bahan

1
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah zeolit alam. Zeolit alam yang digunakan diperoleh dari Wonosari kabupaten Gunung Kidul. Adapun bahan-bahan kimia yang digunakan yaitu NH 4 Cl Merck, HCl merk Merck, AgNO3 E-Merck, ZrCl4 E-Merck, etanol diperoleh dari supplier Merck, serta aquades. Bahan kimia alkohol digunakan sebagai template pada zeolit alam yang diperoleh dari Wonosari kabupaten Gunung Kidul. Larutan ammonium klorida (NH 4 Cl), ZrCl4 (E-Merck), dan asam klorida (HCl) sebagai penukar ion. Larutan perak nitrat (AgNO 3) sebagai pendeteksi ion Cl - pada katalis Zr 4+ -zeolit. Alat-alat yang digunakan pada proses preparasi ini adalah penyaring Buchner, hot plate, kertas whatman, pompa vakum, seperangkat alat refluks dan magnetik stirer . Pengaduk yang digunakan dibedakan dengan pengaduk magnetik yang dimasukkan ke dalam alat refluks dan pengaduk motor . Alat untuk proses dealuminasi terdiri dari labu leher tiga, yang dilengkapi pendingin, pemanas air dan pengaduk. Untuk proses pengembanan kation pada zeolit digunakan alat reaktor bertekanan. Preparasi zeolit alam diperlakukan meliputi beberapa tahapan secara garis besar sebagai berikut; Zeolit alam yang diperoleh diperkecil ukurannya menjadi 150-200 mesh, reaksi dengan alkohol yang dilangsungkan dalam reaktor bertekanan selama waktu tertentu pada temperatur moderat, pencucian dengan aquades, pengeringan, perendaman dalam larutan penukaran ion (HCl, NH 4 Cl, dan ZrCl 4 ), penyaringan, dan proses kalsinasi. Pengecilan ukuran zeolit alam bertujuan untuk menghomogenkan ukuran dan memperbesar luas permukan zeolit. Hasil homogenisai direndam dalam etanol. Alkohol (etanol) berfungsi untuk melarutkan pengotor-pengotor organik yang terkandung dalam zeolit alam. Kemudian disaring dan dicuci dengan aquades untuk melarutkan pengotor zeolit yang larut dalam air, setelah dicuci zeolit direndam dalam asam klorida. HCl berfungsi untuk melarutkan Al sehingga kandungan Al dalam zeolit berkurang dan bertujuan untuk mengasamkan zeolit. Zeolit direndam dalam larutan amonium klorida menggunakan labu leher tiga, fungsi amonium klorida ini untuk mendesak kation (pengotor), p ori-pori zeolit akan diisi oleh H + . Pada proses ini dihasilkan H-zeolit yang mudah untuk ditukarkan oleh berbagai kation. H-zeolit diaktivasi dengan dipanaskan menggunakan oven pada suhu 150 o C selama 2 jam dan terbentuk H-zeolit aktif. Sebanyak 4 gram H- zeolit aktif direndam dalam 25 mL ZrCl 4 0,1M dan diaduk selama 24 jam, pengadukan ini berfungsi untuk mempercepat reaksi. Proses ini merupakan proses pe nukaran ion, H + pada zeolit aktif didesak oleh Zr 4+ sehingga Zr 4+ teremban pada permukaan zeolit dan menempati pori-pori zeolit yang kosong. Campuran disaring dengan vacum rotavapor buchi dan dicuci dengan aquades. Setelah itu dideteksi dengan larutan AgNO 3 sampai bebas ion Cl - . Pada proses ini dihasilkan Zr 4+ -zeolit yang kemudian dikeringkan pada suhu 120 o C selama 2 jam dan dikalsinasi pada suhu 400 o C selama 3 jam menggunakan pompa bertekanan. Kalsinasi ini bertujuan untuk penataan ulang struktur Zr 4+ -zeolit sehingga didapat posisi katalis terbaik dan bersifat lebih selefektif.

Upload: tazqia-tunnisa

Post on 20-Feb-2016

221 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

yes

TRANSCRIPT

Page 1: Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah zeolit alam. Zeolit alam yang digunakan diperoleh dari Wonosari kabupaten Gunung Kidul. Adapun bahan-bahan kimia yang digunakan yaitu NH4Cl Merck, HCl merk Merck, AgNO3 E-Merck, ZrCl4 E-Merck, etanol diperoleh dari supplier Merck, serta aquades. Bahan kimia alkohol digunakan sebagai template pada zeolit alam yang diperoleh dari Wonosari kabupaten Gunung Kidul. Larutan ammonium klorida (NH 4Cl), ZrCl4 (E-Merck), dan asam klorida (HCl) sebagai penukar ion. Larutan perak nitrat (AgNO3) sebagai pendeteksi ion Cl- pada katalis Zr4+-zeolit.

Alat-alat yang digunakan pada proses preparasi ini adalah penyaring Buchner, hot plate, kertas whatman, pompa vakum, seperangkat alat refluks dan magnetik stirer . Pengaduk yang digunakan dibedakan dengan pengaduk magnetik yang dimasukkan ke dalam alat refluks dan pengaduk motor . Alat untuk proses dealuminasi terdiri dari labu leher tiga, yang dilengkapi pendingin, pemanas air dan pengaduk. Untuk proses pengembanan kation pada zeolit digunakan alat reaktor bertekanan.

Preparasi zeolit alam diperlakukan meliputi beberapa tahapan secara garis besar sebagai berikut; Zeolit alam yang diperoleh diperkecil ukurannya menjadi 150-200 mesh, reaksi dengan alkohol yang dilangsungkan dalam reaktor bertekanan selama waktu tertentu pada temperatur moderat, pencucian dengan aquades, pengeringan, perendaman dalam larutan penukaran ion (HCl, NH4Cl, dan ZrCl4), penyaringan, dan proses kalsinasi. Pengecilan ukuran zeolit alam bertujuan untuk menghomogenkan ukuran dan memperbesar luas permukan zeolit. Hasil homogenisai direndam dalam etanol. Alkohol (etanol) berfungsi untuk melarutkan pengotor-pengotor organik yang terkandung dalam zeolit alam. Kemudian disaring dan dicuci dengan aquades untuk melarutkan pengotor zeolit yang larut dalam air, setelah dicuci zeolit direndam dalam asam klorida. HCl berfungsi untuk melarutkan Al sehingga kandungan Al dalam zeolit berkurang dan bertujuan untuk mengasamkan zeolit. Zeolit direndam dalam larutan amonium klorida menggunakan labu leher tiga, fungsi amonium klorida ini untuk mendesak kation (pengotor), pori-pori zeolit akan diisi oleh H+. Pada proses ini dihasilkan H-zeolit yang mudah untuk ditukarkan oleh berbagai kation. H-zeolit diaktivasi dengan dipanaskan menggunakan oven pada suhu 150oC selama 2 jam dan terbentuk H-zeolit aktif. Sebanyak 4 gram H-zeolit aktif direndam dalam 25 mL ZrCl4 0,1M dan diaduk selama 24 jam, pengadukan ini berfungsi untuk mempercepat reaksi. Proses ini merupakan proses penukaran ion, H+ pada zeolit aktif didesak oleh Zr4+ sehingga Zr4+ teremban pada permukaan zeolit dan menempati pori-pori zeolit yang kosong. Campuran disaring dengan vacum rotavapor buchi dan dicuci dengan aquades. Setelah itu dideteksi dengan larutan AgNO3 sampai bebas ion Cl-. Pada proses ini dihasilkan Zr4+-zeolit yang kemudian dikeringkan pada suhu 120oC selama 2 jam dan dikalsinasi pada suhu 400oC selama 3 jam menggunakan pompa bertekanan. Kalsinasi ini bertujuan untuk penataan ulang struktur Zr4+-zeolit sehingga didapat posisi katalis terbaik dan bersifat lebih selefektif.