bahan persekutuan wilayah oktober, jangan ada yang ditinggalkan.doc

3
BAHAN PERSEKUTUAN WILAYAH Oktober 2015 DI DALAM KELUARGA TAK ADA YANG DITINGGALKAN TUJUAN: 1. Umat menyadari bahwa di dalam persekutuan ada kalanya seseorang “meninggalkan yang lain di belakang”. 2. Umat memahami bahwa di dalam persekutuan yang mengeluarga, semua orang belajar peka, peduli dan memahami. 3. Umat memahami bahwa Allah adalah sumber kasih dan ikatan dalam persekutuan. BAHAN: Ruth 1:1-22 PENJELASAN BAHAN Pendahuluan Pada dasarnya, manusia memerlukan rekan perjalanan di dalam hidupnya. Ditinggalkan sendirian adalah hal yang tidak menyenangkan. Baru-baru ini, saya menonton film Inside Out. Film ini menceritakan tentang kehidupan seorang anak pra-remaja yang harus pindah dari desanya ke kota San Francisco karena ayahnya mencari penghidupan yang lebih baik. Si putri kecil merasa sendirian karena dia sebenarnya tak nyaman dengan lingkungan barunya. Sementara itu, ayahnya sibuk dengan urusan pribadi dan pekerjaannya sehingga kurang dapat memberikan perhatian lebih kepadanya. Ia merasa tidak ada yang memahami kegelisahan hatinya, sehingga ia memutuskan untuk kabur dari rumahnya. Peristiwa kehidupan yang berat dapat membuat seseorang merasa sendirian. Memang idealnya, setiap anggota keluarga tak boleh meninggalkan anggota keluarga lainnya, khususnya yang sedang mengalami tekanan hidup. Namun, saya kini semakin realistis menyadari bahwa masing-masing kita sebagai anggota keluarga adalah manusia yang rapuh dan tak sempurna. Tak disangkal, kita mungkin pernah merasakan pengalaman “meninggalkan” dan “ditinggalkan” di dalam kehidupan berkeluarga. Kadangkala, tindakkan “meninggalkan” merupakan sebuah tindakkan ketidak-sengajaan akibat kekurang-peka- an. Namun, tindakkan “meninggalkan” juga kadangkala terjadi karena kesengajaan, misalnya karena ketidak-pedulian atau alasan lainnya. Dengan menyadari ketidak-sempurnaan kita sebagai anggota keluarga, maka melalui PA Jemaat kali ini, kita akan belajar menggali dasar kehidupan keluarga Kristen sehingga kita berusaha untuk tidak meninggalkan anggota keluarga lainnya. Selain itu, kita pun akan belajar menerima anggota keluarga kita apa adanya, bahkan ketika kita merasa ditinggalkan. Tafsiran

Upload: yesie-irawan

Post on 29-Jan-2016

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAHAN PERSEKUTUAN WILAYAH Oktober, jangan ada yang ditinggalkan.doc

BAHAN PERSEKUTUAN WILAYAHOktober 2015

DI DALAM KELUARGA TAK ADA YANG DITINGGALKAN

TUJUAN:1. Umat menyadari bahwa di dalam persekutuan ada kalanya seseorang “meninggalkan yang

lain di belakang”.2. Umat memahami bahwa di dalam persekutuan yang mengeluarga, semua orang belajar

peka, peduli dan memahami.3. Umat memahami bahwa Allah adalah sumber kasih dan ikatan dalam persekutuan.

BAHAN: Ruth 1:1-22

PENJELASAN BAHANPendahuluan

Pada dasarnya, manusia memerlukan rekan perjalanan di dalam hidupnya. Ditinggalkan sendirian adalah hal yang tidak menyenangkan. Baru-baru ini, saya menonton film Inside Out. Film ini menceritakan tentang kehidupan seorang anak pra-remaja yang harus pindah dari desanya ke kota San Francisco karena ayahnya mencari penghidupan yang lebih baik. Si putri kecil merasa sendirian karena dia sebenarnya tak nyaman dengan lingkungan barunya. Sementara itu, ayahnya sibuk dengan urusan pribadi dan pekerjaannya sehingga kurang dapat memberikan perhatian lebih kepadanya. Ia merasa tidak ada yang memahami kegelisahan hatinya, sehingga ia memutuskan untuk kabur dari rumahnya. Peristiwa kehidupan yang berat dapat membuat seseorang merasa sendirian.

Memang idealnya, setiap anggota keluarga tak boleh meninggalkan anggota keluarga lainnya, khususnya yang sedang mengalami tekanan hidup. Namun, saya kini semakin realistis menyadari bahwa masing-masing kita sebagai anggota keluarga adalah manusia yang rapuh dan tak sempurna. Tak disangkal, kita mungkin pernah merasakan pengalaman “meninggalkan” dan “ditinggalkan” di dalam kehidupan berkeluarga. Kadangkala, tindakkan “meninggalkan” merupakan sebuah tindakkan ketidak-sengajaan akibat kekurang-peka-an. Namun, tindakkan “meninggalkan” juga kadangkala terjadi karena kesengajaan, misalnya karena ketidak-pedulian atau alasan lainnya. Dengan menyadari ketidak-sempurnaan kita sebagai anggota keluarga, maka melalui PA Jemaat kali ini, kita akan belajar menggali dasar kehidupan keluarga Kristen sehingga kita berusaha untuk tidak meninggalkan anggota keluarga lainnya. Selain itu, kita pun akan belajar menerima anggota keluarga kita apa adanya, bahkan ketika kita merasa ditinggalkan.

TafsiranKisah Rut dituliskan untuk umat Israel untuk menunjukkan bahwa Allah dapat menggunakan bangsa lain untuk menyatakan kasih dan kesetiaan-Nya. Latar belakang kitab Rut adalah pada zaman hakim-hakim, sekitar tahun 200 sebelum Daud menjadi raja Israel pada tahun 1000 SM.

Dalam Rut 1:1-22, dikisahkan tentang kisah penderitaan seorang perempuan bernama Naomi. Naomi adalah orang Israel yang pindah ke daerah Moab (daerah sekitar Timur dan Tenggara Laut Mati) bersama dengan Elimelekh suaminya. Akan tetapi, Elimelekh meninggal dunia sehingga Naomi hidup bersama dengan kedua anaknya (Mahlon dan Kilyon) bersama dua orang menantunya. Selanjutnya, badai hidup menerpa Naomi kembali. Kedua anaknya pun meninggal dunia. Sebagai seorang janda, kehidupan Naomi menjadi begitu buruk. Bayangkan saja, ia sudah kehilangan suami dan dua anaknya. Betapa pedih yang ia rasakan sebagai seorang perempuan. Selain itu, di dalam konteks bangsa Israel, seorang perempuan ada di dalam tanggung jawab suaminya atau anak laki-lakinya. Karena itu, Naomi memutuskan untuk kembali ke Israel apalagi Ia mendengar bahwa TUHAN telah memperhatikan kehidupan bangsanya dan memberikan makanan kepada umat-Nya.

Page 2: BAHAN PERSEKUTUAN WILAYAH Oktober, jangan ada yang ditinggalkan.doc

Naomi pergi bersama dengan kedua mantunya ke Yehuda. Namun, di jalan, ia menyuruh kedua menantunya untuk pulang ke rumah ibunya. Dalam ayat 7-14, dikisahkan kisah perpisahan yang bernada sangat dramatis. Naomi meminta mereka pulang dan mencium kedua menantunya. Naomi merasa sudah sangat tua dan hidupnya sangat pahit. Karena itu, ia membiarkan kedua mantunya untuk pergi dan mendapatkan pasangan yang baru. Naomi tidak ingin kedua mantunya menderita.

Salah satu mantunya, yakni Orpa akhirnya meninggalkan dia. Namun Rut tidak meninggalkan Naomi. Alkitab mencatat Rut tetap berpaut pada Naomi. Alasan Rut tidak meninggalkan Naomi adalah karena ia mengasihi Naomi. Dan bahkan terlebih dari itu, Rut meyakini bahwa Allahlah yang telah memanggil ia untuk berkeluarga dengan almarhum suaminya dan karena itu Ia berkewajiban mendampingi Naomi, yang merasakan hidupnya ada dalam kepahitan. Dengan tegas Rut berkata, “Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam di situ jugalah aku bermalam; bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku; di mana engkau mati, aku pun mati di sana dan disanalah aku dikuburkan.” Perkataan ini sungguh menarik, karena Rut adalah orang Moab yang awalnya tidak mengenal Allah Israel.

POIN YANG HENDAK DITEKANKAN1. Kehidupan untuk bersekutu dalam PW adalah panggilan spiritual dari Allah. Ikatan keluarga

dalam PW lahir dari kasih Allah yang merengkuh dan memanggil setiap anggota keluarga untuk menyaksikan cinta Allah di dalam hidupnya. Kalimat “Allahmulah Allahku” menyatakan bahwa Allah adalah dasar dari keluarga dan sumber cinta kasih dalam keluarga. Karena itu, sebagai keluarga, masing-masing anggotanya terpanggil untuk menyatakan kasih Allah di dalam hidup berkeluarga.

2. Melalui kisah ini kita belajar untuk tidak meninggalkan anggota keluarga dan persekutuan dengan cara mengasah kepekaan kita, seperti Rut yang peka terhadap kesedihan dan kepahitan hidup Naomi. Kepekaan bersumber dari kasih Allah. Kasih Allah menolong kita untuk merasakan apa yang orang lain rasakan dan tidak memikirkan diri sendiri saja.

3. Komitmen untuk peka kepada sesama dan tidak meninggalkan sesama kita lahir dari komitmen kepada Allah.

METODE:A. Ilustrasi

Berikan ilustrasi Pembukanya “Perbedaan antara sama-sama jalan dan jalan bersama-sama” Persekutuan kita lebih kepada jalan bersama-sama Satu kelompok harus menggambar. Pertama kali, menggambar sendiri-sendiri. Kedua,

kelompok menggambar bersama dalam satu kelompok. Lalu disharingkan, yang mana yang lebih susah.

B. Sharing1. Jemaat menceritakan pengalaman mereka dalam bersekutu: pernahkah merasa ditinggalkan

di belakang oleh keluarga lainnya?2. Apa yang harus dilakukan agar persekutuan jemaat menjadi seperti keluarga di mana tidak

ada yang ditinggalkan?

C. Penjelasan Teks