bab.doc

8
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek Sektor Industri merupakan salah satu sektor yang berperan penting dalam pembangunan nasional. Kontribusi sektor industri terhadap pembangunan nasional dari tahun ke tahun menunjukkan kontribusi yang signifikan. Peranan sektor industri dalam pembangunan ekonomi nasional dapat ditelusuri dari kontribusi masing-masing subsektor terhadap laju pertumbuhan ekonomi nasional atau terhadap produk domestik bruto. Peranan sektor industri dalam pembangunan ekonomi di berbagai negara sangat penting karena sektor industri memiliki beberapa keunggulan dalam hal akselerasi pembangunan. Keunggulan - keunggulan sektor industri tersebut diantaranya memberikan kontribusi bagi penyerapan tenaga kerja dan mampu menciptakan nilai tambah (value added) yang lebih tinggi pada berbagai komoditas yang dihasilkan. Universitas Islam Indonesia yang merupakan salah satu institusi pendidikan yang berperan andil dalam pencetakan generasi yang profesional yang dibutuhkan masyarakat maupun dunia perindustrian. Namun demikian teori yang telah didapatkan mahasiswa dibangku perkuliahan belumlah cukup untuk dikembangkan ke tahap selanjutnya.

Upload: hasanudin

Post on 11-Jul-2016

17 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

bab

TRANSCRIPT

Page 1: bab.doc

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kerja Praktek

Sektor Industri merupakan salah satu sektor yang berperan penting dalam

pembangunan nasional. Kontribusi sektor industri terhadap pembangunan nasional

dari tahun ke tahun menunjukkan kontribusi yang signifikan. Peranan sektor

industri dalam pembangunan ekonomi nasional dapat ditelusuri dari kontribusi

masing-masing subsektor terhadap laju pertumbuhan ekonomi nasional atau

terhadap produk domestik bruto. Peranan sektor industri dalam pembangunan

ekonomi di berbagai negara sangat penting karena sektor industri memiliki

beberapa keunggulan dalam hal akselerasi pembangunan. Keunggulan -

keunggulan sektor industri tersebut diantaranya memberikan kontribusi bagi

penyerapan tenaga kerja dan mampu menciptakan nilai tambah (value added)

yang lebih tinggi pada berbagai komoditas yang dihasilkan.

Universitas Islam Indonesia yang merupakan salah satu institusi pendidikan

yang berperan andil dalam pencetakan generasi yang profesional yang dibutuhkan

masyarakat maupun dunia perindustrian. Namun demikian teori yang telah

didapatkan mahasiswa dibangku perkuliahan belumlah cukup untuk

dikembangkan ke tahap selanjutnya.

Teknik industri merupakan jurusan keilmuan yang ada pada Fakultas

Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia yang berusaha untuk

mengintegrasikan aspek teknik dan aspek manajemen dalam suatu sistem industri

demi tercapainya efektivitas dalam sistem tersebut. Teknik industri juga

berhubungan dengan desain dan merupakan sistem yang terintegritas antara

manusia, informasi, mesin, material, dan peralatan yang digunakan. Teknik

industri juga mempelajari bagaimana perilaku konsumen terhadap suatu produk

yang dihasilkan oleh suatu instansi negara ataupun perusahaan.

Ilmu-ilmu yang didapatkan dalam perkuliahan merupakan ilmu yang sifatnya

teoritis. Maka dari itu dibutuhkan kerja praktek dilingkungan industri agar ilmu

yang didapatkan dapat diimplementasikan pada dunia kerja, khususnya dalam

bidang industri sehingga nantinya diharapkan mahasiswa dapat mengetahui secara

Page 2: bab.doc

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Perusahaan

PT. Sport Glove Indonesia bergerak dibidang perindustrian sarung tangan yang

telah berkiprah lebih dari 13 tahun di Indonesia sejak tahun 2002 dan telah

menjadi perindustrian terbesar dan dikenal sebagai industri yang telah menyerap

tenaga kerja terbesar di wilayah Sleman khususnya. PT. Sport Glove Indonesia ini

beralamatkan di Krandon, Pandowoharjo, Sleman. Dalam menjalankan bisnisnya

PT. Sport Glove Indonesia menggunakan lahan seluas 1,12 hektar dengan luas

bangunan 500 m2.

Jenis produksi perusahaan ini adalah make to order. Sampai saat ini jumlah

tenaga kerja mencapai 422 orang karyawan karyawan tetap dan 864 orang

karyawan kontrak yang terbagi kedalam beberapa departemen. Perusahaan

memberlakukan 6 hari jam kerja, dengan durasi jam kerja normal 8 jam kerja/hari.

2.2 Visi dan Misi

2.1.1. Visi

Visi PT. Sport Glove Indonesia Sleman, Yogyakarta adalah sebagai berikut :

a. Membantu pemerintah dalam rangka peningkatan hasil devisa negara dari

sektor non migas.

b. Membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya, khususnya untuk masyarakat

Sleman, Yogyakarta, sehingga dapat mengurangi pengangguran.

c. Bertujuan untuk ikut serta dalam peningkatan kehidupan perekonomian yang

ada di Yogyakarta.

2.1.2. Misi

Misi dari PT. Sport Glove Indonesia adalah meningkatkan pendapatan (income)

perusahaan yang diharapkan dari penjualan produk-produknya sehingga dapat

menambah kekayaan yang layak bagi pemilik perusahaan dan layak juga bagi

semua karyawan yang bekerja di perusahaan.

Page 3: bab.doc

BAB III

DESKRIPSI SISTEM INDUSTRI

3.1 Sistem dan Manajemen Produksi

3.1.1. Defenisi Sistem Produksi

Sistem produksi adalah suatu rangkaian dari beberapa elemen yang saling

berhubungan dan saling menunjang antara satu dengan yang lain untuk

mencapai suatu tujuan tertentu. Dengan demikian yang dimaksud dengan sistem

produksi adalah merupakan suatu gabungan dari beberapa unit atau elemen yang

saling berhubungan dan saling menunjang untuk melaksanakan proses produksi

dalam suatu perusahaan tertentu. Beberapa elemen tersebut antara lain adalah

produk perusahaan, lokasi pabrik, letak dari fasilitas produksi, lingkungan kerja

dari para karyawan serta standar produksi yang dipergunakan dalam perusahaan

tersebut. Dalam sistem produksi modern terjadi suatu proses transformasi nilai

tambah yang mengubah input menjadi output yang dapat dijual dengan harga

kompetitif di pasar. (Ahyani, 1996: 8).

Proses transformasi nilai tambah dari input menjadi output dalam sistem

produksi modern selalu melibatkan komponen struktural dan fungsional yang

berperan penting dalam menunjang kontinuitas operasional sistem produksi itu.

Komponen struktural yang membentuk sistem produksi terdiri dari: bahan

(material), mesin dan peralatan, tenaga kerja, modal, energi, informasi, tanah,

dan lain-lain. Sedangkan komponen fungsional terdiri dari: supervisi,

perencanaan, pengendalian, koordinasi, dan kepemimpinan, yang kesemuanya

berkaitan dengan manajemen dan organisasi. Komponen-komponen yang

disebutkan di atas merupakan elemen-elemen utama dalam sistem produksi yaitu

berupa input. Selain input, elemen utama lainnya yaitu: proses, output, serta

adanya suatu mekanisme umpan balik untuk pengendalian sistem produksi itu

agar mampu meningkatkan perbaikan terus-menerus (continous improvement).

Suatu proses dalam sistem produksi dapat didefinisikan sebagai integrasi

sekuensial dari tenaga kerja, material, informasi, metode kerja, dan mesin atau

peralatan dalam suatu lingkungan guna menghasilkan nilai tambah bagi produk,

agar dapat dijual dengan harga kompetitif di pasar. Proses itu mengkonversi

Page 4: bab.doc

BAB IV

TUGAS KHUSUS

4.1 Latar Belakang Masalah

Industri dapat dipandang sebagai kegiatan untuk mengolah suatu input melalui

proses produksi sehingga dihasilkan output yang memiliki nilai tambah.

Kegiatan mengolah input tersebut tentunya tidak lepas dari peran sumber daya

manusia yang bertindak sebagai operator dalam menjalankan dan

mengendalikan proses produksi.

Dalam melaksanakan suatu pekerjaan, masalah keamanan dan

keselamatan kerja merupakan faktor penting yang harus menjadi perhatian

utama semua pihak. Kerberhasilan perusahaan dalam melaksanakan pekerjaan

tidak hanya diukur dari selesainya pekerjaan tersebut. Banyak hal yang dijadikan

sebagai parameter penilaian terhadap keberhasilan suatu pekerjaan. Pekerjaan

dinilai berhasil apabila keamanan dan keselamatan semua sumber daya yang ada

terjamin, dapat diselesaikan tepat waktu atau bahkan bisa lebih cepat dari waktu

yang ditentukan, memberikan keuntungan bagi perusahaan, memberikan

kepuasan kepada semua pihak (pimpinan, karyawan dan pemberi kerja)

(Reskiadin,2012)

Masalah keamanan dan keselamatan kerja menjadi sangat penting,

karena dengan terwujudnya keamanan dan keselamatan kerja bearti dapat

menekan biaya operasional pekerjaan. Apabila dalam melaksanakan pekerjaan

terjadi kecelakaaan, maka akan bertambah biaya pengeluaran, yang pada

akhirnya mengurangi keuntungan perusahaan. Dalam kasus kecelakan yang

berat, kerugian yang ditimbulkan tidak hanya menyangkut aspek financial, tetapi

bisa menyebabkan cacat pada pekerja bahkan mungkin meninggal dunia.

Keselamatan kerja sebenarnya sudah diupayakan oleh manusia sudah

sejak lama. Dalam melaksanakan pekerjaan, secara tidak sengaja dalam keadaan

sadar atau tidak sadar, manusia pernah mengalami kecelakaan yang

mengakibatkan cidera bahkan mungkin sampai merenggut nyawa. Dari

kenyataan tersebut, manusia berusaha untuk tidak mengalami kecelakaan atau

kejadian serupa tidak akan terulang lagi. Tentunya cara-cara yang diterapkan

Page 5: bab.doc

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan pada Kerja Praktek yang dilakukan di PT. Sport Glove Indonesia

adalah sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil analisis dari penilaian resiko dengan menggunakan

pendekatan metode metode Hazard and Operability Study (HAZOP) dapat

diketahui bahwa potensi hazard yang dominan dan memiliki resiko terbesar

yaitu: pyscosocial hazard, physical hazard, dan mechanical hazard pada

divisi sewing atau proses penjahitan sarung tangan. Pada kategori psycosocial

hazard para pekerja di PT. Sport Glove Indonesia banyak yang mengalami

tekanan kerja akibat target produksi yang melebihi kapasitas, sehingga sering

menimbulkan hilangnya konsentrasi. Physical hazard yang ada di PT. Sport

Glove Indonesia meliputi suhu ruangan yang cukup panas yaitu sekitar 33˚ -

34˚ C serta sirkulasi udara yang kurang baik. Sedangkan dalam kategori

mechanical hazard adalah terdapat sejumlah mesin jahit yang sudah tidak

layak pakai, namun masih dioperasikan. Hal ini tentu saja membuat

performansi mesin tidak optimal dan berpotensi untuk melukai tubuh si

pekerja. Sedangkan hasil analisis bahaya dengan menggunakan metode FMEA

membuktikan bahwa pada divisi sewing dan pemotongan bahan memiliki nilai

RPN tertinggi yaitu sebesar 32. Walaupun nilai 32 termasuk dalam kontrol

proses ke tiga, akan tetapi penanganan pada kedua divisi ini harus segera

diatasi.

2. Tindakan pengendalian potensi sumber bahaya yang diterapkan di divisi

sewing atau penjahitan yaitu memberikan reward terhadap karyawan yang

memiliki performansi kerja yang bagus dan diberikan motivasi kerja kepada

seluruh karyawan. Selain itu, untuk mesin jahit yang sudah tidak layak pakai,

akan diganti dengan unit-unit yang baru. Sedangkan untuk menangani

terjadinya kecelakaan kerja, maka dokter dan perawat dari poliklinik harus

siap siaga untuk melakukan pertolongan pertama.