bagian isi · web viewtidak mudah terbakar dan dapat dibuat beton kedap air dapat dipasang tegel...

12
MODUL PERKULIAHAN Struktur Konstruksi II Balok dan Plat Lantai Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh FT Teknik Arsitektur 01 MK12051 Anggraeni Dyah S, ST, MT Abstrak Kompetensi Dalam bab ini akan dipelajari tentang struktur konstruksi balok dan plat lantai Diakhir perkuliahan diharapkan mahasiswa mampu mengetahui sistem struktur konstruksi balok dan plat lantai

Upload: lykien

Post on 13-Jul-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

MODUL PERKULIAHAN

Struktur Konstruksi II

Balok dan Plat Lantai

Fakultas

Program Studi

Tatap Muka

Kode MK

Disusun Oleh

FT

Teknik Arsitektur

01

MK12051

Anggraeni Dyah S, ST, MT

Abstrak

Kompetensi

Dalam bab ini akan dipelajari tentang struktur konstruksi balok dan plat lantai

Diakhir perkuliahan diharapkan mahasiswa mampu mengetahui sistem struktur konstruksi balok dan plat lantai

Bagian IsiBalok Pada Bangunan Bertingkat

Balok adalah bagian dari struktur bangunan yang kaku dan dirancang untuk menanggung dan mentransfer beban menuju elemen-elemen kolom penopang.

Selain itu balok juga berfungsi sebagai pengikat kolom agar apabila terjadi pergerakan kolom tersebut tetap bersatu padu mempertahankan bentuk dan posisinya semula.

Ring balok dibuat dari bahan yang sama dengan kolomnya karena terdapat sambungan antara balok dengan kolom.

Material Balok

Balok kayu

Balok kayu menopang papan atau dek struktural. Balok dapat ditopang oleh balok induk, tiang, atau dinding penopang beban

Balok baja

Balok baja menopang dek baja atau papan beton pracetak. Balok dapat ditopang oleh balok induk ( girder ), kolom, atau dinding penopang beban

Balok beton

Pelat beton yang dicor di tempat dikategorikan menurut bentangan dan bentuk cetakannya

Pembalokan

Rencana Pembalokan

Keterangan :

Beton penutup t

d = Tinggi efektif

h = Tinggi keseluruhan

b = Lebar

Rumus :

Catatan

Kekuatan balok ditentukan oleh h (tinggi balok)

b = 1/3h sampai dengan 1/2h

Rumus perhitungan Balok Induk :

Bentang 10m h = bentang/12

Bentang 10m h = bentang/10

Konsol panjang balok = bentang/7

Panjang = 1/3 bentang dalam

Balok prategang

Bentang 36m h = bentang/25 + 0,1m

Bentang 36m h = bentang/20

Rumus perhitungan Balok Anak :

Bentang 4,5m harus ada balok anak.

Balok anak dapat hanya 1 arah, tetapi dapat juga 2 arah.

Balok anak = balok induk

Balok anak minimal 20cm

Plat Lantai Pada Bangunan Bertingkat

Tebal minimal = 11cm.

Aplikasi tebal minimal pada lapangan = 12cm.

Fungsi plat beton bertulang :

Sebagai lantai pada bangunan

Sebagai atap pada bangunan

Sebagai dinding pada bangunan

Sebagai jembatan

Persyaratan Plat Lantai adalah :

Tebal pelat lantai minimal 12 cm, sedangkan untuk plat atap tebalnya minimal 7 cm

Tulangan harus bersilangan dengan 8 mm dari baja lunak atau baja sedang

Perencanaan pelat dengan ketebalan lebih 25 cm harus menggunakan tulangan rangkap atas bawah

Jarak tulangan sejajar minimal 2,5 cm dan maksimalnya 20 cm atau dua kali tebal pelat terkecil.

Tulangan harus terbungkus beton setebal 1 cm, dengan maksud untuk menghindari terjadinya suatu karat, korosi, atau kebakaran.

Pada campuran beton menggunakan 1 pc : 2 ps : 3 kr + air, campuran kedap air 1 pc : 1 ps : 2 kr + air.

Kelebihan Plat Lantai Beton Bertulang adalah :

Mampu mendukung beban yang besar

Merupakan isolasi suara yang baik

Tidak mudah terbakar dan dapat dibuat beton kedap air

Dapat dipasang tegel diatasnya untuk suatu keindahan

Tidak memerlukan suatu perawatan dan dapat berumur panjang

Kekurangan Plat Lantai Beton Bertulang adalah :

Beton bertulang memiliki beban yang berat

Dalam perencanaan dan perhitungan yang baik dibutuhkan tenaga ahli dibidang perencanaan beton bertulang

Dalam perencanaan dan perhitungan yang baik dibutuhkan tenaga ahli dibidang perencanaan beton bertulang

Plat Lantai :

Cara pengerjaan plat lantai :

Dicor ditempat

Pracetak (fabrikasi)

Cara pemasangan plat lantai :

Bentang 1 arah

Bentang 2 arah

Rumus perhitungan Plat Lantai :

Keterangan :

d = Tinggi efektif

h = Tinggi keseluruhan

Tebal plat (h) = Bentang pendek/35

Plat Lantai Datar :

Lantai plat datar tebal minimal 125 mm (untuk syarat lendutan)

Tebal plat (h) = Bentang pendek/18

Lantai plat datar dengan tiang tebal minimal 100 mm (untuk syarat lendutan)

Dimensi plat lantai datar : 2.5 m x 2.5 m

Plat beton bertulang ditumpu langsung oleh kolom beton tanpa perantara.

Plat beton bertulang ditumpu oleh kolom dengan perantara.

Plat Lantai Berusuk (Ribbed Floor) :

Tebal plat : h = bentang pendek/16

Khusus plat lantai berusuk :

d = kurang lebih 160 mm

h = kurang lebih 200 mm

Daftar Pustaka

Dept. PU. (1987). Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung. Yayasan Badan Penerbit PU.Jakarta.

Poerbo, Hartono. (2007). Struktur dan Kosntruksi Bangunan Tinggi Jilid II :Dasar Perhitungan, Djambatan. Jakarta.

Schueller, Wolfgang. (2001). Struktur Bangunan Bertingkat Tinggi. PT. Refika Aditama. Bandung.

Poerbo, Hartono. (2005). Struktur dan Konstruksi Bangunan Bertingkat. Penerbit

Djambatan. Jakarta.

Tata Cara Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah Dan Gedung (SNI 03-1727-1989).

Heinz frick. (2002). Sistem struktur bangunan. Kanisius.

Ign Beni Puspanoro, Ir, M.Sc. (1998). Konstruksi bangunan bertingkat rendah. Universitas Atmajaya.

Sadili, Ir, M.Si. (2002). Anatomi struktur bangunan. UIP.

Willey, John & Sons. (1981). Structural Concept dan System For Architect & Engineers. Stotesbury.

Baker, Fanchiotti & Steemers James & James. (1993 ). Daylighting in Architecture: A European Reference Book. London.

M Fontoynont James & James. (1999 ). Daylight Performance of Building. London.

Dwi Tanggoro. (2000). Utilitas Bangunan. Universitas Indonesia.

Van der Meijs, PJM, Ign, (1983). Membangunan Fisika Bangunan, Penerbit Erlangga. Jakarta.

2015

10

Struktur dan Kontruksi II

Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Anggraeni Dyah S, ST, MT

http://www.mercubuana.ac.id

kang

DiameterSe

g

DiameterBa

t

+

=

2

tan

up

BetonPenut

t

d

h

+

+

=