bahan ppt

4
TROMBOSIS VENA 1. Definisi : Trombosis merupakan istilah yang umum dipakai untuk sumbatan pembuluh darah, baik arteri maupun vena (Dahlan M, 2007). Trombosis vena adalah suatu keadaan yang ditandai dengan ditemukannya bekuan darah di dalam vena. 2. Etiologi : menurut (Sudoyo AW, 2007) a. Cedera pada lapisan vena b. Kanker dan pemakaian pil KB c. Tirah baring lama 3. Manifestasi klinis - nyeri dada - pembengkakan pada tungkai bawah - nyeri hangat pada perabaan - warna kulit sekitar tromus kecokelatan 4. WOC 5. pemeriksaan penunjang - darah rutin - USG dupleks 6. Penatalaksanaan Menurut Cunningham, F Gary et al (2006), terapi trombosis vena dalam terdiri dari pemberian : - Antikoagulasi heparin mencakup dosis awal sebesar 80 U/kg (minimum 5000 U). Dosis ini diikuti oleh infus heparin kontinu dengan kecepatan 15-25 U/kg/jam - Analgesic - Tirah baring 7. Komplikasi a. Emboli paru b. Syndrome post phlebitis 8. Askep Primer a. Airway : bunyi nafas crakles b. Breathing : dyspnea, takipnea c. Circulation : takikardia, penurunan nadi perifer pada ekstrimitas yang sakit, kulit pucat, dingin, edema Sekunder a. Riwayat penyakit : kesehatan ibu, kehamilan, menstruasi, KB, pernikahan, penyakit keluarga b. Pengkajian fisik : Breathing : crackles, dyspnea, takipnea

Upload: aremania-sejati

Post on 17-Dec-2015

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ewhgew ew wgew ehweh rtrj tyrqfdgg wryw weyeytur tuyiytigfj efgdb sfqrfq ewtr eryerytruy rurteyre wrsbdfhfd.

TRANSCRIPT

TROMBOSIS VENA1. Definisi : Trombosis merupakan istilah yang umum dipakai untuk sumbatan pembuluh darah, baik arteri maupun vena (Dahlan M, 2007).Trombosis vena adalah suatu keadaan yang ditandai dengan ditemukannya bekuan darah di dalam vena.2. Etiologi : menurut (Sudoyo AW, 2007)a. Cedera pada lapisan vena

b. Kanker dan pemakaian pil KB

c. Tirah baring lama

3. Manifestasi klinis

nyeri dada

pembengkakan pada tungkai bawah

nyeri hangat pada perabaan

warna kulit sekitar tromus kecokelatan

4. WOC

5. pemeriksaan penunjang

darah rutin

USG dupleks

6. Penatalaksanaan

Menurut Cunningham, F Gary et al (2006), terapi trombosis vena dalam terdiri dari pemberian :

Antikoagulasi ( heparin mencakup dosis awal sebesar 80 U/kg (minimum 5000 U). Dosis ini diikuti oleh infus heparin kontinu dengan kecepatan 15-25 U/kg/jam Analgesic Tirah baring7. Komplikasi

a. Emboli paru

b. Syndrome post phlebitis

8. Askep

Primer

a. Airway : bunyi nafas crakles

b. Breathing : dyspnea, takipnea

c. Circulation : takikardia, penurunan nadi perifer pada ekstrimitas yang sakit, kulit pucat, dingin, edema

Sekunder

a. Riwayat penyakit : kesehatan ibu, kehamilan, menstruasi, KB, pernikahan, penyakit keluarga

b. Pengkajian fisik :

Breathing : crackles, dyspnea, takipnea

Blood : nyeri tekan, takikardia, peningkatan tekanan darah, suhu ekstrimitas pucat, dingin, kemerahan dan hangat sepanjang vena superfisial.

Brain : pusing, pingsan

Bowel : membrane mukosa kering karena dehidrasi

Bladder : tak

Bone : pembengkakan tungkai bawah, nyeri hangat peraba

Diagnose keperawatan :

a. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan suplai O2 inadekuat.b. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan menutupnya arteri pulmoner.

c. Nyeri akut yang berhubungan dengan peradangan vena superficial.

EKLAMPSIA

a. Definisi :

Eklampsia adalah kejang pada wanita hamil, dalam persalinan, atau masa nifas yang disertai gejala-gejala preeklampsi (hipertensi, edema, atau proteinuri). Eklampsia merupakan kelainan akut pada wanita hamil, dalam persalinan atau nifas, yang ditandai dengan timbulnya kejang dan / atau komab. Etiologi :Ada beberapa factor resiko predisposisi tertentu yang dikenal antara lain :

a. Status primigravida b. Riwayat keluarga pre-eklamsia atau eklamsia c. Pernah eklamsia atau pre-eklamsia d. Usia ibu yang ekstrem ( 35 tahun)e. Sejak awal menderita hipertensi vascular, penyakit ginjal atau autoimun f. Diabetes Mellitus g. Kehamilan gandac. Manifestasi klinis

a. Stadium premonitory : mata berputar-putar, otot wajah dan tangan tegang

b. Stadium tonik : tangan mengepal, lidah tergigit, spasme otot respirasi (henti nafas)

c. Stadium klonik : spasme berhenti, hipersekresi saliva, gagal jantung

d. Stadium koma : tidak sadar, suara nafas berisik.

d. WOC

e. Pemeriksaan penunjang :

urine lengkap

Kreatinin

Darah lengkap

DJJ

f. Penatalaksanaan

a. Penatalaksanaan darurat

b. Kendalikan kejang ( MgSo4

c. Tindakan- tindakan umum

g. Komplikasi

Sindrome HELLP Hemoragi selama persalinan

Merupakan kehilangan darah berlebih dari vagina Menimbulkan sianosis

Tekanan darah meningkat menimbulkan perdarahan otak dan kegagalan jantung mendadak.

Lidah dapat tergigit

Jatuh dai tempat tidur menyebabkan fraktur dan luka-luka.

Perdarahan atau ablatio retina

Gangguan fungsi hati dan menimbulkan ikterus.

Pada bayi dapat terjadi asfiksia mendadakh. Askep

Pengkajian primer :

Airway

Bunyi napas : pada tahap kejang tonoklonik bunyi nafas seperti mendengkur, hipersaliva.

Breathing: pada kejang tonik dapat terjadi apnea, frekuensi nafas cepat.

Circulation: Edema, Tekanan darah sistolik lebih dari 110mmHg dan diastolik diatas 90 mmHg, lender bercampur darah dari vagina, pusing, mata berkunang-kunang, vasospasmedan vasokontriksi otak dapat mengakibatkan iskemia serebral, kejang.

Sekunder

Riwayat penyakit : kesehatan ibu, kehamilan, menstruasi, KB, pernikahan, penyakit keluarga

Pengkajian fisik :

Breathing : pada tahap kejang tonoklonik bunyi nafas seperti mendengkur, hipersaliva, pada kejang tonik dapat terjadi apnea, frekuensi nafas cepatBlood : takikardia atau bradikardi, peningkatan tekanan darah,

Brain : pusing, penglihatan kabur, wajah tegang, edema periorbital

Bowel : Palpasi untuk mengetahui Tinggi Fundus Uteri , letak janin, lokasi edema, periksa bagian uterus biasanya terdapat kontraksi uterus, , mual dan muntahBladder : gangguan filtrasi glomelurus yang meretensi garam dan natrium, (Fungsi ginjal menurun), Oliguria, ProteinuriaBone : Hiperrefleksi, klonus pada kaki, pada klien dengan tahap kejang dapat terjadi cidera