badan pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana kota bandung
DESCRIPTION
Selamat Datang Di Pemerintah Kota Bandung. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung Jalan Maskumambang No. 4 telp. 022.7305023 Bandung. Sekilas Kota Bandung. - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga BerencanaKota Bandung
Jalan Maskumambang No. 4 telp. 022.7305023 Bandung
Selamat Datang
Di
Pemerintah Kota Bandung
Sekilas Kota Bandung
Kota Bandung Sebagai Ibu Kota Provinsi Jawa Barat secara geogarfis terletak pada pertemuan poros jalan raya Barat dan Timur yang menghubungan dengan dengan Ibu Kota Negara. Sedangkan batas wilayah, sebelah selatan dan utara adalah Kabupaten Bandung Barat, sebelah timur Kabupaten Bandung dan sebelah Barat adalah Kota Cimahi
secara topografi Kota Bandung terletak pada ketinggian 791 meter diatas permukaan laut, titik tertinggi 1.050 meter dan terendah 675 meter dengan temparatur rata-rata 26,6 derajat celcius dengan rata-rata curah hujan 156,mm dan jumlah hari hujan rata-rata 15 hari perbulan.
Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana adalah Lembaga Teknis Daerah yang dibentuk Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12 Tahun 2007 tanggal 4 Desember 2007 tentang Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah.
DASAR HUKUM1. Undang-undang Nomor 52 tahun 2009 tentang
Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga;
2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak;
3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 1994 tentang Penyelenggaraan Pembangunan Keluarga Sejahtera;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 1994 tentang Pengelolaan Perkembangan Kependudukan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tanggal 9 Juli 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tanggal 23 Juli 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;
8. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12 tahun 2007 tanggal, 4 Desember 2007 tentang Tentang Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah.
SUB BIDANGKETAHANAN &
PEMBERDAYAANEKONOMI KELUARGA
BIDANG PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN
SUB BIDANG PERLINDUNGAN
KESEHATAN REPRODUKSI
BIDANG PENGENDALIAN KB &
KESEHATAN REPRODUKSI
SUB BIDANG PEMBERDAYAAN &
PARTISIPASI PERAN SERTAMASY & ORG PEREMPUAN
SUB BIDANG PERLINDUNGAN HAK PEREMPUAN & ANAK
SUB BIDANG INFORMASI KELUARGA
BIDANGKETAHANAN &
PEMBERDAYAAN KELUARGA
SUB BIDANGKELEMBAGAAN
KELUARGA KECIL
UPT
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA
KEPALA BADAN
SEKRETARIAT
KELOMPOKJABATAN
FUNGSIONAL
SUB BAGIANUMUM &
KEPEGAWAIAN
SUB BAGIANKEUANGAN &
PROGRAM
Profil Unsur Pimpinan Badan PPKB Kota BandungProfil Unsur Pimpinan Badan PPKB Kota Bandung
Kepala Badan : Dra. Hj. Popong W Nuraeni M.MPd
Sekretaris Badan : Dra. Hj. Sri Mayaningsih M.Si
Kasubag Umum dan Kepegawaian : Hj. Hetti Srihartini, B.Sc. SE
Kasubag Keuangan dan Program : Hj. Mifta Asikin BA
Kabid Pemberdayaan Perempuan : Dra. Hj. Hetty Sofiaty
Kasubid Pemberdayaan & Partispasi : Dra. Hj. Lenny Herlina M.Si
Peran Serta Masyarakat danOrganisasi PerempuanKasubid Perlindungan Hak : Neti Supriati, SH. M.SiPerempuan dan Anak
Kabid Pengendalian KB dan : Hj. Nenny Nuraeni, SH CN
Kesehatan ReproduksiKasubid Perlindungan Kes-pro : Drs. Aminudin. M.SiKasubid Informasi Keluarga : Iip Sarupudin, SH. MM
Profil Organisasi Badan PPKB Kota BandungProfil Organisasi Badan PPKB Kota Bandung
Kabid Ketahanan dan : Hj. Nunung, SE
Pemberdayaan Keluarga
Kasubid Ketahanan danPemberdayaan Ekonomi Keluarga : Marwandi, SE
Kasubid Kelembagaan Keluarga Kecil : Dra. Wuryani. M.Si
Kepala UPT P2TP2A : Ir. Felly Lastiawati,
Subag UPT P2TP2A : Dra. Sesy Pebriani
RPJM KOTA
BANDUNG TAHUN 2009-
2013
ARAH PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG
VISI ; MEMANTAPKAN KOTA BANDUNG SEBAGAI KOTA JASA YANG BERMARTABAT
1. Pengembangan SDM yang sehat, cerdas, berakhlak, profesional dan berdaya saing;
2. Pengembangan perekonomian kota yang berdaya saing dalam menunjang penciptaan lapangan kerja dan pelayanan publik serta meningkatkan peranan swasta dalam pembangunan ekonomi kota.
3. Peningkatan kesadaran budaya kota yang tertib, aman, kreatif, berprestasi dalam menunjang kota jasa yang bermartabat.
4. Penataan kota Bandung menuju metropolitan terpadu yang berwawasan lingkungan.
5. Peningkatan kinerja pemerintah kota yang efektif, efesien, akuntabel dan transparan dalam upaya meningkatkan kapasitas pelayanan kota metropolitan.
6. Peningkatan kapasitas pengelolaan keuangan dan pembiayaan pembangunan kota yang akuntabel dan transparan dalam menunjang sistem pemerintahan yang bersih dan berwibawa.
MISI :RPJP
KOTA BANDUNG
RPJP 2005-2025
AKSELERASI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN REVITALISASI PROGRAM KBMELALUI JAMIKA KOTA BANDUNG
TAHUN 2011
RPJP 2005-2025KOTA BDG
RPJMP 2009-2013KOTA BDG
JAMIKA
MDG’s
1. Meningkatkan Kesetaraan dan Keadilan Gender
2. Peningkatan Perlindungan Anak
3. Peningkatan Kelembagaan Lini Lapangan Pengelola Program KB.
4. Peningkatan Kualitas Pelayanan KB
5. Peningkatan Pemberdayaan Ekonomi Keluarga
6. Peningkatan Kegiatan Ketahanan Keluarga
7. Sosialisasi Kebijakan Program Pembangunan yang Responsif Gender
MENINGKATKAN
1. IPG2. CU / PUS3. Kemandirian ber KB4. Ketahanan Keluarga5. Ekonomi Keluarga
MENURUNKAN• TFR• Korban
KDRT• Korban
Trafiking, • KTA
IPM
10
PROGRAM PP DAN KB
8 FUNSI KELUARGA
7 Prioritas
11
VISIVISI“SELURUH KELUARGA IKUT KB” menjadi
PENDUDUK TUMBUH SEIMBANG 2015
MISIMISI
MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN BERWAWASAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA KECIL BAHAGIA
SEJAHTERA
“MEWUJUDKAN KELUARGA KECIL BAHAGIA SEJAHTERA”
menjadi
RENSTRA BKKBN 2010-2014
Tugas Pokok, Fungsi dan Kewenangan BPPKB Tugas Pokok, Fungsi dan Kewenangan BPPKB
Sesuai Perda Nomor 12 Tahun 2007, tugas pokok Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Bandung adalah ”Pelaksanaan kebijakan daerah di bidang Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana”
Tugas Pokok
Fungsi
1. Perumusan kebijakan teknis bidang pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana
2. Pembinaan dan pelaksanaan pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana yang meliputi pemberdayaan perempuan, pengendalian keluarga berencana dan kesehatan reproduksi, serta ketahanan dan pemberdayaan keluarga
3. Pelaksanaan pelayanan teknis administrasi badan
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya
Melaksanakan pengelolaan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak juga Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera di Kota Bandung sesuai Permendagri No.13 Tahun 2006 yang mencakup 14 Program dan 51 Kegiatan
Kewenangan
VisiVisi
Mewujudkan Keluarga Sejahtera, Kesetaraan dan Keadilan Gender dan Perlindungan Anak
Dasar Penetapan Visi :
1. Masih tingginya jumlah keluarga dengan kategori Pra-Sejahtera dan Sejahtera-I
2. Masih tingginya kesenjangan gender di berbagai bidang kehidupan
3. Masih rendahnya kesejahteraan dan perlindungan anak
4. Belum maksimalnya partisipasi masyarakat dalam mengkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan perempuan serta perlindungan anak
MisiMisi
1. Mengendalikan TFR melalui peningkatan partisipasi masyarakat dalam program KB
2. Mengembangkan Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling KRR
3. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat kategori Pra-Sejahtera dan Sejahtera-1 melalui program ekonomi produktif
4. Meningkatkan partisipasi masyarakat dan memperkuat kelembagaan pengarusutamaan gender
5. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan tentang kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan
6. Meningkatkan perlindungan dan ketrampilan bagi perempuan dan anak
7. Menjadikan Kota Bandung sebagai Kota Layak Anak (KLA)
Tujuan :1. TERINTEGRASIKANNYA KEBIJAKAN PP DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN DAN
PERLINDUNGAN ANAK PADA SEMUA KEBIJAKAN, PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN DI KOTA BANDUNG
2. TERWUJUDNYA 30 KECAMATAN YANG RESPONSIF GENDER DAN PEDULI ANAK;3. BERPERANNYA LEMBAGA MASYRAKAT DALAM PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN
PENINGKATAN KESEJAHTERAAN DAN PERLINDUNGAN ANAK;4. PEMENUHAN PERMINTAAN MASYARAKAT AKAN PELAYANAN KB DAN KESEHATAN
REPRODUKSI YANG BERKUALITAS DALAM UPAYA PENURUNAN KELAHIRAN, ANGKA KEMATIAN IBU, BAYI, DAN ANAK SERTA PENANGGULANGAN MASALAH KESEHATAN REPRODUKSI;
5. PENINGKATAN PEMAHAMAN, PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU POSITIF REMAJA TENTANG KESEHATAN DAN HAK-HAK REPRODUKSI, GUNA MENINGKATKAN DERAJAT KESEHATAN REPRODUKSI DALAM RANGKA MENYIAPKAN KEHIDUPAN KELUARGA UNTUK MENDUKUNG UPAYA PENINGKATAN KUALITAS GENERASI MENDATANG;
6. PENINGKATAN KESEJAHTERAAN DAN KETAHANAN KELUARGA DENGAN MEMPERHATIKAN KELOMPOK USIA PENDUDUK BERDASARKAN SIKLUS HIDUP, YAITU MULAI DARI JANIN DALAM KANDUNGAN SAMPAI DENGAN LANJUT USIA, DALAM RANGKA MEMBANGUN KELUARGA IDEAL;
7. PEMBINAAN KEMANDIRIAN DAN PENINGKATAN CAKUPAN DAN MUTU PELAYANAN KB DAN KESEHATAN REPRODUKSI, SERTA KETAHANAN DAN PEMBERDAYAAN KELUARGA, TERUTAMA YANG DISELENGGARAKAN OLEH INSTITUSI MASYARAKAT
Kebijakan :
1. MEMPERKUAT KOMITMEN POLITIS DAN OPERASIONAL DALAM PENGELOLAAN PUG & ANAK SERTA PENGELOLAAN KB DISEMUA TINGKATAN
2. PEMBERDAYAAN DAN PENGERAKAN MASYARKAT UNTUK MEMBANGUN KELUARGA KECIL BERKUALITAS , KESETARAAN DAN KEADILAN GENDER SERTA KESEJAHTERAAN & PERLINDUNGAN ANAK
3. PENINGKATAN AKSESSIBILTAS MASYARAKAT & REMAJA, KELUARGA RENTAN THD INFORMASI DAN PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI YG BERKUALITAS
4. PENGUATAN KELEMBAGAAN & JARINGAN PENGELOLAAN PP KESEJAHTERAAN & PERLINDUNGAN ANAK DAN PROGRAM KB DITINGKAT KOTA S/D LINI LAPANGAN
5. PENINGKATAN DAN PENGGALANGAN KEMITRAAN DALAM UPAYA PEMBERDAYAAN DAN KETAHANAN KELUARGA
6. PENGEMBANGAN PERENCANAAN PROGRAM & ANGGARAN BERBASIS GENDER & ANAK DIBERBAGAI SEKTOR PEMBANGUNAN
7. IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN PERLINDUNGAN ANAK DAN PERLINDUNGAN PEREMPUAN (KDRT)
Kebijakan : Program BPPKBKebijakan : Program BPPKB
Permendagri
No. 13/2006Yo.to 59 /
2007
Permendagri
No. 13/2006Yo.to 59 /
2007
UR
US
AN
WA
JIB
KB
1. Program Keluarga Berencana 2. Program Kesehatan Reproduksi
Remaja 3. Program Pelayanan Kontrasepsi 4. Program Pembinaan Peran Serta
Masyarkat dalam Pelayanan KB-KR Yang Mandiri
5. Program Promosi Kesehatan Ibu, Bayi dan Anak melalui Kegiatan Kelompok di Masyarakat
6. Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling KRR
7. Program Peningkatan Penanggulangan Narkoba, PMS termasuk HIV/AIDS
8. Program Pengembangan Bahan Informasi tentang Pengasuhan dan Pembinaan Tumbuh Kembang Anak
9. Program Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok Bina Keluarga
10. Program Pengembangan Model Operasional BKB-Posyandu-PADU
1. Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan
2. Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak
3. Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan
4. Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam Pembangunan
PP
33Kegiatan33
Kegiatan
12Kegiatan12
Kegiatan
Strategi :
STRATEGI BPPKB DALAM PEMBERDAYAAN PEREMPUN ADALAH PENGARUSUTAMAAN GENDER DAN ANAK DENGAN PENEKANAN PADA :
A. PENYERASIAN KEBIJAKAN DAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI KOTA BANDUNG;
B. PENINGKATAN KOORDINSI DAN KEMITRAAN
C. PENGUATAN KELEMBAGAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DAN ANAK DI PEMERINTAH DAN
MASYARAKAT;
D. PENGUATAN JEJARING KELEMBAGAAN BAIK PADA TINGKAT KOTA DAN REGIONAL.
STRATEGI BPPKB DALAM KELUARGA BERENCANA ADALAH :
A. PENYERASIAN REGULASI DAN KEBIJAKAN DALAM PROGRAM KB;
B. PEMANTAPAN DAN MENINGKATKAN KUALITAS PENGELOLAAN PROGRAM;
C. PENINGKATAN KAPASITAS SISTEM DAN JARINGAN PELAYANAN PROGRAM KB
D. PEMANTAUAAN, EVALUASI DAN AKUNTABILITAS PELAYANAN KB
KEWILAYAHAN
Luas Wilayah Kota Bandung : 16.729,640 Ha ( 168,06 Km2 )
Jumlah Penduduk : 2.392.552 Jiwa
Kepadatan Penduduk : 14,242 Km
Kecamatan : 30 Klinik KB : 120
Kelurahan : 151 DPS : 215
RW : 1.559 BPS : 314
RT : 9.655 PKBRS : 14
TREND KB BARU
NOKONTRA
SEPSI 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
1 I U D 9.162 8.547 10.030 9.843 8.380 8.452 8,708
2 MOW 525 412 686 1.147 937 935 869
3 MOP 7 20 50 24 43 16 30
4 KONDOM 450 309 487 574 1.267 2.709 2,039
5 IMPLANT 490 554 904 631 675 648 677
6 SUNTIK 22.599 19.239 21.832 24.139 29.022 34.565 33,378
7 PIL 7.031 6.327 7.219 7.621 8.311 10.911 9,267
JUMLAH 40.264 35.408 41.208 43.979 48.635 58.236 54,968
% TARGET 91,94 80,07 106,92 130,46 97,48 132.18 102,82
% MJP 25,29 26,92 28,32 26,48 20,63 17,26 18,71
BULANJUMLAH PESERTA KB BARU
KKB PEMERINTAH / SWASTA / DBSIUD MOW MOP KDM IMP STK PIL JML
PPM 2011 9.167
898
31
2.116
705
33.552 9.343
55.812
KKB PEM 5.991
735
13
759
494
10.419 2.554
20.965
% 65,35
81,85
41,94
35,87
70,07
31,05 27,34
37,56
KKB SWASTA 1.622
172
-
1.254
121
2.239 595
6.003
% 17,69
19,15
-
59,26
17,16
6,67 6,37
10,76
DOKTER 726
50
-
20
3
1.806 368
2.973
% 7,92
5,57
-
0,95
0,43
5,38 3,94
5,33
BIDAN 1.635
95
68
14.362 3.550
19.710
% 17,84
4,49
9,65
42,81 38,00
35,31
JUMLAH 9.974
957
13
2.128
686
28.826 7.067
49.651
PROSENT 108,80
106,57
41,94
100,57
97,30
85,91 75,64
88,96
PENCAPAIAN AB SD NOVEMBER 2011
TREND KB AKTIF
NOKONTRA
SEPSI 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
1 I U D 82.535 83.070 81.220 86.925 92.602 93.895 97,917
2 MOW 10.792 10.597 10.944 10.305 11.197 11.121 11,697
3 MOP 1.196 1.241 1.123 1.973 1.089 1.109 1,165
4 KONDOM 3.565 2.315 2.259 2.273 2.818 2.745 3,808
5 IMPLANT 4.036 3.906 3.559 3.763 4.419 5.385 5,159
6 SUNTIK 122.602 123.337 128.056 129.540 131.328 130.871
144,297
7 PIL 51.724 49.421 48.572 49.071 49.186 53.079 53,627
JUMLAH 274.450 273.887 275.733 283.850 292.639 298.205
317,670
% CU / PUS 80,64 79,18 79,69 80,37 79,73 81,27 83.65
% MJP 35,91 36,08 35,12 36,27 37,35 37,37 36.50
% TDH TARGET 99,05 96,90 97,32 98,62 100,80 99,27 104.56
*) SUMBER F/I/DAL-KEC/08
PENCAPAIAN PESERTA KB AKTIFPER MIX KONTRASEPSI
NOVEMBER 2011
NOMIX
KONTRASEPSI PPM PENCAPAIAN %
PUS 406.345 77,12
1 I U D 98.292 99.139 100,86
2 MOW 12.179 11.373 93,38
3 MOP 1.148 1.025 89,29
4 KONDOM 4.248 3.339 78,60
NON HORMONAL 115.867 114.876 99,14
5 IMPLANT 4.768 4.864 102,01
6 SUNTIK 155.920 141.780 90,93
7 PIL 54.249 51.842 95,56
HORMONAL 214.937 198.486 92,35
JUMLAH 330.804 313.362 94,73
DAMPAKPROGRAM KB TERHADAP LPP/LPPA/TFR
MOBILITASPENDUDUK
PROG. KB
LPPA( Lahir-Mati)
MIGRASI(Mig in – Mig out)
TH. 1970 =
TH. 2010 =
PENDUDUK :
PERTAMBAHAN PENDUDUK
(LPP : 1,15 %)
TAHUN LPP LPPA TFR
1970 2,15 2,03 5.50
1980 2,20 2,19 5.25
1990 3,47 1,56 2.24
2000 0,37 1,15 1.88
2010 1,15 1,07 1.77
TH. 1980 =TH. 1990 =TH. 2000 =
(TAHUN 2010)
1.201.7301.461.4072.058.6492.136.2602,392.552
Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis KelaminHasil SP2010
KOTA BANDUNG
Umur Laki-laki Perempuan Total
0-4 106,027 100,657 206,684 5-9 106,126 100,014 206,140
10-14 95,218 91,819 187,037 15-19 108,521 111,137 219,658 20-24 126,792 120,067 246,859 25-29 128,753 118,794 247,547 30-34 114,393 105,913 220,306 35-39 99,136 94,047 193,183 40-44 84,672 82,737 167,409 45-49 68,938 70,337 139,275 50-54 58,568 57,993 116,561 55-59 44,864 42,103 86,967 60-64 26,394 27,743 54,137 65-69 20,687 22,585 43,272 70-74 13,295 15,152 28,447 75+ 11,615 17,455 29,070 TT 1,349 972 2,321
Total 1,213,999 1,178,553 2,392,552
ADMINISTRASI
PENGELOLAAN BARANG ALKON DAN NON ALKON
DI BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
DAN KELUARGA BERENCANA KOTA BANDUNG
• MEMBENTUK PANITIA/TIM PENERIMAAN BARANG.• DOKUMEN KITA PERIKSA (SPMB – SBBK)
DICOCOKKAN DENGAN BARANG YANG DIKIRIM, KALAU TIDAK JELAS KITA KONFIRMASI PENGIRIMANNYA.
• KITA SIAPKAN TEMPAT YANG MEMADAI UNTUK PENYIMPANAN BARANG.
TAHAP PEMERIKSAAN BARANG
• BARANG DIPERIKSA JUMLAHNYA, JENIS/MERKNYA, KWALITASNYA AKAN DICOCOKKAN DENGAN DOKUMEN SBBK DAN FAKTUR.
• DIPERIKSA KONDISI KEMASAN, TANGGAL KADALUARSA, NOMOR BATCHNYA.
• AMBIL SAMPEL DAN PERIKSA DALAMNYA, DICOCOKKAN DENGAN KETERANGAN YANG TERTERA DALAM KEMASAN.
• HASIL PEMERIKSAAN DITUANGKAN DALAM BERITA ACARA PEMERIKSAAN BARANG ATAU BAPB.
• MEMBUAT SURAT BUKTI BARANG MASUK (SBBM).
PENYIMPANAN• KITA SIAPKAN AREA/TEMPAT, DENGAN
MEMPERHATIKAN SIFAT ALKON.• GUDANG DIBERSIHKAN DARI DEBU DAN
KOTORAN DAN TIDAK LEMBAB.• BARANG DISUSUN BERDASARKAN JENIS,
SUMBER DANA, MEREK BARANG, TANGGAL KADALUARSA DAN NOMOR BATCH.
• BARANG YANG SUDAH DIPERIKSA LANGSUNG DIMASUKAN KE DALAM GUDANG.
• KEMUDIAN DIKARTUKAN DI KARTU BARANG.
DISTRIBUSI ALKON POLA 1DISTRIBUSI ALKON POLA 1
PENGUMPULAN DATA/ANALISA1.SISA PERSEDIAAN F/II/KB2.PENGELUARAN F/II/KB KEBUTUHAN KLINIK
R E N S I
S P M B( SURAT PERINTAH MENGELUARKAN BARANG)
S B B K( SURAT BUKTI BARANG KELUAR )
RS / PKM / PKB
BIDANG KB(DITANDATANGANI KEPALA
SUB BAG UMUMDAN KEPEGAWAIAN KE BENDAHARA GUDANG
BENDAHARA GUDANG
BIDANG KBBIDANG KB
PERMOHONAN DARI KKB
PERMOHONAN DARI KKB
SPPBSPPB
SPMBSPMB
SBBKSBBK
RENSIRENSI
KE SUB BAG. UMUM DAN KEPEGAWAIAN
KE SUB BAG. UMUM DAN KEPEGAWAIAN
SUB BAG. UMUM DAN KEPEGAWAIAN KE BENDAHARA GUDANG
SUB BAG. UMUM DAN KEPEGAWAIAN KE BENDAHARA GUDANG
DARI BENDAHARA GUDANG KE KKB
DARI BENDAHARA GUDANG KE KKB
DISTRIBUSI ALKON POLA 2DISTRIBUSI ALKON POLA 2
CONTOH : PERHITUNGAN RENSI ALKON
CONTOH BULAN NOVEMBER 2011
1. SISA AWAL OKTOBER : 10
2. DROPING BULAN OKTOBER : 40
3. PERKIRAAN PENGELUARAN BULAN OKTOBER
RATA - RATA 3 BULAN DARI BULAN SEBELUMNYA
(JUL, AGUST, SEPT) : 32
4. PERKIRAAN SISA AWAL BULAN NOVEMBER 10+40-32 : 18
5. PERKIRAAN KEBUTUHAN BULAN NOVEMBER
(ESTIMASI RATA-RATA 3 BULAN) MISALNYA : 32
6. PERKIRAAN KEKURANGAN BULAN NOVEMBER 18-32 : 14
7. KEBUTUHAN MINIMAL : 1,5 X 32 = 48
RENSI MINIMAL : 48 – 18 = 30
MAKSIMAL : 2,5 X 32 = 80
RENSI MAKSIMAL : 80 – 18 = 62
RENSI MINIMAL – MAKSIMAL : 30 - 62
PEMBUKUAN • BUKU PENERIMAAN BARANG YAITU DIGUNAKAN
UNTUK MENCATAT BARANG YANG DITERIMA SESUAI DENGAN DOKUMEN PENGIRIMAN.
• BUKU PENGELUARAN BARANG YAITU DIGUNAKAN UNTUK MENCATAT BARANG-BARANG YANG DIKELUARKAN DARI GUDANG DISERTAI DENGAN SPMB, SBBK DAN BAPB.
PENCATATAN • KARTU INDUK PERSEDIAAN BARANG• KARTU PERSEDIAAN BARANG• KARTU BARANG• PELAPORAN• LAPORAN BULANAN TERDIRI DARI : F/V/KB DAN
REK F/VA/KB DILAPORKAN TIAP BULAN KE BKKBN PROPINSI JAWA BARAT.
• LAPORAN TRIWULAN DI BUAT TIAP TIGA BULAN SEKALI DI KIRIM KE BKKBN JAWA BARAT.
• LAPORAN TAHUNAN DI BUAT SETAHUN SEKALI.• LAPORAN STOCK OPNAME AKHIR TAHUN DIBUAT
SETAHUN SEKALI DENGAN DICANTUMKAN KONDISI BARANG BAIK ATAU RUSAK.
• LAPORAN STOCK OPNAME TERDIRI DARI LAPORAN STOCK OPNAME GUDANG DT II DAN LAPORAN STOCK OPNAME KLINIK.
JENIS – JENIS ALAT KONTRASEPSI• PILL
- MICRODIOL- PLANOTAB- NORDETE- LEVIGEST- KIMIA FARMA SHERING- PLANAK- PIL KB I KOMBINASI (PT. HARSEN, PT. TRIYASA, PT PRATAPA, PT. SHANTI)
SUNTIKAN - DEPO GESTON- DEPO PROGESTIN- OBAT SUNTIK KB I (PT. YAPEPA, PT. PRATAPA, PT. TRIYASA) IMPLANT- INDOPLANT- SINOPLANT- SUSUK KB II
KONDOM- KONDOM REGULER- KONDOM AROMA
Pengembangan Permohonan AlkonPengembangan Permohonan AlkonMelalui Sistem Informosi Manajmen Melalui Sistem Informosi Manajmen Logistik Logistik SIM – LOGISTIK ( SIM-Lg)SIM – LOGISTIK ( SIM-Lg)
DASAR HUKUM
UU No 52 Tahun 2009 ttg PKPK
UU No. 32 Tahun 2004 ttg Pemerintahan Daerah
UU No. 11 Tahun 2008 ttg Informasi dan Transaksi Elektronik dan
UU No. 14 Tahun 2008 ttg Keterbukaan Informasi Publik
Inpres No. 1 Tahun 2010 ttg PercepatanPelaksanaan Prioritas Pembanbangunan Nasional
Inpres No. 1 Tahun 2010 ttg PercepatanPelaksanaan Prioritas Pembanbangunan Nasional
Peraturan Kepala BKKBN No. 292/HK-010/B4./2008 ttg Petunjuk Pelaksanaan Penerimaan dan Penyaluran
Barang Program KB Nasional
Aspek Infrastruktur :1.Masih localhost di kantor BPPKB2.Akses melalui Internet Lambat3.Biaya Langganan Mahal
Masalah dan tantangan operasional SIM-Lg
Aspek Informasi System1.Penetapan Wali Data2.Penyajian Laporan belum
lengkap3.Informasi masih terbatas
internal
Aspek Manajerial1.Ketersediaan SDM masih kurang2.Turn over d KKB cukup tinggi
6 Prinsip Alokon :
Dalam hal pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian alokon, ada enam hal dasar koridor yang patut diperhatikan, diantaranya :
1.Jumlah yang memadai sesuai ( kotak, berat, volume, paket blister, vial, unit) dengan kebutuhan dengan batas minimal – maksimal sesuai standar baku.2.Produksi yang baik ( jenis dan merek serta kualitasnya )3.Kondisi barang baik tidak daluarsa atau rusak4.Barang ditempatkan pada penyimpanan yang baik sesuai standar5.Waktu penyimpanan dan pendistribusian yang tepat6.Harga barang ( kontrasepsi ) yang pantas.
Prinsip dasar Sim-Lg KencanaPPKB Kota Bandung
Sim-Lg Kencana, dikembangkan sesuai dengan kebutuhan kinerja pengelola Alokon, dengan beberapa prinsip IT :
• Tidak perlu membutuhkan keahlian khusus komputer, .
• Muda dibaca dan menunya familier• Cara operasionalanya sangat mudah• Mudah untuk memelihara dan mengelola• Dan mudah untuk memonitornnya.
PREVIEW
Aplikasi Sim-Lg Kencana merupakan suatu Sistem yang bekerja pada suatu Closed Network (jaringan eksklusif tertutup). Dengan menggunakan mekanisme ini, tidak seorang pun diluar sistem yang dapat mengakses informasi dan data tanpa seijin dari administrator
Tujuan :
1. Proses Administrasi yang cepat
2. Tingkat akurasi informasi yang dihasilkan cukup tinggi
3. Efisiensi Sumber Daya Manusia
4. Multy & Cross-Platform (Berbasis Web)
5. Dikembangkan dengan menggunakan Software Open Source (PHP, MYSQL, Teknologi AJAX)
Instrumen
1. Manajemen User, Menu Akses dan Area
2. Interface Form Penginputan dan Updating Data lebih sederhana
3. Pencarian Data
4. Report dan Statistik
5. Interkoneksi ke dalam Jaringan
(LAN / WAN/INTRANET/INTERNET)
ISI DATA BASE SIM-Lg KENCANA
1. Data Penerimaan
2. Data Penyimpanan
3. Data Distribusi
4. Data Stock barang
Operasional
PELAKSANAAN :
Tk. Kota oleh Staf Bendahara Gudang
Tk. Kecamatan oleh wali data di 30 kecamatan yang ditunjuk sesuai surat perintah.
Entry data permintaan setiap tanggal 1- 7 per bulanBersamaan dengan laporan Pelkon /Dalap/Sitikencana
SIM-Lg Kencana berlangsungsejak Tahun 2008
Moto : one minute to right all service
Mekanisme :
PENERIMAANSBBM/BAPBSPMB/SBBK
PENYIMPANAN
BBM
Persediaan / Kartu Barang
PENGELUARAN
SISTEM :Push DistributionPull Distribution
SPBM / SBBK / BBK
KKB
F/II/KBF/Va/KB
Laporan Gudang KlinikF/V/KB
Perangkat lunak dan Operasional
• Sim-Lg. Kencana nama aplikasi.• Instrument sesuai dengan Juknis dan Juklak Pengelolaan
Alokon Prog. KB• Sim-Lg. Kencana dioperasionalkan di tingkat Kota dan
Kecaamatan• Mekanisme sesuai prosedur diatas.• Data dan Informasi yang dapat divisualisasikan,
Penerimaan, Penyimpanan dan Penyaluran• Dukungan tenaga hanya satu orang setiap tingkatan.• Operasioanl sistem dilakukan setiap saat pagi – sore.• Yang mendukung Sistem, karena kebutuhan pelayanan
prima.
Manfaat :
Clien :1. Dapat memberikan pelayanan secara Prima, cepat,
tepat dan memuaskan
2. Dapat memberikan informasi yang aktual setiap saat dan waktu.
Office :1. Meningkatkan SDM dalam TIK
2. Efeketif dan efesien dalam pengerjaan administrasi logistik
3. Tingkat akurasi cukup tinggi.
4. Memudahkan monitoring ketersediaan alokon.