bab vii penutup 7.1 simpulaneprints.unwahas.ac.id/1104/8/bab vii.pdf74 bab vii penutup 7.1 simpulan...

10
74 BAB VII PENUTUP 7.1 Simpulan Setelah dilakukan pembahasan dan analisis data, penelitian Skripsi dengan judul: Persiapan Fisik dalam Pendakian Gunung Sindoro (Studi Kasus pada Anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pecinta Alam ”MAHAPALA” Universitas Negeri Semarang Tahun 2017/ 2018) dapat memberikan kesimpulan sebagai berikut. 1. Persiapan fisik yang dilakukan mahasiswa anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pecinta Alam ”MAHAPALA” Universitas Negeri Semarang antara lain sebagai berikut. a. Jogging dan/ berlari kecil, yakni salah satu persiapan yang menjadi rutinitas bagi para anggota UKM Mahapala. UKM tersebut mengagendakan pertemuan rutin sekurang-kurangnya sekali dalam satu pekan; yakni pada hari Selasa. Adapun kegiatan jogging dan/ berlari kecil dimaksudkan untuk memperkuat otot kaki, sehingga meminimalisir terjadinya cedera pada lutut, atau bagian kaki lainnya. b. Latihan lapangan, yakni kegiatan salah satu cabang olahraga yang diantaranya meliputi push-up, set-up, pull-up, serta back-up. Kegiatan yang dilakukan setelah dilakukannya jogging dan/ lari kecil bagi para anggota dimaksudkan untuk menunjang keseim- bangan fisik masing-masing anggota. Adapun tujuannya adalah

Upload: others

Post on 24-Feb-2020

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

74

BAB VII

PENUTUP

7.1 Simpulan

Setelah dilakukan pembahasan dan analisis data, penelitian Skripsi

dengan judul: Persiapan Fisik dalam Pendakian Gunung Sindoro (Studi

Kasus pada Anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pecinta Alam

”MAHAPALA” Universitas Negeri Semarang Tahun 2017/ 2018) dapat

memberikan kesimpulan sebagai berikut.

1. Persiapan fisik yang dilakukan mahasiswa anggota Unit Kegiatan

Mahasiswa (UKM) Pecinta Alam ”MAHAPALA” Universitas Negeri

Semarang antara lain sebagai berikut.

a. Jogging dan/ berlari kecil, yakni salah satu persiapan yang menjadi

rutinitas bagi para anggota UKM Mahapala. UKM tersebut

mengagendakan pertemuan rutin sekurang-kurangnya sekali dalam

satu pekan; yakni pada hari Selasa. Adapun kegiatan jogging dan/

berlari kecil dimaksudkan untuk memperkuat otot kaki, sehingga

meminimalisir terjadinya cedera pada lutut, atau bagian kaki

lainnya.

b. Latihan lapangan, yakni kegiatan salah satu cabang olahraga yang

diantaranya meliputi push-up, set-up, pull-up, serta back-up.

Kegiatan yang dilakukan setelah dilakukannya jogging dan/ lari

kecil bagi para anggota dimaksudkan untuk menunjang keseim-

bangan fisik masing-masing anggota. Adapun tujuannya adalah

75

untuk memperkuat otot tangan, lengan dan punggung sehingga

tercipta keseimbangan dalam tubuh bagi calon pendaki.

2. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam pendakian gunung oleh

mahasiswa anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pecinta Alam

”MAHAPALA” Universitas Negeri Semarang dapat diuraikan sebagai

berikut.

a. Faktor kesiapan diri, yakni penting dipenuhi bagi masing-mnasing

anggota. Kesiapan diri dalam konteks UKM Mahapala meliputi

kesiapan fisik yang diantaranya adalah kegiatan latihan yang

terprogram baik mingguan maupun bulanan.

b. Faktor kebiasaan dan lingkungan. Faktor ini juga tidak kalah

penting, terutama berkaitan dengan kebiasaan buruk bagi para

anggota yang ‘notabene’ anak kos. Untuk mewujudkan suksesnya

sebuah pendakian diperlukan istirahat yang teratur, pola makan

yang benar, gizi yang tercukupi, serta menghilangkan kebiasaan

buruk (suka begadan) hingga dini hari.

7.2 Implikasi

Penelitian ini setidaknya memberikan implikasi yang cukup penting

bagi beberapa kalangan, sebagai berikut.

1. Kepada Anggota UKM MAHAPALA Universitas Negeri Semarang,

hasil penelitian ini setidaknya dapat dijadikan rujukan dalam mengikuti

aktivitas pendakian serta olahraga lain dalam ruang lingkup kepencitaan

76

alam. Dengan memperhartikan persiapan fisik, para anggota diharapkan

dapat meminimalisir terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

2. Kepada Anggota UKM kampus lain dan pendaki pada umumnya, hasil

penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dalam kegiatan

kependakian. Sebagai anggota aktif, kegiatan mendaki gunung adalah

suatu keniscayaan sehingga patut memperhatikan hal-hal yang menjadi

ancaman bagi para pendaki.

7.3 Saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi di atas, peneliti dapat

memberikan masukan kepada siapa saja yang hendak melakukan pendakian

untuk mempersiapkan segala sesuatu; termasuk persiapan fisik. Sebab,

persiapan fisik merupakan kesiapan paling dasar yang harus dipenuhi agar

kegiatan pendakian menjadi sukses serta berdampak pada kepuasan

tersendiri bagi para pelakunya. Bukan sebaliknya, kegiatan pendakian

dilakukan dengan asal-asalan sehingga dapat berdampak buruk seperti

terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

77

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Ed.

Rev. VI). Jakarta: Rineka Cipta

Depdiknas. 2004. Standarisasi dan Profil Kebugaran Jasmani Atlet Pelajar.

Jakarta: Direktorat Olahraga Pelajar dan Mahasiswa. Dirjen Olahraga,

Departemen Pendidikan Nasional

Edwin, Norman. 2009. MendakiGunungSebuahTantanganPetualangan. Jakarta:

PT. Aya Media Pustaka

Gie, The Liang. 2007. Cara Belajar yang Efisien.Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press.

Harsono. 2008. Coaching dan Aspek-Aspek Psikologi dalam Coaching. Jakarta:

Depdikbud Dirjen Dikti.

Lutan, Rusli. 2010. Belajar Keterampilan Motorik, Pengantar Teori dan Metode.

Jakarta: Depdikbud, Dikti PPLPTK

Mahendra, Agus. 2003. Falsafah Pendidikan Jasmani. Jakarta: Departemen

Pendidikan Nasional

Miles, Mathew B., dan Huberman, 1992. Kualitative Data Analysis, (Terjemahan

Tjetjep Rohendi Rohidi), Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Moleong, Lexy J. 2005. Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja

Rosda Karya

Nawawi, Hadari dan Martini Hadari. 1995. Instrumen Penelitian Bidang Sosial,

Yogyakarta: Gajah Mada University Press

Rahayu, Sofura Meirliana Furi. 2012. “Pengaruh Dukungan Sosial Terhadap

Motivasi Berprestasi Mountaineering pada Mountaineer (Pendaki

Gunung) Wanita”. (Skripsi). Yogyakarta: Universitas Gunadarma.

Ruslan, 2011. Meningkatkan Kondisi Fisik Atlet Pusat Pendidikan dan Latihan

Olahraga Pelajar (PPLP) di Provinsi Kalimantan Timur, (Jurnal

ILARA, Volume I I, Nomor 2, Juli 2011)

Samsudin. 2008. Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan.

Jakarta: Litera Prenada Media Group.

78

Sarlito, Wirawan. 2000. Metode Penelitian Sosial, Bandung: PT. Remaja Rosda

Karya

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:

Alfabeta.

Suharno, HP. 2010. Choaching dan Aspekaspek Psikologis dalam Olahraga.

Semarang: Dahara Press

Sukarmin, Yustinus. 2007. “Persiapan Fisik Bagi Pendaki Gunung: Sebuah

Alternatif Pencegahan Kecelakaan”. Jurnal Cakrawala Pendidikan

Volume 1 Nomor 1, Tahun XIV, Februari 2007

Sukmadinata. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung. PT. Remaja

Rosdakarya.

Suparno, A. Suhaenah. 2011. Membangun Kompetensi Belajar. Jakarta:

Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional

Yudaningsih, Ika. 2004. “Pengaruh Persiapan Fisik dan Persiapan Materi

Perkuliahan terhadap Kesiapan Mahasiswa dalam Mengikuti

Perkuliahan pada Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas

Negeri Semarang Tahun Pelajaran 2003/2004”. (Skripsi). Semarang:

Universitas Negeri Semarang.

79

Foto Anggota UKM Mahapala Pada Saat Joging

Foto Anggota UKM Mahapala Pada Saat Diksar

80

Foto Anggota UKM Mahapala Pada Saat Diksar

Foto Anggota UKM Mahapala Pada Saat Push-Up

81

Foto Anggota UKM Mahapala Pada Saat Push-Up

Foto Anggota UKM Mahapala Pada Saat Back-Up

82

Foto Anggota UKM Mahapala Pada Saat Diksar

Foto Anggota UKM Mahapala Selesai Latihan Rutin

83

Foto Anggota UKM Mahapala Persiapan Fisik Rutin

Foto Anggota UKM Mahapala