bab xiii b5.docx
DESCRIPTION
ANDITRANSCRIPT
BAB XIII
KESIMPULAN
PT. Interpidadalah perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan dengan
bahan galian bentonit yang memiliki Wilayah Izin Usaha Pertambangan di Dusun
Tanggulangin, Desa Tanjungharjo, Kecamatan Nanggulan, Kabupaten Kulonprogo,
Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk menjalankan perusahaan ini dengan
baik maka diperlukan perencanaan dan perancangan tambang, sehingga nantinya
dapat diketahui bahwa tambang tersebut layak dari segi teknis, ekonomi, dan
lingkungan.
Daerah penelitian secara administrasi terletak di Dusun Tanggulangin
dan Dusun Dengok, Desa Tanjungharjo, Kecamatan Nanggulan, Kabupaten
Kulonprogo, yangterletak di sebelah Barat Laut dari Propinsi DIY. Keadaan
penduduk daerah sekitar mepunyai mata pencaharian sebagian besar sebagai petani.
Kondisi flora dan fauna pun tidak terlalu banyak populasinya karena daerah ini sudah
cukup terbuka. Untuk keadaan geologi, daerah ini mendukung untuk dilakukan
penambangan. Sesuai dengan IUP, luas daerah tambang bentonitPT. Interpid adalah
5 Hektar. Dari hasil perhitungan sumberdayayang dilakukan dengan menghitung
bentonit yang ada di lokasi tanpa memperhatikan faktor sudut kemiringan lereng
akhirdengan program AutoCad dan Quicksurf diperoleh bahwa volume
sumberdayabentonitsebesar 7.528.941.66 m³.
Untuk kajian geoteknik dari lereng yang akan dibentuk maka dilakukan
pengukuran terhadap bidang-bidang diskontinu yang ada di lapangan serta pengujian
sifat fisik dan mekanik terhadap material bentonit yang ada. Dari hasil pengukuran
dan pengujian tersebut menjadi pertimbangan terhadap desain lereng yang akan
dibentuk. Lereng yang akan dibentuk memiliki sudut kemiringan jenjang
keseluruhan 31° dan tinggi 40 meter dengan sudut kemiringan jenjang tunggal 70°
dan tinggi 8 meter. Faktor keamanan dari jenjang keseluruhan yang didapatkan
dengan program Slide memiliki nilai 2,069 sehingga faktor keamanan > 1 yang dapat
dikatakan aman. Dan untuk metode pembongkaran yang akan dilakukan dianalisis
188
menggunakan kriteria indeks kekuatan batuan (Franklin, dkk.1971), maka didapatkan
bahwa penggalian dapat dilakukan dengan gali bebas.
Sistem penambangan yang dilakukan adalah tambang terbuka dengan metode
kuari sidehill. Tahapan kegiatan pertambangan yang akan dilakukan adalah
pembersihan lahan (landclearing), kegiatan pembongkaran (loosening), pemuatan
(loading) dan pengangkutan (hauling). Pengupasan tanah penutup tidak dilakukan
karena ketebalan lapisan tanah penutup sangat tipis sekali yaitu kurang dari 0,5
meter. Dari cadangan terbukti dan peraturan perundang-undangan maka ditentukan
umur tambang selama 5 tahun dengan target produksi 50.000 ton/tahun selama 4
tahun dan menurun di tahun kelima sebesar 46.641,79 ton/tahun.
Dengan curah hujan yang cukup tinggi dan kondisi daerah perbukitan maka
dilakukan kajian hidrogeologi untuk mencegah masuknya air ke dalam bukaan tambang
yaitu dengan metode minedrainage. Sumber air yang akan masuk ke tambang berasal dari air
limpasan dan air hujan, untuk air tanah tidak diperhitungkan karena penambangan yang
dilakukan tidak memotong aliran air tanah. Dan kondisi topografi yang berbukit
memungkinkan aliran air untuk dialirkan dengan memanfaatkan gravitasi ke kolam
penampungan yang akan dibuat.
Dari hasil analisis uji kimia di Laboratorioum Kimia BPPTK Yogyakarta, bentonit
yang ada di daerah tersebut adalah Ca-bentonit dan dapat dimanfaatkan sebagai pencetakinti.
Oleh karena itu dilakukan pengolahan Ca-bentonit dengan pereduksian ukuran butir hingga
150 mesh.
Untuk mencapai target produksi 50.000 ton/tahun, maka harus disediakan peralatan-
peralatan penambangan untuk mendukung kelancaran kegiatan tersebut. Untuk pembersihan
lahan dilakukan dengan menggunakan 1 unit Bulldozer Komatsu D85SE. Kegiatan
pembongkaran dan pemuatan dilakukan dengan menggunakan 1 unit Backhoe Volvo EC 210
BLR. Dan kegiatan pengangkutan dilakukan dengan menggunakan 1 unit
DumpTruckHinoDutro 130 HD PS. Untuk transportasi jalan di tambang dibuat jalan
tambang satu jalur dengan lebar jalan lurus 4 meter, lebar jalan pada tikungan 5 meter,
kemiringan pada jalan tikungan 0,2 m/m dengan grade maksimum 16,07%.
Dari segi lingkungan setelah dilakukan analisis dampak lingkungan maka dampak
yang terjadi bukan merupakan dampak besar dan penting, sehingga dokumen yang harus
dibuat adalah dokumen UKL/UPL. Untuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja, perusahaan
menyediakan alat-alat K3 untuk mendukung lancarnya kegiatan penambangan. Dan
189
perizinan maka harus disiapkan dokumen-dokumen yang menjadi syarat IUP Produksi,
karena IUP Eksplorasi sudah diserahkn pada saat tahap produksi.
Organisasi perusahaan yang baik sangat diperlukan untuk menjaga sinkronisasi dan
menjaga hubungan yang baik secara vertikal maupun horisontal. Oleh karena itu dibuat
bagan organisasi yang kompleks untuk memacu produktivitas perusahaan. Divisi-divisi yang
ada di perusahaan adalah Divisi Operasional, Divisi Pengolahan, Divisi Administrasi dan
Keuangan dan Divisi K3, Lingkungan dan Community Development. Tenaga kerja yang ada
memiliki status tetap dan tidak tetap.
Pemasaran perusahaan dilakukan dengan pengenalan produk lewat media cetak dan
media elektronik. Strategi pemasaran yang dilakukan juga dengan memberikan kemudahan-
kemudahan dalam pemesanan dan pembayaran dan pemotongan harga atau diskon.
Pemasaran dilakukan ke luar daerah Yogyakarta ke anak-anak perusahaan yang memiliki
prospek konsumen yang menjanjikan.
Kemudian setelah dilakukan penambangan, nantinya akan dilakukan penutupan
tambang atau mineclosure. Usaha –usaha yang dilakukan terlebih dahulu adalah
mengkonsultasikan dengan pejabat terkait dan warga masyarakat sekitar. Setelah dilakukan
usaha-usaha tersebut dan disinkronisasi dengan kemampuan perusahaan, maka rencana
penutupan tambang atau mineclosure yang dilakukan adalah melakukan revegetasi lahan
yaitu penanaman pohon jati dan pohon kelapa. Revegatasi sudah akan dimulai pada tahun
ke-4. Untuk bekas bangunan sebagian dibongkar dan sebagian dipertahankan untuk
keperluan masyarat sekitar.
Setelah semua hal dari segi teknis dan lingkungan dinyatakan layak untuk
ditambang, kini segi ekonomi menjadi penentu dari kelayakan perusahaan tambang
bentonitPT. Interpid. Dengan investasi 50% modal sendiri dan 50% pinjaman dari Bank
Swasta, analisis kelayakan ekonomi pun dilakukan. Setelah memperhitungkan seluruh
kegiatan yang dilakukan dan kewajiban-kewajiban dari perusahaan, maka PT.
Interpiddinyatakan layak.
190