bahan kuliah ekstraksi

5
EKSTRAKSI Proses pemisahan bahan terlarut dalam larutan umpan dengan cara kontak dengan cairan pelarut lain. Setelah ekstraksi, fase kaya pelarut disebut ekstrak , sedangkan cairan residu yang bahan terlarutnya telah diekstraksi raffinat Efektifitas suatu pelarut dapat diukur dari koefisien distribusi atau koefisien partisi (K). x = konsentrasi bahan terlarut dalam ekstrak fase ringan y = konsentrasi bahan terlarut dalam raffinat fase berat K » lebih disukai karena memerlukan sedikit pelarut dan menghasilkan ekstrak yang lebih pekat. Nilai K dapat ditingkatkan dengan memilih pH optimum. Misalnya nilai K untuk penisilin F dalam fase cair yang terdiri dari air dan amyl asetat = 32 pada pH 4.0. Nilai tersebut turun menjadi 0.06 Satuan Operasi-Ekstraksi(IKS) 1

Upload: hazirur-rohman

Post on 25-Jun-2015

275 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bahan Kuliah Ekstraksi

EKSTRAKSI

Proses pemisahan bahan terlarut dalam larutan umpan dengan

cara kontak dengan cairan pelarut lain.

Setelah ekstraksi, fase kaya pelarut disebut ekstrak, sedangkan

cairan residu yang bahan terlarutnya telah diekstraksi raffinat

Efektifitas suatu pelarut dapat diukur dari koefisien distribusi atau

koefisien partisi (K).

x = konsentrasi bahan terlarut dalam ekstrak fase ringan

y = konsentrasi bahan terlarut dalam raffinat fase berat

K » lebih disukai karena memerlukan sedikit pelarut dan

menghasilkan ekstrak yang lebih pekat.

Nilai K dapat ditingkatkan dengan memilih pH optimum. Misalnya

nilai K untuk penisilin F dalam fase cair yang terdiri dari air dan amyl

asetat = 32 pada pH 4.0. Nilai tersebut turun menjadi 0.06 pada pH

6.0. Penambahan asetat dan butyrat juga dapat meningkatkan nilai

K.

Pelarut yang baik tidak saling melarutkan, mudah memperolehnya

kembali, mempunyai perbedaan densitas yang

besar antar 2 fase, tidak beracun, dan murah.

Satuan Operasi-Ekstraksi(IKS) 1

Page 2: Bahan Kuliah Ekstraksi

EKSTRAKSI SATU TAHAP

1. Persamaan kesetimbanganx = f(y) x = Ky

2. Neraca MassaH Yf + L Xf = Hy + Lx

Dengan asumsi Tidak ada bahan terlarut dalam fase ringan/pelarut umpan L dan H adalah konstan x = Ky linier

dimana,

E = faktor ekstraksiL = volume pelarutH = volume umpanK = koefisien partisi

Fraksi yang terekstraksi (P)

EKSTRAKSI MULTI TAHAP BERSILANG ARAH(MULTI STAGE CROSS CURRENT EXTRACTION)

Satuan Operasi-Ekstraksi(IKS) 2

L

H

L

HK

Xf

Yf

x

y

S1 y5 S3 y5S2 y5

Page 3: Bahan Kuliah Ekstraksi

S = solven L = Light phaseF = feed H = Heavy phaseE = extractR = raffinate

Perubahan pada E dan R dapat diabaikan sehingga massa F = R

dan S = E

Konsentrasi ekstrak dan raffinat dapat diduga dengan cara yang

sama dengan ekstraksi satu tahap.

EKSTRAKSI MULTI TAHAP BERLAWANAN ARAH(MULTI STAGE COUNTER COUNTER EXTRACTION)

Satuan Operasi-Ekstraksi(IKS) 3

1 2 3F1x

y1E1

R1

x1

R3

x3

R2

x2

y3E3y2E2

Page 4: Bahan Kuliah Ekstraksi

1. Persamaan Kesetimbanganxn = Kyn

2. Neraca MassaHYn+1 + LXn – 1 = HYn + LXn

Tahap ke-1 :y2 = (1+E)y1

Tahap ke-2 :y3 = (1+E)y2 – Ey1

= (1 + E + E2)y1

Tahap ke-n

Fraksi Yang Terekstrak

Satuan Operasi-Ekstraksi(IKS) 4

n 12n – 1 L1Xn L1Xn-1

L1X2 L1X1L1X0 = 0

H1yn+1 H1yn H1y3 H1y2 H1y1

Tahap ke-n

Lxn

Hyn+1

Lxn-1

Hyn