bab_i

6
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semarang merupakan ibukota propinsi Jawa Tengah yang berada pada kawasan pesisir pantai utara Jawa. Kota Semarang yang berada di pesisir pantai menempatkan penduduknya sebagian memiliki profesi sebagai nelayan. Kebutuhan akan konsumsi produk laut, khususnya ikan telah memunculkan suatu alur perdagangan antara nelayan dan pembeli. Kegiatan ini merupakan bagian dari perekonomian kota. Lokasi perdagangan ikan di daerah pesisir pantai utara kota Semarang sekarang ini berpusat di Tambak Lorok yang terletak di Sungai Banger, kelurahan Tanjung Mas. Dengan adanya fenomena bahwa masyarakat yang bermukim di kawasan ini memiliki ketergantungan terhadap Natural Resources (sumber alam) dalam hal ini laut sebagai tempat mencari ikan, sungai dan muara sebagai tempat menambat perahu dan keluar masuknya perahu ke laut. Lokasi perdagangan ikan yang ada tersebut masih bersifat tradisional, becek karena drainase yang buruk, tidak higienis, dan tidak mungkin untuk dikembangkan lebih lanjut. Citra kumuh dan kotor yang melekat pada pasar ikan tradisional membuat konsumen tidak menjadikan pasar ikan sebagai pilihan tempat belanja yang utama. Masyarakat (khususnya masyarakat dengan kelas ekonomi menengah dan menengah ke atas) lebih memilih untuk membeli ikan di pasar swalayan karena masyarakat sekarang lebih memilih kualitas ikan yang dibeli. Mengamati murahnya nilai penjualan ikan dapat dikatakan bahwa masih terdapat kekurangan sarana dalam pemasaran dan penjualan produk perikanan yang berakibat konsumsi ikan masih rendah dan harga jual ikan masih sangat murah bagi nelayan namun mahal sampai ke konsumen. Di kota Semarang sebenarnya sudah terdapat pasar ikan higienis yang terletak di jalan Pengapon. Pasar ikan higienis yang bernama Mina Rejomulyo ini menjual ikan hias dan konsumsi di dalam bangunan yang dikemas secara apik, sehingga pembeli akan merasa nyaman karena desain yang bersih dan higienis. Namun, sekarang ini bangunan tersebut sudah terlantar dan tidak banyak pengunjungnya. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengelolaan gedung yang sekarang ini menjadi tidak terawat, dan juga disebabkan oleh beberapa fator lainnya.

Upload: edy-sutiarso

Post on 12-Jan-2016

7 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

article

TRANSCRIPT

Page 1: BAB_I

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Semarang merupakan ibukota propinsi Jawa Tengah yang berada pada

kawasan pesisir pantai utara Jawa. Kota Semarang yang berada di pesisir pantai

menempatkan penduduknya sebagian memiliki profesi sebagai nelayan.

Kebutuhan akan konsumsi produk laut, khususnya ikan telah memunculkan suatu

alur perdagangan antara nelayan dan pembeli. Kegiatan ini merupakan bagian dari

perekonomian kota.

Lokasi perdagangan ikan di daerah pesisir pantai utara kota Semarang

sekarang ini berpusat di Tambak Lorok yang terletak di Sungai Banger, kelurahan

Tanjung Mas. Dengan adanya fenomena bahwa masyarakat yang bermukim di

kawasan ini memiliki ketergantungan terhadap Natural Resources (sumber alam)

dalam hal ini laut sebagai tempat mencari ikan, sungai dan muara sebagai tempat

menambat perahu dan keluar masuknya perahu ke laut.

Lokasi perdagangan ikan yang ada tersebut masih bersifat tradisional,

becek karena drainase yang buruk, tidak higienis, dan tidak mungkin untuk

dikembangkan lebih lanjut. Citra kumuh dan kotor yang melekat pada pasar ikan

tradisional membuat konsumen tidak menjadikan pasar ikan sebagai pilihan tempat

belanja yang utama. Masyarakat (khususnya masyarakat dengan kelas ekonomi

menengah dan menengah ke atas) lebih memilih untuk membeli ikan di pasar

swalayan karena masyarakat sekarang lebih memilih kualitas ikan yang dibeli.

Mengamati murahnya nilai penjualan ikan dapat dikatakan bahwa masih

terdapat kekurangan sarana dalam pemasaran dan penjualan produk perikanan

yang berakibat konsumsi ikan masih rendah dan harga jual ikan masih sangat

murah bagi nelayan namun mahal sampai ke konsumen.

Di kota Semarang sebenarnya sudah terdapat pasar ikan higienis yang

terletak di jalan Pengapon. Pasar ikan higienis yang bernama Mina Rejomulyo ini

menjual ikan hias dan konsumsi di dalam bangunan yang dikemas secara apik,

sehingga pembeli akan merasa nyaman karena desain yang bersih dan higienis.

Namun, sekarang ini bangunan tersebut sudah terlantar dan tidak banyak

pengunjungnya. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengelolaan gedung yang

sekarang ini menjadi tidak terawat, dan juga disebabkan oleh beberapa fator

lainnya.

Page 2: BAB_I

2

Salah satu faktor utama permasalahan dan pasar ikan tersebut adalah

lokasi bangunan yang terdapat di pinggiran kota Semarang. Karena kebutuhan

untuk memasukkan ikan segar, maka lokasi yang dipilih berada di pinggiran pantai

sehingga distribusi ikan tidak memakan waktu lama dalam perjalanan.

Hal ini justru menyebabkan lokasi bangunan terletak jauh dari pusat kota.

Jalan utama dari bangunan ini pun merupakan jalan satu arah yang tidak

menguntungkan bagi para pengunjung. Pembeli yang merupakan target dari

sebuah bangunan komersial haruslah diberi kenyamanan sirkulasi dari dan menuju

ke lokasi tapak.

Ada pula sebuah pasar ikan hias yang terletak di daerah Johar. Pasar ikan

hias tersebut termasuk dalam pasar liar yang timbul atas dasar kebutuhan

masyarakat setempat. Pasar ikan hias tersebut justru ramai dikunjungi pembeli

meskipun lokasi dan suasana tempatnya tidak nyaman bagi pembeli. Fenomena ini

merupakan kebalikan dari keadaan di pasar ikan higienis Mina Rejomulyo.

Dari uraian tersebut di atas, di kota Semarang dibutuhkan suatu wadah

untuk proses jual beli seperti pasar tetapi dengan konsep yang modern agar dapat

memberikan layanan dan informasi kepada konsumen secara optimal yang sesuai

dengan berkembangnya aktivitas pemasaran produk perikanan pada skala retail

maupun grosir, baik berupa produk ikan hidup, ikan segar, ikan olahan, maupun

ikan hias. Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalah tersebut, diperlukan

perencanaan dan perancangan tentang Pasar Ikan yang mampu mewujudkan

sarana dan prasarana pemasaran hasil perikanan dan mampu memberikan standar

teknis mutu yang maksimal dan terkontrol.

1.2 Permasalahan

Permasalahan yang dihadapi pasar tradisional pada umumnya yaitu akses

untuk keluar masuk pasar sempit, apalagi jalan masuk dan jalan keluar pengunjung

tergabung dalam satu jalur. Kondisi ini menyebabkan terganggunya lalu lintas

pengunjung. Adanya angkutan yang melewati jalan pasar mengakibatkan

kurangnya ketertiban arus lalu lintas di depan pasar (jalan pasar). Jalan depan

pasar tersebut juga digunakan sebagai tempat parkir, sehingga arus lalu lintas

pengunjung khususnya pejalan kaki sangat terganggu.

Masalah yang lain adalah banyaknya pedagang yang menjual dagangannya

melebihi ukuran los yang dimiliki, sehingga pada waktu terjadi transaksi

perdagangan akan mengganggu dan menghalangi jalan pengunjung untuk masuk

Page 3: BAB_I

3

ke los-los lainnya. Bahkan ada pedagang yang menjual barang dagangannya di

jalan penghubung antara satu los dengan los lainnya.

Kurangnya fasilitas drainase dan pengelolaan sampah yang buruk juga

merupakan salah satu masalah yang sangat penting untuk dicari solusinya.

Minimnya saluran drainase menyebabkan aliran air limbah pasar tidak lancar.

Terlihat di los bagian belakang terdapat beberapa tumpukan sampah dan di bagian

los tengah terlihat ada bekas pembuangan air. Hal ini selain mengganggu

kebersihan pasar juga menyebabkan licinnya jalan di pasar.

1.3 Tujuan dan Sasaran

1. Tujuan

Memperoleh suatu Landasan Program Perencanaan dan Perancangan

untuk Pasar Ikan di Semarang yang jelas dan layak, serta memperoleh

gambaran yang dapat dijadikan pedoman untuk mempermudah proses

pengerjaan desain arsitektural. Sehingga produk yang dihasilkan akan lebih

baik dan terarah, sesuai dengan originalitas dan citra yang dikehendaki.

2. Sasaran

Tersusunnya usulan langkah-langkah pokok (dasar) perencanaan dan

perancangan Pasar Ikan di Semarang berdasarkan atas aspek-aspek panduan

perancangan yang berguna sebagai acuan / pedoman dalam penyusunan

Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur.

1.4 Manfaat

1. Secara Subjektif

• Penyusunan naskah ini digunakan sebagai Landasan untuk menghasilkan

Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur yang akan dilanjutkan

dalam bentuk grafis.

• Untuk memenuhi persyaratan dalam menempuh Tugas Akhir sebagai

penentu kelulusan Sarjana Strata 1 (S1) pada Jurusan Arsitektur Fakultas

Teknik UNDIP Semarang tahun 2011.

2. Secara Objektif

Dapat bermanfaat sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan, baik

bagi mahasiswa yang akan mengajukan proposal Tugas Akhir maupun

mahasiswa Arsitektur yang lain dan masyarakat umum yang membutuhkan.

Page 4: BAB_I

4

1.5 Ruang Lingkup Pembahasan

1. Ruang Lingkup Substansial

Meliputi perencanaan dan perancangan Pasar Ikan di Semarang yang

termasuk dalam kategori bangunan tunggal, yang berfungsi sebagai fasilitas

yang memberikan pelayanan komoditi perikanan dalam bentuk grosir maupun

eceran dalam lingkup Kota Semarang. Masalah yang berada di luar lingkup

arsitektural akan dibahas secara garis besarnya saja.

2. Ruang Lingkup Spasial

Secara administratif, rencana tapak yang akan dipakai adalah tapak

yang terletak di Kecamatan Gayamsari yang menempati BWK V, dengan

memperhatikan fungsi tapak sebagai tapak untuk bangunan pasar.

1.6 Metode Pembahasan

Pembahasan dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif, yaitu

dengan mengumpulkan, memaparkan, kompilasi dan menganalisa data sehingga

diperoleh suatu pendekatan program perencanaan dan perancangan untuk

selanjutnya digunakan dalam penyusunan program dan konsep dasar perencanaan

dan perancangan.

Adapun pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Studi Literatur

Studi kepustakaan dilakukan untuk memperoleh landasan teori,

standart perancangan dan kebijaksanaan perencanaan dan

perancangan melalui buku, katalog dan bahan-bahan tertulis lain yang

bisa dipertanggungjawabkan.

b. Studi Lapangan

Studi lapangan dilakukan melalui observasi langsung di

lapangan sehingga diperoleh potensi perancangan Pasar Ikan

Semarang serta daya dukung lokasi dan tapak perencanaan.

c. Studi Peraturan Pemerintah Setempat

Studi peraturan untuk mengumpulkan data yang berkaitan

seperti data kebijaksanaan, peraturan yang berlaku, keadaan sosial

budaya masyarakat, peta kondisi wilayah seperti pola penggunaan

lahan, jaringan utilitas, transportasi dan jenis tanah.

d. Studi Banding

Page 5: BAB_I

5

Studi banding dilakukan untuk membuka wawasan mengenai

fungsi dan standar fasilitas yang ada pada sebuah pasar ikan sebagai

wacana dalam perencanaan dan perancangan Pasar Ikan Semarang.

1.7 Sistematika Pembahasan

BAB I Pendahuluan

Menguraikan mengenai latar belakang pentingnya Pasar Ikan di

Semarang, tujuan dan sasaran, manfaat, ruang lingkup, metode

pembahasan, dan sistematika pembahasan.

BAB II Tinjauan Umum Pasar Ikan

Menguraikan tentang pengertian pasar, macam pasar, fungsi pasar,

persyaratan pasar dan fasilitas-fasilitas pendukung pasar, serta

karakteristik pasar ikan.

BAB III Tinjauan Khusus Pasar Ikan di Semarang

Menguraikan tinjauan tentang Kota Semarang dan lokasi tapak dari

Pasar Ikan yang akan dibangun.

BAB IV Pendekatan Program Dasar Perencanaan dan Perancangan

Menguraikan analisa fisik bangunan baik secara kualitatif maupun

kuantitatif dimulai dari dasar pendekatan yang menjadi acuan bagi

perencanaan dan perancangan sebuah pasar.

BAB V Program Dasar Perencanaan dan Perancangan

Membahas mengenai konsep perancangan bangunan Pasar Ikan yang

meliputi konsep bentuk, penekanan desain yang digunakan,dan

mengenai program perencanaan yang meliputi lokasi dan tapak terpilih,

program ruang serta struktur dan utilitas bangunan.

Page 6: BAB_I

6

1.8 Alur Pikir

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

ARSITEKTUR (LP3A)

Pasar Ikan di Semarang

Kompilasi data dengan studi pustaka sehingga didapat permasalahan

serta masukan dari pihak studi banding dan masukan dari audience yang

merupakan calon konsumen pada Pasar Ikan di Semarang.

STUDI BANDING

- PIH Mina Rejomulyo

- Pasar Ikan Muara Angke

STUDI LAPANGAN

- Tinjauan Tapak

- Tinjauan Kota Semarang

STUDI PUSTAKA

- Tinjauan Umum

Pasar Ikan

TUJUAN

Memperoleh suatu judul tugas akhir yang jelas dan layak, dengan suatu penekanan desain

yang spesifik sesuai karakter/keunggulan judul dan citra yang dikehendaki atas judul.

SASARAN

Tersusunnya usulan langkah-langkah pokok proses (dasar) perencanaan dan perancangan

Pasar Ikan di Semarang melalui aspek-aspek panduan perancangan (design guidelines

aspect).

LATAR BELAKANG

AKTUALITA

a. Potensi dan prospek pemasaran hasil perikanan di Semarang cukup tinggi.

b. Kondisi pasar ikan tradisional yang kurang higienis dan pelayanan yang kurang optimal.

URGENSI

Mampu merencanakan dan merancang sarana dan prasarana pemasaran hasil perikanan

dan mampu memberikan standar teknis mutu yang maksimal dan terkontrol.

ORIGINALITAS

Pasar Ikan di Semarang direncanakan dan dirancang sebagai tempat transaksi jual beli

komoditas perikanan secara grosir dan eceran. Di dalamnya terdapat pasar ikan grosir dan

retail, baik berupa produk ikan hidup, ikan segar, ikan olahan, maupun ikan hias.