bahan paparan dirjen cipta karya dalam rangka pembekalan

20
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya Catatan untuk SATKER di Lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya Jakarta, 13 Oktober 2016

Upload: dangdan

Post on 12-Jan-2017

260 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bahan Paparan Dirjen Cipta Karya dalam Rangka Pembekalan

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Direktorat Jenderal Cipta Karya

Catatan untuk SATKER

di Lingkungan Direktorat Jenderal

Cipta Karya

Jakarta, 13 Oktober 2016

Page 2: Bahan Paparan Dirjen Cipta Karya dalam Rangka Pembekalan

Catatan Untuk Satker di Lingkungan Ditjen Cipta Karya

1. Progres Kegiatan

Terdapat “gap” antara progres fisik dengan progres keuangan, hal ini

dapat mengindikasikan terdapat masalah administrasi yang belum beres,

misalnya tidak adanya dokumen pendukung yang menyebabkan progres

tersebut belum dapat diperhitungkan sebagai prestasi yang dapat dibayar.

2. Upaya pencapaian target penyerapan > 94% untuk kegiatan 2016

Siapkan strategi percepatan pencapaian target penyerapan kegiatan 2016

bila perlu dilakukan rescheduling.

2

Page 3: Bahan Paparan Dirjen Cipta Karya dalam Rangka Pembekalan

3. Percepatan pelaksanaan kegiatan Tahun Anggaran 2016:

a. Untuk mengejar percepatan penyelesaian pekerjaan (khususnya

penyerapan keuangan), jangan hanya mengandalkan “Tim Percepatan”

saja, para Kasatker/PPK dan/atau para Asisten agar mengecek langsung

ke lapangan. “Tim Percepatan” dan Direktur/Kasubdit/Kasie dari DJCK

hanya sebagai “trigger” dan pendukung/pelengkap.

Perlu pemetaan kegiatan dan distribusi penugasan kepada para

Asisten dengan berorientasi kepada efisensi dan efektivitas dengan

tanpa menghambat pelaksanaan kegiatan sesuai tugas pokok dan

fungsi Asisten ybs yang ada di Kantor Satker/PPK.

3

Catatan Untuk Satker di Lingkungan Ditjen Cipta Karya

Page 4: Bahan Paparan Dirjen Cipta Karya dalam Rangka Pembekalan

3. Percepatan pelaksanaan kegiatan Tahun Anggaran 2016:

b. Angka penyerapan keuangan hanya merupakan salah satu indikator.

Angka penyerapan keuangan merupakan resultan dari kesatuan

prestasi pelaksanaan pekerjaan, yang masih harus didukung

dengan kebenaran bukti administrasi dan bukti subtantif sesuai

persyaratan kontrak hasil pelaksanaan proyek/pekerjaan.

Untuk itu perlu dipastikan tersedianya bukti dokumen yang dimaksud.

4

Catatan Untuk Satker di Lingkungan Ditjen Cipta Karya

Page 5: Bahan Paparan Dirjen Cipta Karya dalam Rangka Pembekalan

3. Percepatan pelaksanaan kegiatan Tahun Anggaran 2016:

c. Apabila hingga akhir tahun 2016, anggaran yang terkontrak tidak bisa

diserap, jangan dipaksakan untuk “mengatrol prestasi” atau mark-up

terhadap progres uangnya dikembalikan saja ke Kas Negara atau

hangus juga tidak apa-apa.

Perlu diantisipasipasi dengan membuat “progress-opname” dan

membuat penjadwalan kembali untuk memastikan progres yang

dapat dicapai secara wajar hingga akhir TA 2016.

5

Catatan Untuk Satker di Lingkungan Ditjen Cipta Karya

Page 6: Bahan Paparan Dirjen Cipta Karya dalam Rangka Pembekalan

4. Agar hati-hati dalam melaksanakan kegiatan swakelola agar

dilaksanakan secara konsisten dalam arti kegiatan dikerjakan dengan bendera

rekanan tapi dikerjakan sendiri secara swakelola (fenomena pinjam bendera).

Untuk mengatasi permasalahan kurangnya SDM Tenaga Ahli (khususnya

untuk pekerjaan konsultansi), maka perlu dikonsultasikan ke BPKP

mengenai penggunaan Kelompok Tenaga Ahli Individual.

6

Catatan Untuk Satker di Lingkungan Ditjen Cipta Karya

Page 7: Bahan Paparan Dirjen Cipta Karya dalam Rangka Pembekalan

5. Persiapan pelaksanaan kegiatan tahun 2017

Penajaman kembali penetapan kegiatan sesuai prioritas sektor dengan

tanpa mengganggu mekanisme yang telah berlangsung/diputuskan.

Pelelangan dini yang dimulai pada bulan Oktober 2016.

6. Pemaketan kegiatan Tahun Anggaran 2017 harus berorientasi kepada porsi

Belanja Modal harus dominan

Perlu penajaman kembali terhadap pemilihan kegiatan yang berpedoman:

a. Porsi belanja modal harus dominan.

b. Kegiatan belanja barang harus selektif.

c. Penetapan kegiatan, lokasi dan anggaran prioritas.

7

Catatan Untuk Satker di Lingkungan Ditjen Cipta Karya

Page 8: Bahan Paparan Dirjen Cipta Karya dalam Rangka Pembekalan

7. Prioritas penanganan sektor keciptakaryaan dalam rangka mendukung

program 100-0-100, yaitu:

a. Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)

b. Penyehatan Lingkungan Permukiman (PLP)/Sanitasi

c. Pengembangan Kawasan Permukiman

d. Pembinaan Bangunan Gedung dan Lingkungan

Implikasinya adalah alokasi kegiatan dan anggaran perlu direview

kembali termasuk pemilihan kegiatan prioritas yang mampu menjadi

pengungkit dalam membangkitkan prakarsa dan kontribusi pemerintah

daerah dalam pembangunan keciptakaryaan.

8

Catatan Untuk Satker di Lingkungan Ditjen Cipta Karya

Page 9: Bahan Paparan Dirjen Cipta Karya dalam Rangka Pembekalan

8. Perlu dibangun koordinasi dengan Ditjen Penyediaan Perumahan terkait

dengan pengembangan kawasan permukiman.

Sinergitas dalam kebijakan dan program dalam rangka pemanfaatan

kawasan permukiman yang telah ditangani DJCK, diantaranya dalam

rangka:

a. Pembangunan perumahan swadaya di 10 kawasan prioritas destinasi

wisata dan peningkatan kualitas permukiman kumuh termasuk

program NUSP dan KOTAKU.

b. Pembangunan rusunawa di kawasan perbatasan : Entikong dan

Nunukan.

c. Dukungan air minum mendukung Program Sejuta Rumah,10

Kota/Kawasan Industri Baru, 9 Kota/Kawasan Industri Lama dan 10

Kawasan Destinasi Wisata Prioritas nasional. 9

Catatan Untuk Satker di Lingkungan Ditjen Cipta Karya

Page 10: Bahan Paparan Dirjen Cipta Karya dalam Rangka Pembekalan

9. Adanya fenomena ketidaksinkronan antar sektor dalam pembangunan

SPAM Regional, seperti SPAM Pasigala dan SPAM Banjarbakula, yakni:

Intake, Pipa Transmisi dan IPA sudah siap sementara belum ada aliran listrik

dari PLN.

Perlu identifikasi kesiapan sektor pendukung dan penyiapan mitigasi

resiko, sehingga skedul commissioning dan pemanfaatan SPAM dapat

berjalan sesuai rencana.

10

Catatan Untuk Satker di Lingkungan Ditjen Cipta Karya

Page 11: Bahan Paparan Dirjen Cipta Karya dalam Rangka Pembekalan

10. Ada fenomena bahwa pemerintah daerah tidak mau mengelola hasil

kegiatan satker dan tidak mau menerima asetnya.

Perlu diperhatikan aspek sinkronisasi kebijakan, program dan kegiatan

Satker ybs dengan kegiatan yang diselenggarakan oleh pemerintah

daerah, sehingga dapat diwujudkan sinergitas, sehingga kegiatan

tersebut mendapat sambutan dan diterima oleh pemerintah daerah,

bahkan perlu diupayakan agar kegiatan tersebut dapat berperan menjadi

pengungkit bagi kegiatan serupa di daerah.

11

Catatan Untuk Satker di Lingkungan Ditjen Cipta Karya

Page 12: Bahan Paparan Dirjen Cipta Karya dalam Rangka Pembekalan

11. Terkait dengan penanganan kawasan pariwisata khususnya untuk kawasan

Danau Toba perlu didorong penerapan bangunan khas daerah Danau Toba

bentuk atap GOURDA di kawasan Danau Toba. Untuk itu perlu didorong

melalui Perda seperti yang berlaku di Sumatera Barat dan Bali. Sambil

menunggu selesai dan berlakunya peraturan daerah yang dimaksud kita

membangun bangunan contoh khususnya pada bangunan pemerintah dan

swasta.

Koordinasikan dengan Pemerintah provinsi dan kabupaten/kota terkait

dalam rangka persiapannya.

Rencanakan kegiatan dan alokasi pendanaannya secara massive untuk

penyiapan perda dan pembuatan bangunan contoh.

12

Catatan Untuk Satker di Lingkungan Ditjen Cipta Karya

Page 13: Bahan Paparan Dirjen Cipta Karya dalam Rangka Pembekalan

12. Menteri minta agar penanganan permukiman kumuh kampung nelayan

harus dapat diselesaikan dalam kurun waktu tertentu (2-3 tahun)

kondisinya sudah berubah.

Perlu melibatkan pemerintah daerah agar dapat berperan aktif dalam

penanganan kampung nelayan dan bersinergi dengan K/L termasuk LSM

terkait khususnya sektor-sektor di lingkungan PUPR.

13. Sikap (attitude) Pejabat Inti Satker di lingkungan DJCK harus dapat menyatu

(tidak eksklusif) dengan Pejabat Inti Satker dari luar lingkungan DJCK

“Corporate Culture” PUPR belum terbentuk

Perlu dikonsultasikan dengan Kadis PUCK di setiap Provinsi untuk dapat

membantu mengurangi fenomena eksklusivitas tersebut guna

mempercepat terbentuknya “Corporate Culture” PUPR di lingkungan

Satker DJCK di daerah. 13

Catatan Untuk Satker di Lingkungan Ditjen Cipta Karya

Page 14: Bahan Paparan Dirjen Cipta Karya dalam Rangka Pembekalan

14. Ringkasan pokok-pokok petunjuk Menteri pada saat Roadshow Menteri ke

Ditjen Cipta Karya dan pembukaan Raker PUPR tanggal 29 Agustus 2016,

antara lain:

a. Untuk mendukung percepatan penyerapan keuangan pelaksanaan paket

kontrak/pekerjaan maka agar diinstruksikan khususnya kepada para

Asisten untuk melakukan pengecekan langsung ke lapangan.

b. Untuk seluruh paket kontrak yang belum kontrak hingga bulan

September 2016 agar dibatalkan saja.

c. Jangan pernah ada praktek me-“mark up” progres pekerjaan, karena

dapat menimbulkan praktek moral-hazard dari pihak rekanan/penyedia

jasa.

14

Catatan Untuk Satker di Lingkungan Ditjen Cipta Karya

Page 15: Bahan Paparan Dirjen Cipta Karya dalam Rangka Pembekalan

14. Ringkasan pokok-pokok petunjuk Menteri pada saat Roadshow Menteri ke

Ditjen Cipta Karya dan pembukaan Raker PUPR tanggal 29 Agustus 2016,

antara lain:

d. Kegiatan swakelola harus dilakukan secara benar, jangan lakukan

praktek pinjam nama rekanan namun pekerjaannya dilaksanakan dengan

cara swakelola.

e. Meskipun pelaksanaan pekerjaan konsultansi dikerjakan oleh konsultan,

namun pertanggungjawaban substantif tetap ada di kita.

f. Kantor proyek atau direksi kit jangan hanya diisi dengan makanan dan

minuman/aqua, tapi seharusnya diisi dengan gambar kerja, time skedul,

dan dokumen proyek lainnya.

g. Untuk kegiatan Pamsimas dan Sanimas perlu memperhatikan betul

aspek fungsional dan pemeliharaannya. 15

Catatan Untuk Satker di Lingkungan Ditjen Cipta Karya

Page 16: Bahan Paparan Dirjen Cipta Karya dalam Rangka Pembekalan

14. Ringkasan pokok-pokok petunjuk Menteri pada saat Roadshow Menteri ke

Ditjen Cipta Karya dan pembukaan Raker PUPR tanggal 29 Agustus 2016,

antara lain:

h. Persiapan kegiatan 2017 perlu juga diarahkan untuk semaksimal mungkin

melaksanakan pelelangan dini yang dimulai sejak bulan Oktober 2016

Untuk menghindari timbulnya masalah serupa di saat yang akan

datang, maka sebaiknya di awal waktu pelaksanan pekerjaan

dilakukan “Opname” terhadap status aset dan tanah.

Identifikasi paket-paket kegiatan yang sudah bisa dilakukan

pelelangan dini.

Untuk itu sistem programingnya perlu diperbaiki, sehingga kinerja

penyerapan keuangan pada bulan Januari 2017 sekitar 40 s.d 50%

jumlah paket pekerjaan sudah terkontrak.

16

Catatan Untuk Satker di Lingkungan Ditjen Cipta Karya

Page 17: Bahan Paparan Dirjen Cipta Karya dalam Rangka Pembekalan

14. Ringkasan pokok-pokok petunjuk Menteri pada saat Roadshow Menteri ke

Ditjen Cipta Karya dan pembukaan Raker PUPR tanggal 29 Agustus 2016,

antara lain:

i. Urutan prioritas program keciptakaryaan adalah: Air Minum, Sanitasi,

Pengembangan Kawasan Permukiman, dan Pembinaan Bangunan

Gedung dan Lingkungan.

j. PUPR diharapkan memberikan kontribusi dalam upaya pertumbuhan

ekonomi melalui realisasi belanja infrastruktur yang berkualitas. Prioritas

program 2017 adalah Proyek Strategis Nasional (PSN).

17

Catatan Untuk Satker di Lingkungan Ditjen Cipta Karya

Page 18: Bahan Paparan Dirjen Cipta Karya dalam Rangka Pembekalan

14. Ringkasan pokok-pokok petunjuk Menteri pada saat Roadshow Menteri ke

Ditjen Cipta Karya dan pembukaan Raker PUPR tanggal 29 Agustus 2016,

antara lain:

k. APBN merupakan instrumen fiskal untuk mendukung program

pengentasan kemiskinan, pengurangan ketimpangan antar daerah,

dan penciptaan lapangan kerja. Kebijakan belanja APBN adalah

peningkatan kualitas belanja produktif dan kegiatan yang prioritas dengan

fokus percepatan pembangunan infrastruktur.

l. Satker-satker DJCK khususnya yang di daerah jangan bersikap eksklusif,

loyalitas diutamakan kepada PUPR yang dilandasi dengan mission

oriented, profesionalism, dan team work bekerja lebih tertib dan lebih

baik dengan ritme kerja harus berorientasi kerja cepat, kerja tepat dan

kerja keras.

18

Catatan Untuk Satker di Lingkungan Ditjen Cipta Karya

Page 19: Bahan Paparan Dirjen Cipta Karya dalam Rangka Pembekalan

14. Ringkasan pokok-pokok petunjuk Menteri pada saat Roadshow Menteri ke

Ditjen Cipta Karya dan pembukaan Raker PUPR tanggal 29 Agustus 2016,

antara lain:

m. Diminta kepada kita semua untuk bekerja lebih baik, lebih tertib, jangan

main uang, jangan atur-atur proyek, dan agar selalu menjaga loyalitas

untuk PUPR.

n. PUPR agar jangan menjadi sarang penyamun.

o. Anggaran pembangunan carinya susah, oleh karena itu ketika

menggunakan harus tepat dan hati-hati.

19

Catatan Untuk Satker di Lingkungan Ditjen Cipta Karya

Page 20: Bahan Paparan Dirjen Cipta Karya dalam Rangka Pembekalan

Terima Kasih Atas Perhatiannya