bagaimana musik mempengaruhi kepribadian manusia fix

3
Bagaimana Musik Mempengaruhi Kepribadian Manusia? Sering kali ketika kita mendengarkan musik kita merasa ada perubahan dalam diri kita. Perubahan yang terjadi bisa berupa perubahan emosi, perilaku maupun perubahan pola pikir. Perubahan- perubahan yang terjadi itu, apabila terjadi dlaam jangka waktu yang lama maka akan mempengaruhi kepribadian pada seseorang. Sebagai contoh orang yang suka mendengarkan musik pop, maka kepribadiannya cenderung lebih perasa dan senang sehingga mengakibatkan pendengar memiliki kepribadian yang cenderung lebih optimis. Atau ketika seseorang sedang patah hati maupun sedih, maka musik yang didengarkan biasanaya adalah musik mellow dan apabila musik ini didengarkan secara terus menerus dalam jangka waktu tertentu maka bisa membuat kepribadian seseorang tersebut cenderung pesimis. Lalu, bagaimana bisa musik membentuk kepribadian seseorang? Salah satu alasannya karena musik menghasilkan rangsangan ritmis yang kemudian ditangkap melalui organ pendengaran dan diolah di dalam sistem saraf tubuh dan kelenjar pada otak yang selanjutnya mereorganisasi interpretasi bunyi ke dalam rtime internal pendengarnya. Ritme internal ini mempengaruhi metabolisme tubuh manusia sehingga prosesnya berlangsung dengan lebih baik. (Satiadarma, 2001). Musik dengan gaya klasik, instrumental, maupun dengan nada-nada mayor lebih cenderung merangsang otak untuk meningkatkan kinerja sel-sel dalam tubuh, ketika fungsi tubuh semakin baik kinerjanya maka berpengaruh pada perasaan dari

Upload: r-eko-cahyo-prasetyo

Post on 19-Feb-2016

5 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Musik Mempengaruhi Kepribadian Manusia

TRANSCRIPT

Page 1: Bagaimana Musik Mempengaruhi Kepribadian Manusia FIX

Bagaimana Musik Mempengaruhi Kepribadian Manusia?

Sering kali ketika kita mendengarkan musik kita merasa ada perubahan dalam diri kita.

Perubahan yang terjadi bisa berupa perubahan emosi, perilaku maupun perubahan pola pikir.

Perubahan-perubahan yang terjadi itu, apabila terjadi dlaam jangka waktu yang lama maka akan

mempengaruhi kepribadian pada seseorang. Sebagai contoh orang yang suka mendengarkan

musik pop, maka kepribadiannya cenderung lebih perasa dan senang sehingga mengakibatkan

pendengar memiliki kepribadian yang cenderung lebih optimis. Atau ketika seseorang sedang

patah hati maupun sedih, maka musik yang didengarkan biasanaya adalah musik mellow dan

apabila musik ini didengarkan secara terus menerus dalam jangka waktu tertentu maka bisa

membuat kepribadian seseorang tersebut cenderung pesimis.

Lalu, bagaimana bisa musik membentuk kepribadian seseorang? Salah satu alasannya

karena musik menghasilkan rangsangan ritmis yang kemudian ditangkap melalui organ

pendengaran dan diolah di dalam sistem saraf tubuh dan kelenjar pada otak yang selanjutnya

mereorganisasi interpretasi bunyi ke dalam rtime internal pendengarnya. Ritme internal ini

mempengaruhi metabolisme tubuh manusia sehingga prosesnya berlangsung dengan lebih baik.

(Satiadarma, 2001). Musik dengan gaya klasik, instrumental, maupun dengan nada-nada mayor

lebih cenderung merangsang otak untuk meningkatkan kinerja sel-sel dalam tubuh, ketika fungsi

tubuh semakin baik kinerjanya maka berpengaruh pada perasaan dari pendengar musik ini,

seperti merasa lebih semangat, senang, dan bahagia. Sedangkan musik dengan nada minor,

merangsang otak untuk bekerja lebih lambat sehingga emosional yang ditimbulkan biasanya

berupa kesediha, kecemasan, galau dan merasa gelisah.

Berdasarkan sisi positif dari musik, Musik bermanfaat untuk memberikan rasa nyaman,

menurunkan stres, kecemasan dan kegelisahan, melepaskan tekanan emosional yang dialami,

meningkatkan kontrol diri dan perasaan berharga. Tujuan tersebut dapat dicapai melalui berbagai

kegiatan yang dapat dilakukan dalam terapi musik, seperti menyanyi, bermain musik,

mendengarkan musik, menyaksikan video musik, menulis lagu atau aransemen musik, dan

berdiskusi tentang musik (Lindberg, 1997).

Page 2: Bagaimana Musik Mempengaruhi Kepribadian Manusia FIX

Sloboda (2001), menemukan bahwa musik berkaitan erat dengan perubahan suasana hati

dan dapat menghasilkan ketenangan. Alasan yang paling sering digunakan seseorang untuk

mendengarkan musik adalah kesenangan, maka rasa senang sebagai salah satu pengalaman

emosi yang paling sering dialami dalam kaitannya dengan musik (Juslin & Laukka, 2004).

Daftare Pustaka

Kuntjojo. 2009. “Psikologi Kepribadian”. Dalam Makalah Pendidikan Bimbingan Dan

Konseling Universitas Nusantara Kediri

Lerik, Diah Carlota. 2005. “Pengaruh Terapi Musik Terhadap Depresi Diantara Mahasiswa”.

Dalam Makalah Program Studi Psikologi Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29485/4/Chapter%20II.pdf diakses pada tanggal

1 November 2015. Pukul 13.04 WIB.