bab xiv - dwipurnomoikipbu.files.wordpress.com€¦  · web viewkualitas kelompok diharapkan dapat...

40
BAB V KETERAMPILAN GURU DALAM PEMBELAJARAN Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, bahwa salah satu kompetensi yang harus dimiliki guru dalam menjalankan tugasnya adalah kompetensi profesional. Dengan demikian seorang guru yang profesional adalah guru yang dapat melaksanakan tugas mengajarnya dengan baik. Guru pada proses pembelajaran berperan sebagai motivator dan fasilitator, oleh karenanya seorang guru memerlukan beberapa keterampilan dalam melaksanakan tugasnya. Berbekal keterampilan tersebut diharapkan proses pembelajaran berlangsung secara efektif dan efisien. Udin Syaefudin (2010:55) menyebutkan bahwa keterampilan guru dalam proses pembelajaran meliputi: 1) keterampilam membuka dan menutup pelajaran, 2) keterampilan menjelaskan, 3) keterampilan bertanya, 4) keterampilan memberikan penguatan, 5) keterampilan mengadakan variasi, 6) keterampilan menggunakan media pembelajaran, 7) keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, 8) keterampilan mengelola kelas, dan 9) keterampilan mengajar perorangan dan kelompok kecil. 5.1 Keterampilan Membuka Pelajaran dan Menutup Pelajaran Keterampilan Guru dalam Berprofesi - 64

Upload: others

Post on 16-Aug-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB XIV - dwipurnomoikipbu.files.wordpress.com€¦  · Web viewKualitas kelompok diharapkan dapat berperan secara positip, apabila syarat-syarat kelompok dipenuhi, yaitu: terjai

BAB V

KETERAMPILAN GURU DALAM PEMBELAJARAN

Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, bahwa salah satu kompetensi

yang harus dimiliki guru dalam menjalankan tugasnya adalah kompetensi

profesional. Dengan demikian seorang guru yang profesional adalah guru yang

dapat melaksanakan tugas mengajarnya dengan baik. Guru pada proses

pembelajaran berperan sebagai motivator dan fasilitator, oleh karenanya seorang

guru memerlukan beberapa keterampilan dalam melaksanakan tugasnya. Berbekal

keterampilan tersebut diharapkan proses pembelajaran berlangsung secara efektif

dan efisien. Udin Syaefudin (2010:55) menyebutkan bahwa keterampilan guru

dalam proses pembelajaran meliputi: 1) keterampilam membuka dan menutup

pelajaran, 2) keterampilan menjelaskan, 3) keterampilan bertanya, 4)

keterampilan memberikan penguatan, 5) keterampilan mengadakan variasi, 6)

keterampilan menggunakan media pembelajaran, 7) keterampilan membimbing

diskusi kelompok kecil, 8) keterampilan mengelola kelas, dan 9) keterampilan

mengajar perorangan dan kelompok kecil.

5.1 Keterampilan Membuka Pelajaran dan Menutup Pelajaran

a. Keterampilan Membuka Pelajaran

Pengertian

Keterampilan membuka pelajaran adalah upaya guru dalam proses

pembelajaran untuk menciptakan prakondisi bagi siswa agar mental maupun

perhatian terpusat pada apa yang akan dipelajari. Dengan kalimat lain, kegiatan

yang dilakukan guru untuk menciptakan suasana siap mental dan menimbulkan

perhatian siswa agar terpusat pada hal-hal yang akan dipelajari. Kegiatan

membuka pelajaran yang baik akan berdampak positip bagi berlangsungnya

proses pembelajaran. Kegiatan membuka pelajaran tidak hanya dilakukan guru

pada awal waktu pelajaran, tetapi juga pada awal setiap penggal kegiatan inti

pelajaran yang diberikan selama waktu pelajaran itu.

Cara yang dapat dilakukan oleh guru dalam membuka pelajaran antara

lain adalah (1) mengemukakan tujuan yang akan dicapai, (2) menarik perhatian

Keterampilan Guru dalam Berprofesi - 64

Page 2: BAB XIV - dwipurnomoikipbu.files.wordpress.com€¦  · Web viewKualitas kelompok diharapkan dapat berperan secara positip, apabila syarat-syarat kelompok dipenuhi, yaitu: terjai

siswa, (3) memberi acuan, dan (4) membuat kaitan antara materi pelajaran yang

telah dikuasai siswa dan bahan yang akan dipelajari.

Tujuan keterampilan membuka pelajaran adalah untuk:

1) Membantu siswa mempersiapkan diri agar sejak semula sudah dapat

membayangkan pelajaran yang akan dipelajarinya.

2) Menimbulkan minat dan perhatian siswa pada apa yang akan dipelajari dalam

kegiatan belajar mengajar.

3) Membantu siswa agar mengetahui batas-batas tugas yang akan dikerjakan.

4) Membantu siswa agar mengetahui hubungan antara pengalaman-pengalaman

yang telah dikuasainya dengan hal-hal baru yang akan dipelajari atau yang

belum dikenalnya.

Agar pelaksanaan keterampilan membuka pelajaran dapat berlangsung

dengan baik, hendaknya para guru memperhatikan komponen-komponen yang

ada. Komponen dalam keterampilan membuka pelajaran meliputi:

1) Menarik perhatian siswa, hal ini dilakukan dengan cara:

a. Melakukan variasi dalam mengajar.

b. Menggunakan alat bantu pembelajaran.

c. Melakukan pola interaksi yang bervariasi.

2) Menimbulkan motivasi, hal ini dilakukan dengan cara:

a. Menimbulkan kehangatan dan keantusiasan.

b. Menimbulkan rasa ingin tahu.

c. Mengemukakan ide-ide yang bertentangan.

d. Memperhatikan minat siswa.

3) Memberi acuan, kegiatan ini dilakukan dengan cara:

a. Mengemukakan tujuan dan batas-batas tugas.

b. Menyarankan langkah-langkah yang harus dilakukan siswa.

c. Mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas.

d. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan.

4) Membuat kaitan atau hubungan antara materi yang akan dipelajari dan

pengalaman serta pengetahuan yang telah dikuasai siswa ketika guru

melakukan kegiatan pembelajaran.

Keterampilan Guru dalam Berprofesi - 65

Page 3: BAB XIV - dwipurnomoikipbu.files.wordpress.com€¦  · Web viewKualitas kelompok diharapkan dapat berperan secara positip, apabila syarat-syarat kelompok dipenuhi, yaitu: terjai

b. Keterampilan Menutup Pelajaran

Keterampilan menutup pelajaran (closure) ialah kegiatan yang dilakukan

guru untuk mengakhiri pelajaran. Keterampilan menutup pelajaran pada umumnya

bertujuan untuk:

1) Mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran.

2) Mengetahui tingkat keberhasilan guru dalam membelajarkan pada siswa.

3) Membantu siswa agar mengetahui hubungan antara pengalaman-pengalaman

yang telah dikuasainya dengan hal-hal yang baru saja dipelajarinya.

Bentuk keterampilan menutup pelajaran dapat berupa: (1) merangkum atau

membuat garis besar persoalan, sehingga siswa memperoleh gambaran yang jelas

tentang makna serta esensi pokok persoalan yang baru saja dibicarakan; (2)

mengkonsolidasikan perhatian siswa terhadap hal-hal yang pokok dalam pelajaran

tersebut agar informasi yang telah diterima dapat membangkitkan minat dan

kemampuan terhadap pelajaran selanjutnya; (3) mengorganisasi semua kegiatan

atau pelajaran yang telah dipelajari agar tercipta suatu kebulatan yang berarti

dalam memahami materi yang baru dipelajari; (4) memberi tindak lanjut (follow

up) berupa saran-saran serta ajakan agar materi yang baru dipelajari jangan

dilupakan karena itu dipelajari kembali di rumah.

Komponen dalam keterampilan menutup pelajaran meliputi:

1) Meninjau kembali penguasaan inti pelajaran dengan merangkum inti pelajaran

dan membuat ringkasan;

2) Mengevaluasi dengan cara antara lain (1) mendemonstrasikan keterampilan,

(2) mengaplikasikan ide baru pada situasi lain, (3) mengeksplorasi pendapat

siswa sendiri, (4) memberikan soal-soal tertulis (5) mengadakan pengayaan,

tugas mandiri, maupun tugas terstruktur.

c. Prinsip Keterampilan Membukan dan Menutup Pelajaran

Pelaksanaan keterampilan membuka dan menutup pelajaran dapat

dilakukan dengan berprinsip pada:

a. Bermakna

Keterampilan Guru dalam Berprofesi - 66

Page 4: BAB XIV - dwipurnomoikipbu.files.wordpress.com€¦  · Web viewKualitas kelompok diharapkan dapat berperan secara positip, apabila syarat-syarat kelompok dipenuhi, yaitu: terjai

Usaha untuk menarik perhatian siswa atau memotivasi siswa harus sesuai

dengan isi dan tujuan pembelajaran. Oleh karena itu cerita singkat atau

lawakan yang tidak ada hubungannya dengan pelajaran hendaknya

dihindarkan.

b. Berurutan dan berkesinambungan

Kegiatan ini dilakukan oleh guru dalam memperkenalkan atau merangkum

kembali mata pelajaran sebagai bagian dari kesatuan yang utuh. Perwujudan

prinsip berurutan dan berkesinambungan memerlukan adanya suatu susunan

bahan pelajaran yang tepat, sesuai dengan minat siswa, ada kaitan logis antara

satu bagian dengan lainnya, sehingga dapat disusun rantai kognisi yang jelas

dan tepat.

d. Penerapan dalam Microteaching

1) Sajikan suatu pengajaran selama 10—15 menit. Latilah semua komponen

membuka dan menutup pelajaran, meliputi: (1) menarik perhatian siswa, (2)

menimbulkan motivasi, (3) memberi acuan, (4) meninjau kembali, (5)

mengevaluasi, dengan cara: demonstrasi keterampilan, aplikasi ide baru,

eksplorasi pendapat siswa, dan memberikan soal-soal tertulis.

2) Sementara anda berlatih, fasilitator mengamati dengan menggunakan lembar

observasi, kemudian memberikan saran dan komentar (balikan) mengenai

latihan Anda.

5.2 Keterampilan Menjelaskan

a. Pengertian

1) Penyajian informasi secara lisan yang diorganisasi secara sistematis untuk

menunjukkan adanya hubungan, misalnya hubungan sebab-akibat, definisi-

contoh, atau sesuatu yang belum diketahui.

2) Penyampaian informasi yang terencana dengan baik dan disajikan dengan

urutan yang cocok merupakan ciri kegiatan menjelaskan.

3) Pemberian informasi merupakan salah satu aspek penting dari kegiatan guru

dalam proses interaksi pembelajaran.

Keterampilan Guru dalam Berprofesi - 67

Page 5: BAB XIV - dwipurnomoikipbu.files.wordpress.com€¦  · Web viewKualitas kelompok diharapkan dapat berperan secara positip, apabila syarat-syarat kelompok dipenuhi, yaitu: terjai

b. Tujuan

1) Membimbing siswa untuk dapat memahami hukum, dalil, fakta, definisi, dan

prinsip secara objektif dan bernalar.

2) Melibatkan siswa dalam berpikir dengan memecahkan masalah-masalah atau

pertanyaan.

3) Mendapatkan balikan dari siswa mengenai tingkat pemahamannya dan untuk

mengatasi kesalahpahaman mereka.

4) Membimbing siswa untuk menghayati, mendapat proses penalaran, dan

menggunakan bukti-bukti dalam memecahkan masalah.

c. Alasan Penguasaan Keterampilan Menjelaskan

1) Meningkatkan efektivitas pembicaraan agar benar-benar merupakan

penjelasan yang bermakna bagi siswa, karena pada pada umumnya

pembicaraan lebih didominasi guru daripada siswa.

2) Penjelasan yang diberikan guru seringkali tidak jelas bagi siswa, walaupun

guru menganggap sudah jelas. Misalnya guru selalu mengatakan: “sudah jelas,

bukan?” atau “dapat dipahami, bukan?” Oleh karena itu, kemampuan

mengelola tingkat pemahaman siswa sangat penting dalam memberikan

penjelasan.

3) Tidak semua siswa dapat menggali sendiri pengetahuan dari buku atau sumber

lainnya. Guru perlu membantu siswa menjelaskan hal-hal tertentu.

4) Kurangnya sumber belajar yang dapat dimanfaatkan siswa dalam belajar.

Guru perlu membantu siswa dengan cara memberikan infor-masi berupa

penjelasan yang cocok dengan materi yang diperlukan.

d. Komponen-komponen Keterampilan Menjelaskan

1. Komponen Merencanakan

a) Penjelasan yang diberikan guru perlu direncanakan dengan baik terutama

berkenaan dengan isi pesan dan penerima pesan.

b) Isi pesan (materi) meliputi: (1) analisis masalah secara menyeluruh, (2)

penentuan jensi hubungan yang ada di antara unsur-unsur yang dikaitkan

Keterampilan Guru dalam Berprofesi - 68

Page 6: BAB XIV - dwipurnomoikipbu.files.wordpress.com€¦  · Web viewKualitas kelompok diharapkan dapat berperan secara positip, apabila syarat-syarat kelompok dipenuhi, yaitu: terjai

dengan penggunaan hukum, rumus, atau generalisasi yang sesuai dengan

hubungan yang telah ditentukan.

c) Penerima pesan (siswa) hendaknya diperhatikan hal-hal atau perbedaan-

perbedaan pada setiap aspek siswa yang akan menerima pesan seperti usia,

jenis kelamin, kemampuan, latar belakang sosial, bakat-minat, serta

lingkungan belajar siswa.

2. Penyajian Suatu Penjelasan

Penyajian suatu penjelasan dapat ditingkatkan hasilnya dengan

memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a) Kejelasan: Penjelasan hendaknya diberikan dengan menggunakan bahasa

yang mudah dimengerti siswa. Menghindari penggunaan ucapan seperti “ee”,

“aa”, “mm”, “kira-kira”, “umumnya”, “biasanya”, “seringkali”, dan ucapan

atau istilah yang tidak dapat dipahami siswa.

b) Penggunaan contoh dan ilustrasi: Penjelasan sebaiknya menggunakan contoh

dan ilustrasi yang ada hubungannya dengan sesuatu yang dapat ditemui siswa

dalam kehidupan sehari-hari.

c) Pemberian tekanan: Penjelasan harus memusatkan perhatian siswa kepada

masalah pokok dan mengurangi informasi yang tidak penting. Dalam hal ini

guru dapat menggunakan tanda atau isyarat lisan seperti: “Yang terpenting

adalah”, “Perhatikan baik-baik konsep ini”, atau “Perhatikan, yang ini agak

sukar”, dan sebagainya.

d) Penggunaan balikan: Guru hendaknya memberikan kesempatan kepada siswa

untuk menunjukkan pemahaman, keraguan, atau ketidak-mengertiannya,

ketika penjelasan itu diberikan. Hal ini dapat dilakukan guru dengan

mengajukan pertanyaan seperti: “Apakah kalian mengerti dengan penjelasan

tadi?” “Apakah penjelasan tadi bermakna bagi kalian?” dan sebagainya.

e. Prinsip-prinsip Keterampilan Menjelaskan

Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam keterampilan menjelaskan

adalah:

Keterampilan Guru dalam Berprofesi - 69

Page 7: BAB XIV - dwipurnomoikipbu.files.wordpress.com€¦  · Web viewKualitas kelompok diharapkan dapat berperan secara positip, apabila syarat-syarat kelompok dipenuhi, yaitu: terjai

1) Penjelasan dapat diberikan pada awal, tengah, maupun di akhir pertemuan.

Hal ini tergantung dari keperluannya dan penjelasan juga dapat diselingi

dengan tujuan pembelajaran.

2) Penujelasan harus relefan dengan tujuan pembelajaran.

3) Guru dapat memberikan penjelasan apabila ada pertanyaan dari siswa atau

yang direncanakan oleh guru sebelumnya.

4) Materi penjelasan harus bermakna bagi siswa.

5) Penjelasan harus sesuai dengan kemampuan dan cirri-ciri serta karakteristik

siswa.

f. Penerapan dalam Microteaching

Sajikan penjelasan selama 10 menit. Selama anda berlatih, fasilitator akan

mengamati dan merekam semua aktivitas Anda dengan menggunakan lembar

observasi sebagai pedoman. Nilailah penjelasan yang anda berikan tersebut

dengan bantuan fasilitator.

5.3 Keterampilan Bertanya

Brown (dalam Udin Syaefudin, 2010:61) menyatakan bahwa bertanya

adalah setiap pernyataan yang mengkaji atau menciptakan pada diri siswa. Adalah

pekerjaan yang tidak mudak bagi seorang guru untuk membuat atau menyiapkan

pertanyaan yang berpengaruh positip dalam pembelajaran. Oleh karena itu

seorang guru hendaknya selalu berusaha agar memahami dan menguasai

penggunaan keterampilam bertanya.

Keterampilan bertanya dalam pembelajaran dibedakan atas, keterampilan

bertanya tingkat dasar dan keterampilan bertanya tingkat lanjutan. Keduanya

berfungsi untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa dan mendorong

siswa agar dapat mengambil inisiatif sendiri.

1) Tujuan

Bertanya dalam proses pembelajaran memainkan peranan penting, sebab

pertanyaan yang tersusun secara baik dengan teknik pelontaran yang tepat akan

memberikan dampak positip bagi siswa, oleh karena itu keterampilan dan

Keterampilan Guru dalam Berprofesi - 70

Page 8: BAB XIV - dwipurnomoikipbu.files.wordpress.com€¦  · Web viewKualitas kelompok diharapkan dapat berperan secara positip, apabila syarat-syarat kelompok dipenuhi, yaitu: terjai

kelancaran bertanya dari calon guru maupun guru perlu dilatih dan ditingkatkan,

baik isi pertanyaannya maupun teknik bertanya. Tujuan pertanyaan yang diajukan

kepada siswa yaitu:

1) Meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran;

2) Membangkitikan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu masalah yang

sedang dihadapi atau dibicarakan;

3) Mengembangkan pola dan cara belajar aktif siswa, sebab berpkir itu sendiri

sesungguhnya adalah bertanya;

4) Menuntun proses berpikir siswa, sebab pertanyaan yang baik akan membantu

siswa agar dapat menentukan jawaban yang benar;

5) Memusatkan perhatian siswa terhadap masalah yang sedang dibahas.

2) Komponen Keterampilan Bertanya

Komponen Keterampilan Tingkat Dasar

a. Jelas dan Singkat, Pertanyaan guru harus diungkapkan secara jelas dan

singkat dengan menggunakan kata-kata yang dapat dipahami siswa sesuai

dengan taraf perkembangannya.

b. Pemberian Acuan

Sebelum memberikan pertanyaan, kadang-kadang guru harus memberikan

acuan yang berupa pertanyaan yang berisi informasi yang relevan dengan

jawaban yang diharapkan dari siswa.

Contoh: Kita ketahui bahwa erosi tanah dapat disebabkan oleh air dan angin.

Coba kamu sebutkan faktor penyebab yang lain yang mengakibatkan

terjadinya erosi.

c. Pindah Gilir, Adakalanya suatu pertanyaan perlu dijawab oleh lebih dari

seorang siswa karena jawaban siswa belum tepat atau belum memadai.

d. Penyebaran

1) Untuk melibatkan siswa sebanyak-banyaknya di dalam pembelajar-an,

guru perlu menyebarkan giliran menjawab pertanyaan secara acak.

2) Guru hendaknya berusaha agar semua siswa mendapatkan giliran secara

sama dalam menjawab pertanyaan.

Keterampilan Guru dalam Berprofesi - 71

Page 9: BAB XIV - dwipurnomoikipbu.files.wordpress.com€¦  · Web viewKualitas kelompok diharapkan dapat berperan secara positip, apabila syarat-syarat kelompok dipenuhi, yaitu: terjai

3) Beda dengan pindah gilir: pada pindah gilir, beberapa siswa secara bergilir

diminta menjawab pertanyaan yang sama, sedangkan pada penyebaran,

beberapa pertanyaan yang berbeda, disebarkan giliran menjawab kepada

siswa yang berbeda pula.

e. Pemberian Waktu Berpikir, Setelah mengajukan pertanyaan kepada seluruh

siswa, guru perlu memberikan waktu beberapa detik untuk berpikir sebelum

menunjuk salah seorang siswa untuk menjawabnya.

f. Pemberian Tuntunan, Bila siswa menjawab salah atau tidak dapat

menjawab, guru hendaknya memberikan tuntunan kepada siswa agar dapat

mene-mukan sendiri jawaban yang benar.

Komponen Keterampilan Bertanya Tingkat Lanjutan

1) Pengubahan tuntunan tingkat kognisi dalam menjawab pertanyaan. Pertanyaan

yang dikemukakan oleh guru dapat mengandung proses mental yang berbeda-

beda dari proses mental yang rendah sampai proses mental yang tinggi. Oleh

karena itu dalam mengajukan pertanyaan guru hendaknya berusaha mengubah

tuntutan tingkat kognisi dalam menjawab pertanyaan dari tingkat yang paling

rendah, yaitu: ingatan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi.

2) Pengaturan urutan pertanyaan. Untuk mengembangkan tingkat kognisi dari

yang sifatnya lebih rendah ke yang lebih tinggi dan komplek, guru hendaknya

dapat mengatur urutan pertanyaan yang diajukan kepada siswa.

3) Penggunaan pertanyaan pelacak. Jika jawaban yang diberikan oleh siswa

dinilai benar oleh guru, tetapi belum sempurna maka guru dapat mengajukan

pertanyaan-pertanyaan pelacak kepada siswa tersebut.

4) Peningkatan terjadinya interaksi. Agar siswa lebih terlihat secara pribadi dan

lebih bertanggung jawab atas kemajuan dan hasil studi, guru hendaknya

mengurangi atau menghilangkan peranan sebagai penanya sentral dengan cara

mencegah pertanyaan dijawab oleh seorang siswa. Dan jika siswa mengajukan

pertanyaan maka guru tidak segera menjawab akan tetapi melontarkan

pertanyaan tersebut kepada siswa yang lain.

Keterampilan Guru dalam Berprofesi - 72

Page 10: BAB XIV - dwipurnomoikipbu.files.wordpress.com€¦  · Web viewKualitas kelompok diharapkan dapat berperan secara positip, apabila syarat-syarat kelompok dipenuhi, yaitu: terjai

3) Prinsip-prinsip Keterampilan Bertanya.

a. Kehangatan dan Antusias

Peningkatan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran, guru perlu

menunjukkan sikap, baik pada waktu mengajukan pertanyaan maupun ketika

menerima jawaban dari siswa. Sikap dan gaya guru termasuk suara, ekspresi

wajah, gerakan, dan posisi badan menampakkan ada tidaknya kehangatan dan

keantusiasan.

b. Kebiasaan yang Perlu Dihindari

1) jangan mengulang-ulang pertanyaan jika siswa tidak mampu

menjawabnya.

2) jangan mengulang-ulang jawaban siswa

3) jangan menjawab sendiri pertanyaan yang diajukan sebelum siswa

memperoleh kesempatan untuk menjawabnya.

4) usahakan agar siswa tidak menjawab pertanyaan secara serempak (koor),

hal ini dikarenakan guru tidak mengetahui dengan pasti siapa yang

menjawab pertanyaan benar dsn yang salah.

5) menentukan siswa yang harus menjawab sebelum mengajukan

pertanyaan.Oleh karena itu pertanyaan hendaknya ditujukan lebih dahulu

kepada seluruh siswa baru kemudian guru menunjuk salah seorang siswa

untuk menjawabnya.

6) pertanyaan ganda, guru terkadang mengajukan pertanyaan yang sifatnya

ganda, menghendaki beberapa jawaban atau kegiatan yang harus dilakukan

oleh siswa.

4. Dasar Pertanyaan yang Baik

1) Jelas dan mudah dipahami siswa

2) Berikan informasi yang cukup kepada siswa untuk menjawab pertanyaan

3) Difokuskan kepada satu masalah atau tugas tertentu

4) Berikan waktu yang cukup kepada siswa untuk berpikir sebelum

menjawab pertanyaan

5) Bagikanlah semua pertanyaan kepada seluruh siswa secara merata

Keterampilan Guru dalam Berprofesi - 73

Page 11: BAB XIV - dwipurnomoikipbu.files.wordpress.com€¦  · Web viewKualitas kelompok diharapkan dapat berperan secara positip, apabila syarat-syarat kelompok dipenuhi, yaitu: terjai

6) Berikan respon yang ramah dan menyenangkan sehingga siswa berani

menjawab pertanyaan

7) Tuntunlah jawaban siswa sehingga mereka dapat menemukan sendiri

jawaban yang benar

5. Jenis-jenis Pertanyaan yang Baik

Jenis pertanyaan menurut maksudnya

1) Compliance question, pertanyaan permintaan, misalnya: “Dapatkah kamu

tenang agar suara Bapak/Ibu dapat kalian didengar semua?”

2) Rhetorical question, pertanyaan yang tidak menghendaki jawaban siswa,

tetapi dijawab sendiri oleh guru, misalnya: “Mengapa setiap Muslim harus

berwudlu sebelum melaksanakan salat? Sebab wudlu merupakan” … dan

seterusnya.

3) Prompting question, pertanyaan mengarahkan atau menuntun, yakni

pertanyaan yang diajukan untuk memberi arah kepada siswa dalam proses

berpikir. Apabila siswa tidak dapat menjawab atau salah dalam menjawab,

guru mengajukan pertanyaan lanjutan yang akan mengarahkan atau menuntun

proses berpikir siswa sehingga pada akhirnya siswa dapat menemukan

jawaban bagi pertanyaan pertama tadi.

4) Probing question, pertanyaan menggali, yaitu pertanyaan lanjutan yang akan

mendorong siswa untuk mendalami jawabannya terhadap pertanyaan pertama.

Dengan pertanyaan menggali ini siswa didorong untuk meningkatkan

kuantitas dan kualitas jawaban yang diberikan pada pertanyaan sebelumnya.

Jenis Pertanyaan menurut taksonomi Bloom

1) Pertanyaan pengetahuan (recoll question, knowledge question) atau ingatan

dengan menggunakan kata-kata apa, di mana, kapan, siapa, dan sebutkan.

Contoh:

Sebutkan ciri-ciri microteaching!

2) Pertanyaan pemahaman (comprehension question), yaitu pertanyaan yang

menghendaki jawaban yang bersifat pemahaman dengan kata-kata sendiri.

Biasanya menggunakan kata-kata jelaskan, uraikan, dan bandingkan.

Keterampilan Guru dalam Berprofesi - 74

Page 12: BAB XIV - dwipurnomoikipbu.files.wordpress.com€¦  · Web viewKualitas kelompok diharapkan dapat berperan secara positip, apabila syarat-syarat kelompok dipenuhi, yaitu: terjai

Contoh: Jelaskan manfaat microteaching!

3) Pertanyaan penerapan (aplication question), yaitu pertanyaan yang

menghendaki jawaban untuk menerapkan pengetahuan atau informasi yang

diterima.

Contoh: Berdasarkan proses tersebut, kesimpulan apa yang dapat Anda

berikan?

4) Pertanyaan sintesis (synthesis question), yakni pertanyaan yang menghendaki

jawaban yang benar, tidak tunggal, tetapi lebih dari satu dan menuntut siswa

untuk membuat ramalan (prediksi), memecahkan masalah, mencari

komunikasi.

Contoh:

a) Apa yang terjadi bila musim kemarau tiba?

b) Apa yang Anda lakukan bila seorang siswa Anda tidak mau

memperhatikan pelajaran?

5) Pertanyaan evaluasi (evaluation question), yaitu pertanyaan yang

menghendaki jawaban dengan cara memberikan penilaian atau pendapatnya

terhadap suatu isyu yang ditampilkan.

Contoh:

a) Bagaimana pendapat Anda tentang fatwa haram bagi presiden wanita?

b) Apa komentar Anda tentang politik uang?

6. Penerapan dalam Microteaching

Sajikan suatu kegiatan pembelajaran yang banyak menggunakan interaksi

verbal antara Anda dan yang Anda anggar siswa. Buatlah beberapa pertanyaan

yang akan Anda ajukan selama pembelajaran berlangsung. Gunakan komponen

keterampilan bertanya dasar yang sesuai dengan pelajaran

5.4 Keterampilan Memberikan Penguatan

a. Pengertian

1) Segala bentuk respon, apakah bersifat verbal ataupun nonverbal, merupakan

bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa,

Keterampilan Guru dalam Berprofesi - 75

Page 13: BAB XIV - dwipurnomoikipbu.files.wordpress.com€¦  · Web viewKualitas kelompok diharapkan dapat berperan secara positip, apabila syarat-syarat kelompok dipenuhi, yaitu: terjai

bertujuan memberikan informasi atau umpan balik (feedback) bagi penerima

(siswa) atas perbuatannya sebagai suatu dorongan ataupun koreksi.

2) Atau, respon terhadap suatu tingkah laku yang dapat meningkatkan

kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut. Tindakan tersebut

dimaksudkan untuk mengganjar atau membesarkan hati siswa agar mereka

lebih giat berpartisipasi dalam interaksi pembelajaran.

Contoh:

Guru : “Coba kalian sebutkan salah satu sifat udara!”

“Ya, coba kamu, Dzulfikar!” (sambil menunjuk)

Siswa : “Udara mempunyai bentuk seperti wadahnya, Bu!”

Guru : “Bagus, itu jawaban yang tepat. Bapak/Ibu senang

mempunyai siswa yang dapat menjawab dengan baik

seperti kamu”.

b. Tujuan

Penguatan mempunyai pengaruh berupa sikap positif terhadap proses belajar siswa dan bertujuan untuk:1) Meningkatkan perhatian siswa terhadap pelajaran2) Merangsang dan meningkatkan motivasi belajar siswa3) Meningkatkan kegiatan belajar dan membina tingkah laku

siswa yang produktif.

c. Jenis-jenis Penguatan

Penguatan Verbal

Biasanya diungkapkan atau diutarakan dengan kata-kata pujian,

penghargaan, persetujuan, dan sebagainya. Misalnya, bagus, bagus sekali, betul,

pintar, ya, seratus buat kamu!

Penguatan Nonverbal

1) Penguatan dengan gerak isyarat. Misalnya: anggukan atau gelengan kepala,

senyum, kerut kening, acungan jempol, wajah mendung, wajah ceria, sorot

mata yang sejuk bersahabat atau tajam memandang.

2) Penguatan dengan cara mendekati siswa. Misalnya: guru mendekati siswa

untuk menyatakan perhatian dan kesenangannya terhadap pelajaran, tingkah

Keterampilan Guru dalam Berprofesi - 76

Page 14: BAB XIV - dwipurnomoikipbu.files.wordpress.com€¦  · Web viewKualitas kelompok diharapkan dapat berperan secara positip, apabila syarat-syarat kelompok dipenuhi, yaitu: terjai

laku, atau penampilan siswa. Misalnya: guru berdiri di samping siswa,

berjalan menuju siswa, duduk dekat seorang atau sekelompok siswa, atau

berjalan di sisi siswa. Penguatan ini berfungsi menambah penguatan verbal.

3) Penguatan dengan sentuhan (contact). Misalnya, guru dapat menyatakan

persetujuan dan penghargaan terhadap usaha dan penampil-an siswa dengan

cara menepuk-nepuk bahu atau pundak siswa, berjabat tangan, mengangkat

tangan siswa yang menang dalam pertandingan. Perlu diperhatikan bahwa

penggunaan penguatan dengan cara ini harus mempertimbangkan faktor usia,

jenis kelamin, dan latar belakang kebudayaan siswa setempat.

4) Penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan. Guru dapat menggunakan

kegiatan-kegiatan atau tugas-tugas yang disenangi siswa sebagai penguatan.

Misalnya, seorang siswa yang menunjuk-kan kemajuan dalam pelajaran musik

ditunjuk sebagai pemimpin paduan suara di sekolah.

5) Penguatan berupa simbol atau benda. Penguatan jenis ini dilakukan dengan

cara menggunakan berbagai simbol berupa benda seperti kartu bergambar,

bintang plastik, lencana, ataupun komentar tertulis pada buku siswa. Tetapi

perlu dicatat bahwa penguatan dengan cara seperti ini jangan terlalu sering

digunakan agar tidak terjadi kebiasaan siswa mengharap sesuatu sebagai

imbalan.

6) Jika siswa memberikan jawaban yang hanya sebagian saja yang benar, guru

hendaknya tidak langsung menyalahkan siswa. Dalam keadaan seperti ini guru

sebaiknya memberikan penguatan tak penuh (partial). Misalnya, bila seorang

siswa hanya memberikan jawaban sebagian saja yang benar, sebaiknya guru

menyatakan, “Ya, jawabanmu sudah baik, tetapi masih perlu disempurnakan”,

sehingga siswa tersebut mengetahui bahwa jawabannya tidak seluruhnya

salah, dan ia mendapat dorongan untuk menyempurnakannya.

d. Prinsip-prinsip Penguatan

Kehangatan dan Keantusiasan

Sikap dan gaya guru, termasuk suara, mimik, dan gerak badan, akan

menunjukkan adanya kehangatan dan keantusiasan dalam memberikan penguatan.

Keterampilan Guru dalam Berprofesi - 77

Page 15: BAB XIV - dwipurnomoikipbu.files.wordpress.com€¦  · Web viewKualitas kelompok diharapkan dapat berperan secara positip, apabila syarat-syarat kelompok dipenuhi, yaitu: terjai

Dengan demikian, tidak terjadi kesan bahwa guru tidak ikhlas dalam memberikan

penguatan karena tidak disertai kehangatan dan keantusiasan.

Kebermaknaan

1) Penguatan hendaknya diberikan sesuai dengan tingkah laku dan penampilan

siswa, sehingga siswa mengerti dan yakin bahwa ia patut diberi penguatan.

Dengan demikian, penguatan itu bermakna baginya, jangan sampai terjadi

sebaliknya.

2) Menghindari penggunaan respon negatif

3) Walaupun teguran dan hukuman masih bisa digunakan, respon negatif yang

diberikan guru berupa komentar, bercanda dan nada menghina, ejekan yang

kasar, perlu dihindari, karena akan mema-tahkan atau mengurangi semangat

siswa untuk mengembangkan dirinya. Misalnya, jika seorang siswa tidak

dapat memberikan jawaban yang diharapkan, guru jangan langsung

menyalahkan siswa, jika jawaban siswa tidak benar, tetapi bisa melontarkan

pertanyaan yang sama kepada siswa lain.

e. Cara Penggunaan

Penguatan kepada Siswa Tertentu

Penguatan harus jelas, kepada siapa ditujukan. Sebab bila tidak jelas akan

kurang efektif. Oleh karena itu, sebelum memberikan penguatan, guru terlebih

dahulu menyebut nama siswa yang bersangkutan sambil menatap kepadanya.

Penguatan Kelompok

Penguatan dapat diberikan kepada sekelompok siswa, misalnya, apabila

satu tugas telah diselesaikan dengan baik oleh satu kelas, guru membolehkan

kelas itu untuk bermain bola voli yang menjadi kegemarannya.

Pemberian Penguatan dengan Segera

Penguatan seharusnya diberikan segera setelah muncul tingkah laku atau

respon siswa yang diharapkan. Penguatan yang ditunda pemberiannya cenderung

kurang efektif.

Keterampilan Guru dalam Berprofesi - 78

Page 16: BAB XIV - dwipurnomoikipbu.files.wordpress.com€¦  · Web viewKualitas kelompok diharapkan dapat berperan secara positip, apabila syarat-syarat kelompok dipenuhi, yaitu: terjai

Variasi dalam Penggunaan

Jenis atau macam penguatan yang digunakan hendaknya bervariasi, tidak

terbatas pada satu jenis saja, karena hal itu akan menimbulkan kebosanan dan

cenderung kurang efektif.

f. Penerapan dalam Microteaching

1) Siapkan satu pelajaran singkat antara 10—15 menit mengenai suatu pokok

bahasan tertentu.

2) Konsultasikan dengan fasilitator bila ada yang perlu diperbaiki.

3) Sajikanlah pada sekelompok mahasiswa teman Anda yang Anda perlakukan

sebagai siswa.

4) Berikanlah penguatan sesuai dengan tingkah laku dan penampilan atau respon

siswa tersebut dengan berbagai jenis penguatan.

5) Perlu Anda ketahui bahwa pembelajaran yang Anda lakukan bukanlah

simulasi, melainkan pembelajaran sebenarnya dalam bentuk kecil (micro).

5.5 Keterampilan Mengadakan Variasi

a. Pengertian

1) Variasi (stimulus) merupakan suatu aktivitas guru dalam proses interaksi

pembelajaran, ditujukan untuk mengatasi kebosanan siswa, sehingga dalam

proses interaksi pembelajaran, siswa senantiasa menunjukkan ketekunan,

antusiasme, serta partisipasi secara penuh.

2) Untuk itu, Anda sebagai calon guru dan atau guru perlu berlatih untuk

menguasai keterampilan tersebut.

b. Tujuan Pelaksanaan Keterampilan Memberikan Variasi

1) Menimbulkan dan meningkatkan perhatian siswa dalam proses interaksi

pembelajaran

2) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan bakat ingin

tahu dan menyelidiki tentang hal-hal baru

3) Memupuk tingkah laku positip terhadap guru dan sekolah dengan berbagai

cara mengajar yang lebih hidup dan lingkungan belajar yang lebih baik

Keterampilan Guru dalam Berprofesi - 79

Page 17: BAB XIV - dwipurnomoikipbu.files.wordpress.com€¦  · Web viewKualitas kelompok diharapkan dapat berperan secara positip, apabila syarat-syarat kelompok dipenuhi, yaitu: terjai

4) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh cara menerima

pelajaran yang disenanginya

c. Prinsip Penggunaan

1) Penggunaan variasi hendaknya sesuai atau relevan dengan tujuan

pembelajaran yang hendak dicapai

2) Variasi hendaknya digunakan secara lancar dan berkesinambungan agar tidak

merusak perhatian dan mengganggu proses interaksi pembelajaran

3) Penggunaan variasi hendaknya direncanakan secara baik, dan secara eksplisit

dicantumkan dalam rencana pelajaran atau program satuan pelajaran (PSP).

d. Komponen Keterampilan Memberikan Variasi

Variasi Cara Mengajar Guru

1) Teacher Voice. Variasi suara adalah perubahan suara: keras-lembut, tinggi-

rendah, cepat-lambat, gembira-sedih, atau pada suatu saat memberikan

tekanan pada kata-kata tertentu.

2) Focusing. Memusatkan perhatian siswa pada hal-hal yang dinggap penting.

Misalnya, dengan perkataan: “Perhatikan ini baik-baik”, atau “Nah, ini

penting sekali”, atau “Perhatikan dengan baik, ini agak sukar dimengerti”, dan

sebagainya.

3) Teacher Silence. Kesenyapan atau kebisuan atau selingan diam yang tiba-tiba

dan disengaja selagi guru menerangkan sesuatu merupakan alat yang baik

untuk menarik perhatian siswa.

4) Eye Contact and Movement. Kontak pandang hendaknya dilakukan guru

ketika berinterkasi dengan siswa. Pandangan guru menjela-jahi seluruh kelas

dan melihat ke mata siswa untuk menunjukkan ada hubungan yang intim

dengan siswa. Kontak pandang dapat digunakan untuk menyampaikan

informasi dan mengetahui perhatian atau pemahaman siswa.

5) Teacher Movement. Pergantian posisi guru dalam kelas digunakan untuk

mempertahankan perhatian siswa. Terutama bagi calon guru, biasakan

bergerak bebas, tidak kikuk atau kaku, dan hindari tingkah laku negatif.

Perhatikan beberapa saran berikut ini.

Keterampilan Guru dalam Berprofesi - 80

Page 18: BAB XIV - dwipurnomoikipbu.files.wordpress.com€¦  · Web viewKualitas kelompok diharapkan dapat berperan secara positip, apabila syarat-syarat kelompok dipenuhi, yaitu: terjai

a. Biasakan bergerak bebas dalam kelas untuk menanamkan rasa dekat

kepada siswa sambil mengontrol tingkah laku siswa.

b. Jangan membiasakan menerangkan sambil menulis menghadap ke papan

tulis.

c. Jangan membiasakan menerangkan dengan arah pandangan ke langit-

langit, ke arah lantai, atau ke luar, tetapi arahkan pandangan menjelajah

seluruh kelas.

d. Bila ingin mengobservasi seluruh kelas, bergeraklah perlahan-lahan dari

belakang ke arah depan untuk mengetahui tingkah laku siswa.

6) Gerak Badan dan Mimik. Variasi dengan ekspresi wajah guru, gerakan kepala

dan gerakan badan adalah aspek sangat penting dalam berkuminikasi,

terutama menyampaikan arti dari pesan lisan yang dimaksudkan. Ekspresi

wajah misalnya, tersenyum, mengerut-kan dahi, cemberut, menaikkan alis

mata, dan sebagainya.

7) Variasi Penggunaan Media dan Alat Bantu Mengajar

a. Visual aids. Variasi alat atau bahan yang dapat dilihat, misalnya: grafik,

bagan, poster, gambar, film, slide, dan sebagainya.

b. Audio (auditif) aids. Variasi alat atau bahan yang dapat didengar,

misalnya: suara radio, rekaman suara, deklamasi puisi, sosiodrama,

telepon, dan sebagainya.

c. Motorik. Variasi alat atau bahan yang dapat diraba, dimanipulasi, dan

digerakkan, misalnya: topeng, patung, boneka, dan lain-lain yang dapat

diperagakan atau dimanipulasikan.

d. Audio-visual aids (AVA). Variasi alat atau bahan yang dapat dilihat,

didengar, dan diraba, misalnya: film, televisi, radio, slide projector yang

diiringi penjelasan guru.

8. Variasi Pola Interaksi dan Kegiatan Siswa

1) Pola guru-siswa: komunikasi sebagai aksi (satu arah).

2) Pola guru-siswa-guru: Ada balikan (feedback) bagi guru, tidak ada

interaksi antarsiswa (komunikasi sebagai interaksi).

3) Pola guru-siswa-siswa: ada balikan bagi guru, siswa saling belajar satu

sama lain

Keterampilan Guru dalam Berprofesi - 81

Page 19: BAB XIV - dwipurnomoikipbu.files.wordpress.com€¦  · Web viewKualitas kelompok diharapkan dapat berperan secara positip, apabila syarat-syarat kelompok dipenuhi, yaitu: terjai

4) Pola guru-siswa, siswa-guru, siswa-siswa: interaksi optimal antara guru

dan siswa, siswa dengan siswa (komunikasi sebagai transaksi, multiarah).

5) Pola melingkar: setiap siswa mendapat giliran untuk mengemukakan

sambutan atau jawaban, tidak diperkenankan berbicara dua kali jika ada

siswa yang belum mendapat giliran.

e. Penerapan dalam Microteaching

1) Rencanakan suatu pengajaran mikro (5—10 menit) untuk topik dan kelas

tertentu.

2) Gunakan komponen keterampilan mengadakan variasi yang sesuai dengan

kemampuan Anda, tujuan, dan usia siswa.

3) Latihlah beberapa variasi yang menarik, baik variasi dalam gaya mengajar,

variasi media, maupun variasi pola interaksi.

4) Sementara anda berlatih, fasilitator akan merekan dan mencatat kesalahan dan

atau kekeliruan anda dengan menggunakan lembar pengamatan untuk

memperoleh balikan bagi anda.

5.6 Keterampilan Menggunakan Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah sarana pembelajaran yang digunakan sebagai

perantara dalam proses pembelajaran untuk mempertinggi efektivitas dan efisiensi

dalam mencapai tujuan pembelajaran.

a. Tujuan

1) Memperjelas penyajian pesan agar terlalu verbaitis.

2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.

3) Menimbulkan kegairahan belajar

4) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi langsung dengan

lingkungan dan kenyataan.

5) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara mandiri sesuai

dengan kemampuan dan minatnya.

Keterampilan Guru dalam Berprofesi - 82

Page 20: BAB XIV - dwipurnomoikipbu.files.wordpress.com€¦  · Web viewKualitas kelompok diharapkan dapat berperan secara positip, apabila syarat-syarat kelompok dipenuhi, yaitu: terjai

b. Komponen Keterampilan Menggunakan Media Pembelajaran

1) Media audio, yaitu media yang digunakan sebagai alat bantu pembelajaran

yang mempunyai sifat dapat didengarkan olah siswa, misalnya radio, tape

recorder.

2) Media visual, yaitu media yang digunakan sebagai alat bantu dalam

pembelajaran yang mempunyai sifat dapat dilihat oleh siswa, misalnya peta,

gambar pemandangan.

3) Media audio-visual, yaitu media yang digunakan sebagai alat bantu dalam

pembelajaran yang mempunyai sifat dapat dilihat dan didengar oleh siswa,

misalnya televisi, film.

c. Prinsip-prinsip Keterampilan Menggunakan Media Pembelajaran

1) Tepat guna, artinya media pembelajaran yang digunakan sesuai dengan

kompetensi dasar.

2) Berdaya guna, artinya media pembelajaran yang digunakan mampu

meningkatkan motivasi siswa.

3) Bervariasi, artinya media pembelajaran yang digunakan mampu mendorong

sikap aktif siswa dalam belajar.

5.7 Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil

Diskusi kelompok kecil adalah suatu proses percakapan yang teratur dan

melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang bebas dan terbuka,

dengan tujuan berbagai informasi atau pengalaman, mengambil keputusan,

memecahkan suatu masalah. Sehingga pengertian keterampilan membimbing

diskusi kelompok kecil adalah keterampilan melaksanakan kegiatan membimbing

siswa agar dapat melaksanakan diskusi kelompok kecil dengan efektif.

a. Tujuan

1) Siswa dapat memberi informasi atau pengalaman dalam menjelajahi gagasan

baru atau masalah yang harus dipecahkan oleh mereka.

2) Siswa dapat mengembangkan pengetahuan dan kemampuan untuk berpikir

dan komunikasi

3) Siswa dapat terlibat dalam perencanaan dan pengambilan keputusan.

Keterampilan Guru dalam Berprofesi - 83

Page 21: BAB XIV - dwipurnomoikipbu.files.wordpress.com€¦  · Web viewKualitas kelompok diharapkan dapat berperan secara positip, apabila syarat-syarat kelompok dipenuhi, yaitu: terjai

b. Komponen Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil

1) Memusatkan perhatian siswa pada tujuan dan topik diskusi.

2) Memperjelas masalah maupun usulan/pendapat.

3) Meningkatkan usulan siswa.

4) Menganalisis pandangan dan pendapat siswa.

5) Menyebarluaskan kesempatan berpartisipasi.

6) Menutup diskusi.

c. Prinsip-prinsip Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil

Diskusi hendaknya berlangsung dalam “iklim terbuka”. Hal ini ditandai

dengan adanya keantusiasan berpartisipasi, kehangatan hubungan antar pribadi,

kesediaan menerima dan mengenal lebih jauh topik diskusi, dan menghargai

pendapat orang lain. Dengan demikian semua anggota kelompok mempunyai

keinginan untuk mengenal dan dihargai, dapat merasa aman, dan bebas

mengemukakan pendapat.

1) Perlu perencanaan dan persiapan yang matang, meliputi:

a. topik yang dipilih hendaknya sesuai dengan tujuan yang akan

dicapai, minat, dan kemampuan siswa.

b. Masalah hendaknya mengandung jawaban yang komplek, bukan

jawaban tunggal.

c. adanya informasi pendahuluan yang berhubungan dengan topik

tersebut agar para siswa memiliki latar belakang pengetahuan yang sama.

d. Guru harus benar-benar siap dengan sumber informasi sebagai

motivator sehingga mampu memberikan penjelasan dan mengerjakan

pertanyaan-pertanyaan yang dapat memotivasi siswa.

5.8 Keterampilan Mengelola Kelas

Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru menciptakan dan memelihara

kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya apabila terjadi gangguan

dalam proses pembelajaran.

Keterampilan Guru dalam Berprofesi - 84

Page 22: BAB XIV - dwipurnomoikipbu.files.wordpress.com€¦  · Web viewKualitas kelompok diharapkan dapat berperan secara positip, apabila syarat-syarat kelompok dipenuhi, yaitu: terjai

a. Tujuan

1) Mendorong siswa mengembangkan tingkah lakunya sesuai dengan tujuan

pembelajaran.

2) Membantu siswa menghentikan tingkah lakunya yang menyimpang dari

tujuan pembelajaran.

3) Mengendalikan siswa dan sarana pembelajaran dalam suasana pembelajaran

yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

4) Membina hubungan interpersonal yang baik antara guru dan siswa dan siswa

dengan siswa, sehingga proses pembelajaran menjadi efektif.

b. Komponen Keterampilan Mengelola Kelas

1) Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi

belajar yang optimal dan bersifat preventif. Keterampilan ini berkaitan dengan

kemampuan guru dalam mengambil inisiatif dan mengendalikan kegiatan

pembelajaran sehingga berjalan secara optimal, efisien dan efektif.

2) Keterampilan yang berhubungan dengan pengembangan kondisi belajar yang

optimal. Keterampilan ini berkaitan dengan respon guru terhadap gangguan

siswa yang berkelanjutan. Dalam hal ini guru dapat mengadakan tindakan

remedial untuk mengembalikan kondisibelajar yang optimal.

4) Prinsip-prinsip Keterampilan Mengelola Kelas

1) Memodifikasi tingkah laku guru. Guru hendaknya menganalisis tingkah laku

siswa yang mengalami masalah dan memodifkasi tingkah laku tersebut

dengan mengaplikasikan pemberian pengutan secara sistematis.

2) Guru dapat menggunakan pendekatan pemecahan masalah kelompok dengan

cara: memperlancar tugas-tugas, memelihara kegiatan kelompok, memelihara

semangat siswa, dan menangani konflik yang timbul.

3) Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah. Guru

dapat menggunakan seperangkat cara untuk mengendalikan tingkah laku

keliru yang muncul dan mengetahui sebab-sebab dasar yang mengakibatkan

ketidakpatutan tingkah laku tesebut serta berusaha untuk menemukan

pemecahannya.

Keterampilan Guru dalam Berprofesi - 85

Page 23: BAB XIV - dwipurnomoikipbu.files.wordpress.com€¦  · Web viewKualitas kelompok diharapkan dapat berperan secara positip, apabila syarat-syarat kelompok dipenuhi, yaitu: terjai

5.9 Keterampilan Mengajar Perorangan dan Kelompok Kecil

a. Tujuan

1) Tujuan keterampilan mengajar perorangan

1) Memberikan rasa tanggung jawab yang lebih besar kepada siswa.

2) Mengembangkan daya kreatif dan sifat kepemimpinan kepada siswa.

3) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar lebih aktif.

4) Membentuk hubungan yang lebih akrab antara guru dan siswa maupun

antara siswa dengan siswa,

2) Tujuan keterampilan mengajar kelompok kecil

a) Meningkatkan kualitas pembelajaran melalui dinamika kelompok.

b) Memberikan kesempatan memecahkan masalah untuk berlatih

memecahkan masalah dan cara hidup secara rasional dan demokratis.

c) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan sikap

sosial dan semangat gotong royong.

b. Komponen-komponen Keterampilan Mengajar Perorangan dan

Kelompok Kecil.

1) Keterampilan merencanakan dan melakukan kegiatan pembelajaran

Keterampilan merencanakan dan melakukan kegiatan pembelajaran

berhubungan dengan pengembangan program atau kurikulum. Dalam hal ini

guru harus terampil membuat perencanaan pembelajaran yang sesuai dengan

program dan kebutuhan siswa. Dengan demikian guru dituntut mampu dan

terampil mendiagnosis kemampuan akademik siswa, gaya belajar,

kecenderungan minat dan tingkat kedisiplinan siswa. Berdasarkan analisis

tersebut guru diharapkan mampu menetapkan kondisi dan tuntutan belajar

yang memungkinkan siswa memikul tanggung jawab sendiri dalam belajar.

2) Keterampilan mengorganisasikan

Selama proses pembelajaran berlangsung, baik perorangan maupun kelompok

kecil tugas dan peran guru adalah sebagai organisator. Guru juga bertugas

memonitor kegiatan pembelajaran dari awal sampai akhir.

3) Keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi

Keterampilan Guru dalam Berprofesi - 86

Page 24: BAB XIV - dwipurnomoikipbu.files.wordpress.com€¦  · Web viewKualitas kelompok diharapkan dapat berperan secara positip, apabila syarat-syarat kelompok dipenuhi, yaitu: terjai

Salah satu cirri-ciri dalam pengajaran perseorangan atau kelompok kecil

adalah terjadinya hubungan yang sehat dan akrab antara guru dengan siswa,

dan siswa dengan siswa. Kondisi ini akan terjadi apabila guru dapat

menciptakan suasana yang terbuka sehingga benar-benar merasa bebas dan

leluasa untuk mengemukakan pendapat. Disamping itu siswa mempunyai

keyakinan bahwa guru akan selalu siap mendengarkan atau memperhatikan

pendapat siswa dan bersedia membantu apabila diperlukan.

4) Keterampilan membimbing dan memudahkan belajar.

Mengajar perorangan maupun kelompok kecil berarti memberikan

kesempatan kepada siswa untuk belajar sendiri. Agar siswa benar-benar dapat

belajar dan tujuan pembelajaran dapat tercapai, maka guru harus terampil

dalam membantu siswa agar mudah belajar dan tidak mengalami patah

semangat.

c. Prinsip-prinsip Keterampilan Mengajar Perorangan dan Kelompok

Kecil.

1) Prinsip-prinsip Keterampilan Mengajar Perorangan

a. Guru perlu mengenal siswa secara pribadi, sehingga kondisi belajar dapat

diatur.

b. Siswa bekerja bebas dengan bahan yang telah siap pakai, misalnya modul,

paket belajar, atau dengan menggunakan bahan yang telah disiapkan oleh

guru.

c. Tidak semua mata pelajaran cocok disajikan secara perorangan

2) Prinsip-prinsip Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil

a. Mengajar di dalam kelompok kecil mempunyai ciri-ciri memiliki

keanggotaan yang jelas, terdapat kesadarn kelompok, memiliki tujuan

bersama, saling tergantung dalam memenuhi kebutuhan, adanya interaksi

dan komunikasi antar anggota, dan ada tindakan bersama.

b. Kualitas kelompok diharapkan dapat berperan secara positip,

apabila syarat-syarat kelompok dipenuhi, yaitu: terjai hubungan yang

akrab antar sesama anggota, terjadi hubungan yang erat dan kompak

Keterampilan Guru dalam Berprofesi - 87

Page 25: BAB XIV - dwipurnomoikipbu.files.wordpress.com€¦  · Web viewKualitas kelompok diharapkan dapat berperan secara positip, apabila syarat-syarat kelompok dipenuhi, yaitu: terjai

diantara anggota kelompok, para anggota memiliki rasa tanggung jawab

yang tinggi, dan para anggota memiliki rasa kebersamaan yang tinggi.

c. Pedoman pelaksanaan, meliputi:

1) Pembentukan kelompok. Pembentukan kelompok diatur sebaiknya

jumlah anggota dalam kelompok 4-5 orang dengan pertimbangan

bahwa semakin banyak anggota maka kelompok menjadi tidak efektif.

Pembentukan kelompok hendaknya berdasarkan minat, pengalaman,

dan prestasi belajar.

2) Perenacaan tugas dalam kelompok. Tugas yang dimaksud dapat berupa

tugas parallel atau komplementer.

3) Persiapan dan perencanaan. Persiapan dan perencaan dilakukan oleh

dengan cara menyiapkan pengaturan tempat, ruangan, alat, sumber

belajar yang memungkinkan terjadinya proses pembelajaran secara

efektif bagi setiap kelompok.

d. Pelaksanaan yang meliputi beberapa hal yaitu pelajaran diawali

dengan pertemuan klasikal untuk memberikan informasi umum kepada

seluruh siswa dan guru mempersilakan masing-masing kelompok untuk

melaksanakan tugas ditempat yang tersedia.

Keterampilan Guru dalam Berprofesi - 88

Page 26: BAB XIV - dwipurnomoikipbu.files.wordpress.com€¦  · Web viewKualitas kelompok diharapkan dapat berperan secara positip, apabila syarat-syarat kelompok dipenuhi, yaitu: terjai

Keterampilan Guru dalam Berprofesi - 89