas, Alabama, dan Missisipi, serta tanah tipe dorong yang lekat di Hawaii.

1.2Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah:a.Mengetahui bagian-bagian dari bajak singkal.b.Mengetahui fungsi dari bagian-bagian bajak singkal.c.Mampu mengukur dimensi bajak singkal.d.Mampu mengukur lebar kerja dari bajak singkal.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Bajak singkal termasuk bajak yang paling tua. Di Indonesia bajak singkal inilah yang paling sering digunakan oleh petani untuk melakukan pengolahan tanah, dengan tenaga ternak hela sapi atau kerbau sebagai sumber daya penariknya.Secara umum bajak singkal dibedakan atas 2 jenis, yaitu bajak singkal satu arah (one-way moldboard plow) dan bajak singkal dua arah (two-way moldboard plow).Bajak singkal ini dapat digunakan untuk bermacam-macam jenis tanah dan sangat baik untuk membalik tanah.Bagian dari bajak singkal yang memotong dan membalik tanah disebut bottom.Suatu bajak dapat terdiri dari satu bottom atau lebih.Bottom ini dibangun dari bagian-bagian utama, yaitu : 1) singkal (moldboard), 2) pisau (share), dan 3) penahan samping (landside). Ketiga bagian utama tersebut diikat pada bagian yang disebut pernyatu (frog).Unit ini dihubungkan dengan rangka (frame) melalui batang penarik (beam).Bagian-bagian dari bajak singkal satu bottom secara terperinci.

Fungsi dari pisau bajak adalah untuk memotong tanah secara horisontal.Biasanya alat ini terbuat dari logam yang berbentuk tajam. Singkal berfungsi untuk menghancurkan dan membalik tanah, karena bentuknya yang melengkung maka pada waktu bajak bergerak maju, tanah yang terpotong akan terangkat ke atas dan kemudian dibalik dan dilemparkan sesuai dengan arah pembalikan bajak. Landside berfungsi untuk mempertahankan gerak maju bajak agar tetap lurus, dengan cara menahan atau mengimbangi gaya kesamping yang diterima bajak singkal pada waktu bajak tersebut digunakan untuk memotong dan membalik tanah.Furrow wheel berfungsi untuk menjaga kestabilan pembajakan. Land wheel berfungsi untuk mengatur kedalaman sehingga kedalamannya konstan. Kolter berfungsi untuk memotong seresah dan memotong tanah ke arah vertikal sehingga pembalikan tanah menjadi lebih ringan dan biasanya dipasang di depan bajak serta berada sedikit di atas mata bajak. Jointer berfungsi untuk memungkinkan penutupan seresah lebih sempurna dalam pembajakan, terpasang di atas pisau bajak dengan kedalaman kerja + 5 cm. Pada kerangka terdapat titik penggandengan yang nantinya akan dirangkaikan dengan sumber daya penariknya.Penggunaan bajak singkal ini memiliki beberapa kelebihan, antara lain : pembalikan tanah lebih seragam pada tiap petak tanah yang diolah, lebih praktis untuk pengolahan tanah sistem kontur, tidak menimbulkan alur mati (dead furrow) atau alur punggung (back furrow) sehingga pembajakan lebih rata. Bajak singkal dapat dipergunakan untuk mengait dan mencacah gulma, serta pembajakan di bawah vegetasi hijau yang tinggi.Bajak ini bekerja dengan ditarik oleh penggandeng misalnya traktor (Akhmad Fauzi, 2012).

Bajak singkal secara umum dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu:1. Bajak singkal satu arah (one way moldboard plow), adalah jenis bajak singkal dimana pada waktu mengerjakan pengolahan tanah akan melempar dan membalik tanah hanya dalam satu arah. Lemparan atau pembalikan tanahnya biasanya dilakukan ke arah kanan2. Bajak singkal dua arah ( two way / reversible moldboard plow), adalah jenis bajak singkal dimana pada waktu mengerjakan pengolahan tanah, arah pelemparan atau pembalikan tanahnya dapat diatur dua arah yaitu ke kiri maupun ke arah kanan. Jenis bajak ini mempunyai mata bajak yang kedudukannya dirancang untuk dapat diputar ke kanan ataupun ke kiri dengan cepat, sesuai dengan arah pelemparan ataupun pembalikan tanah yang dikehendaki (Anonim, 2005).

Berdasarkan arah lemparan lempengan tanah, bajak singkal dibedakan menjadi dua tipe, yakni :Bajak singkal satu arah adalah jenis bajak singkal dimana pada waktu mengerjakan pengolahan tanah akan melempar dan membalik tanah hanya dalam satu arah. Lemparan atau pembalikan tanahnya biasanya dilakukan ke arah kanan.Bajak singkal dua arah adalahjenis bajak singkal dimana pada waktu mengerjakan pengolahan tanah, arah pelemparanatau pembalikan tanahnya dapat diatur dua arah yaitu ke kiri maupun ke arah kanan. Jenis bajak ini mempunyai mata bajak yang kedudukannya dirancang untuk dapat diputar ke kanan ataupun ke kiridengan cepat, sesuai dengan arah pelemparan ataupun pembalikan tanah yang dikehendaki. Penggunaan bajak singkal dua arah mempunyai beberapa kelebihan akan menghasilkan pembalikan tanah yang seragam untuk seluruh petak tanah yang diolah, praktis untuk pengolahan tanah sistem kontur dari hasil kerjanya tidak akanberbentuk alur mati (dead-furrow) ataupun alur punggung (back-furrow), sehingga pembajakan dapat teratur dan rata. Namun kelemahannya adalah konstruksinya lebih berat dan lebih rumit, untuk ukuran bajak yang besar perlu dilengkapi sistem hidrolis untuk pemutaran mata bajaknya, perlu keterampilan yang lebih baik dari pengemudinya (Sitohang, 2010).Kebanyakan bajak singkal dirancang untuk membalik tanah hanya ke arah kanan. Sebaliknya, bajak dua arah mempunyai dua kelompok mata bajak yang bertolak belakang yang dapat digunakan salah satunya secara bergantian, tergantung keinginan. Dengan susunan seperti itu, semua alur dapat dibalik ke satu sisi yang sama pada satu lapang dengan menggunakan mata arah kanan pada satu arah pembajakan dan menggunakan mata arah kiri pada perjalanan baliknya. Kedua kelompok mata bajak digendongkan pada rangka biasa yang dapat diputar 180 derajat pada sumbu membujurnya untuk mengganti kelompok yang satu dengan yang lainnya. Seringkali pemutaran tersebut dilakukan menggunakan silinder hidrolika yang merupakan bagian dari bajak tersebut.

Mata bajak diputar sampai 90 derajat pada langkah tarik, dan akan melampaui titik pusatnya karena kelembaman geraknya sendiri, kemudian didorong turun ke sisi lainnya pada langkah desak. Roda penara dan roda palir belakang akan secara otomatis berubah posisinya pada saat rangka mata bajak berputar, kecuali jika masing-masing kelompok mata bajak memiliki rodanya sendiri (yang biasanya terdapat pada kebanyakan bajak gendong).Bajak gendong dua arah biasanya memiliki 2 4 mata 36 cm atau 41 cm per kelompok. Bajak semi gendong atau gandengan jarang mempunyai lebih dari 5 mata, namun biasanya ukurannya 41 cm atau 46 cm. Karena dibutuhkan dua set mata, bajak dua arah akan lebih mahal dibanding bajak satu arah dan tentu saja akan lebih berat.Bajak satu arah akan meninggalkan bekas yang khas di satu lapang, dimulai dengan alur punggung (dua balikan tanah yang tertumpuk bersebelahan) dan berakhir dengan alur mati (dua alur yang terbuka). Bajak 2 arah akan meniadakan kedua gejala tersebut dan menghasilkan lapang yang lebih rata guna keperluan irigasi atau pengatusan. Bajak 2 arah juga menguntungkan untuk lapang yang berteras atau untuk pembajakan searah garis tinggi dan untuk lapang kecil yang bentuknya tak teratur (Soedijanto, 1971).Sisi samping adalah bagian bajak yang meluncur sepanjang permukaan dinding alur. Sisi samping ini membantu meniadakan tekanan samping sisi yang dilakukan oleh potongan alur terhadap singkal. Juga membantu menstabilkan bajak pada waktu digunakan. Tepi singkal (shin) adalah bagian tepi pemotong pada sigkal yang terletak tepat diatas sis samoing.

Telapak Bajak Singkal Bagian bajak yang sesungguhnya memecah tanah disebut alas atau telapak . Bagian ini tersusun atas bagian-bagian yang diperlukan untuk struktur tegar yang dipersyaratkan untuk memotong, mengangkat dan membelikkan tanah. Bagian-bagian yang membentuk mata bajak singkal adalah mata bajak, sisi tanah dan singkal. Ketiga bagian ini terpasang pada sepotong logam yang tak beraturan bentuknya yang disebut badan bajak (Frog). Rangka bajak dapat juga dipasang pada badan tersebut.Pada waktu suatu alas bajak digunakan untuk membalik tanah, tanah terpotong membentuk suatu saluran (Trench) yang disebut alur pasak (Forraw) selapis tanah yang terpotong, terangkat dan terlempar kesamping disebut potongan alur (Furrow slince) bial pembajakan dimulai dari tengah lahan, suatu alur pasak dibuat melintang lapangan, kemudian traktor dan bajak diputar, dan pada arah perjalanan kembali lapisan alur baru mendidih lapisan alur sebelumnya. Ini menghasilkan gigir tanah yag sedikit lebih tinggi dari roda lapisan-lapisan alur kedua ketiga dan selanjutnya lapisan alur yang terangkat ini disebut pengguna alur. Bila 2 alur lahan selesai dibajak, dua potongan terakhir telapak bajak meninggalkan suatu alur yang lebarnya kira-kira 2 kali lebar telapak bajak, alur terbuka ini disebut alur mati. Sisi alur yang tidak terpotong disebut: diding alur (Forrow Wall). Bila lahan terbuka oleh jajaran alur dengan lapisan tanah alur yang satu menutupi yang lain secara kontinu lahan dikatakan laur yang bergantian dengan alur mati. Mata lahan dikerakan berjudul atau berlaci.

Singkal Singkal adalah bagian bajak yang terletak langsung dibelakang mata bajak (kojen). Bagian ini menerima potongan tanah dari kejen dan membalikkan. Bila ditinjau dari segi kegiatan bajak terhadap tanah, singkal merupakanbagian bajak yang terpenting, sebab oleh singkal itulah lapisan tanah terpecah, dihancurkan dan dilembutkan. Pada sementara singkal ditambahkan suatu perluasan untuk membalikkan tanah dengan cara lebih gradual dan lebih sempurna.

Tanah yang berlainan membutuhkan singkal dengan bentuk yang berbeda untuk mencapai tingkat kehancuran yang sama. Dengan dasar ini, singkal dibagi dalam beberapa kelas, yaitu bajak untuk: lahan dengan tunggul jerami, serba guna, tanah hitam, pemecah dan kecepatan tinggi. Dalam mengklasifikasikan singkal, harus selalu diingat bahwa dari setiap kelas terdapat ratusan bentuk. Keaneka ragaman bentuk seperti ini berakibatkan pabrik-pabrik berupa untuk membuat bajak yang akan bekerja dengan berhasil disegala tempat masih harus dibuat. Suatu bentuk khusus yang disebut telapak tanah. Hitam. Digunakan secara luas di Texas dan ditempat-tempat lain di mana tanah tidak mengores dan dibiarkan permukaan singkal bersih dan terpoles.Singkal serba guna merupakan kombinasi tipe-tipe untuk lahan berumput dan sisa-sisa tunggul jerami serta dapat digunakan dengan mudah untuk lahan berumput atas lahan dengan sisa-sisa jerami. Singkal ini mempunyai lengkung yang lebih rendah dari pada singkal untuk lahan dengan tunggul jerami sehingga disebut bajak serba guna.Tipe singkal untuk lahan tunggul jerami (gambar 9-2) lebih besar dan melengkung lebih mendadak pada sisi atasnya. Hal ini mengakibatkan tanah potongan alur terlempar lebih cepat, dan dihancurkan lebih baik dari pada oleh tipe-tipe singkal lainnya. Tipe ini cocok sekali untuk bekerja di tanah yang telah dibudidayakan dari tahun ke tahun. Dikenal dengan tanah bertanggul jerami karena adanya kenyataan bahwa tunggul tanaman yang dulu masih tertinggal pada lahan tadi. Berbeda dengan bajak rumput gebalan. Lapisan tanah alur mendidih lapisan yang lain.Telapak bajak pemecah dirancang untuk bekerja di lahan berumput dan dilahan yang dibiarkan tidak ditanami untuk beberapa tahun lamanya.Bajak berkecepatan tinggi mempunyai singkal yang lengkungnya bagian atasnya sedikit lebih rendah dari pada yang dimiliki singkal serba guna. Singkal ini dirancang untuk melempar lapisan tanah cukup jauh untuk dapat menutupi lapisan tanah dari alur sebelumnya.Singkal berusuk (slat moldboard) sering kali digunakan ditempat yang tanahnya lengket tidak mau lepas dari singkal.Pada umumnya, ada tiga macam bahan yang digunakan dalam pembuatan singkal, yaitu baja-lunak-tangah. Baja tuang mutu tinggi dan besi tuang yang diperkeras dengan pendingin mendadak. Singkal baja lunak tengah terbaik digunakan dibawah segala kondisi, sebab sebagian besar tanah akan meluncurkan lebih baik pada tipe bahan ini. Untuk daerah barat tengah Amerika Serikat, bajak baja tampaknya dapat memberikan kepuasan hampir dimana-mana. Disebabkan kualitasnya yang tahan aus. Akibat kerasnya bahan yang digunakan, bajak besi tuang yang diperkeras lebih baik digunakan untuk tanah pasir, tanah kerikil halus dan tanah kerikil. Bajak besi tuang diperkeras dapat disesuaikan untuk daerah-daerah di selatan, dimana banyak terdapat lahan berpasir.

Kajen (Mata Bajak) Mata bajak singkal ialah sisi yang melaksanakan pemotongan. Bagian-bagian utama mata bajak adalah, ujung, sayap, sisi pemotongan, dan sisi samping. Jenis-jenis mata bajak yang dikenal adalah: yang umum sisi samping yang terdiri atas dua bagian dan yang lurus. Dua yang terakhir dirancang sedemikian rupa. Sehingga bila mata bajak itu telah tumpul, lebih ekonomis untuk mengganti mata bajak itu dengan yang baru dari pada mencoba untuk menajamkan kembali.

Mata bajak besi tuas yang diperkeras dapat ditajamkan kembali dengan mengerinda.Tusukan vertikal atau tusukan ke bawah dalah seberapa jauh mata bajak harus ke dalam tanah agar dapat memotong tanah sampai ke dalaman yang tepat pada waktu bajak ditarik melaju. Dalam tusukan aka beruariasi dari 1/8 sampai 3/16 inci (3,2 sampai 7,9 mm) yang bergantung pada gata bajak yang digunakan untuk bekerja pada tanah itu.Tusukan horizontal atau tusukan lahan, adalah sejauh mana ujung mata bajak dibongkarkan menyimpang dari garis dengan sisi tanah sasaran tusukan ini adalah agar bajak membuat alur dengan lebar yang tepat.

Sisi Tanah (Sisi Samping) Sisi samping adalah bagian bajak yang meluncur sepanjang permukaan dinding alur. Sisi samping ini membantu menyediakan tekanan samping sisi yang dilarutkan oleh pemotongan alur terhadap singkal. Juga membantu menstabilkan bajak pada waktu digunakan. Tapi singkal (shin) adalah bagian tepi pemotong pada singkal yangt terletak tepat di atas sisi samping.

Ukuran Bajak Ukuran bajak singkal adalah lebarnya yang diantarakan dalam inci ukuran ditentukan dengan mengukur jarak dari sayap sampai sisi samping dengan pengukuran tegak lurus pada sisi samping ukuran-ukuran bajak traktor 10,12,14,16 dan 18 inci (25,4,30.5,35.6,40.6, dan 45.7 mm)Rancangan Bajak SingkalPerancangan suatu bajak yang dapat bekerja dengan memuaskan pada semua kondisi tanah, merupakan suatu masalah yang tidak pernah terpecahkan secara tuntas, padahal telah lebih banyak upaya yang dilakukan terhadap penyempurnaan bajak dari pada terhadap peralatan pertanian lainnya. Kualitas persemaian yang dapat disiapkan petani bergantung pada penampilan bajak ini, yang pada gilirannya mempengaruhi perkembangan benih, perumbuhan tanaman. Serta hasil panen yang akan didapat kemudian. Oleh karena itu, petani harus berusaha melakukan pembajakan yang baik. Pembajakan yang baik terdiri atas pembalikan dan pemerataan tanah, pembuatan paliran yang bersih dan bulat seragam.

Gaya-gaya Yang Bekerja Pada BajakLindgren dan Jimmerman menganalisis banyaknya gaya yang bekerja pada telapak baja sebagai berikut:Pertama: Gaya-gaya Vertikal Utamaa. Gaya yang ditimbulkan oleh berat bajakb. Gaya yang ditimbulkan oleh tekanan kebawah yang berasal dari tanah yang diangkat.c. Komponen perangkat oleh penyangga yang berada di atas titik tahanand. Gaya yang merupakan akibat bila baja tumpul dan aus, yang mempunyai komponen ke atas sebagai akibat miringnya permukaan bawah mata bajak.

Kedua: Gaya-gaya Utama Melintang Palir Horizontala. Komponen melintang yang disebabkan gesekan tanah terhadap singkalb. Komponen melintang yang disebabkan pemindahan tanah ke arah samping menurut lebar paliran.c. Komponen melintang yang disebabkan oleh pemotongan serta gerak sebagai pasak sisi miring mata bajak dalam kerjanyad. Komponen garis tarike. Komponen-komponen lainnya sebagai hasil reaksi roda alur balakang dalam perlengkapan serba guna di tempat penggunaan.Ketiga: Gaya-gaya utama Longitudinal yang bekerja searah panjang aliran.a. Ketahanan tanah terhadap pemotonganb. Gesekkan antara dinding piliran dan sisi samping telapak bajakc. Gesekkan akibat berat dan pemasangan atau kondisi sisi baji pemotongan.d. Komponen gesekan tanah yang meluncur di atas singkal.

Untuk keseimbangan, kita memiliki jumlah gaya tarik yang dihasilkan oleh gaya penggerak.Jadi dapat terlihat, bahwa singkal, yang merupakan suatu permukaan melengkung yang dimodifikasikan sebagai mana dianalisis oleh White akan mempunyai kaitan yang besar terhadap fungsi bajak yang tepat, yang bergantungan pada lebar besar. Menjadi lebih galak dan secara alami akan memberikan kegiatan pengemburan yang lebih baik terhadap piliran sebagai akibat adanya gaya pemjepitan dan penghancuran.

III. METODELOGI

3.1. Alat dan BahanAlat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:a.Bajak singkal.b.Meteran.c.Kamera.d.Buku.e.Pena.

3.2 Langkah KerjaLangkah kerja yang dilakukan dalam praktikum ini adalah:a.Pengenalan bajak singkal, bagian-bagiannya, dan fungsinya.b.Mengukur dimensi bajak singkal menggunakan meteran.c.Mengukur lebar kerja persingkal dan lebar kerja total menggunakan meteran.d.Mendokumentasikan bajak singkal dengan kamera.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil PraktikumSetelah dilakukan praktikum didapatkan hasil sebagai berikut:NamaMounted Two-ButtomFlow

ModelLXT25-3-20

Dimensi180 x 87 x 102 (cm)

Massa-

Tahun pembuatan-

Lebar kerja/bottom24 cm

Lebar kerja implemen63,5 cm

Jumlah bottom3

Lebar Bottom9,5 Inchi

Tinggi Bottom15 Inchi

4.2 PembahasanBajak singkal merupakan peralatan pertanian untuk pengolahan tanah yang digandengkan dengan sumber tenaga penggerak/penarik seperti tenaga penarik sapi, kerbau atau traktor pertanian. Bajak singkal berfungsi untuk memotong, membalikkan, pemecahan tanah serta pembenaman sisa-sisa tanaman kedalam tanah, dan digunakan untuk tahapan kegiatan pengolahan tanah pertama. Bajak singkal dirancang dalam beberapa bentuk untuk tujuan agar diperoleh kesesuaian antara kondisi tanah dengan tujuan pembajakan.Bajak singkal secara umum dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu:1. Bajak singkal satu arah (one way moldboard plow), adalah jenis bajak singkal dimana pada waktu mengerjakan pengolahan tanah akan melempar dan membalik tanah hanya dalam satu arah.2. Bajak singkal dua arah ( two way / reversible moldboard plow), adalah jenis bajak singkal dimana pada waktu mengerjakan pengolahan tanah, arah pelemparan atau pembalikan tanahnya dapat diatur dua arah yaitu ke kiri maupun ke arah kanan. Jenis bajak ini mempunyai mata bajak yang kedudukannya dirancang untuk dapat diputar ke kanan ataupun ke kiri dengan cepat, sesuai dengan arah pelemparan ataupun pembalikan tanah yang dikehendaki.Dari kedua jenis bajak singkal tersebut, yang akan dibahas adalah bajak singkal satu arah. Bajak singkal ini dapat digunakan untuk bermacam-macam jenis tanah dan sangat baik untuk membalik tanah.Berikut ini bagian- bagian bajak singkal beserta fungsinya:Pisau bajak (share): untuk memotong tanah secara horisontal. Biasanya alat ini terbuat dari logam yang berbentuk tajam. Singkal berfungsi untuk menghancurkan dan membalik tanah, karena bentuknya yang melengkung maka pada waktu bajak bergerak maju, tanah yang terpotong akan terangkat ke atas dan kemudian dibalik dan dilemparkan sesuai dengan arah pembalikan bajak.Penahan samping (landside): berfungsi untuk mempertahankan gerak maju bajak agar tetap lurus, dengan cara menahan atau mengimbangi gaya kesamping yang diterima bajak singkal pada waktu bajak tersebut digunakan untuk memotong dan membalik tanah.Penyatu (frog): menyatukan tiga bagian utama yaitu moldboar, share, dan landside.Batang penarik (beam): batang yang dihubungkan dengan penarik bajak singkal.Rangka (frame): rangka dari bajak singkal.Land wheel: berfungsi untuk mengatur kedalaman sehingga kedalamannya konstan.Mata bajak (point of share): memotong tanah dan mengarahkan lempengan tanah hasil pemotongan ke bagian moldboarDaun singkal (mold board): Daun singkal adalah bagian yang menerima lempengan tanah dan membalik serta memecahkan lempengan tanah tersebut.Wing of share: ujung dari pisau bajak singkal.Untuk mengukur luas kerja dari bajak singkal ini kami menggunakan alat bernama meteran, yaitu pengukur yang dapat digulung. Cara mengukurnya adalah dengan menghitung panjang dari point of share sampai wing of share. Pengukuran tidak dilakukan mengikuti alur pisau tetapi lurus sesuai dengan arah bajak singkal dan didapatkan hasil 24 cm/bottom dan 63,5 cm untuk luas kerja keseluruhan bottom.Dimensi dari bajak singkal diukur dari ujung paling depan hingga ujung paling belakang, lalu ujung paling kiri hingga paling kanan, dan ujung paling atas hingga paling bawah. Dari pengukuran didapatkan hasil pxlxt yaitu 180 x 87 x 102 (cm).Jarak antar bottom pada bajak singkal sangat mempengaruhi kerja dalam pengolahan tanah, apabila jaraknya sesuai maka akan mendapat hasil yang maksimal begitupula sebaliknya. Medan lahan yang berbatu juga mempengaruhi, karena pada lahan yang berbatu sangat menyulitkan pengerjaan dan dapat menyebabkan bottom patah. Pada bajak singkal yang diamati tersebut bottomnya patah karena penngerjaan pada lahan yang berbatu.

V. KESIMPULAN

Dari praktikum yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:1. Bajak singkal terdiri dari dua jenis yaitu bajak singkal satu arah (one waymoldboard plow) dan bajak singkal dua arah ( two way/reversible moldboard plow).2. Bajak singkal terdiri dari berbagai komponen yang saling berkaitan yaitu beam, moldboard, frog, landside, point of share, share, wing of share, land wheel, dan frame.3. Ukuran luas kerja dari tiap bottom tidak sama dengan ukuran jumlah bottom dikalikan jika luas kerja perbottom sehingga harus dilakukan pengukuran menyeluruh.4. Kerusakan yang terjadi pada bottom disebabkan oleh lahan yang berbatu, sehingga menyebabkan bottom patah.5. Pada dasarnya jarak antar bottom mempengaruhi pengerjaan ataupun pengolahan tanah, apabila jaraknya sesuai maka hasilnya akan lebih maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

Akhmad Fauzi, A. 2012.Bajak Singkal. Tersedia:http://uzymozy. blogspot. com/2012/09/bajak -singkal.14Maret 2014.

Anonim. 2005.Bajak Singkal. Tersedia:http://kuliahitukeren.blogspot.com/2011/07/bajaksingkal.14 Maret 2014.

Faridah, Anni dkk. 2008.Teknik Pembentukan bedengan lahan. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Sitohang, Benidiktus. 2010.Bajak Singkal. Tersedia:http://ideelok.com/alat-danmesin/bajak-singkal.. 14Maret 2014.

Soedijanto. 1971. Laporan tentang kegiatan Dinas Alat-alat dan Mesin-mesin Pertanian , Direktorat Teknik Pertanian, Jakarta