bagian 10 - universitas negeri...

22

Upload: others

Post on 17-Aug-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bagian 10 - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/197403172008121003/penelitian/c16.pdf · Hawik Ervina lndiworo, SE.. MM; Antono Herry Pumomo Adhi, SE., M.Si; Efriyani
Page 2: Bagian 10 - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/197403172008121003/penelitian/c16.pdf · Hawik Ervina lndiworo, SE.. MM; Antono Herry Pumomo Adhi, SE., M.Si; Efriyani

'

Bagian 10

Gedung Pusat LI. 7 Uoiversitas PGRI Semarang 17 Februari 2016

J.PJPSKR • ·., /. Univemtas ' · PGRI Semarang Ptndidikan, dr,n 8udaya�

nminor Nanonol Kdndo�lit,on I r,:,hun ZOJ6

Subtcma Pendidikan, dan Olahraga

"11"nrlras /Ctlndon�n di Ttngoh Ubero/isosJ flnlnomt Po/1/ik,

FAKULTAS PENDIDlKAN ILMU l'ENGETAAUAN SOSIAL DAN KEOLAHRAGAAN

UNIV[RSITAS PGRI SEMARANG

"ldentitas Kelndoncsiuan di Tengah Liberalisasi Ekonomi, Politik, Pcndidikan, dan Budaya"

PROSLDING SEMINAR NASIONAL KElNDONESIAAN I

TAHUN 2016

Page 3: Bagian 10 - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/197403172008121003/penelitian/c16.pdf · Hawik Ervina lndiworo, SE.. MM; Antono Herry Pumomo Adhi, SE., M.Si; Efriyani

Faturoehman, S.Pd

Ora Sri Suneki, M.Si

: DoMy Anhar Fahrni, S.Si., M.Pd

: Dr. Ir. Efriynni Sumasruti. MP

: Ora Endang Wuryandini, M.Pd

Wakil Dckan n FIPSKR Universitas PGRI Semarang

Ors. Agus Suprjjanto, SH., M.Si

: Agus Sutono, S.Fil., M. Phil.

Suyadi, SE

: Debn FPIPSKR Uoivcrsitas PGRI Semarang

Ora. Titik Haryati, M.Si

: Wak.il Dckan I FPISKR Universilas PGRI Semarang

Ora. Rosalina Ginting, M.Si

Tubagus Hcrlambang. S.Pd., M.Pd

: Antono Herry PA, SE., M.Si

Dr. Wahyu Widodo, SH., M.Hum

Agus Wiyanto, S.Pd, M.Pd

: Novika Wahyuhasruti, SE., M.Si

Rahmat Sudrajat, S.Pd., M.Pd

Osa Mahki, S Pd., M.Pd

: Galih Dwi Pradipta, S.Pd., M.Or

Dwi Prasctyo, SE., M.Si

La!u Ardhany, SE

: NOOf Roehman, S.Pd.

Nut Khoiriyah, S.Pd

SUSUNAN PANITIA

�minar Nosic,nQ/ Kelndon11:sloon I Ta/11.m 2016 *1d11:nritas Kelndan11:slaan di T11:nr,ah L1beralisasi Ekanami, Palitik.

P11:ndldikan, don Budaya*

Penanggung Jawab

Ketua Pelaksana

Sidang Perumus & Aeara

Publik:tsi dan Dokumentasi

Sekretaris

Konsumsi

Perlcngkapan

Scttifikat

Page 4: Bagian 10 - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/197403172008121003/penelitian/c16.pdf · Hawik Ervina lndiworo, SE.. MM; Antono Herry Pumomo Adhi, SE., M.Si; Efriyani

Seminar Nosianol Kelndoriesioon I Toh rm 2016 �ldentitos Kelndonesioon d, Tengoh liberollsosl Ekonoml, Polltik,

Pendidikon, don Budayo-

KATA PENGANTAR

ldentitas Kelndonesiaan menjadi kata kunci dalam era globatisasi saat ini dan yang akan datang. Identitas menjadi problem mendasar untuk dipahami sebagai titik tolak bangsa Indonesia ini menghadapi benturan-benturan yang akan terus dihadapi scpanjang dinamika globa[isasi ini. Benturan bidang ekouomi akan melahirkan kegamangan dalam menghadapi era pasar bebas pada satu sisi dan semangat ekonomi Pancasila pada sisi yang Jain. Kehidupan politik tidak kalah menantang untuk disikapi karena munculnya semangat demokrasi liberal yang sangat mungkin berbeda secara substansif dengan nilai-nilai demokrasi yang khas Indonesia. Pendidikan pun menghadapi problem serius tatkala benturan nilai-nilai filosofis mewamai dida!amnya soal kemana pendidikan ini sejatinya menuju. Hal yang paling terasa namun susah diantisipasi adalah benturan budaya yang akan terns tcrjadi, meminggirkan kebudayaan khas bangsa Indonesia. Namun, semua tantangan tcrschut adalah sebuah ha! yang harus dihadapi karena didalam tantangan selatu muncul peluang. Peluang inilah yang akan bisa diambil dalam rangka menguatkan identitas kelndonesiaan tersebut. Identitas yang akan terus mcnjadi pegangan bagi bangsa Indonesia dalam menghadapi dinamika jam an.

Sejalan dengan latar belakang tersebut maka Fakultas Pendidikan llmu Pengetahuan Sosial dan Keolahragaan Universitas PGRI Semarang memandang pentmg persoalan tentang idcntitas kelndonesiaan ini untuk diangkat dalam sebuah seminar nasional. Melalui seminar ini diharapkan muncul pemikiran­ pemikiran konstruktif dalam rangka membangun identitas kelndonesiaan yang memang menjadi hal penting untuk disadari oleh semua komponen bangsa.

Semarang, 17 Fehruari2016

Ora. Titik Haryati, M.Si Dekan

Page 5: Bagian 10 - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/197403172008121003/penelitian/c16.pdf · Hawik Ervina lndiworo, SE.. MM; Antono Herry Pumomo Adhi, SE., M.Si; Efriyani

semlnor Nalionol Kelndonuioon I To/11111 201 fi �,dentltas Kelndanesloan di Tengah U�roflsasl Ekanoml, Politlk,

DAFTAR ISi

Moira/ah Subtemo ldeofogi PrmctuUa, Politik, dan llubungan lnternosionol REVITALISASI NILAI-NTLAI PANCASILA DAN MEMPERKOKOH NASIONALISME INDONESIA 28 Ora. Pcbriycnni, M.Si

rNTERNALISASI IDEOLOGI PANCASJLA MEI.ALU! LAGU KEBANGSAAN UNTUK MENCEGAH MEMUDARNYA NASIONALISME 77 Uswatun Hasanah, S.Pd., M.Pd

PENGUATAN IDEOLOGI PANCASILA DAN NASIONALISME DAI.AM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA 62 Anton Suwito, S. Pd.

GOTONG-ROYONG SEBAGAI PONDASI MULTIKULTURALISME INOONESIA 47 Agustinus Wisnu Dcwantara, S.S., M.Hum

PANCAStLA DAN PROBLEM IDENTITAS BANGSA 37 Agus Sutono, S.Fil., M.Phit.

MENEGAKKAN MUL TIKUL TUR.ALISME DEMI NKRJ YANG BERMARTABAT DI TENGAH PUSARAN GLOBALISASJ... 12 Dr. Sudharto, MA

Mokofah Pandis MENAFSIR KE-INDONESIA-AN 1 Prot: Dr. Mudji Sutrisno SJ.

JUDUL i SUSUNAN PANITIA ii KATA PENGANTAR iii

URGENSI KAJIAN PANCASILA SECARA FILOSOFIS BAGI PROSES REVJTALISASI NILAI-NILAI PANCASILA DEMI PENGUATAN KARAKTER BANGSA 89 Sumaryati

MEMIKIRKAN POSIS! TA WAR IDENTITAS KE-INOONESIA-AN OALAM TATA HIDUPKAWASAN ASEAN 119 Dr. Hipolitus K. Kcwucl

RELEVANSI HERMENEUTIKA FILOSOFIS HANS-GEORG GADAMER BAGI PENGGALIAN MAKNA PANCASILA 102 Supriyono Purwosapctto

Page 6: Bagian 10 - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/197403172008121003/penelitian/c16.pdf · Hawik Ervina lndiworo, SE.. MM; Antono Herry Pumomo Adhi, SE., M.Si; Efriyani

�mirwr Nasional KelmlooeJ/oon I Tahun 1016 ·ld�ntltas Kelndonnkron di Tengo/1 ti�raUsasi U:onoml, Polirik,

Pendidibn, don Buday,,•

AF.R..SYARIAT BER-PANCASII.A TF.I.AAII ATAS OTONOMI KHlJSIJS ACEH DALAM KONTEKS OHINEKA TUNGGAL lKA 132 Dadang Aji Pennana, M.Hwn

IDENTITAS KEINOONESIAAN DI TENGAI I LIBERALISASI POLITIK: MENEROPONG ISU STRATEGIS KETAHANANNASIONAL (IDEOLOGI PANCASILA) PASCA REFORMASI ················-························-·· .. ··························· 152 Hastangka, S.Fil, M.Phil

FENOMENA DISINTEGRASI NASIONAL PADA MEDIA SOSIAL 169 Andhika Nanda, S.Pd., M.Pd.

DINAMIKA PENYELENGGARAAN PEMILIHAN KEPALA DAERAH SERENTAK ··················-·········-·················-············································-···················177 Eko Wahyono,SH.,M.Hwn.,MM

IDENlTfAS INDONESIA DI TEN<iAII ARUS ARAB SPRING (Analisis Media) 188 M. Mo'ruf MA

SIKHISME DIASPORA, IDEN'ITTAS DAN MINORITAS AGAMA DI lDONESIA ·············-··································································································212 Ubed Abdilah SyarifS.Fil., M.A.

"Mo.kolah Subttma Gfobtuisasl, Budoyu, don Muftikufturu/Ume REFORMULASI NlLAI-Nn.Al FILOSOFI MINANG SEBAGAI PENGUA T PEMBENTUKAN KARAKTER ··········································-········································234 Dr. Sri Rustiyanti, M. Sn

IDENTITAS KEINDONESIAAN PADA PHOTO MOTION GRCTfEKS GARJK GARINYIAK PENARI KELOMPOK DI TENGAH LIBERALISASI BUDA YA VISUALISASI PERTUNJUKAN ............•..................................................................... 242 Dr. Sri Rustiyanti, M.Sn, Dr. Wanda Listiani, M.Ds, Kamelia Orantisia, M.Hum

HIPEREALITAS DAI.AM KARYATARJ INDONESIA KONTEMPORER: !NOVAS! ATAU SEKEDAR FANTASI TANPA MAKNA? 249 Riana D. Sitharesmi, SSn, MA

REVITALISASI BAHASA, SASraA, DAN AK SARA JA WA DI JA WA TENGAH SEBAGAI PENDUKUNG IDENTITAS KEINDONESIAAN DI TENGAl·I LIBERALISASI EKONOMI, POLITIK, PENDIDIJ<AN, DAN BUDA YA ············-·-·····························································································260 Suyitoo YP, Dl"S., M.Pd.

KAJIAN SEMIOTIKA SERAT WICARA KERAS KARY AR. NO. YASADIPURA II KRITIKAN DAN AJARAN DALAM MEMBANGUN KARAKTER SEBUAH BANGSA . 269 Sunarya, M.Hum

Page 7: Bagian 10 - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/197403172008121003/penelitian/c16.pdf · Hawik Ervina lndiworo, SE.. MM; Antono Herry Pumomo Adhi, SE., M.Si; Efriyani

�minor NaJlonal Kthldonnlaan I Tahun 2016 "kltntitaJ KtJndanniaan di rengoh UbttaliJOJI Ekanoml, PolirU.:,

�ndldikan, don Budayo�

REVITALISASI PENANAMAN NILAl LUHUR ISi PUPUH ASMARADANA SERA T WULANG REH KAR YA SRJ SUSUHUNAN PAKUBUWONO IV 287 11.R. Utanti, M.Hum

PENDEKATAN KEARIFAN LOKAL SEBAGAJ SALAH SATIJ PILAR PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA 296 Trisna Sukmayadi, S.Pd., M.Pd.

PROBLF.MATIK PENOIDIKAN MIJLTIKULTURAL DI SEKOLAH OALo\M MENJAWAB TANTANGAN GLOBALISASI ·-·······································-·······-········312 Dr. Noor Miyooo, M.Si

PERAN PENDIDIKAN MUL TIKUL TIJRAL SEBA GA I PEMBENTUK KARAK'IBR BANGSA DALAM LIPA YA MENGHADAPI PERKEMBANGAN GLOBALISASI DI INDONESIA ··················································-···················-········323 Nimas Puspitasari, M.Pd

GLOBAI.JSASI DAN NEOLIBERALISASJ PENDIDIKAN DI INDONESIA; KAJIANleORE'llS DAN PRAKSIS ········-····················· .. ······················-··················330 fin Punwnasari, S.Pd., M.Pd.

MEMBANGUN HARMONI MASYARAKAT PLURAL MELALUI PENDlDIKAN MUL TIKUL TURAL ······································-·······························································339 MohamadA,w

MULTIKUL TURALISME DI ERA GL013ALISASI DI INOONESIA .358 Nuril Hidayati, S.Fil., M.l-lum., M.Phil.

REVITALISASI PENDIDIKAN POLITIK MULTIKULTURAL DALAM MENGHADAPI LIBERALISASI GLOBAL ····················-·····-············· 371 Ora. Sri Suncki, M.Si

IDENTITAS KErNOONESIAAN DITENGAH LIBERALISASI EKONOMl, POLITIK, PENDIDIKAN DAN BUDA YA DITINJAU DARI PERSPEKTIF POl.mK HOKUM ··············································-···································-···················380 Dr. Wahyu Widodo, SH., M.Hum.

KUASA PEREMPUAN JA WA DI TENGAH ERA L113ERALISASI (Dekonsuuksi dalam 3 Teles Lagu Dangdut Koplo Ngamen) 389 Yuli Ktmiati Wcnliningsih, M.Pd

STUDJ TENTANG LINGKUNGAN KELUARGA DAN PERJLAKU SOSIAL REMAJA MASYARAKAT NELA YAN GEBANG MEKAR Cl RE BON .40 I Nunu Nurfirdaus

PENGAMEN-BANG JO" PROBLEMAT1KA KEMISKINAN STRUKTURAL SENlMAN TRADISI . .41 l Nuning Zaidah

Page 8: Bagian 10 - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/197403172008121003/penelitian/c16.pdf · Hawik Ervina lndiworo, SE.. MM; Antono Herry Pumomo Adhi, SE., M.Si; Efriyani

Seminar Nasional Kelndonesjoon I Tohun 2015 �/dentitos Kelndonesiaon di T tngol, Liberolo'sasi ElcOl'IQm/, Polit,lc,

Pendld,kon, don Budoya� --

PENANGGULANGAN KEMISKINAN BERBASIS KERAR!FAN LOKAL MELA.LUI GEROU K.EMPLING SEBAGAI UPA YA PEN<iUATAN IDENTITAS KE!NOONESIAAN . 420 Dra. Rosalina Ginting, M.Si

DAMP AK SOSIAL DAN EKONOMI PENETAPAN KAMPUNG PESINOON SEBAGAI KAMPUNG WISATA BATIK DI KOTA PEKALONGAN .427 Dian Kusumawati, M.Pd., Prof. Dr. Rusdarti, M.Si., Dr. Eko Handoyo, M.Si

PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT PETANI SA WAH PADA LAHAN PERTANIAN TEMBAKAU DI DUSUN SUMURBOTO DESA JUKUNG KECAMAT AN BULU KABUPATEN REMBANG 435 Hcru Catur MW

PENEGAKAN HUKUM BERBASIS NILA! KEAR IF AN LOK.AL .446 Dr. llaryono. SI I., MH , Sapto Budoyo. SH .• MM

KEBUAKAN BAHASA INDONESIA DALAM PERSPEKTIF PENCAPAIAN TUJUAN NASIONAL: BAHASA INOONESIA SEBAGAI "PENGHELA .. IPTEK DENG AN PEMBENTIJKAN !STU.Al·! MELALUI MEDIA BAI !ASA 457 Agus Wismanto, S.Pd .• M.Pd

MODEL Spatial Econometrics MultiCllltural PADA PERTUMBUHAN PENDAPATAN PER KAPITA KABUPATEN BLORA DALAM MENGHADAPl MASYARAKAT EKONOMI ASEAN 472 Caroline, SE, Msi., Prof. Dr. FX Sugiyanto, MS

SEKTOR EKONOMI UNGGULAN DI JA WA TENGAH . .485 Hawik Ervina lndiworo, SE.. MM; Antono Herry Pumomo Adhi, SE., M.Si; Efriyani Sumastuti, Dr. Ir. MP

/lfakaiah S11bttma PcndidiJan, Ofahraga MODEL PENDIDIKAN KARAKTER INTEGRATIF MELALUI PEMBELAJARAN DI LF.MBAGA PENDIDIKAN TENAGA KEPENDIDIKAN (LPTK) .495 Ora. Titik Haryati, M.Si

PERLUNYA PENDIDIKAN KEWlRAUSAHAAN MELA LUI AMT UNTUK MENGHASILKAN LULUSAN YANG MANDIRI................... . .... 509 Martuti

PRAKTEK PENGASUMAN KEINDONESIAAN DALAM PERKEMBANGAN KARAKTER ANAK OLEH ORANG TUA YANG EFEKTIF 520 Ririn Ambarini. S.Pd. M.Pd.

PENGUATAN NILA! KARAKTER RELIGIUS BAGI ANAK MELALUl TPA AL �'URQON DESA WIROGUNAN. KECAMATAN KARTASURA. KABUPATEN SUKOHARJO .. 534 Ors. Suyahrnan, M.S1. M.H

Page 9: Bagian 10 - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/197403172008121003/penelitian/c16.pdf · Hawik Ervina lndiworo, SE.. MM; Antono Herry Pumomo Adhi, SE., M.Si; Efriyani

Seminar Nasional Kelndonesiaan I Toln,n 2016 -ldentitas Kelndonesioan di Tengolt Uberal,sosi Ekonoml, Pal,tik,

Pendidikan, don Budaya-

PENGARUH SUMBER-SUMBER STRES KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI KECAMATAN DRJNGU KABUPATEN PROl30UNGGO SSS Agung Yatiningrum

PRAKTIK KEPEMIMPINAN MELA YAN! DI LEMBAGA PENDIDIKAN STUD! KASUS DI SMA KOLESE LOYOLA SEMARANG 570 Y osephine Maryati,S.Pd.,MM

MODEL KEPEMlMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENGIMPLEMENTAS[KAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) DI MADRASAHAUYAHNUBANATKUDUS ... 584 Nur Khoiri, MAg

PENDIDIKAN KARAKTER: SOLUSI PENDIDIKAN MORAL BANGSA YANG PALING EFEKTIF 597 Donny Anhar Fahrni, S.Pd., M.Pd.

REVITALISASI PERAN OLAHRAGA l'ENDIDLKAN SEBAGAI SA LAH SA TU JNSTRUMEN PEMBANGUNAN SUMBER DA YA MANUSIA INDONESIA 603 Tri Ani Hastuti. M. Pd.

PEMBINAAN RASA KEBANGSAAN MELALUI PENCAKSILAT 611 Nur Rohmah Muktiani

MELALUI NILAI-NILAI OL YMPISM DALAM OLAHRAGA UNTUK MENGEMBANGKAN INTEGRITAS & KARAKTER 622 Tubagus Herlambang, S.Pd., M.Pd

MENANAMKAN SI.KAP SPORTTVITAS DA LAM BER.MAIN SEPAKBOLA MELALUI PEMBALAJARAN PENDrDIKAN JASMANI . 630 Nurhadi Santoso

MENINGKATKAN NILA! KEINDONESIAN MELALUI UPACARA BENDERA DI SEKOLAH DASAR 642 Bertika Kuswna Prastiwi, S.Pd.Jas, M.Or

PENGARUH LATlHAN PLYOMETRICS, WEIGHT TRAINING DAN KEMAMPUAN POWER TERHADAP KECEPA TAN TENDANGAN A TLET KARATEDALAM UPAYA PENINGKATAN PRESTASI OLAHRAGA SEBAGAI lDENTITAS KEINDONESlAAN ... 651 Fatkurnhman Arjuna, M Or

IMPLEMENTASI TEACHING PERSONAL AND SOCIAL RliSPONSIBILffY (TPSR) DALAM PENDIDlKAS JASMANI lJi,;"TUK MENGEMBANGKAN SIKAP BERTANGGUNG JA WAB SISWA. . ... 667 Fajar Ari Widiyatmoko, M.Pd

Page 10: Bagian 10 - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/197403172008121003/penelitian/c16.pdf · Hawik Ervina lndiworo, SE.. MM; Antono Herry Pumomo Adhi, SE., M.Si; Efriyani

KEPRIBADIAN DALAM OLAHRAGA MEMBANGUN KARAKTER BANGSA .. 791 Osa Maliki, $.Pd, M.Pd

·······-······································681 INDUSTRI OLAHRAGA DARI SEGI EKONOMl Utvi Hinda z.tuu.nisa, S.Pd. M.Or

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN JASMANI SEBAGAI UPA YA MEMDANGUN KARAK'IBR DISIPLJN SISWA SEKOLAH DASAR 763 Agus Wiyanto, S.Pd., M.Pd

REVITALISASI PEMBELAJARAN SMES GUNTING SEP AK TAK.RAW DENGAN BGM ·····-·-···-·························-················ ..................•........................ _ 754 I Ketut Semarayasa

PENGEMBANGAN MEDIA LATIIIAN SEPAKDOLA MENGGUNAKAN KONSEP BERMAIN KARTU UNfUK ANAK-ANAK 746 Nawan Primasoni, S. Pd, Kor, M.Or

KINERJA MENGAJAR DOSEN PENJASKESREK FKIP UNSYIAH YANG BERSERTIFIKASI DALAM PEMBANGUNAN MANUSIA INDONESIA 728 Masri INDUSTRI DAN PENDIDlKAN Dl INDONESIA (KAJIAN !NDUSTRJ OLAHRAGA DALAM KURIKULUM PENDIDIKAN JASMANI DI SEKOLAII) - 737 Nanda Sulistiyo, M.Or.

�mloor Nmlc,,nr,/ Kelr.do11115'aan I Tahun .!0!6 "ldentlras Kelndantsiaan di renr,11111J�ro/OOsi Elronoml Polirilr,

Pendldikon, don Budaya"

MAPPING PENGELOLAAN SEKOLAII SEPAKBOLA SE-KABUPATEN SLEMAN 693 Sulis1iyono, M.Pd

PENERAPAN PERMAINAN TRADISIONAL DA LAM PEMBELAJARAN MOTORIK DI TAMAN KANAK·KANAK 716 Yudanto

PENGGUNAAN SWEDISH MASSAGESAAT PERTANOINGAN PENCAK SILATGUNA MEMPERTAIIANKAN lDENTITAS DANGSA 707 Buyung Kusumawardhana S.Pd .• M.Kcs

FENOMENA OLAHRAGA DALAM PRANATA SOSlAL MASYARAKAT 772 Maftukin Hudah. S.Pd, M.Pd

GA YA KEPEMIMPINAN PELATIII DALAM MENINGKATKAN PRESTASI OLA�IRAGA ··············································-······································ 783 Galih Dwi Pradipta. S.Pd, M.Or

STRATEGI GURU PKn DALAM MENEGAKKAN lDENTITAS KEINDONESIAAN DI ERA GLOBALISASl 808 Budiarto, S.Pd .• M.Si

Page 11: Bagian 10 - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/197403172008121003/penelitian/c16.pdf · Hawik Ervina lndiworo, SE.. MM; Antono Herry Pumomo Adhi, SE., M.Si; Efriyani

Seminar Nasional /(e/ndonesiaan I rallun 2016 �,dentifO$ l<elndonedaon di Tengall Uberalisasi Ekanom/, Polir/k,

Pendid,kan, don Budoya•

MF.NANAMKAN SIKAP SPORTIVITAS DALAM BERMAIN SF.PAKROLA MELALUI PEMBALA,fARAN PENDID!KAN

JASMANI

Nurbadi Santosu Fakultas limo Keolabragaan Univcrsitas Negeri Yogyakarta

E-mail: [email protected]

Abstrall: Sepal:bala men1pakar, :salah SDfll cabang alahraga yr:mg palir>g mendapal SO/'D/aTI

m0$)111TOkal karena semaki11 bukurong")'(J 1ingkll1 sparmiwsnya di.$eliap pu1andlngan sepal/Jo/a lx1il J'l"'g d1/aJ.ull:on o/eh pemain, pela1ih afficla/, pt'Tl(Jll/an, dim penitia perfolldingatt. Melalui pembe/Djaran pendid,kllnfiUmani ir,i, guru pendidikllnjasmani mampu mengemas pembe!ajaror, permainM khu.susnya permainan sepclbo/a Uarah per,gembangan sikap spar1ivi1as yang bait.

C,uu pendld/kar, Jasmani memi/iki 1anggu11g Juwah secara langsung mm,pun tidal,; langsung 11!:rhadap perba1kan J"'rifall:r, tiaaA sponif do/am semua komponen dalam pertalldingM sepalba!a (pemair,. pela11h, penonu,r,. off,c,a/, was//, 1k111 penitia pertandingoll). Diliaropklln dengan peron guru per,d,d1kan1asmar,i dalam menanamktm r1i/ai-mlai spartrvitas dalam bermain sepakhola pada s ...... a c/er,gar, ball,; dalam setiap prase3 pembelafaran pendldikilr1 fasmani lhusunyo padn permainar, s,,pakbola. nantill)'l mampu mengangka1 sedikil <km/ sedikit persehall:bolaan di lndon,wa atan dijiwai a/eh r,i/a/-r,i/ai spont.itas yang tlnggi.

Deng<lrl memberikan pemahaman lenta11g :1ponivi1as dan diteropkan me/alui proit/11: pembelqj,,ron d, lapangan diharopUln mampu mengahasi/Ann genera.Ji yang sadar atan mlm sporlivilas dalam permainar, ;MpDl:bala, baik nami,rya berperan ;M/:,agai pemain, p,mamon, panilla penye/e11ggara perlandingm,, atau buperor, menjadi wasil un1"11: berperi/ah, secara Jporli/ atm, fair play yang bait

Kala bnd: Spartivitas, s,,pal:bo/a, Pembelajatanpend,d,ktmjOJman/

PENDAllULUAN Masalah utama sctiap cabang olahraga saat ini pada semua tingkatan adalah

mcningkalnya perilaku tidak sportif dan ke<:urangan serta karakter yang negatif. Skandal kecurangan, obat-obatan, kekcrasan, saling tidak mcnghonnati dan perilaku-perilaku lain yang tidak sportif mengakibatkan rusaknya nilai olahraga sebagai pembangun karakter manusia yang baik. Nilai-nilai positif olahraga, scpcrti sportivitas, kcrjasama, disiplin, kepemimpinan, kejujuran, tanggungjawab dan saling mcnghcrmati seharusnya mampu mcmbawa pelaku olahraga kearah pembentukan karakter positif dalam olahraga maupun dalam kehidupan sehari­ hari.

Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang paling mcndapat sorotan masyarakat karena scmakin berkurangnya tingkat sportivitasnya disetiap pertandingan scpakbola baik yang dilakukan olch pemain, pelanh official, penooton, dan penitia pertandmgan. Spcrtivitas pemain sering menjadi sorotan paling tinggi dari masyarakat pencita scpakbola. Banyaknya pemain memuku1

main memukul wasit atau tindakan lain se rti mc!akukan

Page 12: Bagian 10 - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/197403172008121003/penelitian/c16.pdf · Hawik Ervina lndiworo, SE.. MM; Antono Herry Pumomo Adhi, SE., M.Si; Efriyani

SnnJn« Nasional Krl,o�n I Tohlm 1016 -1dentitos KrlndonrsJoo,o di Trngoh Ubrrolisosi fkonoml, PolitJlr,

Prndldikon, don Budayo-

diving untuk mcndaparkan kcuntungan bcrupa tcndangan bebas langsung dan tendangan hukuman pinalti jika divingnya dilakukan di dalam daerah tendangan hukuman. Pemain bennain bsat dengan tujuan menccderai pcmain \awan yang terhaik agar tidak hia main lagi dan tinmya mendapm kcuntungan dengan ccdcranya pemain lawan yang terbaik schingga timnya bisa mcnang. Pcmain kurang atau memaki-maki kcputusan wasit sclahu pengadil dilapangan. Masih banyak lagi tindakan-tindakan pemain saat kompetisi maupun pcrsahabatan kurang menjujung tinggi sportivitas permainan,

Pcrilaku pelatih yang kurang menjunjung tinggi sponivitas bcrupa menghalalkan scgala cara untuk memenangkan pcrtandingan, misalnya menyuruh pernain bermain kasar, mengalah dari lawan agar dalam semi final tidak bertemu lim yang kuat sehingga bisa masuk babak final. Pclatih harus memiliki sikap sportir dalam setiap pertandingan yang dihadapi terhadap kcmampuan timnya scndiri dan kualitas rtm lawan. Pelatih harus memiliki kepribadian yang baik, yang akan membawa karnkter timnya menjadi lcbih baik dan mcmiliki semangat juang yang baik dalam meraih kemenangan dengan dilandasi jiwa sponi[

Masalah sportivitas pc:nonton di Indonesia masih sangat kurang sekali, dibandingkan dengan negara-negara lain. Ka1au mclihat tayangan berita di televisi, banyak sckali pertandingan scpakbola di Indonesia diwamai olch tindakan-tindakan penonton yang kurang sportif. Perkelahihan antar pcnonton baik di dalam stadion maupun di luar stadion masih sering terjadi. Pelemparan benda-benda oleh penonton kepada pemain tim lawan maupun kepada wasit. Kalau timmya kalah kadang-lcadang penonton melampiaskan kekcsalanya dcngan mcrusak stadion dan fasilitas umum.

Walaupun begitu, Sepakbola merupakan olahraga yllllg paling digemari di seluruh oleh hampir scbagian besar masyarakat Indonesia mulai dari anak-anak samapai orang dcwasa. Permainan scpakbola dapat dimanfaatkan sebagai olahraga rekreatif, edukatif maupun olahraga prestati[ Melalui permainan sepakbola scscorang akan mernperoleh kesempatan dan keuntungan dalam mcngaktualisasikan dirinya di tengah-tengah masyarakat. Pcrmainan sepakbo\a tidak hanya rnembenkan manfaat untuk fisik dan mcnlal saja, tctapi juga dapat memberik:m manfaat secara sosiologis bagi pclakunya. Pennainan scpakbola dapat menjadi wahana dalam pengcmbangan berbagai aspek kchidupan manusia tcrmasuk di dalamnya adafoh pengembangan nilai-nilai karakter. fair play, dan spor1ivi1as.

Guru pendidikan jasmani memiliki tanggung jaw ab secara \angsung maupun tidak langsung terhadap pcrbaikan perilaku 1idak sponif dalam semua komponen dalam pertandingan scpakbola (pernain, pelatih, penonton, official, wasit, Jan pcnitia pertandingan). Mengapa demikian? Guru pendidikan jasmani mendidik anak-anak mengembangkan aktivitas jasmani melalui olahraga, salah sa1unya

Page 13: Bagian 10 - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/197403172008121003/penelitian/c16.pdf · Hawik Ervina lndiworo, SE.. MM; Antono Herry Pumomo Adhi, SE., M.Si; Efriyani

Seminor Nosiono/ Kelndonesioon I Tohun 1016 "ldenri!Os Kelndonesioon d1 Ten9oh I.Jberolisosl !konomi, Polit1k,

Pendid1kon, don 8udoyo•

pcrmainan sepakbola. Melalui pcrmainan sepakbola yang diajarkan ini, guru pendidikan jasmani dapat menanamkan pada anak didiknya nilai-nilai sportivitas datam bennain scpakbola. Schingga nantinya anak.-anak kalau dcwasa mcmiliki sikap sportif dalam pertandingan sepakbola apapun nanti pcrannya dalam pcrtandingan scpakbola itu, baik sebagai pemain, pelatih kelak, penonton atau menjadi wasit nantinya. Diharapakan guru pendidikan jasmani mampu menanamkan nilai-nilai sportivitas dalam bcrolahraga pada anak didiknya dengan bcrbagai metode dan pcndckatan yang baik sesuai dengan perkembangan kepribadian anak didik yang dihadapi. Guru pendidikan jasmani di sekolah dasar dcngan keadaan anak didik yang mudah diajak kebaikan dan mudah menuruti perintah guru unluk menanamkan nilai-nilai karakter datam berolahraga. Begitu juga dengan guru pendidikan jasmani yang mengampu pada jenjang yang lebih tinggi scperti Sekotah Mencngah Pertama dan Sekolah Mencngah Atas, yang karaktcristiknya berbeda harus mcmiliki straregi khusus dalam menenamkan nilai-. nilai karaktcr sportivitas dalam proses pcmbelajaran permainan sepakbola.

Diharapkan dcngan peran guru pendidikanjasmani dalam menanamkan nilai­ nilai sportivitas dengan baik dalam setiap proses pembelajaran pendidikan jasrnani khusunya pada pcnnainan sepakbola, nantinya mampu mcngangkat sedikit demi sedikit persebakbolaan di Indonesia akan dijiwai oleh nilai-nilai sportivitas yang tinggi. Apa yang ditanarnkan guru pendidikan jasmani tcntang sportivitas pada anak didiknya ini, akan kelihatan hasilnya secara pertahap 5 sampai 20 tahun yang akan datang ketika anak didiknya nanti menjadi pemain, pelatih, atau penonton untuk mengaplikasikan nilai-nilai sportivitas yang ditanamkan gurunya dalam setiap proses pembelajaran dalam pertandinan olahraga dan khusunya pcrtandingan sepakbola. Dengan demikian, perscpakbolaan di Indonesia semakin maju prestasinya di tingkat dunia.

PEMBAHASAN I. Pcngcrtiau Sportivitas

Sepakbola scbagai salah satu cabang sepakbola yang sangat populer, merakyat, dan digandrungi oleh sebagian masyarakat di seluruh dunia. Sepak bola tclah mcnjclma menjadi sebuah entertaimcnt, bisnis, isu yang sangat menarik perhatian dunia. Perkembangan sepakbola Indonesia di awal tahun 80-an hingga 90-an begitu disegani di kawasan asia dan asia tenggara. PSSI mendirikan liga professional untuk mengembangkan prestasi pcmain. Beberapa tahun belakangan ini sepakbola Indonesia mcnunm drastis, baik dalam struktur PSS!, intervensi pemerintah, dan pcmbclian skor oleh klub tencntu. Liga Indonesia selalu diwarnai dengan kerusuhan antar pcmain, penonton dan wasit. Olch sebab uu, Perlu dipahami tentang makoa dari sportivitas bermain yang dituangkan dalam slogan fair play, agar para pcmain dapat bcrmain profesiooal, wasit dapat memimpin

Page 14: Bagian 10 - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/197403172008121003/penelitian/c16.pdf · Hawik Ervina lndiworo, SE.. MM; Antono Herry Pumomo Adhi, SE., M.Si; Efriyani

Seminor Nosionol Kelndonesioon I Tohim 2016 "kientitos Kelndonesioon di Ttngoh l1berolisosi Ekonomi, Politi/t,

Pendtdtkon, don BIJdo-,o�

pcrtandingan dengan baik, dan para penonton tidak terjadi salah paham scrta terlibat kerusuhan karena kurang begitu memahami tcntang fair play.

Mcnurut Shields dan Bredemeier dalam Robert S. Weinberg., Daniel Gould (2007) menyatakan meskipun karakter dan sportivitas sulit untuk drartikan, namun sponivitas tcrmasuk dalam wilayah umum moralitas dalam konteks olahraga. Artinya, sportivitas dilakukan dengan keyakinan masing-masing, pcnilaian, dan tindakan yang menyangkut apa yang benar dan etis dan apa yang salah dan tidak etis dalam olahraga. Secara khusus. Shields dan Bredemeier menyatakan aspek moralitas dalam olahraga terdiri dari tiga konsep terkait yaitu fair play, sportivitas. dan karnkter. Oleh karena itu, karakter dalam olahraga terdiri dari empat kebajikan yang saling terkait yaitu kasih sayang, keadilan, sportivitas, dan integritas.

Sport adalah sebuah kata dalam bahasa inggris yang berarti olahraga. Scdang sportif yang merupakan kata sifat yang berarti jujur dan ksatria atau gagah. Sportivitas mcrupakan kata benda yang mempunyai arti orang yang melakukan olahraga tersebut harus memiliki kejujuran dan sikap ksatria dalam bertindak dan berprilaku saat bcrolahraga, seperti disiplin, mcngikuti ketcntuan dan peraturan yang telah ditetapkan atau yang telah disepakati bersama. Jadi, sportivitas dala"m olahraga adalah prilaku atau tindakan dari seorang atau sekelompok olahragawan yang memperlihatkan sikap jujur, ksatria, disiplin, dan menaati ketcntuan dan peraturan pertandingan atau perlombaan olahraga. Un1L1k mencapai prestasi dalam untuk pertandingan atau perlombaan olahraga, olahragawan sangat dimungkinkan memakai atau mcnggunakan doping dan menghalalkan segala cara untuk mcnang yang bertentangan dcngan prinsip-prinsip dasat keolahragaan yang menjunjung tinggi nilai moral dan kemanusiaan, schingga dipandang perlu menciptakan kegiatan olahraga secara �if.

Semangat sportivitas dikcnal dengan istilah fair play. Menurut Rusli Luthan (200 l: 127), fair play adalah kebesaran hati terhadap law an yang menimbulkan hubungan kcmanusiaan yang akrab, hangat dan mesra. Lebih lanjut beliau menyatakan "fair play merupakan kesadaran yang selalu mclekat, bahwa lawan tanding adalah kawan bertanding yang diikat oleh persaudaraan olahraga". Fair play merupakan sikap mental yang menunjukan martabat ksatria pada olahraga. Fair play juga mcngandung suatu sikap kerendahan hati dalarn kemenangan dan ketenangan atau pengendalian diri dalam kckalahan. Di dalam kompetisi yang sehat, biasanyafmr play mampu mcnganlarkan scbuah tim mencapai kemenangan dengan prestasi tcrbaik, indah dan mengesankan, sedangkan pada kompetisi yang tidak menjunjung nilai-nilai sportivitas, sering kali prestasi dan kemcnangan menjadi sebuah isapanjempol, bahkan kurang berkesan positifketika para pemain belum memahami aturan dan sistem pertandingan olahraga yang bersifat/air play .

Page 15: Bagian 10 - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/197403172008121003/penelitian/c16.pdf · Hawik Ervina lndiworo, SE.. MM; Antono Herry Pumomo Adhi, SE., M.Si; Efriyani

Seminar Nasional Kelndonesiaan I Tahun 2016 �Iden tit as Kelndonesiaan di Tengah /.Jberalisosi E/t:onom,, Pollrl/t:,

Pendidikan, don Budaya�

FP/P5KR Un1veri 101

PGR/ s�marallq

Spornvitas yang dituangkan dalam slogan fair play menyangkut sernua komponen yang ada dilapangan pertandingan baik itu pemain, pelatih, official tim, wasit, penonton, dan panitia penyelenggara pertandingan untuk menjunjung tinggi fair play agar pertandingan bejalan baik. Fair play menuntut sernua komponen tersebut untuk mcnjunjung tinggi peraturan yang tertulis maupun peraturan yang tidak tertulis. Peraturan tertulis dapat berupa peraturan permainan, peraturan pertandingan, dan atau peraturan tertulis yang ditetapkan penyelenggara pertandingan untuk kelancaran pertandingan. Scdangkan peraturan tidak tertulis bcrupa nilai-nilai yang diyakini menjunjung tinggi moral dan kcjujuran.

Berdasarkan uraian tcntang sport.if atau sportivitas adalah segala tindakan pemain yang mempcrlihatkan sikap jujur, ksatria, disiplin, dan mcnaati ketentuan dan peraturan pennainan serta peraturan pertandingan/perlombaan olahraga. Sportifitas dalam dunia olahraga lebih dislogankan dengan istilahfair pfay,fair play dalan suatu pertandingan a tau kompetisi melibatakan semua komponen yang · terlibat dalam suatu pertandingan atau kompetisi dalam olahraga. 2. Pengertian Menanarnkan

Menanamkan merupakan kata kcrja, yang bcrarti melakukan tidakan menanam. Menanam dalam pcngcrtian disini lebih pada usaha guru pcndidikan jasrnani untuk mengarahkan pada siswanya mengcnalkan sikap sportivitas dalam pennainan sepakbola dan rnengaplikasikan dalam sebuah perbuatan di lapangan. Sedangkan mcnurut Menteri pendidikan, menyatakan "mendidik dengan cara menanamkan artinya memaksa seseorang untuk mengikuti apa yang orang tua inginkan dan merusak jati diri anak, karena ia dipandang sebagai kertas kosong yang bebas diisi apapun oleh orang dewasa".

Da!am dunia pendidikan sebaiknya menghindari memaksa dengan tindakan hukuman pada siwanya. Guru pendidikan jasmani seharusnya memiliki wawasan bahwa setiap olahraga menuntut fair play yang berbeda sesuai cabang olahraganya. Di dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani dalam rangka mcnanamkan nilai (dalarn hal ini sikap sportivitas//air play pada permainan sepakbola) dipcrtukan pemahaman makna sportivitas/fair play dulu pada siswa, contoh keteladanan yang baik dari guru maupun orang lain sikap sportivitaslfair play dalam bennain sepakbola, dan menghindari pemaksaan dan hukuman dalam melakukan sesuatu. 3. Tujaun Pendidikan Jasmani secara umum

Pcndidikan jasmani di sekolah merniliki tujuan untuk mengernbangkan ranah kognitif, psikomotor, dan afektif. Pcngembangan ranah afektif da!am pernbelajaran pcndidikan jasmani sangat penting sekafi untuk drtanamkan sejak awal, terkait pcmbentukan sikap sportif dalam melakukan aktivitas jasmani dan olahraga di sekolah maupun di luar sekolah. Melihat kenyataan di lapangan saat ini, di setiap pertandingan olahraga masih banyak ditemukan tindakan-tindakan

Page 16: Bagian 10 - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/197403172008121003/penelitian/c16.pdf · Hawik Ervina lndiworo, SE.. MM; Antono Herry Pumomo Adhi, SE., M.Si; Efriyani

�minor Nosioool KetndoMsJoon I ro1"in 2016 •1den1,1os KelndOllfiJoon di rengoll Hbtrollsosi fkonomi, Polililc,

Pendld,�on, don Budoyo•

yang kurang menjunjung sportivitas hcnnain. Sepcni ha1nyn di dunia persepakbola:in di tanah air yang sangat jauh dari nilai-nilai sportivitas. Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan p:ida penjelasan Undang-Undang Sistcm Pendidikan Nasional pa.sat 37 dituliskan, bahwa kajian pendidikanjasmani olahraga dimaksudkan untuk _membcntlik karakter peserta didik agar schat jasmani dan rohani dan mcnambah rasa sportivilas.

Melalui pendidikan jasmani dcngan mencermati tujuannya diharapkan guru pcndidikan jasmani mampu menanamkan sikap sportlf pada anak didiknya agar kelak memitiki sik.ap sport if dalam mclakuknn aktivilas olahraga khusunya dalam bennain scpakbola. Penanaman sikap sportifpada anak didiknya yang baik olch guru pendidikan jasmani kdak. melahirkan pcmain, pclatih, pcnonton yang memilikijiwa sportivitas yang tinggi dalam bcrolahraga apaun pcrannya (mcnjadi pemain, pelniih, dan penonton). Adapun tujuan pendidikan jasmani yang dilaksanakan di sckotah-sckolah adalah sebagai berikut: (Aip Syarifuddin &. Muhadi, 1991 :S) a. memacu perk:embangan dan ak.tivitas sistem: percdaran darah, penccmaan,

pemafasan, dan persyarafan. b. memacu pertumbuhan jasmani sepcrtl bcrtambahnya tinggi dan berat badnn. c. menanamkan nilai-nilai disiplin, kcrjasama, dan tenggang rasa. d. mcningkatkan kcterampilan melak.ukan aktivitas jasmani dan memiliki sikap

yang positifterhadap pentingnya melakukan aktivtas jasmani. e. mcningkatkan kesegaranjasmani. r. meningkatkan pcngetahuan pcndidikan jasmani. g. mcnanamkan kegemaran untuk melakukan aktivitasjasmani.

Agar siswa dapat mengembangkan kcsegaran jasmani dan rohaninya secnra scimbang, mak.a secara khusus pcndidikan jasmani dan kesehatan bcrtujuan scbagai bcrikut: (Muhajir, 1997: xix) I) mencapai pertumbuhan dan perkcmbangan jasmani khususnya tinggi dan be rat

badan scc.ara harmonis. 2) mcmbcntuk sikap dan perilaku, sepeni: disiplin, kejujuran, kerjasama,

mengikuti peraturan dan ketentuan yang berlaku. 3) menyenangi aktivitas jasmani yang dapat dipakai untuk mengisi waktu luang

serta kcbiasaan hidup sehat. 4) mempunyai kemampuan menjelaskan tcntang manfant pendidikan jasmani dan

kesehatan, serta mcmpunyai kemampuan pcnampilan, keterampilan gerak y:ing bcnar dan cfisien.

S) mcningkatkan kcsegaran jasmani dan kcschatan, scrta daya 1ahan tubuh terhadap penyaklt.

Menurut Rusli Lu tan (2001: 18) tujuan akhir olahraga dan pendidikan jasmani 1crlctak dalam peronnya "ru 1he unique school of moral pe,fec1io11. and as 1he

Page 17: Bagian 10 - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/197403172008121003/penelitian/c16.pdf · Hawik Ervina lndiworo, SE.. MM; Antono Herry Pumomo Adhi, SE., M.Si; Efriyani

�mmar Na$iaf1a/ Kelndannloan I ratwn 2016 •Jdtntilas ltelndontsioan di Tengah Ubtro/isos/ Ekonoml, Palitik,

Ptndidikan, don Budayo�

means for the acquistio11 ond formationof a strong per.ronoliry, good character ond noble senliments; o,,Jy men with 1hese moral vinves can be useful member of society', Pemyataan itu menekankan bahwa tujuan akhir pcndidikan dan olahraga terlerak dalam perannya yang unik sebagai wadah penycmpumaan moral, dan sebagai wahana untuk memiliki dan membentuk kepribadian yang kuat. karakter yang baik clan sifat-sifat mulia: hanya orang-orang dcngan kcbajikan moral sc:pcrti inilah yang akan menjadi warga masyarakat yang berguna. Meilhal dan menccrmati dua pendapat ahli pendidikan jasmani terkait dengan tujuan pendidikan jasmani yang berhubungan dengan menanamkan sportivitas dapat disimpulkan sc:bahai bcrikut: disiplin, kejujuran, kerjasama, tenggang rasa, mengikuti peraturan dan kctentuan yang bcrlaku. 4. Mengeoalkan Nilai-nilai Sportivitas Pada Siswa

Guru pcndidikan jasmani harus mengenalkan nilai sportivit.as di setiop proses pembelajaran. Nilai-nilai apa yang perlu dikcnalkan guru pendidikan jasmani . dalam mengembangkan spcnivitas dalam rangka membangun karakter siswa yang baik di dalam mengikuti aktivitas jasmnai dan olahraga. Mengcnalkan sportivitas pada siswa mcnyangkat keaktifan mengikuti proses pcmbclajaran, memberikan wawasan tentang peraturan pcnnainan scpakbola yang bcnar dan aturan tidak tertulis yang ad.a dalam pennainan sepakbola yang perlu dihonnati dan dilakukan dalam setiap pcn.andingan.

Guru pcndidikan jasmani harus mcmberikan wawasa.n, pengetahuan dan pengalaman tentang peraturan permainan sepakbola yang baik. Pengcnalan dan mcmbcrikan wawasan yang bcnar tcntang peraturan pennaninan scpakbola yang penting mcliputi: I) perlengkapan pcmain sepakbola saat benanding yang benar, 2) mcnghormati keputusan waslt, 3) tentang bola di dalam dan di luar pennainan, 4) pclanggaran dan hukuman yang harus dibcrikan waslt, 5) macam-macam tendangan bebas dan prosedur pelaksanaan tendangan bcbas, 6) tcndangan hukuman pnalti dan proscdur pelaksanaan tcndangan pinalti yang bcnar, 7) pcmahaman tentang ofside yang benar. Dalam pcraturan pennainan scpakbola yang di kcluarkan oleh FIFA ada 17 peraturan, namun yang terpcnting yang pcrlu dikenalkan dan dipahami olch siswa adnlah 7 ha[ yang telah disebutkan di alas. Kctujuh hal yang telah discbutkan di alas perlu dipahami juga oleh guru pendidikan jasmani.

Di dalam proses pcmbclajnran pendidikan jasmani 1cntang pcrmainan scpakbola guru pendidikan jasmani per1u mcmbcrikan pcnjelasan dan contoh gambar atau pemutaran vidio pennainan sepakbola yang perlu dipahami para siswa terkait tcntang tindakan-tindakan kurang sportif yang dilakukan olch para pemain. Guru pcndidikan jasmani harus punya kreatifitas dalnm pembclajaran, khususnya dalam menanamkan pengetahuan tentang tindakan-tindakan yang terjadi dalam pcnnainan scpakbola yang baik dan kurang baik di dalam suatu

Page 18: Bagian 10 - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/197403172008121003/penelitian/c16.pdf · Hawik Ervina lndiworo, SE.. MM; Antono Herry Pumomo Adhi, SE., M.Si; Efriyani

�mlflM Nosionol ltelndonesiaan I Tallun 1016 "ldentitas ltelndonniaan di Te,igah Uberol/MSI Ekanom/, Palitik.

Pertdidikan, don 8udayo"'

pcrtandingan sepakbola. Contoh perilaku berpakain pemain yang baik di lapangan OO!lluh mcmukui buju kuos, cchmu pcndck, kaos kuk.i, pdimlung tuhmg kcring, sepatu bola, dan mcnjunjung tinggi semua ketentuan peraturan yang berlaku. Aturan ini dilct11plom tlcmi kenyamanan dim kcanrnmm dal.tm bermain. Ma�ih ban yak lagi contoh sikap sportif yang balk seorung pcmain sepakbola yang perlu disampaikan pada para siswanya, agar kclak katau mcnjadi seorang pemain scpakbola, pclatih, pcnonton rnemiliki slkap yang menjunjung sportifitas olahraga yang tinggi.

Aturan yang tidak tertulis dalam sepakbola namun penting dipahami olch siswa kctika menjadi pcmain dan penonton. Pcraturan tidak tertulis mudah diucapkan oleh pemain tctapi dalam pelaksanaannya kadang hilang karena timnya kalah. Jika peraturan ndak tertulis bisa di[aksanakan dcngan baik, berarti pemain itu memiliki jiwa sportif yang baik. Bcrikut peraturan tidak tertulis di dalam pcrmainan sepakbola: I) lawan adatah kawan atau teman dalam bcrtanding (lawan. bukan rnusuh), 2) ketika pemain menjatuhkan lawan, maka pemnin terscbut harus rninta maaf dan memberi pertolongan untuk berdiri, 3) ketika timnya menguasai bola dan pemain lawan ada yang cedera yang pcrlu mendapat pertolongan, maka pemain dari tim yang mcnguasai bola wajib rnengeluarkan bola. Contoh nyata dari peraturan tidak tertulls sebagal bcrikut: pertandingan Liga Utama kc Sembilan lrnn tanggal 28 Januari 2010 antara klub Moghavcmat Sepasi melawan Steel

Azin. Tindakan sportif danfair play yang ditunjuillan Amin Mutavassel Zadeh, striker klub Moghavcmat Scpasi, di saat linggal sendirian untuk menjebloskan bola kc dalam gawang la wan Amin Mutavasscl Zadeh rnalah mcnendangnya jauh­ jauh kc luar lapangan, karcna kiper Steel Azin tergeletak tak bcrdaya sctclah scbelumnya berbenturan dengan pemain Moghavema1 Sepasi yang lain. Tindakan tcrncbut dllakukan agar lim medis bisa menberikan pcrtolongan pada kiper yang cedera tcrscbut. Pertandingan lersebut berakhir dengan kemcnangan Steel Azin 2- I atas Moghavemat Sepasi, jika Amin Mutavasscl Zadeh mau menjebloskan bola kc gawang Steel Azin, golnya !Clap dinilai sah, dan hasil akhimya lenlu berbeda.

5. Membcrikan l'cnrnhanan Tcntang Nilai Fair Play Bagi l'cmain Guru pcndidikan jasmani seyogyanya membcrikan wawasan dan pcmahanan

pada siswanya tentang pcmain yang memitiki sportivitas alllu/air play yang baik datam bermain scpakbola. Dcngan uraian penjclasan yang baik dan pcnerapan di lapangan diharapkan slswanya mampu mempraktikan di dalam proses pembelajaran pada materi permainan sepakbola maupun ketika menjadi pemain sepakbola di suatu klub scpakbola. Sctiap siswa pasti pcmah mengalami mcnjadi pemain sepakbola kctika ada pcmbelajaran sepakbola di kelasnya, bermain sepakbola di kampungnya dan bahkan sebagian siswa ada yang masuk sekolah sepakbola (SSB) su:1tu klub. Hal ini dipcrlukan pcmahaman nilai fair play dan

'

Page 19: Bagian 10 - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/197403172008121003/penelitian/c16.pdf · Hawik Ervina lndiworo, SE.. MM; Antono Herry Pumomo Adhi, SE., M.Si; Efriyani

6. Memberikan Pemahanan Tentang Nilai Fair Play Bagi Penontcn Guru pendidikan jasmani juga perlu memberikan pemahaman arti pentingnya

fair play bagi penonton sepakbola kepada para siswanya. I !al ini perlu disadari oleh guru pendidikan jasmani bahwa tidak semua siswa mengeluti mcnjadi pcrnain scpakbola, tetapi hanya scbagai penonton setia saja. Ketika ada pertandingan sepak:bola tim kesayangnnya pasti siswa akan menoritonnya. Perlu dipahami oleh slswa bahwa rnenjadi penonton atau menjadi supporter suatu kescbclasan berkewajiban mcnjunjung tinggi nilai fair play. Fair play berlaku juga bagi penonton agar pertandingan scpakbola dapat berjalan lancar. Dal am kornpetisi di liga sepakbola di Indonesia di divisi apa saja, tcrdapat perilaku penonton yang kurang sponf seperti penonton melempari wasit atau pcmain dcngan botol atau batu kerikil, perkclahian antar penonton, dan lain sebagainya. Hal itu menunjukkan sikap sportivitas penonton sepakbola di lndonesi masih sangat rendah .

FPIPSKR Un,vn>'lo> PGRI Semoran�

Seminar Nasiooal Kelndoneiiaan I Tahun 2016 #laenritas Kelndoneiiaon di Tengah Ltberolisasi Ekanaml, Po/1rlk,

Pendidikan, don Budayo#

pclak-anaan di lapangan olch siswa, schingga guru pcndidikan jasmani memiliki peran untuk memberikan prnrnhmmm pada stswa akan arti dan pelaksanaan [air play ketika mcnjadi pemain sepakbola. Memang sportivitas atau fair play tidak tertueng c.lalam peraturan permainan, akan tetapi sportivitas atau fu.ir plu.y merupakan perilaku seorang pemain kepada teman satu tim maupun dcngan pemain lawan yang diyakini masyarakat dunia baik untuk diterapkan dalam bermain sepakbola.

Seorang atlet/pemain sepakbola selaku pelaku langsung dalam setiap pertandingan wajib menegakkan nilai-nilai fair play. Nilai-nilai fair play yang sepatutnya harus dilakukan olch pemain antara lain: (Depdiknas., 20 I 0) l) Mencrima hasil keputusan tim kcabsahan olahragawan. 2) Mengikuti dan menjalankan pertandingan sesuai dengan peraturan yang

berlaku. 3) Mcnghargai setiap kcputusan wasit/juri. 4) Memperlihatkan perilaku dan sikap jujur, sopan dan tidak anarkislprofokatif. 5) Menampilkan pennainan yang baik dengan semangatjuang yang tinggi, baik

secara individu maupun tim. 6) Mcnampilkan sikap sportif dan apresiatif baik untuk tim scndiri maupun tim

la wan. 7) Mcmperoleh kemenangan dengan cara yang baik dan syah. 8) Menyadari bahwa pertandingan adalah sarana untuk memperoleh kesenangan,

persahabatan dan meningkalkan keterampilan. 9) Memelihara hubungan baik dengan berkomunikasi dan mcnjalin kerjasama

dengan pelatih, teman satu tim dan tim lawan.

Page 20: Bagian 10 - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/197403172008121003/penelitian/c16.pdf · Hawik Ervina lndiworo, SE.. MM; Antono Herry Pumomo Adhi, SE., M.Si; Efriyani

Seminor Noj1ono/ Kelndonejioon I Tohun 2016 •idenriros Kelndonesioon di Tenguh I.Jberoliwsl Elconoml, Politilc,

Pendid,kon, don Budo)IO•

Pendukunglmasyarakat adalah orang-orang yang berada di sekitar lingkungan pcrtandingan yang dapat mempengaruhi kclancaran, ketcrtiban, dun kcamanan tcrhadap jalannya penyelenggaraan pertandingan. Nilai-nilai fair play yang sepatutnya harus dilakukan oleh para pendukunglmasyarakat antara lam: (Dcpdiknas, 2010) \) Mendukung dan memberikan motivasi kepada seluruh pesena didik/atlet

yang mengilruti pertandingan. 2) Menghindari tindakan atau ucapan yang bersifat menghasut dan profokatif

misalnya: mencela, mencaci maki, atau mencemooh. 3) Mcmbcrikan pujian dan applos pada sctiap pennainan yang baik, baik tim

sendiri maupun tim lawan. 4) Menghargai, mcnghonnati, dan mendukung dengan positif pemain atau tim­

tim yang bertanding agar selalu berrnain dengan sportif sesuai denga.n peraturan yang berlaku.

5) Menghonnati dan menghargai sctiap keputusan pemain, pelatih, wasit dan official.

6) Mcnghindari seluruh bentuk penyalahgunaan dan penyimpangan, misalnya: suap.

7. Memberikan Pemahauan Tenlang Nilai Fair Play Bagi Wasit Guru pendidikan jasmani berusaha untuk memberikan scdikit wawasa.n

mengcnai tugas dan kcajiban wasit, sehingga siswa paham tentang keberadaa.n wasit di suatu pertandmgan sepakbola. Keberadaan wasit dalam suatu pertandingan mutlak harus ada. Guru pendidikan jasmani harus mcmiliki wawasan tentang wasit di dalarn su.atu pertandingan terkait dengan tugas wasit untuk menjelaskan pada siswa sebagai bckal pcngetahuan untuk siswanya. Wasit adalah seorang yang memiliki wewenang untuk mengatur jalannya suatu pertandingan olahraga. Wasit memiliki hak pcnuh sclama pcrtandingan kepada seluruh pemain dan pelatih dan ofisial sebuah tim. Wasit dituntut agar selalu tegas, adil, disegani, dan ditakuti oleh semua pernain dan official. wasit harus menguasai teknik-leknik perwasitan dan peratu"ran pertandingan dengan sempuma.

Wasit/juri adalah seorang yang menjalankan dan rnenegakk.an pcraturan pcrmainanll}Crtandingan dan merniliki kewenangan untuk mengarnbil keputusan tcrhadap jalannya suatu pcrtandingan. Nilai-nilai fair play yang sepatutnya harus dilakukan olch seorang wasit/juri :mtara lain: (Depdiknas, 2010) I) Meyakinkan kepada semua peserta drdlk/atlet untuk mendapatkan kesempatan

yang sama untuk berprestasi dalam olahraga tanpa mcmandang osie. jenis kelamin, keterampilan atau kckurangan yang ada padanya.

2) Mcnyuruh pcscrta didik/atlet untuk turut scrta dalam merencanakan, melaksanakan, dan mcngevaluasi jalannya kegiatan yang diikuti .

Page 21: Bagian 10 - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/197403172008121003/penelitian/c16.pdf · Hawik Ervina lndiworo, SE.. MM; Antono Herry Pumomo Adhi, SE., M.Si; Efriyani

�minor Nasiorwl Krlndonnloan I Tahun 1016 "ldrnritas Krlndonrsioan di Trr19oh Librro/isosl Ekonoml, Politil(,

Prndldilt:011, don Budayo"

3) Menggunakan dan memeriksa perlengkapan dan fasilitas yang memenuhi standar keselamatan sesuai dengan tahap kematangan para peserta

4) Mempenimbangkan usia dan tahap kematangan pesena didik/atlet padn saat membuat peraturan dan sesi lamanya penandingan.

5) Memperhatikan bahwa pertandingan dimaksudk.an untuk memperoleh kesenangan bagi para peserta didik/atlet.

6) Menyebarkan kode etik keolahragaan kepada pendukung, pelatih, pemain, official, orangtua. dan reporter.

7) Menegakk.an peraturan pennainan atau pcrtandingan yang berlaku pada masing-masing cabang olahraga dengan adil (tidak memihak) dan sebaik­ baiknya.

8) Melakukan evaluasi profesi dan ketcrampihm dengan sclalu meningkntkan kemampuan mclalui pertandingan tingkat dasar. weslt sepakbola harus dapat bersikap adil, jujur, menghonnati semua

komponcn yang ada di lapangan, menegakk.an peraturan dcngan tepat.

KESIMPULAN Upaya untuk memmamkan karaktcr,fair play dan sportivitas dibutuhkan proses

yang sangat panjang, schingga kesadaran dari dalam diri siswa harus pula mcnjndi acuan yang kuat apabila ingin mcnjadi seorang yang berhasil. Mclalui olahraga siswa akan mcnemukan kcgembiraan dan kepuasan diri scrta mengalami kcmatangan sikap kcpribadian melalui pcngalaman dalam olahraga. Olahragn permainan scpcrti sepakbola mcnyediakan ruang untuk bersosialisasi dcngan orang lain karcna olahraga tcrsebut dimainkan secara tim. Sepakbola sebagai salah satu pcnnainan yang paling digemari di dunia juga mempunyai beberapa nilai karakter yang terkandung di dalamnya. Melalui pennainan sepakbola, diperoleh nilai-nilai karakter scbagai bekal yang cukup berharga yang dapat digunakan dalam mcnjalank.an peran di tcngah-tengah masyarakat.

Sebagai upaya menuju keberhasilan mcnanamkan nilai-nilai karakter,fair play, dan sportivitas, seorang guru pendidikan jasmani di semua jenjang pendidikan harus rnemnharni bagaimana mctode pembelajaran pennainan scpakbola yang tepat untuk mengajarkan penanarnan sikap fair play dan sportivitas kepada anak didiknya. Apa bi la sikap fair play dan sportivitas tel ah lertanam dalam diri masing­ masing siswa, maka dalam bertanding sepakbola akan tercipta suasana yang aman d.an pcrtandingan akan berjalan dcngan baik. Hal ini dikarcnakan masing-masing komponen (pcmain. pelatih. pcnonton, wasit panitia pcnyelenggara) yang ada di 1apangan telah menyadari tanggungjawab moral untuk saling menghormati.

Guru pendidikan jasmani harus membcrikan secara rinci pemahaman fair play kcpada siswanya. Guru pendidikan jasmani harus mcmberikan penjelasan sikap sportir yang harus dilakukan siswa ketika menjadi seornng pemain scpakbola .

Page 22: Bagian 10 - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/197403172008121003/penelitian/c16.pdf · Hawik Ervina lndiworo, SE.. MM; Antono Herry Pumomo Adhi, SE., M.Si; Efriyani

Seminar Na5KJnal l<elndane5iaan I Tah1m 2016 "ldenrlrcu Kelndanesiaan di r,m9ah I.Jberalisasl Ekanomi, Pol,rik,,

Pendidikan, dan Budaya•

Guru pendidikan jasmani hams memberikan penjclasan sikap sportif yang harus dilakukan siswa ketika menjadi penonton scpakbola kesayangannya. Guru pendidikan jasmani harus memberikan penjelasan sikap sportif yang harus dilakukan siswa ketika menjadi wasit scpakbola. Guru pendidikan jasmani harus memberik.an penjclasan sikap sportif yang harus dilakukan siswa ketika menjadi panitia penyelenggara pertandingan sepakbola.

DAFT AR PUST AKA

----. (2002). Air Mata Bola. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.

Aip Syarifuddin & Muhadi. (1991). Pendidikan jasmani dan kesehatan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jendeml Pendidikan Tinggi, Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Depdiknas. (2010). Fairplay dalam Pembinaan Olahraga Di Sekolah. Jakarta:. Depdiknas.

Muhajir. (1997). PendidikLmjasmani dan kesehatan. Jakarta: Airlangga

Rusli Lutan. (2001). 0/ahraga dan Erika Fair Play. Jakarta. Dircktorat Pemberdayaan Pengetahuan dan Teknologi Olahmga, Direktorat Jendral Olahraga, Departemen Pendidik.an Nasional

Syahril Djamal. (20 l I). Sportivitas Perna in Dal am Sepakbola. Diakses dari http://syahrildjamal.blogspot.eo.id/20 I I /04/sportifitas-pcmain-dalam­ sepakbola.html. pad a tanggal 6 januari 2016,jam 22.09 W LB.

Weinberg, Robert S., Daniel Gould. (2007). Foundations of sport and exercise psychology. Human Kinetics Publisher. Four Edition .