kuliah bagian 1

74
KULIAH GERIATR dr.Savita Handayani SpPD Divisi Geriatri Bagian/SMF Penyakit Dalam FK UNIBA

Upload: humaira-azmi

Post on 08-Feb-2016

38 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

yes

TRANSCRIPT

  • KULIAH GERIATR

    dr.Savita Handayani SpPDDivisi Geriatri Bagian/SMF Penyakit Dalam FK UNIBA

  • PENDAHULUANKeberhasilan pembangunan kesejahteraan : usia harapan hidup - Jumlah lansia Di Indonesia : Di Sumut : 1960 : 4,5 juta. 2000 :635.927 dari 1980 : 8,0 juta. 11.506.808 (5,53 %) 2000 : 14,9 juta. Di Medan: (7,28 %) 2000 :94.329 dari 2020 : 11,34 % ? 1.904.273 (4,95%)Di Sumut dan Medan : 37,8 % dan 40,93 % lansia usia 60-64 tahun

  • USIA HARAPAN HIDUP

    Usia harapan sewaktu lahir Usia 60 tahun 1950-1955 1975-1980 1995-2000 2020-2025 1975-1980Dunia 47,0 57,5 63,9 70,4 15,3Negara 65,2 71,9 73,7 75,4 18,5MajuNegara 42,4 55,1 62,5 69,6 14,9 Berkembang

  • PENGGOLONGAN LANSIALansia menurut UU no.13 tahun 1998 :Usia 60 tahun, di LN 65 tahun.Lansia muda (young old) : 60-74 tahun. lanjut (middle old) : 75-84 tahun. tua (old old) : 85 tahun.Lansia (elderly) : 60-74 tahun. tua (old) : 75-90 tahun. sangat tua (very old) : > 90 tahun. Istilah2 lain : hexagenarian, heptagenarian, octagenarian, nonagenarian, centenarian.

  • DITINJAU DARI KEMANDIRIAN- Lansia mandiri sepenuhnya : lansia yang sehat, masih dapat mengurus serta memelihara diri dan rumah tangganya dlm kehidupan sehari-hari.- Lansia yang tidak sepenuhnya sehat, tapi masih dapat mengurus dirinya.- Lansia yang sakit dan sama sekali tdk dpt mengurus dirinya sendirijompo

  • JUMLAH LANSIA USA Bureau of theCensus (1993)

    1990-2025 : Pertambahan jumlah lansia Indonesia 414 % Kenya 347 % Brazil 255 % India 242 % China 220 % Jepang 129 % Jerman 66 % Swedia 33 %

  • PASIEN GERIATRI PASIEN LANSIALansia : 60 tahunGeriatri : 60 tahun Penyakit lebih 1 jenis (multipatologi)

  • GERIATRI DAN GERONTOLOGIGerontologi : geros= tua + logos = ilmu Mempelajari ttg berbagai aspek lansia dan proses menua.Geriatri : geros = tua + iatrea = to care. Mempelajari ttg perawatan lansia.

    ASESMEN GERIATRI

  • PEMBAGIAN GERONTOLOGI SosialGERON- PsikologikTOLOGI Biologik Ger Medik Geriatri

  • DEFINISIBritish Geriatric Society : cabang ilmu penyakit dalam (general medicine) yang menangani aspek klinik, pencegahan, pengobatan, rehabilitasi dan sosial dari penyakit-penyakit pada lansia.

  • PERBEDAAN INTERNA GERIATRIPendidikan kesehatan pd lansia 0 ++D/peny yang yang tdk dilaporkan 0 ++Mengetahui kondisi rumah + ++Penampilan penyakit tdk khas + ++Patologi multipel 0 ++Penyakit fisik + jiwa + ++Masalah obat + ++ Perawatan berkelanjutan 0 ++Penanganan penderita secara 0 ++Komprehensif dan kerja timNB : 0 = tdk diperhatikan. + =diperhatikan ++= sangat diperhatikan

  • MENGAPA PERLU PELAYANAN LANSIA ?PENATALAKSANAAN PENYAKIT PD LANSIA DEWASA. MULTIPATOLOGI. POLIFARMASI. FUNGSI ORGAN VITAL MENURUN. GEJALA/TANDA TIDAK KHAS.

  • PENYAKIT YANG SERING PADA LANSIA Stieglitz : 4 kelompok besar yaitu Penyakit kardiovaskuler : hipertensi, arteriosklerosis serebral, koroner, renal dsb. Penyakit endokrin : DM, Klimakterium, imbalans tiroid dsb. Penyakit tulang dan sendi : osteoartritis, artritis reumatoid, artritis gout dsb. Penyakit neoplasma. Lain-lain : penyakit infeksi, sistem saluran cerna, urogenital dsb.

  • BEBERAPA DASAR MEMAHAMI GERIATRI Proses Menua. Gambaran/karakteristik penyakit pada lansia. Sindroma Geriatri/Geriatric Giants. Pelayanan kesehatan pada lansia.

  • 1. KONSEP PROSES MENUA (AGEING PROCESS). *Akumulasi progresif dari perubahan2 pd tbh, yang menyebabkan meningkatnya kepekaan terhadap penyakit dan kematian, sebagai akhir dari usia lanjut.* Kemunduran yang progresif dari organisme setelah tercapainya kematangan/maturitas dari ukuran, bentuk atau fungsi organisme, yang bersifat universal, hakiki, progresif dan merusak, akibat bertambahnya usia.

  • *Sir Alex Comfort : proses menua adalah bertambahnya usia yang ditandai kegagalan utk mempertahankan homeostasis yang disebabkan stres fisiologik kegagalan akibat viabilitas dan vulnerabilitas .* Constantinides : proses menua adalah menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki /mengganti diri dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya shg tdk dpt bertahan terhadap jejas (termasuk infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang diderita.

  • TANDA-TANDA PROSES MENUA- Universal- Deterioratif- Tidak menimbulkan kehancuran/kegagalan sistem.

  • UMURChronological age.Biological age.

  • TEORI2 TTG PROSES MENUA- Genetic Clock : telah terprogram sec genetik utk spesies ttt, mempunyai jam genetik di dlm nukleus diputar menurut replikasi ttt .- Mutasi somatik (error catastrophe) : faktor lingkungan (zat kimia, radiasi, karsinogenik) menyebabkan mutasi somatikkesalahan beruntun trankripsi, translasi kesalahan sintesis protein/enzim- Kerusakan sistem imun : berkurangnya kemampuan sistem imun mengenal sel2 tbh.- Kerusakan akibat radikal bebas: superoksida, OH -, H202 , bereaksi dengan protein, asam lemak tdk jenuh, DNA.- Sisa metabolisme : asupan kalori yang berlebihan modifikasi cara hidup

  • MENUNDA PROSES MENUA - Cegah/kurangi radikal bebas.- Metabolisme/makanan.- Manipulasi sistem imun

  • CEGAH/KURANGI RADIKAL BEBAS

  • ATASI DENGAN ANTIOKSIDAN

  • UPAYA

  • UNSUR-UNSUR ENZIM TUBUH- SOD : Zn, Cu, Mn : merubah superoksida H202 + 02.- Katalase : Fe : merubah H202 H20+02- Glutation peroksidase : Se : menguraikan H202 H20

  • SISTEM IMUN PD LANSIA Sistem imun : Sistem imun alamiah/ natural/ innate/ non spesifik, berfungsi untuk mempertahankan sistem imun tubuh dalam menghadapi berbagai benda asing / mikro-organisme, misalnya sel fagosit, natural killer. Sistem imun adaptif/acquired/ didapat/ spesifik merusak benda asing / mikro-organisme yang telah dikenal sebelumnya, misalnya limfosit T dan B.

  • MANIPULASI SISTEM IMUN -Vaksinasi (influenza setiap tahun dan pneumokok setiap 5 tahun, dan nutrisi (gizi). - Zat-zat gizi yang sangat diperlukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh adalah vitamin A,C,E, sedangkan mineral berupa selenium, zat besi dan seng. - Imunomodulator.

  • FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES MENUA- Endogenic aging : cellular agingtissue aging, anatomical aging, organ aging, seluruh tubuh.- Exogenic factor : lingkungan, faktor sosio budaya (life style) faktor risiko.

  • PERUBAHAN2 AKIBAT PROSES MENUATEMPAT MORFOLOGI FUNGSIKESELURUHAN TB (bungkuk ok kifosis) BB TBW fat to lean body mass Kulit Mengerut Atrofi sweat glandKardiovaskuler Elongatio dan tortuosity COP termasuk aorta HR response Tunika intima menebal. to stress. Tunika media fibrosis. R . Hipertrofi jantung Sklerosis valvula jantung Ginjal Jlh Nefron Cr Cl , RBF , Jlh glomerulus abnormal Osmol urine .Paru Elatisitas aktivitas silia VC , uptake 02 , Refleks batuk .

  • PERUBAHAN2 AKIBAT PROSES MENUA TEMPAT MORFOLOGI FUNGSI Gastrointestinal HCL , saliva Taste buds Skeleton OA, Loss of bone substance.Eyes Arcus senilis Akomodasi , Acuity . Pupil size , Color sensitivity Degenerasi lensa dll.

  • MENUA SEHAT DAN MENUA LAZIMMENUA SEHAT (HEALTHY AGING = NORMAL AGING= successful aging= menua fisiologis) : penurunn fisiologis krn bertambahnya usia, tdk dipengaruhi kompliksi penyakit, pemaparan lingkungan, gaya hidup.MENUA LAZIM (USUAL AGING= menua patologis : kombinasi faktor2 di atas.

  • TUJUAN GERIATRI1. Memelihara kesehatan lansia pe-ngawasan kesehatan dan pencegah-an penyakit.2. Deteksi dini dan terapi secara tepat dan cepat.3. Kemandirian maksimal.4. Perawatan dan dukungan simpatik penyakit stadium terminal (hospice care)

  • TUA BERGUNA DAN BERKUALITAS1. Hambatan fisik minimal, dan mampu mengatasinya.2. Sehat mental, dan mampu memper-tahankan harga diri.3. Dapat mempertahankan aktivitas fisik dan mental.4. Mandiri.5. Melanjutkan gaya hidup.6. Puas dengan hidup atau keadaannya (stabil sosioekonomi, mempunyai peranan dalam lingkungan).

  • 2. GAMBARAN/PENAMPILAN PENYAKIT PADA LANSIA Penyebab penyakit : multipatologi, saling berhubungan dan saling memperberat. Penyebabnya tersembunyi (occult), tanpa gejala atau ringan, tidak khas, setelah diketahui penyakitnya ternyata penyakit telah berat, atau dpl penyebab penyakit telah lama berada dalam tubuh, sebelum timbul keluhan maupun tanda-tanda penyakit yang bersifat menahun/kronik), gangguan jiwa bersama-sama gangguan fisik.

  • Diagnosa lebih sulit: anamnese yang cermat, pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh dan teratur untuk mengetahui penyakit sedini mungkin. Perjalanan penyakit : kronik, cepat progresif, cacat yang lama sebelum meninggal dunia, semakin rentan menderita penyakit. Masalah obat : polifarmasi, interaksi obat, efek samping obat, keracunan obat, iatrogenik.

  • KARAKTERISTIK PENYAKIT PADA LANSIA

    PARAMETERLANSIADEWASA MUDAEtiologiEndogenTersembunyiKumulatif (multipel)KronikEksogenJelas, nyata.Spesifik (tunggal)Baru terjadiMulainyaInsidious, asimtomatikFlorid (jelas sekali)

  • KARAKTERISTIK PENYAKIT PADA LANSIA

    PARAMETERLANSIADEWASA MUDAPerjalanan penyakitKronikProgresifKekebalan (-)AkutSelf limittedKekebalan (+)Variasi IndividualBesar, aneka ragam bentukKecil

  • CONTOH KARAKTERISTIK PENYAKITPADA LANSIA PNEUMONIA. Gambaran klinis :awal takhipnu &takhikar-dia. Jarang : demam, batuk produktif, lekositosis, radiologis khas. D/ 1 kriteria major+2 kriteria minor+foto dada Kriteria major : batuk, sputum, demam >37,8oC. Kriteria minor: sesak nafas, nyeri dada, konsolidasi paru, lekositosis.

  • BEDA PNEUMONIA LANSIA DAN DEWASA

    Gambaran klinis Lansia Org dewasaPerubahan status mental +++ Sepsis berat ++ Jatuh +++ -Takhipnu&takhi-kardia ++ +Lekosit N a + +Inkontinensia ++ -Mortalitas ++ +Demam + +++Batuk+sputum + +++Kelainan radiologisResolusi cepat + + +++ ++

  • Diabetes MelitusD/ sulit, karena : -Kemampuan penderita kurang untuk menyatakan keluhan.Ggn multiorgan, multipatologi, gejala samar.Berdasarkan KGN 140 mg/dL.

  • Hipertensi.Kombinasi hipertensi sistolik dan diastolik.ISH 65-70% dari hipertensi pada lansia.Gejala : tidak khas.D/ : TD 140/90 mmHg.

  • Penyakit jantung koronerAP : rasa nyeri lebih ringan.IM : Studi Rodstein: 29% gejala klinik khas. 40% tidak khas. 31% silent. Studi Framingham : 25% silent.

  • LANSIA DENGAN RISIKO TINGGI Lansia laki-laki dan duda. Lansia yang sangat tua ( 80 tahun). Lansia yang kesepian. Lansia yang baru keluar dari perawatan di RS. Lansia yang mengalami dukaci- ta yang dalam. Lansia yang mengalami depresi.

  • Sindroma Serebral. Konfusio. Gangguan syaraf otonom: hipotensi postural, hiper/hipotermia, disfungsi kandung kemih, gangguan motilitas sal cerna. Jatuh. Inkontinensia urine & atau fekalis. Penyakit Tulang dan fraktur. Dekubitus.3. MASALAH KESEHATAN PADA LANSIA

  • Kane & ouslander : a series of IS : Immobility. Instability. Incontinence. Intelectual impairment. Infection. Impairment of v,h,t,s,c,c, si. Impaction. Inanition. Isolation. Iatrogenesis. Insomnia. Immune deficiency. Impotence. Impecunity

  • SINDROMA GERIATRI/GERIATRIC GIANTSMasalah2 kesehatan utama pada lansia- Sindroma serebral : aterosklerosis serebri + penyakit2 yang dpt menimbulkannya. Gejala/manifestasi : * Seluruh otak : dementia, inkontinentia, gangguan gait dan refleks dll. * Arteri karotis : TIA, strok, arteritis. * Arteri vertebralis : gangguan suhu tubuh, TD, keseimbangan tubuh.- Confusio = konfusional toksik= delirium akut = sindroma otak akut= gagal otak akut = sindroma psiko organik akut. Memburuknya derajat kesadaran dan kewaspadaan dan terganggunya fungsi berpikirdisorientasi.

  • Dementia : fungsi intelektual dan memori terganggu. Dementia : -tipe Alzheimer (SDAT) : 50 % -tipe multi infarct (vaskuler) : 20 % -tipe campuran : 20 % -lain2 : 10 %.- Gangguan otonom : hipotermia, hipertermia, hipotensi postural, disfungsi kandung kemih, gangguan menelan, konstipasi. Terjadi ok enzim kholinestrase asetilkolin ggn transmisi saraf di ganglion otonom Lain2 : penyakit2 vaskuler serebral + obat (fenitiazin, anti parkinson, antikolinergik dll)

  • FAKTOR PENYEBAB GANGGUAN OTONOMPenurunan asetil kolin karena adanya penurunan ensim kolin asetilaseTerjadinya perubahan morfologis sehingga jumlah reseptor kolin menurunPerubahan patologik t.u penyakit pembuluh darah otak mengakibatkan iskemia atau infark otak---- gangguan otonom

  • HIPOTENSI ORTHOSTATIKDefinisi : penurunan tensi sistolik/diastolik 20 mmHg pada saat penderita berubah posisi dari terlentang ---berdiri.Mekanisme pengaturan tekanan darah : tensi dipertahankan oleh refleks baroreseptor di sinus karotikus. Saat perubahan posisi dari terlentang ke berdiri terjadi penurunan mendadak vol darah (700cc) di dada menuju perut dan kaki- venous return menurun - isi sekuncup turun tensi turun. Kompensasi saraf simpatik mel baroreseptor vasokontriksi arteri dan parasimpatik dgn HR tensi tetap

  • GEJALA DAN TANDA HIPOTENSI ORTOSTATIKSering tanpa gejalaGejala berupa keluhan rasa melayang / ngliyeng ( light headed) tidak sadar tapi akan segera baik bila posisi badan dibaringkan lagi.Sering disertai dengan keringat dingin, pupil melebar( silau ), gang GIT, disfungsi VU dan poliuria nokturnal.

  • ETIOLOGI DAN PATOFISIOLOGIPenurunan fungsi otonom akibat usia, disertai hilangnya elastisitas pembuluh drh.Gangg aktivitas barorefleks akibat tirah baring lamaHipovolemia dan / hiponatremia ( diuretik )Obat hipotensifAkibat berbagai penyakit yg mengganggu saraf otonom (Parkinson, CVD, DM dll )

  • PENATALAKSANAAN HOTerapi umum : berupa peninggian posisi kepala waktu tidur, hilangkan obat hipotensif dan penyakit penyebab hipotensifTerapi khusus : banyak macam tetapi hampir tidak berhasil baik.

  • Gangguan regulasi temperatur:Pengaturan suhuhipotalamus merupakan termostat. Bila terjadi keadaan tertentu menye-babkan suhu lebih rendah / tinggi mekanisme kompensasi untuk mempertahankan suhu. Pada lansia fungsi regulasi ini terganggu hipo/ hiperthermi.

  • Inkontinensia urine et alviStressUrgensiLuapanFungsional

  • TWO BASIC TYPES OF AGE-RELATED OSTEOPOROSIS

    Characteristics The characteristics of OP type I(POSTMENOPAUSAL)OP type II SENILIS)Age (years)Type of bone loss

    Rate of bone lossFracture sites

    Parathyroid functionCalcium absorbtionMetabolism of 25-OH-D to 1,25-dihydroxy vitamin 51 - 75Mainly trabecular

    AcceleratedVertebrae (crush) and distal radiusDecreasedDecreasedSecondary decreased>70Trabecular and corticalNot acceleratedVertebrae (multiple wedge) and hipIncreasedDecreasedPrimary decreased

  • CAUSES OF SECONDARY OSTEOPOROSISNUTRITIONALLOW CALCIUM INTAKEVIT D DEFICIENCYPROTEIN MALNUTRITIONALCOHOLISM

    DRUGSCORTICOSTEROIDSHEPARINANTIEPILEPTICTOBACCO

    ENDOCRINE DISEASECUSHING SYNDROMEHYPERTHYROIDISMHYPERPARATHYROIDISMHYPOGONADISM

    GASTROINTESTINALMALABSORBSION

    IMMOBILIZATIONDISUSED

    SYSTEMIC DISEASE HEPATIC DISEASERENAL DISEASERHEUMATOID DISEASE

    NEOPLASTIC DISEASEMULTIPLE MIELOMALYMPHOMAMONOCYTIC LEUCEMIAChestnut CH, Osteoporosis, Rehab Med, 1988

  • RISK FACTORS ASSOCIATED WITH OSTEOPOROSISNON MODIFIABLEMODIFIABLE Family history of osteo porosis or fracture Personal history of fracture as an adult Increasing age Early menopause (< 45 years old) Late menarche (> 16 years old) Amenorrhea or irregular menstrual periods Female sex White or Asian ancestry Lifelong low calorie intake Poor health / frailty Immobilization Sedentary lifestyle Thin body frame or low body weight Calcium / vitamin D-deficient diet Heavy alcohol use Cigarette smoking

  • MANAGEMENT OF OSTEOPOROSISPREVENTIONTREATMENTPREVENTIVE / MEASURESOPTIMAL PEAK BMDRISK FACTORS MODIFICATIONAVOIDANCE LOSS OF BONE MASSAVOIDANCE OF FALLS & TRAUMA CAUSING FRACTURES (ENVIRONMENT, ETC)

  • FAKTOR NUTRISI : Nutritional FactorsCUKUP KALSIUM / Appropriate calc. intakeCUKUP VIT.D / Appropriate vit. D intakeKURANGI FOSFAT / Phosphate reductionCUKUP PROTEIN / Appropriate protein intakeBATASI KAFEIN / Limit coffein intakeHINDARI ALKOHOL / Avoid alcohol abuseKURANGI GARAM, GULA / Reduce salt and sugarHENTIKAN ROKOK / Stop smoking

    POLA HIDUP AKTIF : Active Healthy Life-style

    KURANG GERAK PROGRAM LATIHAN FISIK

    Increase knowledge, information, & education

    NON-PHARMACOLOGICAL MEASURESIncrease knowledge, information, & education

  • - Jatuh/fall : intrinsik : kondisi fisik dan psikis , dementia, konfusio, gangguan pan- caindra, ggn sistem neurmuskuler dll. Ekstrinsik : obat-obatan (anti hiper- tensi , diuretik, tranquilizers, anti- kolinergik), lingkungan (pakaian/ sandal tdk cocok, perlengkapan RT tdk teratur, cahaya krg trg, lantai tdk rata, permadani terlipat, alat bantu gerak tdk cocok.

  • 4. PRINSIP PELAYANAN KESEHATAN PADA LANSIA Holistik : -manusia seutuhnya asesmen geriatri. -vertikal dan horizontal. -aspek preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif.Tim Interdisipliner x muldidisipliner.

  • KONSEP PELAYANAN KESEHATAN LANSIA Pelayanan Kesehatan Lansia di Masyarakat (Community Based Geriatric Service): peran puskesmas, dokter praktek swasta, integrasi dengan dinas sosial, agama, pendidikan dan kebudayaan, LSM. Pelayanan Kesehatan Lansia di Masyarakat Berbasis Rumah Sakit (Hospital Based Community Geriatric Service): RS setempat membina lansia di wilayahnya -puskesmaslokakarya, simposium, ceramah. -RS pusat rujukan. Pelayanan kesehatan lansia berbasis rumah sakit (hospital based geriatric service) : RS menyediakan pelayanan kesehatan lansia. Poliklinik geriatri, bangsal geriatri akut, klinik siang terpadu (day hospital), bangsal geriatri kronik, pantirawat wredha (nursing home). RSJ : pelayanan kesehatan jiwa lansia layanan terkait (conjoint care).

  • TINGKATAN PELAYANAN GERIATRISederhana : pelayanan poliklinik lansiaSedang : poliklinik geriatri, day hospital.Lengkap : sedang + bangsal geriatri akut.Paripurna : lengkap + bangsal geriatri kronik.

  • ALUR PELAYANAN KESEHATAN LANSIAIGDPOLI GERIATRISpes Peny DlmKonsultanPOLIKLINIK SPESIALISDay HospR.Ger AkutR.GerKronikR.RwtlainDok prak swastaPuskesmasDokterkeluargaPopulasi lansia

  • PELAYANAN SOSIAL LANSIAPanti wredha.Sheltered accomodation.Home help services : membersihkan rumah, cuci seterika dll.Meals on wheels.Night attendants.Dll.

  • ASESMEN GERIATRIAnalisa multidimensional yg dilakukan geriatris atau tim interdisipliner utk menentukan masalah dan kapabilitas/kemampuan medik, psikososial dan fungsional lansia, dgn tujuan rencana terapi menyeluruh dan tindak lanjut jangka panjang.Tim interdisipliner : geriatris/internist plus, psikiater/psikolog, neurolog, rehabilitasi medik, sosiomedik, perawat geriatri, gizi dll.

  • Asesmen- Asesmen lingkungan dan sosial : sosiomedik.Asesmen fisik : dokter/perawat.Asesmen psikis : dokter/perawat.Asesmen disabilitas : dokter / fisio-terapist, psikogeriatrist

  • CAKUPAN ASESMENAnamnesis : identitas penderita, obat yang digunakan, kebiasaan buruk (merokok, mengunyah tembakau, alkohol dll), gangguan yg didapati (ggn menelan, komunikasi/bicara, gerak yang terbatas), gangguan psikis, riwayat geriatric giants, lansia risiko tinggi dll.Pemeriksaan fisik : tanda vital (TD dalam posisi terlentang dan tegak), kelainan sistem2 tubuh dll.

  • Laboratorium : foto toraks, darah, urine, feses rutin, gula darah, lipid darah, fungsi hati, ginjal, tiroid dll. Pemeriksaan Fungsi : *AKS dasar : fungsi sederhana bangun dari tempat tidur, berpakaian, ke kamar mandi/toilet. *AKS instrumental : mengendarai mobil, memasak, naik sepeda dll. *Kemampuan mental : fungsi intelek, memori lama dan memori yang baru terjadi.

  • Asesmen lingkungan Keadaan rumah, karpet yang terlipat, barang2 kecil yang berserakan dilantai, alat2 rt sulit dicapai, WC tidak memenuhi syarat, kebersihan dll.Daftar masalah

  • THANK YOU