babivbysteffypratiwi 130715033003-phpapp02

51
Oleh : Steffy pratiwi DOSEN : Dra. ELDARNI, M. P d ENGLISH DEPARTMENT SEKOLAH TINGGI ILMU KEGURUAN dan PENDIDIKAN (STKIP) DHARMA BAKTI LUBUK ALUNG

Upload: muhamad-putraauliansyah

Post on 16-Jul-2015

91 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Oleh :

Steffy pratiwi

DOSEN : Dra. ELDARNI, M. P d

ENGLISH DEPARTMENT

SEKOLAH TINGGI ILMU KEGURUAN dan PENDIDIKAN (STKIP)

DHARMA BAKTI LUBUK ALUNG

Aliran Klasik

Aliran Empirisme

Aliran Nativisme

Aliran Naturalisme

Aliran Konvergensi

A. Aliran Empirisme

Empirisme berasal dari bahasa latin, empiri yang

artinya pengalaman. Menurut John Locke (1632-

1704), filosof kebangsaan Inggris dengan teorinya

“Tabularasa” artinya meja berlapis lilin yang belum

ada tulisan di atasnya.

Menurut konsep empirisme pendidikan adalah maha

kuasa dalam membentuk anak didik menjadi apa

yang diinginkannya. Oleh karena itu aliran ini

dinamakan aliran optimis dalam pendidikan.

Menurut John Locke (dalam Bl ishen, 1970) hal-hal yang perlu diperhatikan dalampendidikan adalah:

1. Pendidikan harus diberikan sejak awal

mungkin

2. Pembiasaan dan latihan lebih penting

daripada peraturan, perintah atau nasehat

3. Anak didik harus diamati dari dekatuntuk melihat:

a. Apa yang paling tepat bagi anak itu sesuai denganumurnya (tingkat perkembangannya)b. Hasrat-hasratnya yang amat kuatc. Kecenderungannya mengikuti orang tua tanpamerusak semangat anak itud. Anak harus dianggap sebagai makhluk sosial, dalamhal ini kepada anak harus diberikan alasan tentang hal-hal yang dituntut darinyae. Pelajaran di sekolah jangan sampai menjadi bebanbagi anak, namun hendaknya menyenangkan danmerupakan suasana bermain yang membuka seluas-luasnya berbagai kemungkinan yang dapat timbul

B. Aliran Nativisme Nativisme berasal dari bahasa Latin, asal katanya“natives” berarti terlahir.

Menurut Sckophenhauer

Dia berpendapat bahwa “Pendidikan ialah membiarkanseseorang bertumbuh berdasarkan pembawaannya”.

Bagi nativisme, lingkungan sekitar tidak ada artinya, sebab lingkungan tidak akan berdaya dalammempengaruhi perkembangan, dan pendidikan tidakberpengaruh sama sekali terhadap perkembanganseseorang. Oleh karena itu aliran ini merupakan aliranpesimis dalam pendidikan (pesimisme)

C. Aliran Naturalisme Aliran ini dinamakan juga nagatiivisme ialah aliran yang

meragukan pendidikan untuk perkembangan seseorangkarena dia dilahirkan dengan pembawaan yang baik.

Ciri utama aliran ini dalam mendidik sesorangkembalilah kepada alam agar pembawaan seseorangyang baik itu tidak dirusak oleh pendidik. Dengan katalain pendidikan hendaklah dimulai dengan mempelajariperkembangan anak.

beberapa buah buku yaitu:

a. La Nouvelle Heloiseb. Le Constract sosialc. Emile ou de ‘L’ educationd. ConfessionGagasan dasar terletak pada kalimat pertamadalam bukunya “semua adalah baik dari tanganPencipta, semua menjadi buruk di tanganmanusia”. Kesimpulan dari pandangan tersebutsebagai berikut: kodrat atau alam manusia adalahbaik; masyarakat adalah buruk; dan untukmemperbaiki kesusilaan, kebiasaan dalammasyarakat orang wajib kembali ke alam ataukodrat.

D. Aliran Konvergensi Menurut William Stern seorang ahli pendidikan Jerman

(1871-1937). Aliran ini mempertemukan ataumengawinkan dua aliran yang berlawanan di atas antaranativisme dan empirisme. Perkembangan seseorang tergantung kepadapembawaan dan lingkungan mempengaruhiperkembangan seseorang.

Pengaruh Aliran Klasik terhadap Pemikirandan Praktek Pendidikan di Indonesia Aliran pendidikan klasik dikenal melalui upaya pendidikan, utamanya

persekolahan dari penguasa penjajah Belanda dan disusul olehorang Indonesia yang belajar di Belanda pada masa penjajahanan. Sebelum itu, pendidikan di Indonesia terutama oleh keluarga danmasyarakat (kelompok belajar/padepokan, lembagakeagamaan/pesantren dan lain-lain).Meskipun dalam hal-hal tertentu sangat diutamakan bakat danpotensi lainnya dari anak. Namun upaya penciptaan lingkunganuntuk mengembangkan bakat dan kemampuan itu diusahakan jugasecara optimal. Dengan kata lain, meskipun peranan pandanganempirisme dan nativisme tidak sepenuhnya ditolak, tetapipenerimaan itu dilakukan dengan pendekatan eklektis fungsionalyakni diterima sesuia dengan kebutuhan, namun di tempatkandalam latar pandangan konvergensi

Gerakan Baru Dalam pendidikan1. Pengajaran Alam Sekitar

2. Pengajaran Pusat Perhatian

3. Sekolah Kerja

4. Pengajaran Proyek

Pengajaran Alam Sekitar

Gerakan pendidikan yang mengajarkan atau mendekat kan anak pada alam sekitar

FR.A.FINGER (1808-1888) di Jerman dengan heitmakunde(pengajaran alam sekitar), memiliki beberapa prinsip yaitu:

a. Dengan pengajaran alam sekitar ini guru dapat memeragakan secara langsung.

b. Pengajaran alam sekitar memberikan kesempatan sebanyak-banyaknya agar anak aktif.

c. Pengajaran alam sekitar memungkinkan untuk memberikan pengajaran totalitas

d. Pengajaran alam sekitar memberi kepada anak bahan apersepsi intelektual yang kokoh dan tidak verbalitas.

e. Pengajaran alam sekitar memberikan apersepsi emosional, karena alam mempunyai ikatan emosional dengan anak.

Ciri-ciri bentuk pengajaran

1.Suatu pengajaran yang tidak mengenal pembagian mata pelajaran dalam daftar pengajaran , tetapi guru memahami tujuan pengajaran dan mengarah kan usahanya mencapai tujuan.

2.Suatu pengajaran menarik minat , karena segala sesuatu di pusat kan atas suatu bahan pengajaran yang menarik perhatian anak dan di ambil dari alam sekitarnya.

3.Segala bahan pengajaran berhubungan satu sama lain seerat-erat nya secara teratur.

J.LINGHART (1959-1916)DI BELANDAMengemukakan pegangan dalam Het Vol Leven yaitu:

1.Anak harus mengetahui barang nya terlebih dahulu sebelum mendengar nama nya tidak kebalikan nya , sebab kata itu hanya suatu tanda dari pengertian tentang barang itu.

2.Pengajaran sesungguhnya itu harus mendasari pengajaran selanjutnya,atau mata pelajaran yang lain harus di pusatkan atas itu.

3.Haruslah di adakan perjalanan memasuki hidup senyatanya ke semua jurusan apa murid faham akan hubungan antara bermacam-macam lapangan hidupnya

Langkah-langkah pokok pengajaran alam sekitar

Menetapkan tujuan.

Persiapan guru dan murid

Pelaksanaan pengamatan

Pengolahan kegiatan pengamatan

Keuntungan pengajaran

alam sekitar

Anak –anak bekerja sesuai fakta dan kenyataan

Obyek alam sekitar akan dapat membangkitkan perhatian spontan dari anak-anakyang akan mendorongnya melakukan kegiatan dengan sepenuh hati

Anak akan aktif dan kreatif

Bahan yang di ajar kan lebih praktis

Anak –anak di jadikan subyek bagi alam sekitarnya

Pengajaran pusat perhatian Pengajaran pusat perhatian di rintis oleh Ovideminat

Decroly(1871-1932) dari Belgia

pendidikan menurut decroly berdasarkan pada semboyan’’ Ecole pour la vie,par la vie (sekolah untuk hidup dan oleh hidup)

Pendapat declory tentang

pendidikan dan

pengajaran

Metode global (keseluruhan). Anak-anak mengamati dan mengingat secara global. Dalam mengajarkan membaca dan menulis ternyata dengan kalimat ledih mudah dari pada kata-kata.

Centre d’interest(pusat-pusat minat) . Anak-anak mempunyai minat yang spontan.

Spontan terhadap diri sendri dapat di bedakan menjadi: a. Dorongan mempertahan kan diri

b.Dorongan mencari makan dan minum. c. Dorongan memelihara diri

Asas-asas pengajaran

pusat perhatian

Pengajaran di dasarkan atas kebutuhan anak dalam hidup dan perkembangannya .

Setiap bahan pengajaran harus merupakan suatu keseluruhan( totalitas).

Hubungan harus hubungan simbiosis.

Anak harus aktif dan dididik menjadi bertdi bertanggung jawab

Hubungan kerjasama yang erat antara rumah dan sekolah

Minat terhadap masyarakat(biosial) ialaha. Dorongan sibuk bermain-main.

b. Dorongan meniru orang.

Sekolah kerjaJ.A.Comenius (1592-1670) menekan kan agar pendidikan

mengembangkan : pikiran, ingatan, bahasa dan tangan ( keterampilan kerja tangan)

G.Kereschensteiner(1854-1932) Mengatakan bahwa pendidikan itu tidak hanya demi kepentingan individu tetapi berkewajiban menyiapkan warga negara yang baik yakni: 1.tiap orang adalah pekerja dalam salah satu lapangan jabatan. 2. tiap orang wajib menyumbangkan tenaganya untuk kepentingan negara.3. warga negara menjunjung tinggi kesusilaan dan keselamatan negara

Tujuan sekolah kerjaMenurut G.kereschensteriner tujuan sekolah kerja yaitu:

a. Menambah pengetahuan anak

b. Agar anak dapat memiliki kemampuan dan kemahiran tertentu.

c. Agar anak dapat memiliki pekerjaan sebagai persiapan jabatan dalam mengabdi negara.

Banyak nya macam pekerjaan yang

menjadi pusat pelajaran, maka

dibagi dalam 3 golongan:a.Sekolah-sekolah perindustrian(tukang cukur , tukang

cetak , tukang kayu, tukang daging , masinis, dll.).

b. Sekolah-sekolah perdagangan( makanan , pakaian, bank, asuransi , porselin, pisau, gunting,dll.).

c. Sekolah-sekolah rumah tangga, bertujuan mendidik para calon ibu yang di harap kan akan menghasilkan warga negara yang baik.

Leo de Paeue dari belgiamendirikan

5 sekolah kerja di negaranya yaitu : Sekolah teknik kerajinan

Sekolah dagang

Sekolah pertanian bagi anak laki-laki

Sekolah rumah tangga kota

Sekolah rumah tangga desa

Dasar- dasar sekolah kerja Anak aktif berbuat,mengamati sendiri ,memikirkan dan

memecahkan sendiri persoalan yang ada.

Pusat kegiatan pendidikan dan pengajaran ialah anak.

Mendidik anak menjadi berani dan bertanggung jawab.

Bahan pelajaran di susun dalam suatu keseluruhan yang berpusat pada masalah kehidupan.

Pengetahuan fungsional yang dapat di pergunakan untuk berprakarsa mencipta dan berbuat

Anak harus berpikir sesuai dengan tingkat kemampuan

Anak mendapatkan latihan dan pengalaman yang penting bagi pendidikan moral,kecerdasan, soial.

Macam-macam sekolah kerja Sekolah kerja sosiologis digerakkan oleh

G.Kereschensteiner. Aliran pendidikan sosial ekstrem yang berpendapat bahwa masyarakatlah yang primer.

Sekolah kerja yang di dasarkan atas konsepsi O.deckroly dinamakan sekolah kerja psikologis karena menekankan perkembangan anak didik.

John Dewey mengikuti aliran pendidikan sosial modern yang menekankan secara seimbang peranan individu dan masyarakat.

Sekolah kerja yang di pelopori H.Gaudig, menekankan pengembanngan kepribadian anak.

Pengajaran proyekDalam pengajaran proyek anak bebas menentukan

pilihannya(terhadap pekerjaannya) merancang serta memimpinnya.

Proyek yang ditentukan oleh anak ,mendorong nya mencari jalan pemecahan bila ia menemukan kesukaran.

Pengajaran proyek akan menumbuhkan pengembangan kemampuan untuk memandang dan memecahkan persoalan secara komprehensif.

Langkah-langkah pokok

pengajaran proyek

Persiapan. Penetapan masalah yang akan di bahas

Kegiatan belajar.pelaksanaan dari rencana yang telah di siapkan

Penilaian. Bentuk penilaian yang sering di lakukan adalah mengadakan pameran. Misalnya anak membuat gambar, karangan , laporan dan model. dll

BERJIWA NASIONAL DI

INDONESIA SEBELUM

KEMERDEKAAN PERGURUAN TAMAN SISWA

Peguruan taman siswa didirikan oleh Ki Hajar Dewantara padatanggal 3 Juli 1922 di Yogyakarta. (Burhanuddin, 2010). Peguruan ini didirikan dalam bentuk yayasan. Latar belakangpendirian adalah bahwa sekolah-sekolah yang didirikan olehpemerintah Hindia Belanda sesungguhnya tidaklahdiperuntuhkan bagi kepentingan rakyat Indonesia melainkanuntuk kepentingan politik kolonia Belanda, meskipun Mr. C. Th. Van Den Venter mengatakan untuk penebusan dosakepada rakyat Indonesia.

a. Azas Taman Siswa

1. Setiap orang berhak mengatur hidupnya sendiridenganmengigat persatuan dalam prikehidupan umum

2. Pendidikan yang diberikan kepada anak hendaklahmenjadikannya merdeka batinnya

3. Pendidikan hendaklah didasarkan pada keadaan dankebudayaan indonesia yang selaras

4. Pendidikan harus diberikan kepada seluruh rakyat tanpaterkecuali

5. Untuk mendapatkan asas kemerdekaan kita harus berkerja6. Oleh karena kita bersandar pada kekuatan sendiri kita harus

mampu memikul semua beban dengan uang sendiri7. Pendidik hendaklah mendidik dengan sepenuh hati, ikhlas dan

bersabar

b. Dasar Taman SiswaPanca dharma:

1) kebudayaan;

2) kemerdekaan;.

3) kodrat alam;

4) kemanusiaan; dan

5) kebangsaan.

c. Tujuan Perguruan Taman Sisiwa

Tujuannya adalah menciptakan manusia merdekalahir batin, dengan kata lain manusia yang merdeka lahirbatin adalah manusia yang mampu mewujudkankemanusiaannya itu.

d. Semboyan Taman Siswa

1. Suci tata ngesti tunggal

2. Bibit, bebet, bobot

3. Ing ngarso sung tulodo, ing madya mangunkarso, tut wuri handayani

4. Lebih baik mati terhormat daripada hidup nista

5. Rawe-rawe rantas malang-malang punting

6. Neng ning nung nang

e. Jenis-Jenis Pendidikan Taman Siswa

1. Taman Indria (taman kanak-kanak, umur sekitar 5 tahun)

2. Taman Anak (kelas I-III SD, umur 8-10 tahun)

3. Taman Muda (kelas IV-VI SD, umur 11-14 tahun)

4. Taman Dewasa (SLTP, umur 15-18 tahun)

5. Taman Dewasa Raya/Taman Madya (SLTA, umur 19 -21)

6. Taman Guru (B1,B2,B3,Dan Taman Guru Indria)

(Ilham, 2011)

f.hasil-hasil yang dicapai tamansiswa1. Gagasan/pemikiran tentang pendidikan nasional

(kebangsaan)

2. Lembaga-lembaga pendidikan dari taman indria sampaisarjana wiyata

3. Sejumlah alumni perguruan yang telah menjadi tokohnasional seperti Ki Hajar Dewantara, Ki Mangusarkoro, Ki Suratman

2. RUANG PENDIDIKAN INS KAYU TANAM

Ruang Pendidikan INS (Indonesian Nederlandsche School) didirikan oleh Muhammad Syafei pada tanggal 31 Oktober1926 di Kayu Tanam. Muhammad Syafei di lahirkan diMantan, Kalimantan Barat tahun 1893. INS pada mulanyadipimpin oleh bapak angkatnya Marah Sultan kemudian olehMuhammad Syafei sendiri. Dimulai dengan 79 murid, di bagidalam dua kelas, serta masuk sekolah secara bergantiankarena gurunya hanya satu yakni Muhammad Syafei.“Ruang Pendidikan” artinya suatu tempat yang luas yang digunakan untuk belajar dan mengajar yang bukan hanyaterbatas pada adanya guru murid tetapi dapat di laksanakandari pengalaman dan kehadiran alam di sekitarnya (sekolahkerja).

a. Asas Ruang Pendidikan INS Kayu Tanam1. Berfikir logis dan rasional

2. Keaktifan atau kegiatan

3. Pendidikan masyarakat

4. Memperhatikan pembawaan anak

5. Menentang Intelektualisme

b. Tujuan Ruang Pendidikan INS Kayu Tanam1. Mendidik rakyat kearah kemrdekaan

2. Memberikan pendidikan yang sesuai dengankebutuhan masyarakat

3. Mendidik para pemuda agar berguna bagi masyarakat

4. Menanamkan kepercayaan terhadap diri sendiri danbertanggung jawab

5. Mengusahakan sendiri dalam pembiayaan

c. Usaha-Usaha Pendidikan INS Kayu Tanam

1. INS pada zaman Belanda menyediakan ruangpendidikan

2. Pada zaman kemerdekaan INS mendirikan RuangPendidikan Pengajaran dan Kebudayaan (RPPK)

3. Tahun 1952 didirikan percetakan dan penerbitan yang diberi nama Sridharma

4. Tahun 1953 didirikan ruang khusus untuk menjadi guru

5. Mencetak buku pelajaran dan lain-lain

PERGURUAN MUHAMMADIYAH Muhammadiyah didirikan pada tanggal 18 November

1912 di Yogyakarta yang didirikan oleh Kiyai Haji Ahmad Dachlan.muhammadiyah merupakan gerakan Islam Amar Ma’ruf Nahi Mungkar, beraqidah Islam danbersumber pada Al Qur’an dan Sunnah serta bertujuanuntuk menunjung tinggi agama Islam sehingga terciptamasyarakat Islam yang benar-benar diridhoi Allah SWT.

a. Latar Belakang BerdirinyaPendidikan Muhammadiyah1. Kerusakan dibidang kepercayaan/agama (aqidah umat

Islam)

2. Kebekuan dalam bidang hukum fiqih

3. Kemunduran dalam pendidikan Islam

4. Kemajuan sending Kristen dan misi Katolik

b. Asas PendidikanMuhammadiyah

Yaitu berpedoman pada Al-Quran dan Sunnah.

c. Tujuan dan Target Muhammadiyah

1. Aqidah yang lurus

2. Akhlaqul karimah

3. Akal yang sehat dan cerdas

4. Keterampilan

5. Pengamdiyan kepada masyarakat

d. Cita-Cita Pendidikan1. Baik budi alim dan beragama

2. Luas pandangan dan ilmu-ilmu dunia (ilmu-ilmuumum)

3. Bersedia berjuang demi kemajuan masyarakatnya

Dasar PendidikanMuhammadiyah

1. Tajdid

2. Kemasyarakatan

3. Aktivitas

4. Kreativitas

5. Optimisme

f. Fungsi PendidikanMuhammadiyah

1) Alat dakwah kedalam dan keluar anggotaMuhammadiyah

2) Tempat pembibitan kader

3) Gerakan amal anggota

4. PERGURUAN DINIYAH PUTERI PADANG PANJANG

Didirikan pada tanggal 1 November 1923 di Padang Panjang oleh Rahmah El Yunusiah. Ia lahir pada tanggal 29 Desember 1900 ibunya bernama Rafiah sedangkanayahnya bernama Syekh Muhammad Yunus.

a. Latar Belakang BerdirinyaDiniyah Putri

Karena adanya rasa ketidakpuasan terhadap DiniyahSchool yang didirikan tahun 1915 oleh kakakkandungnya Zainudin Labay.

b. Tujuan Pendidikan Diniyah Putri

Yaitu: melaksanakan penndidikan dan pengajaranberdasarkan Islam dengan tujuan membentuk putriyang berjiwa Islam dan ibu pendidikan yang cakap, aktifserta bertanggung jawab terhadap tanah air atas dasarpengabdian terhadap Allah swt.

c. Dasar Pendidikan Diniyah PutriDidasarkan pada ajaran islam dan berpedoman terhadap

Al-Quran dan Sunnah.

d. Cara Mencapai Tujuan Pendidikan1. Program Pendidikan Umum (General Education)

2. Program Pendidikan Agama Islam

3. Program Pendidikan Untuk Menjadi Ibu Pendidik yang Baik

4. Program Pendidikan Keterampilan

e. Program Pendidikan Asrama

Asrama sebagai salah satu wahana pembinaan parasantri yan mempunyai program yaitu: melatih anakdidik bagai mana cara hidup bermasyarakat, memimpin serta dipimpin dan mempraktekkansemua ilmu yang diperoleh pada pagi hari tadi.

f. Sikap Perguruan Terhadap Pemerintahan BelandaIa tidak mau dibujuk bahkan berkompromi terhadappemerintahan Belanda, sehingga tawaran untukmenjadi sekolah negeri ditolaknya.

g. Jenis Pendidikan1. Sekolah Menyesal2. Sekolah Taman Kanak-Kanak3. Sekolah Diniyah Putri Rendah4. Sekolah Diniyah Putri Bagian A5. Sekolah Diniyah Putri Bagian B6. Sekolah Diniyah Putrid Bagian Pertama (DPM) Bagian C, lama belajar 2

tahun7. Sekolah Kulliyatul Mu’amalat Al-Islamiyah (Kmi), lama belajar 3 tahun8. Perguruan Tinggi Diniyah Puteri(Ilham, 2011)

Jenis Sekolah Yang Ada Sampai Saat Sekarang Adalah:

1) Taman kanak-kanak rahmah el yunusiah.2) Madrasah ibtidaiyah (MI).3) Sekolah diniyah putrid menengah pertama (DMP).4) Kuliyatul mu’alimat el islamiyah (KMI).5) Pendidikan guru taman kanak-kanak islam (PGTKI).6) Sekolah tinggi ilmu tarbiyah (STIT).

ASSALAMUALAIKUMBy:steffy pratiwi

Thank you

See u next time