bab_ii

29
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 10 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Pembelajaran Akuntansi SMK a. Pengertian Pembelajaran Akuntansi Akuntansi merupakan salah satu pelajaran dalam rumpun ilmu pengetahuan sosial. Menurut Depdiknas (2003: 6) “akuntansi merupakan bahan kajian mengenai suatu sistem untuk menghasilkan informasi berkenaan dengan transaksi keuangan. Informasi tersebut dapat digunakan dalam rangka pengambilan keputusan dan tanggungjawab di bidang keuangan baik oleh pelaku ekonomi swasta (akuntansi perusahaan), pemerintah (akuntansi pemerintah), ataupun organisasi masyarakat lainnya (akuntansi publik). Jusup (2001: 4) menyebutkan definisi akuntansi dapat dirumuskan dari dua sudut pandang, yaitu definisi dari sudut pandang pemakai jasa akuntansi dan dari sudut pandang proses kegiatan. Definisi dari sudut pandang pemakainya, akuntansi dapat didefinisikan sebagai suatu disiplin yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu organisasi. Definisi dari sudut pandang proses kegiatannya, akuntansi dapat didefinisikan sebagai proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan dan penganalisisan data keuangan suatu organisasi. Soemantri (2005: 19) menjelaskan “Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran dan pelaporan transaksi keuangan perusahaan yang terjadi dalam suatu periode tertentu”. Sedangkan menurut AAA

Upload: maulidaazis

Post on 28-Jan-2016

217 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Tesis

TRANSCRIPT

Page 1: BAB_II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Pembelajaran Akuntansi SMK

a. Pengertian Pembelajaran Akuntansi

Akuntansi merupakan salah satu pelajaran dalam rumpun ilmu

pengetahuan sosial. Menurut Depdiknas (2003: 6) “akuntansi merupakan bahan

kajian mengenai suatu sistem untuk menghasilkan informasi berkenaan dengan

transaksi keuangan”. Informasi tersebut dapat digunakan dalam rangka

pengambilan keputusan dan tanggungjawab di bidang keuangan baik oleh

pelaku ekonomi swasta (akuntansi perusahaan), pemerintah (akuntansi

pemerintah), ataupun organisasi masyarakat lainnya (akuntansi publik).

Jusup (2001: 4) menyebutkan “definisi akuntansi dapat dirumuskan

dari dua sudut pandang, yaitu definisi dari sudut pandang pemakai jasa

akuntansi dan dari sudut pandang proses kegiatan”.

Definisi dari sudut pandang pemakainya, akuntansi dapat

didefinisikan sebagai suatu disiplin yang menyediakan informasi yang

diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan

mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu organisasi. Definisi dari sudut

pandang proses kegiatannya, akuntansi dapat didefinisikan sebagai

proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan dan

penganalisisan data keuangan suatu organisasi.

Soemantri (2005: 19) menjelaskan “Akuntansi adalah seni pencatatan,

penggolongan, pengikhtisaran dan pelaporan transaksi keuangan perusahaan

yang terjadi dalam suatu periode tertentu”. Sedangkan menurut AAA

Page 2: BAB_II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

(American Accounting Association) dalam Soemantri (2005: 19) menjelaskan

“akuntansi adalah proses pengidentifikasian, mengukur dan melaporkan

informai ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan pengambilan

keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi”.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disintesiskan bahwa akuntansi

merupakan proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan melaporkan data

keuangan perusahaan yang berfungsi untuk menyajikan informasi keuangan

untuk pihak-pihak yang menggunakan informasi keuangan tersebut.

“Pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk

menciptakan suasana atau memberikan pelayanan agar siswa belajar,

pembelajaran lebih menekankan pada guru dalam upayanya untuk membuat

siswa dapat belajar tidak hanya membuat adanya perubahan tingkah laku

siswa” (Sardiman, 2011: 20). Pembelajaran akuntansi adalah proses membuat

orang belajar atau rangkaian kejadian yang mempengaruhi peserta didik

sehingga proses belajarnya dapat berlangsung mudah untuk menyampaikan

sekumpulan materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan akuntansi yang

akan dibelajarkan kepada peserta didik sebagai beban belajar melalui metode

dan pendekatan tertentu.

b. Pembelajaran Akuntansi di SMK

Akuntansi untuk jenjang SMK adalah suatu pencatatan dan

pengikhtisaran serta penggolongan data keuangan yang dipelajari oleh peserta

didik SMK Akuntansi, yang disusun atas dasar kurikulum yang berlaku.

Mengingat pentingnya keterampilan peserta didik dalam sistem pembukuan

Page 3: BAB_II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

akuntansi untuk menunjang kesiapan kerja mereka maka di dalam

pembelajaran akuntansi SMK harus pula mengedepankan pembelajaran

praktik. Salah satu pelaksanaannya ada pada pembelajaran praktik

laboratorium bank mini. Laboratorium ini menjadi pusat pembelajaran mandiri

bagi peserta didik program keahlian akuntansi dalam mengembangkan ilmu

dan praktik akuntansi.

2. Praktik Laboratorium Bank Mini Program Keahlian Akuntansi

a. Pengertian Pembelajaran Praktik

Pasal 1 butir 20 UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas

menjelaskan “pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik/siswa

dengan pendidik/guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”.

Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan oleh pendidik/guru agar

dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran

dan tabiat, serta pembentukan terhadap sikap dan kepercayaan pada peserta

didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah suatu proses untuk membantu

peserta didik/siswa agar dapat belajar dengan baik.

Praktik adalah pelaksanaan kegiatan dalam rangka pembuktian

kebenaran suatu teori. Sebuah pembelajaran yang penuh dengan teori-teori

ilmu memerlukan pembuktian kebenarannya agar peserta didik memahami

makna dari proses tersebut melalui praktik. Praktik merupakan upaya untuk

memberi kesempatan kepada peserta didik mendapatkan pengalaman langsung.

Ide dasar belajar berdasarkan pengalaman mendorong peserta didik untuk

merefleksi atau melihat kembali pengalaman-pengalaman yang mereka pernah

Page 4: BAB_II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

alami. Proses pembelajaran tidak akan berhasil jika dilakukan secara abstrak

seperti menugaskan peserta didik menghafal kata-kata, fakta, dan rumus. “Cara

yang tepat untuk mengkongkretkan materi adalah melalui kegiatan praktikum”

(Nasution, 2010: 32). Melalui pembelajaran praktik diharapkan mampu

menciptakan pengalaman belajar yang nyata dan dapat mengasah keterampilan

peserta didik.

Sesuai uraian di atas dapat disintesiskan bahwa pembelajaran praktik

merupakan suatu proses untuk meningkatkan keterampilan peserta didik

dengan menggunakan berbagai metode yang sesuai dengan keterampilan yang

diberikan dan peralatan yang digunakan. Selain itu, pembelajaran praktik

merupakan suatu proses pendidikan yang berfungsi membimbing peserta didik

secara sistematis dan terarah untuk dapat melakukan suatu keterampilan

melalui pemanfaatan sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar.

Kolb (1984) mengatakan bahwa pembelajaran orang dewasa akan

lebih efektif jika pembelajaran lebih banyak terlibat langsung daripada hanya

pasif menerima dari pengajar. Kolb dengan teori experiential learning-nya

menjabarkan ide-ide dari pengalaman dan refleksi. Kolb mendifinisikan empat

modus belajar yaitu: Concrete experience (pengalaman nyata), reflective

observation (merefleksikan observasi), abstract conceptualization (konsep

yang abstrak), dan active experimentation (eksperimen aktif). Wallace (1994)

mengatakan bahwa ada dua sumber pengetahuan yaitu pengetahuan yang

diterima/diperoleh melalui belajar baik secara formal maupun informal

Page 5: BAB_II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

(received knowledge) dan pengetahuan yang diperoleh melalui pengalaman

(experiential knowledge).

Masing-masing peserta didik membawa pengetahuan dan pengalaman

ketika memasuki pembelajaran baru. Efektivitas pembelajaran praktik

tergantung pada bagaimana peserta didik melakukan refleksi dengan

mengkaitkan antara pengetahuan dan pengalaman serta praktik, sehingga dapat

diharapkan selama praktik, peserta didik mampu melihat, mengamati,

memahami, membandingkan dan memecahkan suatu masalah saat kegiatan

praktik dilaksanakan. Adapun tujuan pembelajaran praktik adalah sebagai

berikut:

1. Meningkatkan kemampuan peserta didik terhadap kondisi nyata di

lapangan, memperbaiki pembelajaran lebih lanjut. Kemampuan melakukan

refleksi dari praktik yang didasarkan pada pengalaman dan pengetahuan

menentukan pencapaian kompetensi profesional.

2. Menambah wawasan tentang informasi serta melatih pola pikir peserta didik

untuk dapat menggali permasalahan, yang kemudian akan dianalisa dan

dicari penyelesaiannya secara integral komprehensif,

3. Memperluas wawasan umum peserta didik tentang orientasi pengembangan

teknologi di masa yang akan datang sehingga diharapkan dapat menyadari

realitas yang ada antara teori yang diberikan di kelas dengan tugas yang

dihadapi di lapangan,

4. Memberikan solusi terhadap masalah yang ada saat praktik.

Page 6: BAB_II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Selain tujuan di atas, pembelajaran praktik juga memiliki ciri dan

prinsip diantaranya:

1. Ciri-ciri pembelajaran praktik antara lain:

a) Kegiatanya bersifat praktik

b) Prioritas pada kegiatan konsolidasi (latihan)

c) Terfokus pada kegiatan belajar produktif.

2. Adapun Prinsip-prinsip pembelajaran praktik ini diantaranya:

a) Melibatkan dan mengaktifkan indera dengan cara melakukan kegiatan

sendiri dan mandiri.

b) Harus dapat meningkatkan minat peserta.

c) Menguasai materi praktik dengan benar.

b. Penerapan Praktik Laboratorium Bank Mini Karistasari

Seperti layaknya pemahaman umum, yang dimaksud dengan

laboratorium adalah “suatu sarana atau gedung yang dirancang khusus untuk

melaksanakan pengukuran, penetapan, dan pengujian untuk keperluan

penelitian ilmiah dan praktik pembelajaran” (Rahayuningsih dan Dwiyanto,

2005: 1). Laboratorium dapat berupa ruangan tertutup sebagaimana ruangan

kelas untuk kegiatan belajar mengajar dan ruangan terbuka seperti halaman

sekolahan atau tanah lapang. Sebagai tempat percobaan dan penyelidikan maka

laboratorium dilengkapi dengan alat-alat dan bahan untuk melaksanakan

pratikum.

Di dalam proses pembelajaran akuntansi, peserta didik tidak hanya

mendengarkan informasi dari guru mengenai konsep-konsep yang ada di dalam

Page 7: BAB_II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

buku. Tetapi peserta didik dituntut untuk dapat melakukan kegiatan sendiri,

mencari dan memperoleh informasi lebih lanjut tentang konsep akuntansi yang

dipelajari. Oleh karena itu keberadaan laboratorium sangat dibutuhkan oleh

lembaga pendidikan termasuk pendidikan akuntansi.

“Laboratorium dan jenis peralatannya merupakan sarana dan prasana

penting untuk penunjang proses pembelajaran di sekolah”, dikemukakan pada

PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 42 ayat

(2) serta Pasal 43 ayat (1) dan ayat (2). Laboratorium merupakan tempat untuk

mengaplikasikan teori keilmuan, pengujian teoritis, pembuktian uji coba,

penelitian, dan sebagainya dengan menggunakan alat bantu yang menjadi

kelengkapan dari fasilitas dengan kuantitas dan kualitas yang memadai

(Depdiknas, 2002).

Laboratorium-laboratorium dibangun berdasarkan suatu kesadaran

penuh bahwa pembelajaran di laboratorium mempunyai posisi penting dalam

pendidikan, karena dalam rangka mencapai tujuan yang bersifat multi dimensi

dalam proses pembelajaran, diperlukan strategi pembelajaran yang memadai.

Salah satu strategi pembelajaran yang dianggap dapat mencakup tiga ranah

sekaligus (kognitif, afektif, dan psikomotor) adalah pembelajaran di

laboratorium. Pada awalnya pembelajaran praktik dimaksudkan untuk

meningkatkan keahlian peserta didik dalam pengamatan, dan meningkatkan

keterampilan, serta sebagai sarana berlatih dalam menggunakan peralatan. Jadi

laboratorium produktif akuntansi merupakan sarana yang disediakan oleh

sekolah untuk menunjang proses pembelajaran praktik akuntansi.

Page 8: BAB_II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Laboratorium produktif akuntansi (bank mini) didirikan untuk

meningkatkan keterampilan dan keahlian peserta didik pada pelajaran produktif

akuntansi dalam rangka memfasilitasi praktik langsung kompetensi produktif

sesuai program keahliannya. Berdasarkan penjelasan tersebut, pembelajaran

praktik pada laboratorium bank mini bermanfaat bagi peserta didik untuk

memperoleh pengalaman melalui transaksi secara nyata sebagai pembuktian

dari teori yang selama ini mereka dapat dan menambah rasa percaya diri.

Peserta didik juga dapat melatih dan menunjang skill yang telah dipelajari dan

menerapkannya di tempat praktik laboratorium tersebut.

Laboratorium Bank mini Karistasari di SMK Negeri 1 Surakarta sudah

ada sejak lama dan dalam praktiknya digunakan sebagai sarana atau tempat

bagi para warga sekolah yang hendak menabungkan uang mereka dan sebagai

sarana pelayanan pembayaran SPP peserta didik. Nama Karistasari sendiri

berasal dari dua kata yaitu “Karista” yang merupakan singkatan dari SMK

Negeri 1 Surakarta dan “Sari” yang merupakan tambahan untuk memperindah

namanya. Pemberian nama berasal dari Kepala Sekolah tahun 2000 yaitu Ibu

Dra. Soekiyah Nayono. Hal tersebut dimaksudkan untuk memenuhi saran dari

TIM Monitoring dan evaluasi bahwa setiap unit usaha di SMK harus diberi

nama.

Adanya Bank Mini SMK diharapkan dapat membantu warga sekolah

dalam hal financial, memudahkan bertransaksi dengan sistem yang cepat dan

akurat melalui produk-produk yang ditawarkan yaitu tabungan dan pelayanan

SPP. Laboratorium bank mini diupayakan menjadi pusat pembelajaran mandiri

Page 9: BAB_II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

bagi peserta didik program keahlian akuntansi dalam mengembangkan ilmu

dan praktik akuntansi yang sudah diperoleh dari pembelajaran di kelas.

Tujuannya secara umum yaitu menyelenggarakan pendidikan dan praktikum

akuntansi dalam meningkatkan kualitas program keahlian akuntansi,

meningkatkan pengetahuan peserta didik dalam bidang akuntansi diluar kelas,

melatih peserta didik agar bertanggung jawab, teliti dan cermat dalam bekerja.

Yuliastuti (2003) memaparkan bahwa pembelajaran praktik mampu

meningkatkan minat, perhatian dan partisipasi peserta didik terhadap pelajaran

akuntansi. Hal tersebut terjadi karena :

1) Peserta didik mau berupaya belajar dan mempersiapkan diri dalam

memahami transaksi karena harus bertugas menangani transaksi secara

nyata, tidak hanya teori,

2) Peserta didik lebih memperhatikan transaksi yang dilakukannya karena

harus membuat sendiri bukti transaksi, mencatat transaksinya secara benar

serta mempertanggung jawabkan uangnya

3) Dengan mengalami sendiri, peserta didik lebih mudah membangun

pemahaman konsep dengan mengaitkan teori yang dipelajarinya di kelas

dengan praktik nyata sehingga lebih mudah dalam memahami kompetensi

menyiapkan dan menganalisa transaksi.

Page 10: BAB_II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

3. Pengembangan Buku Panduan Praktik Laboratorium Bank Mini

a. Pengertian Pengembangan

National Science Board dalam “Research and Development Essential

Foundation for U.S Competitiveness in A Global Aconomy” (2008: Endnotes)

sebagaimana dikutip oleh Putra (2012: 70) menguraikan:

Pengembangan didefinisikan sebagai aplikasi sistematis dari

pengetahuan atau pemahaman, diarahkan pada produksi bahan yang

bermanfaat, perangkat, dan sistem atau metode, termasuk desain,

pengembangan dan peningkatan prioritas serta proses baru untuk

memenuhi persyaratan tertentu.

Lebih lanjut Putra (2012) menyatakan bahwa pengembangan mengacu

pada penelitian yang sistematis yang dilakukan untuk mencapai salah satu dari

tiga tujuan, yaitu: pertama mengejar pengetahuan kreatif juga meningkatkan

pemahaman manusia secara menyeluruh (penelitian dasar); kedua dilakukan

untuk memenuhi tujuan tertentu atau kebutuhan (penelitian terapan); atau

ketiga bertujuan mengarahkan pada aplikasi praktis atau spesifik, desain, atau

proses (perkembangan).

b. Buku Panduan Praktik Laboratorium Bank Mini

Upaya untuk menghasilkan tamatan yang mempunyai kemampuan

utuh sebagaimana diharapkan pada kurikulum maka diperlukan pengembangan

pembelajaran untuk kompetensi secara sistematis dan terpadu, agar peserta

didik dapat menguasai setiap kompetensi secara tuntas. Pengembangan

pembelajaran dapat diawali dari pengembangan sumber belajar (learning

resource) dan juga bahan ajar. “Sumber belajar ditetapkan sebagai informasi

yang disajikan dan disimpan dalam berbagai bentuk media, yang dapat

Page 11: BAB_II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

membantu siswa dalam belajar sebagai perwujudan dari kurikulum” Majid

(2006: 170). “Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk

membantu guru/instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar”

Majid (2006: 171).

Menurut Cece Wijaya (1992) dalam Majid (2006: 171) terdapat enam

fungsi pengembangan sumber belajar yaitu:

1) Fungsi riset dan teori

Tujuan fungsi riset dan teori ialah menghasilkan dan mengetes

pengetahuan yang bertalian dengan sumber-sumber belajar, pelajar

dan fungsi tugas. Tujuan lain dari fungsi ini adalah untuk

mengembangkan keunikan. teori terhadap teknologi pendidikan.

2) Fungsi desain

Tujuan fungsi desain ialah menjabarkan secara garis besar teori

teknologi pendidikan berikut isi mata-mata pelajarannya ke dalam

spesifikasinya untuk dipakai sebagai sumber belajar. Dalam desain

orang berusaha menganalisis dan mensintemasi kebutuhan, tujuan,

sifat, murid, tugas, kondisi belajar, kegiatan instruksional dan

sumber-sumber khusus. Output dari fungsi desain berupa a)

produksi sumber-sumber khusus dan b) identifikasi sumber-sumber

yang ada.

3) Fungsi produksi dan penempatan

Tujuan fungsi ini ialah menjabarkan secara khusus sumber-sumber

kedalam sumber-sumber konkret. Output dari fungsi ini ialah

produk konkret dalam bentuk prototipe atau bahan-bahan produk

untuk sumber belajar.

4) Fungsi evaluasi dan seleksi

Tujuan fungsi ini ialah untuk menentukan atau menilai penerimaan

(atau sejenis kroteria) sumber-sumber belajar oleh fungsi yang lain.

Hal ini bisa dilakukan oleh metode eksperimental yang praktis dan

objektif. Tujuan penilaian itu menyangkut; a) keefektifan sumber

dalam mencapai tujuan, b) kemampuan sumber-sumber dalam

mencapai standar produksi, c) kemampuan sumber-sumber untuk

dipahami, d) kemampuan sumber-sumber dalam memenuhi

kebutuhan khusus.

5) Fungsi organisasi dan pelayanan

Tujuan fungsi ini ialah untuk membuat atau menjadikan sumber-

sumber dan informasi mudah diperoleh bagi kegunaan fungsi yang

lain serta pelayanan bagi para siswa.

Page 12: BAB_II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Sumber belajar dan bahan ajar bentuknya tidak terbatas apakah dalam

bentuk cetakan, video, format perangkat lunak atau kombinasi dari berbagai

format yang dapat digunakan oleh peserta didik ataupun guru. Majid (2006:

174) menjelaskan bahwa sebuah bahan ajar paling tidak mencakup antara lain:

1) Petunjuk belajar (petunjuk siswa/guru)

2) Kompetensi yang akan dicapai

3) Informasi pendukung

4) Latihan-latihan

5) Petunjuk kerja, dapat berupa lembar kerja

6) Evaluasi

Salah satu jenis bahan ajar yaitu buku, “buku adalah bahan tertulis

yang menyajikan ilmu pengetahuan” Majid (2006: 175). Buku ajar merupakan

salah satu sarana untuk menunjang proses kegiatan belajar-mengajar. Menurut

Hayat (2004) memaparkan bahwa dalam Pedoman Sistem Penilaian dikatakan

bahwa buku teks adalah buku ajar yang memiliki peranan dalam menentukan

keberhasilan pendidikan peserta didik. Bahan ajar yang berkualitas tampak

dari: a) Kesesuaiannya dengan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang harus

dikuasai, b) Ada keseimbangan antara keluasan dan kedalaman materi dengan

waktu yang tersedia, c) Sistematis dan kontekstual, d) Dapat

mengakomodasikan partisipasi aktif siswa dalam belajar semaksimal mungkin,

e) Dapat menarik manfaat yang optimal dari perkembangan dan kemajuan

bidang ilmu, teknologi, dan seni, f) Memenuhi kriteria filosofis, profesional,

psikopedagogis, dan praktis. (Depdiknas, 2004).

Majid (2006) memaparkan bahwa buku yang baik adalah buku yang

ditulis dengan bahasa yang baik dan mudah dimengerti, disajikan secara

Page 13: BAB_II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

menarik dilengkapi dengan gambar dan keterangan-keterangannya, isi buku

menggambarkan sesuatu yang sesuai dengan ide penulisannya.

Selain buku ajar, peserta didik juga memerlukan sebuah buku panduan

praktik, agar ketika berpraktik peserta didik dapat mempelajari terlebih dahulu

materi yang akan dipraktikumkan. Buku panduan praktik memiliki peran yang

tidak berbeda jauh dengan buku ajar bahkan buku panduan praktik dapat

dikatakan termasuk dalam bagian dari bahan ajar, keduanya sama-sama

menjadi pedoman dalam pelaksanaan proses kegiatan pembelajaran di sekolah.

Buku panduan praktik dimaksudkan untuk memperlancar dan memberikan

bantuan informasi atau materi pembelajaran sebagai pegangan bagi peserta

didik dalam melakukan kegiatan praktikum. Prastowo (2011) mengemukakan

bahwa fungsi dari buku panduan praktik yaitu bahan ajar yang bisa

meminimalkan peran guru, menjadikan peserta didik semakin aktif dan

memperoleh pengetahuan yang bermakna, menjadikan peserta didik

memperoleh kreatifitas berfikir dan keterampilan olah tangan, memudahkan

pendidik dalam melaksanakan pengajaran di dalam laboratorium.

Pengembangan buku panduan praktik laboratorium bank mini

program keahlian akuntansi SMK adalah salah satu upaya yang dilakukan

untuk dapat meningkatkan kemampuan praktik peserta didik. Sebagai sebuah

buku, penyusunan buku panduan praktik harus memperhatikan beberapa hal

yaitu : aspek bahasa termasuk kejelasan kalimat dan tingkat keterbacaan,

substansi isi, dan bentuk penyajian termasuk tampilan fisik buku.

Page 14: BAB_II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

4. Keterampilan Pencatatan Transaksi Keuangan

a. Pengertian Keterampilan Pencatatan Transaksi Keuangan

Penerapan program keahlian akuntansi keuangan khususunya untuk

peserta didik SMK bertujuan agar mereka memiliki kemampuan teknis

pencatatan sehingga dapat menjadi teknisi akuntansi yang terampil, sesuai

dengan tuntutan kurikulum. Singer (2002) menyatakan bahwa

“keterampilan adalah derajat keberhasilan yang konsisten dalam mencapai

suatu tujuan dengan efisien dan efektif.” Keterampilan adalah keahlian

seseorang dalam bidang tertentu dan dipergunakan untuk menyelesaikan

tugas dengan baik. Keterampilan merupakan kecakapan yang dimiliki oleh

seseorang untuk mampu menggunakan akal, pikiran, ide dan kreatifitasnya

dalam mengerjakan atau menyelesaikan sesuatu. Melalui keterampilan

seseorang mampu mengerjakan, mengubah, menyelesaikan ataupun

membuat sesuatu secara efisien dan efektif menjadi lebih bermakna

sehingga menghasilkan sebuah nilai dari hasil pekerjaan tersebut.

H.W. Johnson (dalam Singer, 2002) mengidentifikasi adanya empat

aspek atau variabel yang mencirikan keterampilan:

Keempat aspek itu adalah kecepatan, akurasi, bentuk, dan

kesesuaian. Artinya, pertama keterampilan harus ditampilkan

dalam batasan waktu tertentu, yang menunjukkan bahwa semakin

cepat semakin baik. Kedua keterampilan harus menunjukkan

akurasi yang tinggi sesuai dengan yang ditargetkan. Ketiga

keterampilan pun harus dilaksanakan dengan kebutuhan energi

yang minimal; (form atau bentuk menunjuk pada usaha yang

ekonomis). Dan terakhir, keterampilan pun harus juga adaptif,

yaitu tetap cakap meskipun di bawah kondisi yang berbeda-beda.

Page 15: BAB_II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Mempelajari keterampilan tentunya memiliki berbagai macam

tahapan, berikut ini tahap-tahap belajar keterampilan sebagaimana yang

dipaparkan oleh Hamalik (2003: 174) terdiri dari tiga:

1) Tahap kognitif, siswa berusaha mengintelektualisasikan

keterampilan yang akan dilakukan. Siswa merencanakan

pelaksanaan keterampilan. Guru dan siswa mencoba mengkaji

keterampilan dan memverbalisasikan apa yang sedang

dipelajari. guru menentukan apa yang akan dilakuka, serta

menentukan prosedur dan memberikan informasi tentang

kekeliruan yang terjadi dalam tahap ini.

2) Tahap fiksasi pola-pola tingkah laku yang betul dilatih sampai

tidak terjadi lagi kekeliruan mendasar. Siswa belajar

merangkaikan unit-unit rangkaian dasar. Selanjutnya siswa

belajar mengorganisasi rangkaian-rangkaian menjadi suatu pola

yang menyeluruh.

3) Tahap autonomous ditandai oleh peningkatan kecepatan

perilaku dalam keterampilan-keterampilan yang benar

maknanya untuk memperbaiki kecermatan.

Akuntansi tidak terlepas dari proses pencatatan dan pembukuan.

“pembukuan adalah aktivitas pencatatan data usaha suatu perusahaan

dengan suatu cara tertentu” (Rudianto, 2009: 4). Pekerjaan seseorang di

bidang akuntansi diawali dari kegiatan pencatatan dan pembukuan dari

berbagai macam transaksi akuntansi sebuah usaha. Sudarma dan Suratman

memaparkan bahwa transaksi perusahaan/transaksi usaha adalah “kejadian

atau kondisi yang mempengaruhi posisi keuangan perusahaan dan oleh

karena itu ia harus dicatat” (2002: 9). Akuntansi yang diawali dari berbagai

macam traksaksi keuangan yang harus dianalisis dan dibukukan sehingga

menuntut pelakunya untuk memiliki keterampilan pencatataan yang baik.

Transaksi adalah kejadian/kondisi yang mengakibatkan perubahan terhadap

harta, utang dan modal perusahaan, sehingga harus diproses mulai dari

Page 16: BAB_II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

pencatatan sampai dengan disajikan dalam bentuk laporan keuangan.

Pencatatan transaksi keuangan merupakan tahap yang paling awal yang

terdiri dari beberapa kegiatan yaitu identifikasi, pengukuran, dan pencatatan.

Dapat disintesiskan bahwa keterampilan pencatatan transaksi keuangan

menjadi pondasi dalam akuntansi.

Keterampilan pada dasarnya akan terus berkembang menjadi lebih

baik bila terus diasah dan dilatih untuk menaikkan kemampuan sehingga

akan menjadi ahli dan menguasai bidang keterampilan yang ditekuni

termasuk dalam hal ini keterampilan akuntansi. Tugas para guru dalam

rangka meningkatkan dan mengasah keterampilan peserta didiknya

disekolah adalah dengan menciptakan iklim pembelajaran yang mampu

mengaktifkan akal, pikiran, ide dan kreatifitas peserta didik selama

pembelajaran berlangsung. Sebagai upaya menjadi seorang yang terampil

dengan memiliki keahlian khusus pada bidang tertentu dalam hal ini bidang

akuntansi haruslah melalui latihan dan belajar dengan tekun agar dapat

menguasai bidang tersebut dan dapat memahami dan mengaplikasikannya.

Keterampilan pada mata pelajaran akuntansi penting dimiliki oleh

peserta didik, karena materi di dalam akuntansi bukan hanya bersifat teori

dan konsep tetapi juga bersifat aplikatif, sehingga untuk dapat memahami

akuntansi, mereka perlu banyak melakukan praktik serta latihan. Menurut

Djamarah dan Zain (2010:45), “keterampilan merupakan suatu hubungan

konsep yang ditunjukkan dengan perbuatan dan berbentuk praktik untuk

memperkuat ingatan”. Adapun indikator keterampilan tersebut ditunjukkan

Page 17: BAB_II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

dengan menganalisa data-data transaksi pada jurnal umum dengan cepat dan

benar, menggolongkan data-data akuntansi dengan cepat dan benar,

mencatat data-data transaksi dengan cepat dan benar, memasukkan data-data

transaksi dengan tanpa melihat modul dan tanpa bertanya kepada teman

maupun guru (Sudarma, 2009) dalam jurnal yang disusun oleh Falakhudin

dan Kartini (2012). Selain indikator di atas untuk dapat mengetahui

keterampilan peserta didik, dapat dilihat dari penguasaan mereka pada

meteri, yang ditunjukkan dengan nilai mereka selama mengerjakan tugas-

tugas yang diberikan oleh guru.

Salah satu keterampilan pencatatan transaksi keuangan yang harus

diasah bagi peserta didik SMK adalah transaksi keuangan yang disajikan

dalam lingkup perbankan mini yaitu pada laboratorium bank mini. Peserta

didik harus mampu melaksanakan analisis transaksi nyata yang muncul

kemudian membukukannya dan melakukan pelaporan. Hal tersebut

bertujuan untuk meningkatkan keterampilan peserta didik yang nantinya

menunjang mereka saat memasuki dunia kerja.

Keterampilan pencatatan transaksi keuangan yang dimaksudkan

dalam penelitian ini adalah keahlian atau kecakapan yang harus dimiliki

peserta didik dalam rangka menyelesaikan pencatatan kejadian transaksi

yang mempengaruhi posisi keuangan usaha dalam hal ini bank mini.

b. Strategi untuk Meningkatkan Keterampilan Peserta Didik

Pada dasarnya tujuan Sekolah Menengah Kejuruan adalah

menghasilkan tenaga siap kerja yang terampil dan mampu bersaing di dunia

usaha maupun dunia industry. Mewujudkan tenaga yang siap terampil dan

Page 18: BAB_II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

mampu bersaing tentu saja harus ditunjang dengan ketersediaan sarana dan

prasarana yang memadai. Kelengkapan sarana dan prasarana pada Sekolah

Menengah Kejuruan dapat berdampak positif bagi keberhasilan peserta

didik dalam memperoleh informasi sebagai upaya untuk membentuk

karakter keterampilan dibidang profesi yang siap terjun ke dalam dunia

kerja.

Menurut Rustaman dalam jurnal penelitian Riza et al., (2012)

secara garis besar pembelajaran praktik sering dikaitkan dengan beberapa

tujuan: 1) Untuk memotivasi peserta didik sebab kegiatan praktikum pada

umumnya menarik bagi peserta didik sehingga mereka lebih termotivasi

untuk belajar; 2) Untuk mengajarkan keterampilan; 3) Untuk meningkatkan

pemahaman konsep; 4) Untuk memahami dan menggunakan metode ilmiah;

dan 5) Untuk mengembangkan sikap-sikap ilmiah.

Sesuai uraian di atas diketahui bahwa salah satu poin penting dalam

upaya meningkatkan keterampilan peserta didik adalah melalui kegiatan

pembelajaran praktik. Kumalasinta et al., (2014) di dalam jurnalnya

menyebutkan bahwa upaya untuk meningkatkan keterampilan dan keahlian

peserta didik khususnya pelajaran produktif Akuntansi yaitu disediakan

laboratorium untuk praktik langsung kompetensi produktif, salah satunya

yaitu Bank Mini untuk meningkatkan keahlian dalam pembukuan

pencatatan transaksi keuangan.

Lebih lanjut lagi Falakhudin dan Kartini (2012) dalam jurnal

penelitiannya memaparkan bahwa pembelajaran akuntansi yang

Page 19: BAB_II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

meningkatkan keterampilan dan kemandirian peserta didik harus didukung

dengan media dan bahan ajar yang memadai. Uraian tersebut menunjukkan

bahwa dalam pembelajaran akuntansi yang memanfaatkan laboratorium

bank mini di dalamnya juga harus tersedia bahan ajar yang memadai sebagai

penunjang efektivitas kegiatan praktik yaitu salah satunya buku panduan

praktik. Buku panduan praktik bank mini sebagai bahan ajar pembelajaran

praktik berperan untuk mengarahkan peserta didik sehingga mereka

memiliki kemadirian dalam belajar yang kemudian mampu menjadikan

mereka peserta didik yang terampil dalam proses pencatatan transaksi

keuangan.

B. Kerangka Berpikir

Dalam proses pembelajaran akuntansi di sekolah termasuk pada Sekolah

Menengah Kejuruan, setiap guru senantiasa mengharapkan agar kualitas output

lulusannya memiliki kompetensi sesuai bidangnya. Hal tersebut tentu saja

menuntut terciptanya situasi pembelajaran yang baik. Seorang guru juga dituntut

untuk memiliki keterampilan yang baik dalam memanfaatkan berbagai macam

ketersediaan sarana dan prasarana pembelajaran termasuk laboratorium akuntansi

bank mini.

Pembelajaran praktik pada laboratorium bank mini merupakan wujud

pemanfaatan sarana sekolah guna meningkatkan pengalaman belajar nyata peserta

didik dengan mengarahkan mereka menghadapi transaksi nyata kemudian secara

langsung melakukan proses pembukuan akuntansi. Slameto (2010:115)

menyatakan bahwa “pengalaman-pengalaman mempunyai pengaruh yang positif

Page 20: BAB_II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

terhadap kesiapan. Peserta didik dapat langsung merasakan kondisi nyata dan

pengalaman-pengalaman baru yang ada di lapangan, sehingga dapat memberikan

tambahan pengetahuan”. Menurut Hamalik (2005:93), “praktik akan mendekatkan

dan menjembatani penyiapan peserta didik untuk terjun ke bidang tugasnya

setelah menempuh program tersebut”.

Efektivitas pelaksanaan pembelajaran praktik pada laboratorium bank

mini dapat dilihat dari keterlibatkan dan keaktifan indera peserta didik dengan

cara melakukan kegiatan secara mandiri, minat peserta didik terhadap kegiatan

praktik, dan penguasaa materi praktik oleh peserta didik serta persiapan kerja

setelah peserta didik melaksanakan pembelajaran praktik pada laboratorium bank

mini tersebut. Peserta didik yang telah melaksanakan pembelajaran praktik akan

mendapatkan pengalaman kerja nyata sehingga mereka akan lebih cepat

menyesuaikan diri terhadap pekerjaan yang dihadapinya, maka peserta didik

tersebut akan lebih produktif dalam bekerjanya.

Kenyataan yang terjadi bahwa peserta didik program keahlian akuntansi

belum memiliki buku panduan khusus dalam melakukan kegiatan praktik

laboratorium bank mini. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru, bahwa

keberadaan buku panduan praktik sebagai acuan pelaksanaan praktik sangatlah

penting agar dapat mengoptimalkan pembelajaran dan memudahkan peserta didik

melakukan kegiatan praktikum. Dalam pembelajaran di sekolah, petunjuk

praktikum biasanya terdapat dalam buku-buku pelajaran maupun ada dalam

Lembar Kerja Siswa (LKS) dan bercampur dengan banyak materi, hal tersebut

belum menunjukkan efektivitasya. Kebanyakan buku-buku yang beredar tidak

Page 21: BAB_II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

secara khusus membahas menngenai praktikum, hal tersebut lah yang menjadi

faktor penting untung mengembangkan buku panduan praktik.

Berdasarkan uraian di atas maka skema kerangka berfikir dalam

penelitian ini dapat digambarkan dalam bagan berikut ini:

Gambar 2.1. Skema Kerangka Berpikir

C. Penelitian yang Relevan

Penelitian ini mengacu pada beberapa hasil penelitian, yaitu diantaranya

penelitian oleh Philip A. Reed (2001) dalam journal of technology education

dengan judul Learning Style and Laboratory Preference: A Study of Middle School

Potensi Masalah dalam pelaksanaan praktik Laboratorium Bank

Mini Program Keahlian Khusus Akuntansi:

1. Dalam praktik belum ada buku panduan praktik yang menjadi

pegangan peserta didik.

2. Peserta didik masih memerlukan bimbingan selama kegiatan praktik

terlebih saat menghadapi beberapa masalah terkait pelayanan terhadap

pengguna jasa bank mini.

Pengembangan Buku Panduan Praktik Laboratorium Bank Mini Dalam

Rangka Meningkatkan Keterampilan Pencatatan Transaksi Keuangan

Validasi

Ujicoba

Pelaksanaan praktik laboratorium bank mini lebih efektif.

Lulusan program keahlian khusus akuntansi lebih terampil.

Buku Panduan Praktik Laboratorium Bank Mini Valid

Page 22: BAB_II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Technology Education Teachers in Virginia. Hasil penelitian tersebut

menunjukkan bahwa pembelajaran laboratorium sangat menunjang keterampilan

peserta didik. Pembelajaran laboratorium memerlukan riset dan pengembangan

agar pelaksanaannya optimal. Kesamaan penelitian tersebut dengan penelitian ini

terletak pada pengembangan pembelajaran laboratorium, hanya saja dalam

penelitian ini pengembangannya bertujuan untuk meningkatkan keterampilan

pencatatan transaksi keuangan dilihat dari uji efektivitas dengan uji t statistik.

Penelitian oleh Jentsch et al., (2007) mengenai Developing a Guideline

of Good Practice in a North–South Health Research. Penelitian ini membahas

tentang pengembangan Guideline of Good Practice (GGP) sebagai petunjuk

praktik yang pembuatannya bekerjasama dengan Initiative for Maternal Mortality

Programme Assessment (IMMPACT). Pengembangan GPP dibuat dengan

pendekatan partisipatory sehingga dalam pelaksanaan dapat dipastikan kontribusi

masing-masing anggotanya, biayanya sehingga hasil penelitian kesehatan yang

diperoleh lebih terinci. Kesamaan penelitian tersebut dengan penelitian ini terletak

pada pengembangan petunjuk praktik yang baik, hanya saja dalam penelitian

tersebut melibatkan lembaga IMMPACT dan sasarannya pada penelitian bidang

kesehatan untuk mengoptimalkan rincian biayanya. Sedangkan dalam penelitian

ini pengembangan petunjuk praktiknya berupa buku yang melibatkan validator

ahli dan partisipan, sasarannya adalah penelitian bidang pendidikan untuk

meningkatkan keterampilan peserta didik.

Penelitian oleh Millard et al., (2013) dalam penelitiannya membahas

tentang pengembangan petunjuk penggunaan Air-Fed yang aman. Dalam

Page 23: BAB_II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

penelitian tersebut dapat diuraikan bahwa dengan adanya petunjuk praktik dalam

penggunaan bahan kimia selama di laboratorium maka akan mengoptimalkan

seluruh aktifitas operasional dan menjamin keselamatan kerja. Kesamaan dengan

penelitian ini yaitu tentang pembuatan pentunjuk praktik hanya saja dalam

penelitian ini tujuannya pada bidang pendidikan untuk meningkatkan

keterampilan peserta didik.

Penelitian oleh James dan Dennis (2014). Penelitian ini memaparkan

tentang pengembangan pengajaran dan materi pembelajaran dengan strategi

pembelajaran praktik. Melalui pembelajaran praktik laboratorium menjadi

penghubungan antara materi pembelajaran teori dengan kondisi nyata.

Kesamaannya dengan penelitian ini yaitu dalam hal pengembangan bahan ajar

pembelajaran praktik, hanya saja dalam penelitian ini pengembangan bahan

ajarnya berupa buku pada pembelajaran praktik bank mini.

Penelitian oleh Nivalainen, Ville et al., (2013). Penelitian ini menyelidiki

penggunaan dari panduan kursus terbuka suatu laboratorium yang dilaksanakan

oleh guru sebelum mereka merencanakan dan mengimplementasikannya kepada

peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui panduan kursus

terbuka pada laboratorium membuat para guru mampu mengatasi keterbatasan

pengetahuan mereka, dan membantu mereka memahami teori dan kondisi nyata

pada saat praktik serta memungkinkan pelaksanaan pengajaran menjadi lebih

praktis dan lebih efisien.

Penelitian oleh Murtini et al., (2014) mengenai Pengembangan

Laboratorium Kewirausahaan Terpadu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

Page 24: BAB_II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

model laboratorium entrepreneurship layak untuk digunakan dan diusulkan untuk

dilaksanakan di Prodi pendidikan Ekonomi, PIPS, FKIP, UNS. Pengembangan

laboratorium dalam penelitian ini efektif untuk menumbuhkembangkan jiwa

wirausaha, meningkatnya kreativitas ide dan minat, serta semangat untuk

berwirausaha. Harus disadari pentingnya pengembangan laboratorium yang

memfasilitasi pembelajaran praktik peserta didik dapat meningkatkan motivasi

mereka mempelajarai kewirausahaan. Kesamaannya dengan penelitian ini terletak

pada pengembangan laboratorium hanya saja dalam penelitian ini pada

laboratorium bank mini.

Penelitian oleh Wijanarka (2012) mempresentasikan bahwa telah

dihasilkan modul pembelajaran teknik pemesinan CNC yang memiliki

karakteristik: dapat digunakan sebagai bahan ajar mandiri maupun kelompok;

modul dan pembelajaran hasil pengembangan fisibel dan efektif dalam

meningkatkan kompetensi peserta didik sesuai dengan tuntutan kurikulum

berbasis kompetensi. Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa dalam

pelaksanaan pendidikan termasuk di dalamnya proses pendidikan SMK

memerlukan pengembangan berbagai sarana dan prasana belajar salah satunya

modul guna meningkatkan kualitas pembelajaran. Penelitian tersebut menggugah

peneliti untuk melakukan pengembangan dalam bahan ajar juga tetapi pada

pembelajaran praktik bank mini dalam bentuk buku panduan.

Penelitian oleh Hartini (2011) mengenai Pengembangan Model

Pembelajaran Fisika SMK. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model

pembelajaran melalui kegiatan praktik pada bengkel otomotif efektif

Page 25: BAB_II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

meningkatkan soft skills peserta didik SMK. Kesamaannya dengan penelitian ini

yaitu sama-sama mengembangkan bahan ajar pembelajaran praktik hanya saja

dalam penelitian ini pengembangannya adalah buku panduan bukan model

pembelajaran.

Penelitian oleh I K.M. Krisnawan et al., (2013) mengenai Kontribusi

Ekspektasi Karir, Motivasi Belajar Siswa, dan Kualitas Sarana Laboratorium

Terhadap Kualitas Pelaksanaan Pembelajaran Praktikum. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa: (1) terdapat kontribusi ekspektasi karir terhadap kualitas

pelaksanaan pembelajaran praktikum (2) terdapat kontribusi motivasi belajar

terhadap kualitas pelaksanaan pembelajaran praktikum (3) terdapat kontribusi

kualitas sarana laboratorium terhadap kualitas pelaksanaan pembelajaran

praktikum dan (4) terdapat kontribusi ekspektasi karir, motivasi belajar, dan

kualitas sarana laboratorium terhadap kualitas pelaksanaan pembelajaran

praktikum. Berdasarkan temuan penelitian ini disintesiskan bahwa terdapat

kontribusi kualitas sarana laboratorium terhadap kualitas pelaksanaan

pembelajaran praktikum. Sesuai kesimpulan tersebut harus di sadari bahwa

kualitas sarana laboratorium juga di dalamnya harus tersedia panduan praktik,

maka penelitian ini akan mengembangkan buku panduan untuk meningkatkan

kualitas sarana laboratorium bank mini.

Penelitian oleh Kristanto et al., (2013) mengenai Pengembangan Media

Pembelajaran Praktikum. Hasil penelitian, ditunjukan bahwa trainer kelistrikan

sistem penerangan yang dikembangkan layak digunakan dalam pembelajaran

mata kuliah Praktikum Kelistrikan Otomotif. Trainer Kelistrikan Sistem

Page 26: BAB_II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Penerangan yang dikembangkan juga telah memenuhi kriteria kualitas media

pembelajaran. Serta terdapat peningkatan aktivitas belajar mahasiswa secara

mandiri. Kesamaan dengan penelitian ini terletak pada pengembangan bagi

pembelajaran praktikum, dan penelitian tersebut mampu meningkatkan aktivitas

pembelajaran peserta didik secara mandiri sedangkan dalam penelitian ini

pengembangan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan peserta didik.

Penelitian oleh Riza et al., (2012) mengenai Pengembangan Penuntun

Praktikum. Berdasarkan hasil penelitian dihasilkan penuntun praktikum disertai

gambar pada materi sel untuk kelas XI SMA yang valid dan praktis.

Penelitian oleh Maupin et al., (2014) yang membahas mengenai

pentingnya desain instruksional yang baik sebagai sarana komunikasi

pembelajaran bagi peserta didik program keahlian khusus. hasil penelitian

mengkaji tentang pentingnya textbook dalam penyampaian pembelajaran.

Hasil penelitian-penelitian di atas memiliki relevansi dengan penelitian

yang akan peneliti lakukan diantaranya dalam hal jenis pengembangan mengenai

panduan ataupun petunjuk praktik di dalam laboratorium dan juga membuktikan

bahwa ketersediaan buku panduan sangat penting guna menunjang efektivitas

pelaksanaan praktik. Penelitian yang menjadi acuan utama yaitu penelitian oleh

Nivalainen et al., (2013) dengan judul Open Guided Inquiry Laboratory in

Physics Teacher Education dimana dalam penelitian tersebut diujicobakan buku

panduan praktik kepada para guru agar menunjang kesiapan mereka dalam

mempersiapkan pembelajaran di laboratorium. Perbedaan penelitian ini dengan

penelitian tersebut adalah buku panduan praktik diujicobakan juga kepada peserta

Page 27: BAB_II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

didik selaku pelaksana praktik, ditelaah persepsi peserta didik dan guru terkait

kelayakan buku panduan praktik. Selain penelitian tersebut terdapat satu

penelitian lagi yang menjadi acuan yaitu Penelitian oleh Riza et al., (2012) dengan

judul Pengembangan Penuntun Praktikum Disertai Gambar Pada Materi Sel

Untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas. Penelitian tersebut telah menghasilkan

penuntun praktikum di laboratorium yang valid dan praktis. Perbedaan penelitian

ini dengan penelitian tersebut terlihat dari buku panduan praktik yang akan di

kembangkan, di sini buku panduan yang dikembangkan diperuntukkan bagi

peserta didik program keahlian khusus akuntansi SMK. Penelitian mengenai

pengembangan panduan atau petunjuk praktikum selama ini lebih banyak

dikembangkan untuk pembelajaran sains, maka melalui penelitian ini akan

dibuktikan bahwa pengembangan panduan atau petunjuk praktikum juga sangat

diperlukan bagi pembelajaran praktik pada laboratorium produktif SMK

khususnya dalam hal ini pada program keahlian khusus akuntansi.

D. Hipotesis

Hipotesis berperan penting dalam mencapai tujuan penelitian. Hipotesis

diartikan sebagai dugaan pemecahan masalah yang bersifat sementara.

Berdasarkan tinjauan pustaka yang mencakup kajian teori, hasil penelitian yang

relevan dan kerangka berfikir di atas, maka pengajuan hipotesis dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Kevalidan Instrumen

Salah satu jenis bahan ajar yaitu buku, “buku adalah bahan tertulis

yang menyajikan ilmu pengetahuan” Majid (2006: 175). Buku yang dirancang

Page 28: BAB_II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

untuk menunjang proses pembelajaran tentu saja dalam penyusunannya harus

cermat, dan disiapkan dengan baik melalui telaah pakar atau ahli dalam

bidangnya yang dilengkapi dengan sarana pembelajaran yang sesuai.

Kualitas buku mengacu pada pedoman penilaian buku teks BSNP

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI dapat dilihat dari berbagai macam

aaspek yaitu diantaranya: 1) aspek kelayakan bahasa yang mencakup:

keterbacaan (lugas dan komunikatif); kejelasan informasi (dialogis dan

interaktif), kesesuaian dengan tingkat perkembangan peserta didik, keruntutan

dan keterpaduan alur serta kejelasan penggunaan istilah, simbol atau ikon; 2)

aspek kelayakan isi yang mencakup: kesesuaian dengan materi; keakuratan

materi; mendukung materi pembelajaran; dan kemutakhiran materi; 3) aspek

kelayakan penyajian yang mencakup: teknik penyajian; pendukung penyajian;

penyajian pembelajaran; dan kelengkapan penyajian; 4) aspek kelayakan

kegrafikan yang mencakup: ukuran fisik buku; desain sampul buku (tata letak

sampul, huruf, ilustrasi sampul); desain isi buku (konsistensi tata letak, unsur

tata letak harmonisasi, tata letak mempercepat pemahaman, tipografi isi buku

sederhana, tipografi mudah dibaca, tipografi isi buku mempermudah

pemahaman, ilustrasi isi).

Mengacu pada gambaran uraian teori di atas penelitian ini akan

menguji kevalidan instrumen (buku) untuk menjamin data hasil penelitian yang

akan dilakukan, sehingga hipotesis pertama penelitian ini sebagai berikut:

H1 : Instrumen buku panduan praktik valid untuk menjamin data hasil

penelitian.

Page 29: BAB_II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

2. Keefektifan Buku

Menurut Rustaman dalam jurnal penelitian Riza et al., (2012) secara

garis besar pembelajaran praktik sering dikaitkan dengan beberapa tujuan:

1) Untuk memotivasi peserta didik sebab kegiatan praktikum pada umumnya

menarik bagi peserta didik sehingga mereka lebih termotivasi untuk belajar; 2)

Untuk mengajarkan keterampilan; 3) Untuk meningkatkan pemahaman konsep;

4) Untuk memahami dan menggunakan metode ilmiah; dan 5) Untuk

mengembangkan sikap-sikap ilmiah.

Mengacu pada gambaran uraian teori di atas penelitian ini akan

membuktikan bahwa buku panduan praktik laboratorium bank mini ini efektif

untuk meningkatkan keterampilan pencatatan transaksi keuangan peserta didik

kelas X dan XI Program Keahlian Akuntansi di SMK N 1 Surakarta. Oleh

karena itu hipotesis kedua penelitian ini yaitu:

H2 : Buku panduan praktik laboratorium bank mini efektif untuk

meningkatkan keterampilan pencatatan transaksi keuangan.

Berikut ini adalah gambaran skema hipotesis sesuai uraian di atas:

Gambar 2.2. Skema Hipotesis

Keterangan:

X : buku panduan praktik laboratorium bank mini.

Y : keterampilan pencatatan transaksi keuangan.

X Y

Valid

Efektif