bahasa pada papan petunjuk objek wisata di …

10
69 BAHASA PADA PAPAN PETUNJUK OBJEK WISATA DI YOGYAKARTA BERDASARKAN RANAH TEMPAT LANGUAGE ON SIGNBOARD OF TOURISM OBJECT IN YOGYAKARTA BASED ON DOMAIN Wening Handri Purnami Balai Bahasa Daerah Istimewa Yogyakarta Pos-el [email protected] Abstract The object of this study is the use of language on signboards of tourism object based on domain. The problem studied is how the type and form of language on the signboard. The purpose of this study is to describe the type and form of language on the signboard. The theory used in the study is structurally prescriptive. This study uses qualitative descriptive methods and observation techniques. The results of the study shows that the type of language used in the signboards of the tourism object was Indonesian, Javanese, and English. The embodiment of the language used is in the form of words, phrases, and sentences. Based on the domain, the signboards inform the name of the tourism object, attraction places, and public facilities of the tourism objects. Keywords: board, instructions, objects, tourism, language Abstrak Objek kajian ini berupa pemakaian bahasa pada papan petunjuk objek wisata berdasarkan ranah tempat. Permasalahan yang dikaji dalam tulisan ini, yaitu bagaimana jenis dan bentuk bahasa pada papan petunjuk. Adapun tujuannya ialah mendeskripsikan jenis dan bentuk bahasa pada papan petunjuk. Teori yang dipergunakan dalam penelitian ini, yaitu struktural preskriptif. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan teknik observasi. Hasil penelitian menunjukkan jenis bahasa yang dipergunakan pada papan petunjuk objek wisata, yaitu bahasa Indonesia, bahasa Jawa, dan bahasa Inggris. Perwujudan bahasa yang dipergunakan dalam bentuk kata, frasa, dan kalimat. Berdasarkan ranah tempat papan petunjuk menginformasikan nama objek wisata, nama tempat objek wisata, dan fasilitas umum objek wisata. Kata kunci: papan, petunjuk, objek, wisata, bahasa 1. Pendahuluan Penelitian ini penting untuk dilakukan dengan pertimbangan bahwa aktivitas wisata menjadi kebutuhan yang hendaknya dipenuhi bagi keluarga yang berkategori sejahtera. Seiring dengan terpe- nuhinya sarana dan prasarana pendukung, misal- nya sarana transportasi, sebagian besar orang ber- keinginan mengunjungi objek-objek wisata yang sudah tersedia. Dalam perjalanannya, mereka akan selalu memperhatikan informasi yang tertera pada papan-papan petunjuk. Lazimnya papan-papan petunjuk tersebut, satu di antaranya, menginfor- masikan arah tujuan, jarak tempuh, posisi sarana vital, berbagai regulasi pada objek wisata, dan sebagainya. Untuk itu, penggunaan bahasa Indo- nesia pada papan-papan petunjuk objek wisata sangatlah penting untuk dikaji. Di era globalisasi seperti sekarang ini, masya- rakat makin sibuk dan waktu yang dimiliki di- manfaatkan untuk berbagai kepentingan. Mereka

Upload: others

Post on 23-Nov-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAHASA PADA PAPAN PETUNJUK OBJEK WISATA DI …

69

Wening Handri PurnamiBahasa pada Papan Petunjuk Objek Wisata di Yogyakarta Berdasarkan Ranah Tempat

BAHASA PADA PAPAN PETUNJUKOBJEK WISATA DI YOGYAKARTA BERDASARKAN RANAH TEMPAT

LANGUAGE ON SIGNBOARD OFTOURISM OBJECT IN YOGYAKARTA BASED ON DOMAIN

Wening Handri PurnamiBalai Bahasa Daerah Istimewa Yogyakarta

Pos-el [email protected]

AbstractThe object of this study is the use of language on signboards of tourism object based on domain. The problem studied ishow the type and form of language on the signboard. The purpose of this study is to describe the type and form oflanguage on the signboard. The theory used in the study is structurally prescriptive. This study uses qualitative descriptivemethods and observation techniques. The results of the study shows that the type of language used in the signboards ofthe tourism object was Indonesian, Javanese, and English. The embodiment of the language used is in the form of words,phrases, and sentences. Based on the domain, the signboards inform the name of the tourism object, attraction places, andpublic facilities of the tourism objects.

Keywords: board, instructions, objects, tourism, language

AbstrakObjek kajian ini berupa pemakaian bahasa pada papan petunjuk objek wisata berdasarkan ranahtempat. Permasalahan yang dikaji dalam tulisan ini, yaitu bagaimana jenis dan bentuk bahasa padapapan petunjuk. Adapun tujuannya ialah mendeskripsikan jenis dan bentuk bahasa pada papan petunjuk.Teori yang dipergunakan dalam penelitian ini, yaitu struktural preskriptif. Penelitian ini menggunakanmetode deskriptif kualitatif dan teknik observasi. Hasil penelitian menunjukkan jenis bahasa yangdipergunakan pada papan petunjuk objek wisata, yaitu bahasa Indonesia, bahasa Jawa, dan bahasaInggris. Perwujudan bahasa yang dipergunakan dalam bentuk kata, frasa, dan kalimat. Berdasarkanranah tempat papan petunjuk menginformasikan nama objek wisata, nama tempat objek wisata, danfasilitas umum objek wisata.

Kata kunci: papan, petunjuk, objek, wisata, bahasa

1. PendahuluanPenelitian ini penting untuk dilakukan dengan

pertimbangan bahwa aktivitas wisata menjadikebutuhan yang hendaknya dipenuhi bagi keluargayang berkategori sejahtera. Seiring dengan terpe-nuhinya sarana dan prasarana pendukung, misal-nya sarana transportasi, sebagian besar orang ber-keinginan mengunjungi objek-objek wisata yangsudah tersedia. Dalam perjalanannya, mereka akanselalu memperhatikan informasi yang tertera pada

papan-papan petunjuk. Lazimnya papan-papanpetunjuk tersebut, satu di antaranya, menginfor-masikan arah tujuan, jarak tempuh, posisi saranavital, berbagai regulasi pada objek wisata, dansebagainya. Untuk itu, penggunaan bahasa Indo-nesia pada papan-papan petunjuk objek wisatasangatlah penting untuk dikaji.

Di era globalisasi seperti sekarang ini, masya-rakat makin sibuk dan waktu yang dimiliki di-manfaatkan untuk berbagai kepentingan. Mereka

Page 2: BAHASA PADA PAPAN PETUNJUK OBJEK WISATA DI …

70

Kadera Bahasa, Volume 10, Nomor 2, Edisi Agustus 2018

menghendaki segala fasilitas tersedia untuk mem-perlancar tercapainya tujuan. Untuk itu, tersedia-nya layanan-layanan informasi, antara lain, padapapan-papan petunjuk dirasakan sangat penting.Papan petunjuk adalah kayu atau besi yang lebardan tipis untuk menunjukkan, memberi tahu, dansebagainya (KBBI, 2008:1018). Undang-UndangRepublik Indonesia Nomor 24 Tahun 2009, Pasal38 menyebutkan bahwa “Bahasa Indonesia wajibdigunakan dalam rambu umum, penunjuk jalan,fasilitas umum, spanduk, dan alat informasi lainyang merupakan pelayanan umum.” Penelitian inisengaja dibatasi pada bahasa Indonesia yangdigunakan pada papan petunjuk yang berada diluar ruang pada kawasan wisata. Kata luar ruangbermakna berlangsung (terjadi) di ruang terbukaatau dimaksudkan untuk digunakan (dipakai) diruang terbuka (KBBI, 2008:843).

Berkenaan dengan hal itu, topik yang dipilihsebagai objek kajian ialah penggunaan bahasapada papan petunjuk pada objek wisata di DaerahIstimewa Yogyakarta berdasarkan ranah tempat.Dalam pemakaian bahasa, kata ranah adalahlingkungan yang memungkinkan terjadinyapercakapan, merupakan kombinasi antara partisi-pan, topik, dan tempat (misalnya keluarga, pen-didikan, tempat kerja, keagamaan, dan sebagai-nya.). Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia(2008), kata ranah bermakna elemen atau unsuryang dibatasi; bidang disiplin. Sugono (2004),menyebut ranah sebagai ragam bahasa berdasarkanpokok persoalan yang dibicarakan.

Sebelum penelitian ini dilakukan pernah adahasil penelitian yang terkait dengan pemakaianbahasa Indonesia pada papan petunjuk, yaitu (1)“Penggunaan Bahasa Indonesia pada PapanPetunjuk di Kawasan Objek Wisata DaerahIstimewa Yogyakarta” oleh Nardiati, dkk. (2018).Penelitian ini membahas pemakaian bahasaIndonesia ditinjau dari aspek wujud penandanya,satuan lingual, berdasarkan ranah, dan jenis

bahasanya dan (2) “Bahasa pada Papan Petunjukdi Objek Wisata Daerah Istimewa Yogyakarta”oleh Nardiati (2018). Penelitian ini memaparkanjenis bahasa yang digunakan dalam papan petun-juk objek wisata. Kedua penelitian tersebut belummengkaji lebih mendalam pemakaian bahasaberdasarkan ranah tempat. Oleh karena itu, kajianini merupakan pelengkap dari penelitian sebe-lumnya karena dalam tulisan ini akan dibahas jenisdan bentuk bahasa berdasarkan ranah tempat.

Berdasarkan latar belakang tersebut yangmenjadi masalah dalam kajian ini ialah bagaimanapemakaian bahasa pada papan petunjuk berda-sarkan ranah tempat. Adapun tujuan penelitianini ialah mendeskripsikan jenis dan bentuk ranahtempat pada papan petunjuk di Yogyakarta. Se-lanjutnya, hasil penelitian ini dapat dimanfaatkansebagai bahan pembinaan bahasa Indonesia disemua instansi pemerintah dan pengelola objekwisata di Yogyakarta.

Kerangka teori yang digunakan adalah per-paduan dari linguistik deskriptif struktural danlinguistik pragmatik-preskripstif. Penelitian peng-gunaan bahasa pada media luar ruang ini masukpada tataran pragmatik. Dalam hal ini dikaji ber-bagai fenomena sosial pada bahasa tulis yang dapatdilihat pada media luar ruang (Badan Pengem-bangan dan Pembinaan Bahasa bekerja samadengan Fakultas Ilmu Budaya Universitas SebelasMaret. 2018:8). Selanjutnya, dalam teori deskrip-tif struktural disebutkan bahwa bahasa dibangundari berbagai unsur internalnya, yang terdiri atassatuan-satuan lingual berupa bunyi, fonem,morfem, kata, frasa, klausa, kalimat, paragraf, danwacana (Baryadi, 2002:2). Struktur dasar bidangfonetik dan fonologi berupa bunyi. Struktur dasarbidang morfologi berupa kata. Struktur dasarbidang sintaksis mengatur hubungan kata dengankata atau dengan satuan lain yang lebih besar.Struktur dasar bidang semantik berupa makna atauarti (Verhaar, 2012: 9). Satuan-satuan lingual

Page 3: BAHASA PADA PAPAN PETUNJUK OBJEK WISATA DI …

71

Wening Handri PurnamiBahasa pada Papan Petunjuk Objek Wisata di Yogyakarta Berdasarkan Ranah Tempat

tersebut ditentukan berdasarkan perilakunya dandianalisis berdasarkan ciri-ciri formal yang adadalam bahasa. Setiap unsur yang membangunsatuan lingual yang lebih besar itu dapat dijelaskanbedasarkan fungsi dan maknanya (Ramlan, 1980).

Bahasa mengemban fungsi representatif dankomunikatif (Sudaryanto, 1995:47). Terkaitdengan fungsi yang pertama, bahasa digunakanuntuk melambangkan dan mengungkapkan ga-gasan atau pokok-pokok pikiran, sedangkan fungsiyang kedua, bahasa digunakan untuk menjalinkomunikasi antara penutur satu dan yang lainnya.Berkenaan dengan hal itu terlibat di dalamnya tigapihak, yakni penutur atau pembicara, ihwal isituturan atau pembicaraan, dan mitra bicara ataumitra tutur. Ketiga aspek tersebut tercakup padaaspek eksternal sebagai pilar pembentuk bahasa.Struktur bahasa cenderung mencerminkan struk-tur isi (Baryadi, 2007:55).

Bahasa Indonesia yang dipergunakan padapapan petunjuk berupa simbol-simbol, baik ber-sifat verbal maupun campuran (verbal bersamatanda atau lambang). Sebagai fungsi representatif,simbol-simbol bahasa yang digunakan merepre-sentasikan pokok-pokok pikiran penulis selakupihak pertama. Sebagai fungsi komunikatif, simbol-simbol bahasa yang dipergunakan untuk memberipesan tentang informasi tertentu kepada penerimaselaku pihak kedua. Dalam hal ini pesan yangdisampaikan berisi informasi-informasi sebagaipetunjuk berbagai kepentingan bagi wisatawan.

Dalam penelitian ini juga digunakan pen-dekatan preskriptif. Maksudnya, di dalam peneli-tian ini diidentifikasi secara terperinci satuanlingual yang tidak sesuai dengan kaidah kebaha-saan. Sehubungan dengan itu, perhatian lebihterfokus pada bentuk-bentuk yang tidak normatif.Satuan lingual yang dikaji berkaitan denganperistiwa yang terjadi dalam suatu masa tertentu(Verhaar, 2012: 15).

Dikemukakan bahwa pada analisis kesalahanberbahasa dikenal istilah kesalahan dan kekeliru-an. Menurut Tarigan (1997), dalam kesalahanterjadi penyimpangan penggunaan kaidah ber-bahasa. Kesalahan atau error bisa terjadi karenayang bersangkutan tidak mempunyai suatupengetahuan. Kesalahan mempunyai konsep yangberbeda dengan kekeliruan atau mistake. Dalamkekeliruan pengguna melakukan penyimpanganberbahasa karena ketidakcermatannya.

Kata tempat disebutkan di dalam Kamus BesarBahasa Indonesia (2008:1432) memiliki delapanmakna, yaitu (1) sesuatu yang dipakai untuk me-naruh (menyimpan, meletakkan, dan sebagainya);wadah; bekas; (2) ruang (bidang, rumah, dansebagainya) yang tersedia untuk melakukan se-suatu; (3) ruang (bidang dan sebagainya) yang di-pakai untuk menaruh (menyimpan, mengumpul-kan, dan sebagainya); (4) ruang (bidang, rumah,daerah, dan sebagainya) yang didiami (ditinggali)atau ditempati; (5) bagian yang tertentu dari suaturuang (bidang, daerah, dan sebagainya); (6) negeri(kota, desa, daerah, dan sebagainya); (7) sesuatuyang dapat (dipercaya) menampung (tentang isihati, keluhan, pertanyaan, dan sebagainya); dan(8) kedudukan; keadaan; letak (sesuatu): tidaksesuai dengan keadaannya; tidak pantas.

Berbicara mengenai ranah tempat pada pe-makaian bahasa berarti melihat satuan lingualyang berkaitan dengan perihal makna tempat.Pemakaian bahasa pada papan petunjuk berda-sarkan ranah tempat bermakna ruang (bidang,rumah, daerah, dan sebagainya) yang didiami(ditinggali) atau ditempati dan bermakna ruang(bidang dan sebagainya) yang dipakai untuk mena-ruh (menyimpan, mengumpulkan, dan sebagainya).

2. MetodeKajian wacana papan petunjuk ini bersifat

struktural. Penelitian ini dilaksanakan dengan tiga

Page 4: BAHASA PADA PAPAN PETUNJUK OBJEK WISATA DI …

72

Kadera Bahasa, Volume 10, Nomor 2, Edisi Agustus 2018

tahapan, yaitu tahap penyediaan data, tahappenganalisisan data, dan tahap penyajian hasilanalisis data (Sudaryanto, 2015:6—8). Teknikyang digunakan dalam penelitian ini adalah teknikobservasi.

Pengumpulan data pada penelitian inimenggunakan metode simak terhadap penggunaanbahasa pada papan nama di kawasan objek wisatadi Daerah Istimewa Yogyakarta. Populasipenelitian ini ialah bahasa yang digunakan padapapan petunjuk, utamanya pada objek wisata diYogyakarta. Objek wisata yang ditunjuk sebagaisampel, yaitu Taman Pintar, Gembiraloka,Keraton, Makam Raja-Raja Kotagedhe, MerapiPark, Museum Merapi, Hutan Mangrove, GoaCemara, Taman Bermain Kidsfun , MuseumBenteng Vredeburg, Kalisuci, dan Sri Gethuk.

Peneliti melakukan perekaman gambar datadengan kamera digital sehingga diperoleh databerupa foto atau gambar. Dari teks pada foto ataugambar ditranskrip ke dalam ortografis standar.Di dalam metode ini digunakan teknik catat. Datayang sudah terkumpul diidentifikasi, diseleksi, dandiklasifikasi berdasarkan substansi permasalahan.Penganalisisan data diterapkan pendekatankontekstual. Pada penyajian hasil analisis datadigunakan metode deskripsi.

Data disajikan dengan menggunakan hurufkapital, bukan kapital, tebal, tak tebal, atau miring.Perbedaan penulisan untuk menggambarkanperbedaan unsur pesan yang ada dalam papaniklan digambarkan dengan permainan warna,huruf, dan tata urut penulisan. Adapun pada tahapanalisis penulisan dengan dimiringkan untukmembedakannya dengan teks paparan.

3. Hasil dan PembahasanPenggunaan bahasa Indonesia pada papan

petunjuk di kawasan objek wisata memilikipemakaian bahasa yang berbeda. Misalnya, bahasa

yang digunakan dalam ranah pesan berbedadengan bahasa yang digunakan dalam ranahtempat. Perbedaan itu tampak dalam pilihan ataupemakaian sejumlah kata/ungkapan yang khususdigunakan dalam ranah itu. Data yang ditemukandalam penelitian menunjukkan bahwa ranah dalampemakaian bahasa pada papan petunjuk dikawasan objek wisata relatif masih sama. Di dalamranah tempat ditemukan dalam bentuk kata, frasa,dan kalimat seperti berikut ini.

1. Bentuk KataArti kata dalam ilmu linguistik bermakna

satuan bahasa yang dapat berdiri sendiri, terjadidari morfem tunggal (misalnya batu, rumah, datang)atau gabungan morfem (misalnya pejuang ,mahakuasa, pancasila) (KBBI, 2008:633). Ranahpetunjuk tempat berupa satuan lingual kataditemukan dalam data menggunakan bahasaIndonesia dan bahasa Inggris seperti berikut ini.

1. MUSHOLA2. GAZEBO3. KANTIN4. TOILET

Ranah tempat pada contoh (1)—(4) berupasatuan lingual menggunakan bahasa Indonesiayang berupa satuan lingual mushola, gazebo, kantin,dan toilet. Data (1) satuan lingual mushola sebagaipenanda ranah tempat. Kata mushola pada tempatwisata merupakan tempat untuk beribadah bagiorang Islam yang hendak menjalankan salat limawaktu. Orang yang tidak mau meninggalkansalatnya tentu saja akan mencari musala di tempatwisata. Oleh karena itu, musala di tempat wisatasangat diperlukan keberadaannya. Penulisan katamushola belum menggunakan kaidah yang benar.Penulisan kata itu akan lebih tepat jika ditulismusala. Hal ini sesuai dengan yang dianjurkan

Page 5: BAHASA PADA PAPAN PETUNJUK OBJEK WISATA DI …

73

Wening Handri PurnamiBahasa pada Papan Petunjuk Objek Wisata di Yogyakarta Berdasarkan Ranah Tempat

dalam kamus besar bahasa Indonesia karenapenulisan kata mushala atau mushola dianggap tidakbaku.

Satuan lingual gazebo data (2) menyiratkanadanya tempat bentuk bangunan kecil biasanyadibangun di lokasi yang memiliki pemandanganyang indah. Data (3) ditemukan penanda ranahtempat satuan lingual kantin. Selain wisatawanperlu untuk buang air kecil dan beribadah di lokasiwisata, tentu saja mereka yang merasa lapar atauhaus perlu makan atau minum. Oleh karena itu,di lokasi wisata juga disediakan kantin. Suatubangunan yang ditulisi kata kantin, tentu sajatempat itu merupakan tempat orang berjualanmakanan dan minuman. Jadi, kata kantin padalokasi wisata merupakan papan petunjuk bahwatempat itu sebagai sebuah ruang atau bangunantempat orang dapat membeli makanan atauminuman. Sebenarnya, dalam bahasa Indonesiaada kata kafetaria. Namun, pilihan kata kantin ditempat wisata lebih tepat daripada kata kafetariaataupun frasa tempat makan dan minum.

Data (4) ranah tempat ditandai dengan satuanlingual kata toilet, yaitu tempat cuci tangan danmuka atau kamar kecil (kakus). Pada petunjukranah tempat satuan lingual kata toilet disertaidengan gambar simbol laki-laki dan perempuan.Kata itu bisa juga dikatakan dengan frasa kamarkecil. Namun, dengan satu kata toilet pada saat inisudah dapat dipahami maknanya. Sebagai sebuahpapan petunjuk di tempat wisata, kata toiletbiasanya disertai tanda panah untuk memberikanpetunjuk letak toiletnya. Pada umumnya, untukmembedakan toilet yang digunakan untuk priaatau wanita, sesudah kata toilet ditambah dengankata wanita atau pria sehingga penulisannyamenjadi TOILET WANITA atau TOILET PRIA.

Data sejenis tergolong ranah tempat sejenisseperti contoh data berikut ini.

5. KANTOROFFICESTAFF ONLY

6. LOKET7. KLINIK8. PARKIR

Data (5) merupakan papan petunjuk yangmenggunakan bahasa Indonesia-Inggris yangmerujuk pada informasi utama. Kata berbahasaIndonesia kantor diikuti bahasa Inggris officesebagai padanan dari kata kantor. Kata kantorbermakna (1) balai (gedung, rumah, ruang) tempatmengurus suatu pekerjaan dan (2) tempat bekerja(KBBI, 2008:618).

Data (5) diikuti pernyataan staff only sebagaiinformasi tambahan dengan tidak disertai bahasaIndonesianya. Penulisan tersebut menunjukkansikap yang tidak positif terhadap bahasa Indonesia.Dengan teknik ganti dan permutasi tersebut,petunjuk tersebut dapat disempurnakan menjadikantor disertai bahasa Inggris office dan kata staffonly disertai bahasa Indonesia selain karyawandilarang masuk dan diposisikan di atasnya.

Data (6) ranah tempat dipaparkan dengan pe-nanda kata loket. Kata tersebut memberi petunjukbahwa untuk memasuki lokasi wisata, pengunjungharus membeli tiket di tempat yang bertuliskan kataloket. Meskipun hanya digunakan satu kata loket,orang sudah tahu bahwa tempat itu merupakantempat untuk membeli tiket. Kata-kata yanglengkap tentu saja akan ditulis tempat pembelian tiket.

Data (7) penanda kata klinik tergolong ranahtempat. Kata itu merupakan petunjuk bagi pe-ngunjung yang sakit bisa berobat di klinik tersebutyang memang disediakan oleh pengelola objekwisata.

Page 6: BAHASA PADA PAPAN PETUNJUK OBJEK WISATA DI …

74

Kadera Bahasa, Volume 10, Nomor 2, Edisi Agustus 2018

Data (8) kata parkir tergolong ranah tempat.Kata parkir di tempat wisata sangat penting bagipengunjung. Kata itu merupakan petunjuk yangmenerangkan bahwa kendaraan yang digunakanpara pengunjung bisa ditempatkan pada area yangbertuliskan kata parkir itu. Meskipun dikatakandengan singkat, pengunjung sudah dapatmemahami maksudnya. Sebagai papan petunjukdi tempat wisata, penggunaan kata parkir akanlebih baik jika ditulis lengkap dengan frasa tempatparkir atau area parkir. Dengan penggunaanungkapan yang lengkap tempat parkir/area parkirakan lebih jelas daripada diungkapkan secarasingkat parkir.

2. Bentuk FrasaFrasa adalah gabungan dua kata atau lebih

yang bersifat nonpredikatif, misalnya gunung tinggidisebut frasa karena merupakan konstruksinonpredikatif. Dalam hal ini konstruksi frasa itubukan terdiri atas unsur subjek dan predikat.Ramlan (1980: 121—122) menyebut frasa itumerupakan satuan gramatik yang terdiri atas duakata atau lebih yang tidak melampaui batas fungsi.Ranah tempat bentuk frasa seperti data di bawahini.

(9) PANTAI GOA CEMARA(10) KALISUCI CAVE TUBING(11) AIR TERJUN SRI GETHUK(12) TAMAN KALIURANG(13) JEMBATAN

TAMAN KALIURANG

Contoh (9)—(13) menyiratkan ranah satuanlingual frasa nama tempat atau lokasi. Pada contoh(9) menyiratkan ranah nama tempat satuan lingualfrasa Pantai Goa Cemara. Satuan lingual Kalisucipada contoh (10) menyiratkan nama tempatberbentuk cave tubing , yaitu sebuah kegiatan

menyusuri atau menjelajahi goa dengan meng-gunakan ban dalam. Pada contoh (11) satuanlingual nama tempat Sri Gethuk merupakan tempatwisata berupa air terjun.

Contoh (12) nama tempat satuan lingualTaman Kaliurang menyiratkan nama tempat wisataberupa kebun yang ditanami dengan bunga-bungaatau tempat bersenang-senang. Pada contoh (13)satuan lingual ranah nama tempat Jembatan TamanKaliurang berupa taman yang dilengkapi adanyajembatan. Data sejenis menyiratkan ranah tempatnama lokasi seperti berikut.

(14) SENDANG PUTRIWOMAN BATHING PLACE

(15) SENDANG KAKUNGMAN BATHING PLACE(16) BANGSAL PENGAPIT LER(17) BANGSAL KENCUR(18) SEPUTAR GUNUNGAPI MERAPI

ON THE MERAPIVOLCANO TRAIL

(19) DUNIA GUNUNGAPIVOLCANO WORLD

(20) THEATER 4 DIMENSI

Data berikut menyiratkan ranah tempatsatuan lingual toilet seperti berikut ini.(21) TOILET WANITA(22) FREE TOILET WISATA(23) KM. MANDI & WC UMUM(24) TEMPAT MANDI KHUSUS WANITA(25) SPECIAL FOR YOU

PEOPLE WITH DIFFERENT ABILITYTOILET KHUSUS DIFABEL

Contoh data (21)—(25) menyiratkan ranahtempat bentuk toilet. Arti toilet di sini adalah tempatcuci tangan dan muka atau kamar kecil (kakus).

Page 7: BAHASA PADA PAPAN PETUNJUK OBJEK WISATA DI …

75

Wening Handri PurnamiBahasa pada Papan Petunjuk Objek Wisata di Yogyakarta Berdasarkan Ranah Tempat

Pada contoh (21) satuan lingual toilet wanitamenyiratkan bahwa kamar tempat cuci tangan danmuka atau kamar kecil (kakus) khusus wanita.Satuan lingual frasa free toilet wisata pada contoh(22) menunjukkan tempat kamar tempat cucitangan dan muka atau kamar kecil (kakus) khususwisata tidak bayar atau gratis. Pada contoh (23)satuan lingual km mandi & wc umum menunjukkanranah tempat bilik tempat mandi dan BAB (buangair besar) untuk pengunjung. Satuan lingual tempatmandi contoh (24), frasa tempat mandi khusus wanitamenyiratkan bahwa tempat mandi tersebut khususuntuk wanita.

Satuan lingual frasa toilet khusus difabel adacontoh (26) menyiratkan bahwa kamar tempatcuci tangan dan muka atau kamar kecil (kakus)khusus penyandang cacat.

Contoh data ranah tempat satuan lingualparkir seperti berikut ini.

(26) FREE PARKIR(27) POS PARKIR(28) PARKIR SEPEDA MOTOR

Contoh data (26)—(28) menyiratkan ranahtempat parkir. Contoh (26) satuan lingual frasafree parkir menunjukkan bebas atau tidak perlumembayar ongkos parkir. Satuan lingual frasa posparkir pada contoh (27) menunjukkan lokasitempat parkir. Pada contoh (28) satuan lingualfrasa parkir sepeda motor menyiratkan tempatmemarkir sepeda motor.

Data ranah satuan lingual area seperti padafrasa berikut ini.

(29) REST AREA(30) FREE HOT SPOT AREA(31) AREA LATIHAN(32) AREA PARKIR

Contoh data (29) satuan lingual area padafrasa rest area menyiratkan tempat beristirahatsejenak untuk melepaskan kelelahan, kejenuhan,atau pun ke toilet selama dalam perjalanan jarakjauh. Satuan lingual area pada frasa free hot spotarea contoh (30) menyiratkan adanya tempat orangatau pengguna bisa mengakses jaringan internetdapat digunakan secara bebas. Contoh (31) satuanlingual area pada frasa area latihan menunjukkanbahwa tempat tersebut untuk berlatih. Satuanlingual area frasa area parkir pada contoh (32)menyiratkan bahwa tempat tersebut dapatdigunakan untuk memarkir.

Data berikut menunjukkan ranah tempatsatuan lingual ruang. Arti ruang adalah rongga yangberbatas atau terlingkung oleh bidang; sela-selaantara dua (deret) tiang atau antara empat tiang(di bawah kolong rumah). Data terkait ranahtempat satuan lingual ruang seperti berikut.

(33) RUANG PENGENALAN(34) RUANG VIP(35) RUANG TUNGGU TAMU MUSEUM

Contoh data (33)—(35) menyiratkan ranahtempat satuan lingual ruang. Pada contoh (33)satuan lingual ruang frasa ruang pengenalanmenunjukkan bahwa ruang tersebut adalahruangan untuk pengenalan. Satuan lingual ruangfrasa ruang VIP pada contoh (34) menunjukkanbahwa ruang tersebut adalah ruangan hanya untukorang penting atau kalangan pejabat saja. KataVIP adalah singkatan dari Very Important Person‘orang penting’. Contoh data (35) satuan lingualruang frasa ruang tunggu tamu museum menyiratkanbahwa ruang tersebut digunakan untuk ruangtunggu tamu yang datang di museum.

Data berikut ranah tempat yang dipakai untukmelakukan sesuatu, tempat pembuangan sampah,tempat sepeda, dan tempat berkumpul, dan

Page 8: BAHASA PADA PAPAN PETUNJUK OBJEK WISATA DI …

76

Kadera Bahasa, Volume 10, Nomor 2, Edisi Agustus 2018

sebagainya seperti berikut ini.(36) TEMPAT BELI TIKET(37) TEMPAT INFORMASI(38) TEMPAT WUDHU(39) TEMPAT WUDHU PUTRA

Contoh data (36)—(39) menunjukkan ranahtempat bentuk frasa. Satuan lingual tempat padafrasa tempat beli tiket contoh (36) menyiratkanpenanda ranah tempat pembelian tiket untukpengunjung. Satuan lingual tempat pada frasa tempatinformasi data (37) menunjukkan ranah tempatinformasi. Satuan lingual tempat pada frasa tempatwudu, contoh (38), menyiratkan adanya tempatmenyucikan diri (sebelum salat) dengan membasuhmuka, tangan, kepala, dan kaki. Pada contoh (39),satuan lingual tempat pada frasa tempat wudu putramenyiratkan adanya tempat menyucikan diri(sebelum salat) dengan membasuh muka, tangan,kepala, dan kaki khusus putra. Contoh setiperanah tempat seperti berikut ini.

(40) PENITIPAN BARANG(41) PENGAMBILAN BARANG(42) SEWA TIKAR

Contoh data (40)—(42) menunjukkan ranahtempat untuk penitipan, pengambilan, dan sewa.Satuan lingual ranah tempat bentuk frasa tampakpada penitipan barang (40), pengambilan barang (41),dan sewa tikar (42). Satuan lingual penitipan barangpada contoh (40) menyiratkan ruang untuk me-nitipkan barang. Contoh data (41) satuan lingualpengambilan barang menyiratkan tempat ruanguntuk mengambil barang yang dititipkan. Data(42) satuan lingual sewa tikar menunjukkan tempatatau ruang persewaan tikar. Contoh sejenis ranahtempat bentuk frasa seperti berikut ini.

(43) SAMPAH BASAH ORGANIK(44) SAMPAH KERING NON ORGANIK

Contoh data (43) dan (44) menunjukkanranah tempat, yaitu ruang (bidang dan sebagainya)yang dipakai untuk menaruh (menyimpan,mengumpulkan, dan sebagainya). Satuan lingualsampah basah organik pada contoh (43) menyirat-kan tempat yang dipakai untuk menaruh sampahbasah. Satuan lingual frasa sampah kering nonorganikpada contoh (44) menunjukkan tempat untukmembuang/menaruh sampah kering. Ranahtempat atau ruang (bidang, rumah, daerah, dansebagainya) yang didiami (ditinggali) atau ditem-pati: tempat kediaman; tempat tinggal sepertiberikut.

(45) Registrasi & Informasi(46) KANTOR

SELAIN KARYAWAN DILARANGMASUKOFFICE STAFF ONLY

(47) KANTOR MJAA

Satuan lingual frasa registrasi dan informasicontoh (45), office staff only ‘selain karyawandilarang masuk’ contoh (46) dan kantor MJAAdata (47) merupakan ruang atau kantor untukpengelola objek wisata. Data-data tersebut menyi-ratkan ranah tempat, yaitu ruang (bidang, rumah,dan sebagainya) yang tersedia untuk melakukansesuatu.

3. Bentuk KalimatPenggunaan bahasa Indonesia yang berupa

satuan lingual kalimat juga banyak ditemukansebagai papan petunjuk di tempat wisata. Kalimatdalam istilah linguistik diartikan sebagai satuanbahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mem-punyai pola intonasi final dan secara aktual

Page 9: BAHASA PADA PAPAN PETUNJUK OBJEK WISATA DI …

77

Wening Handri PurnamiBahasa pada Papan Petunjuk Objek Wisata di Yogyakarta Berdasarkan Ranah Tempat

ataupun potensial terdiri atas klausa (Ramlan,1981: 9). Data ranah bentuk kalimat dalam papanpetunjuk objek wisata tidak banyak ditemukan.Ranah tempat bentuk kalimat dapat ditunjukkandalam bentuk ruang yang dipakai untuk tempatpembuangan sampah, tempat tinggal, dan tempatlarangan. Data yang menunjukkan ranah tempatbentuk kalimat seperti berikut ini.

(48) TOILET UMUMBERSIHINDONESIA SEHAT

(49) BUANGLAH SAMPAH ANDA DI SINITHROW YOUR TRASH HERE

(50) WARNING, DILARANG MEMBUANGSAMPAH DI AREA INI

(51) DILARANG BERENANG TANPAMENGGUNAKANPELAMPUNGATAU ADA PEMANDU KHUSUSKEDALAMAN ± 5 METER

(52) KAWASAN DILARANG MEROKOK

Contoh data (48)—(52) ranah tempat bentukkalimat. Contoh (48) kalimat toilet umum bersihIndonesia sehat pada ranah tempat ditunjukkandengan satuan lingual toilet umum. Contoh (49)kalimat buanglah sampah Anda di sini pada satuanlingual di sini menyiratkan ranah tempat. Bentukranah tempat dalam kalimat warning , dilaramgmembuang sampah di area ini pada contoh (50)ditunjukkan dengan satuan lingual di area ini.

Contoh data (51) dan (52) menyiratkan ranahtempat larangan. Ranah tempat, data (51), padakalimat dilarang berenang tanpa meng gunakan

pelampung atau ada pemandu khusus ditunjukkandengan satuan lingual dilarang menyiratkan ranahtempat larangan. Satuan lingual kawasan dandilarang pada kalimat kawasan dilarang merokok padacontoh (52) menyiratkan ranah tempat larangan.Data setipe ranah tempat bentuk kalimat (53)—(54) seperti berikut ini.

(53) KAWASAN WISATA KALISUCIALAMAT : JETIS PACAREJO, SEMANUKABUPATEN GUNUNGKIDUL

(54) AREA PARKIR BUS PARIWISATA DISEDIAKAN TOILET & MUSHOLA

Contoh (53)—(54) menyiratkan ranah tempatbentuk kalimat. Satuan lingual kawasan (53) dansatuan lingual area (54) sebagai petunjuk ranahtempat. Satuan lingual kawasan pada kalimat Ka-wasan Wisata Kalisuci, Alamat: Jetis Pacarejo, Semanu,Kabupaten Gunungkidul contoh (53) mengisyarat-kan ruang sebagai tempat tinggal. Contoh (54)satuan lingual area dalam kalimat area parkir buspariwisata, disediakan toilet & mushola menunjukkanranah ruang yang tersedia untuk tempat parkir.

4. PenutupBahasa pada petunjuk di kawasan objek

wisata di Yogyakarta dapat dikaji berdasarkanranah tempat. Jenis bahasa yang digunakan dalampapan petunjuk objek wisata, antara lain, bahasaIndonesia, bahasa Jawa, dan bahasa Inggris.Berdasarkan ranah tempat ada petunjuk yangberbentuk kata, frasa, dan kalimat. Petunjuk yangberupa kata menyiratkan kata yang menginfor-masikan tempat-tempat yang ada di kawasanobjek wisata tersebut. Kata yang menunjukkanranah tempat sangat diperlukan oleh pengunjungobjek wisata. Bentuk kata itu, antara lain, mushola,gazebo, kantin, toilet, kantor, loket, klinik, dan parkir.

Page 10: BAHASA PADA PAPAN PETUNJUK OBJEK WISATA DI …

78

Kadera Bahasa, Volume 10, Nomor 2, Edisi Agustus 2018

Papan petunjuk menyiratkan ranah tempatbentuk frasa menginformasikan nama-nama objekwisata, nama tempat yang ada di objek wisata,dan fasilitas umum. Papan petunjuk nama objekwisata untuk menginformasikan bahwa pengun-jung sudah sampai tempat tujuan. Nama tempatatau ruang objek wisata sebagai informasi yangakan dikunjungi. Fasilitas umum yang disediakanobjek wisata, seperti tempat toilet, tempat parkir,tempat wudu , dan tempat pembelian tiket bisadimanfaatkan pengunjung wisata. Adapun papanpetunjuk yang menyiratkan ranah tempat bentukkalimat ditemukan dalam kalimat larangan danbentuk imbauan.

Daftar PustakaBadan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

bekerja sama dengan Fakultas Ilmu BudayaUniversitas Sebelas Maret. 2018. “BahasaAsing Strategis dalam Konur Lanskap BahasaNegara: Ruang Publik dari Dimensi LinguistikPragmatik”. Surakarta: Semiloka danDeklarasi Pengutamaan Bahasa Negara.

Baryadi, I. Praptomo. 2007. Teori Ikon Bahasa: SalahSatu Pintu Masuk ke Dunia Semiotika. Yogya-karta: Penerbit Universitas Sanata Dharma.

————. 2014. Teori-Teori Linguistik Pascastruk-tural Memasuki Abad Ke-21. Yogyakarta:Penerbit PT Kanisius.

————. 2002. Dasar-Dasar Analisis Wacanadalam Ilmu Bahasa . Yogyakarta: PustakaGondo Suli.

Nardiati, Sri, dkk. 2018. “Penggunaan BahasaIndonesia pada Papan Petunjuk di ObjekWisata DIY” (Penelitian Tim). KementerianPendidikan dan Kebudayaan, Balai BahasaDaerah Istimewa Yogyakarta.

Nardiati, Sri. 2018. “Bahasa pada Papan Petunjukdi Objek Wisata Daerah Istimewa Yogya-karta” dalam Prosiding Seminar HasilKebahasaan dan Kesastraan, Balai BahasaDaerah Istimewa Yogyakarta.

Ramlan, 1980. Ilmu Bahasa Indonesia: Morfologi.Yogyakarta: UP Karyono.

————. 1981. Sintaksis. Yogyakarta: CVKaryono.

Sudaryanto. 1995. Linguistik: Identitasnya, CaraPenanganan Objeknya, dan Hasil Kajiannya.Yogyakarta: Duta Wacana University Press.

—————. 2015. Metode dan Aneka TeknikAnalisis Bahasa: Pengantar Penelitian WahanaKebudayaan secara Linguistis. Yogyakarta:Sanata Dharma University Press.

Sugono, Dendy. 2004. Berbahasa Indonesia denganBenar. Jakarta: PT Priastu.

Tarigan, Guntur H. 1997. Analisis KesalahanBerbahasa. Jakarta: Depdikbud.

Tim Penyusun. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Edisi Keempat. Jakarta: PT GramediaPustaka Utama.

Verhaar, J.W.M. 2012. Asas-Asas Linguistik Umum.Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.