bagian 1
TRANSCRIPT
BAGIAN 1 – HASIL OBSERVASI RUANG UGD RSUD WONOSARI
1. SETTING RUANG UGD
Seperti yang terlihat pada denah, ruang UGD RSUD Wonosari terletak
terpisah dengan rumah sakit induknya. Ruangannya cukup luas dengan 3 kamar
pemeriksaan dimana tiaap kamar pemeriksaan terdapat 2 ranjang. Di mulai dari
pintu masuk, terdapat ruang pendaftaran yang letaknya diluar sehingga antrian
pendaftar tidak menganggu proses penanganan pasien. Setelah masuk maka
terdapat tempat triase dimana pada lantai sudah terdapat 4 macam garis dengan
warna berbeda.
Warna kuning dan hijau akan mengarahkan kita untuk menuju ruang
pemeriksaan, sedangkan warna merah akan mengarahkan pada bilik tindakan
kegawatan dan resusitasi. Warna hitam akan mengantarkan kita pada ruang transit
kecil dimana pasien yang meninggal di simpan untuk sementara waktu. Pada
ruang pemeriksaan terdapat ranjang tidur, alat pemeriksaan fisik serta kanul
oksigen. Disertai juga dengan EKG dan beberapa obat-obatan untuk
penatalaksanaan awal. Pada ruang tindakan kegawat daruratan terdapat alat untuk
defibrilasi, tabung oksigen, serta pada dinding terdapat algoritma RJP namun,
belum di-update.
Pada UGD juga terdapat ruang bedah minor, ruang residen, ruang berkas
pasien, dan ruang khusus untuk kegawatan obstetri-ginekologi. Pada bangunan
yang terleteak terpisah namun tidak jauh terdapat apotek untuk tempat pasien
mengambil obat. Ada juga ruang radiologi dan laboraturium. UGD juga
dilengkapi fasilitas pendukung semisal toilet, dapur, dan ruang tunggu. Pada
abagian dinding ruang UGD terdapat tulisan mengenai alur penanganan pasien di
UGD, daftar dokter yang tersedia serta algortima penanganan kasus kegawatan.
Didekat pintu masuk selalu tersedia kursi roda serta ranjang geser yang ksosong,
ini digunakan untuk dapat mentransfer segera pasien yang datang dari kendaraan.
2. ALUR PELAYANAN PASIEN UGD
Sesuai dengan alur gambar diatas, pasien yang datang akan menuju ruang IRD
yang sesuai hasil triase, sementara pengantar mengurus berkas pendaftaran. Di ruang
IRD maka dokter jaga akan menentukan apakah pasien membutuhkan pemeriksaan
penunjang atau tidak, lalu pasien kemungkinan akan :
1. Mendapat resep obat lalu pulang ke rumah (rawat jalan)
2. Membutuhkan tindak lanjut lebih komplit di bangsal atau ICU (rawat inap)
Pasien dengan atau tanpa asuransi kesehatan memang berbeda dalam proses
administrasi namun, mendapat alur penanganan yang sama.
3. SEDIAAN PERALATAN DAN OBAT EMERGENCY
PERALATAN DI RUANG UGD RSUD WONOSARI
- Tabung Oksigen beserta sungkup dan kanul (portable dan statis)
- Alat kejut jantung (defibrilator)
- Alat rekam jantung (EKG)
- Tensimeter
- Alat-alat untuk pemasangan jalur Intravena
- Spuit injeksi
- Lampu periksa
- Alat bedah minor
- Alat Sterilitator instrumen
- Suction
- Laringoskopi dan ET
- Lampu baca hasil X-ray
- Nebulizer
OBAT-OBATAN DI RUANG UGD RSUD WONOSARI
- Kasa, perban, kapas, larutan garam fisiologis, revanol dan povidon iodine.
- Ephinefrine
- ISDN
- Sulfas atropin
- Salbutamol
- Lidokain
- Berbagai macam cairan infus (RL, dextrose, dll)
- Captopril
- Dexamethasone
- ATS (Anti-Tetanus Serum)
- NSAID
BAGIAN II LAPORAN KASUS KEGAWATDARURATAN
I. Identitas
Nama : Bapak S
Alamat : Tri Mulyo I, wonosaro, Yogyakarta
Umur : 74 tahun
Pekerjaan : Pensiunan
Masuk Puskesmas : Pukul 10.00
Nomor RM : 225982
II. Anamnesis
a. Keluhan utama : Nyeri dada dan Pusing
b. Riwayat Penyakit Sekarang :
Sekitar 30 menit sebelum datang ke ruang UGD RS Wonosari, pasien
merasakan nyeri dada. Nyeri belum berkurang saat tiba di UGD. Sebelumnya
pasien merasa pusing sejak 1 hari yang lalu, pusing dirasakan seperti berputar
dan semakin berat lalu muncul keluhan nyeri dada. Pandangan pasien juga
serasa kabur. Pusing dirasakan terutama di tengkuk. Pusing dirasakan semakin
memberat, terutama ketika sedang beraktifitas dan tidak membaik ketika
dibawa beristirahat.
Akhir akhir ini pasien sering merasakan pusing, saat ada serangan
pasien langsung dibawa ke rumah sakit wonosari dan disana mendapatkan
beberapa obat dan setelah itu dibolehkan pulang. Biasanya setelah minum
obat yang diberikan dari rumah sakit Wonosari itu keluhan pasien dirasakan
berkurang. Namun, sejak jam 07.30 WIB hari ini pasien kembali merasakan
pusing yang sangat berat dan disertai dengan muntah sebanyak 2 kali. Tetapi
pasien masih bisa berjalan ke kamar mandi,namun setelah muntah yang kedua
kalinya pasien merasakan lemas dan nyeri di bagian dada dan tidak bisa
berdiri lagi. Sekitar 30 menit setelah serangan nyeri dada tersebut dirasakan
pasien langsung dibawa ke UGD.
c. Riwayat penyakit dahulu :
- Tekanan darah tinggi sudah diderita sejak usia pasien sekitar 45 tahun
- Pasien sudah 2 x mondok di rumah sakit dikarenakan keluhan hipertensi
(Pusing)
- Pasien tidak mempunyai riwayat diabetes melitus
- Pada pemeriksaan sebelumnya pasien menunjukkan hiperkolesterolemia
d. Riwayat Penyakit Keluarga :
- Riwayat keluarga hipertensi (+) pada ayah dan ibu.
- Riwayat Penyakit jantung (+) pada ayah
- Riwayat Diabetes Melitus (-) pada seluruh keluarga
e. Kebiasaan dan Aspek Lingkungan :
- Pasien sudah mempunyai kebiasaan merokok sudah sejak muda, sehari bisa
menghabiskan satu bungkus. Semenjak semakin sering mendapat keluhan
sakit kepala, pasien mulai mengurangi rokroknya, namun sulit untuk berhenti
total, Tetapi saat ini frekuensi merokok sudah berkurang hanya satu batang
sehari.
- Pasien gemar mengkonsumsi makanan yang bersantan.
- Pasien jarang berolahraga.
III Pemeriksaan Tanda Vital
Status pasien
Keadaan Umum : Lemah
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital
Suhu : Tidak dilakukan
Respirasi : 18x/menit
Tekanan Darah : 215/95 mmHg (setelah minum obat captopril 25 mg
sublingual menjadi 170/80 mmHg)
Nadi : 62x/menit
IV Pemeriksaan Fisik
Kepala : Tidak dilakukan
Leher : Pemeriksaan JVP Tidak dilakukan
Inspeksi thorax : Dada simetris kanan dan kiri, abdomen lebih tinggi
daripada dada, ictus cordis tidak nampak.
Perkusi dan palpasi : Tidak dilakukan.
Auskultasi thorax :
Cardio: bising (+)
Pulmo: Dominan suara vesikuler disemua lobus,
Ronki (-), Wheezing(-)
V.Pemeriksaan Penunjang
EKG: Hasilnya depresi segmen ST di Lead V5 dan V4
VI. Diagnosa Banding
Ischemic Heart Disesase :
- Unstable Angina Pectoris
- NSTEMI
VII. Diagnosis Kerja : - (Menunggu hasil pemeriksaan penunjang)
VII.Penatalaksanaan:
Terapi di UGD: Captopril 25 mg Sublingual
Terapi yang akan diberikan dibangsal rawat inap:
- Asetosal 2 x 1
- ISDN
- Captopril 12,5 x 2
- Amlodipin 1 x 1
- injeksi ranitidin
- metoclopramid 3 x 1
IX. Prognosis
Menimbang pasien segera mendapat pertolongan setelah adanya
kejadian, serta pertimbangan bahwa pasien mendapat perawatan yang adequat
saat menjalani perawatan lanjutan maka diramalkan prognosisnya baik.
PEMBAHASAN
A. PEMBAHASAN ANAMNESIS