bahaya budaya natal bersama

18
BAHAYA BUDAYA NATAL (BERSAMA) MENGANCAM UMAT

Upload: havid-guna

Post on 10-Aug-2015

40 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bahaya budaya natal bersama

BAHAYA BUDAYA NATAL

(BERSAMA)MENGANCAM UMAT

Page 2: Bahaya budaya natal bersama

Mengapa Natalan setiap 25 Desember?• Sejak abad ke-4 Masehi, Gereja Katolik mencaplok 25 Desember sebagai Natal

Yesus Kristus untuk menggeser pesta kafir tentang perayaan kelahiran dewa, diganti sebagai natal Yesus sang pembawa terang. Dengan inkulturasi seperti ini, mereka berharap agar para paganis dengan mudah beralih menjadi penganut Kristen. Makanya, beberapa kebiasaan yang terdapat pada perayaan Natal, diperkirakan berakar dari perayaan penyembahan berhala-berhala ini.

• Kaisar Constantin Agung berusaha mempersatukan berbagai golongan dan agama guna keseimbangan politis dan agamawi di kekaisarannya. Maka diperkenalkanlah tadisi Natal pertama kali di Roma tanggal 25 Desember 336 yang menggabungkan tradisi penyembahan dewa matahari (yang kadang juga diperingati pada tanggal 6 Januari, 18 Oktober, 28 April atau 18 Mei) dengan tradisi perayaan kelahiran Yesus dalam Kristen. Sejak saat itulah 25 Desember diadopsi perlahan-lahan untuk merayakan Natal kelahiran Yesus.

Page 3: Bahaya budaya natal bersama

Kontroversi pelaksanaan NatalKarena perayaan Natal yang diselenggarakan di seluruh dunia ini berasal dari Katolik Roma, dan tidak memiliki dasar dari kitab suci, maka marilah kita dengarkan penjelasan dari Katolik Roma dalam Catholic Encyclopedia, edisi 1911, dengan judul “Christmas“, maka anda akan menemukan kalimat yang berbunyi sebagai berikut:“Christmas was not among the earliest festivals of Church … the first evidence of the feast is from Egypt. Pagan customs centering around the January calendars gravitated to christmas.”(“Natal bukanlah diantara upacara-upacara awal Gereja … bukti awal menunjukkan bahwa pesta tersebut berasal dari Mesir. Perayaan ini diselenggarakan oleh para penyembah berhala dan jatuh pada bulan Januari ini, kemudian dijadikan hari kelahiran Yesus.”)

Page 4: Bahaya budaya natal bersama

Encyclopedia Britannica, yang terbit tahun 1946, menjelaskan sebagai berikut:“Christmas was not among the earliest festivals of the church… It was not instituted by Christ or the apostles, or by Bible authority. It was picked up of afterward from paganism.”(“Natal bukanlah upacara-upacara awal gereja. Yesus Kristus atau para muridnya tidak pernah menyelenggarakannya, dan Bible (Alkitab) juga tidak pernah menganjurkannya. Upacara ini diambil oleh gereja dari kepercayaan kafir penyembah berhala“)

Page 5: Bahaya budaya natal bersama

• Kejadian yang cukup menghebohkan dunia Kristen baru saja terjadi adalah pengungkapan jujur dari tokoh besar Kristen yakni Paus Benedictus XVI. Ia menulis sebuah buku, ‘Jesus of Nazareth: The Infancy Narrative’ yang diluncurkan Rabu (21/11/2012). Ia membongkar beberapa fakta yang mengejutkan seputar kelahiran Yesus Kristus. Antara lain menurutnya,

- Kalender Kristen salah. Perhitungan tentang kelahiran Yesus yang selama ini diyakini adalah keliru. Kemungkinan, Yesus dilahirkan antara tahun 6 SM dan 4 SM.- Materi-materi yang muncul dalam tradisi perayaan Natal, seperti rusa, keledai dan binatang-binatang lainnya dalam kisah kelahiran Yesus, menurutnya sebenarnya tidak ada. Alias hanya mengada-ada.- Paus Benediktus XVI juga mempermasalahkan tempat kelahiran Yesus, menurutnya Yesus bukan lahir di Nazareth sebagaimana yang diyakini secara umum.

Page 6: Bahaya budaya natal bersama

FAKTA MENYEDIHKAN ACARA NATAL BERSAMA

Sambutan Kakanwil Kemenag Sulut Drs H Syaban Mauluddin MPdI pada acara Natal Bersama jajaran Kanwil Kemenag Sulut, acara ini dilaksanakan di Aula Kanwil Kemenag Sulut. 2012

Kegiatan Natal Bersama tahun 2012 ini disponsori oleh Dharma Wanita Persatuan Unit Agama Kabupaten Ende yang secara khusus kepanitiaannya oleh Madrasah

Aliyah Negeri Ende. santapan rohani yang dibawakan oleh Vikep Ende (Rm. Adolfus Keo,Pr)

Page 7: Bahaya budaya natal bersama

SEMARAK NATAL DI INDONESIA (IRONINYA MAYORITAS MUSLIM!)

Page 8: Bahaya budaya natal bersama

Ulama Menolak Perayaan Natal!

• Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada 1 Jumadil Awal 1401 H/7 Maret 1981 mengeluarkan fatwa keharaman kaum Muslim mengikuti kegiatan terkait Natal. Isinya antara lain menyatakan: (1) Mengikuti upacara Natal bersama bagi umat Islam hukumnya haram (2) Agar umat Islam tidak terjerumus kepada syubhat dan larangan Allah SWT, dianjurkan untuk tidak mengikuti kegiatan-kegiatan Natal.

• Dalam buku Tanya Jawab Agama Jilid II, oleh Tim PP Muhammadiyah Majlis Tarjih, yang diterbitkan oleh Suara Muhammadiyah (1991), hal. 238-240, sudah diterangkan, bahwa hukum menghadiri perayaan Natal bersama adalah Haram. Muhammadiyah dalam hal ini juga mengacu kepada fatwa MUI itu.

Page 9: Bahaya budaya natal bersama

Bahaya Pluralisme dan Sinkritisme

• Umat Islam harus mewaspadai seruan-seruan yang mengajak merayakan atau mengucapkan selamat natal dan tahun baru. Sebab dibalik seruan itu ada bahaya besar yang bisa mengancam aqidah umat Islam. Seruan berpartisipasi dalam perayaan natal, tidak lain adalah kampanye ide pluralisme. Paham kufur yang mengajarkan kebenaran semua agama-agama di dunia. Bagi penganut ajaran pluralisme, tidak ada kebenaran mutlak. Semua agama dianggap benar. Itu berarti, umat muslim harus menerima kebenaran ajaran umat lain, termasuk menerima paham trinitas dan ketuhanan Yesus.

• Seruan itu juga merupakan propaganda sinkretisme, pencampuradukan ajaran agama-agama. Spirit sinkretisme adalah mengkompromikan hal-hal yang bertentangan. Dalam konteks Natal bersama dan tahun baru, sinkretisme tampak jelas dalam seruan berpartisipasi merayakan Natal dan tahun baru, termasuk mengucapkan selamat Natal. Padahal dalam Islam batasan iman dan kafir, batasan halal dan haram adalah sangat jelas. Tidak boleh dikompromikan !

Page 10: Bahaya budaya natal bersama

Natal adalah bagian dari trilogi penjajahan Barat :

GOLD, GLORY, GOSPEL

Page 11: Bahaya budaya natal bersama

م�﴾ • ه� ت� � ت م ت� م � ت ت� ى� � ت ت� ى� ت� ت�ا ت� ال ت�ا ت� �ه ه�و �ت مل ا ت� ت � ى� ت! م" ت� تلن ت� ﴿•“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan

senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka.” (TQS al-Baqarah [2]: 120)

Hukum merayakan natal maupun perayaan keagamaan umat lain bagi seorang muslim

sebenarnya sudah jelas yaitu haram.

Page 12: Bahaya budaya natal bersama

berdasarkan firman Allah SWT:وا • م�ر� �غو� �الل ب وا م�ر� �ذ�ا و�إ ور� الز� ه�د�ون� �ش ي ال� �ذ�ين� و�ال

ام�ا �ر� كDan orang-orang yang tidak menghadiri/menyaksikan az-zûr, dan apabila mereka melewati al-laghwu (perbuatan dan perkataan yang tidak berguna), mereka lalui (saja) dengan menjaga kehormatan dirinya. (QS al-Furqan [25]: 72).

Page 13: Bahaya budaya natal bersama

Tafsir QS al-Furqan [25]: 72

Mayoritas mufassir, memaknai kata az-zûr di sini adalah syirik (Imam asy-Syaukani, Fath al-Qadîr, iv/89). Sementara Abu ‘Aliyah, Thawus, Muhammad bin Sirrin, adh-Dhahhak, ar-Rabi’ bin Anas, dan lainnya, memaknai az-zûr itu adalah hari raya kaum Musyrik (Imam Ibnu Katsir, Tafsîr Ibnu Katsîr, iii/1346).Berdasarkan ayat ini, banyak fuqaha’ yang menyatakan haramnya menghadiri perayaan hari raya kaum kafir. Imam Ahmad bin Hanbal berkata: “Kaum Muslim telah diharamkan untuk merayakan hari raya orang-orang Yahudi dan Nasrani. ” (Ibnu Tamiyyah, Iqtidhâ’ ash-Shirâth al-Mustaqîm, hal.201).

Page 14: Bahaya budaya natal bersama

• Anas ra menceritakan bahwa ketika Rasulullah saw datang ke Madinah, mereka memiliki dua hari raya yang mereka rayakan -hari Nayruz dan Mihrajan- maka beliau pun bersabda:Sungguh Allah SWT telah mengganti dua hari itu dengan dua hari yang lebih baik yaitu : Idul Adha dan idul Fithri (HR. Abu Dawud dan an-Nasa’i dengan sanad yang shahih).

• syaikh al-Kabir Abu Hafash an-Nasafi dari Hanafiyah sampai mengatakan : “siapa saja yang menghadiahkan sebutir telur kepada orang musyrik pada hari raya mereka itu sebagai pengagungan terhadap hari itu maka dia telah kafir kepada Allah SWT” (Fath al-Bari, 2/442).

• Imam Baihaqiy telah menuturkan sebuah riwayat dengan sanad shahih dari ‘Atha’ bin Dinar, bahwa Umar ra pernah berkata:Janganlah kalian mempelajari jargon-jargon orang-orang Ajam. Janganlah kalian memasuki kaum Musyrik di gereja-gereja pada hari raya mereka. Sesungguhnya murka Allah SWT akan turun kepada mereka.

Page 15: Bahaya budaya natal bersama

WASSALAM

Page 16: Bahaya budaya natal bersama
Page 17: Bahaya budaya natal bersama

Allah SWT telah menetapkan bahwa satu-satunya agama yang Dia ridhai dan benar adalah Islam.

• Dengan tegas Allah SWT berfirman:ف�ي • و�ه�و� ه� م�ن �ل� �قب ي ف�ل�ن �ا د�ين � م ال� �س اإل ر� غ�ي �غ� ت �ب ي و�م�ن

ر�ين� خ�اس� ال م�ن� ة� خ�ر� .(QS Ali Imran [3]: 85) اآل

Barangsiapa mencari agama selain Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang merugi (QS Ali Imran [3]: 85).

Page 18: Bahaya budaya natal bersama