bab__iv.pdf

12

Click here to load reader

Upload: heri-julianto

Post on 30-Sep-2015

9 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • Bab IV RPJMD Kota Bitung 2011-2016

    103

    BAB IV

    ANALISIS ISU ISU STRATEGIS

    Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD)

    kota Bitung 2011 2016 merupakan penjabaran visi, misi dan

    program pembangunan kota Bitung. Penyelenggaraan

    pembangunan dalam kurun waktu 2006 2011 telah membuahkan

    hasil yang menggembirakan hal ini dapat dilihat dari berbagai

    penghargaan di tingkat nasional yang diterima oleh Pemerintah

    kota Bitung di samping kemajuan pembangunan lainnya yang bisa

    dirasakan langsung oleh masyarakat. Walau demikian kemajuan

    pembangunan kota Bitung selama kurun waktu tersebut tetap

    menyisakan tugas kedepan. Kota Bitung dengan berbagai potensi

    yang besar untuk menjadi kota yang lebih maju memiliki banyak

    tantangan dari berbagai aspek. Oleh karena itu berbagai potensi

    dan peluang yang dimiliki oleh kota Bitung akan dimanfaatkan

    untuk menjawab setiap permasalahan dan tantangan yang ada.

    4.1. Permasalah Pembangunan

    Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang

    Pembangunan Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,

    Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah

    Kabupaten/Kota (urusan wajib dan urusan pilihan), maka

    permasalah pembangunan di kota Bitung di uraikan sesuai urusan

    pemerintah daerah yaitu :

    1. Urusan Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga

    Masih adanya warga miskin yang buta huruf

    Masih adanya anak usia 3 6 tahun yang belum

    terlayani dalam lembaga PAUD dan TK

    Masih adanya anak putus sekolah/MI, SMP/Tsanawiah

    dan SMA/SMK/MA

    Tidak semua pendidik sesudah memenuhi standar

    kualifikasi D-V/S-I

    Tingginya tuntutan masyarakat terhadap penilaian anak

    secara akademis menyebabkan prestasi di bidang

    olahraga banyak yang ditinggalkan.

    Kebijakan pemerintah dalam pengelolaan olahraga yang

    belum terpadu antara lembaga/institusi (KONI,

    DIKPORA, dan Swasta).

    Belum adanya sekolah yang bertaraf Internasional

    untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas.

  • Bab IV RPJMD Kota Bitung 2011-2016

    104

    2. Urusan Kesehatan

    Masih tingginya kesakitan dan kematian akibat penyakit

    menular dan tidak menular.

    Tingkat paritisipasi masyarakat belum memadai dalam

    meningkatkan kesehatan maternal maupun tumbuh

    kembang anak.

    Rasio dokter, bidan dan tenaga kesehatan lainnya

    terhadap penduduk yang dilayani belum

    mencukupi/memadai.

    Pelayanan kesehatan ibu dan anak yang sesuai standar

    masih belum memadai.

    Masih cukup banyak rumah tangga yang seluruh

    anggotanya belum melaksanakan prinsip-prinsip hidup

    bersih dan sehat dalam menjamin terpeliharanya status

    kesehatannya.

    Terbatasnya aksesibilitas terhadap pelayanan kesehatan

    yang berkualitas terutama pada kelompok rentan

    seperti penduduk miskin dan kelurahan-kelurahan

    terpencil.

    Belum terlindunginya masyarakat secara maksimal

    terhadap beban pembiayaan kesehatan.

    3. Urusan Pekerjaan Umum

    Percepatan pertumbuhan timbulan sampah lebih besar

    dari penambahan prasarana dan sarana penanganan

    persampahan.

    Masih terbatasnya sarana penunjang penanggulangan

    bencana.

    Pemeliharaan sarana dan prasarana umum belum

    optimal.

    Belum terintegrasi pembangunan sarana dan prasarana

    umum.

    Kurangnya sosialisasi kepada masyarakat mengenai

    Undang-undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan

    dan Peraturan Presiden Nomor 34 Tahun 2006 tentang

    Jalan.

    Belum optimalnya peran dunia usaha (swasta) dalam

    penyediaan prasarana dan sarana umum.

    4. Urusan Penataan Ruang

    Belum lengkapnya instrumen-instrumen rencana tata

    ruang yang lebih rinci sebagai arahan operasional di

    lapangan, yaitu Rencana Detail Tata Ruang Kawasan

    (RDTRK) beberapa kawasan yang akan segera berakhir

  • Bab IV RPJMD Kota Bitung 2011-2016

    105

    masa perencanaannya, Rencana Teknis Tata Ruang

    Kawasan (RTRK), Rencana Tata Bangunan dan

    Lingkungan (RTBL).

    5. Urusan Perencanaan Pembangunan

    Alokasi anggaran untuk penyusunan dokumen dokumen

    perencanaan masih belum memadai.

    Kurangnya Koordinasi dan Sinkronisasi antar lintas

    SKPD proses perencanaan pembangunan.

    Kualitas Sumber Daya Aparatur Perencana masih belum

    memadai.

    6. Urusan perhubungan

    Meningkatnya jumlah kendaraan tidak sebanding

    dengan volume jalan yang ada.

    Pelayanan angkutan umum belum memadai.

    7. Urusan Lingkungan Hidup

    Kerusakan hutan karena penebangan liar dan

    pembakaran hutan untuk lahan pertanian dan

    perkebunan.

    Berkurangnya daerah resapan air.

    Abrasi pantai.

    Terancam punahnya satwa endemik.

    Masih terbatasnya sarana/ prasarana pengangkutan.

    Masih terbatasnya alat berat yang ada di TPA untuk

    menunjang operasional di TPA.

    8. Urusan Kependudukan dan Catatan sipil

    Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk melapor

    diri dalam peristiwa penting kependudukan, dimana hal

    ini sangat menghambat dalam upaya perlindungan

    hukum bagi penduduk.

    Data kependudukan di Dinas Kependudukan dan

    Pencatatan Sipil belum akurat, hal ini disebabkan

    karena masih terdapat data penduduk yang ganda

    dalam server program SIAK (Sistem Informasi

    Administrasi Kependudukan).

    Ketersediaan ruangan arsip untuk penyimpanan dan

    penataan arsip kependudukan belum tersedia.

    Belum terbentuk Tim Operasi Tertib Administrasi

    Kependudukan (TOTAK) di kota Bitung yang terdiri dari

    instansi terkait sehingga penertiban administrasi

    kependudukan belum berjalan dengan baik.

  • Bab IV RPJMD Kota Bitung 2011-2016

    106

    Belum tersedianya dokumen kearsipan administrasi

    kependudukan di tingkat kelurahan.

    Masih kurangnya pengetahuan dan pemahaman

    mengenai ketentuan/perundang-undangan administrasi

    kependudukan ditingkat kelurahan dan masyarakat.

    Masih banyak pasangan suami istri yang belum jelas

    status perkawinan oleh karena terjadi cerai dan belum

    dicatat di pencatatan sipil.

    9. Urusan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan

    Perempuan

    Pengetahuan masyarakat terhadap kesehatan

    reproduksi belum merata.

    Jumlah pasangan usia subur yang mengikuti program

    KB belum optimal.

    Pengembangan advokasi dan KIE belum optimal.

    Pemberdayaan ekonomi keluarga khususnya melalui

    kelompok UPPKS belum optimal.

    Pengembangan ketahanan dan peningkatan kualitas

    lingkungan keluarga (BKB, BKL, dan PKLK) belum

    optimal.

    Kualitas dan kuantitas petugas lapangan KB belum

    optimal.

    Belum optimalnya peran perempuan dalam

    pembangunan.

    10. Urusan Sosial

    Masih dijumpainya kasus trafficking perempuan dan

    anak.

    Angka prevalensi HIV-AIDS dan ODHA cenderung

    meningkat.

    Masih tingginya jumlah Penyandang Masalah

    Kesejahteraan Sosial (PMKS).

    Masih cukup tingginya angka kemiskinan.

    11. Urusan Ketenagakerjaan dan transmigrasi

    Perluasan lapangan kerja belum sebanding dengan

    pertumbuhan angkatan kerja.

    Kualitas dan daya saing calon tenaga kerja tidak sesuai

    kebutuhan pasar.

    Sistem informasi ketenagakerjaan belum memadai.

    12. Urusan Koperasi dan UKM

    Sarana penunjang koperasi dan UKM masih kurang

  • Bab IV RPJMD Kota Bitung 2011-2016

    107

    Jumlah aparat pembina masih kurang.

    Rendahnya partisipasi anggota koperasi.

    Efisiensi usaha yang relatif masih rendah.

    Rendahnya profitabilitas koperasi dan UKM.

    Kompetensi SDM Koperasi dan UKM yang relatif masih

    rendah.

    Kurang optimalnya koperasi dan UKM mewujudkan

    skala usaha yang ekonomis akibat belum optimalnya

    kemitraan koperasi dan UKM dengan usaha lainnya.

    Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya

    koperasi sebagai salah satu penggerak perekonomian

    keluarga.

    13. Urusan Penanaman Modal

    Di bidang infrastruktur, keterbatasan kualitas yang

    berakibat pada keterbatasan aksesbilitas pergerakan

    modal angkutan bahan baku dan pemasaran hasil

    produksi.

    Keterbatasan konsistensi supply energi listrik yang

    berakibat pada terganggunya proses produksi dan

    meningkatnya biaya perusahaan dalam menyediakan

    sumber energi.

    Di bidang pertanahan, terutama pada pengurusan

    perpanjangan HGB Industri (Hak Guna Bangunan) dan

    proses akusisi lahan.

    Regulasi daearah yang berindikasi tumpang tindih

    sehingga membingungkan pelaku usaha yang

    berakibat pada biaya tinggi dan mempengaruhi minat

    berinvestasi.

    Masalah ketenagakerjaan terutama ketidakseimbangan

    antara produktivitas (standar kualitas) kerja dengan

    tuntutan upah serta perilaku serikat pekerja yang

    cenderung memposisikan diri sebagai oposisi bukan

    mitra kerja berakibat terjadinya biaya tinggi dan

    terbatasnya waktu untuk bersaing.

    Pemasaran hasil produksi industri yang berlum tercapai

    melalui promosi atau kegiatan eksebisi atau expose. Di

    bidang infrastruktur, keterbatasan kualitas yang

    berakibat pada keterbatasan aksesibilitas pergerakan

    modal angkutan bahan baku dan pemasaran hasil

    produksi.

    Keterbatasan konsistensi supply energi listrik yang

    berakibat pada terganggunya proses produksi dan

  • Bab IV RPJMD Kota Bitung 2011-2016

    108

    meningkatnya biaya perusahaan dalam menyediakan

    sumber energi.

    Di bidang pertanahan, terutama pada pengurusan

    perpanjangan HGB Industri (Hak Guna Bangunan) dan

    proses akuisisi lahan.

    Regulasi daearah yang berindikasi tumpang tindih

    sehingga membingungkan pelaku usaha yang

    berakibat pada biaya tinggi dan mempengaruhi minat

    berinvestasi.

    Masalah ketenagakerjaan terutama ketidakseimbangan

    antara produktivitas (standar kualitas) kerja dengan

    tuntutan upah serta perilaku serikat pekerja yang

    cenderung memposisikan diri sebagai oposisi bukan

    mitra kerja berakibat terjadinya biaya tinggi dan

    terbatasnya waktu untuk bersaing.

    Pemasaran hasil produksi industri yang berlum tercapai

    melalui promosi atau kegiatan eksebisi atau expose.

    14. Urusan Kesatuan bangsa dan Politik

    Belum optimalnya pelaksanaan pendidikan politik rakyat

    untuk membangun etika moral politik serta kedewasaan

    perilaku berdemokrasi.

    Fasilitas prasarana/sarana belum memadai.

    15. Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,

    Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah,

    Kepegawaian dan Persandian

    Clean dan good governance belum berjalan

    sebagaimana seharusnya.

    Kualitas aparatur belum optimal.

    Masih kurangnya aparatur PPNS (Penyidik Pegawai

    Negeri Sipil).

    Jumlah formasi pegawai yang ditetapkan oleh

    pemerintah pusat tidak sesuai dengan kebutuhan

    daerah.

    Belum tersedianya analisa jabatan sebagai dasar

    perencanaan manajemen sumber daya aparatur.

    Belum optimalnya pengelolaan keuangan daerah.

    Masih kurangnya pemahaman dan kesadaran

    masyarakat tentang kewajiban membayar pajak dan

    retribusi daerah.

  • Bab IV RPJMD Kota Bitung 2011-2016

    109

    16. Urusan Pemberdayaan Masyarakat

    Belum optimalnya peran dan fungsi kelembagaan

    masyarakat di tingkat kelurahan.

    Belum optimalnya tata kelola administrasi

    pemerintahan kelurahan.

    17. Urusan Komunikasi dan Informatika

    Kualitas sebagian sumberdaya manusia belum memadai

    dalam penguasaan teknologi informasi.

    Prasarana dan sarana komunikasi dan informasi belum

    memadai.

    Tidak adanya filterisasi terhadap arus informasi yang

    diterima oleh masyarakat.

    18. Urusan Pertanahan

    Masih banyak tanah yang belum disertifikasi.

    Masih sering terjadi sengketa atas tanah dan sertifikat

    ganda.

    19. Urusan Pertanian dan Ketahanan Pangan

    Menurunnya luas lahan pertanian akibat pertumbuhan

    penduduk dan perkembangan aktivitas ekonomi.

    Belum optimalnya diversifikasi konsumsi pangan lokal.

    Pengelolaan lumbung pangan masyarakat sebagian

    belum optimal.

    Harga sarana dan prasarana pertanian yang tinggi.

    Menurunnya tingkat kesuburan tanah karena

    penggunaan pupuk kimia yang tidak sesuai

    kebutuhan.

    Harga produk pertanian yang cukup fluktuatif.

    Masih lemahnya manajemen agribisnis dan

    kewirausahaan.

    Terbatasnya kemampuan petani dalam teknologi pasca

    panen.

    Semakin terbatasnya sumber daya air.

    Belum tersedianya Rumah Potong Hewan (RPH).

    20. Urusan Perikanan dan kelautan

    Kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan

    ekosistem perairan umumnya masih kurang.

    Transfer teknologi dari lembaga penelitian yang belum

    banyak diakses oleh pembudidaya.

    Masih rendahnya konsumsi ikan di masyarakat.

    Masih adanya ancaman ilegal fishing.

  • Bab IV RPJMD Kota Bitung 2011-2016

    110

    21. Urusan Kehutanan

    Masih adanya perambahan hutan secara ilegal (ilegal

    logging).

    Masih kurangnya pemberdayaan masyarakat yang

    bermukim di sekitar hutan.

    Belum adanya data base yang akurat tentang batas

    hutan

    Sosialisasi tentang fungsi hutan kepada masyarakat

    belum optimal

    22. Urusan Pariwisata dan Kebudayaan

    Sarana dan prasarana yang belum memadai.

    Pengelolaan potensi dan objek wisata yang belum

    optimal.

    Masih terbatasnya promosi wisata

    23. Urusan Energi dan Sumberdaya Mineral

    Pengawasan dan pengendalian galian non mineral

    belum optimal.

    Pengawasan terhadap pemanfaatan air bawah tanah

    masih kurang.

    Belum mantapnya sosialisasi kegiatan pertambangan

    bukan logam dan batuan

    24. Urusan Perdagangan dan perindustrian

    Penguasaan dan penerapan teknologi bagi UMKM masih

    kurang.

    Inovasi produk belum mampu mengimbangi kebutuhan

    pasar.

    Belum optimalnya pengelolaan manajemen usaha.

    Terbatasnya ketersediaan bahan baku.

    4.2 Isu-isu Strategis

    Dalam menentukan isu-isu strategis dapat ditentukan melalui

    perumusan permasalahan pembangunan daerah,

    visi/misi/kebijakan dasar program Kepala Daerah Walikota Bitung

    dan Wakil Walikota Bitung terpilih dan hasil telaah RPJMD Provinsi

    Sulawesi Utara. Setelah melalui identifikasi dan perumusan maka di

    peroleh 18 isu-isu strategis, yaitu :

    1. Peningkatan akses masyarakat terhadap Pendidikan yang

    berkualitas.

  • Bab IV RPJMD Kota Bitung 2011-2016

    111

    2. Peningkatan akses masyarakat terhadap Kesehatan yang

    berkualitas.

    3. Penanggulangan kemiskinan dan pengangguran.

    4. Peningkatan pertumbuhan ekonomi melalui penciptaan iklim

    investasi dan kesempatan berusaha yang baik serta

    pengembangan pelabuhan Bitung dan fasilitas pendukung

    lainnya sehingga dapat menjadi pintu gerbang Indonesia di

    kawasan Asia Pasifik.

    5. Perbaikan iklim ketenagakerjaan dan perlindungannya.

    6. Peningkatan perlindungan dan kesejahteraan sosial

    masyarakat.

    7. Peningkatan kualitas kehidupan beragama dan budi pekerti.

    8. Revitalisasi pertanian dan ketahanan pangan.

    9. Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.

    10. Perbaikan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian

    fungsi lingkungan hidup.

    11. Percepatan pembangunan infrastruktur dan prasarana

    pemukiman.

    12. Pembangunan kependudukan dan keluarga yang berkualitas

    serta pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

    13. Menggiatkan pemuda dan olahraga.

    14. Meningkatkan apresiasi terhadap seni dan budaya.

    15. Penanggulangan dan pengurangan resiko bencana.

    16. Optimalisasi pengelolaan sektor pariwisata.

    17. Memantapkan penerapan clean government dan good

    governance yang bebas KKN serta pelayanan publik yang

    optimal.

    18. Menerapkan prinsip-prinsip demokrasi, supremasi hukum

    dan hak asasi manusia serta memantapkan landasan etik

    dan moral untuk mewujudkan kondisi sehjatera, demokratis

    dan damai.

  • Bab IV RPJMD Kota Bitung 2011-2016

    112

    Isu-isu startegis yang terkait dengan Misi 1 : Menjadikan Bitung

    sebagai pintu gerbang Indonesia di kawasan Asia Pasifik

    dengan kota yang bercirikan kota Bahari, adalah sebagai

    berikut :

    No Isu-isu Strategis Total Skor

    Rata-rata skor

    1.

    2.

    3.

    Peningkatan pertumbuhan ekonomi melalui

    penciptaan iklim investasi dan kesempatan

    berusaha yang baik serta pengembangan

    pelabuhan Bitung dan fasilitas pendukung

    lainnya sehingga dapat menjadi pintu gerbang

    Indonesia di kawasan Asia Pasifik.

    Percepatan Pembangunan Infrastruktur dan

    prasarana pemukiman.

    Revitalisasi pertanian dan ketahanan pangan.

    96

    90

    88

    6,85

    6,42

    6,28

    Isu-isu startegis yang terkait dengan Misi 2 : Meningkatkan

    Kesejahteraan Masyarakat kota, adalah sebagai berikut :

    No Isu-isu Strategis Total

    Skor

    Rata-rata

    skor

    1.

    2.

    3.

    4.

    5.

    6.

    7.

    Peningkatan akses masyarakat terhadap

    Kesehatan yang berkualitas.

    Peningkatan perlindungan dan kesejahteraan

    sosial masyarakat.

    Penanggulangan kemiskinan dan

    pengangguran.

    Peningkatan akses masyarakat terhadap

    Pendidikan yang berkualitas.

    Perbaikan pengelolaan sumberdaya alam dan

    pelestarian fungsi lingkungan hidup.

    Optimalisasi pengelolaan sektor pariwisata.

    Pembangunan kependudukan dan keluarga

    yang berkualitas serta pemberdayaan

    perempuan dan perlindungan anak.

    85

    83

    82

    80

    78

    74

    73

    6,07

    5,92

    5,85

    5,71

    5,57

    5,28

    5,21

  • Bab IV RPJMD Kota Bitung 2011-2016

    113

    8.

    9.

    Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan

    Menengah.

    Perbaikan iklim ketenagakerjaan dan

    perlindungannya.

    70

    57

    5,00

    4,07

    Isu-isu startegis yang terkait dengan Misi 3 : Menciptakan

    kondisi masyarakat kota yang Demokratis, adalah sebagai

    berikut :

    No Isu-isu Strategis Total

    Skor

    Rata-rata

    skor

    1.

    2.

    3.

    4.

    Menerapkan prinsip-prinsip demokrasi,

    supremasi hukum dan hak asasi manusia

    serta memantapkan landasan etik dan moral

    untuk mewujudkan kondisi sehjatera,

    demokratis dan damai.

    Memantapkan penerapan clean government

    dan good governance yang bebas KKN serta

    pelayanan publik yang optimal.

    Meningkatkan apresiasi terhadap seni dan

    budaya.

    Menggiatkan pemuda dan olahraga.

    85

    82

    60

    53

    6,07

    5,85

    4,28

    3,78

    Isu-isu startegis yang terkait dengan Misi 4 : Menjaga Kerukunan

    dan Kedamaian, adalah sebagai berikut :

    No Isu-isu Strategis Total

    Skor

    Rata-rata

    skor

    1.

    2.

    Peningkatan kualitas kehidupan beragama dan budi pekerti Penanggulangan dan pengurangan resiko

    bencana

    75

    72

    5,35

    5,14

    Dari hasil skoring pada isu-isu strategis diperoleh rata-rata skor

    terendah adalah 3,78 yaitu untuk isu strategis, menggiatkan

    pemudah dan olahraga. Sedangkan rata-rata skor tertinggi adalah

    6,85 yaitu untuk isu strategi Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi

    melalui penciptaan iklim investasi dan kedempatan berusaha yang

  • Bab IV RPJMD Kota Bitung 2011-2016

    114

    baik serta pengembangan pelabuhan Bitung dan fasilitas

    pendukung lainnya sehingga dapat menjadi pintu gerbang

    Indonesia di Kawasan Asia Pasifik.

    Dari hasil rata-rata skor ini tergambar isu strategis yang menjadi

    prioritas harus di tangani oleh pemerintah Kota Bitung sebagai

    Implementasi Visi Misi Kota Bitung yaitu Memprioritaskan sesuai

    dengan Isu Strategis, Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi melalui

    Penciptaan Iklim Investasi dan Kesempatan Berusaha.