bahasa indonesia di kalangan remaja

6
ULANGAN TENGAH SEMESTER BAHASA INDONESIA Dosen: Ade Khusnul, M. Hum Di susun oleh Nama : Wulan Rahmawati NIM : 2221131832 SMT/KLS : I/A Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Pendidikan Luar Sekolah

Upload: non-formal-education

Post on 03-Aug-2015

170 views

Category:

Education


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bahasa indonesia di kalangan remaja

ULANGAN TENGAH SEMESTER

BAHASA INDONESIA

Dosen: Ade Khusnul, M. Hum

Di susun oleh

Nama : Wulan Rahmawati

NIM : 2221131832

SMT/KLS : I/A

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Pendidikan Luar Sekolah

2013/2014

Page 2: Bahasa indonesia di kalangan remaja

BAHASA INDONESIA DI KALANGAN REMAJA

Penggunaan bahasa Indonesia di kalangan remaja saat ini hampir sudah tidak ada yang menggunakannya dengan benar. Malah sedikit sekali remaja yang menggunakan bahasa Indonesia dengan benar. Remaja pada umumnya telah melupakan bahkan tidak mengetahui kaidah EYD. Seiring dengan perkembangan zaman penggunaan bahasa Indonesia yang benar di geser dengan bahasa-bahasa tidak di kenal dan tidak di pahami. Seperti bahasa gaul yang kini meluas di kalangan remaja sungguh sangat memprihatinkan karena sudah tidak mengenal kesopanan dalam bertutur kata. Misalnya mereka sering berbicara elo, gue jika orang yang tidak biasa maka tidak akan enak dan tidak sopan menyebut loe, gue berbeda dengan yang sudah biasa, dan dalam kehidupan sehari-hari para remaja berbicara menggunakan bahasa gaul sebagai pola hidup yang wajar di ucapkan walaupun kata-katanya tidak baku. Misalnya “pede aja lagi”, kemudian ada juga kata yang sering di ucapkan berakhiran –in seperti di kemanain, di bagaimanain, yang tepat dalam bahasa Indonesia adalah di kemanakan, di bagaimanakan.

Para remaja setiap harinya tidak menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar di pengaruhi oleh adanya bahasa prokem yang biasa di gunakan oleh sekelompok orang dan hanya di mengerti oleh mereka. Bahasa prokem sedang menjadi tren di kalangan remaja yaitu bahasa alay, jika tidak menggunakannya mereka takut ketinggalan zaman atau tidak gaul.

Ciri-ciri tulisan alay remaja saat ini seperti:

- Menggunakan angka untuk menggantikan huruf. Contoh: 4ku s4y4ng k4mo3 (aku sayang kamu)

- Menggunakan huruf besar dan kecil yang. Contoh: KaMu keMnha adjjaH? (kamu kemana aja?)

- Menambahkan “x” atau “z” pada kata atau mengganti beberapa huruf seperti “s” dengan dua huruf tersebut dan menyelipkan huruf-huruf yang tidak perlu serta merusak EYD. Contoh: xorry becok aqu gax bza ikut

Di atas adalah sebagian kecil dari ciri-ciri alay. Gaya bahasa ini tidak mereka praktikan dalam penulisan, namun juga dalam cara berbicara. Ketika mereka berbicara gaul yang agak sedikit norak itu, terkadang bibir mereka monyong mengikuti kata-kata yang mereka ucapkan. Bahasa gaul yang di gunakan anak remaja alay ini sudah menjalar dimana-mana. Anak kecilpun mengetahui gaya bahasa ini. Sangat di sayangkan anak kecil yang mudah menyerap bahasa terpaksa menyerap kata-kata yang tidak baku dalam bahasa Indonesia. Munculnya SMS dirasa menjadi penyebab munculnya bahasa tulis

Page 3: Bahasa indonesia di kalangan remaja

yang menyimpang. Bermula dari kata-kata yang disingkat, akhirnya menimbulkan singkatan kata yang menyimpang dari kata yang dimaksud. Munculnya jejaring sosial seperti facebook, twitter dan masih banyak lagi jejaring sosial lainnya, mendorong kian maraknya penggunaan bahasa alay di Indonesia, karena dari jejaring sosial tersebut juga muncul kosakata baru. Mereka tidak menyadari bahwa membaca tulisan alay sangatlah memusingkan dan susah memahaminya. Bisa saja karena mereka terlalu sering menggunakan bahasa alay hanya karena ingin gaul, lalu mereka mengucapkannnya di depan guru, menuliskannya di lembar jawaban pada saat ulangan esai, dan menggunakannnya ketika berpidato. Mengapa demikian? Karena mereka sudah terbiasa dengan bahasa alay, bisa saja mereka lupa dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Bahasa alay yang biasa digunakan para remaja baik lisan maupun tulisan menyebabkan para remaja kesulitan berkomunikasi dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Terkadang penggunaan bahasa lisan tidak terlalu disorot, karena merupakan bahasa percakapan sehari-hari, meski demikian pada situasi formal penggunaan bahasa lisan yang kurang baik akan menimbulkan kesan kurang baik pada penggunanya. Seseorang terbiasa menggunakan elo, gue akan cenderung sulit menggunakan kata saya, anda. Banyak remaja yang lancar dalam penggunaan bahasa alay, tetapi kesulitan dalam berbahasa Indonesia. Semua perkataan atau tulisan Bahasa Indonesia sudah ada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang sesuai dengan kaidah EYD. Lantas kenapa bahasa alay bisa menjadi kebiasaan di kalangan remaja, padahal pelajaran Bahasa Indonesia sudah di ajarkan sejak di bangku SD bahkan ada yang dari TK. Manusia biasa karena terbiasa. Jika remaja sudah terbiasa menulis dengan kata-kata yang salah maka selanjutnya akan salah. Hal ini dapat membuat penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar tidak di pakai dan mati. Seharusnya remaja membudidayakan berbahasa Indonesia yang baik, kalau bukan remaja, siapa lagi? Bahasa Indonesia harus lebih di utamakan karena kalau tidak Bahasa Indonesia lama kelamaan akan tidak dipakai dan hilang keasliannya sebagai Bahasa Indonesia.

Dari sekian banyak bahasa di Indonesia, mengapa bahasa gaul ini yang lebih populer? Apakah karena bahasa Indonesia yang baik dan benar hanya di kelas saja? Bahasa Indonesia saat ini bisa dikatakan sebagai bahasa yang di nomorduakan. Masyarakat Indonesia rata-rata berbicara kesehariannya denga bahasa gaul, bahasa daerah di setiap pelosok daerah, bahasa asing bagi yang bisa, hanya itu! Lalu dimana bahasa Indonesia yang telah menjadi Sumpah Pemuda Indonesia 28 Oktober yang sampai saat ini di banggakan, nampaknya hanya seruan saja, perayaan yang diadakan untuk memperingati sumpah pemuda hanya formalitas, tapi tahukah mereka akan makna dari sumpah pemuda itu sendiri???

Page 4: Bahasa indonesia di kalangan remaja

Bunyi sumpah pemuda yang ketiga adalah “menjunjung tinggi bahasa persatuan bahasa Indonesia”. Tapi seperti apa sebenernya Bahasa persatuan Indonesia yang seharusnya dipakai dan diterapkan oleh masyarakat Indonesia khususnya para remaja untuk berkomunikasi sehari-hari yang sesuai dengan sistem dan kaidah kebahasaan yang sudah berlaku di Indonesia? Sudahkah kita berbicara Bahasa Indonesia yang baik dan benar?

Sekarang sebagai mahasiswa kita harus melakukan suatu gebrakan. Marilah mulai dengan mengurangi penggunaan bahasa gaul dalam kemunikasi sehari-hari, tumbuhkan rasa bangga di diri kita masing-masing sebagai warga negara Indonesia dan junjung serta terapkan Bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Sehubungan dengan semakin maraknya penggunaan bahasa gaul kita perlu menyadarkan para remaja sebagai penerus bangsa bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional harus kita utamakan penggunaannya. Dengan demikian mereka lebih mengutamakan penggunaan bahasa Indonesia secara baik dan benar dari pada bahasa gaul. Jika kebiasaan bahasa gaul ini terus ada lama kelamaan remaja lupa akan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Apa jadinya Bangsa kita ini jika karakter penerus bangsa berbahasa tidak benar?

Maka dari itu remaja perlu membiasakan diri untuk berbicara bahasa Indonesia yang baik dan benar. Upaya yang harus di lakukan oleh remaja untuk menjadikan Bahasa Indonesia melekat dalam kehidupan remaja Indonesia yang baik ialah: remaja Indonesia harus belajar mencintai Bahasa Indonesia, Bahasa Indonesia harus di ucapkan dengan baik dan benar tidak ditambah-tambahkan. Bahasa Indonesia lebih dicintai dan digemari daripada bahasa lainnya. Remaja Indonesia harus lebih tekun dalam mempelajari bahasanya. Remaja sebagai generasi muda harus menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar agar nanti generasi yang di bawah kita dapat mencontoh bahwa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar itu tetap gaul dan tidak kampungan.