bahan baku : pengendalian, perhitungan biaya … · web viewmengalokasikan beban angkut pembelian...
TRANSCRIPT
MODUL PERKULIAHAN
Akuntansi BiayaBahan Baku : Pengendalian, Perhitungan Biaya, dan Perencanaan (Materials : Controlling, Costing and Planning)
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ekonomi dan Bisnis S1 Akuntansi 10 MK84031 Rista Bintara, SE., M.Ak
Abstract KompetensiModul ini menjelaskan tentang sistem pembelian dan penggunaan bahan baku, perhitungan jumlah pesanan ekonomis, perhitungan titik pemesanan kembali, perhitungan jumlah persediaan pengaman dan penjelasan tentang rencana Activity Based Costing (ABC) untuk
Mampu menjelaskan sistem pembelian dan penggunaan bahan baku.
Mampu menghitung jumlah pesanan ekonomis & menghitung titik pemesanan kembali.
Mampu menghitung jumlah persediaan pengaman & mampu
pengendalian persediaan. menjelaskan rencana Activity Based Costing (ABC) untuk pengendalian persediaan.
Bahan Baku : Pengendalian, Perhitungan Biaya dan Perencanaan
PEROLEHAN DAN PENGGUNAAN BAHAN BAKU
Langkah-langkah dalam perolehan dan penggunaan bahan baku adalah sebagai berikut :
1. Menentukan daftar bahan baku yang diperlukan (bill of materials).
2. Anggaran produksi (production budget).
3. Bukti permintaan pembelian (purchase requisition) yang menginformasikan pembelian
mengenai jumlah dan jenis bahan baku yang dibutuhkan.
4. Pesanan pembelian (purchase order) merupakan kontrak atas jumlah yang harus
dikirim.
5. Laporan penerimaan (receiving report) yang mengesahkan jumlah yang diterima, dan
juga melaporkan hasil pemeriksaan dan pengujian.
6. Bukti permintaan bahan baku (materials requisition) yang memberikan wewenang bagi
gudang untuk mengirimkan jenis dan jumlah tertentu dan bahan baku ke department
tertentu.
7. Kartu catatan bahan baku (materials record card) yang mencatat setiap penerimaan dan
pengeluaran dari setiap jenis bahan baku.
PEMBELIAN BAHAN BAKU
Pembelian bahan baku biasanya dilakukan oleh departemen pembelian. Prosedur
pembelian sebaiknya tertulis guna menetapkan tanggung jawab sekaligus menyediakan
informasi mengenai penggunaan akhir dari bahan baku yang dipesan.
Adapun tugas dan fungsi bagian pembelian adalah :
1. Menerima bukti permintaan pembelian atas bahan baku, perlengkapan dan peralatan.
2. Menyimpan informasi mengenai sumber pasokan, harga dan jadwal pengapalan serta
pengiriman.
3. Membuat dan menempatkan pesanan pembelian.
2016 2 Akuntansi Biaya
Pusat Bahan Ajar dan eLearningRista Bintara, SE., M.Ak http://www.mercubuana.ac.id
4. Mengatur pelaporan di antara departemen pembelian, departemen penerimaan dan
departemen akuntansi.
FORMULIR PEMBELIAN, PESANAN PEMBELIAN DAN ELECTRONIC DATA INTERCHANGE
Formulir utama dalam pembelian adalah Bukti Permintaan Pembelian; bukti permintaan
pembeliaan biasanya berasal dari :
a. Karyawan bagian gudang yang mengetahui jumlah persediaan telah mencapai titik
pemesanan kembali.
b. Petugas catatan bahan baku atau karyawan yang bertanggung jawab untuk
memberitahukan kapan harus melakukan pembelian.
c. Karyawan bagian riset, insinyur atau departemen lain yang memerlukan bahan baku
khusus.
d. Program komputer yang dirancang untuk mengingatkan departemen pembelian
kapan diperlukan pengisian kembali persediaan.
Pesanan pembelian adalah surat atau formulir pesanan pembelian kepada pemasok
tentang deskrpsi dari barang dan jasa yang diinginkan, serta persyaratan, harga, dan
intruksi pengiriman.
Electronic Data Interchange (EDI) adalah pertukaran informasi transaksi antara
komputer satu perusahaan dengan perusahaan lain. Hal ini adalah langkah untuk
mencapai lingkungan bisnis tanpa kertas.
PENERIMAAN
Aktivitas departemen penerimaan terdiri dari :
1. Membongkar bahan baku yang masuk.
2. Membandingkan jumlah yang diterima.
3. Mencocokan bahan baku yang diterima dengan deskripsi dalam pesanan pembelian.
4. Membuat laporan penerimaan.
5. Memberitahukan kepada departemen pembeliaan mengenai perbedaan yang
ditemukan.
2016 3 Akuntansi Biaya
Pusat Bahan Ajar dan eLearningRista Bintara, SE., M.Ak http://www.mercubuana.ac.id
6. Mengatur pemeriksaan apabila diperlukan.
7. Memberitahukan kepada bagian pengantaran dan departemen pembelian mengenai
kerusakan yang terjadi selama bahan baku tersebut dalam perjalanan.
8. Mengirimkan bahan baku yang diterima ke lokasi yang sesuai.
Laporan penerimaan menunjukan nomor pesanan pembelian, nomor akun yang akan
dibebankan, nama pemasok, rincian transportasi, serta jumlah dan jenis barang yang
diterima.
PERSETUJUAN FAKTUR DAN PEMROSESAN DATA
Persetujuan faktur adalah penting dalam pengendalian bahan baku, karena proses tersebut
memverifikasi bahwa barang telah diterima sesuai dengan pesanan dan pembayaran dapat
dilakukan.
Transaksi pembelian mempengaruhi akun pengendali dan akun buku pembantu,
sebagaimana yang ditunjukan pada tampilan berikut :
Pengendali Buku Besar
Transaksi Debit Kredit Buku Pembantu
Pembelian bahan baku
untuk persediaan
Bahan Baku Hutang Usaha Jurnal dibagian
penerimaan dari
catatan pembantu
bahan baku
Pembelian bahan baku
untuk pesanan atau
departemen tertentu
Barang dalam proses Hutang usaha Jurnal dibagian bahan
baku langsung dari
laporan biaya produksi
departemen atau kartu
biaya pesanan
Bahan baku dan
perlengkapan yang
dibeli untuk keperluan
overhead pabrik
Bahan baku Hutang usaha Jurnal dibagian
penerimaan dari
catatan pembantu
bahan baku201
6 4 Akuntansi BiayaPusat Bahan Ajar dan eLearning
Rista Bintara, SE., M.Ak http://www.mercubuana.ac.id
Perlengkapan yang
dibeli untuk keperluan
kantor pemasaran dan
administrasi
Bahan Baku
Pengendali beban
pemasaran
Pengendali beban
administrasi
Hutang usaha Jurnal dibagian
penerimaan dari
catatan pembantu
bahan baku atau di
kolom yang sesuai dari
kertas kerja analisis
beban pemasaran
atau administrasi
Pembelian Jasa atau
Perbaikan
Overhead Pabrik
Pengendali beban
pemasaran
Pengendali beban
administrasi
Hutang Usaha Jurnal dikolom yang
sesuai dari kertas
kerja analisis beban
Pembelian Peralatan Peralatan Hutang Usaha Jurnal dicatatan
pembantu peralatan
BIAYA PEROLEHAN BAHAN BAKU
Harga yang tercantum dalam faktur pemasok dan beban transportasi adalah biaya
pembelian barang yang paling jelas terlihat.
Sedangkan biaya yang tidak jelas kelihatan adalah biaya akuisisi, yaitu biaya untuk
melakukan fungsi pembelian, penerimaan, pembongkaran, pemeriksaan, asuransi,
penyimpanan dan akuntansi.
Bahan baku biasanya dibukukan sesuai dengan harga faktur yang dibayar ke pemasok,
sedangkan biaya akuisisi dan penyesuaian harga diperlakukan sebagai overhead pabrik.
a. Diskon pembelian
2016 5 Akuntansi Biaya
Pusat Bahan Ajar dan eLearningRista Bintara, SE., M.Ak http://www.mercubuana.ac.id
Diskon pembelian dalam jumlah besar biasanya tidak dicatat dalam catatan akuntansi
manapun. Melainkan diperlakukan sebagai pengurang harga, yaitu harga yang dibayar
ke pemasok dicatat pada harga sesudah diskon.
b. Beban angkut pembelian (freight-in) Beban angkut pembelian jelas merupakan biaya bahan baku, tetapi muncul
beberapa kesulitan dalam akuntansi untuk biaya ini.
Misal, faktur pemasok sebesar $600 terdiri atas 25 item, beratnya 1.700 pon, dan
dikirim dalam 5 kotak, dengan biaya tagihan pengiriman sebesar $48. Sehingga
biaya termasuk pengiriman totalnya adalah $648. Jadi berapa besar beban angkut
yang dikenakan setiap item? Dan berapa harga per unit yang sebaiknya dicatat
dalam catatan pembantu bahan baku?
Jika beban angkut pembelian didebit ke akun bahan baku di buku besar, maka
beban angkut pembelian dapat ditambahkan secara proporsional ke setiap catatan
pembantu bahan baku dari setiap item. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara :
i. Mengalokasikan beban angkut pembelian berdasarkan biaya bahan baku.
Misalkan pada contoh sebelumnya, beban angkut sebesar $48 atas bahan baku
yang biayanya $600 akan menambah biaya per item sebesar 8% ($48 : $600)
atau berat dari setiap item dalam faktur dapat ditentukan dan digunakan sebagai
dasar untuk mengalokasi beban angkut pembelian. Jika suatu item berat 300 pon,
maka beban angkut pembelian sebesar $8,47 ((300 : 1.700) x $48) akan
ditambahkan ke harga faktur dari item tersebut.
ii. Alternatif yang lebih sederhana adalah dengan membebankan semua beban
angkut pembelian ke Akun Beban Angkut Pembelian dan mencatat hanya harga
faktur sebagai biaya bahan baku. Saat bahan baku dikeluarkan untuk produksi
bahan baku tersebut akan dikenakan tarif beban angkut pembelian sehingga
nilainya lebih besar dari biaya per unit yang tercantum dalam kartu catatan
pembantu bahan baku. Jumlah dari tambahan ini akan didebit ke akun Barang
dalam Proses (untuk bahan baku langsung) atau akun Pengendali Overhead
Pabrik (untuk bahan baku tidak langsung), dan dikredit ke Beban Angkut
Pembelian. Saldo di Beban Angkut Pembelian di akhir periode ditutup ke Harga
Pokok Penjualan atau di prorata ke Harga Pokok Penjualan dan Persediaan
Akhir.
iii. Pendekatan ketiga adalah memasukan semua beban angkut pembelian di periode
tersebut dalam menghitung tarif overhead pabrik untuk periode itu. Dengan
demikian Beban Angkut Pembelian menjadi akun buku pembantu dari Pengendali
Overhead Pabrik. Untuk bahan baku atau perlengkapan yang digunakan oleh 201
6 6 Akuntansi BiayaPusat Bahan Ajar dan eLearning
Rista Bintara, SE., M.Ak http://www.mercubuana.ac.id
departemen pemasaran dan administrasi, beban angkut pembelian dibebankan ke
Beban Pemasaran atau Beban Administrasi.
c. Biaya Akuisisi yang Dibebankan Jika biaya bahan baku akan memasukan biaya akuisisi, maka suatu tarif
pembebanan tertentu dapat dikenakan setiap faktur dan item, daripada
membebankan biaya ini ke overhead pabrik.
Untuk biaya ini dapat digunakan tarif yang terpisah untuk setiap kelas biaya sebagai
berikut.
Estimasi biaya depart e men pembelian untuk periode anggaran = Tarif per pesanan pembelian atau
Estimasi jumlah pesanan pembelian atau estimasi nilai pembelian tarif per dollar pembelian
Estimasi biaya depart e men penerimaan untuk periode anggaran = Tarif per item
Estimasi jumlah item yang akan diterima selama periode tersebut
Estimasi depart e men bahan baku untuk periode anggaran = Tarif per item, per kubik,
Estimasi jumlah item, luas tempat, nilai dolar, dst. Dollar, dst.
Estimasi biaya depart e men akuntansi yg dpt dibebankan untuk periode anggaran = Tarif per transaksi Estimasi jumlah transaksi
Pendekatan ini menghasilkan perlakuan akuntansi berikut :
Bahan Baku (atau Barang dalam Proses) xxxx
Biaya Departemen Pembelian dibebankan xxxx
Biaya Departemen Penerimaan Dibebankan xxxx
Biaya Departemen Bahan Baku Dibebankan xxxx
Biaya Departemen Akuntansi Dibebankan xxxx
2016 7 Akuntansi Biaya
Pusat Bahan Ajar dan eLearningRista Bintara, SE., M.Ak http://www.mercubuana.ac.id
PENGELUARAN DAN PERHITUNGAN BIAYA BAHAN BAKU
Bukti permintaan bahan baku memberikan otorisasi bagi petugas gudang digunakan
untuk mengeluarkan bahan baku dari gudang.
Semua penarikan bahan baku menghasilkan jurnal ikhtisar sebagai berikut :
Barang Dalam Proses xxxx
Pengendali Overhead Pabrik xxxx
Beban Pemasaran xxxx
Beban Administratif xxxx
Bahan Baku xxxx
BUKU PEMBANTU BAHAN BAKU
Sistem Persediaan Perpetual. Sistem ini memasukkan setiap penambahan dan
pengurangan persediaan ke dalam buku pembantu bahan baku agar catatan tersebut
selalu dibuat terkini. Buku pembantu yang baru dibuat dan yang lama dihapuskan ketika
terjadi perubahan dalam jenis bahan baku yang disimpan di persediaan.
Metode perhitungan biaya persediaan yang paling umum digunakan adalah metode
FIFO, Rata-Rata Tertimbang dan LIFO.
Sistem Persediaan Periodik. Dimana pembelian ditambahkan ke persediaan awal,
kemudian persediaan akhir dihitung secara fisik dan biayanya dikurangkan dari jumlah
tersebut, lalu selisihnya dianggap sebagai biaya bahan baku yang dikeluarkan.
Ketika perhitungan persediaan berbeda dari saldo di buku pembantu bahan baku, buku
pembantu bahan baku disesuaikan dengan hasil perhitungan aktual. Selain koreksi atas
buku pembantu bahan baku, akun Bahan baku dibuku besar disesuaikan melalui ayat
jurnal sebagai berikut.
Pengendali Overhead pabrik xxxx
Bahan Baku xxxx
2016 8 Akuntansi Biaya
Pusat Bahan Ajar dan eLearningRista Bintara, SE., M.Ak http://www.mercubuana.ac.id
Model Kuantitatif
MERENCANAKAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU
Perencanaan bahan baku berurusan dengan dua faktor fundamental yaitu jumlah dan
waktu pembelian.
Ada 2 jenis biaya yang mempengaruhi perencanaan bahan baku yaitu :
a. Biaya penyimpanan persediaan
b. Biaya karena ketidakmampuan menyimpan cukup persediaan.
Karakteristik dari biaya-biaya di atas diilustrasikan dalam perbandingan berikut ini :
Biaya Penyimpanan Persediaan Estimasi Biaya karena tidak cukupnya persediaan
Bunga atas investasi dalam modal
kerja
10% Tambahan biaya pembelian,
penanganan dan transportasi
Pajak dan asuransi properti 1,25% Harga yang lebih tinggi karena jumlah
pesanan
Pergudangan atau penyimpanan 1,80% Kehabisan persediaan sering kali
terjadi sehingga mengganggu jadwal
produksi, jadwal lembur dan waktu
persiapan ekstra
Penanganan 4,25% Tambahan biaya klerikal karena
memelihara catatan pesanan
pelanggan yang belum dapat dipenuhi
(customer back order)
Deteriorasi dan penyusutan
persediaan
2,6% Peningkatan harga berkaitan dengan
inflasi ketika pesanan pembelian
ditunda
Usangnya persediaan 5,2% Penjualan yang hilang dan hilangnya
kepercayaan pelanggan
Total 25,1%
2016 9 Akuntansi Biaya
Pusat Bahan Ajar dan eLearningRista Bintara, SE., M.Ak http://www.mercubuana.ac.id
KUANTITAS PEMESANAN EKONOMIS (Economic Order Quantity - EOQ)
EOQ Adalah jumlah persediaan yang dipesan pada suatu waktu yang meminimalkan
biaya persediaan tahunan.
Untuk menentukan jumlah optimum yang dipesan, harus menyeimbangkan 2 faktor
penting yaitu :
a. Biaya penyimpanan bahan baku.
b. Biaya perolehan (pemesanan) bahan baku.
Rumus untuk perhitungan EOQ adalah sebagai berikut :
√2 x RU x CO CU x CC
dibaca akar dari
RU = required unit (kebutuhan selama satu tahun) CO = cost per order (biaya satu kali pemesanan)CU = cost per unit (harga per unit)CC = carrying cost percentage (persentase biaya penyimpanan dari harga beli)
Untuk mengilustrasikan penggunaan rumus EOQ, asumsikan kebutuhan per tahun sebesar
2.400 unit, biaya per unit $0,75%, biaya pemesanan $20 per pesanan, dan persentase
biaya penyimpanan adalah 20%. Penggunaan rumus di atas untuk data tersebut akan
menghasilkan EOQ sbb :
EOQ = √ 2x2.400x $20 = √ $96.000 = √640.000 = 800 Unit $0,75 x 20% $0,15
Diskon Pembelian
Diskon pembelian mempengaruhi perhitungan EOQ.
Jika ada diskon pembelian dalam jumlah tertentu maka rumus di atas tidak
berlaku, harus dihitung satu per satu untuk mendapatkan jumlah pemesanan paling
ekonomis.
Misal penggunaan per tahun dari suatu item adalah 3.600 unti dengan biaya per unit sebesar
$1 tanpa discount pembelian, biaya penyimpanan sebesar 20% dari rata-rata investasi dalam
persediaan, serta biaya untuk satu kali memesan sebesar $10. EOQ nya adalah :
2016 10 Akuntansi Biaya
Pusat Bahan Ajar dan eLearningRista Bintara, SE., M.Ak http://www.mercubuana.ac.id
EOQ = √ 2 x 3.600 x $10 = √ $72.000 = √ 360.000 = 600 Unit $1 x 20% $ 0,20
Contoh, asumsikan terdapat diskon pembelian sebagai berikut :
1 2 3 4 5 6 8
Harga Per unit ($) 8% 6 5 5 4,5 4 4
Diskon Pembelian 0,92 0,94 0,95 0,955 0,94 0,96
Harga per unit setelah diskon ($) 3600 1800 1200 900 720 600 450
Banyaknya pesanan dalam unit 1800 900 600 450 360 300 225
Biaya rata-rata persediaan 1656 846 570 427,5 343,8 288 216
Biaya bahan baku per tahun (a) 3312 3384 3420 3420 3438 3456 3456
Biaya penyimpanan (20%dari rata-
rata) (b)
331,20 169,20 112 85 68,76 57,6 43,20
Biaya pemesanan ( c) 10 20 30 40 50 60 80
Total biaya per tahun (a+b+c) 3653,2 3573,2 3564 3545,5 3556,76 3556,76 3579,2
Kesimpulannya adalah pemesanan dengan jumlah 900 unit lebih ekonomis.
RUMUS EOQ DAN PRODUCTION RUN
Biaya EOQ juga dapat digunakan untuk menghitung jumlah optimum dari suatu
production run, dimana :
RU = required unit (kebutuhan/produksi selama satu tahun)CO = biaya satu kali setup mesinCU = biaya variable per unitCC = carrying cost percentage (persentase biaya penyimpanan dari harga beli)
Untuk mengilustrasikan hal ini, asumsikan bahwa item persediaan A88 diproduksi dan
bukannya dibeli. Biaya persiapan (CO), seperti biaya tenaga kerja untuk mengatur dan
menyesuaikan kembali mesin, sebesar $62. Biaya produksi variabel (CU) sebesar $2
per unit, kebutuhan per tahun sebesar $6.000 unit. Dan biaya penyimpanan per tahun
sebesar 20%. Jumlah optimum dari suatu production run dapat dihitung sebagai berikut :
2016 11 Akuntansi Biaya
Pusat Bahan Ajar dan eLearningRista Bintara, SE., M.Ak http://www.mercubuana.ac.id
Besar Pesanan per tahun
Besar Pesanan 3600 1800 1200 900 720 600 450
Diskon Pembelian 8% 6 5 5 4,5 4 4
EOQ = √ 2 x 6.000 x $62 = √ $744.000 = √ 1.860.000 = 1.364 Unit
$2 x 20% $ 0,40
MENENTUKAN WAKTU PEMESANAN
Dalam menentukan waktu pemesanan, ada 3 faktor yang mempengaruhi yaitu :
a. Waktu yang diperlukan untuk pengiriman.
b. Tingkat penggunaan persediaan.
c. Jumlah persediaan pengaman.
Menentukan titik pemesanan akan relatif lebih sederhana apabila tersedia prediksi yang
tepat untuk tingkat penggunaan dan waktu tunggu (lead time), yaitu interval waktu antara
saat pemesanan dilakukan dengan saat bahan baku tersedia di pabrik untuk di produksi.
Safety stock = jumlah minimal yang dipertahankan= (lead time max – lead time rata-rata) x kebutuhan rata-rata
Pesan barang jika jumlahpersediaan (reorder point)
= Persediaan selama lead time + safety stock= (Kebutuhan rata-rata x lead time) + safety stock
Ilustrasi:Kebutuhan rata-rata : 10 unit per hariLead time rata-rata : 2 hariLead time maksimal : 3 hari
Kapan pesan?
Jawab :Safety stock = (3 – 2) x 10 unit = 10 unitPesan barang jika jumlah persediaan (reorder point) = (2 x 10) + 10 unit = 30 unit
Jika persediaan yang ada 100 paket, berapa hari lagi harus memesan?
Persediaan yang ada : 100 unitReorder point : 30 unitPersediaan yang masih bisa dipakai s.d. reorder point : 70 unit
Persediaan 70 unit bisa dipakai selama 7 hari (70 : 10) Jadi 7 hari lagi harus memesan.
Berapa jumlah safety stock?
Ilustrasi:Jumlah pemesanan 10 kali dalam setahun.
2016 12 Akuntansi Biaya
Pusat Bahan Ajar dan eLearningRista Bintara, SE., M.Ak http://www.mercubuana.ac.id
Biaya dari satu kali kehabisan persediaan (Cost of a stockout) = $30Biaya Penyimpanan (Carrying cost) = 0,50 per unit per tahun
Probabilitas kehabisan persediaan (stockout) adalah sebagai berikut :
Safety stock (in unit) Probability of stockout0 40%50 20100 10200 5
Total stockout cost dan carrying cost adalah sbb:
Safety stock Expectedstockout per year
Total stockoutcost
Total carryingCost
Total stockoutand carrying cost
0 4,0* $120 0 $12050 2,0 60 $25 85100 1,0 30 50 80200 0,5 15 100 115
* Probability of stockout x jumlah pemesanan
Kesimpulan : tingkat persediaan pengaman yang optimum adalah 100 unit, karena total
biaya kehabisan persediaan dan biaya penyimpanan diminimalkan di tingkat ini.
RUMUS UNTUK MENENTUKAN TITIK PEMESANAN
Titik pemesanan (order print) dicapai bila jumlah yang tersedia sama dengan kebutuhan
yang diperkirakan, yaitu saat jumlah persediaan yang tersedia dan jumlah persediaan
yang akan diterima sama dengan jumlah persediaan yang akan digunakan selama
waktu tunggu dan jumlah persediaan pengaman.
Dalam bentuk persamaan, titik pemesanan dapat dinyatakan sebagai berikut :
I + QD = LTQ + SSQo I : Saldo persediaan yang ada
o QD : Jumlah yang akan diterima (sebelum I habis) dari pesanan yang sebelumnya
sudah dilakukan, transfer bahan baku dan retur ke gudang.
o LTD :Jumlah yang akan digunakan selama waktu tunggu yang setara dengan
waktu tunggu normal dalam bulan, minggu atau hari, dikalikan dengan
penggunaan normal selama sebulan, seminggu atau sehari.
o SSQ : Jumlah persediaan pengaman201
6 13 Akuntansi BiayaPusat Bahan Ajar dan eLearning
Rista Bintara, SE., M.Ak http://www.mercubuana.ac.id
Ilustrasi :
Jika penggunaan mingguan dari item persediaan tersebut adalah 175 unit, dan waktu
tunggu normal adalah 4 minggu, tetapi bisa mencapai 9 minggu, maka titik pemesanan
adalah 1.575 unit. Jumlah ini dihitung sebagai berikut : 700 unit penggunaan normal selama
waktu tunggu (175 x 4 minggu) ditambah 875 unit persediaan pengaman (175 x 5 minggu).
Asumsikan bahwa persediaan awal sebesar 2.800 unit tanpa ada pesanan yang sudah
dilakukan tetapi barangnya belum diterima. Penggunaan, jadwal pengiriman, dan tingkat
persediaan maksimum adalah :
Jumlah unit di persediaan awal 2.800
Penggunaan sampai ke titik pemesanan kembali
(1.225 : 175 penggunaan mingguan = 7 minggu) 1.225
--------
Titik pemesanan kembali 1.575
Penggunaan selama waktu tunggu normal 700
(700 : 175 penggunaan mingguan = 4 Minggu)
--------
Maksimum persediaan atau persediaan pengaman pada tanggal
Pesanan diterima, dengan asumsi waktu tunggu dan penggunaan normal 875
Jumlah pesanan yang diterima 2.090
--------
Maksimum persediaan, dengan asumsi waktu tunggu dan penggunaan
normal 2.965
=====
Jika tingkat penggunaan dapat mencapai 210 unit per minggu dengan waktu tunggu normal
4 minggu, namun bisa mencapai 9 minggu, maka persediaan pengaman adalah sebesar
1.190 unit dan titik pemesanan adalah 1.890 unit, yang dihitung sebagai berikut :
Penggunaan selama waktu tunggu normal 700
(175 unit x 4 Minggu)
Persediaan Pengaman :
2016 14 Akuntansi Biaya
Pusat Bahan Ajar dan eLearningRista Bintara, SE., M.Ak http://www.mercubuana.ac.id
Penggunaan normal utk penundaan selama 5 minggu
(175 unit x 5 minggu) 875
Variasi penggunaan (210-175) x 9 minggu 315
-------
1.190
---------
Titik Pemesanan 1.890
======
PENGENDALIAN BAHAN BAKU
Ada 2 faktor yang harus dipenuhi dalam pengendalian bahan baku adalah :
a. Menjaga persediaan dalam jumlah dan variasi yang memadai guna beroperasi
secara efisien.
b. Menjaga tingkat persediaan yang menguntungkan secara financial.
Pengendalian persediaan yang efektif sebaiknya :
a. Menyediakan pasokan bahan baku yang diperlukan untuk operasi yang efisien dan
bebas gangguan.
b. Menyediakan cukup persediaan dalam periode dimana pasokan kecil (musiman,
siklus atau pemogokan kerja) dan mengantisipasi perubahan harga.
c. Menyimpan bahan baku dengan waktu penanganan dan biaya minimum serta
melindungi bahan baku tersebut dari kehilangan akibat kebakaran, pencurian, cuaca
dan kerusakan karena penanganan.
d. Meminimalkan item-item yang tidak aktif, berlebih atau usang dengan cara
melaporkan perubahan produk yang mempengaruhi bahan baku.
e. Memastikan persediaan yang cukup untuk pengiriman segera ke pelanggan.
f. Menjaga agar jumlah modal yang diinvestasikan dalam persediaan berada di tingkat
yang konsisten dengan kebutuhan operasi dan rencana manajemen.
METODE PENGENDALIAN BAHAN BAKU
1. Metode Siklus Pesanan (Order Cycling Method) atau Metode Tinjauan siklus (Cycle
Review method) yaitu memeriksa secara periodik status jumlah bahan baku yang
tersedia untuk setiap item atau kelas. Tiap perusahaan memiliki waktu tinjauan yang
2016 15 Akuntansi Biaya
Pusat Bahan Ajar dan eLearningRista Bintara, SE., M.Ak http://www.mercubuana.ac.id
berbeda-beda (misal 30, 60 atau 90 hari) antar tinjauan dan menggunakan siklus yang
berbeda untuk jenis bahan baku yang berbeda. Item yang penting dan bernilai tinggi
biasanya memiliki siklus tinjauan yang lebih pendek dibandingkan item yang bernilai
lebih rendah.
2. Metode minimum-maksimum (min-max method), didasarkan pada pernyataan bahwa
jumlah dari sebagian besar item persediaan berada pada kisaran batas tertentu. Jumlah
maksimum untuk setiap item ditetapkan. Tingkat minimum sudah memasukkan margin
pengaman yang diperlukan untuk mencegah terjadinya kehabisan persediaan selama
siklus pemesanan kembali.
Daftar PustakaWilliam K. Carter & Milton F. Usry. 2008. Cost Accounting. 14th Edition. South-Western
Publishing Co.
Garrison and Nooreen. 2006. Managerial Accounting. 14th Edition.
Mulyadi. 2005. Akuntansi Biaya. BPFE UGM. Yogyakarta
2016 16 Akuntansi Biaya
Pusat Bahan Ajar dan eLearningRista Bintara, SE., M.Ak http://www.mercubuana.ac.id