bahaya memberi hadiah ke guru meet our ......the most favorite game: tarik tambang! keep the...

2
MAFATIH NEWS BAHAYA MEMBERI HADIAH KE GURU Suatu hari seorang sahabat Nabi SAW menyerahkan hasil jizyah (semacam pajak) dari sebuah perkebunan milik Yahudi. Nabi bertanya, “Apakah ini saja (kemampuan mereka)?” Sahabat menjawab, “Mereka ada pemberian khusus untukku.” Nabi pun menjawab, “Apabila kamu tidak pada posisi/jabatanmu, apakah mereka akan memberimu hadiah?Saat ana menyelesaikan S2 di Boston University, kampus memiliki aturan tegas: Dilarang memberi dosen “oleh-oleh.” Tujuannya, untuk menjaga obyektivitas para dosen dan untuk menegakkan prinsip keadilan di antara para staf. Di lingkup sekolah, posisi wali kelas dan kepala sekolah biasanya menjadi “ladang basah” karena banyaknya hadiah yang mengalir. Mafatih melarang orang tua memberi hadiah pada guru secara khusus untuk menjauhkan kita dari apa yang dilarang Rasulullah SAW. Apabila orang tua ada rizki lebih, kami persilakan menyalurkan- nya melalui manajemen sekolah agar: 1. Dapat dibagikan secara adil kepada semua staf. 2. Tidak menyebabkan diberikannya perlakukan khusus terhadap murid tertentu. 3. Mendapatkan keridaan Allah karena mengikuti Sunnah Nabi Muhammad SAW. Kami mohon kerja sama dari seluruh orang tua. Apabila masih ada orang tua yang secara sembunyi- sembunyi memberi hadiah khusus, SPP ybs akan kami naikkan 10%. Jazakumullahu khair. Dr. Erma Pawitasari, M.Ed Direktur Pendidikan Mafatih IS Kalibata Kamis, 29 Agustus 2019, Mafatih Islamic School kedatangan tamu dari Gaza. Yusuf namanya. Ia bercerita tentang kehidupan anak - anak di Gaza, Palestina. Ia menjadi saksi mata kekejaman Israel pada penduduk Gaza, termasuk anak -anak dan orang tua. Hal - hal yang normal dilakukan oleh anak- anak Indonesia adalah sesuatu yang mewah bagi anak Palestina. Misalnya saja merayakan hari raya bersama keluarga, bermain bersama teman-teman sebaya. Di Palestina banyak anak -anak yang sudah kehilangan orang tua, paman dan saudaranya. Banyak anak yang terpaksa mengurus dan menjadi tulang punggung bagi adik -adiknya atau harus menanggung cacat seumur hidup karena tertembak, terkena bom dari Israel. Walaupun bersenjata canggih, tentara Israel takut dengan anak -anak Palestina. Diperlukan beberapa tentara Israel untuk menangkap seorang mujahid cilik. Anak -anak Palestina begitu pemberani karena mereka menginginkan syahid. “Anak - anak Palestina sangat bersemangat menghapal al-Qur’an. Hanya Al-Qur’an yang bisa membuat kami kuat dan dekat dengan Allah,” ujar Yusuf dalam bahasa Arab. Kisah Yusuf, dan tayangan dokumenter tentang anak - anak Palestina berhasil membuat siswa-siswi Mafatih menangis sesengukan. Sungguh pilu nasib anak -anak Palestina, yang masih seumuran dengan mereka. Interpreter Yusuf mengajak anak -anak dan orang tua murid untuk mencintai Palestina, membantu rakyat Palestina mempertahankan negerinya dan Masjidil Aqsha. Doa, infak, dan semoga kelak bantuan politik negara dapat mengakhiri derita muslim Palestina. Alhamdulillah, infak yang terkumpul dari siswa, orang tua siswa, guru dan staff Mafatih Islamic School adalah sebanyak Rp 4.772.000,- MEET OUR GUEST FROM GAZA! The believers are (nothing else) but brothers, so make settlement between your brothers. And fear Allah that you may receive mercy. [Qs. al-Hujurat 10] Leaders are in the making here! MAFATIH ISLAMIC SCHOOL Jl. Kalibata Tengah Raya No. 3A Jakarta Selatan 0816-144-0442 / [email protected] Our guests from Gaza: Yusuf and his uncle.

Upload: others

Post on 06-Feb-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • MAFATIH NEWS

    BAHAYA MEMBERI HADIAH KE GURU

    Suatu hari seorang sahabat Nabi SAW menyerahkan hasil jizyah (semacam pajak) dari sebuah perkebunan milik Yahudi. Nabi bertanya, “Apakah ini saja (kemampuan mereka)?” Sahabat menjawab, “Mereka ada pemberian khusus

    untukku.” Nabi pun menjawab, “Apabila kamu tidak pada posisi/jabatanmu, apakah mereka akan memberimu hadiah?”

    Saat ana menyelesaikan S2 di Boston University, kampus memiliki aturan tegas: Dilarang memberi dosen “oleh-oleh.” Tujuannya, untuk menjaga obyektivitas para dosen dan untuk menegakkan prinsip keadilan di antara para staf. Di lingkup sekolah, posisi wali kelas dan kepala sekolah biasanya menjadi “ladang basah” karena banyaknya hadiah yang mengalir.

    Mafatih melarang orang tua memberi hadiah pada guru secara khusus untuk menjauhkan kita dari apa yang dilarang Rasulullah SAW. Apabila orang tua ada rizki lebih, kami persilakan menyalurkan-nya melalui manajemen sekolah agar:1. Dapat dibagikan secara adil kepada semua staf.2. Tidak menyebabkan diberikannya perlakukan

    khusus terhadap murid tertentu.3. Mendapatkan keridaan Allah karena mengikuti

    Sunnah Nabi Muhammad SAW.Kami mohon kerja sama dari seluruh orang tua. Apabila masih ada orang tua yang secara sembunyi-sembunyi memberi hadiah khusus, SPP ybs akan kami naikkan 10%. Jazakumullahu khair.

    Dr. Erma Pawitasari, M.Ed Direktur Pendidikan Mafatih IS Kalibata

    Kamis, 29 Agustus 2019, Mafatih Islamic School kedatangan tamu dari Gaza. Yusuf namanya. Ia bercerita tentang kehidupan anak-anak di Gaza, Palestina. Ia menjadi saksi mata kekejaman Israel pada penduduk Gaza, termasuk anak-anak dan orang tua.Hal-hal yang normal dilakukan oleh anak-anak Indonesia adalah sesuatu yang mewah bagi anak Palestina. Misalnya saja merayakan hari raya bersama keluarga, bermain bersama teman-teman sebaya. Di Palestina banyak anak-anak yang sudah kehilangan orang tua, paman dan saudaranya. Banyak anak yang terpaksa mengurus dan menjadi tulang punggung bagi adik-adiknya atau harus menanggung cacat seumur hidup karena tertembak, terkena bom dari Israel.Walaupun bersenjata canggih, tentara Israel takut dengan anak-anak Palestina. Diperlukan beberapa tentara Israel untuk menangkap seorang mujahid cilik. Anak-anak Palestina begitu pemberani karena mereka menginginkan syahid. “Anak-anak Palestina sangat bersemangat menghapal al-Qur’an. Hanya Al-Qur’an yang bisa membuat kami kuat dan dekat dengan Allah,” ujar Yusuf dalam bahasa Arab.Kisah Yusuf, dan tayangan dokumenter tentang anak-anak Palestina berhasil membuat siswa-siswi Mafatih menangis sesengukan. Sungguh pilu nasib anak-anak Palestina, yang masih seumuran dengan mereka.Interpreter Yusuf mengajak anak-anak dan orang tua murid untuk mencintai Palestina, membantu rakyat Palestina mempertahankan negerinya dan Masjidil Aqsha. Doa, infak, dan semoga kelak bantuan politik negara dapat mengakhiri derita muslim Palestina.

    Alhamdulillah, infak yang terkumpul dari siswa, orang tua siswa, guru dan staff Mafatih Islamic School adalah sebanyak Rp 4.772.000,-

    MEET OUR GUESTFROM GAZA!

    �The believers are (nothing else) but brothers, so

    make settlement between your brothers. And fear Allah that you may receive mercy.

    [Qs. al-Hujurat 10]

    Leaders are in the making here!

    M A F A T I H I S L A M I C S C H O O L Jl. Kalibata Tengah Raya No. 3A

    Jakarta Selatan0816-144-0442 / [email protected]

    Our guests from Gaza: Yusuf and his uncle.

  • TOLERANSI SESAMA MUSLIM

    Kamus Besar Bahasa Indonesia memaknai toleransi: “penyimpangan yang masih dapat diterima.” Bersikap toleran artinya bertenggang rasa atas (membolehkan) pendirian (kebiasaan, dll) yang berbeda atau bahkan bertentangan dengan pendirian sendiri.

    ليس التسامح في األصول، إنما هو في الفروع"Toleransi bukan ada pada perkara pokok (akidah), tapi pada perkara furu' (cabang/khilafiyyah)”.

    Sebagai contoh, berhijab hukumnya wajib. Namun, bagaimana interpretasi hijab, masuk kategori furu’. Ada yang memaknai cadar, gamis, rok, kulot, tidak perlu saling menyalahkan. Sama halnya dengan gambar pada buku, musik pada lagu anak-anak, dsb. Cukuplah kita katakan,

    "هذا صواب عندي يحتمل الخطأ وذاك خطأ عندي يحتمل الصواب"

    “"Ini yang benar menurutku, tapi bisa jadi salah. Itu yang salah menurutku, tapi bisa jadi benar.” Demikian dicontohkan Imam Syafi'i rahimahullah. Selama kita tidak dipaksa turut melakukan, hendaknya kita bolehkan saudara muslim lain memilih pendapat yang berbeda. Namun, dalam hal yang dapat membahayakan publik, pemimpin berhak mentabani (memilihkan suatu hukum) demi kemaslahatan bersama. Contohnya, kewajiban vaksinasi atau larangan memakai barang bermerk tertentu di sekolah.

    نتعاون فيما اتفقنا ونتسامح فيما اختلفنا“Kita saling membantu dalam hal yang kita sepakati bersama dan saling bertoleransi dalam hal yg berbeda.”

    Indahnya toleransi sesama muslim.

    LET ’S BUILD A STRONG GENERATION!

    يًَّة ِضَعافًا َخافُوا َعَليِْهْم َوْليَْخَش الَِّذيَن َلْو تَرَُكوا ِمْن َخْلِفِهْم ذُّرِAnd let those [executors and guardians] fear [injustice] as if they [themselves] had left weak offspring behind and

    feared for them. So let them fear Allah and speak words of appropriate justice. [Qs. an-Nisa 9]

    THE CELEBRATION OF IDUL ADHA:

    We simulated the manasik of hajj and sacrificed five goats to celebrate Idul Adha this year. We did the slaughtering in an abattoir (slughterhouse) for hygienic reasons. The children worked together in distributing the meat to neighbors and the poor. They also learnt to cook and to barbeque. Finally, they enjoyed the gulai. To reduce plastic waste, we asked people to bring their own container for the meat. Go Green!

    THE INDEPENDENCE DAY:

    We celebrated Indonesia’s independence day by cleaning our enviroment. The children of Mafatih were dispersed. Each group was responsible for cleaning a certain area. Prophet Muhammad PBUH said, “The best of people are those who bring most benefit to others.” We tried to practice this advice. After the voluntary work, we continued the celebration by doing some tradisional games: Tarik tambang, pebble relay, and sarong relay. We added a more modern game: Throwing dart. In addition of special presents for the winners, each participant received a package of snack and drink.

    3rd Grade is studying tiny objects under a microscope.

    Playing blocks? Yes, and learning Math at the same time.

    Manasik Haji: Heading toward Mina to throw jumrah (stones).

    Sacrificed five goats, shared, cooked, and… “Bon appétit!”

    The most favorite game: Tarik Tambang!

    Keep the enviroment clean, we live happily and stay healthy.

    5th-6th Grade having a meeting to prepare for their project.

    Tahniah for Hasya (Juara I Kempo) & Alyya (Juara Harapan II Tahfizh).