bahan a'11 manajemen resiko klinik

Upload: rira-fauziah-i

Post on 07-Jul-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Bahan a'11 Manajemen Resiko Klinik

    1/14

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 DEFINISI

    Risk Management merupakan proses mengenal, mengevaluasi,

    mengendalikan, meminimalkan risiko dalam suatu organisasi secara menyeluruh

    (NHS).

    Prinsip manajemen risiko

    !. Manajemen risiko meliputi ancaman dan peluang (maksimalisasi peluang,

    minimalisasi kehilangan, dan meningkatkan keputusan dan hasil)

    ". Manajemen risiko memerlukan pemikiran yang logis dan sistematis untuk 

    meningkatkan kinerja yang e#ekti# dan e#isien

    $. Manajemen risiko memerlukan pemikiran kedepan

    %. Manajemen risiko mensaratkan akunta&ilitas dalam pengam&ilan

    keputusan

    '. Manajemen risiko mensaratkan komunikasi

    . Manajemen risiko memerlukan pemikiran yang seim&ang antara &iaya

    untuk mengatasi risiko (dan meningkatkan peluang per&aikan) dengan

    man#aat yang diperoleh.

    Man#aat manajemen risiko

    !. Pengendalian thd tim&ulnya adverse event

    ". Meningkatkan perilaku untuk mencari peluang per&aikan se&elum suatu

    masalah terjadi

    $. Meningkatkan perencanaan, kinerja, dan e#ektivitas

    %. #isiensi

    '. Mempererat hu&ungan stakeholders

    . Meningkatkan tersedianya in#ormasi yang akurat untuk pengam&ilan

    keputusan*. Memper&aiki citra

    +. Proteksi terhadap tuntutan

    . -kunta&ilitas, jaminan, dan governance

    !. Meningkatkan personal health and /ell &eing

    0ingkup manajemen risiko

    !. tik, penipuan, keamanan, dan pro&ity (kejujuran)

    ". -lokasi sum&erdaya

    $. Risiko pu&lik dan pertanggung ja/a&an umum

    %. Studi kelayakan

    '. 1epatuhan terhadap aturan2standar 

    . 1esehatan dan keselamatan

    1

  • 8/18/2019 Bahan a'11 Manajemen Resiko Klinik

    2/14

    *. Sistem operasi dan pemeliharaan

    +. Manajemen projek 

    . Pem&elian dan manajemen kontrak 

    Manajemen resiko klinik adalah manajemen klinik di pelayanan kesehatan.

    Manajemen risiko klinik adalah suatu upaya sistematis rumah sakit dalam rangka

    mengurangi risiko aki&at pelaksanaan pelayanan medik. Manajemen resiko klinis

    merupakan perilaku dan intervensi proakti# untuk mengurangi kemungkinan

    cidera dan kehilangan.

    !. Proakti# melalui program program yang dirancang untuk mencegah,

    mengendalikan, dan mem&uat sedikit mungkin keter&ukaan pasien

    terhadap resiko klinis.

    ". Reakti# proses sistematis melakukan identi#ikasi, evaluasi, dan

     penanganan resiko klinis jika sudah terjadi (termasuk negosiasi &esaran

    ganti rugi).

    3linical Risk Management adalah meminimalkan risiko terhadap pasien,

    yaitu dengan cara

    !. Mengenal kesalahan atau kemungkinan kesalahan selama mendapat

    asuhan klinis,". Mengenal #aktor4#aktor yang &erpengaruh terhadap terjadi

    kesalahan2risiko,

    $. 5elajar dari pengalaman terhadap setiap adanya adverse event,

    %. Memastikan &ah/a dilakukan tindakan untuk mencegah terjadi

    kesalahan2risiko

    '. Mem&angun sistem untuk mengurangi terjadinya risiko.

    6paya untuk meminimalkan risiko klinik secara umum dapat di&agi ",

    yaitu !. rror reduction, dalam hal ini upaya dilakukan untuk mengurangi dan

    mencegah terjadinya medical error.

    ". rror contaiment, yaitu &ila upaya yang dilakukan &ertujuan untuk 

    meningkatkan ke/aspadaan untuk mendeteksi medical4error, dan apa&ila

    tidak terhindarkan maka harus segera melakukan &er&agai tindakan 2

    respon untuk mengatasi error secara adekuat.

    7alam pera/atan kesehatan, manajemen resiko &ertujuan untuk mencegah

    cidera pada pasien dan menghindari tindakan yang merugikan pro#esi. -suhan

    2

  • 8/18/2019 Bahan a'11 Manajemen Resiko Klinik

    3/14

    kepera/atan yang &ermutu tinggi dan sistem pelaksanaannya yang aman,

    merupakan kunci &agi manajemen resiko yang e#ekti# dalam kepera/atan

    kedaruratan.

    Mayoritas cidera pada pasien dapat ditelusuri sampai kepada

    ketidaksempurnaan sistem yang dapat menjadi penye&a& primer cidera atau yang

    mem&uat pera/at mem&uat kesalahan sehingga terjadi cidera pada pasien. 5egitu

    terjadi cidera, manajemen resiko harus mem#okuskan perhatiannnya pada upaya

    mengurangi aki&at cidera terse&ut untuk memperkecil kemungkinan diam&ilnya

    tindakan hukum kepada petugas.

    Risiko yang dicegah dalam pengelolaan manajemen risiko &erupa risiko

    klinis dan non klinis. Risiko klinis adalah seluruh risiko yang dapat dikaitkan

    langsung dengan layanan medis, maupun layanan lain yang dialami pasien selama

    dalam institusi kesehatan. Seperti manajemen #armasi, masuk dan keluar ra/at

    inap, kontrol in#eksi, kecukupan jumlah pera/at yang melayani, dan se&againya.

    Sementara risiko non medis ada yang &erupa risiko &agi organisasi,

    maupun risiko #inansial. Risiko organisasi adalah yang &erhu&ungan langsung

    dengan komunikasi, produk layanan, proteksi data, sistem in#ormasi dan semua

    risiko yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan organsisasi. Risiko dalam segi

    #inansial yaitu resiko yang dapat menganggu kontrol #inansial yang e#ekti#,

    termasuk sistem yang harusnya dapat menyediakan pencatatan akuntasi yang &aik.

    1ategori risiko di rumah sakit ( 3ategories o# Risk )

    • Patient care care4related risks

    • Medical sta## sta##4related risks

    • mployee mployee4related risks

    • Property Property4related risks

    •8inancial risks

    • 9ther risks

    2.2 TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KLINIK 

    -dapun tujuan dari manajemen risiko klinik adalah

    a. Meminimalkan terjadinya kesalahan pengo&atan, kejadian yang

    merugikan dan kerugian pada pasien (mem&uat asuhan pasien aman)

    3

  • 8/18/2019 Bahan a'11 Manajemen Resiko Klinik

    4/14

     &. Meminimalkan kemungkinan terjadinya klaim dan mengendalikan &iaya

    klaim yang harus menjadi tanggungan institusi (mencegah kerugian

    #inancial &agi RS).

    :ujuan penerapan manajemen risiko dalam institusi kesehatan untuk 

    meminimalisir risiko yang mungkin terjadi dimasa datang. 7engan adanya

    tindakan yang &ersi#at antisipati# dari manajer risiko, &ila terjadi insiden maka

    sudah tersedia alternati# keputusan yang dilihat dari &er&agai sisi dilengkapi

    dengan pengetahuan akan konsekuensi dan dampak yang diaki&atkannya.

    Secara singkat, tujuan manajemen risiko pada akhirnya akan melindungi

     pasien, karya/an, pengunjung dan pemangku kepentingan lainnya dalam ruang

    lingkup institusi pelayanan kesehatan.

    Terhadap pasien :

    a. Mem&uat sekecil mungkin cidera yang tidak diinginkan.

     &. Meningkatkan keamanan pasien dan mutu asuhan.

    Terhadap sa!! :

    Meningkatkan kesehatan, kesejahteraan dan keamanan sta#.

    Terhadap insi"si :

    a. Menjaga reputasi

     &. Meminimumkan risiko #inancial dengan manajemen yang le&ih &aik 

    c. Memenuhi o&jekti# secara optimal dengan peman#aatan sum&er daya yang

    ada dengan se&aik &aiknya

    Terhadap p"#$i% :

    Meningkatkan kepercayaan pu&lic &ah/a dengan program manajemen

    risiko klinik yang &aik keamanan mereka le&ih terjamin.

    2.& PROSES MANAJEMEN RESIKOProses manajemen resiko dilaksanakan secara &erkelanjutan dan terus

    menerus. Proses manajemen risiko dimulai dengan identi#ikasi risiko, analisa

    risiko mana yang perlu tindakan segera mana yang hanya se&agai catatan,

     pengelolaan risiko adalah action atau tindakan se&agai respon terhadap risiko

    yang terjadi dan selanjutnya dilakukan #ollo/ up.

    1. Ideni!i%asi resi%'

    ;denti#ikasi risiko adalah usaha mengidenti#ikasi situasi yang dapat

    menye&a&kan cedera, tuntutan atau kerugian secara #inansial. ;denti#ikasi akan

    4

  • 8/18/2019 Bahan a'11 Manajemen Resiko Klinik

    5/14

    mem&antu langkah4langkah yang akan diam&il manajemen terhadap risiko

    terse&ut.

    ;nstrument

    • 0aporan 1ejadian

    • Revie/ Rekam Medik (Penyaringan 1ejadian untuk memeriksa dan

    mencari penyimpangan4penyimpangan pada praktik dan prosedur)

    • Pengaduan (3omplaint) pelanggan

    • Survey2Sel# -ssesment, dan lain4lain

    Pendekatan terhadap identi#ikasi risiko meliputi

    • 5rainstorming

    • Mapping out proses dan prosedur pera/atan atau jalan keliling dan

    menanyakan kepada petugas tentang identi#ikasi risiko pada setiap lokasi.

    • Mem&uat checklist risiko dan menanyakan kem&ali se&agai umpan &alik.

    2. Ana$isa resi%'

    -nalisa resiko merupakan proses untuk mem&antu organisasi menilai

    tentang luasnya risiko yang dihadapi, kemampuan mengontrol #rekuensi dan

    dampak risiko. Se&uah resiko dianalisa untuk mengenali &ahaya yang mungkin

    terjadi dan &agaimana potensi kega/atan yang ditim&ulkan oleh &ahaya terse&ut.

    -nalisa peluang dan dampak ini paling mudah jika dilakukan dengan cara

    kuantitati#. 3aranya adalah dengan mem&eri skor satu sampai lima masing4masing

     pada peluang dan dampak. Makin &esar angka, peluang makin sering atau

    dampak makin &erat.

    Risiko yang dampaknya signi#ikan mendapat prioritas tinggi adalah risiko

    yang sangat mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi. Semua risiko yang

    termasuk kategori ini harus mendapat perhatian utama dari direktur atau board of 

    trust   dan di&uat rencana tindak lanjutnya. Risiko yang dampaknya medium4

    rendah akan dikumpulkan menjadi se&uah register oleh manajer risiko &ekerjasama dengan kepala4kepala departemen untuk pem&uatan rencana tindak 

    lanjutnya dan penga/asan.

    &. E(a$"asi resi%'

    valuasi risiko adalah proses mem&andingkan antara hasil analisa risiko

    dengan kriteria risiko untuk menentukan apakah risiko dan2atau &esarnya dapat

    diterima atau ditoleransi. Sedangkan kriteria risiko adalah kerangka acuan untuk 

    mendasari pentingnya risiko dievaluasi.

    5

  • 8/18/2019 Bahan a'11 Manajemen Resiko Klinik

    6/14

    Kae)'ri resi%' *arna resi%' Tin+a"an peni$aian

    resi%' '$eh

    Fre%"ensi

    in+a"an

    kstrim (!' 4 "') Merah 7irektur eksekuti# 5ulanan:inggi (+ 4 !")

  • 8/18/2019 Bahan a'11 Manajemen Resiko Klinik

    7/14

    • 3redentialing

    • 3lin.privilege

    • 3P7 = &udaya r.s

    • >ood clin.gov.

    • ;n#ormed consent

    • Rekam medis

    • -suransi pro#esi

    • -suransi pro#esi

    • -suransi institusi

    Pengendalian resiko klinik

    • 1endali in#eksi Rumah Sakit

    • Monit4eval4koreksi etika atau perilaku, kinerja, resep dan o&at, unsur4

    unsur penunjuk, laporan insiden, analisis insiden, keluhan konsumen.

    5e&erapa hal yang harus diperhatikan dalam Manajemen Risiko Medik 

    se&agai &erikut

    1. Sandar Operasi'na$ Pr'sed"r SOP 0 dan eneap%an sandard

    %iner+a per!'rane sandards0 "n"% %eaanan pasien.

    Menyusun Standar 9perasional Prosedur ( S9P ) sesuai dengan standar 

     pro#esinalisme yang &erlaku, maksudnya penyusunan prosedur meli&atkan seluruh

     &agian terkait dengan memperhitungkan situasi dan kondisi di lapangan termasuk 

    standar #isik &angunan,#asilitas, kelengkapan peralatan dan se&againya.

    Penyusunan Standar 9perasional Prosedur ini harus meli&atkan semua

     pihak di rumah sakit sesuai dengan &idangnya masing4masing, karena pelayanan

    terhadap pasien tidak dapat dikotak4kotakan. Se&agai contoh, pasien yang datang

    untuk operasi seksio sesaria, maka standar prosedur yang akan dilakukan terhadap

     pasien terse&ut &ukan hanya dari standar operasional dokter saja, namun juga

    standar prosedur administrasi se/aktu pasien datang menda#tar, standar prosedur 

    kepera/atan se/aktu pasien dira/at di kamar, standar operasional la&oratorium

    apa&ila pasien akan dilakukan pemeriksaan darah untuk persiapan operasi dan

    seterusnya.

    Standar operasional yang di&uat &erdasarkan alur pelayanan yang disusun

     &erdasarkan ke&utuhan pasien. Semua pro#esi dalam melaksanakan pekerjaannya

    harus sesuai dengan apa yang dinamakan standar pro#esi.

  • 8/18/2019 Bahan a'11 Manajemen Resiko Klinik

    8/14

    kesehatan yang harus &ekerja sesuai dengan standar pro#esi medik, pengem&an

     pro#esi yang lain pun mempunyai standar pro#esi. Namun saat ini standar pro#esi

    dari pengem&an pro#esi yang lain, tidak atau &elum &egitu dikenal atau

    dipermasalahkan, di&andingkan dengan standar pro#esi medik.

    2. Pr')ra Penin)%aan M"" R"ah Sa%i Dan Pen)"%"ran Kiner+a

    Pengukuran kinerja ini dapat dilakukan melalui &er&agai cara, antara lain

    adalah pengumpulan data, identi#ikasi masalah, prioritaskan masalah, lakukan

    evaluasi dan monitoring terhadap outcome spesi#ik yang menjadi salah satu target

     potensial untuk mengurangi kemungkinan terjadinya risiko medik. Hal ini

    se&enarnya dapat dilakukan secara rutin dengan disiplin yang tinggi dan terus

    menerus yang meli&atkan &er&agai pihak terkait di tingkat rumah sakit.

    Selain itu dapat pula dikem&angkan audit medik, program risk 

    management atau istilah lainnya adalah disease management atau outcome

    management. Salah satu tujuan dari risk management ini adalah untuk mencegah

    terjadinya risiko aki&at tindakan medik. Namun demikian, apa&ila ternyata risiko

    tidak dapat dicegah maka upaya pengatasan masalah harus dilakukan secara

    adekuat. 3ontoh untuk ini adalah menyiapkan o&at suntik adrenalin dan kortison

    untuk mengatasi risiko syok ana#ilaksi aki&at pem&erian o&at per injeksi.

    Program4program pengendalian in#eksi nosokomial di rumah sakit merupakan

     &entuk lain dari pengukuran kinerja dan sekaligus menyediakan instrumen untuk 

    mencegah hal terse&ut. ;n#eksi pasca operasi atau in#eksi nosokomial yang

    umumnya terjadi aki&at kesalahan dalam sistem (kepera/atan, tidak adanya risk 

    management, dan tidak terdeteksinya &akteri yang resisten (misalnya MRS-4methycillin resistant Staphylococcus aureus, ataupun ?R4vancomycin resistant

    enterococcus). 6ntuk itu diperlukan in#ormasi kepada masyarakat &ah/a setiap

    tindakan medik yang kita dapatkan selalu ada risiko yang harus dihadapi.

    Program peningkatan mutu Pelayanan Rumah Sakit harus menjadi

    ke&ijakan yang terus dilakukan dan dievaluasi oleh seluruh sta# di rumah sakit

    termasuk dokter, pera/at dan sta# lain yang terkait termasuk sta# maintenance.

    7i&idang pelayan medik, program ini sangat penting karena program ini harus

    8

  • 8/18/2019 Bahan a'11 Manajemen Resiko Klinik

    9/14

    dapat memastikan apakah para tenaga medis telah melakukan pemeriksaan pasien

    dengan &aik dan &enar, misalnya pemeriksaan se&elum tindakan &edah telah

    sesuai dengan S9P, termasuk pemeriksaan pendahuluan, anamnese yang teliti,

    atau pemeriksaan la&oratorium tam&ahan, jika dalam pemeriksaan dicurigai ada

    hal4hal yang perlu dipastikan terle&ih dahulu, misalnya pasien dia&etes perlu

    diperiksakan kadar gulanya, pemeriksaan jantung pada pasien usia lanjut, tes #aal

     paru4paru pada pasien perokok &erat, dan se&againya pada pasien yang

    diperkirakan akan tim&ul pendarahan &anyak, memasang monitor4monitor pada

     pasien jantung seperti @ymetry, dan lain4lain. Serta memastikan #ungsi peralatan,

    #asilitas dan kondisi #isik &angunan yang &erhu&ungan dalam pelayanan yan

    di&erikan kepada pasien dalam keaadaan &aik.

    Selain itu program peningkatan mutu ini juga akan memastikan pelayanan

    yang di&erikan telah sesuai dengan standar operasional prosedur meli&atkan

    seluruh &agian4 &agian yang terkait.

    &. Pera"ran Inerna$ R"ah Sa%i

    Pemerintah mengeluarkan 1eputusan Menteri 1esehatan Repu&lik 

    ;ndonesia Nomor $!2MN1S2S12;?2"' :entang Pedoman Peraturan;nternal

    Sta# Medis (Medical Sta## &yla/s) di Rumah Sakit dengan pertim&angan &ah/a

    meningkatkan mutu pelayanan kesehatan medis di rumah sakit perlu pengaturan

    internal yang mengatur peran dan #ungsi pemilik, pengelola dan sta# medis dan

    dalam rangka rumah sakit menyusun Medical sta## &yla/s. 7alam 1ep.Men.1es.

    ini setiap rumah sakit di/aji&kan menyusun Peraturan ;nternal Rumah Sakit

    (Medical Sta## &yla/s) di rumah sakit untuk meningkatkan mutu pro#esi medis

    dan mutu pelayanan medis. 7alam penyusunan Peraturan ;nternal Rumah Sakit(Medical Sta## &yla/s ) di rumah sakit mengacu pada pedoman yang di&uat dalam

     &entuk " lampiran yaitu,

    a. :ata cara penyusunan Peraturan ;nternal Rumah Sakit (Medical Sta## 

     &yla/s) di rumah sakit.

     &. Pengorganisasian sta# medis dan komite medis

    Pedoman ;nternal sta# medis (Medical Sta## &yla/s ) di rumah sakit

    merupakan acuan setiap rumah sakit dalam menyusun Peraturan ;nternal Rumah

    Sakit (Medical Sta## &yla/s ) yang disesuaikan dengan situasi, kondisi dan

    9

  • 8/18/2019 Bahan a'11 Manajemen Resiko Klinik

    10/14

    ke&utuhan masing4masing rumah sakit. Penyusunan dan pelaksanaan pedoman ini

    akan di monitoring dan evaluasi oleh 7irektur jendral pelayanan medis, 7inas

    kesehatan Propinsi dan 7inas 1esehatan 1a&upaten21ota dalam rangka

     pem&inaan dan penga/asan.

    ,. Perse"+"an Tinda%an Medi% 

    Persetujuan tindakan medik atau ;n#ormed consent adalah persetujuan

    yang di&erikan setelah orang yang &ersangkutan in#ormed atau telah di&eri

    in#ormasi. 7apat dikatakan in#ormed consent adalah persetujuan &erdasarkan

    in#ormasi dan pada dasarnya in#ormed consent merupakan suatu kehormatan

    terhadap hak4hak pasien sehingga dijalankan dengan penuh kesadaran dan &ukan

    hanya untuk mematuhi peraturan yang ada, karena para dokter diharapkan untuk 

    secara lengkap mem&erikan in#ormasi kepada pasien tentang &entuk tindakan

    yang akan2perlu dilaksanakan dan juga risikonya.

    2., MANAJEMEN RESIKO KLINIK : ASU3AN KEPERA*ATAN

    Prinsip manajemen resiko klinik merupakan &agian penting dari proses

    asuhan kepera/atan. -suhan kepera/atan pro#esional mensyarakatkan pengkajian

    tentang kondisi pasien, ke&utuhannya dan menentukan tujuan4tujuan yang harus

    di capai.

    Perencanaan dalam asuhan kepera/atan adalah harus &erdasarkan

    ke&utuhan terse&ut. Proses ini termasuk mengkaji resiko dari kemungkinan

    terjadinya &ahaya. 5agaimana mengeliminasi jika tidak memungkinkan resiko

    dari kesalahan atau kemunduran kondisi pasien dapat di eliminir.Standar praktek kepera/atan klinik

    • 1etrampilan yang memadai

    • Pengetahuan yang memadai

    • 5ukti dari ilmu pengetahuan4kepera/atan dasar 

    • 7okumentasi kelengkapan, ketepatan ,dan komprehensi#, konsistensi

     pencatatan semua intervensi keper/atan4pelaporan

    • :im kerja multidisiplin2pro#essional

    • Promosi2pendidikan kesehatan

    • Memelihara A mengem&angkan lingkungan terapeutik -1 A S9P

    10

  • 8/18/2019 Bahan a'11 Manajemen Resiko Klinik

    11/14

    -rea praktek kepera/atan untuk manajemen resiko klinik dan keselamatan

     pasien didasarkan pada proses kepera/atan, yaitu

    !. -ssesment2pengkajian status kesehatan pasien, saat ini dan masa lalu

     potensi resiko keselamatan pasien

    ". 7iagnosa

    $. Planning2rencana tindakan rencana asuhan

    %. ;mplementasi pelakasanaan asuhan sesuai rencana

    '. valuation evaluasi terhadap respon pasien dan outcome

    1esalahan (error) dalam kepera/atan dapat diartikan se&agai kesalahanatau kekeliruan dalam melakukan praktek kepera/atan atau mem&erikan

     pelayanan2asuhan kepera/atan. 5e&erapa dasar kesalahan praktik yang dapat

    menye&a&kan kejadian tidak diharapkan pada pasien, yaitu

    !. Pada tahap Pengkajian

    Pengkajian yg menghasilkan yg kurang lengkap, kurang akurat dan kurang

    relevan dgn status kesehatan pasien dapat terjadi karena kegagalan menggunakan

    teknik /a/ancara pemecahan masalah , ketidaktrampilan, kegagalan mengenali

    gejala atau tanda mengancam pasien.

    ". Pada tahap Mendiagnosa kepera/atan

    Pernyataan diagnosis kepera/atan adalah kalkulasi dari proses diagnosis

    dimana pera/at menganalisa data pengkajian untuk menemukan masalah

    kesehatan klien dengan mempertim&angkan dimensi #isik, pertum&uhan

    intelektual, social dan spiritual klien.

    Proses diagnostic kadang4kadang kurang sempurna, salah atau tidak 

    menyeluruh dalam mengidenti#ikasi ke&utuhan klien, atau &iasa juga

    mengidenti#ikasi ke&utuhan yang malahan penting &agi pera/at namun tidak 

     penting &agi klien mengaki&atkan rencana asuhan kepera/atan yg dikem&angkan

    menjadi tidak lengkap atau sesuai, misalnya 1esalahan aki&at gagal

    mengidenti#ikasi masalah asuhan kepera/atan karena data yg dikumpulkan tidak 

    lengkap sehingga interpretasi terhadap data yg terkumpul tidak tepat 9ver4

    diagnosis atau mendiagnosis masalah asuhan kepera/atan yg sesungguhnya tidak 

    ada.

    11

  • 8/18/2019 Bahan a'11 Manajemen Resiko Klinik

    12/14

    $. Pada tahap pelaksanaan

    6ntuk melaksanakan rencana asuhan pera/at perlu memiliki

    keterampilan teknis dan interpersonal. 1esalahan dalam proses pelaksanaan

    intervensi kepera/atan, antara lain kesalahan mem&erikan o&at, kegagalan

    menjaga keamanan pasien , kelalaian menggunakan aling4aling tempat tidur dan

    restrain dengan tepat sehingga terjadi luka lecet atau &ahkan jatuh,gagal &erespon

    terhadap permohonan &antuan pasien terjadi deku&itus, kegagalan menjaga

    rahasia pasien.

    12

  • 8/18/2019 Bahan a'11 Manajemen Resiko Klinik

    13/14

    BAB III

    PENUTUP

    &.1 Kesip"$an

    Majemen risiko klinis merupakan suatu cara yang sangat penting dalam

     pelayanan kedokteran di rumah sakit, karena tanpa adanya manajemen risiko

    medik yang &aik maka akan dapat &erdampak sangat tidak &aik &agi pasien yang

     &ero&at maupun yang akan mendapat penaganan tertentu. Manajemen resiko yang

    dilaksanakan dengan &aik akan &erdampak terhadap pelayanan kesehatan yang

    di&erikan dan keselamatan serta keamanan pasien.

    Rumah sakit harus mempunyai &er&agai aturan dalam melindungi pasiendari praktek rumah sakit yang tidak layak &eroperasi, melindungi tenaga

    kesehatan dari &ahaya yang ditim&ulkan, melindungi masyarakat dari dampak 

    lingkungan rumah sakit, mengendalikan #ungsi rumah sakit kearah yang &enar,

    meningkatkan mutu rumah sakit, menselaraskan layanan di rumah sakit dengan

     program pemerintah dalam &idang kesehatan dan lain 4 lain.

    &.2 Saran

    5erdasarkan uraian se&elumnya, penulis &erharap kepada para pem&aca,

    khususnya mahasis/a kepera/atan dan pera/at agar dapat memanajemen risiko

    klinik dengan &enar, sehingga tidak akan ada kejadian yang tidak tiharapkan yang

    akan merugikan klien, pera/at, dan pelayanan kesehatan.

    DAFTAR PUSTAKA

    13

  • 8/18/2019 Bahan a'11 Manajemen Resiko Klinik

    14/14

    -ndry. "+. Tesis : Manajemen Risiko Medik Dan Perlindungan Hukum Pasien.

    Semarang. 7iakses tanggal !' 8e&ruari "!%. http22///.google.com2urlB

    saCtArctCjADCAesrcCsAsourceC/e&AcdC!AvedC33EF8j--AurlChttp

    G$-G"8G"8eprints.unika.ac.id

    G"8""G"8!G"8.$."!%-ndry.pd#AeiC!P76*0E1%r:rF#8"%H%5

    gAusgC-8Fj3NcRSu&r