bagi ilmu tetraparesis
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 Bagi Ilmu Tetraparesis
1/43
Oleh :
Galih Indra Permana, S.KedNIM. FAA 111 0017
Pembimbing:
dr. Bambang, Sp.S
BAGIAN/SMF NEUROLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PALANGKARAYA/RSUD DORIS SYLVANUS
Juni
2016
-
7/26/2019 Bagi Ilmu Tetraparesis
2/43
ParesisParesis adalah kelemahan atau kelumpuhan
parsial yang ringan atau tidak lengkap atau suatu
kondisi yang ditandai oleh hilangnya sebagiangerakan atau gerakan terganggu.
Kelemahan adalah hilangnya sebagian fungsi
otot untuk satu atau lebih kelompok otot yangdapat menyebabkan gangguan mobilitas bagianyang terkena.
Plegia adalah kekuatan otot yang hilangsama sekali.
Brainspinalcordorg. Quadriparese. Resources and legal help for brainand spinal cord injury survivors. 2008.
-
7/26/2019 Bagi Ilmu Tetraparesis
3/43
Paresis
Greenberg M.S, Handbook of Neurosurgery, Spine Injuries, Fouthedition, Greenberg Graphic, Florida
Parese pada anggota gerak dibagi mejadi 4 macam, yaitu :
Monoparese adalah kelemahan pada satu ekstremitas atas
atau ekstremitas bawah.
Hemiparese adalah kelemahan pada satu sisi tubuh yaitu
satu ekstremitas atas dan satu ekstremitas bawah pada sisi
yang sama.
Paraparese adalah kelemahan pada kedua ekstremitas
bawah.
Tetraparese adalah kelemahan pada keempat ekstremitas.
-
7/26/2019 Bagi Ilmu Tetraparesis
4/43
Types of Paresis
Monoparesis Hemiparesis Paraparesis Tetraparesis
-
7/26/2019 Bagi Ilmu Tetraparesis
5/43
Tetraparesis
Dikenal juga sebagai Quadriparesis
tetra : dari bahasa Yunani
quadra : dari bahasa latin
Merupakan paresis/ kelemahan/hilangnya sebagian fungsi motorik
pada keempat ekstremitas disebabkan oleh penyakit atau trauma
Brainspinalcordorg. Quadriparese. Resources and legal help for brainand spinal cord injury survivors. 2008.
-
7/26/2019 Bagi Ilmu Tetraparesis
6/43
Tetraparese adalah kelumpuhan pada keempatanggota gerak tetapi terkadang tungkai dan lenganmasih dapat digunakan atau jari-jari tangan yang
tidak dapat memegang kuat suatu benda tapi jari-jari tersebut masih bisa digerakkan, atau tidak bisamenggerakkan tangan tapi lengannya masih bisadigerakkan. Hal ini semua tergantung dari luas
tidaknya kerusakan
Tetraparesis
Greenberg M.S, Handbook of Neurosurgery, Spine Injuries, Fouthedition, Greenberg Graphic, Florida
-
7/26/2019 Bagi Ilmu Tetraparesis
7/43
Epidemiologi
Menurut The National Spinal Cord InjuryData Research Centre:
Angka insidensi tetraparesis 200.000 pertahun di AS
Penyebab utama: trauma/injury medula
spinalis karena kecelakaan
Brainspinalcordorg. Quadriparese. Resources and legal help for brainand spinal cord injury survivors. 2008.
-
7/26/2019 Bagi Ilmu Tetraparesis
8/43
Data di Amerika Serikat menunjukkanurutan frekuensi disabilitas neurologis
karena cedera medula spinalis traumatika :(1) tetraparese inkomplet (29,5%)
(2) paraparese komplet (27,3%)
(3) paraparese inkomplet (21,3%)
(4) tetraparese komplet (18,5%)
Goodrich A.J., Lower cervical Spine Fractures and
Dislocation, Department of Surgery, section of OrthopedicSurgery, medicl college of Georgia, 2008
-
7/26/2019 Bagi Ilmu Tetraparesis
9/43
Tetraparese dapat disebabkan karena adanyakerusakan pada susunan neuromuskular, yaituadanya lesi.
Ada dua tipe lesi, yaitu lesi komplit dan inkomplit.
Lesi komplit dapat menyebabkan kehilangankontrol otot dan sensorik secara total dari bagiandibawah lesi, sedangkan lesi inkomplit mungkinhanya terjadi kelumpuhan otot ringan (parese) danatau mungkin kerusakan sensorik.
Brainspinalcordorg. Quadriparese. Resources and legal hel for brain andspinal cord injury survivors. 2008.
Etiologi
-
7/26/2019 Bagi Ilmu Tetraparesis
10/43
Etiologi
Trauma/injury : kecelakaan, jatuh,sportinjury
Guillain-Barre SyndromeSpinal cord compression
Poliomyelitis
Cerebral palsy
Brainspinalcordorg. Quadriparese. Resources and legal hel for brain andspinal cord injury survivors. 2008.
-
7/26/2019 Bagi Ilmu Tetraparesis
11/43
Guillain-Barr SyndromeDitemukan oleh dokter Prancis Guillain, Barr pada tahun1916
Merupakan inflamasi akut demyelinasi polineuropati
Mempengaruhi sistem nervus perifer
Selalu dipicu oleh proses infeksi akut
Akibat suatu infeksi atau keadaan tertentu yangmendahului SGB akan timbul autoantibodi atau imunitasseluler terhadap jaringan sistim saraf-saraf perifer.
Infeksi-infeksi meningokokus, infeksi virus, sifilis ataupuntrauma pada medula spinalis, dapat menimbulkanperlekatan-perlekatan selaput araknoid. Di negara-negaratropik penyebabnya adalah infeksi tuberkulosis.
Japardi Iskandar. Sindroma Guillain-Barre. FKUSU. 2011.
-
7/26/2019 Bagi Ilmu Tetraparesis
12/43
Epidemiologi:
Insidensi 0,6 sampai 1,9 kasus per 100.000 orangpertahun
Puncak insidensi antara usia 15-35 tahun danantara 50-74 tahun
83% ras kulit putih, 7% ras kulit hitam, 1% rasAsia.
Japardi Iskandar. Sindroma Guillain-Barre. FKUSU. 2011.
-
7/26/2019 Bagi Ilmu Tetraparesis
13/43
Guillain-BarrSyndromePathophysiology
Andary M, Klein M. Guillain-Barre syndrome. Emedicine medscape.2016.
Secara patologis ditemukan degenerasi mielindengan edema yang dapat atau tanpa disertai
infiltrasi sel. Infiltrasi terdiri atas sel
mononuklear. Sel-sel infiltrat terutama terdiri
dari sel limfosit berukuran kecil, sedang dan
makrofag, serta sel polimorfonuklear pada
permulaan penyakit.
Setelah itu muncul sel plasma dan sel mast.
Serabut saraf mengalami degenerasi segmental
dan aksonal. Lesi ini bisa terbatas pada segmen
proksimal dan radiks spinalis atau tersebar
sepanjang saraf perifer.
Predileksi pada radiks spinalis diduga karena
kurang efektifnya permeabilitas antara darah
dan saraf pada daerah tersebut
-
7/26/2019 Bagi Ilmu Tetraparesis
14/43
Tanda dan gejala
Manifestasi klinis utama adalah kelumpuhan otot-otot ekstremitas tipe lower motor
neuron. Pada sebagian besar penderita kelumpuhan dimulai dari kedua ekstremitas
bawah kemudian menyebar secara asenden ke badan, anggota gerak atas dan saraf
kranialis. Kadang-kadang juga bisa keempat anggota gerak dikenai secara serentak,
kemudian menyebar ke badan dan saraf kranialis. Kelumpuhan otot-otot ini simetris
dan diikuti oleh hiporefleksia atau arefleksia
Gondim A.A.F., Spinal Cord Trauma and Related Diseases. Department ofPhysiology and Pharmacology Neurology Residency Program Director,
-
7/26/2019 Bagi Ilmu Tetraparesis
15/43
Tatalaksana GBS
Sebagian besar penderita dapat sembuh sendiri
Pengobatan simptomatik, dan mempercepat penyembuhanmelalui sistem imunitas (imunoterapi)
1. Plasmaparesis / plasma exhange
Tujuan: mengeluarkan faktor autoantibodi yang beredar.Pengobatan dilakukan dengan mengganti 200-250 mlplasma/kgBB dalam 7-14 hari
2. Imunoglobulin IV
Menggunakan gamma globulin intravena
Dosis 0,4 gr/kgBB/hari selama 3 hari 0,4 gr/kgBB/harisetiap 15 hari sampai sembuh
Andary M, Klein M. Guillain-Barre syndrome. Emedicine medscape.2016.
-
7/26/2019 Bagi Ilmu Tetraparesis
16/43
PoliomyelitisDitemukan oleh Jacob Heine, berkebangsaan
Jerman(1840)Merupakan penyakit menular akut yang disebabkanoleh virus polio (gol. Picornavirus) yang merusakanterior horn cells of the spinal cord.
Poliomielitis adalah peradangan pada daerah medulaspinalis yang mengenai substantia grisea. Jika lesimengenai medula spinalis setinggi servikal atas makadapat menyebabkan kelemahan pada anggota gerakatas dan bawah.
Vidyadhara S. Thomson J. Poliomyelitis. Emedicine medscape. 2016
-
7/26/2019 Bagi Ilmu Tetraparesis
17/43
Epidemiologi:
Tahun 1940-1950 : di AS terjadi 15.00021.000kasus setiap tahun
Tahun 1955 : sejak vaksin polio ditemukan penurunan kasus : 0,4 kasus per 100.000
Tahun 1972 : angka kejadian
-
7/26/2019 Bagi Ilmu Tetraparesis
18/43
Vidyadhara S. Thomson J. Poliomyelitis. Emedicine medscape. 2016
M t i G i
-
7/26/2019 Bagi Ilmu Tetraparesis
19/43
Myastenia Gravis
Suatu kelainan autoimun yang ditandai oleh suatu
kelemahan abnormal dan progresif pada ototrangka yang dipergunakan secara terus menerusdan disertai dengan kelelahan saat beraktivitas
Miastenia grafis adalah penyakit neuromuskularyang menyebabkan otot skelet menjadi lemah danlekas lelah. Kelelahan/kelemahan ini disebabkankarena sirkulasi antibodi yang memblok
acetylcholine receptors pada post sinaptikneuromuscular junction, stimulasi penghambatanini berpengaruh pada neurotransmiter asetilkolin.
Drachman D. the new England journal of medicine. Myasthenia gravis.2009.
http://en.wikipedia.org/wiki/Acetylcholine_receptorhttp://en.wikipedia.org/wiki/Acetylcholine_receptorhttp://en.wikipedia.org/wiki/Neuromuscular_junctionhttp://en.wikipedia.org/wiki/Neuromuscular_junctionhttp://en.wikipedia.org/wiki/Acetylcholine_receptor -
7/26/2019 Bagi Ilmu Tetraparesis
20/43
Epidemiologi: Insidensi pada usia 20-50 tahun
Wanita : pria = 6:4
Gejala klinis: Ptosis
Kelemahan otot pada ekstremitas saat aktivitas
Gejala berat : kelemahan otot bulbar, fleksi ekstensi
leher, respiratory paralisis.
Drachman D. the new England journal of medicine. Myasthenia gravis.2009.
-
7/26/2019 Bagi Ilmu Tetraparesis
21/43
Patofisiologi MG
Shah A, Lorenzo N. Myasthenia gravis. Emedicine medscape. 2015.
-
7/26/2019 Bagi Ilmu Tetraparesis
22/43
Cerebral palsy
Cerebral palsy adalah terminologi yang digunakanuntuk mendeskripsikan penyakit kronik yangmengenai pusat pengendalian pergerakan.
Terjadi perkembangan yang salah atau kerusakanpada area motorik otak yang akan mengganggukemampuan otak untuk mengontrol pergerakan dan
postur tubuh.
Hoda Z. Kao A. Hamid A. cerebral palsy. Emedicine medscape. 2015
-
7/26/2019 Bagi Ilmu Tetraparesis
23/43
Types of cerebral palsy
-
7/26/2019 Bagi Ilmu Tetraparesis
24/43
Klasifikasi
Tetrapares spastik
Tetraparese spastikterjadi karena kerusakanyang mengenai uppermotor neuron (UMN),
sehingga menyebabkanpeningkatan tonus otot
atau hipertoni
Tetraparese flaksid
Tetraparese flaksidterjadi karena kerusakanyang mengenai lowermotor neuron (LMN),
sehingga menyebabkanpenurunan tonus atot
atau hipotoni
-
7/26/2019 Bagi Ilmu Tetraparesis
25/43
Tetraparesis : Kerusakan Upper MotorNeuron (UMN)
Lesi di otak atau medula
spinalis setinggi level C1-C7KerusakanLower MotorNeuron (LMN)
Lesi pada serabut saraf
yang berjalan dari kornuanterior medula spinalissampai ke otot
A spinal cord injury
above the 7th
cervical vertebrae
results inquadriparesis
A spinal cord injury
below the 7th cervical
vertebrae results in
paraparesis
Francisco A, Berman S. Spinal cord trauma and related disease clinical.Emedicine.medscape. 2015
-
7/26/2019 Bagi Ilmu Tetraparesis
26/43
Patofisiologi Tetraparese
Tetraparese dapat disebabkan karena kerusakanUpper Motor Neuron(UMN) atau kerusakan LowerMotor Neuron(LMN).
Kelumpuhan/kelemahan yang terjadi pada
kerusakanUpper Motor Neuron(UMN) disebabkankarena adanya lesi di medula spinalis.Kerusakannya bisa dalam bentuk jaringan scar, ataukerusakan karena tekanan dari vertebra atau diskus
intervetebralis.
Hal ini berbeda dengan lesi pada LMN yangberpengaruh pada serabut saraf yang berjalan darihorn anterior medula spinalis sampai ke otot.
Francisco A, Berman S. Spinal cord trauma and related disease clinical.Emedicine.medscape. 2015
-
7/26/2019 Bagi Ilmu Tetraparesis
27/43
Pada columna vertebralis terdapat nervus spinalis,yaitu nervus servikal, thorakal, lumbal, dan sakral.Kelumpuhan berpengaruh pada nervus spinalis dari
servikal dan lumbosakral dapat menyebabkankelemahan/kelumpuhan pada keempat anggotagerak.
Wilayah ini penting, jika terjadi kerusakan pada
daerah ini maka akan berpengaruh pada otot,organ, dan sensorik yang dipersarafinya
Francisco A, Berman S. Spinal cord trauma and related disease clinical.Emedicine.medscape. 2015
-
7/26/2019 Bagi Ilmu Tetraparesis
28/43
Lesi di Mid or upper cervical cord
Tiap lesi di medula spinalis yang merusak daerah jaraskortikospinal lateral menimbulkan kelumpuhan Upper MotorNeuron (UMN) pada otot-otot bagian tubuh yang terletak dibawah tingkat lesi.
Lesi transversal medula spinalis pada tingkat servikal, misalnya C5mengakibatkan kelumpuhan Upper Motor Neuron (UMN) padaotot-otot tubuh yang berada dibawah C5, yaitu sebagian otot-otot kedua lengan yang berasal yang berasal dari miotom C6sampai miotom C8, lalu otot-otot thoraks dan abdomen serta
segenap otot kedua tungkai yang mengakibatkan kelumpuhanparsial dan defisit neurologi yang tidak masif di seluruh tubuh.
Lesi yang terletak di medula spinalis yang menyebabkankelemahan/kelumpuhan keempat anggota gerak yang disebuttetraparese spastik.
Francisco A, Berman S. Spinal cord trauma and related disease clinical.Emedicine.medscape. 2015
-
7/26/2019 Bagi Ilmu Tetraparesis
29/43
Lesi di Low cervical cord
Lesi transversal yang merusak segmen C5 ke bawahitu tidak saja memutuskan jaras kortikospinallateral, melainkan ikut memotong segenap lintasan
asendens dan desendens lain. Disamping itukelompok motoneuron yang berada didalamsegmen C5 kebawah ikut rusak. Ini berarti bahwapada tingkat lesi kelumpuhan itu bersifat Lower
Motor Neuron (LMN) dan dibawah tingkat lesibersifatUpper Motor Neuron(UMN).
Committee on Trauma of the American College of Surgeon. AdvancedTrauma Life Support (ATLS)
-
7/26/2019 Bagi Ilmu Tetraparesis
30/43
Sindrom lesi yang merusak motoneuron dan funikulusanterolateralis dan sindrom lesi di substantia grisea sentralis.Lesi ini biasanya disebabkan karena adanya infeksi,misalnya poliomielitis. Pada umumnya motoneuron-
motoneuron yang rusak didaerah intumesensia servikal danlumbalis sehingga terjadi kelumpuhan LMN.
Kelainan fungsional sistem saraf tepi dapat disebabkankelainan pada saraf di sumsum tulang belakang ataukelainan sepanjang saraf tepi sendiri. Salah satu penyakitdengan lesi utama pada neuron saraf perifer adalahpolineuropati.
Committee on Trauma of the American College of Surgeon. AdvancedTrauma Life Support (ATLS)
Lesi di
Low cervical cord
-
7/26/2019 Bagi Ilmu Tetraparesis
31/43
Kategori kelompok otot per regio anggota gerak
Region Muscle Groups Myotomes
Upper cervical region Shoulder abduction, elbow flexion, elbow
extension
C5-C7
Lower cervical region Wrist flexion, wrist extension, extension of
fingers, flexion of fingers, spreading of fingers,
abduction of thumb, adduction of thumb, and
opposition of thumb
C8-Th1
Upper lumbosacral
region
Hip flexion, hip adduction, knee extension, hip
extension, hip abduction
L1-L3
Lower lumbosacral
region
Knee flexion, plantar flexion of foot, flexion of
toes, dorsiflexion of foot, extension of toes L4-S1
-
7/26/2019 Bagi Ilmu Tetraparesis
32/43
Centralcord syndrome (CCS)Central cord syndrome (CCS) biasanya terjadi setelah traumahiperekstensi. Sering terjadi pada individu di usia pertengahan denganspondilosis cervicalis. Predileksi lesi yang paling sering adalah medulaspinalis segmen servikal, terutama pada vertebra C4-C6.
Sebagian kasus tidak ditandai oleh adanya kerusakan tulang.Mekanisme terjadinya cedera adalah akibat penjepitan medula spinalisoleh ligamentum flavum di posterior dan kompresi osteofit ataumaterial diskus dari anterior.
Bagian medula spinalis yang paling rentan adalah bagian dengan
vaskularisasi yang paling banyak yaitu bagian sentral.
Pinzon R., Mielopati Servikal Traumatika: Telaah Pustaka Terkini, CerminDunia Kedokteran, 2007)
-
7/26/2019 Bagi Ilmu Tetraparesis
33/43
Gambaran khas Central Cord Syndromeadalah kelemahan yang lebihprominen pada ekstremitas atas dibanding ektremitas bawah.
Pemulihan fungsi ekstremitas bawah biasanya lebih cepat, sementarapada ekstremitas atas (terutama tangan dan jari) sangat sering dijumpai
disabilitas neurologik permanen. Hal ini terutama disebabkan karenapusat cedera paling sering adalah setinggi C4-C5 dengan kerusakanpaling hebat di medula spinalis C6 dengan ciri LMN.
Gambaran klinik dapat bervariasi, pada beberapa kasus dilaporkandisabilitas permanen yang unilateral neurologis lokalis pada pasien
cedera medula spinalis mengacu pada panduan dari American SpinalCord Injury Association/ AISA.
Centralcord syndrome (CCS)
Pinzon R., Mielopati Servikal Traumatika: Telaah Pustaka Terkini, CerminDunia Kedokteran, 2007)
-
7/26/2019 Bagi Ilmu Tetraparesis
34/43
Rekomendasi IS untuk pemeriksaan neurologi lokal
Otot (asal inervasi) Fungsi
M. deltoideus dan biceps brachii (C5) Abduksi bahu dan fleksi siku
M. extensor carpi radialis longus dan brevis
(C6)
Ekstensi pergelangan tangan
M. flexor carpi radialis (C7) Fleksi pergelangan tangan
M. flexor digitorum superfisialis dan
profunda (C8)
Fleksi jari-jari tangan
M. interosseus palmaris (T1) Abduksi jari-jari tangan
Pinzon R., Mielopati Servikal Traumatika: Telaah Pustaka Terkini, CerminDunia Kedokteran, 2007)
-
7/26/2019 Bagi Ilmu Tetraparesis
35/43
Otot (asal inervasi) Fungsi
M. illiopsoas (L2) Fleksi panggul
M. quadricep femoris (L3) Ekstensi lutut
M. tibialis anterior (L4) Dorsofleksi
kaki
M. extensor hallucis longus (L5) Ekstensi ibu jari kaki
M. gastrocnemius-soleus (S1) Plantarfleksi kaki
Rekomendasi IS untuk pemeriksaan neurologi lokal
Pinzon R., Mielopati Servikal Traumatika: Telaah Pustaka Terkini, CerminDunia Kedokteran, 2007)
-
7/26/2019 Bagi Ilmu Tetraparesis
36/43
Tetraparese dengan Hemiparese bilateral
Tetraparese dengan hemiparese bilateral (bihemiparese)mempunyai arti yang sama yaitu kelemahan pada keempatanggota gerak. Namun, pada bihemiparesekelemahan/kelumpuhannya tidak terjadi langsung pada keempat
anggota gerak.
Bihemiparese bersifat kerusakan pada upper motor neuron, yaituadanya infark di hemispere serebral bilateral dapat disebabkankarena dua lesi iskemik didaerah kedua arteri serebri(anterior/media) atau di kedua kapsula interna.
Lesi pada arteri basilaris dapat menyebabkan infark pada daerahmesensefalon. Lesi ini dapat disebabkan oleh adanyaarterosklerosis, emboli, aneurisma, dan inflamasi
Kim H. D.,Ludwig C.S., Vaccaro R.A., Chang J., Atlas Of Spine TraumaAdult and Pediatric, Phyladelphia, 2008.
-
7/26/2019 Bagi Ilmu Tetraparesis
37/43
Tetraparese dengan Hemiparese bilateral
Pada awal stroke terjadi hemiparese unilateralkarena infark di hemisfer serebral unilateral yangdisebabkan adanya lesi pada arteri serebri
(anterior/media) atau di kapsula interna unilateral.Lama kelamaan lesi ini juga dapat ditemukanpada arteri serebri (anterior/media) atau kapsulainterna yang lain, sehingga terjadi infark pada
hemisfer serebral bilateral. Oklusi pada arteribasilaris juga dapat menyebabkan hemiparesebilateral.
Kim H. D.,Ludwig C.S., Vaccaro R.A., Chang J., Atlas Of Spine TraumaAdult and Pediatric, Phyladelphia, 2008.
-
7/26/2019 Bagi Ilmu Tetraparesis
38/43
Tetraparese dengan Hemiparese bilateral
Tetraparese berbeda dengan hemiparese bilateral,walaupun keduanya mempunyai arti kelemahanpada keempat angggota gerak. Namun, Tetraparese
disebabkan adanya lesi di medula spinalissedangkan hemiparese bilateral disebabkan karenalesi pada hemisfer serebral bilateral dan biasanyapada serangan pertama baru terjadi hemiparese
unilateral dan setelah serangan kedua baru terjadihemiparese bilateral.
Kim H. D.,Ludwig C.S., Vaccaro R.A., Chang J., Atlas Of Spine TraumaAdult and Pediatric, Phyladelphia, 2008.
-
7/26/2019 Bagi Ilmu Tetraparesis
39/43
Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan :
Anamnesis (Riwayat penyakit sekarang,
riwayat penyakit dahulu dan riwayatpenyakit keluarga).
Pemeriksaan Penunjang (foto vertebraeservikal/lumbal, MRI)
Davenport M., Fracture Cervical Spine, department of Emergencyedicine and Orthopedic Surgery, Allegeny General Hospital,
-
7/26/2019 Bagi Ilmu Tetraparesis
40/43
Penatalaksanaan Tetraparesis
Diberikan berdasarkan penyebabnya1.Medikamentosa (Kortikosteroid untuk
mengurangi nyeri)
2.Terapi konservatif (Tirah baring, korset)3.Fisioterapi
Infra red
ROM (Rom of Motion)Meningkatkan otot ekstremitas atas danbawah
Francisco A, Berman S. Spinal cord trauma and related disease clinical.
Emedicine.medscape. 2015
-
7/26/2019 Bagi Ilmu Tetraparesis
41/43
Terapi OkupasiProblem : agak kesulitan melakukan pekerjaan yangbiasanya dilakukan sendiri karena terlalu lamaberbaring.
Program : Melatih pasien untuk latihan bekerja, seperti apa
yang biasanya dilakukan sendiri, melatih kekuatanduduk, berdiri dan berjalan.
Melakukan kegiatan sehari-hari sendiri, dan tanpabantuan orang lain, misalnya berpakaian, makan, danrawat diri.
Francisco A, Berman S. Spinal cord trauma and related disease clinical.
Emedicine.medscape. 2015
-
7/26/2019 Bagi Ilmu Tetraparesis
42/43
Prognosis
Prognosis penderita dipengaruhi olehpengobatan terhadap penyebab tetraparesisitu sendiri. Diagnosis sedini mungkin dan
dengan pengobatan yang tepat,prognosisnya baik meskipun tanpa tindakanoperatif. Penyakit dapat kambuh jika
pengobatan tidak teratur atau tidakdilanjutkan setelah beberapa saat
Goodrich A.J., Lower cervical Spine Fractures and Dislocation,
Department of Surgery, section of Orthopedic Surgery, medicl college ofGeorgia, 2008
-
7/26/2019 Bagi Ilmu Tetraparesis
43/43
TERIMA KASIH