bab xxii - bappenas … · web viewmasyarakat, peran serta dan tanggung jawab masyarakat dalam...

47
PENERANGAN, KOMUNIKASI DAN MEDIA MASSA

Upload: others

Post on 25-Aug-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB XXII - Bappenas … · Web viewmasyarakat, peran serta dan tanggung jawab masyarakat dalam pembangunan, dan membangun kehidupan masyarakat yang mengarah kepada terwujudnya masyarakat

PENERANGAN, KOMUNIKASI DAN MEDIA MASSA

Page 2: BAB XXII - Bappenas … · Web viewmasyarakat, peran serta dan tanggung jawab masyarakat dalam pembangunan, dan membangun kehidupan masyarakat yang mengarah kepada terwujudnya masyarakat
Page 3: BAB XXII - Bappenas … · Web viewmasyarakat, peran serta dan tanggung jawab masyarakat dalam pembangunan, dan membangun kehidupan masyarakat yang mengarah kepada terwujudnya masyarakat

BAB XXII

PENERANGAN, KOMUNIKASI DAN MEDIA MASSA

A. PENDAHULUAN

Pembangunan penerangan, komunikasi, dan media massa pada Repelita VI bersasaran meningkatnya kemampuan dan kegiatan pene- rangan, komunikasi, dan media massa dalam menggerakkan dan menggairahkan peran serta aktif masyarakat dalam pembangun, memasyarakatkan dan membudayakan nilai-nilai Pancasila melalui upaya penyebaran informasi guna menunjang pemeliharaan dan peningkatan semangat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila, mengembangkan kesadaran masyarakat Indonesia dalam perilaku kehidupannya yang berjatidiri budaya Pancasila serta pemba- ngunan watak dan kepribadian Pancasila yang mampu memupuk rasa cinta terhadap nusa, bangsa, dan negara.

Pembangunan penerangan, komunikasi dan media massa dilak- sanakan juga untuk mendukung upaya pembangunan ekonomi melalui peningkatan kreativitas dan produktivitas serta membentuk etos kerja

XXII/3

Page 4: BAB XXII - Bappenas … · Web viewmasyarakat, peran serta dan tanggung jawab masyarakat dalam pembangunan, dan membangun kehidupan masyarakat yang mengarah kepada terwujudnya masyarakat

yang tinggi dengan memanfaatkan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat setempat, sehingga mampu mendorong masyarakat untuk mengem- bangkan nilai tambah guna kesejahteraan hidupnya.

Selama tiga tahun pelaksanaan Repelita VI pembangunan pene- rangan, komunikasi dan media massa telah meningkatkan kualitas dan kuantitas materi penerangan serta menggalang berbagai potensi yang ada dalam masyarakat dengan berkembangnya wadah komunikasi sosial dan berbagai kelompok informasi perdesaan seperti Kelompok pendengar, pembaca dan pemirsa (Kelompencapir), Pos Penerangan Perdesaan (Pospendes), Pusat Informasi Pesantren (PIP), kelompok permainan simulasi P-4, dan kelompok informasi masyarakat lainnya. Dengan berkembangnya kelompok informasi tersebut, penyebaran dan pemerataan arus informasi dalam upaya menciptakan masyarakat yang sadar informasi telah berkembang. Selanjutnya untuk menunjang kegiatan operasional penerangan selama tiga tahun Repelita VI telah dibangun 10 buah Pusat Penerangan Masyarakat (Puspenmas).

Penyelenggaran siaran radio dan televisi makin dimantapkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus meningkat antara lain dengan peningkatan kualitas siaran baik melalui produksi siaran sendiri maupun atas kerjasama dengan berbagai pihak mengenai jenis programa siaran yang makin beraneka-ragam. Dalam tiga tahun telah dibangun 3 buah stasiun penyiran RRI dan telah dibangun pemancar baru 44 buah dengan penambahan daya pancar sebesar 2.272,6 kilowatt. Untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan kualitas pelayanan TVRI telah dibangun 2 buah stasiun penyiaran baru di Semarang dan Padang. Di samping itu juga telah dibangun 40 buah stasiun pemancar televisi dengan penambahan jumlah kekuatan pemancar sebesar 4,2 kilowatt. Dengan tambahan kekuatan pemancar

XXII/4

Page 5: BAB XXII - Bappenas … · Web viewmasyarakat, peran serta dan tanggung jawab masyarakat dalam pembangunan, dan membangun kehidupan masyarakat yang mengarah kepada terwujudnya masyarakat

tersebut luas daerah cakupan menjadi 831.209 km2 yang berarti mampu menjangkau sekitar 164 juta orang.

Perkembangan pers nasional dalam menyampaikan dan menyebar- kan informasi cukup menggembirakan dengan makin meningkatnya interaksi positif dan kerjasama yang saling menunjang antara pers, pemerintah dan masyarakat. Hal tersebut terlihat dengan adanya peningkatan pada mutu isi, manajemen, peredaran maupun dalam kualitas cetakannya, serta perkembangan jumlah tiras penerbitan pers yang terus menunjukkan peningkatan. Hal ini secara langsung maupun tidak langsung telah berdampak pada pembangunan dan pengem- bangan pers nasional di daerah.

B. SASARAN, KEBIJAKSANAAN DAN PROGRAM REPELITA VI

Sasaran pembangunan penerangan, komunikasi, dan media massa pada Repelita VI adalah meningkatnya kemampuan dan kegiatan penerangan, komunikasi, dan media massa dalam penyediaan infor- masi, dan dalam menggerakkan dan menggairahkan peran serta aktif masyarakat dalam pembangunan.

Untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut, dalam Repelita VI ditempuh berbagai kebijaksanaan pokok, antara lain meningkatkan upaya pemasyarakatan dan pembudayaan nilai-nilai Pancasila melalui jalur penerangan, komunikasi dan media massa; mengarahkan upaya pembangunan watak dan kepribadian Pancasila yang mampu memupuk rasa cinta terhadap nusa, bangsa dan negara, dalam mem- perkuat jati diri bangsa Indonesia, mendukung upaya pembangunan ekonomi serta membentuk etos kerja yang tinggi; memanfaatkan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi untuk membantu masya-

XXII/5

Page 6: BAB XXII - Bappenas … · Web viewmasyarakat, peran serta dan tanggung jawab masyarakat dalam pembangunan, dan membangun kehidupan masyarakat yang mengarah kepada terwujudnya masyarakat

rakat yang sadar ilmu pengetahuan dan teknologi; mengarahkan upaya peningkatan kesadaran masyarakat akan hak dan kewajibannya seba- gai warga suatu negara hukum; serta mengembangkan tata informasi nasional antar instansi dan daerah yang dapat menunjang komunikasi di perdesaan dan di perkotaan, ataupun di luar negeri melalui per- wakilan-perwakilan Indonesia, dalam upaya menyebarluaskan dan memeratakan informasi mengenai pembangunan nasional seluas-luasnya.

Untuk mendukung tercapainya berbagai kebijaksanaan dan langkah-langkah tersebut di atas, maka dalam Repelita VI disusunlah program-program pembangunan yang dituangkan dalam tiga program pokok, yaitu Program Pengembangan Operasi Penerangan, Program Pembinaan dan Pengembangan Radio, Televisi, dan Film; Program Pembinaan dan Pengembangan Pers; serta tiga program penunjang yaitu : Program Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Negara; Program Penelitian dan Pengkajian Kebijaksanaan; dan Program Peranan Wanita.

C. PELAKSANAAN DAN HASIL PEMBANGUNAN TAHUN KETIGA REPELITA VI

Pembangunan penerangan, komunikasi, dan media massa pada tahun ketiga Repelita VI pada dasarnya adalah melanjutkan dan meningkatkan pelaksanaan program-program dari tahun sebelumnya, yakni untuk menyebarkan informasi pembangunan ke seluruh wilayah tanah air termasuk di daerah terpencil dan daerah perbatasan, melalui media interpersonal, seperti media cetak, dan elektronik, dan media tradisional yang didukung oleh prasarana dan sarana pendukung yang memadai dan sumber daya manusia yang berkualitas. Dengan demikian akan meningkatkan gairah pembangunan dan produktivitas

XXII/6

Page 7: BAB XXII - Bappenas … · Web viewmasyarakat, peran serta dan tanggung jawab masyarakat dalam pembangunan, dan membangun kehidupan masyarakat yang mengarah kepada terwujudnya masyarakat

masyarakat, peran serta dan tanggung jawab masyarakat dalam pembangunan, dan membangun kehidupan masyarakat yang mengarah kepada terwujudnya masyarakat Pancasila, serta makin memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Pembangunan penerangan, komuni- kasi dan media massa juga didukung dengan bertambahnya sarana dan prasarana penerangan antara lain pemancar radio dan pemancar telavisi yang terus meningkat baik jumlah maupun luas daya jangkau- annya serta meningkat kualitas siarannya.

1. Program Pokok

a. Program Pengembangan Operasi Penerangan

Kegiatan dalam program pengembangan operasi penerangan ini merupakan penjabaran dari kebijaksanaan penerangan umum yang pada tahun ketiga Repelita VI ditujukan untuk meningkatkan peme- rataan informasi pembangunan serta mengembangkan komunikasi timbal balik secara terbuka dan bertanggung jawab sehingga makin meningkatkan peran serta dan tanggung jawab masyarakat dalam pembangunan. Program ini juga mengupayakan pemerataan pene- rangan seluas-luasnya untuk dapat menjangkau khalayak sebanyak-banyaknya melalui media elektronika, cetak dan penerangan umum baik di dalam negeri, di daerah perdesaan dan di perkotaan, maupun di luar negeri.

Pada tahun 1996/97 dilanjutkan upaya pengembangan wadah komunikasi sosial dengan berbagai kelompok informasi perdesaan seperti Kelompok pendengar, pembaca dan pemirsa (Kelompencapir), Pos Penerangan Perdesaan (Pospendes), Pusat Informasi Pesantren (PIP), serta kelompok permainan simulasi P4, dan Kelompencapir pelajar. Berkembangnya berbagai kelompok informasi tersebut baik secara kuantitatif maupun kualitatif telah menunjang peningkatan mutu

XXII/7

Page 8: BAB XXII - Bappenas … · Web viewmasyarakat, peran serta dan tanggung jawab masyarakat dalam pembangunan, dan membangun kehidupan masyarakat yang mengarah kepada terwujudnya masyarakat

kehidupan dan kesejahteraan masyarakat khususnya di perdesaan. Pembinaan terhadap kelompok-kelompok komunikasi sosial tersebut dari tahun ke tahun terus mengalami perkembangan. Sampai dengan tahun 1996/97 Kelompencapir telah mencapai 92.100 kelompok, Pospendes mencapai 7.672 kelompok, dan PIP sebanyak 2.736 kelompok, serta Kelompencapir Pelajar sebanyak 3.120 kelompok. Selanjutnya, untuk menguji tingkat pengetahuan yang telah diperoleh antar kelompencapir telah dilaksanakan lomba asah terampil kelom- pencapir dan sarasehan tingkat nasional yang dilaksanakan pada bulan Januari 1996 sebagai salah satu kegiatan Pekan Penerangan Perdesaan Nasional yang pada tahun 1996/97 dilaksanakan di desa Wonosari, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

Upaya penyebarluasan informasi bagi masyarakat terus dilanjut- kan, antara lain melalui berbagai kegiatan pameran pembangunan seperti pameran yang dilaksanakan berkenaan dengan hari Kebang- kitan Nasional, hari Kemerdekaan RI, serta hari Kesaktian Pancasila, yang dilaksanakan baik ditingkat pusat maupun daerah. Khususnya pada tahun 1996/97 diadakan kegiatan penerangan Pemilihan Umum 1997 kepada seluruh masyarakat di Indonesia terutama bagi pemilih pemula agar informasi mengenai Pemilu 1997 dapat mencapai masyarakat yang berhak memilih.

Pendayagunaan potensi kelompok pertunjukan tradisional seperti kelompok dagelan, ketoprak, wayang dan kelompok kesenian lainnya sebagai media penyampaian informasi pembangunan yang efektif tetap dilanjutkan. Pembinaan dan pemanfaatannya adalah untuk mencip- takan jaringan komunikasi yang intensif dan komunikatif. Materi penerangan dan bentuk sajiannya disempurnakan secara terus menerus sesuai dengan nilai, norma dan kaidah yang berlaku dan dianut oleh masyarakat khalayak sasaran. Selanjutnya, pada tahun 1996/97 telah diselenggarakan festival panggung penerangan sebagai upaya mengeva-

XXII/8

Page 9: BAB XXII - Bappenas … · Web viewmasyarakat, peran serta dan tanggung jawab masyarakat dalam pembangunan, dan membangun kehidupan masyarakat yang mengarah kepada terwujudnya masyarakat

luasi keefektifan pertunjukan rakyat tradisional sebagai media pene- rangan, sekaligus untuk memotivasi masyarakat agar mempunyai rasa kecintaan terhadap budaya nasional yang harus dilestarikan.

Pada tahun 1996/97, bekerjasama dengan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) dan Pemerintah Daerah telah diselenggarakan kegiatan Forum Komunikasi Koordinasi dan Konsultasi Operasi Pene- rangan (FOKKOPEN) di Denpasar, yaitu pada bulan November 1996. Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka pemasyarakatan Wawas- an Nusantara, Ketahanan Nasional dan Kesadaran Bela Negara.

Untuk penyebaran informasi Pemilu tahun 1997 diadakan penga- daan mobil unit penerangan sebanyak 205 buah dan mobil unit visual mini (moviani) berupa sepeda motor sebanyak 1.466 buah yang didistribusikan keseluruh propinsi. Juga diadakan pengadaan mobil unit air sebanyak 4 buah untuk di Jakarta, Maluku, Riau dan Irian Jaya. Dalam rangka membantu juru penerang melakukan kegiatan operasi penerangan melalui tatap muka dengan masyarakat pada tahun ketiga Repelita VI telah diadakan pengadaan alat megaphone sebanyak 3.921 unit.

Kegiatan penerangan di luar negeri terus ditingkatkan baik berupa hasil olahan informasi serta produk-produk penerbitannya seperti Indonesia Today, Handbook of Indonesia, Indonesia News Letters, Indonesia El Youm, Gema Tanah Air maupun terbitan-terbitan lainnya untuk membantu peningkatan citra positif Indonesia di luar negeri. Juga disiapkan bahan-bahan penerangan lain berupa rekaman video casette, film, sound slide dan sarana informasi lainnya yang dikirimkan kepada seluruh perwakilan Indonesia di luar negeri. Melalui penerbitan dan bahan berupa video/film tersebut informasi mengenai pembangunan Indonesia di luar negeri makin meluas.

XXII/9

Page 10: BAB XXII - Bappenas … · Web viewmasyarakat, peran serta dan tanggung jawab masyarakat dalam pembangunan, dan membangun kehidupan masyarakat yang mengarah kepada terwujudnya masyarakat

Untuk mendukung kegiatan operasional penerangan Pusat Pene- rangan Masyarakat (Puspenmas) berperan penting. Puspenmas adalah tempat penyelenggaraan pertunjukan tradisional, pemutaran film, serta pelaksanaan forum komunikasi antar tokoh masyarakat. Pada tahun 1996/97 telah dibangun sebanyak 3 buah Puspenmas yaitu Kabupaten Aileu dan Manatuto (Timor Timur) serta kabupaten Jeneponto (Sulawesi Selatan). Selain itu juga telah direhabilitasi sebanyak 13 buah Puspenmas. Di samping itu untuk meningkatkan mobilitas aparat penerangan di daerah telah dilaksanakan pengadaan sarana operasional penerangan bagi juru penerang sebanyak 299 sepeda motor. Selanjut- nya, dalam upaya meningkatkan pemerataan informasi di daerah perdesaan, terutama di daerah-daerah terpencil khususnya di wilayah bagian timur telah dilakukan pengadaan televisi umum sebanyak 267 buah dan generator sebanyak 51 buah serta pengadaan radio sebanyak 1.096 buah.

b. Program Pengembangan Sarana Radio, Televisi dan Film

1) Pengembangan Siaran Radio

Pengembangan siaran radio dimaksudkan untuk meningkatkan jangkauan siaran dan jumlah sasaran penduduk. Dalam rangka itu, telah dilakukan upaya untuk meningkatkan mutu dan jumlah jam siaran. Upaya ini, di samping untuk meningkatkan pemerataan infor- masi, dimaksudkan pula untuk mendorong masyarakat agar lebih berperan dalam pembangunan.

Selama tiga tahun pelaksanan Repelita VI telah diupayakan peningkatan mutu siaran antara lain dengan pengadaan dan rehabilitasi pemancar radio dan stasiun penyiaran. Dalam Repelita VI jumlah

XXII/10

Page 11: BAB XXII - Bappenas … · Web viewmasyarakat, peran serta dan tanggung jawab masyarakat dalam pembangunan, dan membangun kehidupan masyarakat yang mengarah kepada terwujudnya masyarakat

stasiun radio bertambah sebanyak 3 buah, yakni dengan telah beroperasinya stasiun penyiaran RRI baru di Lhok Seumawe, Sungai Liat dan Tual. Sementara ini pembangunan stasiun penyiaran di Natuna mendekati penyelesaian dengan pemasangan alat-alat penyiar- an. Selanjutnya pada tahun 1996/97 telah dibangun gedung auditorium RRI di Medan sebagai sarana penunjang program siaran dan diadakan peralatan sound system untuk beberapa lokasi stasiun penyiaran RRI. Disamping itu untuk meningkatkan kualitas siaran diadakan peralatan up-link di RRI Kupang dan RRI Mataram serta peralatan sound recieve only (SRO) sebanyak 11 unit, yakni di Waingapu, Ende, Maumere, Ruteng, Bejawa, Soe, Seganteng, Bima, Sumbawa Besar, Dompu dan Suwele. Jumlah stasiun pemancar pada tahun 1996/97 bertambah 8 buah sehingga menjadi 458 buah dengan kekuatan pe- mancar sebesar 5.379,2 kilowatt. Jumlah jam siaran rata-rata per hari seluruh stasiun RRI meningkat pula (Tabel XXII-1). Disamping RRI, terdapat juga radio non-RRI sebanyak 970 stasiun penyiaran yang tersebar di seluruh wilayah tanah air. Untuk program siaran RRI yang ditujukan ke luar negeri digunakan 10 bahasa pengantar yaitu Inggris, Perancis, Arab, Spanyol, Melayu, Mandarin, Jepang, Jerman, Thai dan Indonesia, dengan jumlah jam siaran 12 jam per hari.

Pada tahun 1996/97 telah dilakukan rehabilitasi gedung studio RRI di beberapa daerah seperti di Wamena, Yogyakarta, Bandung, Menado, Ujung Pandang dan Tanjungkarang serta pembangunan sejumlah menara pemancar dalam rangka meningkatkan jangkauan siaran.

Dalam Repelita VI tetap dilanjutkan kerjasama internasional seperti tukar menukar paket siaran antar negara-negara ASEAN dan kerja sama dengan Asia-Pacific Broadcasting Union (ABU).

XXII/11

Page 12: BAB XXII - Bappenas … · Web viewmasyarakat, peran serta dan tanggung jawab masyarakat dalam pembangunan, dan membangun kehidupan masyarakat yang mengarah kepada terwujudnya masyarakat

2) Pengembangan Siaran Televisi

Pada tahun 1996/97 jumlah stasiun penyiaran Televisi Republik Indonesia (TVRI) bertambah satu buah menjadi 14 buah, yakni Stasiun Penyiaran Padang yang merupakan peningkatan dari Stasiun Produksi (SP). Pembangunan stasiun penyiaran ini merupakan kerja- sama dengan Pemerintah Daerah Sumatera Barat. Stasiun pemancar dewasa ini berjumlah 369 buah dengan kekuatan 350,2 kilowatt yang mampu menjangkau 164 juta orang. Siaran televisi nasional telah didukung oleh 5 stasiun TV swasta yakni RCTI (Rajawali Citra Televisi Indonesia), SCTV (Surya Citra Televisi), TPI (Televisi Pendidikan Indonesia), AN-Teve (Andalas Televisi), serta Indo Siar sebagai mitra kerja TVRI dalam memeratakan informasi, meningkat- kan kualitas dan keanekaragaman informasi sehingga memungkinkan lebih banyak pilihan bagi masyarakat. Untuk mengantisipasi perkem- bangan teknologi komunikasi, Pemerintah bersama Dewan Perwakilan Rakyat telah membahas Rancangan Undang-undang Penyiaran untuk memperjelas aturan penyiaran serta mengayomi dan mempertahankan kepentingan bangsa dan negara. Di samping itu pada tahun ketiga Repelita VI telah selesai dibangun stasiun produksi (SP) di Bengkulu dan tengah diadakan pengadaan peralatan produksi untuk SP Pakan- baru, Riau.

Pada tahun 1996/97 telah dilaksanakan pembangunan 4 buah stasiun pemancar baru berkekuatan menengah (300 watt) yaitu di Batu Licin (Kalimantan Selatan), Kisaran (Sumatera Utara), Waigeo (Irian Jaya) dan berkekuatan 100 watt Linge (Aceh). Dengan tambahan tersebut luas daerah cakupan siaran televisi nasional bertambah menjadi 828.601 km2 yang mampu menjangkau sekitar 164 juta orang (Tabel XXII-2). Selanjutnya untuk mendukung daya pancar di bebe- rapa lokasi stasiun pemancar telah diadakan alat pemancar cadangan yakni di Sanggo Lado dan Balai Karangan (Kalimantan Barat), Bunta

XXII/12

Page 13: BAB XXII - Bappenas … · Web viewmasyarakat, peran serta dan tanggung jawab masyarakat dalam pembangunan, dan membangun kehidupan masyarakat yang mengarah kepada terwujudnya masyarakat

dan Taboli (Sulawesi Tengah), Lasolo (Sulawesi Tenggara), Mamuju (Sulawesi Selatan), Adonara (Nusa Tenggara Timur), Tual dan Morotai (Maluku).

Di samping itu telah selesai dibangun auditorium TVRI dan pengadaan peralatan pemberitaan sebagai sarana penunjang programa siaran. Juga telah dilakukan survei untuk lokasi pemancar radio dan televisi di beberapa tempat dan pengadaan peralatan untuk mendukung survei.

3) Pengembangan Film

Kebijaksanaan pembangunan perfilman ditujukan untuk memba- ngun seni budaya bangsa melalui media komunikasi massa pandang dengar, meningkatkan upaya terbinanya iklim keterbukaan serta memberi perlindungan bagi film nasional terhadap film luar negeri agar film nasional dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Perfilman selain sebagai sarana hiburan juga mempunyai fungsi pene- rangan, pendidikan dan pengembangan budaya bangsa dan merupakan media yang baik untuk mempertahankan nilai, moral dan budaya masyarakat Indonesia.

Pada tahun 1996/97 produksi film nasional berjumlah 25 judul, sedangkan pemasukan film cerita komersial impor berjumlah 184 judul. Jumlah gedung bioskop ada 1.274 buah dengan layar sebanyak 1.982 buah untuk menayangkan film-film nasional maupun impor. Di samping sistem gedung bioskop kegiatan perfilman juga ditunjang dengan bioskop keliling.

Dalam rangka melindungi masyarakat akan dampak negatif dari film baik yang diproduksi nasional maupun dari film impor telah dilakukan sensor. Untuk tahun 1996/97 film komersial nasional yang

XXII/13

Page 14: BAB XXII - Bappenas … · Web viewmasyarakat, peran serta dan tanggung jawab masyarakat dalam pembangunan, dan membangun kehidupan masyarakat yang mengarah kepada terwujudnya masyarakat

telah disensor berjumlah 68 judul dan untuk film komersial impor 184 judul. Selanjutnya untuk film bukan komersial nasional telah disensor sebanyak 78 judul dan film bukan komersial impor berjumlah 58 buah judul. Untuk rekaman video komersial maupun bukan komersial nasional telah disensor sebanyak 6.865 buah judul, sedangkan untuk rekaman video komersial dan video bukan komersial impor yang telah disensor dalam tahun 1996/97 berjumlah 10.478 buah. Sebagai mana terlihat dalam tabel (XXII-3) tahun 1996/97 secara kumulatif jumlah film yang beredar yang telah disensor seluruhnya ada 124.071 buah judul yang terdiri dari produksi nasional 31.231 buah dan impor film cerita sejumlah 92.840 buah.

Untuk meningkatkan apresiasi terhadap film nasional yang sedang turun jumlah produksinya pada tahun 1996/97 telah diadakan kerjasama dengan Kine club yang ada di beberapa universitas di seluruh Indonesia, serta diadakan retrospeksi dan diskusi tentang film-film perjuangan bagi generasi muda serta pelajar.

Untuk mengurangi sebanyak-banyaknya pengaruh negatif yang mungkin diakibatkan oleh meningkatnya peredaran film terutama film dan rekaman video asing, dalam rangka meningkatkan kemampuan sensor film dan rekaman video, pada tahun 1996/97 Lembaga Sensor Film telah dilengkapi dengan peralatan untuk sensor film melalui video yakni jenis digital betacam player dan recorder.

Untuk meningkatkan kemampuan proses film pada tahun 1996/97 Perum Produksi Film Negara (PPFN) mengadakan peralatan editing video system dan beberapa peralatan suku cadang untuk mesin laboratorium serta sound optic stereo recorder. Disamping PPFN juga melanjutkan penyelesaian rehabilitasi gedung laboratorium.

XXII/14

Page 15: BAB XXII - Bappenas … · Web viewmasyarakat, peran serta dan tanggung jawab masyarakat dalam pembangunan, dan membangun kehidupan masyarakat yang mengarah kepada terwujudnya masyarakat

c. Program Pembinaan dan Pengembangan Pers

Program ini ditujukan untuk lebih memantapkan sistem pers Pancasila yaitu pers yang sehat, bebas dan bertanggung jawab ber- dasarkan Pancasila, sehingga pers nasional dapat meningkatkan peranannya dalam pembangunan dengan menyebarkan informasi yang obyektif dan edukatif, yang mampu menyalurkan aspirasi rakyat dan melakukan kontrol sosial yang konstruktif sesuai dengan gerak dina- mika pembangunan, mengembangkan suasana saling percaya dan saling mendukung antar pers, pemerintah dan masyarakat serta meng- upayakan peningkatan minat baca dan budaya baca masyarakat.

Pers telah berperan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, memperluas wawasan dan menambah perbendaharaan informasi yang diperlukan. Hal ini terlihat dalam perkembangannya yang terus me- ningkat, antara lain dari peningkatan mutu dan isi, manajemen, pere- darannya maupun dalam kualitas cetak.

Jumlah tiras penerbitan pers terus meningkat, sehingga telah menyebar sampai ke daerah perdesaan, daerah terpencil dan daerah perbatasan.

Pada tahun 1996/97 jumlah tiras surat kabar harian perhari adalah 4.716.977 eksemplar dengan jumlah penerbit 72 perusahaan, mengalami penurunan dibandingkan tahun 1995/96 yakni 77 perusa- haan dengan jumlah 4.733.243 eksemplar. Hal ini disebabkan 5 peru- sahaan penerbitan surat kabar harian dibatalkan surat izin usaha penerbitan pers karena adanya kesalahan pengelolaan. Adapun rasio surat kabar dengan jumlah penduduk berusia 10 tahun ke atas adalah 1:26,21. Hal ini masih jauh dari rasio ideal yang ditetapkan oleh UNESCO yaitu 1:10. Sedangkan jumlah eksemplar surat kabar per

XXII/15

Page 16: BAB XXII - Bappenas … · Web viewmasyarakat, peran serta dan tanggung jawab masyarakat dalam pembangunan, dan membangun kehidupan masyarakat yang mengarah kepada terwujudnya masyarakat

hari meningkat sebanyak 86.349 eksemplar dibandingkan tahun sebe- lumnya.

Jumlah penerbit pers nasional hingga tahun 1996/97 yang telah mempunyai SIUPP seluruhnya ada 283 buah, yang terdiri dari 72 surat kabar harian, 91 surat kabar mingguan, 112 majalah, dan 8 bulletin.

Pelaksanan kegiatan Koran Membangun Desa (KMD) pada tahun 1996/97 telah dilanjutkan untuk memperluas wawasan, pengetahuan mengenai pembangunan dan minat baca masyarakat di perdesaan. Penyelenggaraan KMD telah bertambah dan menjangkau seluruh propinsi di Indonesia dengan mengikutsertakan 61 penerbitan pers daerah. Pada tahun 1996/97 jumlah tiras KMD mencapai 136.581 eksemplar per hari (Tabel XXII-4). Dengan adanya KMD, maka pers daerah akan semakin berkembang karena arus informasi menjadi seimbang yakni informasi mengarah dan mengalir tidak saja dari pusat ke daerah tetapi juga dari daerah ke pusat dan dari satu daerah ke daerah lainnya, sehingga masyarakat dapat menikmati lebih banyak informasi pembangunan. Untuk lebih memacu berkembangnya KMD telah diupayakan pembentukan kelompok pembaca KMD sebagai forum komunikasi.

Selain kegiatan KMD, telah dilaksanakan kegiatan Surat Kabar Untuk Desa (SKUD) sebagai upaya pemerataan informasi pembangun- an ke daerah perdesaan, termasuk daerah perbatasan dan terpencil. Pada tahun 1996/97 sebagai pelaksana SKUD telah ditunjuk 7 penerbitan ibukota yaitu surat kabar harian Suara Karya, Angkatan Bersenjata, Berita Yudha, Pelita, Neraca, Terbit, Berita Buana untuk disebarkan ke 26 propinsi di luar DKI Jakarta. Penyebaran SKUD ini lebih diutamakan ke daerah desa tertinggal. Jumlah SKUD yang telah disebarkan pada tahun 1996/97 meliputi 2.350.000 eksemplar.

XXII/16

Page 17: BAB XXII - Bappenas … · Web viewmasyarakat, peran serta dan tanggung jawab masyarakat dalam pembangunan, dan membangun kehidupan masyarakat yang mengarah kepada terwujudnya masyarakat

Pengembangan kualitas sumber daya manusia untuk meningkat- kan mutu isi penerbitan, terus diupayakan antara lain melalui pendi- dikan dan pelatihan profesi wartawan serta keterampilan teknis grafika dan manajemen tenaga percetakan termasuk di daerah, dengan dukung- an peralatan yang makin memadai dan sesuai dengan perkembangan teknologi.

Bekerjasama dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Badan Pembinaan Pendidikan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (BP7) serta Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) dalam bidang pembinaan kewartawanan, pada tahun 1996/97 telah diselenggarakan pendidikan dan pelatihan kewarta- wanan untuk meningkatkan wawasan nasional bagi pimpinan redaksi akan arti pers yang sehat dan bertanggung jawab yang diseleng- garakan di Bandung dan Surabaya yang diikuti 120 orang. Di samping itu telah diselenggarakan pelatihan untuk peningkatkan profesionalis- me kewartawanan yang diikuti oleh 100 orang wartawan muda di Yogyakarta dan Medan, juga diselenggarakan pelatihan jurnalistik untuk penerbitan khusus yang diikuti oleh 30 orang peserta di Semarang. Sadar akan kedudukan dan tanggung jawabnya sebagai satu-satunya organisasi profesi kewartawanan di Indonesia, berbagai upaya telah dilaksanakan oleh PWI, untuk memantapkan semangat serta profesionalisme dan memperluas wawasan kebangsaan para wartawan agar jajaran pers nasional dapat berperan aktif dan positif dalam mendukung pembangunan.

Selanjutnya dalam rangka usaha mewujudkan Tata Informasi dan Komunikasi Dunia Baru serta upaya menggalang kerjasama regional dan internasional di bidang pers, telah dimanfaatkan berbagai forum internasional antara lain Committe On Culture and Information (COCI), Conference of the Ministers of Informastion of Non Aligned Countries (COMINAC), Organization of Asia Pasifik News Agency

XXII/17

Page 18: BAB XXII - Bappenas … · Web viewmasyarakat, peran serta dan tanggung jawab masyarakat dalam pembangunan, dan membangun kehidupan masyarakat yang mengarah kepada terwujudnya masyarakat

(OANA) dalam rangka menggalang kerjasama diantara organisasi penerbit dan percetakan pers di negara ASEAN, dan Confederation of Asean Journalists (CAJ) dalam menggalang hubungan di antara para wartawan di Negara ASEAN.

Di bidang grafika pers dan grafika non pers pada tahun 1996/97 telah dilakukan pelatihan usaha produksi pengelola percetakan yang ada dilembaga pemerintah untuk meningkatkan efisiensi dan produktifitas kerja usaha pers di Jakarta dengan jumlah peserta 75 orang. Selain itu telah pula dilaksanakan lokakarya pengkajian tekno- logi pracetak di Medan yang diikuti oleh 250 orang peserta. Selanjut- nya telah dilakukan studi kelayakan dalam rangka mempersiapkan pendidikan ahli multi media dibidang grafika.

Di bidang industri grafika pada tahun 1996/97 telah disusun buku panduan grafika mengenai berbagai informasi untuk meningkatkan mutu barang cetak. Untuk menunjang peningkatan produktifitas percetakan negara RI di daerah, pada tahun 1996/97 telah dilakukan pembangunan gedung Percetakan Negara RI di Dili, Timor Timur.

Di bidang publikasi, dalam upaya memberikan penerangan kepada masyarakat mengenai kebijaksanaan-kebijaksanaan nasional serta sebagai pedoman bagi para penyuluh lapangan, telah disebar- luaskan berbagai seri penerbitan yang memuat informasi pembangun- an seperti seri undang-undang dan peraturan pemerintah, seri pidato presiden serta seri penerbitan lainnya. Selain itu telah pula dilakukan pengolahan berbagai bentuk bahan penerangan seperti majalah, buku, buletin dan poster. Pada tahun 1996/97 dengan bekerjasama dengan berbagai organisasi masyarakat, telah diselenggarakan berbagai pameran baik di tingkat pusat maupun daerah. Disamping itu, telah pula diadakan forum koordinasi dalam rangka meningkatkan mutu penerbitan pemerintah yang diadakan di Jakarta dan di Surabaya.

XXII/18

Page 19: BAB XXII - Bappenas … · Web viewmasyarakat, peran serta dan tanggung jawab masyarakat dalam pembangunan, dan membangun kehidupan masyarakat yang mengarah kepada terwujudnya masyarakat

2. Program Penunjang

a. Program Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Negara

Tujuan dari program pendidikan dan pelatihan adalah untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan petugas penerangan an- tara lain melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan teknis fungsional, pelatihan keterampilan di bidang radio, televisi, film, grafika dan operasional penerangan serta pendidikan dan pelatihan penjenjangan.

Pada tahun 1996/97 telah dilaksanakan pendidikan dan pelatihan penjenjangan baik yang dilakukan di Pusat maupun di daerah yang diikuti oleh 394 orang. Selanjutnya pendidikan dan pelatihan teknis fungsional telah melibatkan 1.570 orang yang antara lain terdiri dari teknik penerangan sebanyak 250 orang, juru penerang fungsional sebanyak 1.106 orang, teknik radio sebanyak 312 orang, teknik televisi sebanyak 156 orang dan perfilman sebanyak 140 orang. Di samping itu telah pula diadakan pendidikan dan pelatihan teknik keterampilan yang melibatkan 90 orang pustakawan dan arsiparis. Telah pula dibangun studio diklat radio yang peralatan pelatihannya mendapat bantuan dari luar negeri untuk menunjang sumber daya manusia di bidang penyiaran radio.

Di samping itu melalui Pusat Pelatihan Multi Media (MMTC) di Yogyakarta telah dilaksanakan pendidikan dan pelatihan akademis profesional berupa penyelenggaraan program Diploma I, II dan III untuk jurusan radio dan televisi serta program diploma untuk jurusan penerangan umum yang diikuti oleh 252 orang. Pada tahun 1996/97 dilakukan pula rehabilitasi gedung asrama untuk mendukung sarana pendidikan.

XXII/19

Page 20: BAB XXII - Bappenas … · Web viewmasyarakat, peran serta dan tanggung jawab masyarakat dalam pembangunan, dan membangun kehidupan masyarakat yang mengarah kepada terwujudnya masyarakat

b. Program Penelitian dan Pengkajian Kebijaksanaan

Program ini bertujuan untuk membantu perumusan kebijaksanaan di bidang penerangan, komunikasi, dan media media melalui berbagai kegiatan yang meliputi antara lain analisis tata informasi nasional yang aktual, dampak informasi dan penerangan, serta pengembangan tek- nologi penerangan untuk perangkat produksi, pengelolaan, dan penye- baran informasi.

Pada tahun 1996/97 telah dilaksanakan sejumlah penelitian antara lain penelitian perkembangan teknologi dan implikasinya terhadap sistem penerangan; penggunaan sarana dan prasarana operasional penerangan tahap I di Kanwil dan Kandeppen; keterpaduan pene- rangan lintas sektoral; keadaan dan pengembangan SDM penerangan dalam menghadapi Pelita VII; efektifitas media cetak dalam rangka meningkatkan kualitas SDM Indonesia; efektifitas acara siaran radio dan televisi dalam rangka meningkatkan kualitas SDM; apresiasi masyarakat terhadap film produksi nasional; isu-isu yang berkembang dan perkiraan keadaan menjelang Pemilu 1997; sistem manajemen operasional penerangan terpadu (SIMPANDU); klasifikasi hasil lit- bang penerangan berbasis komputer; penyusunan pola penerangan di daerah terpencil, pantai, perkotaan dan agraris; kualitas data iptek; penyusunan peristilahan bidang penerangan, komunikasi dan media massa; sistem pelayanan dokumen dan informasi; dan katalog induk penerangan berbasis komputer.

c. Program Peranan Wanita

Program ini ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan wanita terutama didaerah perdesaan, yang dilaksanakan antara lain melalui kegiatan pelatihan juru penerang wanita, penyeleng- garaan siaran khusus wanita melalui radio dan televisi, serta pem-

XXII/20

Page 21: BAB XXII - Bappenas … · Web viewmasyarakat, peran serta dan tanggung jawab masyarakat dalam pembangunan, dan membangun kehidupan masyarakat yang mengarah kepada terwujudnya masyarakat

binaan kelompencapir wanita, guna mendorong peran serta wanita dalam kegiatan pembangunan.

Pada tahun 1996/97 telah dilakukan kegiatan pelatihan bagi motivator juru penerang wanita di perdesaan yang diikuti oleh 80 orang juru penerang wanita dan 80 orang kelompencapir wanita di Maluku dan Kalimantan Barat. Disamping itu juga telah dilaksanakan pelatihan produksi paket siaran wanita pembangunan dengan sistem Direct Broadcasting Unit (DBU) di Jakarta dengan peserta sebanyak 90 orang, pembuatan paket siaran radio sebanyak 115 paket siaran dan 6 paket untuk siaran televisi. Juga telah diadakan pameran dalam memperingati hari Ibu bulan Desember 1996.

XXII/21

Page 22: BAB XXII - Bappenas … · Web viewmasyarakat, peran serta dan tanggung jawab masyarakat dalam pembangunan, dan membangun kehidupan masyarakat yang mengarah kepada terwujudnya masyarakat

TABEL XXII – 1JUMLAH STASIUN PENYIARAN RRI, PEMANCAR, KEKUATAN PEMANCAR DAN JUMLAH JAM SIARAN

RATA-RATA PERHARI RRI DARI SELURUH STASIUN PENYIARAN RRI 1)

1993/94, 1994/95 – 1996/97

1) Angka kumulatif2) Angka jumlah Jam Siaran Rata-rata per hari adalah angka tahunan, dan jumlah jam siaran

Termasuk Program I dan Program II Stasiun Jakarta Serta Program Kota Stasiun RRI Daerah

XXII/22

Page 23: BAB XXII - Bappenas … · Web viewmasyarakat, peran serta dan tanggung jawab masyarakat dalam pembangunan, dan membangun kehidupan masyarakat yang mengarah kepada terwujudnya masyarakat

TABEL XXII – 2PERKEMBANGAN SARANA PENYIARAN TELEVISI DAN JUMLAH JAM SIARAN

RATA-RATA PERHARI TVRI PUSAT DAN DAERAH 1)

1993/94, 1994/95 – 1996/97

1) Angka kumulatif2) Angka jumlah Jam Siaran Rata-rata TVRI Pusat dan Daerah adalah angka tahunan3) Unit Stasiun Produksi Keliling/SPK telah dihapuskan dan menjadi unit Stasiun Produksi /SP

Dengan diterbitkan SK Menpen RI No. 141/Kep/Menpen/1996 tanggal 22 Mei 19964) Angka diperbaiki

XXII/23

Page 24: BAB XXII - Bappenas … · Web viewmasyarakat, peran serta dan tanggung jawab masyarakat dalam pembangunan, dan membangun kehidupan masyarakat yang mengarah kepada terwujudnya masyarakat

TABEL XXII – 3JUMLAH PRODUKSI FILM CERITA NASIONAL, IMPOR DAN FILM CERITASERTA HASIL PELAKSANAAN PENYENSORAN FILM DAN KASET VIDEO 1)

1993/94, 1994/95 – 1996/97(buah)

1) Angka kumulatif

XXII/24

Page 25: BAB XXII - Bappenas … · Web viewmasyarakat, peran serta dan tanggung jawab masyarakat dalam pembangunan, dan membangun kehidupan masyarakat yang mengarah kepada terwujudnya masyarakat

TABEL XXII – 4PERKEMBANGAN JUMLAH TIRAP (OPLAH) SURAT KABAR PER HARI

JUMLAH TIRAS (OPLAH) MAJALAH PER TERBIT PER MINGGUDAN RASIO SURAT KABAR DENGAN JUMLAH PENDUDUK 1)

1993/94, 1994/95 – 1996/97

1) Angka tahunan2) Dahulu Koran Masuk Desa3) Angka berdasarkan Proyeksi Penduduk Indonesia 1990 – 2000, Sumber dari BPS4) Angka diperbaiki

XXII/25