bagian 1

13
BAGIAN 1 – HASIL OBSERVASI RUANG UGD RSUD WONOSARI 1. SETTING RUANG UGD Seperti yang terlihat pada denah, ruang UGD RSUD Wonosari terletak terpisah dengan rumah sakit induknya. Ruangannya cukup luas dengan 3 kamar pemeriksaan dimana tiaap kamar pemeriksaan terdapat 2 ranjang. Di mulai dari pintu masuk, terdapat ruang pendaftaran yang letaknya diluar sehingga antrian pendaftar tidak menganggu proses penanganan pasien. Setelah masuk maka terdapat tempat triase dimana pada lantai sudah terdapat 4 macam garis dengan warna berbeda. Warna kuning dan hijau akan mengarahkan kita untuk menuju ruang pemeriksaan, sedangkan warna merah akan mengarahkan pada bilik tindakan kegawatan dan resusitasi. Warna hitam akan mengantarkan kita pada ruang transit kecil dimana pasien yang meninggal di simpan untuk sementara waktu. Pada ruang pemeriksaan terdapat ranjang tidur, alat pemeriksaan fisik serta kanul oksigen. Disertai juga dengan EKG dan beberapa obat-obatan untuk penatalaksanaan awal. Pada ruang tindakan kegawat daruratan terdapat alat untuk defibrilasi, tabung oksigen, serta pada dinding terdapat algoritma RJP namun, belum di-update.

Upload: priyo-utomo

Post on 25-Oct-2015

17 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAGIAN 1

BAGIAN 1 – HASIL OBSERVASI RUANG UGD RSUD WONOSARI

1. SETTING RUANG UGD

Seperti yang terlihat pada denah, ruang UGD RSUD Wonosari terletak

terpisah dengan rumah sakit induknya. Ruangannya cukup luas dengan 3 kamar

pemeriksaan dimana tiaap kamar pemeriksaan terdapat 2 ranjang. Di mulai dari

pintu masuk, terdapat ruang pendaftaran yang letaknya diluar sehingga antrian

pendaftar tidak menganggu proses penanganan pasien. Setelah masuk maka

terdapat tempat triase dimana pada lantai sudah terdapat 4 macam garis dengan

warna berbeda.

Warna kuning dan hijau akan mengarahkan kita untuk menuju ruang

pemeriksaan, sedangkan warna merah akan mengarahkan pada bilik tindakan

kegawatan dan resusitasi. Warna hitam akan mengantarkan kita pada ruang transit

kecil dimana pasien yang meninggal di simpan untuk sementara waktu. Pada

ruang pemeriksaan terdapat ranjang tidur, alat pemeriksaan fisik serta kanul

oksigen. Disertai juga dengan EKG dan beberapa obat-obatan untuk

penatalaksanaan awal. Pada ruang tindakan kegawat daruratan terdapat alat untuk

defibrilasi, tabung oksigen, serta pada dinding terdapat algoritma RJP namun,

belum di-update.

Pada UGD juga terdapat ruang bedah minor, ruang residen, ruang berkas

pasien, dan ruang khusus untuk kegawatan obstetri-ginekologi. Pada bangunan

yang terleteak terpisah namun tidak jauh terdapat apotek untuk tempat pasien

mengambil obat. Ada juga ruang radiologi dan laboraturium. UGD juga

dilengkapi fasilitas pendukung semisal toilet, dapur, dan ruang tunggu. Pada

abagian dinding ruang UGD terdapat tulisan mengenai alur penanganan pasien di

UGD, daftar dokter yang tersedia serta algortima penanganan kasus kegawatan.

Didekat pintu masuk selalu tersedia kursi roda serta ranjang geser yang ksosong,

ini digunakan untuk dapat mentransfer segera pasien yang datang dari kendaraan.

Page 2: BAGIAN 1

2. ALUR PELAYANAN PASIEN UGD

Sesuai dengan alur gambar diatas, pasien yang datang akan menuju ruang IRD

yang sesuai hasil triase, sementara pengantar mengurus berkas pendaftaran. Di ruang

IRD maka dokter jaga akan menentukan apakah pasien membutuhkan pemeriksaan

penunjang atau tidak, lalu pasien kemungkinan akan :

1. Mendapat resep obat lalu pulang ke rumah (rawat jalan)

2. Membutuhkan tindak lanjut lebih komplit di bangsal atau ICU (rawat inap)

Pasien dengan atau tanpa asuransi kesehatan memang berbeda dalam proses

administrasi namun, mendapat alur penanganan yang sama.

Page 3: BAGIAN 1

3. SEDIAAN PERALATAN DAN OBAT EMERGENCY

PERALATAN DI RUANG UGD RSUD WONOSARI

- Tabung Oksigen beserta sungkup dan kanul (portable dan statis)

- Alat kejut jantung (defibrilator)

- Alat rekam jantung (EKG)

- Tensimeter

- Alat-alat untuk pemasangan jalur Intravena

- Spuit injeksi

- Lampu periksa

- Alat bedah minor

- Alat Sterilitator instrumen

- Suction

- Laringoskopi dan ET

- Lampu baca hasil X-ray

- Nebulizer

OBAT-OBATAN DI RUANG UGD RSUD WONOSARI

- Kasa, perban, kapas, larutan garam fisiologis, revanol dan povidon iodine.

- Ephinefrine

- ISDN

- Sulfas atropin

- Salbutamol

- Lidokain

- Berbagai macam cairan infus (RL, dextrose, dll)

- Captopril

- Dexamethasone

- ATS (Anti-Tetanus Serum)

- NSAID

Page 4: BAGIAN 1

BAGIAN II LAPORAN KASUS KEGAWATDARURATAN

I. Identitas

Nama : Bapak S

Alamat : Tri Mulyo I, wonosaro, Yogyakarta

Umur : 74 tahun

Pekerjaan : Pensiunan

Masuk Puskesmas : Pukul 10.00

Nomor RM : 225982

II. Anamnesis

a. Keluhan utama : Nyeri dada dan Pusing

b. Riwayat Penyakit Sekarang :

Sekitar 30 menit sebelum datang ke ruang UGD RS Wonosari, pasien

merasakan nyeri dada. Nyeri belum berkurang saat tiba di UGD. Sebelumnya

pasien merasa pusing sejak 1 hari yang lalu, pusing dirasakan seperti berputar

dan semakin berat lalu muncul keluhan nyeri dada. Pandangan pasien juga

serasa kabur. Pusing dirasakan terutama di tengkuk. Pusing dirasakan semakin

memberat, terutama ketika sedang beraktifitas dan tidak membaik ketika

dibawa beristirahat.

Akhir akhir ini pasien sering merasakan pusing, saat ada serangan

pasien langsung dibawa ke rumah sakit wonosari dan disana mendapatkan

beberapa obat dan setelah itu dibolehkan pulang. Biasanya setelah minum

obat yang diberikan dari rumah sakit Wonosari itu keluhan pasien dirasakan

berkurang. Namun, sejak jam 07.30 WIB hari ini pasien kembali merasakan

pusing yang sangat berat dan disertai dengan muntah sebanyak 2 kali. Tetapi

pasien masih bisa berjalan ke kamar mandi,namun setelah muntah yang kedua

kalinya pasien merasakan lemas dan nyeri di bagian dada dan tidak bisa

Page 5: BAGIAN 1

berdiri lagi. Sekitar 30 menit setelah serangan nyeri dada tersebut dirasakan

pasien langsung dibawa ke UGD.

c. Riwayat penyakit dahulu :

- Tekanan darah tinggi sudah diderita sejak usia pasien sekitar 45 tahun

- Pasien sudah 2 x mondok di rumah sakit dikarenakan keluhan hipertensi

(Pusing)

- Pasien tidak mempunyai riwayat diabetes melitus

- Pada pemeriksaan sebelumnya pasien menunjukkan hiperkolesterolemia

d. Riwayat Penyakit Keluarga :

- Riwayat keluarga hipertensi (+) pada ayah dan ibu.

- Riwayat Penyakit jantung (+) pada ayah

- Riwayat Diabetes Melitus (-) pada seluruh keluarga

e. Kebiasaan dan Aspek Lingkungan :

- Pasien sudah mempunyai kebiasaan merokok sudah sejak muda, sehari bisa

menghabiskan satu bungkus. Semenjak semakin sering mendapat keluhan

sakit kepala, pasien mulai mengurangi rokroknya, namun sulit untuk berhenti

total, Tetapi saat ini frekuensi merokok sudah berkurang hanya satu batang

sehari.

- Pasien gemar mengkonsumsi makanan yang bersantan.

- Pasien jarang berolahraga.

Page 6: BAGIAN 1

III Pemeriksaan Tanda Vital

Status pasien

Keadaan Umum : Lemah

Kesadaran : Compos mentis

Tanda Vital

Suhu : Tidak dilakukan

Respirasi : 18x/menit

Tekanan Darah : 215/95 mmHg (setelah minum obat captopril 25 mg

sublingual menjadi 170/80 mmHg)

Nadi : 62x/menit

IV Pemeriksaan Fisik

Kepala : Tidak dilakukan

Leher : Pemeriksaan JVP Tidak dilakukan

Inspeksi thorax : Dada simetris kanan dan kiri, abdomen lebih tinggi

daripada dada, ictus cordis tidak nampak.

Perkusi dan palpasi : Tidak dilakukan.

Auskultasi thorax :

Cardio: bising (+)

Pulmo: Dominan suara vesikuler disemua lobus,

Ronki (-), Wheezing(-)

V.Pemeriksaan Penunjang

EKG: Hasilnya depresi segmen ST di Lead V5 dan V4

VI. Diagnosa Banding

Ischemic Heart Disesase :

- Unstable Angina Pectoris

- NSTEMI

VII. Diagnosis Kerja : - (Menunggu hasil pemeriksaan penunjang)

Page 7: BAGIAN 1

VII.Penatalaksanaan:

Terapi di UGD: Captopril 25 mg Sublingual

Terapi yang akan diberikan dibangsal rawat inap:

- Asetosal 2 x 1

- ISDN

- Captopril 12,5 x 2

- Amlodipin 1 x 1

- injeksi ranitidin

- metoclopramid 3 x 1

IX. Prognosis

Menimbang pasien segera mendapat pertolongan setelah adanya

kejadian, serta pertimbangan bahwa pasien mendapat perawatan yang adequat

saat menjalani perawatan lanjutan maka diramalkan prognosisnya baik.

Page 8: BAGIAN 1

PEMBAHASAN

A. PEMBAHASAN ANAMNESIS