bahaya jamu

2
Adalah obat tradisional yang disajikan dari ekstrak atau penyarian bahan alam yang dapat berupa tanaman obat, binatang, maupun mineral. Untuk melaksanakan proses ini membutuhkan peralatan yang lebih kompleks dan berharga mahal, ditambah dengant enaga kerja yang mendukung dengan pengetahuan maupun ketrampilan pembuatan ekstrak. Selain proses produksi dengan klinik (uji pada hewan) dengan mengikutis tandar kandungan bahan berkhasiat, standar pembuatan ekstrak tanaman obat, standar pembuatan obat tradisional yang higienis, dan uji toksisitas akutmaupun kronis. Fitofarmaka adalah obat tradisional dari bahan alam yang dapat disetarakan dengan obat modern karena proses pembuatannya yang telah terstandar, ditunjang dengan bukti ilmiah sampai dengan uji klinik pada manusia dengan kriteria memenuhi syarati lmiah, protokol uji yang telah disetujui, pelaksana yang kompeten, memenuhi prinsip etika, tempat pelaksanaan uji memenuhi syarat. Dengan uji klinik akan lebih meyakinkan para profesi medis untuk menggunakan obat herbal di sarana pelayanan kesehatan. Masyarakat juga bisa didorong untuk menggunakan obat herbal karena manfaatnya jelas dengan pembuktian secara ilimiah. FITOFARMAKA, klasifikasi tertinggi dalam produk herbal harus sudah melalui uji klinis. Jadi, fitofarmaka terdiri dari satu atau dua herbal yang tidak boleh lebih dari lima, yang telah melalui syarat keamanan. Yaitu melaui uji toksisitas, uji klinis dan terstandarisasi serta terjamin mutunya sesuai aturan yang berlaku. Pengembangan fitofarmaka terus dilakukan, karena fitofarmaka potensial untuk pengobatan, juga dapat dieksport sebagai obat yang berasal dari Indonesia. merupakan jenis fitofarmaka imunomodulator berbahan ekstrak Phyllanhus niruri atau meniran. Jamu merupakan salah satu warisan nenek moyang Indonesia yang terbuat dari tumbuh-tumbuhan berkhasiat untuk kesehatan maupun kecantikan. Kini, jamu menempati posisi sebagai solusi alternatif obat-obatan medis dengan permintaan yang kian bertambah.

Upload: hargus-haraudi-barkah

Post on 15-Jan-2016

227 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Farmasi jamu

TRANSCRIPT

Page 1: Bahaya Jamu

Adalah obat tradisional yang disajikan dari ekstrak atau penyarian bahan alam yang dapat berupa tanaman obat, binatang, maupun mineral. Untuk melaksanakan proses ini membutuhkan peralatan yang lebih kompleks dan berharga mahal, ditambah dengant enaga kerja yang mendukung dengan pengetahuan maupun ketrampilan pembuatan ekstrak. Selain proses produksi dengan klinik (uji pada hewan) dengan mengikutis tandar kandungan bahan berkhasiat, standar pembuatan ekstrak tanaman obat, standar pembuatan obat tradisional yang higienis, dan uji toksisitas akutmaupun kronis.

Fitofarmaka adalah obat tradisional dari bahan alam yang dapat disetarakan dengan obat modern karena proses pembuatannya yang telah terstandar, ditunjang dengan bukti ilmiah sampai dengan uji klinik pada manusia dengan kriteria memenuhi syarati lmiah, protokol uji yang telah disetujui, pelaksana yang kompeten, memenuhi prinsip etika, tempat pelaksanaan uji memenuhi syarat. Dengan uji klinik akan lebih meyakinkan para profesi medis untuk menggunakan obat herbal di sarana pelayanan kesehatan. Masyarakat juga bisa didorong untuk menggunakan obat herbal karena manfaatnya jelas dengan pembuktian secara ilimiah.

FITOFARMAKA, klasifikasi tertinggi dalam produk herbal harus sudah melalui uji klinis. Jadi, fitofarmaka terdiri dari satu atau dua herbal yang tidak boleh lebih dari lima, yang telah melalui syarat keamanan. Yaitu melaui uji toksisitas, uji klinis dan terstandarisasi serta terjamin mutunya sesuai aturan yang berlaku. Pengembangan fitofarmaka terus dilakukan, karena fitofarmaka potensial untuk pengobatan, juga dapat dieksport sebagai obat yang berasal dari Indonesia.

merupakan jenis fitofarmaka imunomodulator berbahan ekstrak Phyllanhus niruri atau meniran.

Jamu merupakan salah satu warisan nenek moyang Indonesia yang terbuat dari tumbuh-tumbuhan berkhasiat untuk kesehatan maupun kecantikan. Kini, jamu menempati posisi sebagai solusi alternatif obat-obatan medis dengan permintaan yang kian bertambah.

Mengonsumsi jamu kerap menjadi pilihan karena dianggap lebih alami dan tidak ada efek samping. Benarkah mengkonsumsi jamu setiap hari itu baik ??

Hati bertugas sebagai pemetabolisme obat dan bahan asing lainnya yang masuk ke dalam tubuh. Jika kita mengkonsumsi jamu maka jamu yang masuk ke dalam tubuh akan dimetabolisme hati dan netralkan efeknya. Jika mengalami kerusakan, hati memiliki kemampuan untuk memperbaiki diri dalam jangka waktu tertentu namun jika selalu terpapar oleh bahan asing lainnya seperti mengkonsumsi jamu setiap hari, akan menyebabkan proses perbaikan terganggu dan menyebabkan terjadinya kerusakan hati bahkan sampai menjadi kangker hati

Ginjal bertugas sebagai penyaring darah, mengeluarkan kelebihan garam, air, asam, membuang atau mengatur elektrolit seperti K, Ca, Mg, PO4, dan sisa metabolisme tubuh lainnya. Jika kebiasaan banyak minum jamu tanpa di imbangi dengan asupan minum air putih, bisa dibayangkan darah yang dialirkan ke ginjal untuk disaring dan dibuang itu berkonsentrasi yang cukup pekat, ditambah lagi dengan adanya senyawa metabolit jamu. Organ ginjal bisa cepat rusak kalau harus menyaring cairan konsentrat terus menerus dalam jangka lama. Dan akan lebih berbahaya lagi, kalau ternyata jamu

Page 2: Bahaya Jamu

yang dibeli dan dikonsumsi itu ternyata mengandung senyawa obat sintetis (dikhawatirkan reaksi antara jamu dan obat sintetis ternyata saling bertolak belakang). Bisa-bisa terjadi reaksi komplikasi. Juga pemakaian jamu yang dalam jangka waktu lama bisa berdampak penumpukan senyawa metabolitnya di organ – organ, misalnya di hati, saluran pencernaan ataupun ginjal.