bab xiii b5.docx

5
BAB XIII KESIMPULAN PT. Interpidadalah perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan dengan bahan galian bentonit yang memiliki Wilayah Izin Usaha Pertambangan di Dusun Tanggulangin, Desa Tanjungharjo, Kecamatan Nanggulan, Kabupaten Kulonprogo, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk menjalankan perusahaan ini dengan baik maka diperlukan perencanaan dan perancangan tambang, sehingga nantinya dapat diketahui bahwa tambang tersebut layak dari segi teknis, ekonomi, dan lingkungan. Daerah penelitian secara administrasi terletak di Dusun Tanggulangin dan Dusun Dengok, Desa Tanjungharjo, Kecamatan Nanggulan, Kabupaten Kulonprogo, yangterletak di sebelah Barat Laut dari Propinsi DIY. Keadaan penduduk daerah sekitar mepunyai mata pencaharian sebagian besar sebagai petani. Kondisi flora dan fauna pun tidak terlalu banyak populasinya karena daerah ini sudah cukup terbuka. Untuk keadaan geologi, daerah ini mendukung untuk dilakukan penambangan. Sesuai dengan IUP, luas daerah tambang bentonitPT. Interpid adalah 5 Hektar. Dari hasil perhitungan sumberdayayang dilakukan dengan menghitung bentonit yang ada di lokasi tanpa memperhatikan faktor sudut kemiringan lereng akhirdengan 188

Upload: mey-lani

Post on 09-Dec-2015

221 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

ANDI

TRANSCRIPT

Page 1: BAB XIII B5.docx

BAB XIII

KESIMPULAN

PT. Interpidadalah perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan dengan

bahan galian bentonit yang memiliki Wilayah Izin Usaha Pertambangan di Dusun

Tanggulangin, Desa Tanjungharjo, Kecamatan Nanggulan, Kabupaten Kulonprogo,

Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk menjalankan perusahaan ini dengan

baik maka diperlukan perencanaan dan perancangan tambang, sehingga nantinya

dapat diketahui bahwa tambang tersebut layak dari segi teknis, ekonomi, dan

lingkungan.

Daerah penelitian secara administrasi terletak di Dusun Tanggulangin

dan Dusun Dengok, Desa Tanjungharjo, Kecamatan Nanggulan, Kabupaten

Kulonprogo, yangterletak di sebelah Barat Laut dari Propinsi DIY. Keadaan

penduduk daerah sekitar mepunyai mata pencaharian sebagian besar sebagai petani.

Kondisi flora dan fauna pun tidak terlalu banyak populasinya karena daerah ini sudah

cukup terbuka. Untuk keadaan geologi, daerah ini mendukung untuk dilakukan

penambangan. Sesuai dengan IUP, luas daerah tambang bentonitPT. Interpid adalah

5 Hektar. Dari hasil perhitungan sumberdayayang dilakukan dengan menghitung

bentonit yang ada di lokasi tanpa memperhatikan faktor sudut kemiringan lereng

akhirdengan program AutoCad dan Quicksurf diperoleh bahwa volume

sumberdayabentonitsebesar 7.528.941.66 m³.

Untuk kajian geoteknik dari lereng yang akan dibentuk maka dilakukan

pengukuran terhadap bidang-bidang diskontinu yang ada di lapangan serta pengujian

sifat fisik dan mekanik terhadap material bentonit yang ada. Dari hasil pengukuran

dan pengujian tersebut menjadi pertimbangan terhadap desain lereng yang akan

dibentuk. Lereng yang akan dibentuk memiliki sudut kemiringan jenjang

keseluruhan 31° dan tinggi 40 meter dengan sudut kemiringan jenjang tunggal 70°

dan tinggi 8 meter. Faktor keamanan dari jenjang keseluruhan yang didapatkan

dengan program Slide memiliki nilai 2,069 sehingga faktor keamanan > 1 yang dapat

dikatakan aman. Dan untuk metode pembongkaran yang akan dilakukan dianalisis

188

Page 2: BAB XIII B5.docx

menggunakan kriteria indeks kekuatan batuan (Franklin, dkk.1971), maka didapatkan

bahwa penggalian dapat dilakukan dengan gali bebas.

Sistem penambangan yang dilakukan adalah tambang terbuka dengan metode

kuari sidehill. Tahapan kegiatan pertambangan yang akan dilakukan adalah

pembersihan lahan (landclearing), kegiatan pembongkaran (loosening), pemuatan

(loading) dan pengangkutan (hauling). Pengupasan tanah penutup tidak dilakukan

karena ketebalan lapisan tanah penutup sangat tipis sekali yaitu kurang dari 0,5

meter. Dari cadangan terbukti dan peraturan perundang-undangan maka ditentukan

umur tambang selama 5 tahun dengan target produksi 50.000 ton/tahun selama 4

tahun dan menurun di tahun kelima sebesar 46.641,79 ton/tahun.

Dengan curah hujan yang cukup tinggi dan kondisi daerah perbukitan maka

dilakukan kajian hidrogeologi untuk mencegah masuknya air ke dalam bukaan tambang

yaitu dengan metode minedrainage. Sumber air yang akan masuk ke tambang berasal dari air

limpasan dan air hujan, untuk air tanah tidak diperhitungkan karena penambangan yang

dilakukan tidak memotong aliran air tanah. Dan kondisi topografi yang berbukit

memungkinkan aliran air untuk dialirkan dengan memanfaatkan gravitasi ke kolam

penampungan yang akan dibuat.

Dari hasil analisis uji kimia di Laboratorioum Kimia BPPTK Yogyakarta, bentonit

yang ada di daerah tersebut adalah Ca-bentonit dan dapat dimanfaatkan sebagai pencetakinti.

Oleh karena itu dilakukan pengolahan Ca-bentonit dengan pereduksian ukuran butir hingga

150 mesh.

Untuk mencapai target produksi 50.000 ton/tahun, maka harus disediakan peralatan-

peralatan penambangan untuk mendukung kelancaran kegiatan tersebut. Untuk pembersihan

lahan dilakukan dengan menggunakan 1 unit Bulldozer Komatsu D85SE. Kegiatan

pembongkaran dan pemuatan dilakukan dengan menggunakan 1 unit Backhoe Volvo EC 210

BLR. Dan kegiatan pengangkutan dilakukan dengan menggunakan 1 unit

DumpTruckHinoDutro 130 HD PS. Untuk transportasi jalan di tambang dibuat jalan

tambang satu jalur dengan lebar jalan lurus 4 meter, lebar jalan pada tikungan 5 meter,

kemiringan pada jalan tikungan 0,2 m/m dengan grade maksimum 16,07%.

Dari segi lingkungan setelah dilakukan analisis dampak lingkungan maka dampak

yang terjadi bukan merupakan dampak besar dan penting, sehingga dokumen yang harus

dibuat adalah dokumen UKL/UPL. Untuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja, perusahaan

menyediakan alat-alat K3 untuk mendukung lancarnya kegiatan penambangan. Dan

189

Page 3: BAB XIII B5.docx

perizinan maka harus disiapkan dokumen-dokumen yang menjadi syarat IUP Produksi,

karena IUP Eksplorasi sudah diserahkn pada saat tahap produksi.

Organisasi perusahaan yang baik sangat diperlukan untuk menjaga sinkronisasi dan

menjaga hubungan yang baik secara vertikal maupun horisontal. Oleh karena itu dibuat

bagan organisasi yang kompleks untuk memacu produktivitas perusahaan. Divisi-divisi yang

ada di perusahaan adalah Divisi Operasional, Divisi Pengolahan, Divisi Administrasi dan

Keuangan dan Divisi K3, Lingkungan dan Community Development. Tenaga kerja yang ada

memiliki status tetap dan tidak tetap.

Pemasaran perusahaan dilakukan dengan pengenalan produk lewat media cetak dan

media elektronik. Strategi pemasaran yang dilakukan juga dengan memberikan kemudahan-

kemudahan dalam pemesanan dan pembayaran dan pemotongan harga atau diskon.

Pemasaran dilakukan ke luar daerah Yogyakarta ke anak-anak perusahaan yang memiliki

prospek konsumen yang menjanjikan.

Kemudian setelah dilakukan penambangan, nantinya akan dilakukan penutupan

tambang atau mineclosure. Usaha –usaha yang dilakukan terlebih dahulu adalah

mengkonsultasikan dengan pejabat terkait dan warga masyarakat sekitar. Setelah dilakukan

usaha-usaha tersebut dan disinkronisasi dengan kemampuan perusahaan, maka rencana

penutupan tambang atau mineclosure yang dilakukan adalah melakukan revegetasi lahan

yaitu penanaman pohon jati dan pohon kelapa. Revegatasi sudah akan dimulai pada tahun

ke-4. Untuk bekas bangunan sebagian dibongkar dan sebagian dipertahankan untuk

keperluan masyarat sekitar.

Setelah semua hal dari segi teknis dan lingkungan dinyatakan layak untuk

ditambang, kini segi ekonomi menjadi penentu dari kelayakan perusahaan tambang

bentonitPT. Interpid. Dengan investasi 50% modal sendiri dan 50% pinjaman dari Bank

Swasta, analisis kelayakan ekonomi pun dilakukan. Setelah memperhitungkan seluruh

kegiatan yang dilakukan dan kewajiban-kewajiban dari perusahaan, maka PT.

Interpiddinyatakan layak.

190