bab5fungsikontinu

40
1 Analisis Real, 2011 Trilius Septaliana KR (20102512011) / Aisyah (20102512023) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya FUNGSI KONTINU 5.1 FUNGSI KONTINU 5.1.1 Definisi. A R, f: A R, dan c A. Kita mengatakan bahwa f kontinu di c jika, diberi persekitaran Vg (f (c)) dari f (c) terdapat persekitaran (c) dari c sedemikian sehingga jika x adalah titik dari A (c), maka f (x) berada pada Vg (f (c)). (Lihat Gambar 5.1.1). Keterangan (1) Jika c A adalah suatu titik limit dari A, maka perbandingan Definisi 4.1.4 dan 5.1.1 menunjukkan bahwa f kontinu pada c jika dan hanya jika (1) f c f c x = lim ) ( Jadi, jika c adalah titik limit dari A, maka (1) ada kondisi yang harus dipenuhi: (i) f harus didefinisikan di c (sehingga f (c) masuk akal), (ii) batas dari f di c harus ada dalam R (sehingga f c x lim masuk akal), dan (iii) nilai-nilai f(c) dan f c x lim harus sama. (2) Jika c A bukan titik limit dari A, maka terdapat suatu persekitaran (c) dari c sedemikian hingga A (c) = {c}. Jadi kita simpulkan bahwa fungsi f secara otomatis kontinu di titik c A yang bukan titik limit dari A. Semacam ini sering disebut "titik terisolasi" dari A; karena mereka adalah "jauh dari tindakan ". Karena kontinuitas otomatis untuk titik-titik tersebut, kita umumnya harus

Upload: devi-yunita

Post on 20-Nov-2015

218 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

bab 5

TRANSCRIPT

  • 1

    Analisis Real, 2011

    Trilius Septaliana KR (20102512011) / Aisyah (20102512023)

    Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya

    FUNGSI KONTINU

    5.1 FUNGSI KONTINU

    5.1.1 Definisi. A R, f: A R, dan c A. Kita mengatakan bahwa f kontinu di c

    jika, diberi persekitaran Vg (f (c)) dari f (c) terdapat persekitaran (c) dari c

    sedemikian sehingga jika x adalah titik dari A (c), maka f (x) berada pada Vg

    (f (c)). (Lihat Gambar 5.1.1).

    Keterangan (1) Jika c A adalah suatu titik limit dari A, maka perbandingan

    Definisi 4.1.4 dan 5.1.1 menunjukkan bahwa f kontinu pada c jika dan hanya jika

    (1) fcfcx

    = lim)(

    Jadi, jika c adalah titik limit dari A, maka (1) ada kondisi yang harus

    dipenuhi: (i) f harus didefinisikan di c (sehingga f (c) masuk akal), (ii) batas dari f

    di c harus ada dalam R (sehingga fcx

    lim masuk akal), dan (iii) nilai-nilai f(c) dan

    fcx

    lim harus sama.

    (2) Jika c A bukan titik limit dari A, maka terdapat suatu persekitaran (c) dari

    c sedemikian hingga A (c) = {c}. Jadi kita simpulkan bahwa fungsi f secara

    otomatis kontinu di titik c A yang bukan titik limit dari A. Semacam ini sering

    disebut "titik terisolasi" dari A; karena mereka adalah "jauh dari tindakan ".

    Karena kontinuitas otomatis untuk titik-titik tersebut, kita umumnya harus

  • 2

    Analisis Real, 2011

    Trilius Septaliana KR (20102512011) / Aisyah (20102512023)

    Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya

    menguji kontinuitas hanya pada titik limit. Jadi kita bisa menganggap kondisi (1)

    sebagai karakteristik untuk kontinuitas di c.

    5.1.2 Definisi. A R, dan f: A R. Jika B A, kita katakan bahwa f kontinu pada

    B jika f kontinu di setiap titik B.

    5.1.3. Teorema A R, f: A R, dan biarkan c A. Kemudian kondisi berikut

    ekuivalen.

    (i) f kontinu di c, yaitu diberi persekitaran Vg (f(c)) dari f(c) terdapat

    persekitaran (c) dari c sedemikian sehingga jika x adalah titik dari A

    (c), maka f(x) berada pada Vg (f (c)).

    (ii) Mengingat setiap > 0 ada c, > 0 sedemikian sehingga untuk semua x A

    dengan | x - c | < , maka | f (x) - f (c) | < .

    (iii) Jika ( ) adalah barisan bilangan real sehingga A untuk semua n N

    dan ( ) menyatu dengan c, maka barisan (f ( )) menyatu untuk f(c).

    5.1.4. Diskontinuitas Kriteria A R, f: A R, dan c A. Kemudian f adalah

    kontinu di c jika dan hanya jika terdapat urutan ( ) dalam A sedemikian sehingga

    ( ) konvergen ke c, tapi barisan (f ( )) tidak konvergen ke f (c).

    Contoh 5.1.5

    (a) f (x) = b kontinu pada R.

    Hal itu terlihat pada Contoh 4.1.7 (a) bahwa jika c R, maka fcx

    lim = b. Karena

    f(c) = b, maka f adalah kontinu pada setiap titik c R. Maka f kontinu pada R.

    (b) g (x) = x kontinu pada R.

    Hal itu terlihat pada Contoh 4.1.7 (b) bahwa jika c R, maka gcx

    lim = c. Karena g

    (x) = c, maka g kontinu di setiap titik c R. Jadi g kontinu pada R.

    (c) h (x) = x2 kontinu pada R.

  • 3

    Analisis Real, 2011

    Trilius Septaliana KR (20102512011) / Aisyah (20102512023)

    Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya

    Hal itu terlihat pada Contoh 4.1.7 (c) bahwa jika c R, maka hcx

    lim = c2.

    .

    Karena h (c) = c2, maka h adalah kontinu di setiap titik c R. Jadi h kontinu pada

    R.

    (d) (x) = 1 / x adalah kontinu pada A = {x R: x> 0}

    Hal itu terlihat pada Contoh 4.1.7 (d) bahwa jika c A, maka cx

    lim = 1 / c.

    Karena (x) = 1/c, ini menunjukkan bahwa kontinu di setiap titik c A. Jadi

    kontinu pada A.

    (e) (x) = 1 / x tidak kontinyu pada x = 0.

    Memang, jika (x) = 1 / x untuk x> 0, maka tidak didefinisikan x = 0, sehingga

    tidak bisa terus menerus di sana. Atau, terlihat pada Contoh 4.1.10 (a) yang 0

    limx

    tidak ada di R, sehingga tidak dapat kontinu pada x = 0.

    (f) Fungsi signum sgn tidak kontinu di 0.

    Fungsi signum didefinisikan pada Contoh 4.1.10 (b) di mana ia juga menunjukkan

    bahwa tidak ada dalam R. Oleh karena itu sgn tidak kontinu pada x = 0 (meskipun

    sgn 0 didefinisikan).

    Ini adalah latihan untuk menunjukkan sgn yang kontinu di setiap titik c

    0.

    (g) Misalkan A = R dan f Dirichlet's "fungsi diskontinu" didefinisikan

    oleh

    f (x) = 1 jika x adalah rasional,

    = 0 jika x irasional.

    Memang, jika c adalah bilangan rasional, (xn) menjadi barisanbilangan

    irasional yang konvergen ke c (Corollary 2.5.6 ke 2.5.5 Teorema Density

    meyakinkan kita bahwa suatu urutan seperti tidak ada.) Karena f (xn) = 0 untuk

    semua n N, kita memiliki (f (xn)) = 0, sedangkan f (c) = 1. Oleh karena f tidak

    kontinu di nomor irasional b.

    Karena setiap bilangan real adalah baik rasional atau tidak rasional, kita

    mengurangi bahwa f tidak kontinu di setiap titik di R.

  • 4

    Analisis Real, 2011

    Trilius Septaliana KR (20102512011) / Aisyah (20102512023)

    Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya

    (h) Misalkan A {x R: x > 0} =. Untuk setiap bilangan irasional x> 0 kita

    mendefinisikan h (x) = 0. Untuk bilangan rasional dalam A dari bentuk m / n,

    dengan m bilangan asli, n tidak memiliki faktor bersama kecuali 1, kita

    mendefinisikan h (m / n) = 1 / n. (Lihat Gambar 5.1.2)

    Kami berani mengklaim bahwa h kontinu di setiap bilangan irasional di A,

    dan terputus di setiap bilangan rasional di A. (fungsi ini diperkenalkan pada tahun

    1875 oleh KJ Thomae).

    Di sisi lain, jika b adalah bilangan irasional dan > 0, maka (oleh Properti

    Archemedean) ada bilagan asli no seperti yang 1 / no < . Hanya ada jumlah

    terbatas rationals dengan denominator kurang dari no pada interval (b - 1, b + 1).

    Oleh karena itu > 0 dapat dipilih begitu kecil bahwa lingkungan (b - , b + )

    tidak berisi bilangan rasional dengan denominator kurang dari no (Mengapa?).

    Kemudian berikut bahwa untuk | x - b |

  • 5

    Analisis Real, 2011

    Trilius Septaliana KR (20102512011) / Aisyah (20102512023)

    Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya

    Maka F adalah kontinu pada c. Untuk melihat ini, butuh memeriksa bahwa

    Fcx

    lim = L , tetapi berdasarkan ini (kenapa?), nilai Fcx

    lim = L.

    (b) Jika suatu fungsi g: A R tidak memiliki limit pada c, maka tidak ada

    cara kita dapat menghitung suatu fungsi G: A {c} R kontinu pada c dengan

    definisi

    G(x) = C untuk x = c

    = g(x) untuk x A.

    Untuk melihat ini, telitilah bahwa jika Gcx

    lim ada dan sama dengan C, maka

    gcx

    lim harus juga ada dan sama dengan C.

    Contoh-contoh 5.1.7 (a) Fungsi g(x) = sin (1/x) untuk x 0 (Lihat Penjelasan

    4.1.3 pada p. 110) tidak memiliki suatu limit pada x = 0 (lihat Contoh 4.1.10(c)).

    Jadi tidak ada nilai yang kita dapat menetapkan pada x = 0 untuk memperoleh

    perpanjangan g kontinu pada x = 0.

    (b) Misalkan f(x) = x sin (1/x) untuk x 0 (Lihat Penjelasan 5.1.3.) Nilai f

    tidak terdefinisikan pada x = 0, fungsi f tidak dapat kontinu pada titik ini. Namun,

    sudah terlihat dalam Contoh 4.2.8 (f) bahwa 0

    limx

    (x sin (1/x)) = 0. Berdasarkan

    5.1.6(a) jika kita definisikan F: R R dengan

    F(x) = 0 untuk x = 0,

    = x sin (1/x) untuk x 0,

    Maka F kontinu pada x = 0.

  • 6

    Analisis Real, 2011

    Trilius Septaliana KR (20102512011) / Aisyah (20102512023)

    Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya

    5.2 KOMBINASI DARI FUNGSI KONTINU

    Misalkan A R dan misalkan f dan g adalah fungsi yang didefinisikan

    pada A ke R dan misalkan b R. Pada Definisi 4.2.3 kami definisikan jumlah,

    deferensial, hasil, dan perkalian fungsi didefinisikan oleh f + g, f g, fg, bf.

    Dalam penjumlahan, jika h : dimana h(x) 0 untuk semua x ,

    maka kami definisikan fungsi ini dilambangkan dengan f / h.

    Teorema 5.2.1 Misalkan A R misalkan f dan g adalah fungsi yang didefinisikan

    pada A ke R dan misalkan b R. Misalkan c dan bahwa f dan g adalah

    kontinu pada c.

    (a) Maka f + g, f g, fg, dan bf adalah kontinu pada c.

    (b) Jika h: adalah kontinu pada c dan jika h(x) 0 untuk semua

    x , maka hasil bagi f / h adalah kontinu pada c.

    Bukti. Jika c bukan titik limit dari A, maka kesimpulannya adalah otomatis.

    Kita dapat asumsikan bahwa c adalah titik poin dari A.

    (a) Jika f dan g kontinu pada c, maka

    f(c) = fcx

    lim

    dan g(c) = gcx

    lim .

  • 7

    Analisis Real, 2011

    Trilius Septaliana KR (20102512011) / Aisyah (20102512023)

    Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya

    Karenanya berikut ini dari teorema 4.2.4(a) bahwa

    (f + g) (c) = f (c) + g (c) = ).(lim gfcx

    +

    Olehkarena itu f + g adalah kontinu pada c. Asersi yang ada di bagian (a) adalah

    terbukti dengan cara yang sama.

    (b) Jika c , maka h(x) 0. Tapi jika h(c) = hcx

    lim , ia mengikuti

    dari teorema 4.2.4(b) bahwa

    Maka f / h kontinu pada c.

    Selanjutnya hasil langsung akibat dari teorema 5.2.1, digunakan untuk

    setiap titik dari A. Namun, karena hasil yang sangat penting, kita harus

    menyatakan secara formal.

    Teorema 5.2.2 Misalkan A R misalkan f dan g kontinu pada A ke R dan

    misalkan .

    (a) Fungsi f + g, f g, fg, dan bf adalah kontinu pada A.

    (b) Jika h: adalah kontinu pada A dan h(x) 0 untuk semua x , maka

    hasil bagi f / h adalah kontinu pada A.

    Keterangan 5.2.3 Untuk mendefinisikan hasil bagi, kadang-kadang lebih nyaman

    untuk melanjutkan sebagai berikut. Jika : , misalnya =

    kita dapat mendefinisikan hasil bagi f / pada himpunan

    oleh

    (*) untuk x .

    Jika adalah kontinu pada suatu titik , batasab yang

    jelas juga kontinu pada c. Mengikuti dari teorema 5.2.1(b)

    digunakan pada bahwa f / kontinu pada c . Jika (f / ) = (f /

  • 8

    Analisis Real, 2011

    Trilius Septaliana KR (20102512011) / Aisyah (20102512023)

    Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya

    (x) untuk x mengikuti f / kontinu pada c . Jika f dan

    kontinu pada A, maka fungsi f / didefinisikan pada oleh (*), adalah kontinu

    pada .

    Contoh-contoh 5.2.4

    (a) Fungsi polinomial.

    Jika p adalah fungsi polinomial, sehingga

    untuk semua x , maka berikut ini

    dari contoh 4.2.5 ( f ) bahwa p(c) = pcx

    lim untuk x . Maka nilai suatu fungsi

    polinomial kontinu pada R.

    (b) Fungsi rasional

    Jika p dan q adalah fungsi polinomial pada R, maka ada paling banyak

    bilangan berhingga dari akar nyata dari q. Jika x { }

    maka q(x) 0 sedemikian hingga kita dapat mendefinisikqn fungsi rasional r

    dengan

    untuk { }.

    Ia telah dilihat dari contoh 4.2.5 (g) bahwa jika q(c) 0, maka

    Dengan kata lain, r kontinu pada c. Karena c adalah semua bilangan real

    yang bukan merupakan akar dari q, kami menyimpulkan bahwa fungsi rasional

    kontinu di setiap bilangan real yang itu didefinisikan.

    (c) Kita harus menunjukkan bahwa fungsi sinus kontinu pada R.

    Untuk melakukannya kita menggunakan sifat berikut fungsi sinus dan

    kosinus yang akan dibuktikan dalam Bab 8. Untuk semua x, y, z kita

    memiliki:

    |sin z| |z|, |cos z| 1,

    Sin x sin y = 2 sin cos .

  • 9

    Analisis Real, 2011

    Trilius Septaliana KR (20102512011) / Aisyah (20102512023)

    Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya

    Oleh karena itu jika c , maka kita dapatkan

    | Sin x sin c | 2 . | x c | . 1 = | x c |.

    Olehkarena itu sin kontinu pada c. Karena c , maka mengikuti sinus

    yang kontinu pada R.

    (d) Fungsi kosinus kontinu pada R

    Kita gunakan sifat berikut fungsi sinus dan kosinus yang akan terbukti

    nanti. Untuk semua x, y, z kita dapatkan :

    |sin z| |z|, |sin z| 1,

    cos x cos y = 2 sin sin .

    Oleh karena itu jika c , maka kita dapatkan

    | cos x cos c | 2 . 1 . | x c | = | x c |.

    Olehkarena itu kosinus kontinu pada c. Karena c , maka mengikuti bahwa

    kosinus kontinu pada R. (Atau, kita bisa menggunakan hubungan cos x = sin (x +

    ).)

    (e) Fungsi tan, cot, sec, csc kontinu dimana dapat didefinisikan.

    Untuk contoh, fungsi cotangen didefinisikan dengan

    Disediakan sin x 0 (yaitu disediakan x n , n ). Karena sin dan cos

    adalah kontinu pada R, mengikuti dari 5.2.3 fungsi cot kontinu pada domainnya.

    Fungsi-fungsi trigonometri lainnya diperlakukan sama.

    Teorema 5.2.5 Misalkan A R, misalkan f : A R dan misalkan | f |

    didefinisikan untuk x dengan | f | (x) = | f(x)|.

    (a) Jika f kontinu pada suatu titik c , maka | f | kontinu pada c.

    (b) Jika f kontinu pada , maka | f | kontinu pada A.

  • 10

    Analisis Real, 2011

    Trilius Septaliana KR (20102512011) / Aisyah (20102512023)

    Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya

    Bukti. Akan dibuktikan f kontinu pada c | f | kontinu pada c.

    akan dibuktikan cx

    lim | f (x) | = | f (c) |

    untuk , maka terdapat sedemikian hingga 0 < | x c | < ,

    maka | f (x) - f (c) | <

    Karena || f (x) | - | f (c) | | f (x) - f (c) | < , terbukti cx

    lim | f (x) | = | f (c) | maka

    | f | kontinu pada c.

    Teorema 5.2.6 Misalkan A R, misalkan f : A R, dan misalkan f(x) 0 untuk

    semua x . Kita misalkan didefinisikan untuk c dengan ( ) (x) =

    .

    (a) Jika f kontinu pada suatu titik c , maka kontinu pada c.

    (b) Jika f kontinu pada , maka kontinu pada A.

    Bukti.

    a) Buktikan jika f kontinu pada c maka kontinu pada c cx

    lim f (x) = f (c) akan

    dibuktikan cx

    lim untuk > 0, terdapat sedemikian hingga 0

    < | x c | < , untuk | f (x) - f (c) | < karena | f (x) - f (c) | < .

    Karena | maka |

    . Terbukti cx

    lim maka kontinu

    pada c.

    b) Pembuktiannya sama.

    Komposisi dari Fungsi-fungsi Kontinu

  • 11

    Analisis Real, 2011

    Trilius Septaliana KR (20102512011) / Aisyah (20102512023)

    Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya

    Sekarang kita tunjukkan jika fungsi f : A R kontinu pada suatu titik c

    dan jika g : B R kontinu pada suatu titik b = f(c), maka komposisi g o f

    kontinu pada c. Dalam rangka untuk memastikan bahwa g o f didefinisikan pada semua

    dari A, kita asumsikan bahwa f(A) B.

    Teorema 5.2.7 Misalkan A, B, R dan misalkan f : A R dan g : B R

    adalah fungsi sedemikian hingga f(A) B. Jika f kontinu pada pada titik c A

    dan g kontinu pada b = f(c) B, maka komposisi g o f : A R kontinu pada c.

    Bukti. Misalkan W adalah suatu - persekitaran dari g(b). Karena g kontinu

    pada b, ada suatu - persekitaran V dari b = f(c) sedemikian hingga jika y B

    maka g(c) W. Nilai f kontinu pada c, akan ada suatu persekitaran U dari

    c sedemikian hingga jika x A U, maka f(c) . (Lihat penjelasan 5.2.1 pada

    halaman berikutnya). Nilai f(A) B, jika x A U, maka f(x) V

    sehingga g o f(x) = g(f(x)) W. Tetapi nilai W adalah - persekitaran dari g(b),

    implikasi ini bahwa g o f kontinu pada c.

  • 12

    Analisis Real, 2011

    Trilius Septaliana KR (20102512011) / Aisyah (20102512023)

    Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya

    Teorema 5.2.8 Misalkan A, B, R dan misalkan f : A R kontinu pada A, dan

    misalkan g : B R kontinu pada B . Jika f(A) B, maka komposisi g o f : A

    R kontinu pada A.

    Bukti. Teorema segera mengikuti dari hasil sebelumnya, jika f dan g kontinu pada

    setiap titik dari A dan B, respectively.

    Teorema 5.2.7 dan 5.2.8 sangat digunakan dalam menghitung bahwa fungsi-

    fungsi tertentu kontinu. Dapat digunakan pada banyak situasi dimana akan sulit

    untuk digunakan definisi dari kontinu langsung.

    Contoh 5.2.9 (a) Misalkan g1(x) = |x| untuk x R. Ini mengikuti dari

    Ketimpangan Segitiga (Lihat akibat 2.3.4) bahwa

    | g1(x) - g1(x) | | x c |

    Untuk semua x, c R. Karena g1 kontinu pada c R. Jika f : A R adalah

    fungsi kontinu pada A, maka Teorema 5.2.8 berimplikasi g1 o f = | f | kontinu

    pada A. Ini pembuktian lain dari bukti dari Teorema 5.2.5.

    (b) Misalkan g2(x) = untuk x 0. Jika f : A R . Dari Teorema 3.2.10

    dan Teorema 5.1.3 bahwa g2 kontinu pada bilangan c 0. Jika f : A R kontinu

    pada A dan jika f (x) 0 untuk semua x A, maka berdasarkan Teorema 5.2.8

    bahwa g2 o f = kontinu pada A. Inipembuktian lain dari Teorema 5.2.6.

    (c) Misalkan g3(x) = sin x untuk x R. Dapat kita lihat dalam contoh

    5.2.4(c) bahwa g3 kontinu pada R. Jika f : A R kontinu pada A, maka

    berdasarkan Teorema 5.2.8 bahwa g3 o f kontinu pada A.

    Khususnya, jika f(x) = 1/x untuk x / 0, maka fungsi g(x) = sin (1/x)

    kontinu pada setiap titik c 0. [Dapat kita lihat, dalam contoh 5.1.7(a), bahwa g

    tidak dapat didefinisikan pada 0 agar menjadi kontinu di titik itu.

    5.3. FUNGSI KONTINU PADA INTERVAL

  • 13

    Analisis Real, 2011

    Trilius Septaliana KR (20102512011) / Aisyah (20102512023)

    Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya

    Fungsi yang kontinu pada interval memiliki sejumlah sifat yang sangat

    penting yang tidak dimiliki oleh fungsi kontinu umum. Pada bagian ini, kita akan

    membuat beberapa hasil yang amat penting dan akan diterapkan kemudian.

    Alternatif bukti hasil ini akan diberikan dalam bagian 5.5.

    5.3.1. Definisi. Sebuah fungsi dikatakan terbatas pada jika terdapat

    bilangan konstanta sedemikian sehingga .

    Dengan kata lain, sebuah fungsi dikatakan terbatas dalam suatu himpunan

    jika kisaran fungsi tersebut terbatas dalam . Untuk menyatakan bahwa sebuah

    fungsi tidak terbatas pada himpunan yang diberikan, dinyatakan bahwa bilangan

    yang tidak nyata bisa membantu membatasi himpunan fungsi tersebut. Dengan

    kata lain, Sebuah fungsi tidak terbatas dalam himpunan jika diberikan

    . Ada sebuah bilangan sedemikian sehingga . Kita

    sering mengatakannya bahwa tidak terbatas pada dalam hal ini.

    Sebagai contoh, fungsi didefinisikan dalam interval dengan

    tidak terbatas dalam karena , kita bisa mengambil pendapat

    dalam untuk mendapatkan . Contoh ini

    menunjukkan bahwa fungsi kontinu tidak memerlukan batasan. Dalam teorema

    selanjutnya, kita akan menunjukkan bahwa fungsi kontinu pada sebuah tipe

    interval khusus memerlukan batasan.

    5.3.2. Teorema Keterbatasan. Misalkan sebuah batas interval tertutup

    dan kontinu pada I. Maka f terbatas pada I.

    Bukti. Misalkan f tidak terbatas pada I, maka terdapat sebuah bilangan

    sedemikian hingga . Karena I terbatas, barisan

  • 14

    Analisis Real, 2011

    Trilius Septaliana KR (20102512011) / Aisyah (20102512023)

    Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya

    terbatas. Oleh karena itu, pada teorema 3.4.8 Bolzano-Weierstrass menyatakan

    secara tidak langsung bahwa terdapat sebuah sub barisan di yang

    konvergen pada sebuah bilangan . Karena I tertutup dan elemen kepunyaan

    I, dengan mengikuti teorema 3.2.6 bahwa . Maka f kontinu di , sehingga

    konvergen pada . Kita dapat menyimpulkan dari teorema 3.2.2

    bahwa barisan konvergen harus terbatas. Tetapi ini merupakan sebuah

    kontradiksi dari

    for

    Oleh karena itu, permisalan bahwa fungsi kontinu f tidak terbatas pada interval

    batas tertutup I menuju sebuah kontradiksi.

    Secara matematis pembuktian tersebut dapat ditulis seperti berikut.

    Misal, jika f tidak terbatas pada I, dimana , .

    kalau I terbatas, maka terbatas. Dari teorema Bolzano-Weierstrass, subbarisan

    konvergen ke .

    barisan konvergen, di dalam I, karena I tertutup,

    f kontinu ke x, maka konvergen pada .

    terbatas, maka .

    tidak memenuhi. Sehingga permisalan salah sehingga

    terbukti.

    Untuk menunjukkan bahwa setiap hipotesis teorema keterbatasan

    diperlukan, kita bisa memberikan contoh dengan menunjukkan bahwa kesimpulan

    gagal jika salah satu dari hipotesis benar.

    (i) Interval harus terbatas. Fungsi untuk tidak terbatas, interval

    tertutup kontinu tetapi tidak terbatas di .

    (ii) Interval harus tertutup. Fungsi untuk dalam interval setengah

    terbuka kontinu tetapi tidak terbatas di .

  • 15

    Analisis Real, 2011

    Trilius Septaliana KR (20102512011) / Aisyah (20102512023)

    Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya

    (iii) Fungsi harus kontinu. Fungsi h didefinisikan dalam interval tertutup

    oleh untuk dan tidak kontinu dan

    tidak terbatas di .

    Teorema Maksimum-Minimum

    5.3.3. Definisi. Misalkan dan . Kita katakan bahwa f mempunyai

    sebuah maksimum mutlak di jika terdapat titik sedemikian sehingga

    Kita katakan bahwa f mempunyai sebulah minimum mutlak di jika terdapat

    bilangan sedemikian sehingga

    Kita katakan bahwa sebuah titik maksimum mutlak untuk f pada , dan

    sebuah titik minimum mutlak untuk f pada , jika mereka ada.

    Kita catat bahwa sebuah fungsi kontinu di himpunan A tidak selalu

    mempunyai maksimum mutlak atau minimum mutlak pada himpunan.

    Sebagai contoh, , apakah mempunyai mempunyai maksimum

    mutlak maupun minimum mutlak pada himpunan :

    1. .

    , sehingga tidak mempunyai maksimum mutlak maupun minimum

    mutlak,

    2.

    ,

    .

    Jadi, juga tidak mempunyai mempunyai maksimum mutlak maupun

    minimum mutlak.

  • 16

    Analisis Real, 2011

    Trilius Septaliana KR (20102512011) / Aisyah (20102512023)

    Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya

    3.

    ,

    .

    Jadi, mempunyai nilai maksimum mutlak dan minimum mutlak.

    4.

    ,

    .

    Maka, hanya mempunyai nilai maksimum mutlak saja.

    Dengan mudah terlihat bahwa jika sebuah fungsi mempunyai titik

    maksimum mutlak, maka titik ini tidak perlu ditentukan dengan khusus. Sebagai

    contoh, fungsi didefinisikan untuk mempunyai dua

    titik diberikan maksimum mutlak di , dan titik tunggal untuk

    minimum mutlak di . Lihat gambar 5.3.2. Untuk mengambil contoh

    perbedaannya yang besar, fungsi konstanta untuk sedemikian

    sehingga setiap titik adalah dua titik untuk sebuah maksimum mutlak dan

    sebuah minimum mutlak untuk .

  • 17

    Analisis Real, 2011

    Trilius Septaliana KR (20102512011) / Aisyah (20102512023)

    Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya

    5.3.4. Teorema Maksimum-Minimum. Misalkan batas interval

    tertutup dan kontinu pada . Maka f mempunyai sebuah maksimum

    mutlak dan sebuah minimum mutlak dari .

    Bukti. Ambil dan kontinu pada , maka f mempunyai

    maksimum mutlak dan minimum mutlak dari

    Ambil titik terbesar , dan titik terkecil .

    Karena , maka bukan lagi batas atas dari himpunan .

    Sebagai akibatnya,

    di dalam I. karena I terbatas, maka terbatas.

    dengan teorema Bolzano-Weierstrass, konvergen , karena

    di dalam I dan , maka f kontinu pada , sehingga

    .

    Disimpulkan bahwa maksimum mutlak pada I.

    5.3.5. Location of roots Theorem. Misalkan dan kontinu pada

    I. Jika , atau , maka terdapat sebuah bilangan

    sedemikian sehingga .

    Bukti. Kita asumsikan bahwa . Kita akan bangun sebuah barisan

    dari interval dengan suksesif biseksi. Misalkan , dimana

  • 18

    Analisis Real, 2011

    Trilius Septaliana KR (20102512011) / Aisyah (20102512023)

    Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya

    dan menjadi titik tengah . Jika , kita ambil .

    Jika , maka kemungkinannya adalah atau . Jika

    , maka , sedangkan jika , maka

    . Pada kedua kasus tersebut, kita misalkan , maka

    kita peroleh dan , .

    Kita lanjutkan ke proses biseksi. Andaikan bila interval

    memperoleh suksesif biseksi dengan cara yang sama. Maka kita mempunyai

    dan dan . Jika , maka .

    Jika , himpunan , sedangkan jika ,

    himpunannya . Pada kedua kasus tersebut, kita misalkan

    , maka dan , .

    Jika proses akhirnya letak titik sedemikian sehingga , maka

    kita telah selesai. Jika proses tidak berakhir, maka kita mendapat sebuah

    kumpulan barisan interval batas tertutup sedemikian sehingga

    kita peroleh

    dan .

    Selanjutnya, karena intervals mendapatkan suksesif biseksi, panjang sama

    dengan . Ini terdapat pada kumpulan sifat interval 2.5.2 bahwa

    terdapat titik c yang terdapat pada , , kita peroleh

    , dan . Oleh

    sebab itu, menurut , karena kontinu di c, kita

    memperoleh

    .

    Kenyataannya , menyiratkan bahwa

    . Dan juga kenyataannya bahwa yang

  • 19

    Analisis Real, 2011

    Trilius Septaliana KR (20102512011) / Aisyah (20102512023)

    Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya

    menyiratkan bahwa . Jadi, kita simpulkan bahwa . Oleh

    karena itu, c adalah sebuah akar f.

    5.3.6. Contoh. Persamaan mempunyai sebuah akar c dalam

    interval , karena f kontinu pada interval ini dan dan

    . Kita buat tabel, dimana tanda dari f menentukan interval pada

    langkah berikutnya. Kolom paling kanan adalah batas atas percobaan saat

    digunakan untuk memperkirakan akar c, karena

    Kita akan menemukan perkiraan dengan mencobakan kurang dari 10-2

    ,

    n

    1 0 1 .5 -1.176 .5

    2 .5 1 .75 -.412 .25

    3 .75 1 .875 +.099 .125

    4 .75 .875 .8125 -.169 .0625

    5 .8125 .875 .84375 -.0382 .03125

    6 .84375 .875 .859375 +.0296 .015625

    7 .84375 .859375 .8515625 _ .0078125

    Kita berhenti pada n = 7, berlaku dengan

    mencobakan kurang dari .0078125. Ini tahap pertama dalam mencobakan kurang

    dari 10-2

    . Tempat nilai desimal letak keduanya tidak bisa digunakan, tetapi kita

    bisa menyimpulkan bahwa .

    Teorema Bolzano

  • 20

    Analisis Real, 2011

    Trilius Septaliana KR (20102512011) / Aisyah (20102512023)

    Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya

    Hasil selanjutnya adalah penyamarataan teorema letak akar-akar. Keyakinan kita

    bahwa sebuah fungsi kontinu pada sebuah interval memuat paling sedikit dua

    bilangan bernilai.

    5.3.7. Teorema nilai lanjut Bolzano. Misalkan I sebuah interval dan

    kontinu di I. Jika dan jika memenuhi , maka

    terdapat titik diantara a dan b sedemikian sehingga .

    Bukti. Andaikan dan , maka . Menurut

    teorema letak akar-akar 5.3.5. terdapat sebuah titik c dengan

    sedemikian sehingga . Oleh karena itu, .

    Jika , dan maka h . Oleh karena itu,

    terdapat sebuah titik c dengan sedemikian sehingga

    , maka .

    5.3.8. Corollary. Misalkan tertutup, interval terbatas dan

    kontinu pada I. Jika , adalah sembarang bilangan maka akan memenuhi

    Maka, terdapat sebuah bilangan sedemikian sehingga .

    Bukti.

    Menurut Teorema Maksimum-Minimum 5.3.4 bahwa terdapat titik dan di I

    sedemikian sehingga

    Kesimpulan sekarang mengikuti dari teorema Bolzano 5.3.7.

    Teorema selanjutnya yakni merangkum dari hasil utama bagian ini. Ini

    menyatakan bahwa bayangan tentang sebuah interval terbatas tertutup menurut

    sebuah fungsi kontinu dan juga sebuah interval terbatas tertutup. Titik terakhir

  • 21

    Analisis Real, 2011

    Trilius Septaliana KR (20102512011) / Aisyah (20102512023)

    Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya

    gambar interval adalah nilai minimum absolut dan nilai maksimum absolut fungsi,

    dan pernyataannya adalah semua nilai antara nilai minimum absolut dan

    maksimum absolut yang menerangkan cara menggambarkan nilai teorema nilai

    lanjut Bolzano.

    5.3.9. Teorema. Misalkan I sebuah interval terbatas tertutup dan

    kontinu di I. Maka himpunan sebuah interval terbatas

    tertutup.

    Bukti. Jika kita misalkan dan , maka kita tahu dari

    teorema Maksimum-Minimum 5.3.4 bahwa m dan M milik . Selain itu, kita

    tahu . Jika k suatu elemen dari , maka menurut corollary yang

    terdahulu bahwa terdapat sebuah titik sedemikian sehingga .

    Maka, dan kita simpulkan bahwa . Oleh karena itu,

    adalah interval .

    Peringatan. Jika adalah interval dan kontinu di I, kita

    buktikan bahwa adalah interval . Kita jangan buktikan (dan itu tidak

    selalu benar) bahwa adalah interval . Lihat gambar 5.3.3.

  • 22

    Analisis Real, 2011

    Trilius Septaliana KR (20102512011) / Aisyah (20102512023)

    Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya

    Teorema terdahulu adalah sebuah teorema pengembangan dalam arti

    bahwa hal itu menyatakan bahwa gambar terus menerus interval terbatas tertutup

    adalah satu set dari jenis yang sama. Teorema selanjutnya menjelaskan hasil

    teorema ini mengakibatkan interval umum. Namun, perlu dicatat bahwa meskipun

    gambar terus menerus interval adalah terbukti interval, itu tidak benar bahwa

    interval gambar harus memiliki bentuk yang sama sebagai interval domain.

    Sebagai contoh, gambar kontinu dari sebuah interval terbuka tidak perlu

    interval terbuka, dan gambar kontinu dari sebuah interval tertutup tidak terbatas

    tidak perlu interval tertutup. Tentu saja, jika , maka f

    kontinu pada . Ini mudah untuk melihat bahwa , maka

    , yang mana bukan sebuah interval terbuka. Dan juga, jika

    , maka , yang mana bukan sebuah interval tertutup (lihat

    gambar 5.3.4).

    5.3.10. Teorema Interval Terdahulu. Misalkan I menjadi interval dan

    kontinu di I. Maka himpunan adalah interval.

    Bukti. Misalkan dengan , maka terdapat titik

    sedemikian sehingga dan . Selanjutnya, menurut teorema nilai

    lanjut Bolzano 5.3.7 bahwa jika maka terdapat bilangan dengan

  • 23

    Analisis Real, 2011

    Trilius Septaliana KR (20102512011) / Aisyah (20102512023)

    Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya

    . Oleh sebab itu, . Pada teorema 2.5.1 telah

    menunjukkan sifat khusus . Sehingga merupakan sebuah interval.

    5.4. KEKONTINUAN SERAGAM

    Misalkan dan . Definisi 5.1.1 menyebabkan beberapa

    pernyataan di bawah ini yang ekuivalen:

    (i) f kontinu pada setiap titik ;

    (ii) diberikan dan , maka terdapat sedemikian sehingga

    dan , maka .

    Titik ini tergantung pada , secara umum . Faktanya

    adalah pada u sebuah bayangan nyata bahwa fungsi f boleh mengganti nilainya

    dengan cepat mendekati titik tertentu dan dengan berlahan mendekati titik lain.

    Untuk contoh, mengingat . Lihat gambar 4.1.3.

    Sekarang kekontinuan seragam sering terjadi supaya fungsi f sedemikian

    sehingga bilangan bisa terpilih menjadi titik . Untuk contoh,

    , maka

    ,

    dan kita bisa memilih , mengapa?

    Pada sisi lain , maka

    (1)

    Jika diberikan dan jika kita mengambil

    (1) ,

    maka jika , kita dapatkan , sehingga ,

    maka . Jadi, jika , persamaan (1) menghasilkan ketidaksamaan

  • 24

    Analisis Real, 2011

    Trilius Septaliana KR (20102512011) / Aisyah (20102512023)

    Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya

    (2) .

    Kita telah melihat bahwa pilihan oleh rumus (2)

    pengerjaannya dengan arti bahwa ketidakmungkinan kita memberi nilai yang

    akan memastikan bahwa ketika dan . Kita

    catat bahwa nilai diberikan pada (2) tentunya untuk titik . Jika kita

    berharap untuk menganggap semua , rumus (2) tidak menuju satu nilai

    yang akan mengerjakan secara serempak untuk semua , karena

    .

    5.4.1. Definisi. Misalkan dan . Kita katakana bahwa f adalah

    kontinu keseluruhan di A jika untuk setiap terdapat sedemikian

    sehingga jika untuk sembarang bilangan maka , maka

    .

    Ini jelas jika f adalah kontinu keseluruhan di A, maka f kontinu pada setiap

    titik di A. Secara umum, tidak bertentangan dengan fungsi dalam

    himpunan .

    Ini berguna untuk merumuskan sebuah kondisi yang ekuivalen untuk

    mengatakan bahwa f tidak kontinu keseluruhan di A.

    5.4.2. Kriteria Kontinu tidak Seragam

    Misalkan Misalkan dan , maka pernyataannya akan ekuivalen

    pada:

    (i) f kontinu tidak seragam di A.

    (ii) terdapat sedemikian sehingga , terdapat titik

    sehingga dan .

  • 25

    Analisis Real, 2011

    Trilius Septaliana KR (20102512011) / Aisyah (20102512023)

    Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya

    (iii) Terdapat dan dua barisan dan di A sedemikian sehingga

    dan .

    Kita bisa menggunakan hasil ini untuk menunjukkan kontinu

    tidak seragam pada . Karena, jika dan ,

    maka kita mendapatkan , tetapi .

    5.4.3. Teorema Kontinu Seragam

    Misalkan I interval terbatas tertutup dan kontinu pada I. Maka f kontinu

    tidak seragam di I.

    Bukti. Jika f kontinu tidak seragam di I maka akibat teorema terdahulu, terdapat

    dan dua barisan dan pada I sedemikian sehingga

    dan . Karena I terbatas, barisan

    terbatas, menurut teorema Bolzano-Weierstrass 3.4.8, ada sebuah sub barisan

    di yang konvergen pada element z. karena I tertutup, limit z milik I,

    menurut teorema 3.2.6 ini jelas bahwa sub barisan juga konvergen pada z.

    Karena

    .

    Sekarang jika f kontinu pada titik z, maka barisan dan

    harus konvergen pada . Tetapi ini tidak mungkin karena

    Jadi, hipotesis bahwa f kontinu tidak seragam pada interval tertutup

    terbatas I menyatakan secara tidak langsung bahwa f tidak kontinu pada satu titik

    . Oleh karena itu, jika f kontinu pada setiap titik di I, maka f adalah kontinu

    seragam pada I.

  • 26

    Analisis Real, 2011

    Trilius Septaliana KR (20102512011) / Aisyah (20102512023)

    Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya

    Fungsi Lipschitz

    Jika sebuah fungsi kontinu seragam cenderung pada sebuah himpunan, maka

    bukan interval tertutup terbatas, dan terkadang sulit untuk menetapkan kontinu

    seragam. Tetapi, terdapat sebuah kondisi bahwa sering kali menjadi cukup untuk

    menjamin kontinu seragam.

    5.4.4. Definisi. Misalkan dan . Jika terdapat konstanta

    sedemikian sehingga

    (4)

    , maka f dikatakan sebuah fungsi Lipschitz di A.

    5.4.5. Teorema.

    Jika sebuah fungsi Lipschitz, maka f kontinu seragam pada A.

    Bukti. Jika kondisi (4) memenuhi, maka diberikan , kita bisa mengambil

    . Jika yang memenuhi , maka

    . Oleh karena itu, f kontinu seragam pada A.

    5.4.6. Contoh. (a) jika , maka

    Maka, f memenuhi (4) dengan pada A. Oleh sebab itu, f

    kontinu seragam pada A. Tentunya, karena f kontinu dan A interval terbatas

    tertutup, dapat ditarik kesimpulan dari teorema kontinu seragam. (catatan bahwa f

    tidah memenuhi di kondisi Lipschitz pada interval ).

    Tidak setiap fungsi kontinu seragam adalah sebuah fungsi Lipschitz.

    Diberikan , untuk x di interval tertutup terbatas .

    Karena g kontinu pada I, menurut teorema kontinu seragam 5.4.3 bahwa g kontinu

    seragam I, bagaimanapun tidak ada bilangan K > 0 sedemikian sehingga

  • 27

    Analisis Real, 2011

    Trilius Septaliana KR (20102512011) / Aisyah (20102512023)

    Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya

    , untuk setiap . Oleh karena itu, g bukan sebuah fungsi

    Lipschitz pada I.

    Teorema Kontinu Tambahan

    Kita telah melihat contoh fungsi, yakni kontinu tetapi tidak kontinu seragam pada

    interval terbuka. Sebagai contoh, fungsi pada interval . Di sisi lain,

    menurut teorema kontinu seragam, sebuah fungsi yang kontinu pada interval

    tertutup terbatas selalu kontinu seragam. Jadi, timbul pertanyaan: dengan kondisi

    apa sebuah fungsi kontinu seragam pada interval terbatas terbuka? Jawaban yang

    menyatakan kekuatan kontinu seragam. Untuk menunjukkan bahwa sebuah fungsi

    adalah kontinu seragam jika dan hanya jika bisa didefinisikan pada titik

    terakhir untuk menghasilkan sebuah fungsi yang kontinu pada interval tertutup.

    5.4.7. Teorema. Jika kontinu seragam pada subset A di dan jika

    adalah barisan Cauci di A, maka adalah barisan Cauci di .

    Bukti. Misalkan barisan Cauci di A, dan . Pilihan pertama

    sedemikian sehingga memenuhi , maka

    . Karena sebuah barisan Cauci, terdapat sedemikian

    sehingga . Dengan memilih , maka ,

    kita punya . Oleh karena itu, barisan adalah sebuah

    barisan Cauci.

    5.4.8. Teorema Kontinu Tambahan. Sebuah fungsi f kontinu seragam pada

    interval jika dan hanya jika dapat didefinisikan pada titik terakhir a dan b

    sedemikian sehingga fungsi tambahan adalah kontinu pada .

    Bukti. Andaikan f kontinu seragam pada . Kita akan menunjukkan

    bagaimana memberikan f untuk a, penjelasan untuk b serupa. Ini dikerjakan

  • 28

    Analisis Real, 2011

    Trilius Septaliana KR (20102512011) / Aisyah (20102512023)

    Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya

    dengan menunjukkan bahwa ada, dan ini cocok digunakan untuk

    standar limit. Jika sebuah barisan di dengan lim (xn) = a, maka

    sebuah barisan Cauci dan menurut teorema sebelumnya, barisan juga

    sebuah barisan Cauci, dan konvergen menurut teorema 3.5.5. oleh karena itu,

    . Jika barisan lain di yang konvergen pada a,

    maka , menurut kontinu seragam pada f kita dapatkan

    .

    Karena kita mendapatkan nilai sama L untuk setiap barisan konvergen di

    a, kita mengambil kesimpulan sebagai akibat dari standar untuk limit bahwa f

    mempunyai lim L di a. Jika kita memberi definisi , maka f kontinu di a.

    Dengan menggunakan pendapat yang sama untuk b, maka kita simpulkan bahwa f

    kontinu tambahan untuk interval .

    Karena limit tidak ada, kita mengambil kesimpulan

    dari teorema kontinu tambahan bahwa fungsi kontinu tidak seragam pada , b

    > 0. Pada sisi lain, karena , fungsi kontinu

    seragam pada .

    Taksiran

    Di banyak aplikasi penting untuk dapat perkiraan fungsi kontinu oleh fungsi

    bersifat dasar. walaupun ada berbagai definisi yang dapat digunakan untuk

    membuat kata perkiraan yang lebih tepat, salah satu yang paling alami (dan juga

    salah satu yang paling penting) adalah dengan mewajibkan bahwa, pada setiap

    titik dari domain yang diberikan, fungsi perkiraan harus tidak berbeda dari fungsi

    yang diberikan.

    5.4.9. Definisi. Misalkan menjadi interval dan . Maka s

    dikatakan fungsi step jika hanya bilangan terbatas bernilai nyata, setiap nilai

    diasumsikan pada satu atau lebih interval dalam I.

    Untuk contoh, fungsi didefinisikan

  • 29

    Analisis Real, 2011

    Trilius Septaliana KR (20102512011) / Aisyah (20102512023)

    Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya

    Adalah sebuah fungsi step. (Lihat gambar 5.4.3)

    5.4.10. Teorema. Misalkan I sebuah interval tertutup terbatas dan

    kontinu pada I. Jika , maka terdapat fungsi step sedemikian

    sehingga .

    Bukti. Karena (teorema 5.4.3 kontinu uniform) fungsi f adalah kontinu secara

    keseluruhan, dengan , maka terdapat sebuah bilangan sedemikian

    sehingga jika dan , maka . Misalkan

    dan sehingga panjang interval . Sekarang

    kita pisahkan sampai m pada interval h, yaitu

    . Karena

  • 30

    Analisis Real, 2011

    Trilius Septaliana KR (20102512011) / Aisyah (20102512023)

    Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya

    setiap panjang subinterval adalah , perbedaan diantara dua nilai f pada

    kurang dari . Sekarang kita definisikan

    (5)

    Sedemikian sehingga konstanta pada setiap . (Kenyataannya nilai pada

    adalah nilai f pada titik paling terakhir . (Lihat gambar 5.4.4). Oleh karena itu,

    jika , maka

    .

    Oleh karena itu, kita dapat .

    Catatan bahwa bukti teorema yang terdahulu menetapkan sedikit banyak

    penjelasan tentang pernyataan teorema di atas. Kenyataannya, kita membuktikan

    dengan mengikuti teorema sebelumnya dengan lebih tepat dan jelas.

    5.4.11. Corollary. Misalkan sebuah interval tertutup terbatas dan

    kontinu pada I. Jika , terdapat bilangan m sedekian sehingga jika

    kita pisahkan I sampai m interval mempunyai panjang , maka

    fungsi step didefinisikan dalam persamaan (5) yang memenuhi

    .

  • 31

    Analisis Real, 2011

    Trilius Septaliana KR (20102512011) / Aisyah (20102512023)

    Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya

    5.4.12. Definisi. Misalkan sebuah interval. Dan sebuah fungsi

    dikatakan Linear Piecewise pada I jika I UNION bilangan terbatas

    interval disjoint , sedemikian sehingga batas g untuk setiap interval

    adalah fungsi linear.

    Catatan. Definisi di atas jelas bahwa dalam order untuk liner piecewise fungsi g

    akan kontinu pada I, bagian deretan yang membentuk grafik g harus bertemu pada

    titik akhir perbatasan subintervals .

    5.4.13. Teorema. Misalkan I interval terbatas tertutup dan dan kontinu

    pada I. Jika , maka terdapat sebuah fungsi linear kontinu piecewise

    sedemikian sehingga .

    Bukti. Karena f adalah kontinu secara keseluruhan pada , ada sebuah

    bilangan sedemikian sehingga jika dan , maka

    . Misalkan cukup besar, maka .

    Membagi sampai ke m dengan menguraikan panjang interval h, yaitu

    dan untuk k = 2, , m. Pada setiap

    interval kita definisikan menjadi fungsi linear yang berhubungan dengan

    titik

    dan .

    Maka kontinu piecewise fungsi linear pada I. Karena nilai sampai

    dan , maka dengan latihan untuk menunjukkan

    bahwa , oleh karena itu ketidaksamaan .

  • 32

    Analisis Real, 2011

    Trilius Septaliana KR (20102512011) / Aisyah (20102512023)

    Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya

    5.4.14. Teorema Penaksiran Weiestrass. Misalkan dan sebuah

    fungsi kontinu. Jika diberikan , maka terdapat sebuah fungsi polynomial

    sedemikian sehingga .

    Ada sejumlah bukti dari hasil ini. Sayangnya, semua bukti dari hasil

    tersebut agak rumit, atau menggunakan hasil yang belum kita miliki. Salah satu

    bukti yang paling dasar didasarkan pada teorema berikut, karena Serge Bernstein,

    untuk fungsi kontinu pada . Diberikan , Bernstein definisikan

    barisan polinomial:

    (6)

    Fungsi polynomial Bn dikatakan n ke polinomial Bernstein untuk f; sebuah

    polinomial yang tingkatnya lebih dari n dan koefisien pada nilai fungsi f pada n+1

    sama dengan titik dengan koefisien binomialnya

    5.4.15. Teorema Penaksiran Bernstein. Misalkan kontinu dan

    . Terdapat sebuah sedemikian sehingga jika , maka kita

    dapatkan .

    Teorema Penaksiran Weierstrass 5.4.14 diperoleh dari teorema Penaksiran

    Bernstein 5.4.15. oleh pergantian variabel. Tegasnya, kita mengganti

    dengan sebuah fungsi , dapat didefinisikan bahwa

    .

    Fungsi F bisa ditafsirkan oleh Berstein polynomial untuk F pada interval ,

    sehingga dapat menghasilkan polynomial di menuju f.

    Contoh. Tunjukkan bahwa tidak kontinu seragam pada R

    tetapi kontinu pada R !

  • 33

    Analisis Real, 2011

    Trilius Septaliana KR (20102512011) / Aisyah (20102512023)

    Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya

    Jawab.

    Ambil sebarang ,

    ,

    Untuk

    Akibatnya,

    Jika , ,

    Ambil , berlaku

    tergantung pada c. Kesimpulannya tidak kontinu seragam.

    5.5. CONTINUITY AND GAUGES

    5.5.1. Definisi. Interval merupakan kumpulan dari dari

    interval tertutup yang tidak saling melengkapi . Kita biasanya menunjukkan

    interval dari , dimana

    Titik dikatakan titik partition pada . Jika titik telah dipilih

    dari setiap interval , untuk maka titik dikatakan tags dan

    himpunan order sepasang

    Dikatakan sebuah tagged partition pada I.

  • 34

    Analisis Real, 2011

    Trilius Septaliana KR (20102512011) / Aisyah (20102512023)

    Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya

    5.5.2. Definisi. Sebuah gauge pada I adalah fungsi strictly positif yang

    didefinisikan pada I. Jika sebuah gauge pada I, maka sebuah (tagged) partition

    , dikatakan -fine jika

    .

    Kita catat bahwa notasi keruncingan memerlukan partition menjadi

    tagged, jadi kita tidak perlu mengatakan "tagged partition" dalam kasus ini.

    5.5.3. Lemma. Jika sebuah partition pada adalah -fine dan

    , maka terdapat sebuah tag pada sedemikian sehingga

    .

    Bukti. Jika , terdapat sebuah subinterval dari yang memuat x.

    Karena adalah -fine, maka

    ,

    Maka dari itu terbukti.

    Dalam teori integrasi Riemann, kita akan menggunakan gauges yang

    fungsi konstan untuk fineness pada partition, dalam teori umum Riemann integral,

    penggunaan gauges nonconstant sangat penting. Tapi fungsi gauge nonconstant

    muncul cukup alami sehubungan dengan fungsi kontinu. Contoh: misalkan

    kontinu pada I dan . Maka, untuk setiap titik terdapat

    sedemikian sehingga jika dan , maka

    . Karena didefinisikan dan benar-benar positif pada I, fungsi

    adalah sebuah gauge pada I. Kemudian dalam bagian ini, kita akan

    menggunakan hubungan antara gauge dan kontinuitas untuk memberikan bukti

    alternatif sifat dasar fungsi kontinu yang dibahas pada bagian 5.3 dan 5.4.

    5.5.4. Contoh.

  • 35

    Analisis Real, 2011

    Trilius Septaliana KR (20102512011) / Aisyah (20102512023)

    Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya

    (a). Jika dan adalah gauge pada dan jika ,

    maka setiap partition adalah -fine dan juga -fine. Menurut teorema

    sebelumnya tentang ketidaksamaan

    dan

    yang menyatakan secara tidak langsung

    .

    (b). Jika dan adalah gauges pada dan jika

    maka juga sebuah gauge pada I. Selain itu, maka setiap -fine

    partition adalah -fine. Demikian pula, setiap -fine partition adalah -fine

    juga.

    (c). Andaikan didefinisikan pada oleh

    maka adalah gauge pada . Jika , maka

    , yang mana tidak memuat titik 0. Jadi, jika

    adalah sebuah -fine partition pada I, maka hanya subinterval pada yang

    memuat 0 dan mesti memiliki 0 sebagai tag.

    (d). misalakan didefinisikan pada oleh

    , jika x = 0 atau x =1,

    , jika ,

    , jika .

  • 36

    Analisis Real, 2011

    Trilius Septaliana KR (20102512011) / Aisyah (20102512023)

    Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya

    Maka adalah gauge pada I.

    Adanya -Fine Partition

    5.5.5. Teorema. Jika sebuah gauge pada interval , maka terdapaat sebuah

    -fine partition .

    Bukti. Misalkan E merupakan himpunan untuk semua titik sedemikian

    sehingga terdapat sebuah -fine partition di subinterval . Himpunan E tidak

    kosong, karena pasangan adalah -fine partition interval ketika

    dan . Kita akan tunjukkan bahwa dan u = b.

    Kita nyatakan bahwa . Karena, , terdapat

    sedemikian sehingga . Misalkan sebuah -fine

    partition dan misalkan . Maka sebuah -fine partition

    , sehingga .

    Jika , misalkan sedemikian sehingga .

    Jika sebuah -fine partition , kita misalkan . Maka

    sebuah -fine partition , di mana . Tetapi ini kontradiksi dengan

    pengandaian bahwa u batas atas E. oleh karena u = b.

    Beberapa Aplikasi

    Bukti alternatif teorema 5.3.2. Teorema Keterbatasan. Karena f kontinu pada I,

    maka terdapat sedemikian sehingga jika dan

    , maka . Sehingga sebuah gauge pada I.

    Misalkan sebuah -fine partition I dan misalkan

    . Menurut lemma 5.5.3, diberikan terdapat I

    dengan , dimana

    .

  • 37

    Analisis Real, 2011

    Trilius Septaliana KR (20102512011) / Aisyah (20102512023)

    Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya

    Karena berubah-ubah, maka f terbatas oleh i + K pada I.

    Bukti alternatif teorema 5.3.4. Teorema Maksimum-Minimum. Kita akan

    buktikan adanya . Misalkan dan .

    Karena f kontinu pada I, untuk setiap terdapat sedemikian

    sehingga jika dan , maka . Sehingga

    sebuah gauge pada I, dan jika adalah -fine partition pada I, kita

    misalkan

    .

    Dari lemma 5.5.3, diberikan , terdapat i dengan , di mana

    .

    Karena berubah-ubah, maka yakni sebuah batas atas untuk f pada

    I, bertentangan dengan definisi M sebagai supremum pada f.

    Bukti Pengganti Teorema. 5.4.3. Teorema Kontinu Seragam. Misalkan .

    Karena f kontinu pada , terdapat sedemikian sehingga jika

    dan , maka . Jadi, adalah sebuah gauge pada I.

    Jika, adalah sebuah fine-partition di I, misalkan

    . Andaikan dan dan pilih i

    dengan . Karena

    ,

    maka

    .

    Oleh karena itu, f kontinu keseluruhan pada I.

  • 38

    Analisis Real, 2011

    Trilius Septaliana KR (20102512011) / Aisyah (20102512023)

    Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya

    5.6 Fungsi Monoton dan Fungsi Invers

    Teorema 5.6.1. Misalkan I R suatu interval dan misalkan f : I R increasing

    pada I. Misalkan c I bukan suatu endpoint dari I. Maka

    (i)

    (ii) .

    Bukti.

    (i) Jika dan , maka . Karenanya himpunan

    , yang nonvoid nilai c bukan suatu endpoint dari I, terbatas

    dengan f(c). Indikasi ada supremum ; dinotasikan dengan L. Jika , maka

    L bukanlah batas atas dari himpunan ini. Karenanya ada

    sehingga L < f ( L. Nilai f increasing, kita

    dedukasikan jika dan jika 0 < c y < , maka < y < c

    sehingga

    L < f ( ) f (y) L.

    Karenanya | f (y) L | < dimana 0 < c y < .

    (ii) Pembuktiannya sama dengan (i).

    Berikut adalah kriteria untuk kekontinuan dari suatu fungsi f pada satu ttik

    c yang bukan endpoint dari interval pada f.

    5.6.2 Corollary

    Misalkan I R suatu interval dan misalkan f : I R increasing pada I. Misalkan

    c I bukan suatu endpoint dari I. Maka statemen berikut berikut ekuivalen.

    (a) f kontinu pada c

    (b) .

    (c)

    Teorema 5.6.3

  • 39

    Analisis Real, 2011

    Trilius Septaliana KR (20102512011) / Aisyah (20102512023)

    Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya

    Misalkan I R suatu interval dan misalkan f : I R increasing pada I. Jika c

    I, maka f kontinu pada c jika dan hanya jika

    Bukti.

    Jika c bukan endpoint, berikut ini mengikuti corollary 5.6.2. Jika c I adalah

    endpoint kiri dari I, maka f kontinu pada c jika dan hanya jika f(c) = ,

    yang ekuivalen denga n Begitu juga endpoint kanan.

    Teorema 5.6.4

    Misalkan I R suatu interval dan misalkan f : I R monoton pada I. Maka

    himpunan dari titik-titik D I pada f yang tidak kontinu adalah contable

    himpunan.

    Bukti. Kita notasikan f increasing, maka untuk semua c I.

    Jika a < ...< b,

    (1) f(a) f(a) + + + ... + f(b),

    maka berikut ini

    + ... + f(b) - f(a).

    (2) h(x + y) = h(x) + h(y) untuk semua x, y R,

    dan jika h kontinu pada satu titik , maka h kontinu pada setiap titik dari R.

    Fungsi Invers

    Teorema Invers Kontinu 5.6.5

    Misalkan I R suatu interval dan misalkan f : I R strictly monoton dan

    kontinu pada I. Maka fungsi g invers f strictly monoton dan kontinu pada J = f(I).

    Definisi 5.6.6

    (i) Jika m, n N dan x 0, Kita definisikan

  • 40

    Analisis Real, 2011

    Trilius Septaliana KR (20102512011) / Aisyah (20102512023)

    Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya

    (ii) Jika m, n N dan x > 0, Kita definisikan

    Teorema 5.6.7

    Jika m Z, n N dan x > 0, maka .

    Bukti.

    Jika x > 0 dan m, n Z, maka . Sekarang misalkan y =

    = > 0 sehingga .