bahan berbahaya dan beracun.docx
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN.docx
1/12
BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN ( B3 ) PADAT
BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN ( B3 ) PADAT
MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Kesehatan dan Keselamatan Kerja ( K3 )
yang dibina oleh Bapak Drs. Solichin, S.T., M.Kes
oleh
Elga Aris Prastyo (110534406818)
Endah Setyo Wardani (110534406841)Erma Intan Safitri (110534406825)
Erza Diego Fahrurezha (110534406839)
Filla Fidyanasari (110534406824)
UNIVERSITAS NEGERI MALANGFAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
SEPTEMBER 2011
DAFTAR ISI
http://situsresmierzadiego.blogspot.com/2012/01/bahan-berbahaya-dan-beracun-b3-padat.htmlhttp://situsresmierzadiego.blogspot.com/2012/01/bahan-berbahaya-dan-beracun-b3-padat.html
-
8/17/2019 BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN.docx
2/12
Halaman
KATA PENGANTAR .......................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .....................................................................
1.2 Topik Bahasan .....................................................................
1.3 Tujuan ..................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi B3 ...........................................................................
2.2 Definisi B3 Padat .................................................................
2.3 Jenis dan Macam – Macam B3 Padat ..................................
2.4 Contoh B3 Padat di Lingkungan Kerja Elektronika ...........
2.5 Dampak yang di Akibatkan Oleh B3 Padat .........................2.6 Teknik Pengolahan B3 Padat ...............................................
BAB III PENUTUP
3.1 Ringkasan Topik Bahasan .....................................................
3.2 Kesimpulan ............................................................................
DAFTAR RUJUKAN.............................................................................. iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik
dan Inayah-Nyasehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa
pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah banyak
membantu penyusun agar dapat menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan
kritiknya untuk kesempurnaan makalah. Terima kasih.
-
8/17/2019 BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN.docx
3/12
Hormat Kami,
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Industri di Indonesia sekarang ini berkembang dengan pesat dan baik. Jumlahnya pun beragam. Serta saat ini Indonesia dapat dikategorikan sebagai Negara yang perkembangan
industrinya cukup tinggi dan dikategorikan sebagai Negara semi industri.
Meningkatnya pertumbuhan industri membawa dampak terhadap meningkatnya
permasalahan lingkungan yang disebabkan oleh pencemaran B3 (Bahan Berbahaya dan
Beracun). Beberapa kasus pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh B3 yang dihasilkan
industri telah menadi topik hangat di media masa. Seperti pencemaran teluk Buyat di Sulawesi
!tara yang berdampak timbulnya penyakit kulit yang menyerang penduduk sekitar.
B3 bagi lingkungan hidup sangat tidak baik untuk kesehatan masyarakat umum dan makhluk
hidup yang ada di lingkungan tersebut. B3 yang dihasilkan oleh industri"industri sangat
merugikan bagi lingkungan sekitar # ika tidak diolah dengan baik untuk menadikannya
berman$aat. %erutama B3 &adat yang banyak ditemukan di sekitar 'ingkungan kita.
1.2 Topik Bahasan
. pa de$inisi B3*
+. pa de$inisi B3 &adat*
3. pa saa enis dan macam , macam B3 &adat*
-. pa saa contoh B3 &adat yang ada di lingkungan kera elektronika*
-
8/17/2019 BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN.docx
4/12
. Bagaimana dampak B3 bagi kehidupan manusia*
/. Bagaimana teknik pengolahan B3 &adat*
1.3 Tujuan
Makalah ini dimaksudkan untuk membahas tentang B3 &adat agar
mahasiswa tahu bahaya atau dampak yang ditimbulkan oleh bahan tersebut. Sehingga dapat
berhati , hati dalam melaksanakan pekeraan yang sesuai dengan bidangnya dan dapat
mengurangi resiko kecelakaan kera.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi B3
Definisi B3 ialah setiap bahan suatu kegiatan proses produksi yang mengandung bahan
berbahaya dan beracun (B3) karena sifat (toxicity, flammability, reactivity, dan corrosivity) serta
konsentrasi atau jumlahnya yang baik secara langsung maupun tidak langsung dapat merusak,mencemarkan lingkungan, atau membahayakan kesehatan manusia.
2.2 Definisi B3 Padat
B3 padat adalah hasil proses industri yang berbahaya dan beracun yang berupa padatan,
lumpur atau bubur yang berasal dari suatu proses pengolahan. B3 padat berasal dari
kegiatan industri dan domestik. B3 domestik pada umumnya berbentuk B3 padat rumah tangga, B3
padat kegiatan perdagangan, perkantoran, peternakan, pertanian serta dari tempat-tempat umum.
Sumber – sumber B3 padat :
1. Pabrik kertas dan percetakan Sumber B3 padat berbahaya di pabrik kertas berasal dari proses
pengambilan kembali (recovery) bahan kimia yang memerlukan stabilisasi sebelum ditimbun.
Sumber limbah lainnya ada pada permesinan kertas, pada pembuangan (blow down) boiler dan
proses pematangan kertas yang menghasilkan residu beracun. Setelah residu tersebut diolah,
dihasilkan konsentrat lumpur beracun. Produksampling proses percetakan yang dianggap
berbahaya dan beracun adalah dari limbah cair pencucian rol film, pembersihan mesin, dan
pemrosesan film. Proses ini menghasilkan konsentrat lumpur sebesar 1-4 persen dari volume limbah
cair yang diolah. Industri persuratkabaran yang memiliki tiras jutaan eksemplar ternyata memiliki
potensi sebagai penghasil B3.
2. Industri Kimia besar Kelompok industri ini masuk dalam kategori penghasil B3, yang antara lain
meliputi pabrik pembuatan resin, pabrik pembuat bahan pengawet kayu, pabrik cat, pabrik tinta,
industri gas, pupuk, pestisida, pigmen, dan sabun. Limbah cair pabrik resin yang sudah diolah
menghasilkan lumpur beracun sebesar 3-5 persen dari volume limbah cair yang diolah. Pembuatan
cat menghasilkan beberapa lumpur cat beracun, baik air baku (water-base) maupun zat pelarut
(solvent-base). Sedangkan industri tinta menghasilkan limbah terbesar dari dari pembersihan
bejana-bejana produksi, baik cairan maupun lumpur pekat. Sementara, timbulnya limbah beracun
-
8/17/2019 BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN.docx
5/12
dari industri pestisida bergantung pada jenis proses pada pabrik tersebut, yaitu apakah ia benar-
benar membuat bahan atau hanya memformulasikan saja.
3. Industri logamdasar nonbesi menghasilkan B3 padat dari pengecoran, percetakan, dan
pelapisan yang konsentratnya masuk kategori B3.
4. Industri Perakitan Kendaraan Bermotor. Kelompok ini meliputi perakitan kendaraan bermotor
seperti mesin, disel, dan pembuatan badan kendaraan (karoseri). Limbahnya lebih banyak bersifat
padatan, tetapi dikategorikan sebagai non B3. Yang termasuk B3 berasal dari proses penyiapan
logam (bondering) dan pengecatan yang mengandung logam berat seperti Zn dan Cr.
2.3 Jenis - jenis B3 Padat
Jenis-jenis B3 padatsecara garis besar terdiri dari :
1) B3 padat yang mudah terbakar.
Contoh: Kertas, Plastik, Kayu, dll
2) B3 padat yang sukar terbakar.
Contoh: Seng, Besi, Timah, dll
3) B3 padat yang mudah membusuk. Contoh: kotoran manusia, kotoran hewan
4) B3 yang dapat didaur ulang.
Contoh: paku besi, kaleng aluminium
5) Bongkaran bangunan.
Contoh: runtuhan tembok
6) Lumpur
Contoh: lumpur sisa pengeboran minyak
2.4 Contoh B3 Padat di Lingkungan Kerja Elektronika
Besi(III) klorida
Besi(III) klorida, atauferi klorida, adalah suatu senyawa kimia yang merupakan komoditas
skala industri, dengan rumus kimia FeCl3. Warna dari kristal besi(III) klorida tergantung pada sudut
pandangnya: dari cahaya pantulan ia berwarna hijau tua, tapi dari cahaya pancaran ia berwarna
ungu-merah. Besi(III) klorida bersifatdeliquescent, berbuih di udara lembap, karena munculnya HCl
yang terhidrasi membentuk kabut.
Bila dilarutkan dalam air, besi (III) klorida mengalami hidrolisis yang merupakan
reaksieksotermis(menghasilkan panas). Hidrolisis ini menghasilkan larutan yang coklat, asam,
dan korosif, yang digunakan sebagaikoagulan pada pengolahan limbah dan produksi air minum.
Larutan ini juga digunakan sebagai pengetsa untuk logam berbasis-tembaga pada papan sirkuitcetak (PCB).
Bila terkena mata atau kulit akan berbahaya bila tidak cepat dicuci dengan air karena bersifat
korosif. Dan apabila tertelan akan menimbulkan gejala keracunan, apabila tidak segera ditangani
akan sangat berbahaya.
2.5 Dampak yang di akibatkan oleh B3 Padat
1. Terhadap Kesehatan Manusia dan Lingkungan
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Deliquescent&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Deliquescent&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Hidrolisishttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidrolisishttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidrolisishttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Eksotermis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Asamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Asamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Asamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Korosihttp://id.wikipedia.org/wiki/Korosihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Koagulan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Koagulan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Etsahttp://id.wikipedia.org/wiki/Etsahttp://id.wikipedia.org/wiki/Papan_sirkuit_cetakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Papan_sirkuit_cetakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Papan_sirkuit_cetakhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Deliquescent&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Hidrolisishttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Eksotermis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Asamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Korosihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Koagulan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Etsahttp://id.wikipedia.org/wiki/Papan_sirkuit_cetakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Papan_sirkuit_cetak
-
8/17/2019 BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN.docx
6/12
Kegiatan masyarakat dalam rumah tangga dapat menimbulkan sisa atau limbah yang
mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3) bagi manusia, makhluk hidup lain, lingkungan
secara keseluruhan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Bahan tersebut dapat berasal
obat nyamuk, sisa obat-obatan, bahan campuran pembuat makanan, makanan kadaluarsa, pupuk
kimia, bola lampu, pecahan kaca, limbah elektronik serta limbah lainnya yang biasa digunakan
keluarga.
B3 Padat mempunyai karakteristik mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun,
menyebabkan infeksi, dan bersifat korosif. Terdapat lebih dari 100.000 jenis senyawa kimia yang
umum digunakan masyarakat. Ratusan di antaranya digolongkan ke dalam kelompok limbah B3
yang dalam jangka pendek dan jangka panjang dapat mengganggu kesehatan manusia dan
merusak lingkungan. Mengingat bahwa B3 Padat merupakan bahan yang berbahaya bagi
lingkungan dan kesehatan manusia, maka pemahaman mengenai dampak negatif B3 Padat
terhadap lingkungan dan kesehatan manusia harus dimiliki oleh masyarakat. Hal ini penting agar
masyarakat dapat bersikap lebih cermat dan berhati-hati dalam menggunakan, membuang dan
mengelola B3 Padat. B3 Padat masuk ke lingkungan melalui media air, tanah, udara, dan hewan/biota yang
mempengaruhi secara kontinyu dan tidak kontinyu, bertahap dan seketika, teratur dan tidak teratur.
B3 Padat meracuni makhluk hidup melalui rantai makanan sehingga menyebabkan organisme
(tumbuhan, hewan dan manusia) terpapar oleh zat-zat beracun.
2. Pengaruh B3 Padat terhadap Kesehatan dan Lingkungan
Dengan karakteistik yang dimilikinya, B3 Padat mempengaruhi kesehatan dengan
mencelakakan manusia secara langsung (akibat ledakan, kebakaran, reaktif dan korosif) dan
maupun tidak langsung (toksik akut dan kronis) bagi manusia.
Zat toksik yang dihasilkan oleh limbah B3 masuk ke tubuh
manusia melalui:• Oral yaitu melalui mulut dan kemudian saluran pencernaan, sulit mencapai peredaran darah ;
• Inhalasi yaitu melalui saluran pernapasan, bersifat cepat memasuki peredaran darah;
• Dermal yaitu melalui kulit sehingga mudah masuk ke dalam peredaran darah;
• Peritonial yaitu melalui suntikan, langsung memasuki peredaran darah.
Ada 4 proses yang dialami bahan beracun di dalam organisme, yaitu absorbsi, distribusi,
metabolisme dan sekresi. Untuk mengetahui efek negatif bahan toksikan tersebut di dalam tubuh,
perlu diketahui perihal zat toksik dan sistem biologis manusia serta interaksi antara keduanya. Zat
toksik akan dibawa oleh darah dan didistribusikan ke seluruh tubuh dan kemudian mengganggu
organ tubuh antara lain: keracunan neurotaksik, zat toksik akan dibawa menuju otak,
atau zat toksik akan ditimbun dan diproses pada jaringan lemak, otot, tulang, syaraf, liver, pankreas,
usus dan kemudian setelah melalui proses- sisanya akan disekresikan ke luar tubuh.
Pengaruh B3 Padat terhadap mahluk hidup, khususnya manusia terdiri atas 2 kategori yaitu:
(1) efek akut, dan (2) efek kronis. Efek akut dapat menimbulkan akibat berupa kerusakan susunan
syaraf, kerusakan sistem pencernaan, kerusakan sistem kardio vasculer, kerusakan sistem
pernafasan, kerusakan pada kulit, dan kematian. Sementara itu, efek kronis dapat menimbulkan efek
karsinogenik (pendorong terjadinya kanker), efek mutagenik (pendorong mutasi sel tubuh), efek
-
8/17/2019 BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN.docx
7/12
teratogenik (pendorong terjadinya cacat bawaan), dan kerusakan sistem reproduksi.Bagian organ
tubuh yang terkena pengaruh adalah:Ginjal (umumnya disebabkan zat toksik Cadmium); – Tulang
(umumnya disebabkan zat toksik Benzene); – Otak (umumnya disebabkan zat toksik Methyl
Mercury); – Liver (umumnya disebabkan zat toksik Carbon – Tetrachlorida);Paru-paru (umumnya
disebabkan zat toksik Paraquat); – Mata (umumnya disebabkan zat toksik Khloroquin). – Selain itu,
dikenal juga efek yang mempengaruhi pertumbuhan dan reproduksi seperti ditunjukkan pada
3. Dampak Pencemaran B3 Padat di Lingkungan Terhadap
Kesehatan Manusia
A. Kadmium (Cd)
Sebagian Cd yang diabsorbsi tubuh akan mengumpul di dalam ginjal, hati dan sebagian
dibuang keluar melalui saluran pencernaan. Keracunan Cd dapat mempengaruhi otot polos
pembuluh darah. Akibatnya, tekanan darah menjadi tinggi yang kemudian dapat menyebabkan
terjadinya gagal jantung dan ginjal.
Contoh Kasus. Keracunan Cd pernah terjadi di Toyama, Jepang. Beras yang dimakan penduduk di
daerah tersebut berasal dari tanaman padi yang selama bertahun-tahun mendapat air yangtercemar Cd. Endapan Cd yang terakumulasi di dalam padi kemudian mengalami biomagnification
(pembesaran biologi) dalam tubuh penduduk setempat. Logam Cd yang ada dalam air pengairan
ternyata berasal dari limbah industri seng dan timah hitam yang berada di sebelah hulu. Kandungan
Cd dalam padi tercatat hanya 1,6 ppm namun setelah mengalami pembesaran biologi (berdasarkan
analisis pada tulang rusuk) menjadi 11.472 ppm. Warga yang terserang mengeluh sakit pinggang
selama bertahun-tahun dan semakin lama semakin parah yang diikuti sakit pada tulang
punggungnya. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa tulang-tulang mengalami pelunakan dan
kemudian menjadi rapuh. Kematian yang terjadi di antara mereka terutama disebabkan gagal ginjal.
B. Timbal,Timah Hitam (Pb)
Timbal terdapat di air, tanah, tanaman, hewan dan udara. Zat ini terbentuk akibat aktifitasmanusia seperti pembakaran batu bara, sampah, penyemprotan pestisida, asap pabrik dan akibat
pembakaran bensin di kendaraan. Timbal dan senyawanya mempengaruhi sistem pusat syaraf
dengan ciri-ciri keracunan, yaitu pusing, anemia, lemah dan yang paling berbahaya adalah
pengaruhnya terhadap sel darah merah. Timbal dapat mengubah ukuran dan bentuk sel darah
merah.
2.6 Teknik Pengolahan B3 Padat
Penanganan atau pengolahan limbah padat atau lumpur B3 pada dasarnya dapat
dilaksanakan di dalam unit kegiatan industri (on-site treatment) maupun oleh pihak ketiga (off-site
treatment) di pusat pengolahan limbah industri. Apabila pengolahan dilaksanakan secaraon-site
treatment, perlu dipertimbangkan hal-hal berikut:
• jenis dan karakteristik limbah padat yang harus diketahui secara pasti agar teknologi
pengolahan dapat ditentukan dengan tepat; selain itu, antisipasi terhadap jenis limbah di masa
mendatang juga perlu dipertimbangkan
-
8/17/2019 BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN.docx
8/12
• jumlah limbah yang dihasilkan harus cukup memadai sehingga dapat menjustifikasi biaya
yang akan dikeluarkan dan perlu dipertimbangkan pula berapa jumlah limbah dalam waktu
mendatang (1 hingga 2 tahun ke depan)
• pengolahan on-site memerlukan tenaga tetap (in-house staff) yang menangani proses
pengolahan sehingga perlu dipertimbangkan manajemen sumber daya manusianya
• peraturan yang berlaku dan antisipasi peraturan yang akan dikeluarkan Pemerintah di masa
mendatang agar teknologi yang dipilih tetap dapat memenuhi standar
Teknologi Pengolahan
Terdapat banyak metode pengolahan limbah B3 di industri, tiga metode yang paling populer
di antaranya ialahchemical conditioning,solidification/Stabilization, danincineration.
1. Chemical Conditioning
Salah satu teknologi pengolahan limbah B3 ialahchemical conditioning. Tujuan utama darichemical
conditioningialah:
• menstabilkan senyawa-senyawa organik yang terkandung di dalam lumpur
• mereduksi volume dengan mengurangi kandungan air dalam lumpur
• mendestruksi organisme patogen
• memanfaatkan hasil samping proseschemical conditioning yang masih memiliki nilai
ekonomi seperti gas methane yang dihasilkan pada prosesdigestion
• mengkondisikan agar lumpur yang dilepas ke lingkungan dalam keadaan aman dan
dapat diterima lingkungan
Chemical conditioning terdiri dari beberapa tahapan sebagai berikut:
• Concentration thickening
Tahapan ini bertujuan untuk mengurangi volume lumpur yang akan diolah dengan cara
meningkatkan kandungan padatan. Alat yang umumnya digunakan pada tahapan ini ialah gravity
thickener dansolid bowl centrifuge. Tahapan ini pada dasarnya merupakan tahapan awal sebelum
limbah dikurangi kadar airnya pada tahapande-watering selanjutnya. Walaupun tidak
sepopuler gravity thickener dancentrifuge, beberapa unit pengolahan limbah menggunakan
prosesflotationpada tahapan awal ini.
• Treatment, stabilization, and conditioning
Tahapan kedua ini bertujuan untuk menstabilkan senyawa organik dan menghancurkan patogen.
Proses stabilisasi dapat dilakukan melalui proses pengkondisian secara kimia, fisika, dan biologi.
Pengkondisian secara kimia berlangsung dengan adanya proses pembentukan ikatan bahan-bahan
kimia dengan partikel koloid. Pengkondisian secara fisika berlangsung dengan jalan memisahkan
bahan-bahan kimia dan koloid dengan cara pencucian dan destruksi. Pengkondisian secara biologi
berlangsung dengan adanya proses destruksi dengan bantuan enzim dan reaksi oksidasi. Proses-
proses yang terlibat pada tahapan ini ialahlagooning,anaerobic digestion,aerobic digestion,heat
treatment, polyelectrolite flocculation,chemical conditioning, danelutriation.
-
8/17/2019 BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN.docx
9/12
• De-watering and drying
De-watering and drying bertujuan untuk menghilangkan atau mengurangi kandungan air dan
sekaligus mengurangi volume lumpur. Proses yang terlibat pada tahapan ini umumnya ialah
pengeringan dan filtrasi. Alat yang biasa digunakan adalahdrying bed,filter
press,centrifuge,vacuum filter, danbelt press.
• Disposal
Disposal ialah proses pembuangan akhir limbah B3. Beberapa proses yang terjadi sebelum limbah
B3 dibuang ialah pyrolysis,wet air oxidation, dancomposting. Tempat pembuangan akhir limbah B3
umumnya ialahsanitary landfill,crop land, atauinjection well.
2. Solidification/Stabilization
Di sampingchemical conditiong, teknologisolidification/stabilization juga dapat diterapkan untuk
mengolah limbah B3. Secara umum stabilisasi dapat didefinisikan sebagai proses pencapuran
limbah dengan bahan tambahan (aditif) dengan tujuan menurunkan laju migrasi bahan pencemar
dari limbah serta untuk mengurangi toksisitas limbah tersebut. Sedangkan solidifikasi didefinisikan
sebagai proses pemadatan suatu bahan berbahaya dengan penambahan aditif. Kedua prosestersebut seringkali terkait sehingga sering dianggap mempunyai arti yang sama. Proses
solidifikasi/stabilisasi berdasarkan mekanismenya dapat dibagi menjadi 6 golongan, yaitu:
• Macroencapsulation, yaitu proses dimana bahan berbahaya dalam limbah dibungkus
dalam matriks struktur yang besar
• Microencapsulation, yaitu proses yang mirip macroencapsulation tetapi bahan
pencemar terbungkus secara fisik dalam struktur kristal pada tingkat mikroskopik
• Precipitation
• Adsorpsi, yaitu proses dimana bahan pencemar diikat secara elektrokimia pada
bahan pemadat melalui mekanisme adsorpsi.
• Absorbsi, yaitu proses solidifikasi bahan pencemar dengan menyerapkannya ke
bahan padat
• Detoxification, yaitu proses mengubah suatu senyawa beracun menjadi senyawa lain
yang tingkat toksisitasnya lebih rendah atau bahkan hilang sama sekali
Teknologi solidikasi/stabilisasi umumnya menggunakan semen, kapur (CaOH2), dan bahan
termoplastik. Metoda yang diterapkan di lapangan ialah metodain-drum mixing, in-situ mixing,
dan plant mixing. Peraturan mengenai solidifikasi/stabilitasi diatur oleh BAPEDAL berdasarkan Kep-
03/BAPEDAL/09/1995 dan Kep-04/BAPEDAL/09/1995.
3. Incineration
Teknologi pembakaran (incineration) adalah alternatif yang menarik dalam teknologi pengolahan
limbah. Insinerasi mengurangi volume dan massa limbah hingga sekitar 90% (volume) dan 75%
(berat). Teknologi ini sebenarnya bukan solusi final dari sistem pengolahan limbah padat karena
pada dasarnya hanya memindahkan limbah dari bentuk padat yang kasat mata ke bentuk gas yang
tidak kasat mata. Proses insinerasi menghasilkan energi dalam bentuk panas. Namun, insinerasi
memiliki beberapa kelebihan di mana sebagian besar dari komponen limbah B3 dapat dihancurkan
dan limbah berkurang dengan cepat. Selain itu, insinerasi memerlukan lahan yang relatif kecil.
-
8/17/2019 BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN.docx
10/12
Aspek penting dalam sistem insinerasi adalah nilai kandungan energi (heating value) limbah. Selain
menentukan kemampuan dalam mempertahankan berlangsungnya proses pembakaran, heating
value juga menentukan banyaknya energi yang dapat diperoleh dari sistem insinerasi. Jenis
insinerator yang paling umum diterapkan untuk membakar limbah padat B3 ialahrotary kiln,multiple
hearth,fluidized bed,open pit,single chamber,multiple chamber,aqueous waste injection,
danstarved air unit. Dari semua jenis insinerator tersebut,rotary kiln mempunyai kelebihan karena
alat tersebut dapat mengolah limbah padat, cair, dan gas secara simultan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Ringkasan Topik Bahasan
1. B3 padat adalah hasil proses industri yang berbahaya dan beracun yang berupa padatan,
lumpur atau bubur yang berasal dari suatu proses pengolahan.
2. Sumber – Sumber B3 Padat:
a. Pabrik kertas dan percetakan
b. Industri Kimia
-
8/17/2019 BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN.docx
11/12
c. Industri Logam
d. Industri Perakitan kendaraan Bermotor
3. Jenis – jenis B3 Padat:
1) B3 padat yang mudah terbakar.
2) B3 padat yang sukar terbakar.
3) B3 padat yang mudah membusuk.
4) B3 yang dapat di daur ulang.
5) Limbah radioaktif.
6) Bongkaran bangunan.
7) Lumpur
4. Contoh B3 Padat di lingkungan kerja Elektronika adalah Besi (III) Klorida atau Feri Klorida
yaitu suatu senyawa kimia yang merupakan komoditas skala industri, dengan rumus kimia FeCl3.
Biasanya digunakan untukpengetsauntuk logam berbasis-tembaga padapapan sirkuit cetak (PCB).
5. Dampak B3 padat bagi makhluk hidup adalah menyebabkan keracunan dan kerusakan pada
sistem organ tubuh makhluk hidup.6. Teknologi pengolahan B3 Padat dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu:
a.Chemical Conditioning
b.Solidification/Stabilization
c.Incineration
3.2 Kesimpulan
B3 padat merupakan suatu bahan yang sangat berbarbahaya bagi lingkungan dan manusia.
Bahan tersebut dapat menimbulkan banyak masalah, bahkan kematian. Oleh karena itu kita sebagai
manusia yang diberikan akal dan pikiran harus bijak dalam memakai dan mengolahnya. Agar dalam
bekerja kita dapat selamat, juga resiko kecelakaan kerja sama dengan nol.
http://id.wikipedia.org/wiki/Etsahttp://id.wikipedia.org/wiki/Papan_sirkuit_cetakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Papan_sirkuit_cetakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Etsahttp://id.wikipedia.org/wiki/Papan_sirkuit_cetak
-
8/17/2019 BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN.docx
12/12
DAFTAR RUJUKAN
_____. 2011.http://www.peutuah.com/definisi-limbah-b3/ diakses tanggal 7 September 2011
Priyambada, Ika Bagus. & Amelia, Eliza Bhakti. 2006. Studi Evaluasi Sistem Pengumpulan,Pewadahan,
Penyimpanan dan Pengangkutan Limbah Padat B3 (Studi Kasus PT. PHAPROS TBK
Semarang). Jurnal PRESIPITASI, 1 (1). (Online),eprints.undip.ac.id/513/1/hal_31-36.pdf, diakses 29
agustus 2011
_____.2008.http://id.wikipedia.org/wiki/Limbah diakses tanggal 7 September 2011
http://www.peutuah.com/definisi-limbah-b3/http://id.wikipedia.org/wiki/Limbahhttp://www.peutuah.com/definisi-limbah-b3/http://id.wikipedia.org/wiki/Limbah