bahan esai abang

8
Panduan Dasar Menulis Esai Untuk membuat sebuah esai yang berkualitas, diperlukan kemampuan dasar menulis dan latihan yang terus menerus. Berikut ini panduan dasar dalam menulis sebuah esai. Struktur Sebuah Esai Pada dasarnya, sebuah esai terbagi minimum dalam lima paragraf: 1. Paragraf pertama: Dalam paragraf ini penulis memperkenalkan topik yang akan dikemukakan, berikut tesisnya. Tesis ini harus dikemukakan dalam kalimat yang singkat dan jelas, sedapat mungkin pada kalimat pertama. Selanjutnya pembaca diperkenalkan pada tiga paragraf berikutnya yang mengembangkan tesis tersebut dalam beberapa sub topik. 2. Paragraf kedua sampai kelima: Ketiga paragraf ini disebut tubuh dari sebuah esai yang memiliki struktur yang sama. Kalimat pendukung tesis dan argumen- argumennya dituliskan sebagai analisa dengan melihat relevansi dan relasinya dengan masing-masing sub topik. 3. Paragraf kelima (terakhir): Paragraf kelima merupakan paragraf kesimpulan. Tuliskan kembali tesis dan sub topik yang telah dibahas dalam paragraf kedua sampai kelima sebagai sebuah sintesis untuk meyakinkan pembaca Langkah-langkah membuat Esai 1. Memilih Topik: Bila topik telah ditentukan, anda mungkin tidak lagi memiliki kebebasan untuk memilih. Namun demikian, bukan berarti anda siap untuk menuju langkah berikutnya.Pikirkan terlebih dahulu tipe naskah yang akan anda tulis. Apakah berupa tinjauan umum, atau analisis topik secara khusus? Jika hanya merupakan tinjauan umum, anda dapat langsung menuju ke langkah berikutnya. Tapi bila anda ingin melakukan analisis khusus, topik anda harus benar-benar spesifik. Jika topik masih terlalu umum, anda dapat mempersempit topik anda. Sebagai contoh, bila topik tentang “Indonesia” adalah satu topik yang masih sangat umum. Jika tujuan anda menulis sebuah gambaran umum (overview), maka topik ini sudah tepat. Namun bila anda ingin membuat analisis singkat, anda dapat mempersempit topik ini menjadi “Kekayaan Budaya Indonesia” atau “Situasi Politik di Indonesia. Setelah anda yakin akan apa yang anda tulis, anda bisa melanjutkan ke langkah berikutnya. Bila topik belum ditentukan, maka tugas anda jauh lebih berat. Di sisi lain, sebenarnya anda memiliki kebebasan memilih topik yang anda sukai, sehingga biasanya membuat esai anda jauh lebih kuat dan berkarakter. 2. Tentukan Tujuan: Tentukan terlebih dahulu tujuan esai yang akan anda tulis. Apakah untuk meyakinkan orang agar mempercayai apa yang anda percayai? Menjelaskan bagaimana melakukan hal-hal tertentu? Mendidik pembaca tentang seseorang, ide, tempat atau sesuatu? Apapun topik yang anda pilih, harus sesuai dengan tujuannya.

Upload: fikri-rozan

Post on 12-Dec-2015

222 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

bahan esai

TRANSCRIPT

Page 1: Bahan Esai Abang

Panduan Dasar Menulis Esai

Untuk membuat sebuah esai yang berkualitas, diperlukan kemampuan dasar menulis dan latihan yang terus menerus. Berikut ini panduan dasar dalam menulis sebuah esai.

Struktur Sebuah Esai

Pada dasarnya, sebuah esai terbagi minimum dalam lima paragraf:

1. Paragraf pertama: Dalam paragraf ini penulis memperkenalkan topik yang akan dikemukakan, berikut tesisnya. Tesis ini harus dikemukakan dalam kalimat yang singkat dan jelas, sedapat mungkin pada kalimat pertama. Selanjutnya pembaca diperkenalkan pada tiga paragraf berikutnya yang mengembangkan tesis tersebut dalam beberapa sub topik.

2. Paragraf kedua sampai kelima: Ketiga paragraf ini disebut tubuh dari sebuah esai yang memiliki struktur yang sama. Kalimat pendukung tesis dan argumen-argumennya dituliskan sebagai analisa dengan melihat relevansi dan relasinya dengan masing-masing sub topik.

3. Paragraf kelima (terakhir): Paragraf kelima merupakan paragraf kesimpulan. Tuliskan kembali tesis dan sub topik yang telah dibahas dalam paragraf kedua sampai kelima sebagai sebuah sintesis  untuk meyakinkan pembaca

Langkah-langkah membuat Esai

1. Memilih Topik:

Bila topik telah ditentukan, anda mungkin tidak lagi memiliki kebebasan untuk memilih. Namun demikian, bukan berarti anda siap untuk menuju langkah berikutnya.Pikirkan terlebih dahulu tipe naskah yang akan anda tulis. Apakah berupa tinjauan umum, atau analisis topik secara khusus? Jika hanya merupakan tinjauan umum, anda dapat langsung menuju ke langkah berikutnya. Tapi bila anda ingin melakukan analisis khusus, topik anda harus benar-benar spesifik. Jika topik masih terlalu umum, anda dapat mempersempit topik anda. Sebagai contoh, bila topik tentang “Indonesia” adalah satu topik yang masih sangat umum. Jika tujuan anda menulis sebuah gambaran umum (overview), maka topik ini sudah tepat. Namun bila anda ingin membuat analisis singkat, anda dapat mempersempit topik ini menjadi “Kekayaan Budaya Indonesia” atau “Situasi Politik di Indonesia. Setelah anda yakin akan apa yang anda tulis, anda bisa melanjutkan ke langkah berikutnya. Bila topik belum ditentukan, maka tugas anda jauh lebih berat. Di sisi lain, sebenarnya anda memiliki kebebasan memilih topik yang anda sukai, sehingga biasanya membuat esai anda jauh lebih kuat dan berkarakter.

2. Tentukan Tujuan:

Tentukan terlebih dahulu tujuan esai yang akan anda tulis. Apakah untuk meyakinkan orang agar mempercayai apa yang anda percayai? Menjelaskan bagaimana melakukan hal-hal tertentu? Mendidik pembaca tentang seseorang, ide, tempat atau sesuatu? Apapun topik yang anda pilih, harus sesuai dengan tujuannya.

3. Tuliskan Minat Anda:

Jika anda telah menetapkan tujuan esai anda, tuliskan beberapa subyek yang menarik minat anda. Semakin banyak subyek yang anda tulis, akan semakin baik. Jika anda memiliki masalah dalam menemukan subyek yang anda minati, coba lihat di sekeliling anda. Adakah hal-hal yang menarik di sekitar anda? Pikirkan hidup anda? Apa yang anda lakukan? Mungkin ada beberapa yang menarik untuk dijadikan topik. Jangan mengevaluasi subyek-subyek tersebut, tuliskan saja segala sesuatu yang terlintas di kepala.

4. Evaluasi Potensial Topik:

Jika telah ada bebearpa topik yang pantas, pertimbangkan masing-masing topik tersebut. Jika tujuannya mendidik, anda harus mengerti benar tentang topik yang dimaksud. Jika tujuannya meyakinkan, maka topik tersebut harus benar-benar menggairahkan. Yang paling penting, berapa banyak ide-ide yang anda miliki

Page 2: Bahan Esai Abang

untuk topik yang anda pilih. Sebelum anda meneruskan ke langkah berikutnya, lihatlah lagi bentuk naskah yang anda tulis. Sama halnya dengan kasus dimana topik anda telah ditentukan, anda juga perlu memikirkan bentuk naskah yang anda tulis.

5. Membuat Outline:

Tujuan dari pembuatan outline adalah meletakkan ide-ide tentang topik anda dalam naskah dalam sebuah format yang terorganisir.

1. Mulailah dengang menulis topik anda di bagian atas2. Tuliskan angka romawi I, II, III di sebelah kiri halaman tersebut, dengan jarak yang cukup lebar

diantaranya3. Tuliskan garis besar ide anda tentang topik yang anda maksud:

Jika anda mencoba meyakinkan, berikan argumentasi terbaik Jika anda menjelaskan satu proses, tuliskan langkah-langkahnya sehingga dapat dipahami

pembaca Jika anda mencoba menginformasikan sesuatu, jelaskan kategori utama dari informasi

tersebut

4.  Pada masing-masing romawi, tuliskan A, B, dan C menurun di sis kiri halaman tersebut. Tuliskan fakta atau informasi yang mendukung ide utama

6. Menuliskan Tesis:

Suatu pernyataan tesis mencerminkan isi esai dan poin penting yang akan disampaikan oleh pengarangnya. Anda telah menentukan topik dari esai anda, sekarang anda harus melihat kembali outline yang telah anda buat, dan memutuskan poin penting apa yang akan anda buat. Pernyataan tesis anda terdiri dari dua bagian:

Bagian pertama menyatakan topik. Contoh: Budaya Indonesia, Korupsi di Indonesia Bagian kedua menyatakan poin-poin dari esai anda. Contoh: memiliki kekayaan yang luar biasa,

memerlukan waktu yang panjang untuk memberantasnya, dst.

7. Menuliskan Tubuh Esai:

Bagian ini merupakan bagian paling menyenangkan dari penulisan sebuah esai. Anda dapat menjelaskan, menggambarkan dan memberikan argumentasi dengan lengkap untuk topik yang telah anda pilih. Masing-masing ide penting yang anda tuliskan pada outline akan menjadi satu paragraf dari tubuh tesis anda.

Masing-masing paragraf memiliki struktur yang serupa:

Mulailah dengan menulis ide besar anda dalam bentuk kalimat. Misalkan ide anda adalah: “Pemberantasan korupsi di Indonesia”, anda dapat menuliskan: “Pemberantasan korupsi di Indonesia memerlukan kesabaran besar dan waktu yang lama”

Kemudian tuliskan masing-masing poin pendukung ide tersebut, namun sisakan empat sampai lima baris.

Pada masing-masing poin, tuliskan perluasan dari poin tersebut. Elaborasi ini dapat berupa deskripsi atau penjelasan atau diskusi

Bila perlu, anda dapat menggunakan kalimat kesimpulan pada masing-masing paragraf. Setelah menuliskan tubuh tesis, anda hanya tinggal menuliskan dua paragraf: pendahuluan dan

kesimpulan.

8. Menulis Paragraf Pertama

Mulailah dengan menarik perhatian pembaca. Memulai dengan suatu informasi nyata dan terpercaya. Informasi ini tidak perlu benar-benar baru

untuk pembaca anda, namun bisa menjadi ilustrasi untuk poin yang anda buat.

Page 3: Bahan Esai Abang

Memulai dengan suatu anekdot, yaitu suatu cerita yang menggambarkan poin yang anda maksud. Berhati-hatilah dalam membuat anekdot. Meski anekdot ini efektif untuk membangun ketertarikan pembaca, anda harus menggunakannya dengan tepat dan hati-hati.

Menggunakan dialog dalam dua atau tiga kalimat antara beberapa pembicara untuk menyampaikan poin anda.

Tambahkan satu atau dua kalimat yang akan membawa pembaca pada pernyataan tesis anda. Tutup paragraf anda dengan pernyataan tesis anda.

9. Menuliskan Kesimpulan

Kesimpulan merupakan rangkuman dari poin-poin yang telah anda kemukakan dan memberikan perspektif akhir anda kepada pembaca. Tuliskan dalam tiga atau empat kalimat (namun jangan menulis ulang sama persis seperti dalam tubuh tesis di atas) yang menggambarkan pendapat dan perasaan anda tentang topik yang dibahas. Anda dapat menggunakan anekdot untuk menutup esai anda.

10. Memberikah Sentuhan Akhir

Teliti urutan paragraf Mana yang paling kuat? Letakkan paragraf terkuat pada urutan pertama, dan paragraf terlemah di tengah. Namun, urutan tersebut harus masuk akal. Jika naskah anda menjelaskan suatu proses, anda harus bertahan pada urutan yang anda buat.

Teliti format penulisan. Telitilah format penulisan seperti margin, spasi, nama, tanggal, dan sebagainya.

Teliti tulisan. Anda dapat merevisi hasil tulisan anda, memperkuat poin yang lemah. Baca dan baca kembali naskah anda.

Apakah masuk akal? Tinggalkan dulu naskah anda beberapa jam, kemudian baca kembali. Apakah masih masuk akal?

Apakah kalimat satu dengan yang lain mengalir dengan halus dan lancar? Bila tidak, tambahkan bebearpa kata dan frase untuk menghubungkannya. Atau tambahkan satu kalimat yang berkaitan dengan kalimat sebelumnya.

Teliti kembali penulisan dan tata bahasa anda.

Kriteria khusus dalam pembuatan esai sebenarnya mengikuti dari definisi esai itu sendiri, yakni karangan prosa (bukan menggunakan kaidah puisi) yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya. Itu sebabnya, menggunakan kata ganti seperti “saya”, “kamu”, “ia” menurut saya boleh-boleh saja. Itu sebabnya, format penulisan esai pun lebih menekankan kepada gaya bertutur yang sifatnya cenderung tidak analitis, acak, ringan, melompat-lompat, bahkan kadang provokatif. Tapi intinya, sebuah tulisan esai adalah sebuah tulisan yang menggambarkan opini si penulis tentang subyek tertentu yang coba dinilainya.

Nah, sebuah esai dasar bisa dibagi menjadi tiga bagian:

Pertama, pendahuluan yang berisi latar belakang informasi yang mengidentifikasi subyek bahasan dan pengantar tentang subyek yang akan dinilai oleh si penulis tersebut. Kedua, tubuh esai yang menyajikan seluruh informasi tentang subyek. Ketiga, adalah bagian akhir yang memberikan kesimpulan dengan menyebutkan kembali ide pokok, ringkasan dari tubuh esai, atau menambahkan beberapa observasi tentang subyek yang dinilai oleh si penulis. Itu secara sederhananya.

Jika dipetakan mengenai langkah-langkah membuat esai, bisa dirunut sebagai berikut:

1. Menentukan tema atau topik

Page 4: Bahan Esai Abang

2. Membuat outline atau garis besar ide-ide yang akan kita bahas3. Menuliskan pendapat kita sebagai penulisnya dengan kalimat yang singkat dan

jelas4. Menulis tubuh esai; memulai dengan memilah poin-poin penting yang akan

dibahas, kemudian buatlah beberapa subtema pembahasan agar lebih memudahkan pembaca untuk memahami maksud dari gagasan kita sebagai penulisnya, selanjutnya kita harus mengembangkan subtema yang telah kita buat sebelumnya.

5. Membuat paragraf pertama yang sifatnya sebagai pendahuluan. Itu sebabnya, yang akan kita tulis itu harus merupakan alasan atau latar belakang alasan kita menulis esai tersebut.

6. Menuliskan kesimpulan. Ini penting karena untuk membentuk opini pembaca kita harus memberikan kesimpulan pendapat dari gagasan kita sebagai penulisnya. Karena memang tugas penulis esai adalah seperti itu. Berbeda dengan penulis berita di media massa yang seharusnya (memang) bersikap netral.

7. Jangan lupa untuk memberikan sentuhan akhir pada tulisan kita agar pembaca merasa bisa mengambil manfaat dari apa yang kita tulis tersebut dengan mudah dan sistematis sehingga membentuk kerangka berpikir mereka secara utuh.

Catatan sederhana:

1. Untuk memilih tema atau topik, usahakan yang bisa kita kuasai dan sifatnya lebih “sempit”. Jangan yang masih umum. Jika kita menentukan tema tentang Jakarta. Itu terlalu umum dan sangat luas. Tapi coba tentukan tema tentang, “Ondel-ondel Betawi”. Saya pikir ini akan lebih fokus dan kita bisa menguasainya dengan lebih mudah karena bahannya juga spesifik dan pembaca pun akan terjerat oleh informasi awal bahwa ia hanya akan mendapati pembahasan tentang Ondel-ondel ketika membaca tentang salah satu sisi kehidupan Jakarta yang kita tulis. Selain itu kita harus menentukan tujuan diambilnya tema tersebut dan juga minat kita menulis hal itu. Kemudian buat evaluasi tema, apakah bisa memberikan manfaat lebih bagi pembaca atau sekadar informasi sepintas lalu dari sudut pandang si penulis saja. Jadi, mengukur potensial dari tema tersebut. Menjual dan sangat dibutuhkan pembaca atau sekadar informasi “sekilas” yang bisa begitu saja dilupakan dan tak membekas bagi pembaca.

2. Ketika menulis outline, pastikan kita memulainya dengan memaparkan fakta yang ada, kemudian mengkritisi atau menilai fakta tersebut. Bila perlu membandingkan dengan fakta lainnya, dan terakhir adalah memberikan kesimpulan dan arahan bagi pembaca. Pastikan kesimpulan yang kita tulis tidak bias. Tapi harus tegas dan didukung dengan argumentasi yang kuat dan bila perlu tak terbantahkan.

3. Tak kalah penting adalah memberikan finishing touch atau sentuhan akhir. Misalnya harus diperhatikan alur tulisan, gaya bahasa yang dituilis, pastikan juga dicek ulang tentang penggunaan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan), akurasi data, sumber kutipan, memperkuat persepsi yang masih lemah dsb. Ini penting agar sebelum dilempar ke pembaca, tulisan kita benar-benar sudah “lolos sensor” atau bahkan tanpa sensor karena kita membuatnya dengan teliti dan kebenaran ide yang kita tawarkan bisa dipertanggungjawabkan sesuai apsek tema yang kita tulis.

Page 5: Bahan Esai Abang

Panduan Praktis Menulis Esai

Pastikan Sesuai Dengan Format

Ini adalah salah satu aturan baku di mana essay harus memperhatikan format yang ada sesuai dengan permintaan panitia, juri, atau tim penilai. Ya, tidak jarang sebuah essay yang bagus harus tereliminasi secara otomatis karena kesalahan tata letak, halaman, paragraf yang tidak rapi, ukuran font yang salah, spasi yang tidak sesuai, ejaan yang tidak benar, bahasa-bahasa yang aneh, tidak baku, dan lain sebagainya. Seandainya pun essay tersebut lolos dalam kategori penilaian, memperhatikan format penulisan dapat menjadi nilai tambah tersendiri yang bisa membuat essay itu menjadi unggul.

Pastikan Sesuai dengan Topik yang Ada. Usahakan Spesifik

Apa topik yang diberikan dalam menulis essay itu? Pastikan saat menulisnya kita benar-benar memperhatikan topik yang ada. Usahakan agar tulisan kita tidak terlalu melebar. Caranya adalah dengan menembak topik-topik spesifik turunan dari topik besar yang diberikan. Menembak topik yang spesifik membuat essay menjadi lebih terarah dan fokus sehingga memiliki ‘daya ledak’ yang lebih daripada essay dengan topik terlalu umum dan luas.

Memilih Judul yang Menarik

Judul, walaupun biasanya tidak masuk dalam penilaian essay umum tetapi bisa menjadi pertimbangan dalam hal lain, misalnya untuk dibukukan. Inilah yang terjadi dalam ISLC 2012. Essay terbaik dari 100 pemimpin muda kemudian disaring kembali menjadi 20 essay yang akhirnya terpilih untuk dibukukan. Apa kriterianya? Salah satunya adalah pemilihan judul yang menarik. Bagaimana tips memilih judul yang menarik? Pertama, cari judul yang membuat orang penasaran ingin membaca lebih lanjut atau jika ingin mendeskripsikan apa tulisan kita maka sebaiknya tidak lebih dari 12 kata. Terlalu panjang juga akan tidak efisien. Kedua,  pastikan bahwa antara judul dengan isi adalah relevan. Ketiga, buatlah judul yang menarik dengan mengurangi kata-kata yang terlalu berat atau ilmiah, jika memang esai itu ditujukan untuk dibaca oleh khalayak umum atau orang awam.

Sistematika Penulisan

Ini merupakan hal wajib dan paling penting dalam menulis sebuah essay. Sistematika berarti adalah alur penalaran dari penulisan yang dilakukan. Pastikan bahwa tulisan essay disusun secara sistematis. Diawali dari pendahuluan, yang biasanya berisi pengantar serta analisis masalah. Kemudian isi, yang menawarkan gagasan serta cara pemecahannya. Serta penutup, yang kemudian menyimpulkan isi dari suatu essay. Jangan lupa juga sertakan referensi jika mengutip agar tidak terkena plagiarism. Sistematika penulisan sebenarnya tidak mutlak, namun umumnya alur sistematika yang digunakan seperti itu.

Page 6: Bahan Esai Abang

Kesesuaian Perumusan Masalah dengan Solusi yang Diajukan

Ini lebih menilai ke arah isi essay nya. Untuk pendahuluan biasanya akan dicek apakah perumusan masalahnya sudah benar atau masih sebatas gejala masalahnya saja. Sebagai contoh, kemacetan Jakarta adalah gejala masalah. Masalah utamanya adalah (misal), pertumbuhan laju kendaraan tidak diiringi dengan pertumbuhan lebar jalan. Maka dari itu perumusan masalah dianggap penting dan jika memungkinkan didukung data-data valid yang menunjukkan bahwa masalah itu perlu ditangani segera.