bab_ii
DESCRIPTION
TesisTRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Pembelajaran Akuntansi SMK
a. Pengertian Pembelajaran Akuntansi
Akuntansi merupakan salah satu pelajaran dalam rumpun ilmu
pengetahuan sosial. Menurut Depdiknas (2003: 6) “akuntansi merupakan bahan
kajian mengenai suatu sistem untuk menghasilkan informasi berkenaan dengan
transaksi keuangan”. Informasi tersebut dapat digunakan dalam rangka
pengambilan keputusan dan tanggungjawab di bidang keuangan baik oleh
pelaku ekonomi swasta (akuntansi perusahaan), pemerintah (akuntansi
pemerintah), ataupun organisasi masyarakat lainnya (akuntansi publik).
Jusup (2001: 4) menyebutkan “definisi akuntansi dapat dirumuskan
dari dua sudut pandang, yaitu definisi dari sudut pandang pemakai jasa
akuntansi dan dari sudut pandang proses kegiatan”.
Definisi dari sudut pandang pemakainya, akuntansi dapat
didefinisikan sebagai suatu disiplin yang menyediakan informasi yang
diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan
mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu organisasi. Definisi dari sudut
pandang proses kegiatannya, akuntansi dapat didefinisikan sebagai
proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan dan
penganalisisan data keuangan suatu organisasi.
Soemantri (2005: 19) menjelaskan “Akuntansi adalah seni pencatatan,
penggolongan, pengikhtisaran dan pelaporan transaksi keuangan perusahaan
yang terjadi dalam suatu periode tertentu”. Sedangkan menurut AAA
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
(American Accounting Association) dalam Soemantri (2005: 19) menjelaskan
“akuntansi adalah proses pengidentifikasian, mengukur dan melaporkan
informai ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan pengambilan
keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi”.
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disintesiskan bahwa akuntansi
merupakan proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan melaporkan data
keuangan perusahaan yang berfungsi untuk menyajikan informasi keuangan
untuk pihak-pihak yang menggunakan informasi keuangan tersebut.
“Pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
menciptakan suasana atau memberikan pelayanan agar siswa belajar,
pembelajaran lebih menekankan pada guru dalam upayanya untuk membuat
siswa dapat belajar tidak hanya membuat adanya perubahan tingkah laku
siswa” (Sardiman, 2011: 20). Pembelajaran akuntansi adalah proses membuat
orang belajar atau rangkaian kejadian yang mempengaruhi peserta didik
sehingga proses belajarnya dapat berlangsung mudah untuk menyampaikan
sekumpulan materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan akuntansi yang
akan dibelajarkan kepada peserta didik sebagai beban belajar melalui metode
dan pendekatan tertentu.
b. Pembelajaran Akuntansi di SMK
Akuntansi untuk jenjang SMK adalah suatu pencatatan dan
pengikhtisaran serta penggolongan data keuangan yang dipelajari oleh peserta
didik SMK Akuntansi, yang disusun atas dasar kurikulum yang berlaku.
Mengingat pentingnya keterampilan peserta didik dalam sistem pembukuan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
akuntansi untuk menunjang kesiapan kerja mereka maka di dalam
pembelajaran akuntansi SMK harus pula mengedepankan pembelajaran
praktik. Salah satu pelaksanaannya ada pada pembelajaran praktik
laboratorium bank mini. Laboratorium ini menjadi pusat pembelajaran mandiri
bagi peserta didik program keahlian akuntansi dalam mengembangkan ilmu
dan praktik akuntansi.
2. Praktik Laboratorium Bank Mini Program Keahlian Akuntansi
a. Pengertian Pembelajaran Praktik
Pasal 1 butir 20 UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas
menjelaskan “pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik/siswa
dengan pendidik/guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”.
Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan oleh pendidik/guru agar
dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran
dan tabiat, serta pembentukan terhadap sikap dan kepercayaan pada peserta
didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah suatu proses untuk membantu
peserta didik/siswa agar dapat belajar dengan baik.
Praktik adalah pelaksanaan kegiatan dalam rangka pembuktian
kebenaran suatu teori. Sebuah pembelajaran yang penuh dengan teori-teori
ilmu memerlukan pembuktian kebenarannya agar peserta didik memahami
makna dari proses tersebut melalui praktik. Praktik merupakan upaya untuk
memberi kesempatan kepada peserta didik mendapatkan pengalaman langsung.
Ide dasar belajar berdasarkan pengalaman mendorong peserta didik untuk
merefleksi atau melihat kembali pengalaman-pengalaman yang mereka pernah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
alami. Proses pembelajaran tidak akan berhasil jika dilakukan secara abstrak
seperti menugaskan peserta didik menghafal kata-kata, fakta, dan rumus. “Cara
yang tepat untuk mengkongkretkan materi adalah melalui kegiatan praktikum”
(Nasution, 2010: 32). Melalui pembelajaran praktik diharapkan mampu
menciptakan pengalaman belajar yang nyata dan dapat mengasah keterampilan
peserta didik.
Sesuai uraian di atas dapat disintesiskan bahwa pembelajaran praktik
merupakan suatu proses untuk meningkatkan keterampilan peserta didik
dengan menggunakan berbagai metode yang sesuai dengan keterampilan yang
diberikan dan peralatan yang digunakan. Selain itu, pembelajaran praktik
merupakan suatu proses pendidikan yang berfungsi membimbing peserta didik
secara sistematis dan terarah untuk dapat melakukan suatu keterampilan
melalui pemanfaatan sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar.
Kolb (1984) mengatakan bahwa pembelajaran orang dewasa akan
lebih efektif jika pembelajaran lebih banyak terlibat langsung daripada hanya
pasif menerima dari pengajar. Kolb dengan teori experiential learning-nya
menjabarkan ide-ide dari pengalaman dan refleksi. Kolb mendifinisikan empat
modus belajar yaitu: Concrete experience (pengalaman nyata), reflective
observation (merefleksikan observasi), abstract conceptualization (konsep
yang abstrak), dan active experimentation (eksperimen aktif). Wallace (1994)
mengatakan bahwa ada dua sumber pengetahuan yaitu pengetahuan yang
diterima/diperoleh melalui belajar baik secara formal maupun informal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
(received knowledge) dan pengetahuan yang diperoleh melalui pengalaman
(experiential knowledge).
Masing-masing peserta didik membawa pengetahuan dan pengalaman
ketika memasuki pembelajaran baru. Efektivitas pembelajaran praktik
tergantung pada bagaimana peserta didik melakukan refleksi dengan
mengkaitkan antara pengetahuan dan pengalaman serta praktik, sehingga dapat
diharapkan selama praktik, peserta didik mampu melihat, mengamati,
memahami, membandingkan dan memecahkan suatu masalah saat kegiatan
praktik dilaksanakan. Adapun tujuan pembelajaran praktik adalah sebagai
berikut:
1. Meningkatkan kemampuan peserta didik terhadap kondisi nyata di
lapangan, memperbaiki pembelajaran lebih lanjut. Kemampuan melakukan
refleksi dari praktik yang didasarkan pada pengalaman dan pengetahuan
menentukan pencapaian kompetensi profesional.
2. Menambah wawasan tentang informasi serta melatih pola pikir peserta didik
untuk dapat menggali permasalahan, yang kemudian akan dianalisa dan
dicari penyelesaiannya secara integral komprehensif,
3. Memperluas wawasan umum peserta didik tentang orientasi pengembangan
teknologi di masa yang akan datang sehingga diharapkan dapat menyadari
realitas yang ada antara teori yang diberikan di kelas dengan tugas yang
dihadapi di lapangan,
4. Memberikan solusi terhadap masalah yang ada saat praktik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
Selain tujuan di atas, pembelajaran praktik juga memiliki ciri dan
prinsip diantaranya:
1. Ciri-ciri pembelajaran praktik antara lain:
a) Kegiatanya bersifat praktik
b) Prioritas pada kegiatan konsolidasi (latihan)
c) Terfokus pada kegiatan belajar produktif.
2. Adapun Prinsip-prinsip pembelajaran praktik ini diantaranya:
a) Melibatkan dan mengaktifkan indera dengan cara melakukan kegiatan
sendiri dan mandiri.
b) Harus dapat meningkatkan minat peserta.
c) Menguasai materi praktik dengan benar.
b. Penerapan Praktik Laboratorium Bank Mini Karistasari
Seperti layaknya pemahaman umum, yang dimaksud dengan
laboratorium adalah “suatu sarana atau gedung yang dirancang khusus untuk
melaksanakan pengukuran, penetapan, dan pengujian untuk keperluan
penelitian ilmiah dan praktik pembelajaran” (Rahayuningsih dan Dwiyanto,
2005: 1). Laboratorium dapat berupa ruangan tertutup sebagaimana ruangan
kelas untuk kegiatan belajar mengajar dan ruangan terbuka seperti halaman
sekolahan atau tanah lapang. Sebagai tempat percobaan dan penyelidikan maka
laboratorium dilengkapi dengan alat-alat dan bahan untuk melaksanakan
pratikum.
Di dalam proses pembelajaran akuntansi, peserta didik tidak hanya
mendengarkan informasi dari guru mengenai konsep-konsep yang ada di dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
buku. Tetapi peserta didik dituntut untuk dapat melakukan kegiatan sendiri,
mencari dan memperoleh informasi lebih lanjut tentang konsep akuntansi yang
dipelajari. Oleh karena itu keberadaan laboratorium sangat dibutuhkan oleh
lembaga pendidikan termasuk pendidikan akuntansi.
“Laboratorium dan jenis peralatannya merupakan sarana dan prasana
penting untuk penunjang proses pembelajaran di sekolah”, dikemukakan pada
PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 42 ayat
(2) serta Pasal 43 ayat (1) dan ayat (2). Laboratorium merupakan tempat untuk
mengaplikasikan teori keilmuan, pengujian teoritis, pembuktian uji coba,
penelitian, dan sebagainya dengan menggunakan alat bantu yang menjadi
kelengkapan dari fasilitas dengan kuantitas dan kualitas yang memadai
(Depdiknas, 2002).
Laboratorium-laboratorium dibangun berdasarkan suatu kesadaran
penuh bahwa pembelajaran di laboratorium mempunyai posisi penting dalam
pendidikan, karena dalam rangka mencapai tujuan yang bersifat multi dimensi
dalam proses pembelajaran, diperlukan strategi pembelajaran yang memadai.
Salah satu strategi pembelajaran yang dianggap dapat mencakup tiga ranah
sekaligus (kognitif, afektif, dan psikomotor) adalah pembelajaran di
laboratorium. Pada awalnya pembelajaran praktik dimaksudkan untuk
meningkatkan keahlian peserta didik dalam pengamatan, dan meningkatkan
keterampilan, serta sebagai sarana berlatih dalam menggunakan peralatan. Jadi
laboratorium produktif akuntansi merupakan sarana yang disediakan oleh
sekolah untuk menunjang proses pembelajaran praktik akuntansi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
Laboratorium produktif akuntansi (bank mini) didirikan untuk
meningkatkan keterampilan dan keahlian peserta didik pada pelajaran produktif
akuntansi dalam rangka memfasilitasi praktik langsung kompetensi produktif
sesuai program keahliannya. Berdasarkan penjelasan tersebut, pembelajaran
praktik pada laboratorium bank mini bermanfaat bagi peserta didik untuk
memperoleh pengalaman melalui transaksi secara nyata sebagai pembuktian
dari teori yang selama ini mereka dapat dan menambah rasa percaya diri.
Peserta didik juga dapat melatih dan menunjang skill yang telah dipelajari dan
menerapkannya di tempat praktik laboratorium tersebut.
Laboratorium Bank mini Karistasari di SMK Negeri 1 Surakarta sudah
ada sejak lama dan dalam praktiknya digunakan sebagai sarana atau tempat
bagi para warga sekolah yang hendak menabungkan uang mereka dan sebagai
sarana pelayanan pembayaran SPP peserta didik. Nama Karistasari sendiri
berasal dari dua kata yaitu “Karista” yang merupakan singkatan dari SMK
Negeri 1 Surakarta dan “Sari” yang merupakan tambahan untuk memperindah
namanya. Pemberian nama berasal dari Kepala Sekolah tahun 2000 yaitu Ibu
Dra. Soekiyah Nayono. Hal tersebut dimaksudkan untuk memenuhi saran dari
TIM Monitoring dan evaluasi bahwa setiap unit usaha di SMK harus diberi
nama.
Adanya Bank Mini SMK diharapkan dapat membantu warga sekolah
dalam hal financial, memudahkan bertransaksi dengan sistem yang cepat dan
akurat melalui produk-produk yang ditawarkan yaitu tabungan dan pelayanan
SPP. Laboratorium bank mini diupayakan menjadi pusat pembelajaran mandiri
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
bagi peserta didik program keahlian akuntansi dalam mengembangkan ilmu
dan praktik akuntansi yang sudah diperoleh dari pembelajaran di kelas.
Tujuannya secara umum yaitu menyelenggarakan pendidikan dan praktikum
akuntansi dalam meningkatkan kualitas program keahlian akuntansi,
meningkatkan pengetahuan peserta didik dalam bidang akuntansi diluar kelas,
melatih peserta didik agar bertanggung jawab, teliti dan cermat dalam bekerja.
Yuliastuti (2003) memaparkan bahwa pembelajaran praktik mampu
meningkatkan minat, perhatian dan partisipasi peserta didik terhadap pelajaran
akuntansi. Hal tersebut terjadi karena :
1) Peserta didik mau berupaya belajar dan mempersiapkan diri dalam
memahami transaksi karena harus bertugas menangani transaksi secara
nyata, tidak hanya teori,
2) Peserta didik lebih memperhatikan transaksi yang dilakukannya karena
harus membuat sendiri bukti transaksi, mencatat transaksinya secara benar
serta mempertanggung jawabkan uangnya
3) Dengan mengalami sendiri, peserta didik lebih mudah membangun
pemahaman konsep dengan mengaitkan teori yang dipelajarinya di kelas
dengan praktik nyata sehingga lebih mudah dalam memahami kompetensi
menyiapkan dan menganalisa transaksi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
3. Pengembangan Buku Panduan Praktik Laboratorium Bank Mini
a. Pengertian Pengembangan
National Science Board dalam “Research and Development Essential
Foundation for U.S Competitiveness in A Global Aconomy” (2008: Endnotes)
sebagaimana dikutip oleh Putra (2012: 70) menguraikan:
Pengembangan didefinisikan sebagai aplikasi sistematis dari
pengetahuan atau pemahaman, diarahkan pada produksi bahan yang
bermanfaat, perangkat, dan sistem atau metode, termasuk desain,
pengembangan dan peningkatan prioritas serta proses baru untuk
memenuhi persyaratan tertentu.
Lebih lanjut Putra (2012) menyatakan bahwa pengembangan mengacu
pada penelitian yang sistematis yang dilakukan untuk mencapai salah satu dari
tiga tujuan, yaitu: pertama mengejar pengetahuan kreatif juga meningkatkan
pemahaman manusia secara menyeluruh (penelitian dasar); kedua dilakukan
untuk memenuhi tujuan tertentu atau kebutuhan (penelitian terapan); atau
ketiga bertujuan mengarahkan pada aplikasi praktis atau spesifik, desain, atau
proses (perkembangan).
b. Buku Panduan Praktik Laboratorium Bank Mini
Upaya untuk menghasilkan tamatan yang mempunyai kemampuan
utuh sebagaimana diharapkan pada kurikulum maka diperlukan pengembangan
pembelajaran untuk kompetensi secara sistematis dan terpadu, agar peserta
didik dapat menguasai setiap kompetensi secara tuntas. Pengembangan
pembelajaran dapat diawali dari pengembangan sumber belajar (learning
resource) dan juga bahan ajar. “Sumber belajar ditetapkan sebagai informasi
yang disajikan dan disimpan dalam berbagai bentuk media, yang dapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
membantu siswa dalam belajar sebagai perwujudan dari kurikulum” Majid
(2006: 170). “Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk
membantu guru/instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar”
Majid (2006: 171).
Menurut Cece Wijaya (1992) dalam Majid (2006: 171) terdapat enam
fungsi pengembangan sumber belajar yaitu:
1) Fungsi riset dan teori
Tujuan fungsi riset dan teori ialah menghasilkan dan mengetes
pengetahuan yang bertalian dengan sumber-sumber belajar, pelajar
dan fungsi tugas. Tujuan lain dari fungsi ini adalah untuk
mengembangkan keunikan. teori terhadap teknologi pendidikan.
2) Fungsi desain
Tujuan fungsi desain ialah menjabarkan secara garis besar teori
teknologi pendidikan berikut isi mata-mata pelajarannya ke dalam
spesifikasinya untuk dipakai sebagai sumber belajar. Dalam desain
orang berusaha menganalisis dan mensintemasi kebutuhan, tujuan,
sifat, murid, tugas, kondisi belajar, kegiatan instruksional dan
sumber-sumber khusus. Output dari fungsi desain berupa a)
produksi sumber-sumber khusus dan b) identifikasi sumber-sumber
yang ada.
3) Fungsi produksi dan penempatan
Tujuan fungsi ini ialah menjabarkan secara khusus sumber-sumber
kedalam sumber-sumber konkret. Output dari fungsi ini ialah
produk konkret dalam bentuk prototipe atau bahan-bahan produk
untuk sumber belajar.
4) Fungsi evaluasi dan seleksi
Tujuan fungsi ini ialah untuk menentukan atau menilai penerimaan
(atau sejenis kroteria) sumber-sumber belajar oleh fungsi yang lain.
Hal ini bisa dilakukan oleh metode eksperimental yang praktis dan
objektif. Tujuan penilaian itu menyangkut; a) keefektifan sumber
dalam mencapai tujuan, b) kemampuan sumber-sumber dalam
mencapai standar produksi, c) kemampuan sumber-sumber untuk
dipahami, d) kemampuan sumber-sumber dalam memenuhi
kebutuhan khusus.
5) Fungsi organisasi dan pelayanan
Tujuan fungsi ini ialah untuk membuat atau menjadikan sumber-
sumber dan informasi mudah diperoleh bagi kegunaan fungsi yang
lain serta pelayanan bagi para siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Sumber belajar dan bahan ajar bentuknya tidak terbatas apakah dalam
bentuk cetakan, video, format perangkat lunak atau kombinasi dari berbagai
format yang dapat digunakan oleh peserta didik ataupun guru. Majid (2006:
174) menjelaskan bahwa sebuah bahan ajar paling tidak mencakup antara lain:
1) Petunjuk belajar (petunjuk siswa/guru)
2) Kompetensi yang akan dicapai
3) Informasi pendukung
4) Latihan-latihan
5) Petunjuk kerja, dapat berupa lembar kerja
6) Evaluasi
Salah satu jenis bahan ajar yaitu buku, “buku adalah bahan tertulis
yang menyajikan ilmu pengetahuan” Majid (2006: 175). Buku ajar merupakan
salah satu sarana untuk menunjang proses kegiatan belajar-mengajar. Menurut
Hayat (2004) memaparkan bahwa dalam Pedoman Sistem Penilaian dikatakan
bahwa buku teks adalah buku ajar yang memiliki peranan dalam menentukan
keberhasilan pendidikan peserta didik. Bahan ajar yang berkualitas tampak
dari: a) Kesesuaiannya dengan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang harus
dikuasai, b) Ada keseimbangan antara keluasan dan kedalaman materi dengan
waktu yang tersedia, c) Sistematis dan kontekstual, d) Dapat
mengakomodasikan partisipasi aktif siswa dalam belajar semaksimal mungkin,
e) Dapat menarik manfaat yang optimal dari perkembangan dan kemajuan
bidang ilmu, teknologi, dan seni, f) Memenuhi kriteria filosofis, profesional,
psikopedagogis, dan praktis. (Depdiknas, 2004).
Majid (2006) memaparkan bahwa buku yang baik adalah buku yang
ditulis dengan bahasa yang baik dan mudah dimengerti, disajikan secara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
menarik dilengkapi dengan gambar dan keterangan-keterangannya, isi buku
menggambarkan sesuatu yang sesuai dengan ide penulisannya.
Selain buku ajar, peserta didik juga memerlukan sebuah buku panduan
praktik, agar ketika berpraktik peserta didik dapat mempelajari terlebih dahulu
materi yang akan dipraktikumkan. Buku panduan praktik memiliki peran yang
tidak berbeda jauh dengan buku ajar bahkan buku panduan praktik dapat
dikatakan termasuk dalam bagian dari bahan ajar, keduanya sama-sama
menjadi pedoman dalam pelaksanaan proses kegiatan pembelajaran di sekolah.
Buku panduan praktik dimaksudkan untuk memperlancar dan memberikan
bantuan informasi atau materi pembelajaran sebagai pegangan bagi peserta
didik dalam melakukan kegiatan praktikum. Prastowo (2011) mengemukakan
bahwa fungsi dari buku panduan praktik yaitu bahan ajar yang bisa
meminimalkan peran guru, menjadikan peserta didik semakin aktif dan
memperoleh pengetahuan yang bermakna, menjadikan peserta didik
memperoleh kreatifitas berfikir dan keterampilan olah tangan, memudahkan
pendidik dalam melaksanakan pengajaran di dalam laboratorium.
Pengembangan buku panduan praktik laboratorium bank mini
program keahlian akuntansi SMK adalah salah satu upaya yang dilakukan
untuk dapat meningkatkan kemampuan praktik peserta didik. Sebagai sebuah
buku, penyusunan buku panduan praktik harus memperhatikan beberapa hal
yaitu : aspek bahasa termasuk kejelasan kalimat dan tingkat keterbacaan,
substansi isi, dan bentuk penyajian termasuk tampilan fisik buku.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
4. Keterampilan Pencatatan Transaksi Keuangan
a. Pengertian Keterampilan Pencatatan Transaksi Keuangan
Penerapan program keahlian akuntansi keuangan khususunya untuk
peserta didik SMK bertujuan agar mereka memiliki kemampuan teknis
pencatatan sehingga dapat menjadi teknisi akuntansi yang terampil, sesuai
dengan tuntutan kurikulum. Singer (2002) menyatakan bahwa
“keterampilan adalah derajat keberhasilan yang konsisten dalam mencapai
suatu tujuan dengan efisien dan efektif.” Keterampilan adalah keahlian
seseorang dalam bidang tertentu dan dipergunakan untuk menyelesaikan
tugas dengan baik. Keterampilan merupakan kecakapan yang dimiliki oleh
seseorang untuk mampu menggunakan akal, pikiran, ide dan kreatifitasnya
dalam mengerjakan atau menyelesaikan sesuatu. Melalui keterampilan
seseorang mampu mengerjakan, mengubah, menyelesaikan ataupun
membuat sesuatu secara efisien dan efektif menjadi lebih bermakna
sehingga menghasilkan sebuah nilai dari hasil pekerjaan tersebut.
H.W. Johnson (dalam Singer, 2002) mengidentifikasi adanya empat
aspek atau variabel yang mencirikan keterampilan:
Keempat aspek itu adalah kecepatan, akurasi, bentuk, dan
kesesuaian. Artinya, pertama keterampilan harus ditampilkan
dalam batasan waktu tertentu, yang menunjukkan bahwa semakin
cepat semakin baik. Kedua keterampilan harus menunjukkan
akurasi yang tinggi sesuai dengan yang ditargetkan. Ketiga
keterampilan pun harus dilaksanakan dengan kebutuhan energi
yang minimal; (form atau bentuk menunjuk pada usaha yang
ekonomis). Dan terakhir, keterampilan pun harus juga adaptif,
yaitu tetap cakap meskipun di bawah kondisi yang berbeda-beda.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Mempelajari keterampilan tentunya memiliki berbagai macam
tahapan, berikut ini tahap-tahap belajar keterampilan sebagaimana yang
dipaparkan oleh Hamalik (2003: 174) terdiri dari tiga:
1) Tahap kognitif, siswa berusaha mengintelektualisasikan
keterampilan yang akan dilakukan. Siswa merencanakan
pelaksanaan keterampilan. Guru dan siswa mencoba mengkaji
keterampilan dan memverbalisasikan apa yang sedang
dipelajari. guru menentukan apa yang akan dilakuka, serta
menentukan prosedur dan memberikan informasi tentang
kekeliruan yang terjadi dalam tahap ini.
2) Tahap fiksasi pola-pola tingkah laku yang betul dilatih sampai
tidak terjadi lagi kekeliruan mendasar. Siswa belajar
merangkaikan unit-unit rangkaian dasar. Selanjutnya siswa
belajar mengorganisasi rangkaian-rangkaian menjadi suatu pola
yang menyeluruh.
3) Tahap autonomous ditandai oleh peningkatan kecepatan
perilaku dalam keterampilan-keterampilan yang benar
maknanya untuk memperbaiki kecermatan.
Akuntansi tidak terlepas dari proses pencatatan dan pembukuan.
“pembukuan adalah aktivitas pencatatan data usaha suatu perusahaan
dengan suatu cara tertentu” (Rudianto, 2009: 4). Pekerjaan seseorang di
bidang akuntansi diawali dari kegiatan pencatatan dan pembukuan dari
berbagai macam transaksi akuntansi sebuah usaha. Sudarma dan Suratman
memaparkan bahwa transaksi perusahaan/transaksi usaha adalah “kejadian
atau kondisi yang mempengaruhi posisi keuangan perusahaan dan oleh
karena itu ia harus dicatat” (2002: 9). Akuntansi yang diawali dari berbagai
macam traksaksi keuangan yang harus dianalisis dan dibukukan sehingga
menuntut pelakunya untuk memiliki keterampilan pencatataan yang baik.
Transaksi adalah kejadian/kondisi yang mengakibatkan perubahan terhadap
harta, utang dan modal perusahaan, sehingga harus diproses mulai dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
pencatatan sampai dengan disajikan dalam bentuk laporan keuangan.
Pencatatan transaksi keuangan merupakan tahap yang paling awal yang
terdiri dari beberapa kegiatan yaitu identifikasi, pengukuran, dan pencatatan.
Dapat disintesiskan bahwa keterampilan pencatatan transaksi keuangan
menjadi pondasi dalam akuntansi.
Keterampilan pada dasarnya akan terus berkembang menjadi lebih
baik bila terus diasah dan dilatih untuk menaikkan kemampuan sehingga
akan menjadi ahli dan menguasai bidang keterampilan yang ditekuni
termasuk dalam hal ini keterampilan akuntansi. Tugas para guru dalam
rangka meningkatkan dan mengasah keterampilan peserta didiknya
disekolah adalah dengan menciptakan iklim pembelajaran yang mampu
mengaktifkan akal, pikiran, ide dan kreatifitas peserta didik selama
pembelajaran berlangsung. Sebagai upaya menjadi seorang yang terampil
dengan memiliki keahlian khusus pada bidang tertentu dalam hal ini bidang
akuntansi haruslah melalui latihan dan belajar dengan tekun agar dapat
menguasai bidang tersebut dan dapat memahami dan mengaplikasikannya.
Keterampilan pada mata pelajaran akuntansi penting dimiliki oleh
peserta didik, karena materi di dalam akuntansi bukan hanya bersifat teori
dan konsep tetapi juga bersifat aplikatif, sehingga untuk dapat memahami
akuntansi, mereka perlu banyak melakukan praktik serta latihan. Menurut
Djamarah dan Zain (2010:45), “keterampilan merupakan suatu hubungan
konsep yang ditunjukkan dengan perbuatan dan berbentuk praktik untuk
memperkuat ingatan”. Adapun indikator keterampilan tersebut ditunjukkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
dengan menganalisa data-data transaksi pada jurnal umum dengan cepat dan
benar, menggolongkan data-data akuntansi dengan cepat dan benar,
mencatat data-data transaksi dengan cepat dan benar, memasukkan data-data
transaksi dengan tanpa melihat modul dan tanpa bertanya kepada teman
maupun guru (Sudarma, 2009) dalam jurnal yang disusun oleh Falakhudin
dan Kartini (2012). Selain indikator di atas untuk dapat mengetahui
keterampilan peserta didik, dapat dilihat dari penguasaan mereka pada
meteri, yang ditunjukkan dengan nilai mereka selama mengerjakan tugas-
tugas yang diberikan oleh guru.
Salah satu keterampilan pencatatan transaksi keuangan yang harus
diasah bagi peserta didik SMK adalah transaksi keuangan yang disajikan
dalam lingkup perbankan mini yaitu pada laboratorium bank mini. Peserta
didik harus mampu melaksanakan analisis transaksi nyata yang muncul
kemudian membukukannya dan melakukan pelaporan. Hal tersebut
bertujuan untuk meningkatkan keterampilan peserta didik yang nantinya
menunjang mereka saat memasuki dunia kerja.
Keterampilan pencatatan transaksi keuangan yang dimaksudkan
dalam penelitian ini adalah keahlian atau kecakapan yang harus dimiliki
peserta didik dalam rangka menyelesaikan pencatatan kejadian transaksi
yang mempengaruhi posisi keuangan usaha dalam hal ini bank mini.
b. Strategi untuk Meningkatkan Keterampilan Peserta Didik
Pada dasarnya tujuan Sekolah Menengah Kejuruan adalah
menghasilkan tenaga siap kerja yang terampil dan mampu bersaing di dunia
usaha maupun dunia industry. Mewujudkan tenaga yang siap terampil dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
mampu bersaing tentu saja harus ditunjang dengan ketersediaan sarana dan
prasarana yang memadai. Kelengkapan sarana dan prasarana pada Sekolah
Menengah Kejuruan dapat berdampak positif bagi keberhasilan peserta
didik dalam memperoleh informasi sebagai upaya untuk membentuk
karakter keterampilan dibidang profesi yang siap terjun ke dalam dunia
kerja.
Menurut Rustaman dalam jurnal penelitian Riza et al., (2012)
secara garis besar pembelajaran praktik sering dikaitkan dengan beberapa
tujuan: 1) Untuk memotivasi peserta didik sebab kegiatan praktikum pada
umumnya menarik bagi peserta didik sehingga mereka lebih termotivasi
untuk belajar; 2) Untuk mengajarkan keterampilan; 3) Untuk meningkatkan
pemahaman konsep; 4) Untuk memahami dan menggunakan metode ilmiah;
dan 5) Untuk mengembangkan sikap-sikap ilmiah.
Sesuai uraian di atas diketahui bahwa salah satu poin penting dalam
upaya meningkatkan keterampilan peserta didik adalah melalui kegiatan
pembelajaran praktik. Kumalasinta et al., (2014) di dalam jurnalnya
menyebutkan bahwa upaya untuk meningkatkan keterampilan dan keahlian
peserta didik khususnya pelajaran produktif Akuntansi yaitu disediakan
laboratorium untuk praktik langsung kompetensi produktif, salah satunya
yaitu Bank Mini untuk meningkatkan keahlian dalam pembukuan
pencatatan transaksi keuangan.
Lebih lanjut lagi Falakhudin dan Kartini (2012) dalam jurnal
penelitiannya memaparkan bahwa pembelajaran akuntansi yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
meningkatkan keterampilan dan kemandirian peserta didik harus didukung
dengan media dan bahan ajar yang memadai. Uraian tersebut menunjukkan
bahwa dalam pembelajaran akuntansi yang memanfaatkan laboratorium
bank mini di dalamnya juga harus tersedia bahan ajar yang memadai sebagai
penunjang efektivitas kegiatan praktik yaitu salah satunya buku panduan
praktik. Buku panduan praktik bank mini sebagai bahan ajar pembelajaran
praktik berperan untuk mengarahkan peserta didik sehingga mereka
memiliki kemadirian dalam belajar yang kemudian mampu menjadikan
mereka peserta didik yang terampil dalam proses pencatatan transaksi
keuangan.
B. Kerangka Berpikir
Dalam proses pembelajaran akuntansi di sekolah termasuk pada Sekolah
Menengah Kejuruan, setiap guru senantiasa mengharapkan agar kualitas output
lulusannya memiliki kompetensi sesuai bidangnya. Hal tersebut tentu saja
menuntut terciptanya situasi pembelajaran yang baik. Seorang guru juga dituntut
untuk memiliki keterampilan yang baik dalam memanfaatkan berbagai macam
ketersediaan sarana dan prasarana pembelajaran termasuk laboratorium akuntansi
bank mini.
Pembelajaran praktik pada laboratorium bank mini merupakan wujud
pemanfaatan sarana sekolah guna meningkatkan pengalaman belajar nyata peserta
didik dengan mengarahkan mereka menghadapi transaksi nyata kemudian secara
langsung melakukan proses pembukuan akuntansi. Slameto (2010:115)
menyatakan bahwa “pengalaman-pengalaman mempunyai pengaruh yang positif
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
terhadap kesiapan. Peserta didik dapat langsung merasakan kondisi nyata dan
pengalaman-pengalaman baru yang ada di lapangan, sehingga dapat memberikan
tambahan pengetahuan”. Menurut Hamalik (2005:93), “praktik akan mendekatkan
dan menjembatani penyiapan peserta didik untuk terjun ke bidang tugasnya
setelah menempuh program tersebut”.
Efektivitas pelaksanaan pembelajaran praktik pada laboratorium bank
mini dapat dilihat dari keterlibatkan dan keaktifan indera peserta didik dengan
cara melakukan kegiatan secara mandiri, minat peserta didik terhadap kegiatan
praktik, dan penguasaa materi praktik oleh peserta didik serta persiapan kerja
setelah peserta didik melaksanakan pembelajaran praktik pada laboratorium bank
mini tersebut. Peserta didik yang telah melaksanakan pembelajaran praktik akan
mendapatkan pengalaman kerja nyata sehingga mereka akan lebih cepat
menyesuaikan diri terhadap pekerjaan yang dihadapinya, maka peserta didik
tersebut akan lebih produktif dalam bekerjanya.
Kenyataan yang terjadi bahwa peserta didik program keahlian akuntansi
belum memiliki buku panduan khusus dalam melakukan kegiatan praktik
laboratorium bank mini. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru, bahwa
keberadaan buku panduan praktik sebagai acuan pelaksanaan praktik sangatlah
penting agar dapat mengoptimalkan pembelajaran dan memudahkan peserta didik
melakukan kegiatan praktikum. Dalam pembelajaran di sekolah, petunjuk
praktikum biasanya terdapat dalam buku-buku pelajaran maupun ada dalam
Lembar Kerja Siswa (LKS) dan bercampur dengan banyak materi, hal tersebut
belum menunjukkan efektivitasya. Kebanyakan buku-buku yang beredar tidak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
secara khusus membahas menngenai praktikum, hal tersebut lah yang menjadi
faktor penting untung mengembangkan buku panduan praktik.
Berdasarkan uraian di atas maka skema kerangka berfikir dalam
penelitian ini dapat digambarkan dalam bagan berikut ini:
Gambar 2.1. Skema Kerangka Berpikir
C. Penelitian yang Relevan
Penelitian ini mengacu pada beberapa hasil penelitian, yaitu diantaranya
penelitian oleh Philip A. Reed (2001) dalam journal of technology education
dengan judul Learning Style and Laboratory Preference: A Study of Middle School
Potensi Masalah dalam pelaksanaan praktik Laboratorium Bank
Mini Program Keahlian Khusus Akuntansi:
1. Dalam praktik belum ada buku panduan praktik yang menjadi
pegangan peserta didik.
2. Peserta didik masih memerlukan bimbingan selama kegiatan praktik
terlebih saat menghadapi beberapa masalah terkait pelayanan terhadap
pengguna jasa bank mini.
Pengembangan Buku Panduan Praktik Laboratorium Bank Mini Dalam
Rangka Meningkatkan Keterampilan Pencatatan Transaksi Keuangan
Validasi
Ujicoba
Pelaksanaan praktik laboratorium bank mini lebih efektif.
Lulusan program keahlian khusus akuntansi lebih terampil.
Buku Panduan Praktik Laboratorium Bank Mini Valid
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
Technology Education Teachers in Virginia. Hasil penelitian tersebut
menunjukkan bahwa pembelajaran laboratorium sangat menunjang keterampilan
peserta didik. Pembelajaran laboratorium memerlukan riset dan pengembangan
agar pelaksanaannya optimal. Kesamaan penelitian tersebut dengan penelitian ini
terletak pada pengembangan pembelajaran laboratorium, hanya saja dalam
penelitian ini pengembangannya bertujuan untuk meningkatkan keterampilan
pencatatan transaksi keuangan dilihat dari uji efektivitas dengan uji t statistik.
Penelitian oleh Jentsch et al., (2007) mengenai Developing a Guideline
of Good Practice in a North–South Health Research. Penelitian ini membahas
tentang pengembangan Guideline of Good Practice (GGP) sebagai petunjuk
praktik yang pembuatannya bekerjasama dengan Initiative for Maternal Mortality
Programme Assessment (IMMPACT). Pengembangan GPP dibuat dengan
pendekatan partisipatory sehingga dalam pelaksanaan dapat dipastikan kontribusi
masing-masing anggotanya, biayanya sehingga hasil penelitian kesehatan yang
diperoleh lebih terinci. Kesamaan penelitian tersebut dengan penelitian ini terletak
pada pengembangan petunjuk praktik yang baik, hanya saja dalam penelitian
tersebut melibatkan lembaga IMMPACT dan sasarannya pada penelitian bidang
kesehatan untuk mengoptimalkan rincian biayanya. Sedangkan dalam penelitian
ini pengembangan petunjuk praktiknya berupa buku yang melibatkan validator
ahli dan partisipan, sasarannya adalah penelitian bidang pendidikan untuk
meningkatkan keterampilan peserta didik.
Penelitian oleh Millard et al., (2013) dalam penelitiannya membahas
tentang pengembangan petunjuk penggunaan Air-Fed yang aman. Dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
penelitian tersebut dapat diuraikan bahwa dengan adanya petunjuk praktik dalam
penggunaan bahan kimia selama di laboratorium maka akan mengoptimalkan
seluruh aktifitas operasional dan menjamin keselamatan kerja. Kesamaan dengan
penelitian ini yaitu tentang pembuatan pentunjuk praktik hanya saja dalam
penelitian ini tujuannya pada bidang pendidikan untuk meningkatkan
keterampilan peserta didik.
Penelitian oleh James dan Dennis (2014). Penelitian ini memaparkan
tentang pengembangan pengajaran dan materi pembelajaran dengan strategi
pembelajaran praktik. Melalui pembelajaran praktik laboratorium menjadi
penghubungan antara materi pembelajaran teori dengan kondisi nyata.
Kesamaannya dengan penelitian ini yaitu dalam hal pengembangan bahan ajar
pembelajaran praktik, hanya saja dalam penelitian ini pengembangan bahan
ajarnya berupa buku pada pembelajaran praktik bank mini.
Penelitian oleh Nivalainen, Ville et al., (2013). Penelitian ini menyelidiki
penggunaan dari panduan kursus terbuka suatu laboratorium yang dilaksanakan
oleh guru sebelum mereka merencanakan dan mengimplementasikannya kepada
peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui panduan kursus
terbuka pada laboratorium membuat para guru mampu mengatasi keterbatasan
pengetahuan mereka, dan membantu mereka memahami teori dan kondisi nyata
pada saat praktik serta memungkinkan pelaksanaan pengajaran menjadi lebih
praktis dan lebih efisien.
Penelitian oleh Murtini et al., (2014) mengenai Pengembangan
Laboratorium Kewirausahaan Terpadu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
model laboratorium entrepreneurship layak untuk digunakan dan diusulkan untuk
dilaksanakan di Prodi pendidikan Ekonomi, PIPS, FKIP, UNS. Pengembangan
laboratorium dalam penelitian ini efektif untuk menumbuhkembangkan jiwa
wirausaha, meningkatnya kreativitas ide dan minat, serta semangat untuk
berwirausaha. Harus disadari pentingnya pengembangan laboratorium yang
memfasilitasi pembelajaran praktik peserta didik dapat meningkatkan motivasi
mereka mempelajarai kewirausahaan. Kesamaannya dengan penelitian ini terletak
pada pengembangan laboratorium hanya saja dalam penelitian ini pada
laboratorium bank mini.
Penelitian oleh Wijanarka (2012) mempresentasikan bahwa telah
dihasilkan modul pembelajaran teknik pemesinan CNC yang memiliki
karakteristik: dapat digunakan sebagai bahan ajar mandiri maupun kelompok;
modul dan pembelajaran hasil pengembangan fisibel dan efektif dalam
meningkatkan kompetensi peserta didik sesuai dengan tuntutan kurikulum
berbasis kompetensi. Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa dalam
pelaksanaan pendidikan termasuk di dalamnya proses pendidikan SMK
memerlukan pengembangan berbagai sarana dan prasana belajar salah satunya
modul guna meningkatkan kualitas pembelajaran. Penelitian tersebut menggugah
peneliti untuk melakukan pengembangan dalam bahan ajar juga tetapi pada
pembelajaran praktik bank mini dalam bentuk buku panduan.
Penelitian oleh Hartini (2011) mengenai Pengembangan Model
Pembelajaran Fisika SMK. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model
pembelajaran melalui kegiatan praktik pada bengkel otomotif efektif
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
meningkatkan soft skills peserta didik SMK. Kesamaannya dengan penelitian ini
yaitu sama-sama mengembangkan bahan ajar pembelajaran praktik hanya saja
dalam penelitian ini pengembangannya adalah buku panduan bukan model
pembelajaran.
Penelitian oleh I K.M. Krisnawan et al., (2013) mengenai Kontribusi
Ekspektasi Karir, Motivasi Belajar Siswa, dan Kualitas Sarana Laboratorium
Terhadap Kualitas Pelaksanaan Pembelajaran Praktikum. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa: (1) terdapat kontribusi ekspektasi karir terhadap kualitas
pelaksanaan pembelajaran praktikum (2) terdapat kontribusi motivasi belajar
terhadap kualitas pelaksanaan pembelajaran praktikum (3) terdapat kontribusi
kualitas sarana laboratorium terhadap kualitas pelaksanaan pembelajaran
praktikum dan (4) terdapat kontribusi ekspektasi karir, motivasi belajar, dan
kualitas sarana laboratorium terhadap kualitas pelaksanaan pembelajaran
praktikum. Berdasarkan temuan penelitian ini disintesiskan bahwa terdapat
kontribusi kualitas sarana laboratorium terhadap kualitas pelaksanaan
pembelajaran praktikum. Sesuai kesimpulan tersebut harus di sadari bahwa
kualitas sarana laboratorium juga di dalamnya harus tersedia panduan praktik,
maka penelitian ini akan mengembangkan buku panduan untuk meningkatkan
kualitas sarana laboratorium bank mini.
Penelitian oleh Kristanto et al., (2013) mengenai Pengembangan Media
Pembelajaran Praktikum. Hasil penelitian, ditunjukan bahwa trainer kelistrikan
sistem penerangan yang dikembangkan layak digunakan dalam pembelajaran
mata kuliah Praktikum Kelistrikan Otomotif. Trainer Kelistrikan Sistem
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
Penerangan yang dikembangkan juga telah memenuhi kriteria kualitas media
pembelajaran. Serta terdapat peningkatan aktivitas belajar mahasiswa secara
mandiri. Kesamaan dengan penelitian ini terletak pada pengembangan bagi
pembelajaran praktikum, dan penelitian tersebut mampu meningkatkan aktivitas
pembelajaran peserta didik secara mandiri sedangkan dalam penelitian ini
pengembangan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan peserta didik.
Penelitian oleh Riza et al., (2012) mengenai Pengembangan Penuntun
Praktikum. Berdasarkan hasil penelitian dihasilkan penuntun praktikum disertai
gambar pada materi sel untuk kelas XI SMA yang valid dan praktis.
Penelitian oleh Maupin et al., (2014) yang membahas mengenai
pentingnya desain instruksional yang baik sebagai sarana komunikasi
pembelajaran bagi peserta didik program keahlian khusus. hasil penelitian
mengkaji tentang pentingnya textbook dalam penyampaian pembelajaran.
Hasil penelitian-penelitian di atas memiliki relevansi dengan penelitian
yang akan peneliti lakukan diantaranya dalam hal jenis pengembangan mengenai
panduan ataupun petunjuk praktik di dalam laboratorium dan juga membuktikan
bahwa ketersediaan buku panduan sangat penting guna menunjang efektivitas
pelaksanaan praktik. Penelitian yang menjadi acuan utama yaitu penelitian oleh
Nivalainen et al., (2013) dengan judul Open Guided Inquiry Laboratory in
Physics Teacher Education dimana dalam penelitian tersebut diujicobakan buku
panduan praktik kepada para guru agar menunjang kesiapan mereka dalam
mempersiapkan pembelajaran di laboratorium. Perbedaan penelitian ini dengan
penelitian tersebut adalah buku panduan praktik diujicobakan juga kepada peserta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
didik selaku pelaksana praktik, ditelaah persepsi peserta didik dan guru terkait
kelayakan buku panduan praktik. Selain penelitian tersebut terdapat satu
penelitian lagi yang menjadi acuan yaitu Penelitian oleh Riza et al., (2012) dengan
judul Pengembangan Penuntun Praktikum Disertai Gambar Pada Materi Sel
Untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas. Penelitian tersebut telah menghasilkan
penuntun praktikum di laboratorium yang valid dan praktis. Perbedaan penelitian
ini dengan penelitian tersebut terlihat dari buku panduan praktik yang akan di
kembangkan, di sini buku panduan yang dikembangkan diperuntukkan bagi
peserta didik program keahlian khusus akuntansi SMK. Penelitian mengenai
pengembangan panduan atau petunjuk praktikum selama ini lebih banyak
dikembangkan untuk pembelajaran sains, maka melalui penelitian ini akan
dibuktikan bahwa pengembangan panduan atau petunjuk praktikum juga sangat
diperlukan bagi pembelajaran praktik pada laboratorium produktif SMK
khususnya dalam hal ini pada program keahlian khusus akuntansi.
D. Hipotesis
Hipotesis berperan penting dalam mencapai tujuan penelitian. Hipotesis
diartikan sebagai dugaan pemecahan masalah yang bersifat sementara.
Berdasarkan tinjauan pustaka yang mencakup kajian teori, hasil penelitian yang
relevan dan kerangka berfikir di atas, maka pengajuan hipotesis dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Kevalidan Instrumen
Salah satu jenis bahan ajar yaitu buku, “buku adalah bahan tertulis
yang menyajikan ilmu pengetahuan” Majid (2006: 175). Buku yang dirancang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
untuk menunjang proses pembelajaran tentu saja dalam penyusunannya harus
cermat, dan disiapkan dengan baik melalui telaah pakar atau ahli dalam
bidangnya yang dilengkapi dengan sarana pembelajaran yang sesuai.
Kualitas buku mengacu pada pedoman penilaian buku teks BSNP
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI dapat dilihat dari berbagai macam
aaspek yaitu diantaranya: 1) aspek kelayakan bahasa yang mencakup:
keterbacaan (lugas dan komunikatif); kejelasan informasi (dialogis dan
interaktif), kesesuaian dengan tingkat perkembangan peserta didik, keruntutan
dan keterpaduan alur serta kejelasan penggunaan istilah, simbol atau ikon; 2)
aspek kelayakan isi yang mencakup: kesesuaian dengan materi; keakuratan
materi; mendukung materi pembelajaran; dan kemutakhiran materi; 3) aspek
kelayakan penyajian yang mencakup: teknik penyajian; pendukung penyajian;
penyajian pembelajaran; dan kelengkapan penyajian; 4) aspek kelayakan
kegrafikan yang mencakup: ukuran fisik buku; desain sampul buku (tata letak
sampul, huruf, ilustrasi sampul); desain isi buku (konsistensi tata letak, unsur
tata letak harmonisasi, tata letak mempercepat pemahaman, tipografi isi buku
sederhana, tipografi mudah dibaca, tipografi isi buku mempermudah
pemahaman, ilustrasi isi).
Mengacu pada gambaran uraian teori di atas penelitian ini akan
menguji kevalidan instrumen (buku) untuk menjamin data hasil penelitian yang
akan dilakukan, sehingga hipotesis pertama penelitian ini sebagai berikut:
H1 : Instrumen buku panduan praktik valid untuk menjamin data hasil
penelitian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
2. Keefektifan Buku
Menurut Rustaman dalam jurnal penelitian Riza et al., (2012) secara
garis besar pembelajaran praktik sering dikaitkan dengan beberapa tujuan:
1) Untuk memotivasi peserta didik sebab kegiatan praktikum pada umumnya
menarik bagi peserta didik sehingga mereka lebih termotivasi untuk belajar; 2)
Untuk mengajarkan keterampilan; 3) Untuk meningkatkan pemahaman konsep;
4) Untuk memahami dan menggunakan metode ilmiah; dan 5) Untuk
mengembangkan sikap-sikap ilmiah.
Mengacu pada gambaran uraian teori di atas penelitian ini akan
membuktikan bahwa buku panduan praktik laboratorium bank mini ini efektif
untuk meningkatkan keterampilan pencatatan transaksi keuangan peserta didik
kelas X dan XI Program Keahlian Akuntansi di SMK N 1 Surakarta. Oleh
karena itu hipotesis kedua penelitian ini yaitu:
H2 : Buku panduan praktik laboratorium bank mini efektif untuk
meningkatkan keterampilan pencatatan transaksi keuangan.
Berikut ini adalah gambaran skema hipotesis sesuai uraian di atas:
Gambar 2.2. Skema Hipotesis
Keterangan:
X : buku panduan praktik laboratorium bank mini.
Y : keterampilan pencatatan transaksi keuangan.
X Y
Valid
Efektif