bagaimana musik mempengaruhi kepribadian manusia fix
DESCRIPTION
Musik Mempengaruhi Kepribadian ManusiaTRANSCRIPT
Bagaimana Musik Mempengaruhi Kepribadian Manusia?
Sering kali ketika kita mendengarkan musik kita merasa ada perubahan dalam diri kita.
Perubahan yang terjadi bisa berupa perubahan emosi, perilaku maupun perubahan pola pikir.
Perubahan-perubahan yang terjadi itu, apabila terjadi dlaam jangka waktu yang lama maka akan
mempengaruhi kepribadian pada seseorang. Sebagai contoh orang yang suka mendengarkan
musik pop, maka kepribadiannya cenderung lebih perasa dan senang sehingga mengakibatkan
pendengar memiliki kepribadian yang cenderung lebih optimis. Atau ketika seseorang sedang
patah hati maupun sedih, maka musik yang didengarkan biasanaya adalah musik mellow dan
apabila musik ini didengarkan secara terus menerus dalam jangka waktu tertentu maka bisa
membuat kepribadian seseorang tersebut cenderung pesimis.
Lalu, bagaimana bisa musik membentuk kepribadian seseorang? Salah satu alasannya
karena musik menghasilkan rangsangan ritmis yang kemudian ditangkap melalui organ
pendengaran dan diolah di dalam sistem saraf tubuh dan kelenjar pada otak yang selanjutnya
mereorganisasi interpretasi bunyi ke dalam rtime internal pendengarnya. Ritme internal ini
mempengaruhi metabolisme tubuh manusia sehingga prosesnya berlangsung dengan lebih baik.
(Satiadarma, 2001). Musik dengan gaya klasik, instrumental, maupun dengan nada-nada mayor
lebih cenderung merangsang otak untuk meningkatkan kinerja sel-sel dalam tubuh, ketika fungsi
tubuh semakin baik kinerjanya maka berpengaruh pada perasaan dari pendengar musik ini,
seperti merasa lebih semangat, senang, dan bahagia. Sedangkan musik dengan nada minor,
merangsang otak untuk bekerja lebih lambat sehingga emosional yang ditimbulkan biasanya
berupa kesediha, kecemasan, galau dan merasa gelisah.
Berdasarkan sisi positif dari musik, Musik bermanfaat untuk memberikan rasa nyaman,
menurunkan stres, kecemasan dan kegelisahan, melepaskan tekanan emosional yang dialami,
meningkatkan kontrol diri dan perasaan berharga. Tujuan tersebut dapat dicapai melalui berbagai
kegiatan yang dapat dilakukan dalam terapi musik, seperti menyanyi, bermain musik,
mendengarkan musik, menyaksikan video musik, menulis lagu atau aransemen musik, dan
berdiskusi tentang musik (Lindberg, 1997).
Sloboda (2001), menemukan bahwa musik berkaitan erat dengan perubahan suasana hati
dan dapat menghasilkan ketenangan. Alasan yang paling sering digunakan seseorang untuk
mendengarkan musik adalah kesenangan, maka rasa senang sebagai salah satu pengalaman
emosi yang paling sering dialami dalam kaitannya dengan musik (Juslin & Laukka, 2004).
Daftare Pustaka
Kuntjojo. 2009. “Psikologi Kepribadian”. Dalam Makalah Pendidikan Bimbingan Dan
Konseling Universitas Nusantara Kediri
Lerik, Diah Carlota. 2005. “Pengaruh Terapi Musik Terhadap Depresi Diantara Mahasiswa”.
Dalam Makalah Program Studi Psikologi Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29485/4/Chapter%20II.pdf diakses pada tanggal
1 November 2015. Pukul 13.04 WIB.